BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Gangguan jiwa adalah gangguan pada satu atau lebih fungsi jiwa.
Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita dan
pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa,
jiwa adalah kumpulan dari keadaan keadaan yang tidak normal, baik yang
tidak disebabkan oleh sakit atau rusaknya bagian – bagian anggota badan,
12
13
dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan di
gangguan persepsi yang ditangkap oleh panca indera kita (halusinasi). Dan
unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu
b. Nerofisiologi
c. Neroanatomi
13
14
a. Interaksi ibu-anak
c. Sibling rivalry.
f. Konsep diri : pengertian identitas diri dan peran diri yang tidak
menentu.
perkembangannya.
j. Traumatic Event
k. Distorsi Kognitif
14
15
8) Perceraian
anak).
12) Ayah dan atau ibu mengalami gangguan jiwa (psikotik atau non-
psikotik).
a. Tingkat ekonomi
e. Nilai-nilai
15
16
gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja
1) Skizofrenia
(Ingram et al.,2010).
yang terutama mengenai otak atau yang terutama di luar otak. Bila
16
17
(Maramis, 2005).
3) Gangguan Psikosomatik
4) Depresi
17
18
1) Kecemasan
2) Gangguan Kepribadian
intelegensi sebagaian besar tidak tergantung pada satu dan lain atau
3) Retardasi Mental
(Maslim,2008).
18
19
bahwa ciri dan bentuk anggota tubuh serta sifat kepribadian yang
2005).
c. Delusi atau Waham yaitu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk
19
20
g. Paranoid (cemas/takut) pada hal-hal biasa yang bagi orang normal tidak
n. Kekacauan alam pikir yaitu yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya,
20
21
tidak ada upaya/usaha, tidak ada spontanitas, monoton, serta tidak ingin
vaginismus)
21
22
B. Kerangka Pikir
1. Pengertian perilaku
Perilaku aktif dapat dilihat, sedangkan perilaku pasif tidak tampak, seperti
pengetahuan, persepsi,
tiga domain yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan atau sering kita dengar
tidak langsung. Perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri
(Notoadmodjo, 2003).
22
23
(Notoadmodjo, 2003).
2. Dasar-dasar perilaku
manusia adalah :
a. Instinc. Instinc bersifat universal; seperti instinct menjaga diri agar tetap
instinct ini.
tentu logis.
23
24
dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11% oleh apa yang didengar dan 6%
e. Motivasi. Setiap manusia melakukan sesuatu pasti ada tujuan yang ingin
mayapada/2007-04/msg00159.html).
a. Faktor internal
yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik,
24
25
khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki
pula beberapa ras lain memiliki ciri perilaku yang berbeda pula.
2) Jenis Kelamin
3) Sifat Fisik
teman.
25
26
4) Kepribadian
terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun
5) Intelegensia
berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari
6) Bakat
26
27
b. Faktor eksternal
1) Pendidikan
2) Agama
3) Kebudayaan
lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang
Papua.
4) Lingkungan
27
28
5) Sosial Ekonomi
yaitu H2, H2O, cairan elektrolit, makanan dan seks. Apabila kebutuhan
kejahatan lain.
lain-lain.
28
29
3) Ingin menonjol dan lebih dari orang lain, baik dalam karier, usaha,
stimulus bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik
lagi.
29
30
proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang
Kasus gangguan kepribadian umumnya dimulai pada usia remaja dan saat
memasuki usia dewasa. Ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu
dalam keluarga.
maupun fisik.
30
31
6. Homoseksual
perilaku jelas seseorang, orientasi seksual, dan rasa identitas pribadi atau
sosial. Hawkin (dalam Kaplan, 2008) menulis bahwa istilah “gay” dan
b. Perilaku seksual dengan seseorang dengan gender yang sama tidak peduli
31
32
2007).
seksual dan ketertarikan secara fisik, emosi dan seksual dengan orang lain
7. Pengertian Waria
waria telah tercatat lama dalam sejarah dan memiliki posisi yang
kondisi fisik seseorang, gejala waria adalah bagian dari aspek sosial
Sebutan bencong atau banci juga dikenakan terhadap waria dan bersifat
negatif. Menurut Atmojo (2010) waria adalah laki– laki yang berdandan dan
32
33
atau membatasi diri pada komunitasnya saja. Mereka sering terjerumus pada
dunia pelacuran dan hal-hal lain yang menurut agama aturan, dan nilai
Waria merupakan kependekan dari wanita pria, atau yang lebih lazim
dikenal banci alias bencong. Waria adalah pria yang jiwa dan tingkah
bahwa wanita pria waria (transeksual) adalah suatu gangguan pada diri
seseorang dimana seseorang tersebut merasa tidak nyaman atau tidak puas
33
34
a. Biogenik
b. Psikogenik
tua, jenis kelamin yang lain, frustasi hetereseksual, adanya iklim keluarga
bahkan kewanitaan.
c. sosiogenik
34
35
menjadi waria hanya untuk mencari nafkah dan atau yang lama
anak perempuan, sehingga ada sikap dan perilaku orang tua yang
9. Jenis waria
berikut:
35
36
berikut:
36
37
dan harus bukan merupakan gejala dari gangguan jiwa lain seperti
kromosan.
jenisnya.
menyebabkan ia dilingkungannya.
37
38
a. Permasalahan Internal.
b. Permasalahan eksternal
1. Permasalahan keluarga.
38
39
2. Permasalahan masyarakat.
dan HIV/AIDS.
jenis:
yang merupakan kodratnya dari lahir dan wajib bagi dia untuk
39
40
dengan hiasan wanita yang tidak terkait kodrat fisiknya maka dia
shalat, puasa, zakat dan haji, tetapi ibadah dalam setiap aspek
pada subyek penelitian ini adalah subjek mencari nafkah yang halal
hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih
C. Kerangka Konseptual
yang telah dijabarkan maka dibuat kerangka konseptual dari penelitian ini
dibawah ini.
40
41
Aspek biologis
Aspek psikologis
Fenomena
multidimensi laki – Aspek sosial
laki berperilaku
perempuan
Aspek budaya
Aspek spritual
41