TINJAUAN PUSTAKA
menyesuaikan diri untuk hidup terbenam dalam laut. (Nontji, 1993). Tumbuh- tumbuhan
ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput di darat, mereka
mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang merayap dan efektif
untyuk berkembang biak (Juwana dan Romimohtarto, 2005). Berbeda dengan tumbuhan
laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji.
Selain itu lamun juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengankut gas dan
Lamun biasanya terdapat dalam jumlah yang melimpah dan sering membentuk
padang yang lebat dan luas di perairan tropik. Sifat-sifat lingkungan pantai terutama
dekat estuari, cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan lamun. Namun seperti
sedimentasi, pemanasan air, pergantian pasang dan surut dan curah hujan, semuanya
Indonesia tercatat ada 12 jenis lamun , 6 jenis dari Suku Hydrocharitaceae, dan 6 jenis
1
Tabel. 1 kekayaan jenis dan sebaran lamun di Indonesia (Azkab, 2009)
Jenis Sebaran
1 2 3 4 5
Potamogetonaceae +
Halodule uninervis + + + + +
Halodule pinifolia + + + + +
Cymodocea rotundata + + + + +
Cymodocea serrulata + + + - +
Syringodium isoetifolium + + + + +
Thalassodendron ciliatum + + + +
Hydrocharitaceae +
+ + - + +
Enhalus acoroides
- + + - -
Halophila decipiens
+ + + + +
Halophila minor
+ + - + +
Halophila ovalis + + - +
+
Halophila spinulosa + + + +
Thalassia hemprichii
Keterangan: + = ada
- = tidak ada
Daerah penyebaran :
1 = Sumatera
2 = Jawa, Bali, Kalimantan
3 = Sulawesi
4 = Maluku dan Nusa Tenggara
5 = Irian Jaya
2
Klasifikasi :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angisopermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Potamogetonaceae
Marga : Syringodium
Jenis : Syringodium iseotifolium
Daunnya pipih berbentuk bulat seperti telur, mempunyai tangkai daun berwarna
merah (bagian tengah). Panjang maksimum helaian daunnya mencapai 32cm, dan lebar
maksimum dapat mencapai 1,3cm, dengan pertulangan daun berjumlah 10-25 pasang
(Gambar 2).
Klasifikasi :
3
Kerajaan : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Hydrocharitaceae
Marga : Halophila
Jenis : Halophila ovalis
tulang daun.. Daun dapat berpasangan sampai 22 pasang, serta memiliki tangkai yang
panjang (Gambar 3)
Klasifikasi :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Hydrocharitaceae
Marga : Halophila
Jenis : Halophila spinulosa
4
2.1.4 Halophila minor
menyerupai pisau wali. Panjang daunnya berkisar antara 5-15mm. Daun saling
Klasifikasi :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Hydrocharitaceae
5
Marga : Halophila
Jenis : Halophila minor
Bentuk daunnya bulat-panjang dan menyerupai pisau wali. sama halnya dengan
Halophila spinolosa dan Halophila minor. Pinggiran daun seperti gergaji, daun membujur
Klasifikasi :
6
Kerajaan : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Hydrocharitaceae
Marga : Halophila
Jenis : Halophila decipiens
mencapai 1,5mm. Tidak memiliki pertulangan daun, ujung daunnya membulat, bergerigi
Klasifikasi :
7
Kerajaan : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Potamogetonaceae
Marga : Halodule
Jenis : Halodule pinifolia
maksimum 4mm. Tulang daun tidak lebih dari tiga, dan menyerupai trisula (dua di tepi
Klasifikasi :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Anthophyta
8
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Potamogetonaceae
Marga : Halodule
Jenis : Halodule uninervis
Ujung daun seperti gigi, dengan jumlah akar 1-5 dan tebal 0,5 – 2mm. bentuk
Klasifikasi :
Kerajaan : Plantae
9
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Potamogetonaceae
Marga : Thalassodendron
Jenis : Thalassodendron ciliatum
menyempit dan kearah ujung agak melebar. Ujung daunnya licin (halus) dengan bagian
tengahnya melekuk ke arah dalam. Tulang daun berjumlah 9-15 dengan panjang 5-
Klasifikasi :
Kerajaan : Plantae
10
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Potamogetonaceae
Marga : Cymodocea
Jenis : Cymodocea rotundata
melebar.panjang dan lebarnya juga hampir sama berkisar 5-15m dan 2-4mm. Yang
membedakannya dengan ujung daun dari Cymodocea serrulata adalah ujung daunnya
Klasifikasi :
11
Kerajaan : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Potamogetonaceae
Marga : Cymodocea
Jenis : Cymodocea serrulata
12
Gambar 11. Thalassia hemprichii
Klasifikasi :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Hydrocharitaceae
Marga : Thalassia
Jenis : Thalassia hemprichii
Memiliki akar yang panjangnya dapat mencapai 30cm, diameter >1cm, serta
rambut-rambut kaku berwarna hitam yang merupakan sisa-sisa daun. Daun pipih
dengan jumlah helaian 2-5. Panjang helaian 30-150cm, dengan lebar 13-17mm.
Kebanyakan ujung daunnya tidak utuh lagi/putus yang diakibatkan oleh kekuatan
gelombang. Ciri lainnya adalah bunga (jantan dan betina) terdapat pada tumbuhan
seperti spiral, sedangkan bunga jantan bertangkai pendek lurus. Buahnya sendiri
berukuran besar dengan permukaan luar berambut tebal (satu buah berisi 12 biji)`
13
Gambar 12. Enhalus acoroides
Klasifikasi :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Helobiae
Suku : Hydrocharitaceae
Marga : Enhalus
Jenis : Enhalus acoroides
14
Padang lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktifitas organiknya,
dengan keanekaragaman biota yang cukup tinggi. Pada ekosistem ini hidup beraneka
ragam biota laut seperti ikan, Krustasea, Moluska ( Pinna sp., Lambis sp., dan Strombus
sp.), Ekinodermata (Holothuria sp., Synapta sp., Diadema sp., Archaster sp., Linckia sp.)
menunjang kehidupan dan perkembangan jasad hidup di laut dangkal. Menurut hasil
penelitian, diketahui bahwa peranan lamun di lingkungan perairan laut dangkal sebagai
1. Produsen Primer
ekosistem lainnya yang ada di laut dangkal seperti ekosistem terumbu karang
2. Habitat Biota
makan (feeding ground) bagi berbagai jenis ikan herbivora dan ikan–ikan karang (coral
fishes)
3. Penangkap Sedimen
Daun lamun yang lebat akan memperlambat air yang disebabkan oleh arus dan
ombak sehingga perairan di sekitarnya menjadi tenang. Rimpang dan akar lamun dapat
permukaan substrat. Jadi padang lamun yang berfungsi sebagai penangkap sedimen
15
Lamun memegang peranan penting dalam pendauran berbagai zat hara dan
seperti dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan ternak, bahan baku kertas,
bahan kerajinan, pupuk, dan bahan obat-obatan (Ferianita, 2007). Fungsi padang lamun
memang cukup besar. Tetapi tidak banyak orang yang paham tentang hal itu. Tak heran
2.3.1. Suhu
Suhu merupakan faktor yang penting bagi kehidupan organisme di laut karena
Kisaran suhu optimal bagi jenis lamun untuk perkembangannya adalah 28°-
30°C, sedangkan untuk fotosintesis lamun membutuhkan suhu optimum antara 25°-
35°C dan pada saat cahaya penuh. Pengaruh suhu bagi lamun sangat besar, suhu
geografi dan hal ini mengindikasikan adanya kisaran yang luas terhadap toleransi
tertentu, tetapi jenis lamun daerah tropik mempunyai toleransi yang rendah terhadap
perubahan suhu. Kisaran suhu optimal bagi jenis lamun adalah 280-300C dan
kemampuan proses fotosintesis akan menurun dengan tajam apabila suhu perairan
16
2.3.2. Salinitas
namun sebagian besar memiliki kisaran yang lebar terhadap salinitas yaitu antara 10–
400/00. Nilai optimum toleransi terhadap salintas di air laut adalah 35 0/00. Penurunan
salinitas akan menurunkan kemampuan fotosintesis lamun.. Jenis dari padang lamun
tropik mempunyai toleransi lebih rendah dari salintas normal dan pada temperatur yang
rendah, tidak mampu mempertahankan hidupnya pada salintas yang sama dan dalam
Toleransi lamun terhadap salinitas bervariasi juga terhadap jenis dan umur.
Lamun yang tua dapat mentoleransi fluktuasi salinitas yang besar. Salinitas juga
2.3.3. Kedalaman
sangat dangkal karena membutuhkan cahaya yang banyak. Namun pada perairan yang
jernih tumbuhan ini juga bisa hidup di tempat yang dalam (Dawes, 1981 dalam
Supriharyono 2000).
2.3.4. Substrat
Lamun hidup pada berbagai macam tipe sedimen, mulai dari lumpur sampai
sedimen dasar yang terdiri dari 40% endapan lumpur dan fine mud. Kebutuhan substrat
yang paling utama bagi pengembangan padang lamun adalah kedalaman sedimen yang
cukup. Peranan kedalaman substrat dalam stabilitas sedimen mencakup 2 hal, yaitu
17
pelindung tanaman dari arus air laut dan tempat pengolahan dan pemasok nutrien
(BAPEDAL, 1996).
kemampuan maksimum menghasilkan ”standing crop” pada saat kecepatan arus 0,5
hewan air. Derajat keasaman sering digunakan sebagai petunjuk untuk menyatakan
baik buruknya suatu perairan sebagai lingkungan hidup, walaupun baik buruknya suatu
18