Anda di halaman 1dari 13

PRODUKTIVITAS MOBILE CRANE

PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

(Studi Kasus Gedung Parkir “B” Proyek Pembangunan Training Centre & Hotel DPBCA, Sentul City,
Kab. Bogor)

Oleh:
Muhammad Satria Darmawan1, Puji Wiranto2, Wiratna Tri Nugraha3

Abstrak

Definisi produktivitas berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti hasil suatu
pekerjaan yang telah dicapai. Berarti produktivitas alat berat disini mempunyai arti seberapa besar suatu
pekerjaan yang telah dihasilkan atau dikerjakan oleh suatu alat berat dan akan dinyatakan produktif
apabila hasil dan waktu telah tercapai dari perencenaan. Pada umumnya mobile crane banyak digunakan
pada proyek berskala besar. Mobile crane dibagi menjadi 2 tipe yaitu crawler crane dan mobile crane
hydraulic. Dalam proses pemasangan struktur baja pada gedung parkir “B” ini digunakan 2 unit mobile
crane jenis hydraulic dengan merek TADANO TR-250M kapasitas angkat 25 ton, panjang boom 30,5 m
dan TADANO TL-200M kapasitas angkat 20 ton, panjang boom 31 m. Data gedung yang diteliti
memiliki tinggi 21 meter, 6 lantai dengan elevasi perlantai 3 meter. Hasil pengamatan dalam
pengambilan waktu siklus meliputi pemasangan struktur kolom, balok induk dan balok anak berupa
material baja yang memiliki rata-rata durasi pekerjaan 21,88 menit persatu pemasangan dalam tiap
lantai, berat keseluruhan material yaitu 193,6 ton. Nilai total perhitungan produktivitas durasi pekerjaan
dari lantai 1 sampai dengan lantai 6 adalah 166,319 jam dibagi 8 jam dalam 1 hari menjadi 21 hari.
Hasil ini lebih cepat 6 hari dari pekerjaan di lapangan yang memakan waktu 27 hari, hal ini dikarenakan
ada beberapa faktor di lapangan yang mempengaruhi nilai produktivitas alat tersebut, diantaranya faktor
cuaca di lokasi proyek yang tidak menentu, manajemen pengoperasian alat dan jam kerja tambahan atau
lembur yang harusnya ditambahkan.

Kata kunci: Produktivitas, Waktu Siklus, Mobile Crane

1. PENDAHULUAN penggunaan alat-alat berat tersebut untuk


memudahkan manusia dalam mengerjakan
Pada saat ini, pembangunan di kota besar pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan
menitik beratkan bangunan bertingkat tinggi. dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu
Hal ini dikarenakan keterbatasan lahan yang yang relatif lebih singkat.
ada di kota-kota besar dan dimaksudkan agar
suatu kota mampu menampung konsentrasi Pada umumnya mobile crane banyak
penduduk yang padat serta menciptakan sarana digunakan pada proyek berskala besar, alat
dan prasarana bagi penduduk di dalamnya. berat ini digunakan sebagai pengganti tower
Pembangunan gedung ke arah vertikal berupa crane karena mobilitas nya yang tinggi. Untuk
bangunan bertingkat tinggi yang merupakan hal memenuhi kebutuhan alat berat disuatu proyek
wajar terhadap pertumbuhan penduduk yang diperlukan data untuk menentukan jumlah alat,
tinggi, kelangkaan lahan dan harga lahan yang jenis dan kapasitasnya, pemilihan jenis mobile
tinggi. crane harus betul-betul sesuai dengan kondisi
lapangan dan jenis material yang akan diangkat.
Keberhasilan dalam sebuah proyek juga
ditentukan oleh sumber daya peralatan.
Keberadaan alat sebagai sarana utama untuk 2. TINJAUAN PUSTAKA
mendukung pelaksanaan proyek, dan juga
memegang peranan penting dalam penanganan 2.1 Pengenalan Alat
proyek. Alat-alat berat yang dikenal di dalam
ilmu Teknik Sipil adalah alat yang digunakan Mobile crane merupakan salah satu jenis alat
untuk membantu manusia dalam melakukan berat alternatif pengganti tower crane apabila
pekerjaan pembangunan suatu struktur. Tujuan dalam sebuah proyek memerlukan alat berat

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 1


yang mencakup ketinggian dengan mobilitas lines, usahakan lebih jauh. Untuk tegangan
yang tinggi, dan bisa juga digunakan pada diatas 50.000 volts sebaiknya konsultasi
pembangunan seperti jembatan, jalan, dengan PLN.
bendungan dan pekerjaan pembangunan 3. Selama mengoperasikan alat, operator tidak
lainnya. Mobile crane mempunyai boom yang boleh sambil makan, membaca buku,
disangga oleh struktur utamanya (super bergurau dan sebagainya yang dapat
structure plat form), boom ini dapat berupa mengurangi konsentrasi.
suatu kerangka (lattice) dari baja (frame work) 4. Pada waktu pengangkatan pertama, operator
dengan kendali kabel sebagai alat harus mencoba rem dan kestabilan mesin,
pengangkatnya pada mobile crane tipe crawler, serta pastikan pada radius swing aman.
atau dapat pula berupa boom yang tersusun 5. Tidak boleh seorang pun ikut naik didalam
dengan kendali hidrolis pada mobile crane tipe bucket , sling atau kabel baja tidak boleh
hydraulic. melilit atau melintir.
6. Selama beban diangkat (swing) tidak boleh
Perawatan pada unit crane yang sesuai dengan berhenti atau start secara mendadak, karena
SOP (Standar Operating Procedure) sangat beban akan mengayun dan sangat
penting diterapkan. Selain memperhatikan berbahaya.
faktor keselamatan juga akan memperpanjang 7. Operator senantiasa harus dapat melihat
umur pakai mesin. Mobile Crane tergolong beban yang akan diangkat, kalau tidak dapat
sebagai alat berat yang mempunyai fungsi melihat dapat membantu dengan signal
utama lifting. Metode pengoperasian crane man.
yang dilakukan oleh setiap operator memiliki 8. Posisi sling (hoist line) harus vertical
langkah yang harus dilakukan, salah satunya sebelum pengangkatan, tidak diizinkan
pada starting engine, traveling process, swing menarik beban dari samping atau beban
process dan lifting. Perawatan komponen yang diluar jangkauan mobile crane.
ada pada unit crane juga merupakan hal penting 9. Jangan mengangkat beban dengan dua
yang wajib dilakukan agar kerja dan umur pakai mobile crane yang berbeda kapasitasnya.
pada unit tersebut maksimal. Pelaksanaan
perawatan crane yang dilakukan tentu Untuk tipe mobile crane yang baru seperti
membutuhkan analisis terlebih dahulu pada hydraulic mobile crane sekarang dilengkapi
kerusakan yang ada untuk menyelesaikan dengan Advanced Microcomputer Control
masalah yang ada (trouble shooting). System. Sistem ini melindungi crane secara
otomatis dari bahaya over load (kelebihan
Pengoperasian sebuah mobile crane, operator beban), caranya ialah dengan perhitungan
harus mengantisipasi daya dukung untuk critical load (kritis beban) secara presisi
mengoperasikan mobile crane seperti : kondisi melalui electronic computer dengan
lapangan/medan aman, beban yang diangkat menghubungkan 7 (tujuh) fungsi-fungsi pokok
jangan berlebihan, daya dukung tanah cukup crane yaitu : Safety level (tingkat keamanan),
kuat menahan mobile crane /out riggers, boom angle, working radius (radius kerja),
hindari tanah yang lunak lubang atau batu yang boom length, critical load (beban kritis) dan
dapat membuat kecelakaan dan dapat maximum hook lift. Semua faktor display dalam
mengakibatkan mobile crane amblas atau suatu grafik display panel yang mudah dibaca
terguling. Adapun sesuai dengan Safety oleh operator crane didalam cabin, setiap saat
Recommendations for Crane, Derricks and display menunjukan dengan digital posisi:
Hoists (ANSI B30.5), operator harus Safety level (total momen), boom angle,
memperhatikan hal-hal sebagi berikut : working radius, boom length dan critical load.
1. Setiap operator meninggalkan alat, mesin
harus dalam keadaan mati dan transmisi 2.2 Tipe Mobile Crane
harus dalam keadaan dilepas, bucket atau
beban harus dilepas di tanah, swing brake Berdasarkan sistem mobile crane dapat
dan traksi posisi di rem untuk melindungi dibedakan sebagai berikut :
crane agar jangan bergerak.
2. Jika mengoperasikan alat dekat dengan A. Mobil Crane dengan kendali kabel (Crawler
tegangan tinggi (50.000 volts), jga alat Crane)
paling dekat 10 feet (3,5 meter) dari power

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 2


Crawler Crane atau sering disebut crane
beroda rantai merupakan sebuah crane
dengan crawler terdiri atas satu set track
yang menempel pada link untuk
bergerak/berpindah dengan merayap.
Perpindahan dilakukan dengan cara tram
motor memutar track roda rantainya. Pada
umumnya crane ini mempunyai kapasitas
pengangkatan yang besar dibandingkan
dengan jenis crane beroda ban. Namun
karena berat mesin dan lambannya
pergerakan crawler menjadi satu
kekurangan bagi crane jenis ini.

Untuk memindahkan dari satu tempat ke


tempat yang lain diperlukan biaya ekstra dan
peralatan yang banyak seperti trailer dan Gambar 2.1 Bagian-bagian crawler crane
crane lain karena crane ini harus dibongkar,
kelebihannya crane jenis ini terkenal sangat Keterangan gambar :
stabil dan lebih tangguh serta sanggup 1. Crawler : Untuk memindahkan crane
mengangkat beban sambil bergerak (merayap) diarea kerja dengan cara tram
(moving) karena tidak memakai outriggers. motor memutar track pada sproketnya.
2. Superstructure : Tempat crane berputar,
Tabel 2.1 Perbandingan antara alat berat ruang control operator, atau tempat
beroda ban dan beroda crawler. peralatan lainya.
3. Counterweight : Bobot yang digunakan
Roda Ban Karet Roda Crawler untuk menyeimbangkan beban dan berat
Digunakan pada crane dalam memberikan stabilitas pada
Untuk digunakan pada
permukaan yang baik saat mengangkat.
bermacam-macam
(misalnya pada beton, 4. Jib : Perpanjangan tambahan yang melekat
jenis permukaan.
tanah padat). pada titik boom sehingga memberikan
Bekerja baik pada tambahan panjang boom untuk
Dapat bekerja pada
permukaan yang mengangkat beban yang ditentukan.
berbagai permukaan.
menurun dan datar. 5. Hoock Block : Untuk mengaitkan pada
Cuaca yang basah Dapat bekerja pada
material yang akan diangkut.
dapat menyebabkan tanah yang basah atau
6. Pulley : Untuk memutar bagian pengait
slip. berlumpur.
Bekerja baik untuk sehingga dapat dinaikan atau diturunkan.
Mempunyai jarak
jarak tempuh yang
tempuh yang pendek. Crawler Crane memiliki dua buah silinder
panjang.
Dipakai untuk Dapat dipakai untuk untuk mengendalikan kabelnya sebagai kabel
mengatasi tanah lepas. mengatasi tanah keras pengangkat utama (main hoist) dan ada dua
Kecepatan alat dalam
Kecepatan alat dalam silinder tambahan untuk kabel angkat tambahan
keadaan kosong (jib line) yang berfungsi untuk mengendalikan
keadaan kosong tinggi.
rendah. boom (lengan crane).
Sumber: Rostiyanti, 2008.
B. Mobile Crane dengan kendali Hidrolis
Biasanya crane jenis ini menggunakan boom (Mobile Crane Hydraulic)
tipe lattice (kisi). Walaupun boom tipe ini
sangat merepotkan saat pembongkaran dan Jenis crane ini banyak digunakan karena
pemasangan, namun crane dengan boom tipe mempunyai pergerakan yang cepat dengan
ini sangat cocok digunakan untuk berbagai didukung kendaraan truk, kelincahan, dan
keperluan kerja berat termasuk ditempat- kemampuan membelok dengan stabil. Selain
tempat yang terlalu ekstrim namun memerlukan itu lengan boom pada hydraulic crane dapat
kestabilan tinggi. diganti-ganti ukurannya bahkan selama masih
ada dalam proyek konstruksi. Semua

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 3


pengoperasian crane ini menggunakan tenaga Keterangan gambar :
hydraulic. Hydraulic crane ini didukung oleh 1. Hook Block (Kait)
dua atau lebih variasi pergerakan roda. 2. Hoist Cable (Kabel Baja)
3. Boom (Lengan Crane)
Perpanjangan boom nya dikendalikan dengan 4. Crane Operating Cabin (Ruang Operator)
sistem hidrolis (hydraulic controlled) yang 5. Hoist (Pengendali Kabel Baja)
berpenampang segiempat atau bulat. Gerakan 6. Counterweight (Pemberat)
telekopik pada boom dikendalikan oleh silinder 7. Outriggers Plate (Penyangga Truck)
hidrolis. 8. Whell (Roda/Ban)
9. 2-Axle Undercarriage
Mobile crane ini dipasang pada unit truk, untuk 10. Diesel Engine (Mesin)
superstructure nya dipasang pada bagian 11. Outrigger Beam (Rangka Truk)
belakang dari chassis truck dan tenaga 12. Luffing Cylinder (Silinder Hidrolis)
penggeraknya, untuk operasinya terpisah dari
tenaga truk. Superstructure ini dapat berputar Mobile crane ini dipasang pada unit truk, untuk
(slewing) dan untuk menjaga kestabilan alat superstructure nya dipasang pada bagian
pada saat bekerja, maka dilengkapi dengan belakang dari chassis truck dan tenaga
outriggers yang dapat diatur. penggeraknya, untuk operasinya terpisah dari
tenaga truk. Superstructure ini dapat berputar
Penggunaan crane jenis ini harus disesuaikan (slewing) dan untuk menjaga kestabilan alat
dengan kondisi lapangan, tinggi bangunan yang pada saat bekerja, maka dilengkapi dengan
akan dibangun, karakteristik lapangan dan outriggers yang dapat diatur.
pertimbangan biaya. Misalnya untuk jenis
gedung yang luasnya lebar dan bisa dilewati 2.2.1 Penyetelan Alat
mobile crane dimana jangkauan boom tidak
terjangkau untuk menggunakan mobile crane Berbeda dengan alat berat lain, khususnya
dengan kendali kabel maka jenis crane dengan mobile crane untuk dapat menjalankan dan
kendali hidrolis yang sangat effisien, demikian memfungsikan alat berat ini harus diadakan
juga untuk bangunan yang panjang maka jenis penyetelan terlebih dahulu seperti mobile crane
mobile crane ini sangatlah cocok untuk dengan kendali kabel (crawler crane). Hal ini
dipergunakan. Sedangkan untuk bangunan dikarenakan banyak nya komponen pendukung
yang tempat kerjanya jelek atau berlubang dan sehingga tidak mungkin alat berat ini langsung
tinggi bangunan nya dibawah tiga lantai maka bekerja. Maka dari itu alat berat ini mempunyai
jenis crane dengan kendali kabel (crawler boom yang dapat dibuat segmen per-segmen
crane) yang sering dipakai. (boom fix cremona) dan masing-masing
segmen dapat disambung sesuai kebutuhan.

Sedangkan mobile crane dengan kendali


hidrolis (mobile crane hidraulic) mobile crane
ini lebih lincah, lebih mudah berpindah tempat
dari lokasi satu ke lokasi kerja lainnya. Boom
nya dapat dipendekan dan memakai roda ban
seperti mobil, meskipun jaraknya cukup jauh
walaupun jalan kerja nya memungkinkan untuk
dilalui mobile crane ini dapat mobilisasi
sendiri, kemampuan angkatnya berubah dari
besar kecil sesuai dengan radius jaraknya.

Berbeda dengan mobile crane dengan kendali


hidrolis yang tidak perlu memerlukan
penyetelan boom, mobile crane dengan kendali
kabel (crawler crane) mempunyai boom yang
Gambar 2.2 Bagian-bagian mobile crane harus disetel terlebih dahulu sesuai kebutuhan
hydraulic nya. Untuk itu alat berat ini boom nya harus
dikemas beberapa bagian.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 4


2.2.2 Pemasangan Outriggers (kaki mobile memerlukan pengangkutan, karena jenis mobile
crane) crane sudah mempunyai truck sendiri.

Sebelum alat berat ini bekerja, untuk kestabilan 2.2.4 Pekerjaan Pemasangan Komponen
operasi khusus nya mobile crane dengan tipe Mobile Crane
kendali hidrolis (mobile crane hydraulic)
dilengkapi dengan 4 (empat) independent Pekerjaan pemasangan khusus mobile crane
outriggers (kaki mobile crane) dengan 2 (dua) dengan kendali kabel (crawler crane) yaitu cara
tipe yaitu H-Type Outriggers dan X-Type penyambungan boom (lengan mobile crane),
Outriggers. Setiap akan mengankat beban, karena boom dibuat secara segmen persegmen
outriggers harus dipasang atau dikeluarkan, (boom fix cremona) dan masing-masing
semakin jauh bentang outriggers maka semakin segmen dapat disambung sesuai dengan
stabil dan aman. Untuk lebih amannya lagi, kebutuhan ketinggian angkat.
setiap tapak sepatu outriggers masih harus
diganjal dengan balok-balok kayu atau plat besi
agar tidak terjadi penurunan tanah pada saat
mengangkat beban karena penurunan sebelah
outriggers dapat berakibat fatal dan dapat
mengakibatkan crane terguling.

3 METODOLOGI

Gambar 2.3 Outriggers

Sedangkan untuk mobile crane dengan kendali


kabel (crawler crane) tidak mempunyai
outriggers dan tidak membutuhkan outriggers
karena roda dengan jenis tersebut lebih stabil
dibandingkan dengan roda ban biasa, sangat
praktis dapat langsung digunakan untuk Gambar 2.4 Penyambungan boom
mengangkat beban meskipun jalan kerjanya
kurang baik. Untuk memudahkan bongkar-pasang nya
sistem sambungan memakai sistem pin. Boom
2.2.3 Mobilisasi Alat dasar (basic boom) dan ujung boom (tip boom)
dibuat khusus berbeda dengan boom insert.
Mobilisasi alat disini adalah proses Panjang boom dapat diatur sesuai dengan
pengangkutan komponen alat berat mobile kebutuhan kita.
crane dengan kendali kabel (crawler crane),
dan untuk mengangkut komponen dari mobile 2.3 Siklus Kerja dan Waktu Siklus
crane dengan kendali kabel (crawler crane) ini
biasanya menggunakan alat transportasi jenis Siklus kerja mobile crane adalah gerakan dari
Low Bed Trailler (dolly). mobil crane selama melakukan gerakan untuk
Sedangkan untuk mobile crane dengan kendali berproduksi adalah sebagai berikut :
hidrolis (mobile crane hydraulic) tidak 1. Mengangkat (menarik material).
2. Memutar (bergerak secara horizontal).

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 5


3. Menurunkan / membongkar material. dengan suatu faktor, faktor tersebut dinamakan
4. Kembali pada posisi ke tempat memuat. efisiensi kerja.

Jumlah waktu yang diperlukan untuk Tabel 2.2 Nilai Efisiensi Kerja
menyelesaikan satu siklus pekerjaan
Kondisi Pemeliharaan Mesin
pengangkatan disebut waktu siklus. Waktu Operasi
siklus ini memberikan informasi dan digunakan Alat Baik Buruk
Baik Sedang Buruk
Sekali Sekali
sebagai dasar perhitungan produksi alat berat.
Secara rinci waktu siklus tersebut terdiri dari : Baik 0.83 0.83 0.76 0.70 0.63
a. Waktu menunggu (delay time) Sekali
Adalah waktu yang diperlukan untuk Baik 0.70 0.75 0.71 0.65 0.60
mengaitkan/mengikat material ke hook Sedang 0.72 0.69 0.65 0.60 0.54
block. Untuk memuat material harus dengan Buruk 0.63 0.61 0.57 0.52 0.45
bantuan tenaga kerja karena alat ini tidak Buruk
bisa memuat sendiri material ke hock block. Sekali 0.52 0.50 0.47 0.42 0.32
waktu ini sering digunakan oleh operator
untuk istirahat sejenak karena material Sumber : Wilopo, 2009.
terkadang harus disiapkan dulu supaya
dapat diangkat. Efisiensi kerja tergantung pada banyaknya
b. Waktu mengangkat faktor seperti : topografi, keahlian operator dan
Adalah waktu yang diperlukan untuk standar pemeliharaan yang menyangkut operasi
mengangkat material pada ketinggian yang alat. Dalam kenyataan nya memang sulit untuk
dituju semakin tinggi tujuan pengangkatan menentukan besarnya efisiensi kerja, tetapi
maka semakin panjang waktu yang dengan dasar pengalaman-pengalaman dapat
diperlukan demikian juga sebaliknya. ditentukan efisiensi kerja yang mendekati
c. Waktu memutar kenyataan.
Adalah waktu yang diperlukan untuk
memutar boom pada sudut yang diinginkan, 2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
semakin besar sudut yang akan dituju maka Produktivitas Mobile Crane
waktunya semakin lama.
d. Waktu menurunkan Produksi mobile crane dihitung berdasarkan
Adalah waktu yang diperlukan untuk waktu siklus dan produksi persiklus sangat
menumpah material atau melepaskan ikatan dipengaruhi berbagi variabel yaitu :
pada kait untuk pekerjaan ini maka harus
dibantu oleh tenaga kerja karena alat ini 2.5.1 Jenis Material
tidak dapat melepas sendiri ikatan a. Berat material
materialnya. Berat material adalah salah satu sifat fisik
e. Waktu memasang material yang mempunyai pengaruh besar
Adalah waktu yang diperlukan untuk terhadap produksi, seperti memuat,
memasang material yang telah diangkat dan mendorong, mengangkat, menghampar dan
diturunkan dititik yang telah ditentukan. lain-lain. Pengaruh berat ini sangat besar
Pekerjaan ini dibantu oleh pekerja untuk terhadap kemampuan operasi alat.
pemasangan nya. b. Bentuk material
f. Waktu kembali lagi Pada dasarnya ada tiga bentuk material yang
Adalah waktu yang diperlukan untuk dapat diangkat oleh alat berat yaitu : padat,
memutar kembali setelah melepas ikatan cair dan padat cair. Material padat dapat
material dan kembali ke tempat mamuat dikerjakan dengan bulldozer, power shovel,
material yang baru. tower crane, mobile crane dan lain-lain.
Material cair dapat dikerjakan dengan
2.4 Efisiensi Kerja (E) clamsell.
c. Kohesivitas Material
Dalam merencanakan suatu proyek Kohesivitas material adalah daya ikat atau
produktivitas per jam dari suatu alat yang kemampuan saling mengikat diantara butir-
diperlukan adalah produktivitas standar dari butir material tersebut. Material dengan
alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan kohesivitas tinggi akan mudah menumpuk.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 6


Jadi jika material ini berbeda pada suatu melakukan pengelolaan peralatan dengan baik
tempat maka volume material dapat lebih sehingga hubungan kerja antara satu divisi
besar dari volume ruang. pekerjaan dengan divisi yang lain bisa bekerja
secara silmultan sehingga tercipta suatu kondisi
Sedangkan material yang akan mempunyai kerja yang sangat harmonis.
kohesivitas kurang baik akan menempati
ruang tidak melebihi kepasitas bucket alat Masing-masing pekerjaan tidak dapat bekerja
rata-rata dan dapat lebih kecil. secara masing-masing, untuk itu pengaturan
dan manajemen yang dilakukan kepala proyek
2.5.2 Ketinggian Alat untuk menyamakan persepsi tentang
kebersamaan (team work) adalah hal yang
Mobile Crane direncanakan untuk mengangkat sangat penting untuk menjadi suatu landasan
dan menepatkan material yang dibawah menuju dalam mencapai tujuan.
ketinggian bangunan, demikian posisi mobile
crane harus berada dibawah bangunan yang Tabel 2.3 Faktor Koreksi Keadaan Medan Dan
sedang dikerjakan sehingga menyebabkan Keadaan Manajemen
lamanya waktu siklus akan bertambah sesuai
Keadaan Manajemen
dengan ketinggian bangunan. Hal lain yang Keadaan
menyebabkan bertambahnya waktu siklus Sangat
Medan Baik Sedang Kurang
adalah kecermatan operator untuk melihat baik
material yang berada dibawah akan berkurang.
Sangat
0.84 0.81 0.76 0.70
2.5.3 Sudut Putar baik

Adalah sudut yang dibentuk oleh slewing Baik 0.78 0.75 0.71 0.65
(berputar) unit mulai dari mengisi sampai
kepada membongkar muatan. Besarnya sudut Sedang 0.72 0.69 0.65 0.60
putaran dari 0º sampai 80º. Sudut putar ini akan
mempengaruhi waktu siklus, semakin besar kurang 0.63 0.61 0.57 0.52
sudut putar maka akan semakin besar waktu
siklus. Sumber : Hendra dan Haryanto, 1998.

2.5.4 Kondisi Medan Kerja Untuk proyek yang besar masalah yang sangat
kompleks dalam pekerjaan harus dibagi-bagi
Kondisi kerja memberikan gambaran tentang menjadi beberapa divisi, dimana masing-
keadaan lokasi tempat operasi alat berat. Ada masing mempunyai tanggung jawab dan
tempat operasi yang sempit dan berdekatan wewenang sehingga koordinasi bisa berjalan
dengan jalan raya, bisa juga berdekatan dengan dengan baik. Kondisi manajemen sangat
rumah penduduk, hal ini membuat operator mencerminkan bagaimana pengelolaan suatu
mobile crane tidak bisa leluasa bergerak proyek itu dapat dikelola, sehingga
sehingga operator dituntut untuk lebih berhati- penggunaan alat tersebut jika diatur dengan
hati menggerakan mobile crane khususnya baik dan pemeliharaan juga baik, maka alat
pada saat melakukan gerakan berputar tersebut bisa berdaya guna se-optimal
(slewing). Kondisi medan kerja akan mungkin.
berpengaruh terhadap waktu siklus, sebab
semakin sulit medan kerja maka waktu siklus 2.6 Produktivitas Mobile Crane
akan bertambah lama. Lain halnya jika medan
kerja yang luas, jauh dari permukiman Menurut Rostiyanti (2008), dalam menentukan
penduduk dan lapangan bisa tertata dengan baik durasi suatu pekerjaan maka hal-hal yang perlu
sehingga memudahkan operasi mobile crane. diketahui adalah volume pekerjaan dan
produktivitas alat tersebut.
2.5.5 Kondisi Manajemen
Produktivitas adalah perbandingan antara hasil
Kondisi manajemen sangat erat hubungan nya yang dicapai (output) dengan seluruh sumber
dengan bagaimana seoerang kepala proyek daya yang digunakan (input). Produktivitas alat

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 7


tergantung pada kapasitas dan waktu siklus alat. membutuhkan areal yang cukup bebas. Hal
Rumus dasar untuk mencari produktivitas alat ini disebabkan material yang diangkut
adalah: panjangnya ada yang mencapai 8 meter atau
lebih, sehingga sebelum menempatkan
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Produktivitas = 𝐶𝑇
..................................(2.1) material tersebut pada posisi tertentu harus
diadakan persiapan lahan penempatan
Umumnya waktu siklus alat ditetapkan dalam pembongkaran. Kedudukan alat ini sangat
menit sedangkan produktivitas alat dihitung mempengaruhi operasi lapangan.
dalam produksi/jam sehingga perlu ada c. Model Alat
perubahan dari menit ke jam. Jika faktor Pemilihan alat berat di lakukan pada tahap
efisiensi alat dimasukan maka rumus diatas perencanaan, dimana model dan kapasitas
menjadi: alat merupakan fakor yang menentukan
produksi suatu alat, apabila terjadi
60
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 𝑥 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠i...... kesalahan dalam pemilihan alat berat maka
𝐶𝑇
(2.2) akan terjadi keterlambatan didalam
pelaksanaan proyek yang mengakibatkan
Keterangan : membengkaknya biaya yang akan
Produktivitas = Q (ton/jam) dikeluarkan di lapangan. Model dan
Kapasitas = q (ton) kapasitas alat yang telah ditetapkan ini akan
CT = Waktu Siklus (menit) menjadi patokan dalam penentuan alat yang
Efisiensi = Tabel 2.2 akan digunakan.
d. Sudut Putar
3. METODOLOGI PENELITIAN Sudut putar sangat mempengaruhi terhadap
waktu siklus, oleh sebab itu dalam
3.1. Karakteristik Penelitian penentuan/pengumpulan data sudut putar ini
menjadi salah satu variable dari data yang
Pada umumnya untuk memudahkan akan dikumpulkan. Adanya sudut swing
pelaksanaan penelitian dan penarikan dipengaruhi oleh cara mobile crane
kesimpulan, maka subyek yang akan diteliti mengangkat muatan dan membongkar
perlu ditetapkan terlebih dahulu. Karakteristik muatan. Kedudukan mobile crane akan
subyek yang akan diteliti harus disesuaikan menjadi faktor utama dari sudut swing
dengan data yang akan ditampilkan pada mobile crane. Berdasarkan data lampiran
lembaran pembahasan. Penelitian ini yang dikumpulkan diperoleh dari subyek
menetapkan karakteristik subyek sebagai yang beroperasi memiliki sudut putar antara
berikut : 0º - 80º.
a. Area Pengambilan Sampel e. Kondisi Perletakan Alat
Umumnya penggunaan sampel mobile Kondisi perletakan perlu diperhatikan
crane digunakan untuk proyek gedung yang secara teliti, sebab hal ini sangat
berskala besar. Maka untuk memudahkan mempengaruhi pada saat pengambilan
pengambilan studi kasus ditetapkan wilayah material dan pemindahan material yang
pengambilan kasus pada area Bogor (Sentul dipengaruhi oleh faktor keadaan medan
City). sekitar.
b. Kedudukan Alat Kondisi tanah untuk pijakan alat berat
Maksud dari kedudukan alat disini adalah (mobile crane) pada proyek ini memiliki
alat berat seperti mobile crane hydraulic sifat tanah dengan keadaan padat yang
dapat ditempatkan berubah-ubah, karena artinya keadaan tanah setelah ditimbun
alat ini mempunyai roda/ban seperti mobil. kembali kemudian dipadatkan dengan
Letak posisi mobile crane perlu berbagai macam cara, baik dengan alat
diperhitungkan terhadap jangkauan terjauh maupun dengan tenaga manusia. Dengan
dari material yang akan diangkut dan keadaan medan pijakan yang datar tidak ada
diletakan. tanjakan atau turunan. Untuk pijakan
outriggers diberi penahan atau tambahan
Penumpahan atau pembongkaran muatan alas berupa papan kayu atau plat besi agar
hasil angkutan diletakan pada posisi yang komponen outriggers tidak amblas ketika
telah ditentukan, penumpahan material menerima beban.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 8


f. Ketinggian Alat Rata-rata Denah menggambarkan situasi lapangan
Ketinggian boom alat diperlukan untuk dan perletakan mobile crane atau kedudukan
memperhitungkan waktu siklus, sebab mobile crane agar dapat dihitung berapa
semakin tinggi material yang diangkat jangkauan maksimumnya.
mobile crane hydraulic maka akan 2. Gambar Kerja Proyek
memperpanjang waktu siklus dengan Gambar kerja disimpan untuk menghitung
demikian akan mempengaruhi jumlah beberapa tonase dari material yang akan
material yang dapat diangkut setiap diangkut oleh mobile crane selama berjalan
menitnya. Karena data tinggi boom dapat nya proyek tersebut. Gambar kerja meliputi
berubah secara otomatis sesuai dengan pekerjaan struktur dan pekerjaan finishing.
ketinggian bangunan maka dari itu untuk 3. Jenis Material
memudahkan pengambilan data tinggi boom Jenis material yang dikerjakan adalah
diambil rata-rata nya. material struktur dan material finishing.
g. Keterampilan Operator 4. Waktu Siklus
Keterampilan operator perlu dikoreksi Sampel waktu siklus dikerjakan untuk
karena keterampilan operator akan mengetahui berapa lama gerakan mobile
berpengaruh terhadap waktu siklus. crane untuk mengerjakan satu jenis
Keterampilan operator bisa diukur dari pekerjaan atau waktu siklus produksi untuk
jumlah jam operator tersebut satu jenis pekerjaan. Untuk sampel ini
mengoperasikan alat mobile crane, tentu mengambil waktu siklus pekerjaan struktur
saja operator yang dipilih harus sudah seperti pada pekerjaan struktur rangka baja.
mempunyai pengalaman selama 3 tahun Didalam waktu siklus ini sudah termasuk
atau setara dengan 3000 jam kerja. sampel operator dan ketinggian alat rata-
rata.
3.1.1 Teknik Pengambilan Sample
B. Di kantor
Agar penelitian mencapai hasil yang sesuai Pada saat dikantor pencarian data mengenai
dengan data yang diinginkan maka diperlukan operator dan informasi alat-alat besar yang
dua jenis data yaitu : Data Primer dan Data akan diteliti. Data mengenai operator akan
Sekunder. Data primer didapat dengan dicari dibagian personalia, sedangkan untuk
mengadakan observasi langsung di lapangan, data alat-alat berat yang akan diteliti dapat
sedangkan data sekunder didapat dengan diperoleh dibagian divisi peralatan.
menemui distributor yang memproduksi alat
tersebut atau devisi peralatan dari kontraktor. 3.2. Data Penelitian

3.1.2 Tahap Persiapan Data penelitian yang dimaksud adalah data


yang didapatkan untuk bahan pembahasan pada
Sebelum melakukan survei lapangan maka bab ini yang dilakukan di tempat atau di
dilakukan persiapan-persiapan untuk lapangan yang akan dijadikan tempat
menunjang terlaksananya survei tersebut. penelitian, yaitu meliputi :
Tahapan-tahapan yang dilakukan seperti
perijinan, survei awal, pengaturan jadwal 3.2.1 Karakteristik Proyek
penambilan data, alat yang digunakan dan
pengumpulan data. Proyek Pembangunan Training Centre dan
Hotel DPBCA (Dana Pensiun Bank Asia) ini
3.1.3 Tahap Pengolahan Data dapat dibilang merupakan sebuah komplek
bangunan gedung karena terdiri dari beberapa
Tempat pelaksanaan yang dilakukan dibagi gedung bertingkat seperti gedung TC-A dan
menjadi 2 (dua) bagian yaitu : TC-B 13 (tiga belas) lantai, hotel wing-A dan
wing-B 5 (lima) lantai, gedung parkir A dan B
A. Di lapangan 6 (enam) lantai ditambah LMR (ruang penutup
Sampel data yang akan diambil di lapangan void atau pintu tangga) pada gedung parkir.
meliputi hal-hal sebagai berikut: Untuk pekerjaan gedung parkir ini sendiri
1. Denah Block Plan menggunakan 2 (dua) unit mobile crane
hydraulic untuk memasang struktur baja

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 9


dengan elevasi perlantai 3 (tiga) meter dengan 2. Balok Induk : Baja Profil WF
ketinggian gedung hingga lantai 6 (enam) 400x200x8x13 (66,03 kg/m), 245 buah.
adalah 15 meter ditambah ruang LMR 6 meter 3. Balok Anak : Baja Profil WF
menjadi 21 meter. Kondisi medan nya baik, 350x175x7x11 (49,56 kg/m), 106 buah.
maksudnya adalah tidak ada rintangan untuk
mobilisasi pekerjaan dan keadaan tanah atau 3.2.4 Kondisi Cuaca dan Kondisi Lapangan
jalan yang akan dipijak sudah dipadatkan untuk Pada saat dilakukan pengambilan data, cuaca
mobile crane melakukan gerakan maju, mundur sekitar lapangan atau proyek tidak menentu
dan berputar. karena waktu pengambilan sampel sudah
masuk dalam musim penghujan, berarti pada
Sebagai studi kasus pada penelitian ini saat teknis penelitian kondisi cuaca terkadang
menggunakan data proyek sebagai berikut : panas ataupun hujan. Tentu saja hal ini sangat
berpengaruh pada kinerja alat berat untuk
1. Nama Proyek : Proyek Pembangunan beroperasi. Namun suhu udara tidak begitu
Training Centre dan Hotel DPBCA. berpengaruh terhadap operator yang
2. Lokasi : Jl. Pakuan, Taman Budaya, Sentul mengoperasikan mobile crane.
City.
3. Pemilik Gedung : Dana Pensiun Bank 3.2.5 Data Waktu Siklus
Central Asia
4. Kontraktor Utama : PT. Prambanan Data waktu siklus diambil pada waktu
Dwipaka. pelaksanaan pekerjaan dimulai dari pukul 08.00
5. Konsultan MK : PT. Global Hospitality s/d 17.00. Mulai saat menunggu (memuat),
Management. mengangkat, memutar, menurunkan,
6. Konsultan Struktur : PT. Anugrah Multi memasangan (pasang sambungan) dan kembali
Cipta Karya. ketempat memuat. Semua waktu dicatat dengan
7. Konsultan Arsitektur : PT. Parametr stopwatch, kemudian disusun dalam bentuk
Architecture. tabel.
8. Waktu Pelaksanaan : 492 hari kalender (25
Oktober 2013 s/d 28 Februari 2015) 3.1 Nilai rata-rata waktu siklus perlantai
Lantai (menit)
Jenis
3.2.2 Jadwal dan Waktu Pengambilan Data Pemasangan
I II III IV V VI LMR

Jadwal pengambilan data dilaksanakan pada


bulan Oktober 2014 sampai dengan 20 Januari Kolom 18,66 19,42 19,8 21,28 21,66 21,68

2015 (4 Bulan), dimana pelaksanaan penelitian


ini bertepatan dengan pelaksanaan kerja Balok 22,1 22,27 22,53 23,62 24,58 25,05

praktek (KP). Didalam pengambilan data


dilakukan dengan cara mendatangi proyek 4 Kolom+Balok
2
20,38 20,845 21,165 22,445 23,12 23,365 25,05

(empat) kali dalam 1 (satu) minggu dan data


Rata-rata 21,88 menit
sampel yang diperlukan untuk melaksanakan
penyusunan tugas akhir ini diambil disaat Sumber : Tabel siklus perlantai Proyek
kegiatan pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Pembangunan Trainning Centre dan Hotel
DPBCA.
Waktu pelaksanaan pengambilan sampel
dimulai pukul 08.00 s/d pukul 11.30 dan pukul 3.2.6 Data Alat Berat Mobile Crane
13.00 s/d 17.00. sehingga analisis digunakan
selama satu hari penuh. Mobile crane yang diteliti dan diamati terdiri
dari 2 (dua) unit dengan jenis hydraulic dengan
3.2.3 Karakteristik Material merek TADANO buatan Jepang. Pemilik alat
yaitu PT. Hutama Cakra Wijaya, Jakarta.
Untuk material yang diangkat oleh mobile Kondisi alat dengan keadaan baik, dan di
crane terdiri dari beberapa profil baja, seperti : operasikan oleh 3 operator secara bergantian
1. Kolom : Baja Profil HB 250x250x9x14 sesuai jadwal. Data mobile crane yang
(72,36 kg/m), 208 buah. digunakan secara bersamaan untuk

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 10


pemasangan baja pada gedung parkir “B” dapat 4. ANALISA DATA KINERJA ALAT
diuraikan sebagai berikut: MOBILE CRANE
- TADANO TR-250M, 4 Section Boom, H-
Type Outriggers dengan kapasitas ujung 4.1. Produksi Alat
boom 25 ton dan panjang maksimal boom
30,5 meter. Pada pekerjaan pemasangan struktur baja
- TADANO TL-200M, 4 Section Boom, H- kolom dan balok mobile crane sangat
Type Outriggers dengan kapasitas ujung membantu tenaga manual karena akan
boom 20 ton dan panjang maksimal boom 31 mempercepat proses pekerjaan pemasangan
meter struktur. Perhitungan produksi alat berat dapat
dihitung secara bertahap dimulai dari
Tabel 3.2 Data kegiatan harian alat pengambilan waktu siklus, perhitungan tonase
material lalu memasukan faktor efisiensi pada
Lama Kondisi perhitungan produktivitas kemudian akan
Tanggal Operator
kerja alat
menghasilkan nilai produktivitas kinerja alat
13-1-2014 8 Jam Tomo dan Suryo Baik tersebut. Berdasarkan data dan pengamatan di
14-1-2014 8 Jam Suryo dan Endin Baik lapangan proses pemasangan struktur ini
15-1-2014 8 Jam Endin dan Tomo Baik
menggunakan 2 unit mobile crane, akan tetapi
untuk lebih pasti nya apakah kebutuhan alat
16-1-2014 8 Jam Tomo dan Endin Baik
dilapangan sudah memenuhi yang dibutuhkan
17-1-2014 8 Jam Suryo dan Endin Baik dapat dihitung dengan cara membandingkan
18-1-2014 8 Jam Endin dan Tomo Baik hasil perhitungan produktivitas harian yang
19-1-2014 Libur telah dibagi dengan berat keseluruhan material
20-1-2014 8 Jam Tomo dan Suryo Baik yang akan diangkut dengan lama pekerjaan
21-1-2014 8 Jam Suryo dan Endin Baik
yang direncanakan. Apabila hasil nya lebih
kecil dari waktu yang direncanakan maka
22-1-2014 8 Jam Endin dan Tomo Baik
jumlah alat tersebut cukup untuk memenuhi
23-1-2014 8 Jam Tomo dan Endin Baik kebutuhan tetapi apabila hasil nya lebih lama
24-1-2014 8 Jam Suryo dan Endin Baik maka perlu ditambahkan jumlah alat nya.
25-1-2014 8 Jam Endin dan Tomo Baik
26-1-2014 Libur 4.2. Rekapitulasi
27-1-2014 8 Jam Tomo dan Suryo Baik
Meliputi nilai jumlah tonase material dan hasil
28-1-2014 8 Jam Suryo dan Endin Baik perhitungan produktivitas kinerja alat untuk
29-1-2014 8 Jam Endin dan Tomo Baik mempermudah hasil perhitungan produksi alat.
30-1-2014 8 Jam Tomo dan Endin Baik
31-1-2014 8 Jam Suryo dan Endin Baik Tabel 4.1 Jumlah tonase baja kolom dan balok
1-2-2014 8 Jam Endin dan Tomo Baik Lantai (ton/m′)

2-2-2014 Libur Jenis

I II III IV V VI LMR
3-2-2014 8 Jam Tomo dan Suryo Baik
4-2-2014 8 Jam Suryo dan Endin Baik
Kolom 8,683 8,683 8,683 8,683 8,683 1,737
5-2-2014 8 Jam Endin dan Tomo Baik
6-2-2014 8 Jam Tomo dan Endin Baik Balok
25,884 25,884 25,884 25,884 25,884 3,169
Induk
7-2-2014 8 Jam Suryo dan Endin Baik
8-2-2014 8 Jam Endin dan Tomo Baik Balok 7,930 7,930 7,930 7,930 7,930
Anak
9-2-2014 Libur
10-2-2014 8 Jam Tomo dan Suryo Baik Jumlah 8,683 42,497 42,497 42,497 42,497 42,497 4,906

11-2-2014 8 Jam Suryo dan Endin Baik


12-2-2014 8 Jam Endin dan Tomo Baik Jumlah
193,6 ton/m′
Total
Jumlah 27 Hari
Sumber: Proyek Pembangunan Trainning Sumber: Hasil perhitungan kubikasi material
Centre dan Hotel DPBCA, Divisi Peralatan. Proyek Pembangunan Trainning Centre dan
Hotel DPBCA.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 11


Tabel 4.2 Nilai hasil perhitungan produktivitas kinerja alat baik secara perhitungan
alat produktivitas maupun dengan data lapangan.
Lantai (jam)
Pemasangan
Nilai efisiensi adalah faktor yang menunjukan
I - II II - III III - IV IV - V V - VI
VI - berapa nilai produksi yang dapat kita capai dari
LMR
produksi maksimal yang ideal. Dari kajian
Kolom 8,293 8,631 8,8 9,458 9,627 3,854 analisa hasil produksi dari dua alat berat mobile
crane dengan merek Tadano yang dipakai di
Balok Induk 12,032 12,125 12,266 12,860 13,382 3,34
lapangan untuk pemasangan struktur baja
dengan profil baja kolom: HB 250x250x9x14,
balok induk: WF 400x200x8x13 dan balok
4,911 4,949 5,007 5,249 5,462
Balok Anak
anak: WF 350x175x7x11.

Jumlah 25,237 25,705 26,073 27,566 28,471 7,194 Dari hasil perhitungan di lapangan didapatkan
hasil yang maksimal untuk proses pekerjaan
Jumlah
166,319 jam pemasangan dan penyetelan struktur rangka
Total
baja dari lantai 1 sampai lantai 6 ditambah
Sumber: Hasil perhitungan produktivitas ruangan LMR, waktu yang ditempuh adalah 27
perlantai Proyek Pembangunan Trainning hari lama pekerjaan untuk pelaksanaan proses
Centre dan Hotel DPBCA pemasangan rangka struktur baja. Sedangakan
hasil kajian dari studi kasus ini yang dimulai
Jadi produktivitas per jam kinerja alat mobile dari siklus kerja menunggu, mengangkat,
crane hydraulic pada pekerjaan memutar, menurunkan, memasang dan kembali
erection/pemasangan struktur kolom dan balok lagi didapat hasil produksi selama 21 hari
di gedung ini adalah 166,319 jam, dengan dengan menggunakan 2 alat berat.
menggunakan 2 alat berat dan pekerjaan per
hari adalah 8 jam. Jadi perbandingan hasil perhitungan
produktivitas data dilapangan dengan
Lama pekerjaan = 166,319 jam perhitungan berdasarkan kajian pada studi
8 jam/hari kasus ini didapat :

= 20,789 hari Selisih = 27 hari – 21 hari


Dibulatkan menjadi = 21 hari = 6 hari

4.3. Nilai Efisiensi Dari perbandingan perhitungan produktivitas


diatas maka hasil dilapangan hasil nya lebih
Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan lambat 6 hari dibandingkan hasil perhitungan
sumber daya dalam suatu proses yang dimaksud produktivitas kajian pada studi kasus ini yang
sumber daya disini adalah alat berat. Semakin dikarenakan ada beberapa faktor yang
hemat/sedikit penggunaan sumber daya, maka memperlambat pekerjaan seperti tidak
prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses ditambahkan nya waktu lembur/menambah jam
yang efisien ditandai dengan perbaikan proses kerja alat, menambahkan tenaga kerja dan
sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat. faktor cuaca dilingkungan proyek yang tidak
menentu sehingga menurunkan nilai efisiensi
Pada pekerjaan pemasangan struktur baja pekerjaan alat tersebut yang berarti hasil dari
kolom dan balok dengan menggunakan alat perhitungan analisa studi kasus ini dengan
berat mobile crane sangatlah dibutuhkan, menggunakan dua unit alat berat mobile crane
dimana alat ini sangat membantu tenaga hydraulic bekerja dengan baik meskipun hasil
manusia (manual) dalam proses nya sedikit berbeda.
erection/pemasangan struktur pada proyek
pembangunan gedung parkir ini. Setelah Dari analisa diatas maka dapat disimpulkan
didapat produktivitas kinerja alat, dengan bahwa produktivitas kinerja alat mobile crane
perhitungan rata-rata kinerja mobile crane dari harus diperhitungkan secara cermat seperti
material yang ditinjau dan waktu siklus jumlah alat, tenaga kerja dan alat pembantu
sehingga didapatkan perbandingan efisiensi manual sangat membantu mempercepat hasil

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 12


produksi, sehingga menghasilkan kinerja alat hal ini bertujuan untuk menjaga agar kondisi
yang produktif. alat selalu dalam keadaan baik. Sehingga
produktivitas alat tetap sesuai dengan
5. KESIMPULAN DAN SARAN perencanaan dalam pencapaian target
produksi.
5.1. Kesimpulan 3. Dalam menentukan jenis dan jumlah alat
berat yang akan digunakan sebaiknya
1. Dari hasil pengamatan di lokasi pekerjaan diperlukan suatu perencanaan yang teliti,
erection/pemasangan struktur baja waktu dimana disesuaikan dengan material apa
siklus berbeda-beda diantaranya: lantai 1 yang akan diangkat, seberapa besar jenis
(kolom 18,66 menit dan balok 22,1 menit), pekerjaan nya dan memperhatikan kondisi
lantai 2 (kolom 19,42 menit dan balok 22,27 medan kerja.
menit), lantai 3 (kolom 19,8 menit dan balok 4. Kondisi manajemen proyek perlu
22,53 menit), lantai 4 (kolom 21,28 menit diperhatikan dengan baik secara seksama
dan balok 23,62 menit), lantai 5 (kolom karena komunikasi antar pelaksana baik
21,66 menit dan balok 24,58 menit) dan pada bagian divisi peralatan, operator dan
lantai 6 (kolom 21,68 menit dan balok 25,05 pekerja yang berada dilapangan agar proses
menit). pekerjaan yang memerlukan alat berat bisa
2. Setelah dilakukan perhitungan produktivitas berjalan dengan lancar sehingga dapat
tiap lantai maka didapat nilai total sebesar mempercepat waktu kerja rencana yang
166,319 jam (dari lantai 1 hingga lantai 6). sangat efektif dan efisien.
Durasi pekerjaan dalam satu hari 8 jam, 5. Memperhatikan pula keselamatan kerja
maka apabila dijadikan satuan hari maka karena masih terdapat pekerja dilapangan
didapat durasi pekerjaan selama 21 hari. yang tidak memenuhi standar keselamatan
3. Berdasarkan data lapangan, pekerjaan kerja agar tidak terjadi kesalahan yang dapat
pemasangan struktur baja oleh dua unit menimbulkan kecelakaan karena hal ini
mobile crane memakan waktu selama 27 dapat merugikan baik dari segi waktu dan
hari sedangkan secara perhitungan didapat biaya pekerjaan.
durasi pekerjaan selama 21 hari. Maka
selisih pekerjaan secara perhitungan hasil DAFTAR PUSTAKA
nya lebih cepat 6 hari.
4. Beberapa faktor yang mempengaruhi 1. Rochmanhadi, Alat-alat Berat dan
kinerja mobile crane sehingga pekerjaan Penggunaan nya YBPPU, Semarang, 1992.
lebih lambat dibandingkan perhitungan 2. Susi Fatena Rosiyanti, Alat Berat Untuk
produktivitas diantaranya: faktor cuaca atau Proyek Konstruksi, Rineka Cipta, Jakarta,
curah hujan yang tinggi pada lokasi proyek 2008.
dan faktor keamanan seperti terjadinya 3. Suryadharma, Hendra, dan Haryanto Yoso
kebakaran pada barak pekerja sehingga Wigroho., Alat-alat Berat, Universitas Atma
pekerjaan harus ditunda. Jaya, Yogyakarta, 1998.
4. Wilopo, Djoko., Metode Konstruksi dan
5.2. Saran Alat-alat Berat, Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta, 2009.
1. Faktor yang mengakibatkan lama nya
pekerjaan dilapangan dibandingkan secara
perhitungan produktivitas dikarenakan RIWAYAT PENULIS
kondisi cuaca yang tidak menentu pada
lokasi proyek, meskipun kondisi alat cukup 1. Muhammad Satria Darmawan, ST.
baik. Oleh karena itu sebaiknya perlu (Alumni 2016) Program Studi Teknik Sipil,
diadakan nya lembur atau jam kerja Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.
tambahan untuk alat, operator dan pekerja 2. Ir.Puji Wiranto, MT. Dosen Program Studi
sehingga proses pekerjaan dapat berjalan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
sesuai rencana. Pakuan Bogor.
2. Semua alat sebaiknya selalu dilakukan 3. Ir. Wiratna Tri Nugraha, MT. Dosen
pemeriksaan rutin sebelum dan sesudah Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
pekerjaan pada tiap pergantian shift kerja, Teknik Universitas Pakuan Bogor.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak 13

Anda mungkin juga menyukai