Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH FABRIKASI DAN JUMLAH CORE PADA

KINERJA DAN PERFORMA SMARTPHONE


(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir pada mata kuliah
Arsistektur dan Organisasi Komputer)

Dosen Pengampu :

Drs. Bambang Sujatmiko, M.T.

Disusun oleh :

Faishal Rusydan 17050974010

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................ 1
1.4 Manfaat.......................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI…................................................................................ 3
2.1 Pengertian Mobile Processor...................................................................... 3
2.2 Pengertian Fabrikasi.................................................................................... 3
2.3 Sejarah dan Perkembangan Mobile Processor......................................... 4
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................ 6
3.1 Pengaruh Fabrikasi pada kinerja Smartphone.......................................... 6
3.2 Pengaruh Jumlah Core Pada Kinerja Smartphone................................... 9
BAB IV PENUTUP....................................................................................................... 11
4.1 Kesimpulan.................................................................................................... 11
4.2 Usul dan Saran............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 12
LAMPIRAN...................................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan smartphone dalam waktu ke waktu sangatlah cepat
mulai dari model kecil hingga model yang kekinian dan menjadi suatu hal
yang menarik untuk dicermati. Penggunaan smartphone tidak jauh juga
dengan pemakaian processor mobile sebagai unit pemroses pada smartphone.
Dengan adanya processor yang mumpuni, sebuah ponsel mambu dikatakan
sebagai smartphone. Meski sejarah processor dimulai pada tahun 1971 untuk
platform computer, namun perkembangan yang sangat pesat bagi processor
platform mobile untuk smartphone pada akhir tahun 2011. Penggunaan
processor pada awal kemunculannya pada platform mobile phone hanya
digunakan sebagai komunikasi berupa suara dan text saja. Perkembangan
tahun ke tahun semakin menambah fungsi pada mobile phone tersebut hingga
kini disebut sebagai smartphone.

Pada saat ini perkembangan processor bagi mobile sangat pesat, salah
satunya ditandai dengan para industri processor mobile saling belomba –
lomba untuk menciptakan processor yang memiliki ukuran sekecil mungkin
namun ditunjang dengan kemampuan komputasi dan segudang fitur yang
dimilikinya. Para industri processor mobile sedang gencar dalam
pengembangan ukuran dalam processornya karena perkembangan
smartphone semakin maju dengan bentuk yang lebih tipis namun dengan
performa yang kencang.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana pengaruh fabrikasi dan jumlah inti prosesor pada kinerja
smartphone?
2. Bagaimana kemajuan mobile processor pada era yang akan datang?

1.3 Tujuan Masalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh fabrikasi dan jumlah inti pada
kinerja smartphone.
2. Untuk mengetahui kemajuan mobile processor yang pada era yang akan
datang.

1
1.4 Manfaat
Bagi penulis dapat mengasah kemampuan meulis maklah dengan tepat
dan dapat bermanfaat untuk pembaca, dan mendapatkan pengetahuan serta
wawasan bagi pembaca mengenai perkembangan mobile processor dan
mengetahui pengaruh fabrikasi dan jumlah core pada kinerja mobile processor.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Mobile Processor

Mobile processor yakni sebuah prosesor berukuran lebih kecil yang


diperuntukkan mobilitas contohnya digunakan pada smartphone senagai
komponen utamanya yang mengeksekusi segala perintah yang diberikan oleh
pengguna lewat aplikasi dan sistem operasi yang terinstal pada smartphone.

Pada smartphone, prosesor menjadi satu dengan semua komponen yang


disbut sebagai chipset atau system on a chip (SoC). Chipset pada smartphone
berbeda dengan chipset pada computer. Dalam perangkat computer, chipset
bekerja lebih spesifik dan terpisah dari CPU atau prosesor yang bekerja dalam
menangani perhitungan. Di perangkat PC, chipset justru bekerja mengontrol
memori, grafis, sound, dan prosesor itu sendiri.

Di dalam sebuah SoC, terintegrasi berbagai komponen yang mendukung


kinerja smartphone. Di dalamnya terdapat sebuah prosesor, pengolah grafis
(GPU), memori, USB controller, pengontrol manajemen daya dan pengontrol
konektivitas jaringan (Wi-Fi, 3G, 4G LTE, dan sebagainya). SoC ini dibangun
agar lebih efektif dan fungsional. Hal ini juga berhubungan dengan bentuk
smartphone yang memiliki ukuran relatif kecil. Dengan teknologi SoC ini
tentunya semua sistem bekerja lebih optimal dan memakan daya yang lebih
sedikit dibandingkan dengan sistem CPU pada perangkat PC.

2.2 Pengertian Fabrikasi

Proses fabrikasi adalah langkah dari perusahaan chip untuk mendapatkan


win – win solution yang secara garis besar memproduksi chip yang sekecil
mungkin dengan kualitas dan performa yang lebih baik yang dapat
meningkatkan jumlah produksi dan memangkas biaya produksi secara efisien.

Proses Fabrikasi itu sendiri secara umum dibagi menjadi 3 bagian, yang
antara lain:

 Bagaimana Chip Dibuat


 Seberapa Besar Ukuran Chip
 Menggunakan Teknik Apa

3
Contoh teknik Lithography yang digunakan untuk membuat satu transistors mikroskopis
pada beberapa lapisan layer.

Ketika kita membahas tentang fabrikasi dan ukuran prosesor, sering kita
melihat dengan acuan nm (nanometer). Pada kasus ini bilangan pada
nanometer suatu prosesor merupakan ukuran dari satuan transistor yang ada
didalam CPU maupun GPU itu sendiri. Secara umum semakin kecil suatu
transistor berarti lebih efisien terhadap daya listrik dikarenakan jarak tempuh
antar transistor yang yang semakin dekat. Semakin murah juga untuk
diproduksi, lebih banyak, serta membutuhkan silikon yang lebih sedikit. Meski
begitu, desain prosesor juga dapat mempengaruhi performa suatu prosesor
bisa lebih baik maupun lebih buruk meski dengan ukuran transistor yang
berbeda, jadi ukuran bukan satu satunya yang harus dipertimbangkan. Pada
satu kepingan chip jumlah transistor dan clock juga dapat mempengaruhi
performa CPU, Sebagai Contoh: Jumlah transistor 44 Juta pada Pentium III
(base: 400MHz) lebih baik daripada 7,5 Juta transistor pada Pentium II
(400MHz). Semakin kecil suatu transistor juga membuat semakin banyak
transistor pada suatu kepingan chip.

2.3 Sejarah dan Perkembangan Mobile Processor


Perkembangan mobile processor pada awalnya didasari pada processor
platform desktop yang semakin berkembangnya memiliki ukuran lebih
mengecil, sedangkan pada saat tersebut masih belum ramai vendor
smartphone yang mengeluarkan atau merilis smartphone.

Pada tahun 1996, nokia merilis smartphone bertipe Nokia 9000


Commnunicator Series yang memang pada masanya smartphone tersebut
memiliki harga yang tidak murah karena lebih menjual produknya pada sector
kelas pebisnis. Procesor yang digunakan adalah Intel 80386. Selain Nokia,
Research In Motion (RIM) juga merilis pager mereka dengan tipe BlackBerry
950 yang sangat terkenal pada tahun 90 – an.

4
Intel 80386 menggunakan fabrikasi 0.8µm dan memiliki max clock speed
25MHz dan hanya memiliki 1 core. Pada awal perilisannya memiliki beberapa
bug yang mengganggu dan hanya memiliki max clock speed sebesar 12MHz
saja. Kemudian penerus dari Nokia 9000 yaitu Nokia 9100 beralih
menggunakan AMD Am486SX-33 dengan fabrikasi 0.8µm dan memiliki max
clock speed 33MHz single core.

Kemudian di era tahun 2000 banyak vendor baru bermunculan seperti


Nokia 9500 menggunakan TI OMAP 1510 dengan clockspeed 150MHz,
Motorola ROKR E6 dengan Intel XScale PXA270 max clock speed pada 312
MHz single core, dan iPhone dengan Samsung RISC ARM 11 dengan max
clock speed 412MHz Single core. Era tahun 2000 sampai dengan akhir 2010
menjadi perkembangan yang cukup lama bagi processor smartphone dengan
single core saja meskipun banyak OS baru mulai bermunculan seperti Android,
iOs, Linux Mobile, dan beberapa os lama yang sering ada pada smartphone
yaitu Windows Phone dan Symbian.

Baru pada awal 2011, dimulai dengan LG Optimus 2X yang mengusung


pertama kalinya smarthone dengan processor dual core yaitu nVidia Tegra 2
memiliki dual core ARM Cortex-A9 dengan fabrikasi 40nm max clock speed
1GHz. Kemudian di kuartal kedua tahun 2012 muncul smartphone pertama
kali yang menggunakan quad core processor yaitu HTC Edge dengan
processor nVidia Tegra 3 dengan fabrikasi 40nm yang masih sama dengan
pendahulunya dengan max clock speed 1.3GHz.

Kemajuan semakin pesat hingga tahun 2013 akhir muncul banyak


smartphone dengan spesifikasi processor hexacore contohnya seperti Mediatek
MT6591 1.5GHz dengan fabrikasi 28nm. Pada akhir tahun 2013 juga muncul
UMI X2S, smartphone pertama dengan processor octacore dari produsen
Mediatek yaitu MT6592 dengan spesifikasi yang tidak terlalu berubah dari
sebelumnya yakni MT6591.

Hingga kini ramai industri smartphone yang menggunakan processor


octacore mulai dari buatan Qualcomm, Mediatek, dan lain sebagainya. Hingga
puncaknya kini mobile processor dibuat dengan fabrikasi 10nm dengan jumlah
core hingga 10 inti (deca core).

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Fabrikasi Pada Kinerja Smartphone


Fabrikasi pada mobile processor semakin di tingkatkan dalam hal efisiensi
nya. Hal yang paling di perhatikan dalam research perusahaan mobile processor
yakni perihal ukuran satuan tiap transistor pada mobile processor. Dari tahun ke
tahun, ukuran transistor pada mobile processor semakin mengecil tiap tahunnya
namun berbalik arah dengan kinerjanya. Mobile processor yang berukuran lebih
kecil memiliki kinerja yang baik dalam penggunaannya pada smartphone.

Antutu Bechmark Top 10 Rank 2012

Antutu Benchmark Top 10 Rank 2013

6
Antutu Benchmark Top 10 Rank 2014 Kuartal 3

Antutu Benchmark Top 10 Rank 2015

Antutu Benchmark Top 10 Rank 2016

7
Antutu Benchmark Top 10 Rank 2017 Kuartal 4

Bisa diperhatikan pada beberapa grafik diatas bahwa setiap tahunnya


smartphone mengalami peningkatan di performa penggunaannya, performa
tersebut diuji oleh software antutu benchmark dengan poin yang dikalkulasi
berdasarkan kinerja grafis, kinerja baterai, kinerja penyimpanan, dan beberapa
kinerja dari smartphone yang diuji sehingga muncul point yangdapat kita amati
saat ini.

Dari beberapa smartphone yang diuji tiap tahunnya tersebut, memiliki


kriteria processor yang identik pada kurun waktu satu tahun. Pada tahun 2012,
para vendor processor menggunakan fabrikasi 22nm pada processornya,
kemudian pada tahun 2014, menjadi 14nm, kemudian pada 2017 mengecil
menjadi 10nm. Kemudian pada tahun 2018 para perusahaan mobile processor
masih me research mengenai fabrikasi 7nm sehingga para ilmuan berharap
bahwa pada tahun 2021 fabrikasi mobile processor menjadi 5nm pada setiap
ukuran transistornya.

Mengecilnya fabrikasi pada ukuran transistor juga memiliki peranan


penting dalam perkembangan mobile processor yang berimbas pada kinerja
smartphone. Berikut adalah pengaruh fabrikasi pada kinerja smartphone yaitu :

a. Jarak antar transistor Menjadi semakin dekat


Jarak yang semakin dekat pada transistor meningkatkan presentase
keefektifan dalam daya listrik pada mobile processor dan hal tersebut

8
berimbas pada kemampuan smartphone dalam menghemat daya batrai
pada saat idle maupun saat digunakan.

b. Mengurangi jumlah penggunaan silicon dalam pembuatannya


Dengan mengurangi penggunaan silicon, hal tersebut menguntungkan
bagi vendor produsen mobile processor karena harga produksi bisa
ditekan menjadi lebih murah.

c. Menambah jumlah transistor pada ukuran chipset yang sama


Dengan menambah jumlah transistor pada ukuran chipset yang sama
mampu meningkatkan kinerja dari mobile processor. Hal tersebut juga
akan berimbas pada peningkatan kinerja smartphone pada saat
digunakan oleh penggunanya.

3.2 Pengaruh Jumlah Core Pada Kinerja Smartphone


Pada perkembangan tiap tahunnya, jumlah core pada mobile processor
semakin meningkat. Pada 2018 ini saja sudah rilis beberapa mobile processor
dengan jumlah core 10 (deca core)pada chipsetnya yang memiliki pengaruh
yang berimbas pada kinerja dari smartphone yang menggunakannya.

Pada grafik sebelumnya, pada beberapa smartphone yang dites juga


memiliki mobile processor yang berbeda – beda jumlah corenya sesuai dengan
tahun perilisannya. Misalnya saja pada tahun 2012, masih banyak smartphone
yang memiliki angka benchmark yang sangat kecil karena beberapa smartphone
masih menggunakan mobile processor yang memiliki 1 core (single core).
Kemudian dari tahun ke tahun angka benchmark dari beberapa smartphone
naik dan berkembang pesat karena pada smartphone yang di tes sudah
menggunakan mobile processor yang memiliki inti lebih dari 1 (multi core).
Bertambahnya jumlah core pada mobile processor memiliki peranan
penting dalam perkembangan mobile processor yang berimbas pada kinerja
smartphone. Berikut adalah pengaruh fabrikasi pada kinerja smartphone yaitu :

9
a. Bertambahnya fitur pada smartphone
Bertambahnya core pada smartphone mampu menambah fitur baru
pada smartphone yang belum ada dan menambah support pada
beberapa sensor yang dimiliki, semisal penambahan support pada
sensor biometric, AI, dan masih banyak lainnya. Karena penggunaan
sensor juga perlu adanya core lain yang menghandle sistem tersebut.

b. Bertambahnya kinerja multi tasking pada smartphone


Multi tasking sangat ringan apabila dikerjakan pada smartphone yang
memiliki core yang lebih banyak pada mobile processor nya, hal
tersebut dikarenakan setiap tugas yang diberikan mampu untuk dibagi
ke beberapa core dan dikerjakan secara bersamaan dalam jumlah
tertentu.

c. Bertambah boros jika jumlah core semakin banyak


Tidak menutup kemungkinan bahwa mobile processor yang memiliki
jumlah core yang banyak maka semakin boros daya. Namun beberapa
pabrikan dari smartphone memberi solusi yakni menjual
smartphonenya dengan batrai berkapasitas besar sehingga mampu
mingimbangi performa dari smartphone tersebut.

d. Force close pada beberapa program


Smartphone dengan mobile processor yang memiliki core yang banyak
jika tidak di imbangi sistem operasi yang stabil akan menyebabkan crash
pada aplikasi yang sedang dijalankan, semisal dari 4 core yang bekerja,
hanya 3 core saja yang bekerja. Hal ini juga mampu mengurangi kinerja
dari smartphone yang memiliki core banyak pada mobile processornya
namun berjalan pada sistem operasi yang kurang stabil.

10
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Fabrikasi dan jumlah core pada mobile processor memiliki pengaruh


terhadap kinerja dari smartphone. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh
baik maupun pengaruh buruk pada konerja smartphone. Namun dibalik adanya
pengaruh buruk tersebut, vendor dari produsen mobile processor tersebut
dalam kurun tahun ke tahun mampu me research dan mengembangkan
arsitektur dan teknologi yang terkandung pada mobile processor. Disamping
itu, para ilmuan masih me research bagaimana arsitektur dari mobile processor
dalam bidang fabrikasi maupun jumlah core pada masa mendatang yang
menjadikan smartphone pada masa yang akan datang menjadi lebih canggih
dan semakin maju.

4.2 Usul dan Saran

Penulis berharap pada masa yang akan datang, para vendor produsen
mobile processor meningkatkan research terhadap mobile processor karena
ukuran yang compact sangat dibutuhkan pada masa yang akan datang. Dalam
research nya diharapkan para ilmuan mampu meresearch teknologi dalam
penyempurnaan kekurangan dari mobile processor dan menghapus sedikit
demi sedikit kekurangan yang dilmiliki mobile processor sekarang agar mampu
dinikmati secara maksimal oleh masyarakat dunia.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/BlackBerry_950

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

https://www.gsmarena.com/nokia_9000_communicator-16.php

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

http://nokiamuseum.info/nokia-9000

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

https://en.wikipedia.org/wiki/Intel_80386

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

https://en.wikipedia.org/wiki/Am486

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

https://en.wikipedia.org/wiki/IPhone_(1st_generation)

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

https://en.wikipedia.org/wiki/OMAP

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

http://kalimantan.bisnis.com/read/20171208/435/716358/laporan-dari-hawaii-
prosesor-sinyal-arah-perkembangan-teknologi-mobile

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

https://www.firstpost.com/tech/news-analysis/all-you-need-to-know-about-
mobile-phone-chipsets-3598565.html

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

https://www.zdnet.com/article/benchmarks-high-end-android-smartphones

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

https://www.sutamatamasu.com/penjelasan-lengkap-tentang-komponen-
processor-smartphone-dan-tablet-terbaru/

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

https://en.wikipedia.org/wiki/Semiconductor_device_fabrication

Diakses pada tanggal 28 Mei 2018

12
LAMPIRAN

Intel 80368
pada BB 950 BlackBerry 950
dan Nokia 9000

Nokia 9000

Exynos 7885
Mediatek Helio X20
8core, 14nm
10 core, 20nm 13

Anda mungkin juga menyukai