Anda di halaman 1dari 8

THINK-ACT-CHANGE

a documentary film competition 2007

Ide cerita, data dan pemahaman yang kamu miliki adalah modal yang sangat penting
dalam keikutsertaanmu di ajang kompetisi ini. Karena di ajang ini, cerita kamu harus
mampu menyampaikan pesan, agar kondisi sosial dan lingkungan kita dapat berubah ke
arah yang lebih baik. Artinya, karya kamu akan menjadi salah satu alat kampanye sosial
dan lingkungan untuk publik.

Kamu dapat memilih satu dari tiga topik yang tengah menjadi kampanye The Body Shop
tahun ini, yaitu HIV-AIDS, Global Warming dan Domestic Violence, untuk dikembangkan
menjadi karyamu. Manfaatkan minat, perhatian dan kepedulianmu terhadap topik yang
dipilih, supaya kamu dapat memberikan gambaran serta opini terhadap pengalaman
nyata yang ada di sekitarmu. Perlu kamu ketahui, subyek cerita tidak selalu harus
berupa tokoh atau kelompok. Kamu bebas memilih subyek lainnya yang bisa membantu
kamu menyampaikan pesan. So, mulailah memasangan mata, telinga dan hati untuk
mencari yang paling tepat.

Ingat, film dokumenter yang baik berangkat dari kejelian membuat ide, kedekatan
dengan subyek dan sudut pandang yang kuat.

Selamat berkarya!
1. Topik yang dipilih:

2. Judul Film:

3. Nama anggota kelompok dan tugasnya (penulis naskah/sutradara, peneliti,


cameraman ):

4. Tuliskan dalam dua kalimat, ide cerita yang ingin kamu sampaikan melalui
film ini.

5. Kenapa ide cerita ini yang dipilih?

6. Apakah kamu memiliki hubungan/pengalaman khusus dengan cerita tersebut?


Paparkan.

7. Apa keunikan yang ingin ditampilkan dalam cerita tersebut?


8. Tuliskan sinopsis film yang akan kamu buat.

9. Di manakah lokasi pengambilan gambar yang kamu rencanakan?

10. Siapa saja narasumber yang akan kamu libatkan dalam film ini?

11. Kendala-kendala apa saja yang kamu perkirakan akan dihadapi dalam
mewujudkan ide cerita ini menjadi sebuah film dokumenter.

12. Peralatan dan pengalaman apa yang kamu miliki untuk mendukung
pembuatan film ini?
Isi lengkap formulir ini, masukan ke dalam amplop berukuran A4. Jangan lupa lupa
untuk menyertakan juga kesimpulan dari hasil riset awal yang kamu dapatkan dari
wawancara, riset pustaka atau penelitian lapangan (1-2 halaman A4)

Kirimkan formulir ke:

Dewan Kesenian Jakarta


Jalan Cikini Raya 73
Jakarta 10330
Telp.(021) 31937639,3162780
Fax.(021) 31924616

Formulir dan lampiran hasil riset awal sudah harus diterima panitia kompetisi film
dokumenter selambat-lambatnya tanggal 31 Mei 2007
Tentang Saya

Nama :

Tempat, Tanggal, Tahun Kelahiran :

Alamat Rumah :

Alamat Email :

No. Telepon/HP :

Asal Sekolah :

Kelas :

Minat dan Kegemaran :

Prestasi yang pernah dicapai :

Saya, , menyatakan informasi yang saya tulis adalah benar,lengkap,dan


akurat. Saya menyadari pemalsuan terhadap informasi di atas akan menyebabkan
dikeluarkannya saya dari program ini.

Nama:

Tandatangan:

Tanggal:
Contoh Formulir yang telah diisi

1. Topik yang dipilih: HIV/AIDS

2. Judul Film:
“Mencoba Petaka”

3. Nama anggota kelompok dan tugasnya (penulis naskah/sutradara, peneliti,


cameraman):

Penulis naskah/sutradara: Amin K


Peneliti: Risa M
Cameraman: Atty Muis

4. Tuliskan dalam dua kalimat, ide cerita yang ingin kamu sampaikan melalui film ini.

Tentang seorang teman yang coba-coba nyuntik untuk pertama kalinya, tapi jarum
yang digunakan jarum bekas pakai. Setelah beberapa lama ia akhirnya divonis
mengidap HIV karena jarum bekas yang digunakan ternyata menularkan virus HIV.

5. Kenapa ide cerita ini yang dipilih?

Pengalaman teman saya ini penting diketahui banyak remaja lain, supaya jangan asal
bertindak. Setiap tindakan punya konsekuensi dan untuk tahu berbagai konsekuensi,
kita perlu membekali diri dengan pengetahuan. Supaya tidak menyesal di kemudian
hari.

6. Apakah kamu memiliki hubungan/pengalaman khusus dengan cerita tersebut?


Paparkan.

Karena ini pengalaman nyata yang dialami teman saya sendiri; saya tahu persis akibat
HIV telah merenggut keceriaan dan mungkin masa depannya. Saya tidak mau
kehilangan sahabat lagi.

7. Apa keunikan yang ingin ditampilkan dalam cerita tersebut?

Ketabahan teman saya itu, walaupun awalnya sempat down, akhirnya bangkit dan
sekarang dia aktif melakukan testimony di mana-mana, untuk mengingatkan teman-
teman remaja agar lebih paham mengenai HIV/AIDS

8. Tuliskan sinopsis film yang akan kamu buat.

Film ini akan menceritakan kisah Iwan, 20 tahun, pasien AIDS kronis, yang kini sedang
dirawat di sebuah rumah sakit di Jakarta. Walaupun dalam keadaan tak berdaya, tapi
matanya masih memancarkan semangat hidup. Ia masih ngotot untuk tetap bisa
melakukan testimony di hadapan banyak teman-teman remaja lainnya dalam kegiatan
sebuah yayasan sosial. Dari mulutnya kemudian muncul cerita bagaimana ia bisa
sampai di ruang perawatan ini. Awalnya ia adalah remaja aktif yang sangat popular di
sekolahnya karena kehandalannya di arena basket. Pergaulannya sangat luas dan
banyak penggemarnya. Ketika genap usianya yang ke 17, ia mengadakan acara ulang
tahun di sebuah café tempat dugem anak muda. Banyak sekali yang hadir di sana, dan
suasana pesta mempengaruhi dirinya. Ia dengan antusias menjawab tantangan salah
satu temannya untuk nyuntik; biar bikin happy kata temannya. Sekali saja mencoba toh
enggak apa-apa pikirnya.

Beberapa bulan kemudian, ia jatuh sakit dan demamnya tidak kunjung hilang. Ia
dibawa Mamanya periksa di rumah sakit dan dokter menganjurkan tes darah. Tanpa
disangka hasil tesnya menunjukkan ia teridap virus HIV.

Sejak saat itu hidupnya pun berubah…

9. Di manakah lokasi pengambilan gambar yang kamu rencanakan?

Jakarta dan sekitarnya

10. Siapa saja narasumber yang akan kamu libatkan dalam film ini?

1. Iwan
2. Teman-teman dekat Iwan
3. Orang Tua Iwan
4. Guru Iwan
5. Dokter di rumah sakit tempat Iwan di rawat
6. Mbak-mbak dan Mas-mas di Yayasan tempat Iwan aktif.
11. Kendala-kendala apa saja yang kamu perkirakan akan dihadapi dalam mewujudkan
ide cerita ini menjadi sebuah film dokumenter.

Saya belum tahu cara bikin film dokumenter


Perijinan shooting di rumah sakit yang merawat pasien AIDS
Ijin orang tua Iwan (kalau Iwan sendiri sudah setuju)

12. Peralatan dan pengalaman apa yang kamu miliki untuk mendukung pembuatan film
ini?

Saya pernah nyoba bikin film pendek sama teman-teman ekskul di sekolah pake Sony
Handycam Mini DV.

Anda mungkin juga menyukai