Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Makalah ini berisi pemaparan tentang salah satu tanaman hasil perkebunan,
yaitu tanaman cengkeh. Dalam makalah ini dibahas mengenai sejarah tanaman
cengkeh, morfologi dan klasifikasi tanaman cengkeh, panen dan pasca panennya,
kandungan tanaman cengkeh, pemanfaatan dan pohon industry tanaman cengkeh,
serta diagram alir berbagai olahan cengkeh.
Makalah ini disusun agar kita dapat mengetahui bagaimana sebenarnya
berbudidaya tanaman cengkeh,yang kita ketahui sebagai salah satu rempah dari
Indonesia.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis itu sendiri dan
orang lain yang membacanya sebagaimana yang diharapkan. kami pun menyadari
bahwa tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sennatiasa kami harapkan.
Terima kasih.
Wassalam.
· Si kotok
Daun pada awalnya berwarna hijau muda kekuningan kemudian berubah
menjadi hijau tua dengan permukaan atas licin dan mengkilap. Helaian daunnya
agak langsing dengan ujung agak membulat cabang yang utama tetap hidup
sehingga percabangannya kelihatan rendah sampai permukaan tanah. Ruas daun
dan cabang rapat serta rimbun. Mahkota bunga berbentuk piramid atau silindris.
Bunganya relaitif kecil dibandingkan dengan si putih, bertangkai panjang, jumlah
bunga 20-50 kuntum pertandan. Mulai berbunga pada umur 6,5-8,5 tahun.
Bunganya berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi kuning saat matang
dengan pangkal bertwarna merah. Adaptasi dan produksinya lebih baik daripada
si putih, tetapi lebih rendah daripada zanzibar. Cengkeh tipe sikotok ini termasuk
tipe cengkeh dengan kualitas sedang.
· Tipe Zanzibar
Tipe ini merupakan cengkeh terbaik karena mempunyai daya adaptasi
yang luas, berproduksi tinggi, berkualitas baik, sehingga sangat dianjurkan untuk
dibudidayakan. Daun pada mulanya berwarna merah muda kemudian berubah
menjadi hijau tua mengkilap pada permukaan atas dan hijau pucat memudar pada
bagian bawah. Pangkal tangkai daun berwarna merah. Bentuk daunnya agak
langsing dengan bagian terlebar tepat di tengah. Ruas daun dan percabangannya
rapat merimbun. Cabang utama yang pertama hidup, sehingga tajuknya raqpat
dengan permukaan tanah. Sudut-sudut cabangnya lancip (kurang dari 45o)
sehingga mahkotanya berbentuk kerucut. Tipe ini mulai berbunga pada umur 4,5-
6,5 tahun sejak disemaikan. Bunganya agak langsing, bertangkai pendek, ketika
muda berwarna hijau dan berubah menjadi kemerahan setelah matang petik.
Percabangan bunaga banyak dengan jumlah bisa lebih dari 50 kuntum per tandan.
· Tipe Ambon
Tipe cengkeh ini tidak dianjurkan untuk ditanam karena produksi dan daya
adaptasinya rendah, serta kualitas hasil yang kurang baik.daun muda berwarna
hijau muda atau merah muda, lebih muda daripada daun tipe zanzibar. Permukaan
atas daun berwarna hijau tua dan kasar,sedangkan bagian bawahnya berwarna
hijau keabu-abuan. Daunnya agak lebarkira-kira 2/3 kali panjangnya. Cabang dan
daunnya jarang sehingga kurang rimbun. Mahkota agak bulat atau bulat, bagian
atas agak tumpul, sedangkan bagian bawahnya agak meruncing. Cabang-
cabangnya mati sehingga seolah percabangannya mulai pada ketinggian 1,5-2 m.
Tipe ini mulai berbunga pada umur 6,5-8,5 tahunsejak disemaikan. Bunganya
gemuk dan bertangkai panjang, berwarna hijau saat muda, dan kuning pada saat
matang petik.percabangan bunganya sedukit dengan jumlah bunga kurang dari 15
kuntum pertandan.
o Waktu Pemetikan
Di atas telah dijelaskan bahwa waktu cengkeh berbunga itu di setiap daerah
tidak sama. Maka sebagai gambaran, di bawah ini diketengahkan masa-masa
berbunga atau panen yang berbeda.
· Pada umumnya cengkeh berbunga itu di Indonesia itu satu tahun sekali,
demikian pula waktu panennya. Walaupun waktu panen itu makan waktu minimal
tiga bulan, lebih-lebih bila luas arealnya luas, panennya tidak cukup 3-4 bulan.
Tanaman yang normal setelah umur 15-20 tahun bisa menghasilkan sekitar 3 kg
per pohon. Ini adalah merupakan suatu perhitungan yang normal. Memang sering
dialami ada pohon yang menhasilkan lebih dari 5 kg cengkeh kering tiap pohon,
tetapi pada suatu ketika ada pohon yang sama sekali tidak berbuah sesuai dengan
siklusnya. Jadi perhitungan secara normal adalah diambil rata-ratanya saja.
· Di Malagasi juga hanya ada satu musim panen yang pendek saja yakni musim
kemarau mulai pertengahan Oktober hingga Desember yang berarti satu tahun
hanya satu musim berbunga.
· Di Zanzibar, terdapat dua musim berbunga yang berarti dua musim panen yaitu,
panen besar mulai Juli-September dan panen kecil musim November-Januari.
Produksi pertahun rata-rata 3 kg tiap pohonnya.
Perbedaan tingkat pemasakan bunga, waktu panen, tepatnya waktu
pemetikan dan teknik pengolahan hasil akan menyebabkan kualitas hasik yang
berbeda pula. Sedang di daehah penghasil cengkeh yang musim kemaraunya
bersamaan, tetapi berlainan lokasinya, maka musim panennya juga berbeda. Juga
pengaruh pola hujan, temperature dan tinggi tempat pertanaman akan membawa
pengaruh yang berbeda pula. Oleh karena itu, pemetikan harus dilakukan pada
tingkat kemasakan yang tepat yakni pada waktu bunga berwarna pucat yang
sebelumnya itu berwarna hijau, kemudian menguning akhirnya keunguan muda
dan merah tua. Saat yang paling bagus adalah pada saat kepala buah yang terdiri
dari mahkota bunga masih tertutup dan bundar bentuknya, berisi dan mengkilat.
Apabila bunga itu warnanya menjadi merah muda berarti sebentar lagi akan
membuka.
Jika pemetikan dilakukan terlalu awal, maka akan menghasilkan cengkeh
kering yang keriput, berat rendemennya sangat kurang, kadar minyak kurang
sehingga harganya pun rendah. Sedangkan jika pemetikannya terlambat misalnya
bunga banyak yang mekar akan meghasilkan cengkeh kering yang tidak berkepala
sehingga ruas dan aromanya sangat berkurang. Itulah sebabnya, maka pemetikan
cengkeh harus dilakukan pada waktu yang tepat . pemetikan biasanya dilakukan
setelah ada beberapa bunga yang membuka dalam pohon itu, misalnya ada 2-3
yang sudah membuka.
o Cara Pemetikan
Bunga cengkeh yang sudah tua atau masak untuk dipungut jangan
dibiarkan sampai mekar. Sebelum dilakukan pemetikan, dibawah tajuk pohon
harus dibersihkan terlebih dahulu, maksudnya bila ada bebrapa bunga yang jatuh
diwaktu pemetikan mudah dipungut. Adapun cara pemetikannya tergantung
keadaan tanaman itu sendiri.
· Apabila tanaman itu belum tinggi, pemetikan dapat dilakukan cukup dengan
berdiri mengelilingi pohon yang paling bawah. Selanjutnya kalau pohon agak
tinggi dapat menggunakan kait supaya lebih mudah.
· Kalau tanaman sudah cukup besar dan tinggi, lebih baik menggunakan tangga
yang berkaki tiga, tangga itu mudah dipindah-pindahkan.
· Pada pohon yang sangat besar, yang umumnya lebih dari 25 tahun
pemetikannya bisa dilakukan dengan memanjat pohon dengan menggunakan kait
sebab rantingnya dapat ditarik dengan kait itu sehingga memudahkan
pemetikannya. Tapi pekerjaan ini hanya dapat dilakukan pada ranting-ranting
yang dekat dengan btang pokok. Yang lebih sulit batang sudah tinggi dan besar.
Maka untuk keperluan ini, pada sekitar pohon itu harus diberi tiang dari bambu,
diberi palang-palang dan diikat kuat-kuat sehingga bisa dipergunakan untuk
memnjat dengan demikian pemungutan dapat dilakukan lebih mudah.
Sebagaimana diketahui bunga cengkeh itu terdapat pula pucuk-pucuk ranting
yang jauh dari batang atau cabang, maka pemungutannya harus pandai jangan
sampai merusaknya.
Alat yang diperlukan untuk panen cengkeh antara lain karung berukuran
kecil atau keranjang bambu dan karung besar. Apabila sudah tinggi dan kita tidak
dapat menjangkau dengan tangan, maka diperlukan tangga segitiga berkaki empat.
Pemetikan yang lazim dilakukan yaitu dengan jalan mematahkan rumpun bunga
pada bukunya sehingga sepasang daun akan ikut terpetik. Tetapi cara demikian
sebenarnya kurang baik, sebaiknya yang dipetik hanya tandannya saja, sepasang
daun pada tandan tidak usah diikut sertakan. Maksudnya untuk memperbanyak
jumlah sirung baru yang keluar dari pemetikan kelak. Bunga cengkeh dipetik
pertandan tepat di atas buku daun berakhir dengan menggunakan kuku jari atau
pisau yang kecil dan tajam. Daun termuda yang berdekatan dengan bunga tidak
boleh ikut dipetik agar tidak menggangu pertumbuhan tunas berikutnya. Apabila
daun ikut terpetik, dapat mengurangi jumlah tunas hingga 1/3 -1/2 bagian.
Bunga yang sudah dipetik dimasukkan kedalam keranjang atau karung
kecil yang sudah disediakan dan dibawa mengikuti geraknya arah pemetikan.
Setelah penuh, cengkeh dipindahkan karung besar kemudian dibawa kesuatu
tempat pemroses selanjutnya. Rata-rata satu hari kerja seseorang dapat
memperoleh 20-30 kg cengkeh segar. Hal ini sangat tergantung pada banyaknya
cengkeh yang bisa dipetik dan juga keterampilan mereka (pekerja). Satu pohon
cengkeh biasanya dipetik 3-4 kali bahkan ada yang sampai 6 kali dengan jarak 5-7
hari. Hal ini tergantung pada umur dan besarnya pohon. Untuk suatu kebun luas
yang terdapat ribuan pohon dengan jenis yang berlainan, pemetikannya bisa
makan waktu 3-4 bulan.
o Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera setelah cengkeh tiba di tempat pengolahan.
Sortasi ini dilakukan dengan memisahkan bunga dari tangkainya dan
menempatkannya pada tempat yang berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh perlu
dipisahkan karena mempunyai harga da mutu yang berbeda. Sortasi ini sangatlah
penting untuk diperhatikan karena jika tangkai dan bunga tercampur maka akan
menurunkan mutu.
o Pemeraman
Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan
kedalam karung atau peti untuk selanjutnya diperam selama 24 jam. Selain untuk
mempersingkat waktu pengeringan, pemeraman juga dapat memperbaiki warna
cengkeh menjadi cokelat mengkilap.
o Pengeringan
Setelah pemeraman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan
kadar air cengkeh turun hingga 12 %-14%. Bila kadar air lebih dari 14% cengkeh
mudah terserang jamur sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan jika kadar air di
bawah 12 % cengkeh akan mudah hancur sehingga mutunya rendah.
Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau kombinasi cara buatan dan
cara alami. Pengeringan dengan cara alami dapat dilakukan dengan menjemur
cengkeh di bawah terik matahari dengan menggunakan lantai beton atau anyaman
bambu. Pengeringan secara alami umumnya tidak mengalami banyak hambatan
karena pada umumnya cengkeh dipanen pada musim kemarau. Apabila tidak ada
mendung, cengkeh sudah dapat kering dalam waktu 5-6 hari. Tanda bahwa
cengkeh sudah kering dengan kadar air sekitar 12 %-14 % adalah mudah patah
bila ditekan.
Di perkebunan pesar, kadar air diukur dengan alat pengukur kadar air.
Pengeringan dengan cara buatan dilakukan dengan mesin pengering dengan
menggunakan bahaan bakar minyak atau kayu. Namun mesin hanya boleh
digunakan untuk mengeringkan cengkeh hingga kadar air 22-25 %. Dengan
demikian perlu dilakukan pengeringan dengan cara alami dibawah terik matahari
hingga kadar air mencapai 12-14 %. Pengeringan dengan mesin tidak boleh
mencapai kadar air 14% dan suhu lebih dari 56 derajat Celcius karena dapat
menyebabkan rusaknya senyawa-senyawa cengkeh atau hancurnya cengkeh.
Kombinasi pengeringan dengan cara alami dan buatan memiliki beberapa
keuntungan yaitu waktu pengeringan lebih pendek (2-3 hari), aroma cengkeh
lebih tajam serta warna lebih seragam dan mengkilap.
KEBUTUHAN DANA
Dana yang dibutuhkan untuk pengembangan tanaman Cengkeh 25 Ha :
- Biaya pengadaan bibit : 5.100 koker x Rp. 15.000 : Rp. 76.500.000
- Biaya pembersihan lahan : 500 HOK x Rp. 40.000 : Rp. 20.000.000
- Biaya penggalian lubang : 250 HOK x Rp. 40.000 : Rp. 10.000.000
- Biaya Penaman : 125 HOK x Rp. 40.000 : Rp. 5.000.000
Total : Rp. 111. 500.000
Bisnis pertanian komoditi ekspor memang menjadi salah satu bisnis yang tidak
pernah mati. Begitupun dengan bisnis budidaya cengkeh yang menjadi salah satu
bisnis yang menguntungkan. Untuk memulai bisnis budidaya cengkeh ini tidak
sulit. Bisa di mulai dengan mudah dengan modal yang kecil. Anda dapat memulai
bisnis budidaya cengkeh di lahan ukuran yang tidak luas.
Bisnis budidaya cengkeh ini bisa dan cocok dijalankan oleh semua orang. Anda
yang kini bingung mencari pilihan bisnis yang tepat. Dengan kemauan dan minat
yang tinggi maka bisnis budidaya cengkeh ini dapat Anda jalankan dengan
mudah.
Patokan harga untuk budidaya cengkeh dapat Anda buat dalam hitungan per kg
dimana harga mulai Rp 100.000 hingga Rp 120.000. Ini tergantung dari harga
cengkeh yang ada di pasaran.
Keuntungan bila Anda memilih terjun dalam peluang bisnis budidaya cengkeh ini
yakni merupakan bisnis pertanian komoditi ekspor yang paling menguntungkan.
Sebab cengkeh menjadi bahan penting yang paling banyak di cari.
Investasi
Peralatan Harga
Biaya Variabel
Total Biaya
Rp. 5.394.000
Variabel
Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya cengkeh sangat
menguntungkan dimana modal Rp 6.690.080dengan kentungan per bulan Rp
3.389.843 dan balik modal dalam 2 bulan.
Bisnis budidaya cengkeh ini tidak dapat berjalan maksimal jika tidak
menggunakan mesin oven pengering plat dalam pengolahannya. Pemakaian dari
mesin oven pengering plat dibutuhkan agar proses pengeringan produk dalam
budidaya cengkeh berjalan lancar dan efektif. Kinerja mesin oven pengering plat
yakni mengeringkan produk dengan langkah mudah. Tampilan mesin oven
pengering plat sangat modern dimana kinerjanya sangat handal dan berjalan
begitu cepat. Proses pengeringan produk untuk budidaya cengkeh semakin
mudah dan praktis dengan hadirnya mesin oven pengering plat . Dibandingkan
cara mengeringkan produk secara manual memang menggunakan mesin oven
pengering plat tampil unggul juga sangat efektif. Mesin yang penting dalam
budidaya cengkeh dengan hasil yang memuaskan dapat Anda miliki langsung
lewat Toko Mesin Maksindo. Mesin oven pengering plat dari maksindo tersedia
dari kapasitas kecil hingga besar.
Demikian tadi ulasan peluang usaha budidaya cengkeh dan analisa bisnisnya yang
bisa dijadikan referensi memulai bisnis budidaya cengkeh tersebut. Tertarik
mencoba bisnis budidaya cengkeh ? Bisnis budidaya cengkeh menjadi pilihan
bisnis sangat menjanjikan. Dalam menjalankan bisnis budidaya cengkeh jangan
lupa untuk menggunakan mesin oven pengering plat agar bisnis berjalan lancar
juga maksimal. Semoga informasi mengenai peluang dari bisnis budidaya
cengkeh tersebut dapat bermanfaat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
· Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu
masakan pedas di Negara –Negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek
khas Indonesia.
· Morfologi cengkeh terdiri dari dari : daun, akar, batang, biji, bunga, dan buah.
· Klasifikasi tanaman cengkeh terdiri dari : si putih, si kotok, Tipe Zanzibar, dan
tipe Ambon.
· Waktu panen cengkeh di setiap daerah bereda-beda karena masing-masing
daerah waktunya tanaman berbunga itu tidaklah sama. Penanganan pasca
panennya meliputi : sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan
pengemasan.
· Cengkeh kaya akan karbohidrat dan lemak.
· Cengkeh dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, bahan utama rokok, dan
bermanfaat bagi berbagai kesehatan.
3.2 Saran
Saran bagi pemerintah sebaiknya potensi cengkeh yang lainnya lebih
dikembangkan seperti minyak cengkeh dan eugenol dari minyak cengkeh, karena
sepertinya di Indonesia produksi cengkeh lebih mengarah kepada pembuatan
rokok, sehingga tidak menutup kemungkinan suatu saat di Indonesia produksi
cengkeh habis terserap untuk kebutuhan pabrik rokok.
Daftar pustaka
http://nirmayantisyam.blogspot.com/2016/10/makalah-cengkeh-agroindustri-
perkebunan.html
http://anyebp2kp.blogspot.com/2015/11/proposal-pengembangan-tanaman-
cengkeh.html
http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-budidaya-cengkeh-dan-analisa-
usahanya.htm