Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Makalah ini berisi pemaparan tentang salah satu tanaman hasil perkebunan,
yaitu tanaman cengkeh. Dalam makalah ini dibahas mengenai sejarah tanaman
cengkeh, morfologi dan klasifikasi tanaman cengkeh, panen dan pasca panennya,
kandungan tanaman cengkeh, pemanfaatan dan pohon industry tanaman cengkeh,
serta diagram alir berbagai olahan cengkeh.
Makalah ini disusun agar kita dapat mengetahui bagaimana sebenarnya
berbudidaya tanaman cengkeh,yang kita ketahui sebagai salah satu rempah dari
Indonesia.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis itu sendiri dan
orang lain yang membacanya sebagaimana yang diharapkan. kami pun menyadari
bahwa tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sennatiasa kami harapkan.
Terima kasih.
Wassalam.

parepare,25 Oktober 2019


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman perkebunan dipandang menjanjikan untuk dikembangkan karena
potensial menjadi primadona negara dalam hal menambah devisa negara, salah
satu tanaman perkebunan yang potensila itu adalah tanaman cengeh. Tanaman
cengkeh (Syzigium aromaticum) merupakan tanaman perkebunan atau industri
berupa pohon dengan famili Myrtaceae. Cengkeh merupakan salah satu tanaman
herba abadi yang berbentuk kecil. Tanaman ini juga merupakan jenis tanaman
tahunan, dua tahunan, dan tanaman yang berusia pendek.
Keberadaan tanaman cengkeh di Indonesia memberikan manfaat yang
sangat besar bagi negara dan peningkatan pendapatan masyarakat, karena tanaman
cengkeh memberikan konstribusi terhadap negara dimana tanaman perkebunan
atau rempah-rempah ini banyak diminati oleh negara asing khususnya negara-
negara di Eropa, sehingga nilai ekspornya tinggi. Cengkeh sudah dikenal sebagai
tanaman rempah- rempah dan obat tradisional yang sangat berkhasiat. Tanaman
cengkeh ini dapat tumbuh dan berkembang di beberapa daerah di indonesia.
Khasiat dan manfaat tanaman cengkeh dalam bidang kesehatan, dan perindustrian
menyebabkan tanaman ini sebagai tanaman yang paling di gemari oleh
masyarakat, sehingga banyak masyarakat Indonesia yang bertempat tinggal di
dataran tinggi membudidayakan tanaman cengkeh tersebut.
Oleh karena itu, dalam membahas tanaman cengkeh lebih lanjut akan
dijelaskan dalam makalah ini untuk memahami lebih dalam mengenai salah satu
tanaman perkebunan yang merupakan komunitas unggulan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


· Bagaimana sejarah tanaman cengkeh?
· Bagaimana morfologi tanaman cengkeh?
· Bagaimana klasifikasi tanaman cengkeh?
· Bagaimana panen dan pasca panen tanaman cengkeh?
· Bagaimana kandungan gizi tanaman cengkeh?
· Bagaimana pemanfaatan tanaman cengkeh dan penggambaran pohon
industrinya?
· Bagaimana diagram alir olahan cengkeh?

1.3 Tujuan Penulisan


· Untuk mengetahui sejarah tanaman cengkeh;
· Untuk mengetahui tanaman cengkeh;
· Untuk mengetahui klasifikasi tanaman cengkeh;
· Untuk mengetahui panen dan pasca panen tanaman cengkeh;
· Untuk mengetahui kandungan gizi tanaman cengkeh;
. Untuk mengetahui peluang kerja dari pertanian cengkeh ini

1.4 Manfaat Penulisan


· Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang potensi tanaman cengkeh;
· Memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi tanaman cengkeh;
· Sebagai masukan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan
mengembangkan produksi tanaman cengkeh di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Tanaman Cengkeh


Tanaman cengkeh, (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum),
dalam bahasa Inggris disebut cloves adalah tangkai bunga kering beraroma dari
suku Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan
sebagai bumbu masakan pedas di negara –negara Eropa, dan sebagai bahan utama
rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan dupa di
Tiongkok dan Jepang. Minyak cengkeh digunakan sebagai aroma terapi dan juga
untuk mengobati sakit gigi. Cengkeh di tanam terutama di Indonesia (Kepulauan
Banda) dan Madagaskar, juga tumbuh subur di Zanzibar, India, Sri Lanka. Pohon
cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi mencapai
10 – 20m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk –
pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika
sudah mekar.
Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5 – 2cm. Tumbuhan
ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara, pohonnya dapat tumbuh tinggi
mencapai 20 – 30m dan dapat berumur lebih dari 100 tahun. Tajuk tanaman
cengkeh umumnya berbentuk kerucut, pyramid atau pyramid ganda, dengan
batang utama menjulang keatas. Cabang – cabangnya amat banyak dan rapat,
pertumbuhannya agak mendatar dengan ukuran relative kecil jika dibandingkan
batang utama. Daunnya kaku berwarna hijau atau hijau kemerahan dan bentuk
elips dengan kedua ujung runcing. Daun – daun ini biasa keluar setiap periode
dalam satu periode ujung ranting akan mengeluarkan satu set daun yang terdiri
dari dua daun yang terletak saling berhadapan, ranting daun secara keseluruhan
akan membentuk suatu tajuk yang indah.
Pada abad keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan
setiap orang yang mendekatinya untuk sebelumnya mengunyah cengkeh, agar
harumlah napasnya. Cengkih, pala dan merica sangatlah mahal pada zaman
Romawi. Cengkih menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab di abad
pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis mengambil alih jalan tukar
menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkih
dengan perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian
dengan sultanTernate. Orang Portugis membawa banyak cengkih yang mereka
peroleh dari kepulauan Maluku ke Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkih sama
dengan harga 7 gram emas. Perdagangan cengkih akhirnya didominasi oleh orang
Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah orang Prancis berhasil
membudayakan pohon Cengkih di Mauritius pada tahun 1770. Akhirnya cengkih
dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar. Pada abad ke-17 dan ke-18 di
Inggris harga cengkih sama dengan harga emas karena tingginya biaya impor.
Sebab cengkih disana dijadikan salah satu bahan makanan yang sangat berkhasiat
bagi warga dan sekitarnya yang mengonsumsi tanaman cengkih tersebut. Sampai
sekarang cengkih menjadi salah satu bahan yang diekspor ke luar negeri.Pohon
cengkih yang dianggap tertua yang masih hidup terdapat di Kelurahan Tongole,
Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota Ternate. Pohon yang
disebut sebagai Cengkih Afo ini berumur 416 tahun, tinggi 36,60 m, berdiameter
198 m, dan keliling batang 4,26 m. Setiap tahunnya ia mampu menghasilkan
sekitar 400 kg bunga cengkih.
Nama daerah Cengkeh : Clove (Inggris), cengkeh (Indonesia, Jawa,
Sunda), wunga lawing (Bali), cangkih (Lampung), sake (Nias), bungeu lawing
(Gayo), cengke (Bugis), sinke (Flores), canke ( Ujung Pandang), gomode
(Halmahera, Tidore)
2.2 Morfologi Tanaman Cengkeh
· Daun
Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun
(petioles), helaian daun (lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun
(vagina). Daunnya berbentuk lonjong dan berbunga pada bagian ujungnya.
Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari satu daun.
· Batang
Batang dari daun cengkeh biasanya memiliki panjang 10 – 15m. Batang
berbentuk bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang –
cabang yang dipenuhi banyak ranting. Arah tumbuh batangnya tegak lurus
(erectus) dan cara percabangan dari rantingnya dapat dikatakan monopodial
karena dapat dibedakan antara batang pokok dan cabangnya. Arah tumbuh
cabangnya condong ke atas (patens). Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan
hidup hingga puluhan tahun. Tangkainya kira-kira1-2,5 cm.
· Akar
Sistem akarnya tunggang, akar ini merupakan akar pokok (berasal dari
akar lembaga) yang kemudian bercabang-cabang. Bentuk akar tunggangnya
termasuk berbentuk tombak (fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-
kecil. Akar kuat sehingga bisa bertahan sampai puluhan bahkan ratusan tahun.
Akar mampu masuk cukup dalam ke tanah. Perakaran pohon cengkeh relatif
kurang berkembang,tetapi bagian yang dekat permukaan tanah banyak tumbuh
bulu akar.Bulu akar tersebut berguna untuk menghisap makanan.
· Biji
Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun.
Bijinya terdiri dari kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji
(nukleus seminis). Walaupun dalam jangka 20 tahun masih dapat menghasilkan
biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan. Hal ini dikarenakan
kualitasnya telah menurun dan tidak dapat digunakan lagi untuk industri, misal
rokok.
· Bunga
Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan
tangkai pendek dan bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai
bunga). Bunga cengkeh termasuk bunga majemuk yang berbatas karena ujung ibu
tangkainya selalu ditutup bunga. Bunga terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu
tangkai (pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum). Bunga cengkeh adalah
bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan
(flos masculus) dan betina (flos femineus). Dasar bunganya (repectaculum)
menjadi pendukung benang sari dan putik (andoginofor).
· Buah
Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan
saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu karena ada
bagian bunga yang ikut ambil bagian dalam pembentukan buah. Buah cengkeh
memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar
berwarna merah. Buahnya secara umum tersusun atas bagian-bagian secara umum
pada kulit buah antara lain epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Selain
itu ada septum dan ovarium.

2.3 Klasifikasi Tanaman Cengkeh


2.3.1 Sistematika Tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry

2.3.2 Tipe-tipe Tanaman Cengkeh


Di Indonesia banyak sekali ditemukan tipe-tipe tanaman cengkeh dan
diantara satu dengan yang lainnya sulit dibedakan. Misalnya cengkeh tipe ambon,
tipe raja, tipe indari, tipe dokiri, tipe cengkih afo, dan tipe tauro. Perkawinan
antara berbagai tipe itu membentuk tipe baru yang sulit digolongkan. Untuk
mempermudah pengenalan, cengkeh di Indonesia dapat digolongkan menjadi
empat jenis, yaitu si putih, si kotok, zanzibar, dan ambon.
· Si Putih
Daun berwarna hijau muda (kekuningan) dengan daun relatif besar.
Cabang-cabang yang utama mati sehingga percabangan seolah baru dimulai pada
ketinggian 1,5-2 m dari permukaan tanah. Cabang dan daun jarang sehingga
kelihatan kurang rindang. Mahkota berbentuk bulat atau agak bulat, relatif besar
dari si kotok dengan jumlah bunga pertandan kurang dari 15 kuntum. Bunga
masak tetap berwarna hijau muda. Atau putih tidak berubah menjadi kemerahan.
Tangkai bunganya relatif panjang, mulai berproduksi umur 6,5-8,5 tahun sejak
disemaikan. Produksi kualitas bunganya rendah.

· Si kotok
Daun pada awalnya berwarna hijau muda kekuningan kemudian berubah
menjadi hijau tua dengan permukaan atas licin dan mengkilap. Helaian daunnya
agak langsing dengan ujung agak membulat cabang yang utama tetap hidup
sehingga percabangannya kelihatan rendah sampai permukaan tanah. Ruas daun
dan cabang rapat serta rimbun. Mahkota bunga berbentuk piramid atau silindris.
Bunganya relaitif kecil dibandingkan dengan si putih, bertangkai panjang, jumlah
bunga 20-50 kuntum pertandan. Mulai berbunga pada umur 6,5-8,5 tahun.
Bunganya berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi kuning saat matang
dengan pangkal bertwarna merah. Adaptasi dan produksinya lebih baik daripada
si putih, tetapi lebih rendah daripada zanzibar. Cengkeh tipe sikotok ini termasuk
tipe cengkeh dengan kualitas sedang.

· Tipe Zanzibar
Tipe ini merupakan cengkeh terbaik karena mempunyai daya adaptasi
yang luas, berproduksi tinggi, berkualitas baik, sehingga sangat dianjurkan untuk
dibudidayakan. Daun pada mulanya berwarna merah muda kemudian berubah
menjadi hijau tua mengkilap pada permukaan atas dan hijau pucat memudar pada
bagian bawah. Pangkal tangkai daun berwarna merah. Bentuk daunnya agak
langsing dengan bagian terlebar tepat di tengah. Ruas daun dan percabangannya
rapat merimbun. Cabang utama yang pertama hidup, sehingga tajuknya raqpat
dengan permukaan tanah. Sudut-sudut cabangnya lancip (kurang dari 45o)
sehingga mahkotanya berbentuk kerucut. Tipe ini mulai berbunga pada umur 4,5-
6,5 tahun sejak disemaikan. Bunganya agak langsing, bertangkai pendek, ketika
muda berwarna hijau dan berubah menjadi kemerahan setelah matang petik.
Percabangan bunaga banyak dengan jumlah bisa lebih dari 50 kuntum per tandan.
· Tipe Ambon
Tipe cengkeh ini tidak dianjurkan untuk ditanam karena produksi dan daya
adaptasinya rendah, serta kualitas hasil yang kurang baik.daun muda berwarna
hijau muda atau merah muda, lebih muda daripada daun tipe zanzibar. Permukaan
atas daun berwarna hijau tua dan kasar,sedangkan bagian bawahnya berwarna
hijau keabu-abuan. Daunnya agak lebarkira-kira 2/3 kali panjangnya. Cabang dan
daunnya jarang sehingga kurang rimbun. Mahkota agak bulat atau bulat, bagian
atas agak tumpul, sedangkan bagian bawahnya agak meruncing. Cabang-
cabangnya mati sehingga seolah percabangannya mulai pada ketinggian 1,5-2 m.
Tipe ini mulai berbunga pada umur 6,5-8,5 tahunsejak disemaikan. Bunganya
gemuk dan bertangkai panjang, berwarna hijau saat muda, dan kuning pada saat
matang petik.percabangan bunganya sedukit dengan jumlah bunga kurang dari 15
kuntum pertandan.

2.4 Panen dan Pasca Panen


2.4.1 Panen
Masing-masing daerah waktunya tanaman berbunga itu tidaklah sama. Hal
ini sangat tergantung pada keadaan iklim setempat, tinggi tempat dan faktor-
faktor lain yang sangat bersar pengaruhnya. Maka mulai berbunga dan waktu
pemungutannya pun tidak sama.
· Di Sumatera : tumbuh kuncup bunga antara bulan Oktober – November maka
musim panennya sekitar bulan April – Juni
· Di Jawa : Tumbuh kuncup bunga antara bulan November – Januari maka
panennya jatuh pada bulan Mei-Juli
· Di Maluku : Tumbuh kuncup bunga antara bulan Mei-Juli dan waktu panennya
pada bulan Oktober - Januari

o Waktu Pemetikan
Di atas telah dijelaskan bahwa waktu cengkeh berbunga itu di setiap daerah
tidak sama. Maka sebagai gambaran, di bawah ini diketengahkan masa-masa
berbunga atau panen yang berbeda.
· Pada umumnya cengkeh berbunga itu di Indonesia itu satu tahun sekali,
demikian pula waktu panennya. Walaupun waktu panen itu makan waktu minimal
tiga bulan, lebih-lebih bila luas arealnya luas, panennya tidak cukup 3-4 bulan.
Tanaman yang normal setelah umur 15-20 tahun bisa menghasilkan sekitar 3 kg
per pohon. Ini adalah merupakan suatu perhitungan yang normal. Memang sering
dialami ada pohon yang menhasilkan lebih dari 5 kg cengkeh kering tiap pohon,
tetapi pada suatu ketika ada pohon yang sama sekali tidak berbuah sesuai dengan
siklusnya. Jadi perhitungan secara normal adalah diambil rata-ratanya saja.
· Di Malagasi juga hanya ada satu musim panen yang pendek saja yakni musim
kemarau mulai pertengahan Oktober hingga Desember yang berarti satu tahun
hanya satu musim berbunga.
· Di Zanzibar, terdapat dua musim berbunga yang berarti dua musim panen yaitu,
panen besar mulai Juli-September dan panen kecil musim November-Januari.
Produksi pertahun rata-rata 3 kg tiap pohonnya.
Perbedaan tingkat pemasakan bunga, waktu panen, tepatnya waktu
pemetikan dan teknik pengolahan hasil akan menyebabkan kualitas hasik yang
berbeda pula. Sedang di daehah penghasil cengkeh yang musim kemaraunya
bersamaan, tetapi berlainan lokasinya, maka musim panennya juga berbeda. Juga
pengaruh pola hujan, temperature dan tinggi tempat pertanaman akan membawa
pengaruh yang berbeda pula. Oleh karena itu, pemetikan harus dilakukan pada
tingkat kemasakan yang tepat yakni pada waktu bunga berwarna pucat yang
sebelumnya itu berwarna hijau, kemudian menguning akhirnya keunguan muda
dan merah tua. Saat yang paling bagus adalah pada saat kepala buah yang terdiri
dari mahkota bunga masih tertutup dan bundar bentuknya, berisi dan mengkilat.
Apabila bunga itu warnanya menjadi merah muda berarti sebentar lagi akan
membuka.
Jika pemetikan dilakukan terlalu awal, maka akan menghasilkan cengkeh
kering yang keriput, berat rendemennya sangat kurang, kadar minyak kurang
sehingga harganya pun rendah. Sedangkan jika pemetikannya terlambat misalnya
bunga banyak yang mekar akan meghasilkan cengkeh kering yang tidak berkepala
sehingga ruas dan aromanya sangat berkurang. Itulah sebabnya, maka pemetikan
cengkeh harus dilakukan pada waktu yang tepat . pemetikan biasanya dilakukan
setelah ada beberapa bunga yang membuka dalam pohon itu, misalnya ada 2-3
yang sudah membuka.

o Cara Pemetikan
Bunga cengkeh yang sudah tua atau masak untuk dipungut jangan
dibiarkan sampai mekar. Sebelum dilakukan pemetikan, dibawah tajuk pohon
harus dibersihkan terlebih dahulu, maksudnya bila ada bebrapa bunga yang jatuh
diwaktu pemetikan mudah dipungut. Adapun cara pemetikannya tergantung
keadaan tanaman itu sendiri.
· Apabila tanaman itu belum tinggi, pemetikan dapat dilakukan cukup dengan
berdiri mengelilingi pohon yang paling bawah. Selanjutnya kalau pohon agak
tinggi dapat menggunakan kait supaya lebih mudah.
· Kalau tanaman sudah cukup besar dan tinggi, lebih baik menggunakan tangga
yang berkaki tiga, tangga itu mudah dipindah-pindahkan.
· Pada pohon yang sangat besar, yang umumnya lebih dari 25 tahun
pemetikannya bisa dilakukan dengan memanjat pohon dengan menggunakan kait
sebab rantingnya dapat ditarik dengan kait itu sehingga memudahkan
pemetikannya. Tapi pekerjaan ini hanya dapat dilakukan pada ranting-ranting
yang dekat dengan btang pokok. Yang lebih sulit batang sudah tinggi dan besar.
Maka untuk keperluan ini, pada sekitar pohon itu harus diberi tiang dari bambu,
diberi palang-palang dan diikat kuat-kuat sehingga bisa dipergunakan untuk
memnjat dengan demikian pemungutan dapat dilakukan lebih mudah.
Sebagaimana diketahui bunga cengkeh itu terdapat pula pucuk-pucuk ranting
yang jauh dari batang atau cabang, maka pemungutannya harus pandai jangan
sampai merusaknya.

Alat yang diperlukan untuk panen cengkeh antara lain karung berukuran
kecil atau keranjang bambu dan karung besar. Apabila sudah tinggi dan kita tidak
dapat menjangkau dengan tangan, maka diperlukan tangga segitiga berkaki empat.
Pemetikan yang lazim dilakukan yaitu dengan jalan mematahkan rumpun bunga
pada bukunya sehingga sepasang daun akan ikut terpetik. Tetapi cara demikian
sebenarnya kurang baik, sebaiknya yang dipetik hanya tandannya saja, sepasang
daun pada tandan tidak usah diikut sertakan. Maksudnya untuk memperbanyak
jumlah sirung baru yang keluar dari pemetikan kelak. Bunga cengkeh dipetik
pertandan tepat di atas buku daun berakhir dengan menggunakan kuku jari atau
pisau yang kecil dan tajam. Daun termuda yang berdekatan dengan bunga tidak
boleh ikut dipetik agar tidak menggangu pertumbuhan tunas berikutnya. Apabila
daun ikut terpetik, dapat mengurangi jumlah tunas hingga 1/3 -1/2 bagian.
Bunga yang sudah dipetik dimasukkan kedalam keranjang atau karung
kecil yang sudah disediakan dan dibawa mengikuti geraknya arah pemetikan.
Setelah penuh, cengkeh dipindahkan karung besar kemudian dibawa kesuatu
tempat pemroses selanjutnya. Rata-rata satu hari kerja seseorang dapat
memperoleh 20-30 kg cengkeh segar. Hal ini sangat tergantung pada banyaknya
cengkeh yang bisa dipetik dan juga keterampilan mereka (pekerja). Satu pohon
cengkeh biasanya dipetik 3-4 kali bahkan ada yang sampai 6 kali dengan jarak 5-7
hari. Hal ini tergantung pada umur dan besarnya pohon. Untuk suatu kebun luas
yang terdapat ribuan pohon dengan jenis yang berlainan, pemetikannya bisa
makan waktu 3-4 bulan.

2.4.2 Pasca Panen


Untuk mendapatkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga
perlu untuk diperhatikan dengan seksama. Pengolahan cengkeh dilakukan dengan
melalui beberapa tahap yaitu sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi
kering dan penyimpanan.

o Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera setelah cengkeh tiba di tempat pengolahan.
Sortasi ini dilakukan dengan memisahkan bunga dari tangkainya dan
menempatkannya pada tempat yang berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh perlu
dipisahkan karena mempunyai harga da mutu yang berbeda. Sortasi ini sangatlah
penting untuk diperhatikan karena jika tangkai dan bunga tercampur maka akan
menurunkan mutu.

o Pemeraman
Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan
kedalam karung atau peti untuk selanjutnya diperam selama 24 jam. Selain untuk
mempersingkat waktu pengeringan, pemeraman juga dapat memperbaiki warna
cengkeh menjadi cokelat mengkilap.

o Pengeringan
Setelah pemeraman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan
kadar air cengkeh turun hingga 12 %-14%. Bila kadar air lebih dari 14% cengkeh
mudah terserang jamur sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan jika kadar air di
bawah 12 % cengkeh akan mudah hancur sehingga mutunya rendah.
Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau kombinasi cara buatan dan
cara alami. Pengeringan dengan cara alami dapat dilakukan dengan menjemur
cengkeh di bawah terik matahari dengan menggunakan lantai beton atau anyaman
bambu. Pengeringan secara alami umumnya tidak mengalami banyak hambatan
karena pada umumnya cengkeh dipanen pada musim kemarau. Apabila tidak ada
mendung, cengkeh sudah dapat kering dalam waktu 5-6 hari. Tanda bahwa
cengkeh sudah kering dengan kadar air sekitar 12 %-14 % adalah mudah patah
bila ditekan.
Di perkebunan pesar, kadar air diukur dengan alat pengukur kadar air.
Pengeringan dengan cara buatan dilakukan dengan mesin pengering dengan
menggunakan bahaan bakar minyak atau kayu. Namun mesin hanya boleh
digunakan untuk mengeringkan cengkeh hingga kadar air 22-25 %. Dengan
demikian perlu dilakukan pengeringan dengan cara alami dibawah terik matahari
hingga kadar air mencapai 12-14 %. Pengeringan dengan mesin tidak boleh
mencapai kadar air 14% dan suhu lebih dari 56 derajat Celcius karena dapat
menyebabkan rusaknya senyawa-senyawa cengkeh atau hancurnya cengkeh.
Kombinasi pengeringan dengan cara alami dan buatan memiliki beberapa
keuntungan yaitu waktu pengeringan lebih pendek (2-3 hari), aroma cengkeh
lebih tajam serta warna lebih seragam dan mengkilap.

o Sortasi Kering dan Pengemasan


Pada tahap sortasi, cengkeh dipisahkan dari kotoran-kotoran dengan cara
ditampi menggunakan tampah. Cengkeh yang sudah bersih dimasukkan ke dalam
karung kecil berkapasitas 30-40 kg atau karung berkapasitas 50-60 kg kemudian
dijahit zig zag. Cengkeh yang telah dikemas dalam karung siap untuk dipasarkan
atau disimpan untuk bebrapa waktu. Penyimpanan dilakukan di gudang yang tidak
lembab, mempunyai banyak ventilasi dan berlantai semen. Di atas lantai dibuat
para-para dari balok kayu yang kuat setinggi 25-30 cm kemudian karung berikut
cengkehnya disusun di atasnya.

2.5 Kandungan Gizi Tanaman Cengkeh


Cengkeh biasa diolah dalam keadaan kering. Cengkeh yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia memiliki kandungan energi sebesar 292
kilokalori, protein 5,2 gram, karbohidrat 57,4 gram, lemak 8,9 gram, kalsium 740
miligram, fosfor 100 miligram, dan zat besi 5 miligram. Selain itu di dalam
Cengkeh Kering juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0
miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan
penelitian terhadap 100 gram Cengkeh Kering, dengan jumlah yang dapat
dimakan sebanyak 100 %.
Nutrient Units Value per 100 gram
Energi Kkl 292
Protein Gram 5,2
Karbohidrat Gram 57,4
Lemak Gram 8,9
Kalsium Milligram 740
Fosfor Milligram 100
Zat Besi IU 5
Vitamin A Milligram 0
Vitamin B1 Milligram 0
Vitamin C Milligram 0

2.6 Manfaat dan Pohon Industri Cengkeh


2.6.1 Manfaat Tanaman Cengkeh
Pada umumnya, cengkeh dijadikan bahan masakan. Di Indonesia cengkeh
menjadi bahan masakan yang paling sering digunakan. Selain menjadi bahan
masakan, tanaman tropis yang berasal dari Maluku ini sudah banyak
dibudidayakan untuk diambil bunga dan minyaknya. Minyak cengkeh (Eugniae
aromatica) dapat dihasilkan dari penyulingan serbuk kuntum cengkeh kering
(clove oil), serbuk tangkai kuntum cengkeh (clove stem oil), dan daun cengkeh
kering (clove leaf oil). Minyak cengkeh banyak dimanfaatkan oleh dokter gigi
sebagai penghilang rasa sakit. Selain itu, tanaman ini juga digunakan dalam
industri farmasi, dan wewangian.
· Sebagai obat tradisional cengkeh memiliki khasiat mengatasi sakit gigi,
sinusitis, mual dan muntah, kembung, masuk angin, sakit kepala, radang lambung,
batuk, terlambat haid, rematik, campak, dan lain-lain;
· Adapun khasiat lain yaitu, dapat mencegah peradangan karena berbagai zat
aktif seperti flavanoid ditemui pada minyak asli cengkeh. Flavanoid bekerja
dengan sifat anti inflamasinya sehingga akan mengurangi peradangan pada gejala
penyakit rematik misalnya. Rasanya yang hangat juga bisa menjadi ekspektoran
untuk mengobati berbagai kondisi gangguan saluran pernapasan;
· Mengandung nutrisi penting. Berbagai vitamin, kalsium dan magnesium
merupakan nutrisi penting bagi tubuh dan cengkeh menyediakannya sebagai
khasiat dari alam. Bahkan terdapat zat yang menyediakan energi pada cengkeh
yang juga mengandung serat;
· Menyehatkan jantung. Sudah sejak lama penyakit jantung manjadi momok
menakutkan penduduk dunia. Kandungan Eugenol pada cengkeh berfungsi untuk
mencegah pembekuan pada darah yang mencegah terjadinya gejala penyakit
stroke;
· Meredakan batuk. Mengunyah cengkeh dapat menyembuhkan batuk gatal
ditenggorokan. Rasanya mungkin sedikit getir dan ada pahitnya, tetapi kandungan
kimia dalam cengkeh adalah ekspektoran alami yang mengencerkan dahak;
Manfaat untuk kesehatan :
o Sakit Gigi
o Sinusitis
o Mual
o Muntah
o Kembung
o Masuk Angin
o Sakit kepala
o Radang lambung
o Batuk
o Terlambat haid
o Campak

KEBUTUHAN DANA
Dana yang dibutuhkan untuk pengembangan tanaman Cengkeh 25 Ha :
- Biaya pengadaan bibit : 5.100 koker x Rp. 15.000 : Rp. 76.500.000
- Biaya pembersihan lahan : 500 HOK x Rp. 40.000 : Rp. 20.000.000
- Biaya penggalian lubang : 250 HOK x Rp. 40.000 : Rp. 10.000.000
- Biaya Penaman : 125 HOK x Rp. 40.000 : Rp. 5.000.000
Total : Rp. 111. 500.000

Jenis pekerjaan/bahan yang tidak termuat dalam kebutuhan dana dilakukan/disiapkan


secara swadaya oleh anggota kelompok.

Memulai bisnis budidaya cengkeh

Bisnis pertanian komoditi ekspor memang menjadi salah satu bisnis yang tidak
pernah mati. Begitupun dengan bisnis budidaya cengkeh yang menjadi salah satu
bisnis yang menguntungkan. Untuk memulai bisnis budidaya cengkeh ini tidak
sulit. Bisa di mulai dengan mudah dengan modal yang kecil. Anda dapat memulai
bisnis budidaya cengkeh di lahan ukuran yang tidak luas.

Pelaku bisnis budidaya cengkeh

Bisnis budidaya cengkeh ini bisa dan cocok dijalankan oleh semua orang. Anda
yang kini bingung mencari pilihan bisnis yang tepat. Dengan kemauan dan minat
yang tinggi maka bisnis budidaya cengkeh ini dapat Anda jalankan dengan
mudah.

Konsumen bisnis budidaya cengkeh

Konsumen budidaya cengkeh memang tidaklah sulit, konsumen budidaya


cengkeh cukup besar mulai dari pabrik kecil hingga besar yang membutuhkan
bahan baku cengkeh dalam pembuatan produknya.

Peralatan bisnis budidaya cengkeh

Dalam bisnis budidaya cengkeh membutuhkan beberapa peralatan penting


diantaranya pengadaan bibit cengkeh, cangkul, gerobak dorong,
timbangan, pompa air, hand sprayer, sewa lahan, golok dan sabit, keranjang
panen cengkeh, timba, selang air dan lainnya. Dengan adanya peralatan tersebut
maka bisnis budidaya cengkeh makin maksimal.

Pemasaran budidaya cengkeh

Dalam berjualan budidaya cengkeh, Anda bisa memasarkannya dengan cara


menjualnya ke pasar ataupun langsung ke pengepul cengkeh. Anda juga dapat
menjual hasil penan cengkeh ke luar kota hingga luar negeri.

Karyawan bisnis budidaya cengkeh


Karyawan dalam menjalankan bisnis budidaya cengkeh bisa menggunakan satu
orang dahulu dalam permulaan.

Harga jual budidaya cengkeh

Patokan harga untuk budidaya cengkeh dapat Anda buat dalam hitungan per kg
dimana harga mulai Rp 100.000 hingga Rp 120.000. Ini tergantung dari harga
cengkeh yang ada di pasaran.

Keuntungan dalam menjalankan bisnis budidaya cengkeh

Keuntungan bila Anda memilih terjun dalam peluang bisnis budidaya cengkeh ini
yakni merupakan bisnis pertanian komoditi ekspor yang paling menguntungkan.
Sebab cengkeh menjadi bahan penting yang paling banyak di cari.

Kekurangan bisnis budidaya cengkeh

Segi kekurangan bisnis budidaya cengkeh ialah budidaya cengkeh memiliki


tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.

Analisa bisnis budidaya cengkeh

Investasi

Peralatan Harga

pembukaan kebun cengkeh Rp. 2.792.600

pengadaan bibit cengkeh Rp. 2.456.850

mesin semprot Rp. 268.520

selang air dan gunting Rp. 123.500

golok dan sabit Rp. 72.500

gerobak dorong Rp. 229.500

cangkul Rp. 122.000

keranjang panen Rp. 68.500

timbangan Rp. 134.500


pompa air Rp. 281.950

timba dan terpal Rp. 62.500

Peralatan tambahan yang lainnya Rp. 77.160

Jumlah Investasi Rp. 6.690.080

Biaya Operasional per Bulan

Biaya Tetap Nilai

Penyusutan pembukaan kebun cengkeh1/12 x


Rp. 232.717
Rp. 2.792.600

Penyusutan pengadaan bibit cengkeh 1/62 x Rp.


Rp. 39.627
2.456.850

Penyusutan mesin semprot 1/62 x Rp 268.520 Rp. 4.331

Penyusutan selang air dan gunting 1/62 x Rp


Rp. 1.992
123.500

Penyusutan golok dan sabit 1/62 x Rp. 72.500 Rp. 1.169

Penyusutan gerobak dorong 1/62 x Rp 229.500 Rp. 3.702

Penyusutan cangkul 1/44 x Rp. 122.000 Rp. 2.773

Penyusutan keranjang panen 1/44 x Rp 68.500 Rp. 1.557

Penyusutan timbangan 1/62 x Rp 134.500 Rp. 30.568

Penyusutan pompa air 1/62 x Rp 281.950 Rp. 4.548

Penyusutan timba dan terpal 1/44 x Rp. 62.500 Rp. 1.420

Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp.


Rp. 1.754
77.160
upah pekerja Rp. 1.600.000

Total Biaya Tetap Rp. 1.926.157

Biaya Variabel

pupuk Rp. 28.450 x 30 = Rp. 853.500

pupuk kimia Rp. 27.250 x 30 = Rp. 817.500

pestisida dan obat Rp. 33.500 x 30 = Rp. 1.005.000

biaya lainnya Rp. 28.600 x 30 = Rp. 858.000

Biaya transportasi Rp. 25.000 x 30 = Rp. 750.000

pengemas Rp. 9.500 x 30 = Rp. 285.000

BBM Rp. 27.500 x 30 = Rp. 825.000

Total Biaya
Rp. 5.394.000
Variabel

Total Biaya Operasional

Biaya tetap + biaya variabel


Rp. 7.320.157
=

Pendapatan per panen

3,5 kg x Rp. 102.000 = Rp. 357.000

Rp. 357.000 x 30 hr = Rp. 10.710.000


Keuntungan per Bulan

Laba = Total Pendapatan – Total Biaya


Operasional

Rp. 10.710.000 – 7.320.157 = Rp. 3.389.843

Lama Balik Modal

Total Investasi / Keuntungan


Rp. 6.690.080 : 3.389.843 = 2 bln
=

Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya cengkeh sangat
menguntungkan dimana modal Rp 6.690.080dengan kentungan per bulan Rp
3.389.843 dan balik modal dalam 2 bulan.

Bisnis budidaya cengkeh ini tidak dapat berjalan maksimal jika tidak
menggunakan mesin oven pengering plat dalam pengolahannya. Pemakaian dari
mesin oven pengering plat dibutuhkan agar proses pengeringan produk dalam
budidaya cengkeh berjalan lancar dan efektif. Kinerja mesin oven pengering plat
yakni mengeringkan produk dengan langkah mudah. Tampilan mesin oven
pengering plat sangat modern dimana kinerjanya sangat handal dan berjalan
begitu cepat. Proses pengeringan produk untuk budidaya cengkeh semakin
mudah dan praktis dengan hadirnya mesin oven pengering plat . Dibandingkan
cara mengeringkan produk secara manual memang menggunakan mesin oven
pengering plat tampil unggul juga sangat efektif. Mesin yang penting dalam
budidaya cengkeh dengan hasil yang memuaskan dapat Anda miliki langsung
lewat Toko Mesin Maksindo. Mesin oven pengering plat dari maksindo tersedia
dari kapasitas kecil hingga besar.

Demikian tadi ulasan peluang usaha budidaya cengkeh dan analisa bisnisnya yang
bisa dijadikan referensi memulai bisnis budidaya cengkeh tersebut. Tertarik
mencoba bisnis budidaya cengkeh ? Bisnis budidaya cengkeh menjadi pilihan
bisnis sangat menjanjikan. Dalam menjalankan bisnis budidaya cengkeh jangan
lupa untuk menggunakan mesin oven pengering plat agar bisnis berjalan lancar
juga maksimal. Semoga informasi mengenai peluang dari bisnis budidaya
cengkeh tersebut dapat bermanfaat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
· Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu
masakan pedas di Negara –Negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek
khas Indonesia.
· Morfologi cengkeh terdiri dari dari : daun, akar, batang, biji, bunga, dan buah.
· Klasifikasi tanaman cengkeh terdiri dari : si putih, si kotok, Tipe Zanzibar, dan
tipe Ambon.
· Waktu panen cengkeh di setiap daerah bereda-beda karena masing-masing
daerah waktunya tanaman berbunga itu tidaklah sama. Penanganan pasca
panennya meliputi : sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan
pengemasan.
· Cengkeh kaya akan karbohidrat dan lemak.
· Cengkeh dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, bahan utama rokok, dan
bermanfaat bagi berbagai kesehatan.

3.2 Saran
Saran bagi pemerintah sebaiknya potensi cengkeh yang lainnya lebih
dikembangkan seperti minyak cengkeh dan eugenol dari minyak cengkeh, karena
sepertinya di Indonesia produksi cengkeh lebih mengarah kepada pembuatan
rokok, sehingga tidak menutup kemungkinan suatu saat di Indonesia produksi
cengkeh habis terserap untuk kebutuhan pabrik rokok.
Daftar pustaka

http://nirmayantisyam.blogspot.com/2016/10/makalah-cengkeh-agroindustri-
perkebunan.html

http://anyebp2kp.blogspot.com/2015/11/proposal-pengembangan-tanaman-
cengkeh.html

http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-budidaya-cengkeh-dan-analisa-
usahanya.htm

Anda mungkin juga menyukai