Intoksikasi CO
Intoksikasi CO
Jurnal Reading:
Carbon monoxide poisoning in Iran during 1999–
2016: A systematic review and meta-analysis
Seyed Mohammad Hosseininejada, Hamed Aminiahidashtia, Iraj Goli Khatira, Seyed
Khosro Ghasempourib, Ali Jabbaric, Mahmoud Khandashpourd.
Nov 2017. Elsevier Ltd and Faculty of Forensic and Legal Medicine
Dosen Penguji:
Saebani, SKM., M.Kes
Residen Pembimbing:
dr. Dadan Rusmanjaya
PENDAHULUAN
Beracun Tramadol
Pestisida
CO
Tidak
berwarna Kematian: Opioid
Tidak Keracunan
berbau
Pemelihan
Kriteria penelitian
Pengukuran Sumber Strategi
Eligibilitas/ dan proses
Outcome informasi pencarian
Kelayakan pengumpul
an data
Kriteria Eligibilitas/ Kelayakan
CO Keracunan
Intoksikasi Toksikasi
21/3/1997
Iran sampai
21/7/2017
Pemelihan
Pemelihanpenelitian
penelitiandan
danproses
prosespengumpulan
pengumpulandata
data
HASIL
HASIL
HASIL
PEMBAHASAN
Kepedulian dan
pemahaman Keterbatasan/
dalam hal Kekurangan
keselamatan
Edukasi kurang data
tentang
instruksi
pencegahan
kebakaran
KESIMPULAN
Proses industri
tidak
racun tertua tidak berbau
berwarna
tidak
lebih ringan paling umum
merangsang
dari udara ditangani
selaput lendir
Benneto, L., Powter, L., & Neil, S. J. (2008). Accidental Carbon Monoxide Poisoning Presenting Without a History of Exposure : A Case Report.
Journal of Medical Case Report, UK , 1-4.
Knight B., Saukko P., Knight Forensic Pathology. Ed 3rd. 2004. UK: Edward Arnold.
EPIDEMIOLOGI
[Inggris]
[AS]
[AS] Mati: 50/
Intoksikasi CO:
Kematian tahun
mati 500-600/
utama Cacat: 200/
tahun
tahun
[SG]
[IND]
1999-2003: 12
Tidak ada data
intoksikasi CO
Benneto, L., Powter, L., & Neil, S. J. (2008). Accidental Carbon Monoxide Poisoning Presenting Without a History of Exposure : A Case Report.
Journal of Medical Case Report, UK , 1-4.
Knight B., Saukko P., Knight Forensic Pathology. Ed 3rd. 2004. UK: Edward Arnold.
STRUKTUR KIMIA CO
Ernst A., Zibrak JD. Nov 26, 1998. Carbon Monoxide Poisonin. 339 (22); 1603-08. New England Journal of Medicine.
• Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat
kekurangan oksigen dalam proses
pembakaran.
• Gas karbon monoksida mempunyai potensi
bersifat racun yang berbahaya karena mampu
membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen
darah yaitu hemoglobin:
Hb CO COHb
Wichaksana A, Astono S, Hanum K, Dampak Keracunan Gas Karbon Monoksida bagi Kesehatan Pekerja. In Cermin dunia Kedokteran No. 136
2002. p. 24-28
Mekanisme Keracunan CO
Membentuk COMb
Guy N. Shochat, MD. Toxicity, Carbon Monoxide: Differential Diagnoses and Workup. http://emedicine.medscape.com/article/819987-Diagnosis,
Apr 27, 2010. Diakses tanggal 15 Maret 2018
BERIKATAN DENGAN HB
Perubahan
Depresi reversibel
Miokard
Perpindahan O2 dari
Vasodilatasi molekul Hb
Perifer
0₂ yang dilepaskan ke jaringan
Hipoksia HIPOKSIA menurun
jaringan
Guy N. Shochat, MD. Toxicity, Carbon Monoxide: Differential Diagnoses and Workup. http://emedicine.medscape.com/article/819987-Diagnosis,
Apr 27, 2010. Diakses tanggal 15 Maret 2018
BERIKATAN DENGAN SITOKROM
Sitokrom
CO
Oksidasi
ATP
berkurang
Radikal bebas
xantin
xanthin oksidasi stress oksidatif
dehirogenase
Guy N. Shochat, MD. Toxicity, Carbon Monoxide: Differential Diagnoses and Workup. http://emedicine.medscape.com/article/819987-Diagnosis,
Apr 27, 2010. Diakses tanggal 15 Maret 2018
Membentuk COMb
Mio Iskemia
CO globulin serebral
Guy N. Shochat, MD. Toxicity, Carbon Monoxide: Differential Diagnoses and Workup. http://emedicine.medscape.com/article/819987-Diagnosis,
Apr 27, 2010. Diakses tanggal 15 Maret 2018
FA R MAKOKINETIK &
FAR MAKODINAMIK C O
FARMAKINETIK CO
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Mun`im, W. A., Sidhi, Hertian, S., et al. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.87-94
CO Fresh air
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Mun`im, W. A., Sidhi, Hertian, S., et al. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.87-94
FARMAKODINAMIKA CO
Hb inaktif darah berkurang
Diikat secara reversibel
kemampuan untuk
CO Hb Afinitas 208-245x
COHb mengangkut O2
Menghambat disosiasi
oksi-Hb
Protein heme
Mioglobin
ekstravaskuler lain HIPOKSIA
Cytochrome a3
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Mun`im, W. A., Sidhi, Hertian, S., et al. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.87-94
HIPOKSIA
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Mun`im, W. A., Sidhi, Hertian, S., et al. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.87-94
• 50 ppm (0,005%) adalah TLV (Threshold Limit Value, nilai ambang batas)
gas CO yaitu konsentrasi CO dalam udara lingkungan yang dianggap aman
pada inhalasi selama 8 jam setiap hari
• Pada 200 ppm (0,02%), inhalasi 1-3 jam kadar COHb mencapai 15-20%
saturasi dan gejala keracunan CO mulai timbul.
• Pada 1000 ppm (0,1%), inhalasi 3 jam ; 3000 ppm, inhalasi 2 jam
kematian.
• Pada 10.000 ppm (1%) inhalasi 15 menit kehilangan kesadaran dengan
COHb 50% saturasi, sedangkan inhalasi 20 menit menyebabkan kematian
dengan COHb 80% saturasi.
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Mun`im, W. A., Sidhi, Hertian, S., et al. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.87-94
Rumus Handerson dan Haggard
= 900, telah timbul gejala sakit kepala rasa lelah dan mual.
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Mun`im, W. A., Sidhi, Hertian, S., et al. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.87-94
TANDA KLINIS
Sulit
Mual
berpikir
Lelah Sakit
Pusing
kepala
Dipsneu Lemah
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Mun`im, W. A., Sidhi, Hertian, S., et al. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.87-94
Sakit Sesak Sakit Hilang
Kepala Mual Pusing
Napas Kepala Kesadaran
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Mun`im, W. A., Sidhi, Hertian, S., et al. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.87-94
Gejala keracunan CO berkaitan dengan kadar COHb di
dalam darah.
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Mun`im, W. A., Sidhi, Hertian, S., et al. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.87-94
Takikardi Hipertensi
/ hipotensi
Eritema Perdarahan
dan bula retina
PEMBULUH
MIOKARDIUM KULIT
DARAH
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Mun`im, W. A., Sidhi, Hertian, S., et al. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.87-94
PEMERIKSAAN PENUNJANG
UJI DILUSI ALKALI
• Ambil 2 tabung reaksi,
masukkan ke dalam tabung
pertama 1-2 tetes darah
Darah Terbentuk
korban dan tabung kedua 1-2 normal hematin alkali
tetes darah normal sebagai
kontrol
• Encerkan masing-masing
Merah
darah dengan menambahkan kehijauan
10 ml air
• sehingga warna merah pada
kedua tabung kurang lebih
sama
• Tambahkan pada masing-
tidak berubah
masing tabung 5 tetes Darah yang
warnanya selama
mengandung COHb
larutan NaOH 10-20% lalu beberapa waktu
dikocok.
Hariadi A., dkk. ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Airlangga, hal 223-235,
Surabaya, 2006
UJI FORMALIN (Eachlolz-Liebman)
Bila darah mengandung
COHb 25% saturasi
Darah normal terbentuk
terbentuk koagulat
koagulat yang berwarna
berwarna merah yang
cokelat.
mengendap pada dasar
tabung reaksi
Paladium (Pd) ion diendapkan pada kertas saring berupa endapan berwarna
hitam. Dengan membandingkan intensitas warna hitam tersebut dengan
warna hitam
Hariadi A., dkk. ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Airlangga, hal 223-235,
Surabaya, 2006
SPEKTROFOTOMETRIK
• Cara spektrofotometrik adalah cara terbaik untuk melakukan analisis CO
atas darah segar korban keracunan CO yang masih hidup, dapat
ditentukan rasio COHb : OxiHb. • Sumber sinar polikromatis berfungsi
sebagai sumber sinar polikromatis
dengan berbagai macam rentang
panjang gelombang.
• Monokromator mengubah cahaya yang
berasal dari sumber sinar polikromatis
menjadi cahaya monokromatis
• Sel sampel berfungsi sebagai tempat
meletakan sampel
• Detektor berfungsi menangkap cahaya
yang diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik
• Read out merupakan suatu sistem baca
yang menangkap besarnya isyarat listrik
yang berasal dari detector
Hariadi A., dkk. ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Airlangga, hal 223-235,
Surabaya, 2006
PEMERIKSAAN PENCITRAAN
Pemeriksaan
Foto Thorax
MRI
CT-Scan
Hariadi A., dkk. ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Airlangga, hal 223-235,
Surabaya, 2006
Pemeriksaan Lain-lain: Elektrokardiogram
Hariadi A., dkk. ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Airlangga, hal 223-235,
Surabaya, 2006
PENANGANAN
Penanganan pada kasus keracunan karbon
monoksida diarahkan pada perbaikan hipoksia
jaringan dan menghilangkan karbon monoksida
dari dalam tubuh. Pemberian 100% oksigen
normobarik direkomendasikan pada banyak
kasus, sedangkan terapi oksigen hiperbarik
digunakan untuk keracunan yang parah.
Ilano, A. L., Raffin, A. T. 1990. Management Of Carbon Monoxide Poisoning. Chest, California, USA , 165-69.
Pertolongan Pertama Pada Keracunan CO
2. Berikan
inhalasi oksigen.
Ilano, A. L., Raffin, A. T. 1990. Management Of Carbon Monoxide Poisoning. Chest, California, USA , 165-69.
Pemberian
merujuk
oksigen 100
pasien ke
%
Pada pasien unit terapi
dilanjutkan
yang oksigen
sampai
mereduksi mengalami hiperbarik,
pasien tidak
kadar COHb gangguan jika kadar
menunjukka
didalam jantung dan HbCO diatas
n gejala dan
darah ke paru 40% atau
tanda
level dasar sebaiknya adanya
keracunan
kadar HbCO gangguan
dan kadar
dibawah 2% kardiovaskul
HbCO turun
er dan
dibawah
neurologis
10%
Ilano, A. L., Raffin, A. T. 1990. Management Of Carbon Monoxide Poisoning. Chest, California, USA , 165-69.
Terapi Oksigen Hiperbarik
Ilano, A. L., Raffin, A. T. 1990. Management Of Carbon Monoxide Poisoning. Chest, California, USA , 165-69.
PENCEGAHAN
Tindakan Pencegahan Keracunan Karbon Monoksida