Anda di halaman 1dari 100

Rokok elektronik dan masalah

kesehatan paru
AGUS DWI SUSANTO

1Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan


2Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
APAKAH ROKOK ELEKTRONIK ?
Electronic cigarette (rokok elektrik/ rokok elektronik) 
Produk yang menghantarkan aerosol (uap) yang megandung
nikotin dengan memanaskan cairan

Nama lain :
 Electronic cigarette  Green –Cig

 E-cigarette  Smart smoker

 E-cig  Personal vaporizer (PV) / vape /


vapor
 Elektro smoke
 Electronic nicotine delivery system
 E –juice (ENDS) WHO
Grana R, Benowitz N, Glantz SA. E-Cigarettes a scientific review. Circulation. 2014; 129: 1972-86.
Callahan-Lyon P. Electronic cigarettes: human health effects. Tob Control. 2014; 23: ii36-ii40.
Prevalensi pengguna rokok elektronik

Negara Tahun Prevalensi

Amerika 2013 13,4 % (pelajar SMA)


3,9% (pelajar SMP) 1
Inggris 2014 18 % (dewasa) 2
Korea 2014 9,4% (remaja) 3
Indonesia 2011 0,3% (2011) 4
2016 1,2% (2016)
2018 10,9% (2018)

1.Electronic cigarette use among middle and high school students—United States,
2011–2012. Morb Mortal Wkly Rep. 2013;62:729–730.
2. ASG/You gov
3. J Adolesc Health. 2014 Jun;54(6):684-90.
4. Global Youth Survey 2011
Generasi 1  2  3  4
NEW MODELS

IQOS ( I-Quit Ordinary Smoking) JUUL


• New models of E-cigarette
• Heat-not-burn devices
FAKTA KANDUNGAN
BAHAN BERBAHAYA
ROKOK ELEKTRONIK 1. NIKOTIN

2. Bahan
karsinogen

3. bahan TOKSIK
lain  iritatif dan
induksi inflamasi

UAP ROKOK ELEKTRONIK TIDAK MENGANDUNG


KARBON MONOKSIDA (CO) dan TAR
PERSAMAAN ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK ELEKTRONIK

• Sama-sama mengandung Nikotin


• Sama-sama mengandung bahan karsinogen
• Sama-sama mengandung bahan toksik lainnya

Sama-sama ADIKSI DAN BERBAHAYA UNTUK


KESEHATAN
Kandungan Rokok Konvensional Vs
Rokok Elektronik

• Many of the toxic compounds in e-


cigarettes are not in combustible
cigarette smoke
• Many of the toxic compounds in
combustible cigarette smoke are not in
e-cigarette vapour

Mathew Peters. APSR Conggress 2017. Sydney, Australia


TOKSISITAS DAN DAMPAK KESEHATAN ROKOK ELEKTRONIK

Potensi toksisitas karena kandungan dalam cairan/aerosol rokok elektronik :


• Nikotin  Adiksi 1

• Nitrosamin (TSNa)  Karsinogen


• Glycol, gliserol  Iritasi saluran napas dan paru 2
• Aldehyde, Formaldehyde  Inflamasi paru,karsinogen 3
• Acrolein, otoluidine , 2-naphthylamine  karsinogen 4,5
• Logam dan heavymetals  inflamasi paru, jantung, sistemik, kerusakan sel dan karsinogen 6,7
• Particulate matter (PM)/UFP  Inflamasi paru, jantung dan sistemik, karsinogen 8

1.NEJM 2016
2. Tobaco Control 2014;23:ii 36-ii40
3.Am J Physiol Lung Cell Mol Physiol. 2015; 309: L1398-L1409
4. FCTC/COP/6/10. 21 Juli 2014
5. American Urological Association (AUA) 2017 Annual Meeting. Abstract MP88-14.
6.Plos One 2013; 8(3):e57987
7.Circulation. 2014; 129: 1972-86.
8. Environ Pollut. 2014;184:523–529.
Rokok elektronik dan Risiko ADIKSI

• Terdapat bukti bahwa nikotin sangat adiktif


• Rokok elektronik berpotensi meningkatkan adiksi
terhadap nikotin dan produk tembakau. (CDC, IUTLD,
AAP, NIDA,FDA, WHO)

• Rokok elektronik diperkirakan menjadi “pintu masuk obat-


obatan (Gateway drugs)” — artinya pemakai rokok
elektrik dapat membuat menjadi pengguna seterusnya
dan menjadi adiksi serta berpotensi menggunakan obat
lain seperti kokain.

New England Journal of Medicine, 2014


Rokok elektronik dan adiksi
• Penelitian pada 71 subjek laki-laki (34 pengguna rokok elektrik dan 37
bukan pengguna rokok elektronik)
• Kadar Kotinin urin pengguna e cig = 276,1 ng/ml (58,01-284,15)1
- Kadar kotinin urin perokok konvensional (5 batang/hari) = 223,5 ng/ml2
- Kadar kotinin urin bukan perokok = 5,21 ng/ml (4,65-23,72)1
• Sebanyak 76,5% laki-laki pengguna e cig regular mempunyai
ketergantungan nikotin (Penn State Nicotine Dependent Index)1

1Hubungan kadar kotinin urin dengan tingkat ketergantungan nikotin pada perokok elektronik. Sri Wening
P, Feni F, Erlang S, Sita Andarini, Agus Dwi S. Departemen Pulmonologi FKUI-RS Persahabatan 2018
2Gatut PN, Jamal Z, Erlang S. Agus D Susanto dkk. J Nat Sc Biol Med 2018
DAMPAK ROKOK ELEKTRONIK BERBAHAYA
UNTUK ORANG SEKITAR

If you are around somebody who is using e-cigarettes,


you are breathing an aerosol of exhaled nicotine, ultra-
fine particles, volatile organic compounds, and other
toxins

Dr. Stanton Glantz,


Director for the Center for Tobacco Control
Research and Education
University of California, San Francisco.
“ Exposed to the aerosol exhaled by ENDS users, which increases
the background level of some toxicants,nicotine as well as fine
and ultrafine particles in the air. Nevertheless the level of
toxicants, nicotine and particles emitted from one ENDS is lower
than that of conventional cigarette emissions.Despite having a
lower levels of nicotine than in second-hand smoke, the exhaled
ENDS aerosol results in similar uptake as shown by similar
serum cotinine levels.”
Dampak uap rokok elektronik pada lingkungan

• Orang sekitar yang terpajan uap/aerosol rokok elektronik


 absorbsi nikotin dan penelitian menunjukkan kadarnya
hampir seperti perokok pasif
• Sebagian besar komponen yang teridentifikasi pada uap air
rokok elektronik menyebabkan gejala distres pernapasan/sulit
bernapas, gangguan fungsi paru dan penyakit pernapasan

December , 2013

PLoS ONE 8(3): e57987, March 20, 2013


Chest 141(6): 1400-1406, June 2012.
• Studies demonstrated that passive exposure to
ecigarettes causes an increase in serum cotinine that
is similar to that from passive exposure to cigarette
smoke,
• Airborne nicotine exposure through secondhand
aerosol from e-cigarettes has been observed, as has
salivary cotinine concentrations of nonsmokers in the
homes of e-cigarette users

A Report of the Surgeon General 2016


Rokok elektronik dan
Kesehatan paru
ROKOK ELEKTRONIK DAN PENYAKIT PARU
• Pada Januari 2018, National Academies of Science, Engineering and
Medicine menerbitkan konsensus laporan riset yang mereview lebih dari
800 riset berbeda2 :
• Kesimpulan laporan tersebut SECARA JELAS mengatakan bbrp hal :
a) Penggunaan rokok elektronik menyebabkan risiko kesehatan manusia.
b) Rokok elektronik mengandung dan mengimisikan sejumlah bahan berpotensi
berbahaya dan toksik.
c) Rokok elektronik menghasilkan sejumlah bahan kimia berbahaya seperti
acetaldehyde, acrolein, and formaldehyde. Kandungan ini dapat
menyebabkan penyakit paru.
d) Rokok elektronik juga mengandung acrolein. Kandungan ini dapat
menyebabkan acute lung injury dan PPOK, asma serta kanker paru.

2American Lung Association. 2019. The impact of cigarettes on the lung.(Lung. Org)
ROKOK ELEKTRONIK DAN KESEHATAN PARU
FAKTA SEBENARNYA DI BALIK UAP ROKOK
ELEKTRONIK YANG DIGADANG-GADANG AMAN

Penelitian menunjukkan dampak rokok elektronik pada


sistem paru dan pernapasan :
1. Iritasi saluran napas
2. Meningkatkan gejala pernapasan
3. Meningkatkan risiko bronkitis
4. Meningkatkan risiko asma
5. Meningkatkan risiko PPOK
6. Risiko penyakit bronkiolitis obliterans.
7. Risiko pneumotoraks
8. Risiko kanker paru
9. Risiko pneumonitis
10.Risiko EVALI
1. Tob Control 2014;23:ii36–ii40
2. Circulation 2014; 129 (19): 1972–86.
3. Am J Resp Crit Care Med 2017; 195(8):1043-1049
4. JAMA Pediatr. 2016;170(1):89-91.
5. Chest.2011;11:2443-9.
6. JAMA 2014; 312(23):2493-4.
“ The human lungs are created to breathe clean air, not “reduced levels
of toxins and carcinogens”, and the human body is not meant to be
dependent on addictive drugs. ERS cannot recommend any product
that is damaging to the lungs and human health. Therefore, ERS
strongly supports implementation of World Health Organization’s
Framework Convention on Tobacco Control, which also provides
regulation to novel products, and cannot recommend tobacco harm
reduction as a population-based strategy “

1 ERS Recommendation for E cig. Eur Respir J. 2019; 54: 1902009


Rokok elektronik dan kerusakan
sel saluran napas dan paru
Respon inflamasi yang ditimbulkan oleh Rokok elektronik

“ Cairan rokok
elektronik
meningkatkan
peradangan dan
peningkatan infeksi
virus pada sel
epitel saluran
napas manusia”

Wu Q Jiang D, Minor M, et al
[Journal] // PLoS One 2014. -
p. 9: e108342.
Rokok elektronik :
- Meningkatkan
sitotoksisitas
- Meningkatkan
peradangan
- Meningkatkan
sekresi sitokin
- Menurunkan
viabilitas sel
- Mempengaruhi
makrofag
- Meningkatkan
infeksi
Rowell TR, Tarran R. Will chronic e-cigarette use cause lung disease?
Am J Physiol Lung Cell Mol Physiol. 2015; 309: L1398-L1409.
Rokok elektronik :
- Menurunkan NO exhale
- Meningkatkan
sitotoksisitas
(Am J Physiol Lung Cell Mol Physiol 2017;) - Meningkatkan resistensi
saluran napas
- Hiperaktivitas saluran
napas
- Menurunkan aktivitas
antimikroba
- Mengganggu sistem
pertahanan
- Menurunkan
perkembangan alveolar
- Meningkatkan tingkat
nekrosis
- Meningkatkan deposisi
partikel
Perbandingan pengaruh asap rokok elektronik dan konvensional
terhadap histopatologi paru tikus putih (Rattus Novergicus)

Yoan Astri T, Inggit Almira, Sarwan


Adi K, Mohammad Fajar, Dicky
Darmawan, Dwini Winarni

Departemen Biologi, Fakultas Sains


dan Teknologi, Universitas Airlangga

Jurnal Respirologi Indonesia 2019:39:2


Kesimpulan :
1. Pajanan asap rokok
konvensional menyebabkan
kerusakan terbesar paru
Rattus berdasarkan
makrofag alveolar dan
histopatologis namun tidak
berbeda bermakna dengan
pajanan asap rokok
elektronik kadar 3 mg.
2. Rokok elektronik kadar 0
mg menyebabkan
kerusakan rendah sma
dengan kontrol secara
histopatologis.
Jurnal Respirologi Indonesia 2019:39:2
Electronic cigarettes disrupt lung lipid homeostasis and innate
immunity independent of nicotine
Madison et al.

ENDS-induced lipid deposition, chronic ENDS vapor exposure downregulated innate immunity against viral pathogens
in resident macrophages. Moreover, independent of nicotine, ENDS-exposed mice infected with influenza
demonstrated enhanced lung inflammation and tissue damage.

Madison, et.al. E cigarette disrupt lung lipid homeostatis and innate immunity independent
of Nicotine. J Clin Investigation 2019:129(10):4290-4304
Rokok elektronik dan keluhan
pernapasan
Rokok elektronik dan Keluhan PERNAPASAN

• Uap Glycol dan Iritasi saluran


glyserol
napas atas,
mulut, mata dan
keluhan batuk
• Inhalasi Diacetyl

Circulation 2014; 129 (19): 1972–86.


Occupational and Environmental Medicine 58:10 649-655, 2001.
International Journal of Environmental Research and Public Health
7(12): 4213–4237, December 2010.
ROKOK ELEKTRONIK DAN GEJALA PERNAPASAN (HONGKONG)

From: Electronic Cigarette Use and Respiratory Symptoms in Chinese Adolescents in Hong Kong

JAMA Pediatr. 2016;170(1):89-91. doi:10.1001/jamapediatrics.2015.3024

Figure Legend:

Higher Prevalence of Respiratory Symptoms in e-Cigarette Users Than Nonusers Across Different Smoking Statusχ2P < .001 for all
students, P < .01 for never-smokers, P = .01 for ever-smokers, P = .69 for experimenters, P = .04 for ex-smokers, and P = .40 for
current smokers.

Copyright © 2016 American Medical


Date of download: 9/4/2017
Association. All rights reserved.
ROKOK ELEKTRONIK DAN GEJALA PERNAPASAN (HONGKONG)

From: Electronic Cigarette Use and Respiratory Symptoms in Chinese Adolescents in Hong Kong

JAMA Pediatr. 2016;170(1):89-91. doi:10.1001/jamapediatrics.2015.3024

Table Title:
Copyright © 2016 American Medical
Associations of e-Cigarettes Use With Respiratory Symptoms by Smoking Status Association. All rights reserved.
Rokok elektronik dan gejala pernapasan (AS)

• Penelitian Southern California Children’s health


• Total 2086 subjek kelas 11 & 12
• Risiko gejala bronkitis meningkat :
• odds ratio 1.85; 95% CI 1.37–2.49 kelompok pernah
menggunakan rokok elektronik vs tidak pernah menggunakan
• odds ratio 2.02 (95% CI, 1.42–2.88) kelompok saat ini
menggunakan rokok elektronik vs tidak pernah menggunakan

McConnell et al Am J Resp Crit Care Med 2017


Rokok elektronik dan gejala batuk-mengi

• Pada Januari 2018, National Academies of Science, Engineering and


Medicine menerbitkan konsensus laporan riset yang mereview lebih
dari 800 riset :

• Hasil laporan tersebut antara lain mengatakan terdapat bukti sedang


(moderate evidence) bahwa remaja-remaja yang menggunakan rokok
elektronik akan meningkatkan gejala batuk-batuk dan mengi

2American Lung Association. 2019. The impact of cigarettes on the lung.(Lung. Org)
Rokok elektronik dan asma
Rokok elektronik dan asma

Komponen utama dari uap air yang keluar dari rokok


elektronik  propylene glycol

Jangka panjang

Menginduksi terjadi asma


pada anak-anak

•Occupational and Environmental Medicine 2001;58(10):649-655


•International Journal of Environmental Research and Public Health 2010; 7(12): 4213–4237
Rokok elektronik dan asma

• Pajanan pada partikel halus dan ultrafine dapat meningkatkan


eksaserbasi penyakit pernapasan seperti asma

• Penelitian in vivo di AS ( ERS Conggres tahun 2014)


Rokok elektronik dapat mengakibatkan kondisi pernapasan
serius seperti asma dan emfisema hal ini mirip dengan
penelitian di Korea yang memberikan kesimpulan bahwa
inhalasi larutan isi ulang rokok elektronik dapat mencetuskan
gejala mirip asma dengan peningkatan sel inflamasi termasuk
eosinofil

Lim HB, Kim SH. Inhallation if e-cigarette cartridge solution aggravates allergen-induced
airway inflammation and hyper-responsiveness in mice. Toxicol Res. 2014; 30(1):13-18.

Sussan TE, Gajghate S, Thimmulappa RK, Ma J, Kim JH, Sudini K et al. Exposure to
electronic cigarettes impairs pulmonary anti bacterial and anti viral defenses in a mouse
model. PLoS ONE. 2015; 10(2):1-15.
Rokok elektronik dan risiko asma
• Penelitian oleh Bhatta DN dkk (2019)
• Study longitudinal di AS pada 32.000 orang dewasa dengan penyakit
paru tahun 2013-2016.
• Kesimpulan :
• Rokok elektronik meningkatkan risiko penyakit paru (termasuk asma) 30%
lebih besar dibandingkan yang tidak pernah merokok maupun tidak pernah
menggunakan rokok elektronik
• Risiko asma lebih besar apabila dual user (pengguna rokok konvensional dan
rokok elektronik)

Bhatta DN, Glantzs SA. Association of Cigarette use with respiratory disease among
adult: a longitudinal analysis.Am J Prev Med 2019; 000(000):1-9
PLoS One. 2016; 11(3): e0151022.

Metode
• Penelitian potong lintang dengan total subjek pelajar SMA 35.904 orang.
Hasil :
• Prevalens asma pada pengguna rokok elektronik (n = 2,513), bekas
pengguna (n = 2,078) dan tidak pernah pakai (n = 31,313) adalah 3.9% (n =
98), 2.2% (n = 46) dan 1.7% (n = 530). OR asma antar pengguna rokok
elektronik dan tidak pakai 2.36 (95% CI: 1.89–2.94).
• Asma berat dilihat dari jumlah absen dari sekolah karena asma = pengguna
rokok elektronik mempunya OR utk asma berat dibanding tidak pakai.
Kesimpulan :
• Penggunaan rokok elektronik berhubungan dengan risiko asma dan
mempunyai hari absen sekolah karena asma berat lebih banyak.
Rokok elektronik dan Asma di Korea

Dampak rokok elektronik pada peningkatan asma (dari diagnosis dokter)


lebih besar daripada rokok konvensional
Rokok elektronik dan absen sekolah
karena gejala asma di Korea

Pengguna Rokok elektronik mempunyai risiko paling tinggi terjadinya


ASMA BERAT dibanding tidak pernah merokok elektronik
Rokok elektronik dan serangan asma

• Pada Januari 2018, National Academies of Science, Engineering and


Medicine menerbitkan konsensus laporan riset yang mereview lebih
dari 800 riset :

• Hasil laporan tersebut antara lain menyatakan terdapat bukti ilmiah sedang
(moderate evidence) bahwa remaja-remaja yang menggunakan rokok
elektronik meningkatkan risiko terjadi mengi –asma dan meningkatkan
terjadi serangan asma

2American Lung Association. 2019. The impact of cigarettes on the lung.(Lung. Org)
Rokok elektronik dan Penyakit
Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Rokok elektronik dan PPOK

• Rokok elektronik berhubungan dengan bronkitis kronik, emfisema


dan PPOK.1
• Penelitian longitudinal pasien PPOK
 Penggunaan rokok elektronik pada pasien PPOK berhubungan
dengan peningkatan eksaserbasi bronkitis kronik, dan PPOK serta
penurunan faal paru.2

1 WillsTA, Pagano I, Williams RJ, Tam EK. E Cigarette use and respiratory disorders ion
adult sample. Drug Alcohol Depend 2019; 194:363-70.
2 Bowler RP, Hansel NN, Jacobson S et.al. Electronic cigarette use in US adult at risk for or

with COPD. J Gen Intern Med 2017;32(12);1315-1322.


Rokok elektronik dan risiko PPOK
• Penelitian oleh Bhatta DN dkk (2019)
• Study longitudinal di AS pada 32.000 orang dewasa dengan penyakit
paru tahun 2013-2016.
• Kesimpulan :
• Rokok elektronik meningkatkan risiko penyakit paru (termasuk bronkitis
kronik, emfisema dan ppok) 30 % lebih besar dibandingkan yang tidak
pernah merokok maupun tidak pernah menggunakan rokok elektronik
• Risiko PPOK lebih besar apabila dual user (pengguna rokok konvensional dan
rokok elektronik)

Bhatta DN, Glantz SA. Association of Cigarette use with respiratory disease among
adult: a longitudinal analysis.Am J Prev Med 2019; 000(000):1-9
Rokok elektronik dan bronkiolitis
obliterans (popcorn lung)
Rokok elektronik dan Bronkiolitis Obliterans

Bronchiolitis obliterans,
• Inhlasi Diacetyl
ringan sd berat

Circulation 2014; 129 (19): 1972–86.


Case report finds 'popcorn lung' in patient using e-cigarettes
by American College of Chest Physicians

• Laki-laki usia 60 tahun, pengguna rokok. Masuk dengan keluhan lemas,


demam dan batuk. Rontgen dada normal, dapat antibiotik, 3 hari rawat
terus pulang.
• Satu bulan kemudian datang lagi dengan keluhan sama, disertai demam
dan hipoksemia. Hasil CT Scan terdapat bilateral upper lobe predominant
ground-glass opacities. Wawancara lanjut diketahui pasien menggunakan
rokok elektronik dengan perasa
• Diagnosis dokter : inhalation injury yang disebabkan rokok elektronik.
• Pasien STOP menggunakan rokok elektrik, dan tidak ada gejala lebih lanjut.
CT scan dada ulang dan fungsi paru 3 bulan kemudian hasil NORMAL.

CHEST 2015 on Tuesday, October 27, at 1:30 pm at


Palais des congrès de Montréal, Exhibit Hall.
Rokok elektronik dan
pneumothoraks
Vaping and tension pneumothorax : a life threatening association
Takkin. Lo
Castle Medical Centre, Kailua, HI (HAWAI-USA)

Kasus :
• Laki-laki, 21 tahun dengan keluhan nyeri dada
kanan tiba tiba disertai sesak napas, tambah
berat bila terlentang. Pada foto rontgen dada
tampak pneumotoraks tension. Pasien diterapi
dengan selang dada dan continuus suction.
• Wawancara detail diketahui pasien merokok
sejak 4-5 tahun lalu dan mulai beralih vaping
7 bulan terakhir.
• Pasien menjalani operasi VATS, pleurectomi Foto ilustrasi
dan pleurodesis. Setelah pulang pasien
disarankan stop vaping.
Am J Respir Crit Care Med 2015;195: A2052
Recurrent Spontaneous Pneumothoraces and Vaping in
an 18-year-old Man
Alex Bonilla, Alexander J, Suliman et.al

• Pasien laki-laki usia 18 tahun,


Caucasian dengan pneumotoraks
berulang 2x dalam 2 minggu.
Foto ilustrasi
• Pasien mempunyai riwayat
penggunaan vaping (1,5 tahun)
• Pasien mendapat penanganan
dengan pemasangan selang dada.
• Dalam 2 minggu setelah pulang,
tidak ada gejala dan tidak
menggunakan lagi vaping.

J Med Case Rep. 2019 Sep 9;13(1):283. doi:


10.1186/s13256-019-2215-4.
Vaping is a risk factor for spontaneous pneumothorax: Two cases
Nicholas J.S, Gwyneth A.S, Mary BM, Ami NS. (USA)

Kasus 1:
• Pasien pertama laki-laki usia 15 tahun, BB 125-pound. Keluhan
nyeri dada disertai sesak napas yang memberat sejak 2 hari
sebelum masuk RS.
• Tidak mengaku menggunakan rokok maupun marijuana dan
tidak ada riwayat operasi. Pada rontgen dada tampak
pneumothoraks kiri.  Ditatalaksana dengan selang dada
:sembuh
• 2 bulan kemudian datang lagi dengan pneumothoraks berulang.
Dengan gejala sama nyeri dada dan sesak napas. Wawancara
detail diketahui menggunakan vaping. Ditatalaksana dengan
pembedahan video- assisted thoracoscopic surgery (VATS),
pleurodesis dan pasang selang dada. TIDAK ditemukan bleb.
• Setelah perbaikan, pulang. Stop merokok dan stop vaping,
tidak ada gejala kembali setelah 6 bulan kemudian.

Journal of Pediatric Surgery Case Reports


Available online 12 September 2019, 101305
Kasus 2 :
• Laki-laki 16 tahun, BB 119-pound dengan keluhan
sesak napas tiba-tiba dada kiri. Riwayat ISPA 2 minggu
sebelumnya, tidak mengaku merokok maupun
menggunakan kanabis, tidak ada riwayat
pembedahan.
• Foto rontgen dada terlihat pneumothoraks.
Ditatalaksana dengan selang dada SEMBUH
• 1 Minggu kemudian datang lagi dengan nyeri dada
berulang dan sesak napas di dada kanan. Pada foto
rontgen dada terlihat pneumothoraks kanan.
• Wawancara lanjut pasien menggunakan vaping.
Ditatalaksana dengan operasi VATS dan pleurodesis
serta reseksi bleb dan selang dada.
• Pasien stop merokok dan stop vaping. Pasien bebas
gejala sampai 9 bulan kemudian.

Journal of Pediatric Surgery Case Reports


Available online 12 September 2019, 101305
Rokok elektrik dan
pneumokoniosis
Pengguna rokok elektronik dilaporkan mengalami penyakit paru
fibrosis yang jarang, umumnya ditemukan pada pekerja
hardmetal

• Laporan kasus oleh Kirk Jones MD


• Perempuan 49 th dengan keluhan sesak napas memberat, batuk nonproduktif.
Tidak bekerja di perusahaan hardmetal. Menggunakan rokok elektronik selama 6
bulan terakhir.
• Pasien secara patologi terdiagnosis giant cell interstitial pneumonia setelah
menggunakan secara rutin rokok elektronik
• Penyakit ini umumnya ditemukan pada pekerja hardmetal dan disebut sebagai
hard metal pneumoconiosis or cobalt lung
• Analisis cairan rokok elektronik mengandung secara signifikan cobalt, dan hal ini
mendukung diagnosis giant cell interstitial pneumonia yang berhubungan dengan
inhalasi cobalt dari pengguna rutin rokok elektronik

WWW.europeanlung.org / Eur Respir J 2019;54:1900-1922


WWW.europeanlung.org / Eur Respir J 2019;54:1900-1922
Rokok elektronik dan
Kanker Paru
Bahan karsinogen pada rokok elektronik
• Karsinogen = menyebabkan/memicu kanker
• Beberapa bahan karsinogen pada rokok elektronik =
• Nitrosamin (TSNa)1
• Aldehyde, Formaldehyde 2
• Acrolein, otoluidine , 2-naphthylamine 3,4
• Logam dan heavymetals 5,6
• Particulate matter (PM)/UFP 7
1.Ther Adv Drug Sat 2014; 5(2): 67-86
2.Am J Physiol Lung Cell Mol Physiol. 2015; 309: L1398-L1409
3. FCTC/COP/6/10. 21 Juli 2014
4. American Urological Association (AUA) 2017 Annual Meeting. Abstract MP88-14.
5.Plos One 2013; 8(3):e57987
6.Circulation. 2014; 129: 1972-86.
7. Environ Pollut. 2014;184:523–529.
Rokok elektronik dan risiko kanker paru

• Penelitian pada mencit di lab menunjukkan rokok elektronik


meningkatkan risiko kanker paru
• Penelitian oleh Moon-Shong Tang dkk (2019)
• Hasil penelitian :
• 9 dari 40 mencit (22,5%) yang terpajan asap rokok elektronik dengan
kandungan nikotin selama 54 minggu timbul kanker paru jenis
adenokarsinoma
• 23 dari 40 (57,5%) terdapat lesi prekanker pada kandung kemih

Moon-Shong Tang et.al. Proceeding of National Academy of Sciences


(PNAS), October 7th, 2019.
Rokok elektronik
dan
pneumonia/pneumonitis
Exogenous lipoid pneumonia due to e-cigarette use
Lindsay M, Catherine M, Danielle H. (USA)

• 42-year-old woman was admitted to the hospital with a 7-month


history of dyspnea, productive cough, and subjective fevers. She had
been seen multiple times in the ED with similar complaints and had
received several courses of antibiotics.
• The patient had recently started using electronic cigarettes (e-
cigarettes), about 7 months prior, which coincided with the onset of
her respiratory symptoms.
• There was no other history of signifi cant exposures, illicit drug use, or
recent travel. She denied any dysphagia or aspiration.
• Bronchoscopy and BAL were performed. The cell count showed 48% BAL
neutrophils, 8% lymphocytes, 43% monocytes, and 1% eosinophils.
Results of all bacterial and viral cultures remained negative; fungal
cultures showed light growth of Candida. Results of a viral DFA panel,
Pneumocystis jeroveci DFA, and
• Legionella antigen tests were negative. BAL cytologic examination
revealed abundant lipid-laden macrophages
• The patient was instructed to avoid the use of e-cigarettes, and,
subsequently, her symptoms improved. A follow-up chest radiograph
was normal, and pulmonary function testing showed mild diffusion
impairment but no obstructive or restrictive defects

Chest 2012;1414(4):1110-1113.
Acute Lipoid Pneumonia Secondary to E-Cigarettes Use: An Unlikely
Replacement for Cigarettes
Sujal M, Rahul S, Ahmad A. (USA)

• Perempuan 31 tahun, perokok, masuk RS dengan sesak napas


memberat dan batuk.
• Rontgen thoraks: bilateral air space opacities
• CT scan : diffuse ground glass opacities with interlobular and
interseptal tickening
• BAL= reactive pneumocytes dan makrofag alveolar positif
pewarnaan mengandung lipid.
• Riwayat penggunaan rokok elektrik 3 bulan terakhir.
• Diagnosis : lipoid pneumonia
• Perbaikan dengan steroid dan stop vaping.
Chest 2015;148(4_meeting abstract) 382A
Respiratory failure caused by lipoid pneumonia from vaping e-
cigarettes
Darsana V, Simon T, P Sherwood B, Gareth IW (England)

• Pasien perempuan muda pengguna vaping, datang dengan


keluhan batuk, sesak yang progresif saat aktivitas, demam,
keringat malam, dan mengalami gagal napas saat masuk
rumah sakit.
• Foto rontgen dada dan CT scan terlihat diffuse ground-
glass infiltrates with reticulation.
• Pemeriksaan Bronkoskopi , BAL dan biopsi dg torakoskopi
dicurigai terdiagnosis lipoid pneumonia.
• Terapi dengan steroid dan oksigen
• Pasien disarankan berhenti vaping tetapi masih tetap
menggunakannya. Keluhan tidak ada perbaikan dan
parameter fungsi paru juga tidak ada perbaikan.

British Med Journal 2018


Organizing pneumonia related to electronic cigarette use: A case report
and review of literature.
Khan MS,Khateeb F, Akhtar J, et al. (USA)

• Kasus pasien perempuan 40 tahun datang dengan keluhan


sesak dan nyeri dada intermitten dalam 1 bulan. Pasien
menggunakan rokok elektrik pada periode tsb untuk
membantunya berhenti dari rokok konvensional.
• Pasien mengalami gagal napas hipoksemia dan kemudian
dipasang ventilator.
• Pasien didagnosis organizing pneumonia karena rokok
elektrik (berdasarkan biopsi paru).
• Pasien sembuh dengan steroid dan kemudian berhenti
mernggunakan rokok elektrik.

Clin Respir J. 2018 Mar;12(3):1295-1299. doi: 10.1111/crj.12775. Epub 2018 Feb 22.
Hypersensitivity Pneumonitis and Acute Respiratory Distress
Syndrome From E-Cigarette Use
Casey G. Sommerfeld, Daniel J. Weiner, Andrew N., Allyson L. (USA)

• Kasus perempuan 18 tahun dengan sesak napas dan nyeri dada


setelah menggunakan rokok elektrik 2 sd 3 minggu sebelumnya
• Keluhan memberat terjadi acute respiratory distress syndrome dan
pasien pasang ventilator.
• Hasil CT scan ; opasitas dikedua basal paru, penebalan septal
interlobular dan efusi pleura.
• Hasil tes: infeksi negatif. Pasien didiagnosis hypersensitivity
pneumonitis. Pasien ditatalaksana dan sembuh.

Pediatrics . June 2018, VOLUME 141 / ISSUE 6. Case Report


Acute eosinophilic pneumonia following electronic cigarette use
Zhaohui L.A, Amanda W, Caleb H, Adam K, David CH, Jordanna MH. (USA)

• Kasus perempuan 18 tahun keluhan sesak napas,


demam, batuk kering, nyeri dada dan mengalami
gagal napas hipoksemia.
• Pasien masuk ICU dan pasang ventilator serta di
bronkoskopi dan BAL.
• Riwayat menggunakan rokok elektrik sebelumnya
dalam 2 bulan (baby smok beast mod). Tidak ada
riwayat merokok, pengguna obat, riwayat penyakit
sebelumnya
• Gambaran sesuai Acute Eosinnophilic Pneumonia
• Pasien perbaikan setelah mendapat steroid

Respir Med Case Rep. 2019; 27: 100825.


Published online 2019 Mar 18. doi: 10.1016/j.rmcr.2019.100825
Diffuse Alveolar Hemorrhage Induced by Vaping
Michael A, Michele Y,Felix C,Ricardo E. (USA)

• Diffuse alveolar hemorrhage (DAH) adalah


kondisi perdarahan dalam ruang alveolar
paru akibat kerusakan membran basal
alveolar-capillary
• Laporan 1 kasus laki-laki 33 th dengan
sesak napas dan batuk darah serta
gambaran gagal napas subacute. Pada
pemeriksaan lanjut ditemukan diffuse
alveolar hemorrhage syndrome yang
diperkirakan berhubungan dengan
penggunaan vaping yang agresif ( 2bulan)

Case Reports in Pulmonology


Volume 2018, Article ID 9724530, 3 pages
https://doi.org/10.1155/2018/9724530
Rokok elektronik
dan
VAPI (vaping associated
pulmonary injury)/
EVALI (E cig-Vape
Associated Lung Injury)

“ Acute toxic Inhalation injury”


Lung illness related vaping
• Out break penyakit paru
berat yang berhubungan
dengan penggunaan vaping
di Amerika.

“The mysterious vaping illness


that’s becoming epidemic “

Tidak ditemukan ada bukti infeksi


paru pada kasus-kasus tersebut
Pulmonary Illness related to e cigarette use in illinois and
wisconsin preliminary report, Jennifer et all. 2019 at
NEJM.org
Gejala –gejala
• 53 pasien (83 % laki-laki, rata-rata usia 19th)
• Sesak napas • Gejala : pernapasan (98%), saluran cerna (81%) dan
ganggun kesadaran (100%)
• Demam • Semua kasus = foto rontgen infiltrate kedua paru
• Batuk • 94% dirawat dan 32% intubasi dan ventilator
• Nyeri dada  1 meninggal.
• Muntah • Kesimpulan :
Gambaran pasien karakteristik klinis sama
• Diare Komponen rokok elektrik yg menyebabkan kerusakan paru
• Sakit kepala masih diinvestigasi
• Gangguan Kluster ini menunjukkan sindroma klinis yang berbahaya

kesadaran
Pulmonary Illness related to e cigarette use in illinois and wisconsin
preliminary report, Jennifer et all. 2019 at NEJM.org
• Simah was left fighting for her • Simah is warning other about
life just two weeks ago after her the dangers of e cigarette
lung fail
Foto rontgen dada salah satu pasien, laki-laki 17 tahun
A. Saat masuk
B. Foto 12 jam kemudian Pulmonary Illness related to e cigarette use in illinois and
wisconsin preliminary report, Jennifer et all. 2019 at NEJM.org
Gambar CT scan toraks salah
satu pasien, laki-laki 17 tahun

Gambar C dan D terlihat


opasitas yang meluas

Gambar D dengan ground


glass opasitas kedua paru dan
konsolidasi peribronkial dan
perilobular

Gambaran ini sesuai dengan


organizing pneumonia terkait
lung injury

Pulmonary Illness related to e cigarette use in illinois and


wisconsin preliminary report, Jennifer et all. 2019 at NEJM.org
Beberapa pola gambaran
CT scan:
A. Pasien laki-laki 20 tahun 
diffuse alveolar damage
B. Pasien perempuan 19 th 
acute eosinophilic pneumonia
A. Pasien laki-laki 35 tahun 
hypersensitivity pneumonitis
B. Pasien perempuan 49 th 
giant-cell interstitial pneumonia

Imaging of Vaping-Associated Lung Disease


Henry Js et al. NEJM.org . 6 Sept 2019
Pneumonia/pneumonitis yang mana?
 Meskipun gejala seperti pneumonia karena infeksi.
Ternyata tidak ada agent infeksi yang ditemukan .
 Lipoid Pneumonia ?
Karena inhalasi aerosol lipids dari rokok elektrik  di
ditemukan lipid laden alveolar macrophage pada
cairan bronchoalveolar lavage (BAL) dan pewarnaan
lipid. (Sean D.Maddock et all, Sept 6, 2019 at NEJM.org)
 Chemical pneumonia ?
Karena komponen kimia vitamin E acetate berpotensi
utama (Richard hary ,New Atlas)
Lipid laden macrophage ditemukan pada paru
pasien pengguna vaping
Andrew Hansen,MD.Jordan Valler Medical Centre
Kasus-kasus menunjukkan berbagai gambaran pneumonitis seperti :

• Acute eosinophilic pneumonia


• Organizing pneumonia
• Lipoid pneumonia
• Diffuse alveolar damage and ARDS,
• Hypersensitivity pneumonitis
• Giant cell interstitial pneumonia.

Vaping-Induced Lung Injury


David Christian MD, Sept 6, 2019 at NEJM.org
• 80% pasien yang menggunakan vaping dan menjadi sakit tercatat
menggunakan produk nikotin dan tetrahydrocannabinol (THC) atau
cannabidiol (CBD).
• Pencampuran multiple ingredients dengan komponen utama dan potensial
kontaminan kemungkinan menyebabkan secara vitro (juga in vivo) produksi
bahan baru yang mungkin toksik.
• Cairan rokok elektrik setidaknya mengandung minimal 6 kelompok bahan
yang potensial toksik :
• Nikotin,
• carbonyls,
• volatile organic compounds (seperti benzene dan toluene),
• Partikel-partikel
• Elemen metal
• bacterial endotoxins dan fungal glucans
• Elemen perasa (contoh 2 yang sering: diacetyl and 2,3-pentanediol)

Vaping-Induced Lung Injury


David Christian MD, Sept 6, 2019 at NEJM.org)
Definisi kasus surveilans “ Severe pulmonary disease associated
with E-cig Use” (CDC- 30 Agustus 2019)
Kasus konfirmasi Kasus probable
• Use of an e-cigarette (vaping) or dabbing in 90 days before • Using an e-cigarette (vaping) or dabbing in 90 days
symptom onset; and before symptom onset; and
• Pulmonary infiltrate, such as opacities on plain-film
• Pulmonary infiltrate, such as opacities on plain film
chest radiograph or ground-glass opacities on chest CT;
radiograph of the chest or ground-glass opacities on chest and
CT; and
• Infection identified by means of culture or PCR, but the
• Absence of pulmonary infection on initial workup: the clinical team caring for the patient believes that this is
minimum criteria include negative respiratory viral panel and not the sole cause of the underlying respiratory disease
influenza PCR or rapid test if local epidemiology supports process; or as the minimum criteria, to rule out
testing. All other clinically indicated testing for respiratory pulmonary infection not met (testing not performed)
infectious disease (e.g., urine antigen testing for
and clinical team caring for the patient believes that
this is not the sole cause of the underlying respiratory
Streptococcus pneumoniae and legionella, sputum culture if disease process; and
productive cough, bronchoalveolarlavage culture if done,
blood culture, and presence of HIV-related opportunistic • No evidence in medical record of alternative plausible
respiratory infections if appropriate) must be negative; and diagnoses (e.g., cardiac, rheumatologic, or neoplastic
process)
• No evidence in medical record of alternative plausible
diagnoses (e.g., cardiac, rheumatologic, or neoplastic
process) Pulmonary Illness related to e cigarette use in illinois and wisconsin
preliminary report, Jennifer et all. 2019 at NEJM.org
Outbreak of Lung Injury Associated with E-Cigarette Use, or
Vaping (CDC, December 17, 2019)

• As of December 17, 2019, a total of 2,506 hospitalized EVALI cases have been reported to
CDC from all 50 states, the District of Columbia, and two U.S. territories (Puerto Rico and
U.S. Virgin Islands).
• Fifty-four (54) deaths have been confirmed in 27 states and the District of Columbia
• All patients have reported a history of using e-cigarette, or vaping, products.
• 67% were male (among 2,155 patients with data on sex) (data on 3 Dec 2019)
• The median age of deceased patients was 52 years and ranged from 17 through 75 years
• 78% were under 35 years old, with a median age of 24 years and age range from 13 to 77
years (among 2,159 patients with data on age) (data on 3 Dec 2019)

Laboratory data show that vitamin E acetate, an additive in some THC-containing e-cigarette, or vaping, products, is
closely associated with EVALI ( Report 20 Dec 2019). Vitamin E acetate was identified in bronchoalveolar lavage (BAL)
fluid samples (fluid samples collected from the lungs) from 48 of the 51 EVALI patients
Apakah mungkin ada kasus
terkait rokok elektronik di
Indonesia ??

POTENSIAL TERJADI
Kasus 1
• Laki-laki 23 tahun datang keluhan sesak napas sejak 3 hari.
Batuk ada, demam tidak ada, keringat malam tidak ada,
riwayat asma tidak ada, riwayat TB tidak ada, riwayat operasi
tidak ada.
• Pasien merokok sejak 10 th lalu dan dalam 1 tahun terakhir
menggunakan rokok elektronik (vaping)= 50 hisap/hari
• Pasien berobat ke klinik kemudian rujuk ke RS. Hasil rontgen
dada ada hidropneumothoraks di kiri, tidak ada infiltrat.
• Hasil evaluasi TB negatif dan cairan pleura tidak ada sel ganas.
• Pasien pasang selang dada dan cairan perhari 700/1000/800
• Pasien di rujuk ke RS tipe A  pasang selang dan operasi;
sembuh  STOP vaping sd sekarang tidak ada keluhan
Kasus 2
• Laki-laki 18 tahun dengan keluhan sesak
napas dan batuk-batuk sejak 3 minggu.
Demam ada saat awal, batuk ada bercak
darah sedikit.
• Riwayat TB dan asma tidak ada.
• Pasien menggunakan vape 3 bulan terakhir.
• Foto rontgen dada ada infiltrat minimal
bawah kanan-kiri
• Pasien didiagnosis pneumonia
• Pasien mendapat obat dan rawat jalan
Rokok elektronik untuk membantu berhenti merokok ???

• Rokok elektronik AWALNYA digunakan sebagai alat bantu


program berhenti merokok Nicotine Replacement
Therapy (NRT) ??

• FDA/WHO tidak merekomendasikan.


• NRT yang direkomendasikan WHO = patch,
gum,lozenges,inhaler,spray
• Rokok elektronik tidak konsisten dalam meningkatkan
keberhasilan berhenti merokok
OBAT SAAT INI untuk berhenti merokok

• Rekomendasi dari berbagai pedoman /guideline. Jenis


farmakoterapi untuk berhenti merokok :
1. Bupropion
2. Varenicline
3. Nicotine replacement therapy (NRT) dengan bentuk patch, gum,
lozenges, nasal spray, inhaler

ROKOK ELEKTRIK TIDAK TERMASUK YANG


DIREKOMENDASIKAN
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2011
Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008
US Department of Health and Human Services. Treating tobacco use and dependence .2008
Apakah rokok elektronik efektif membantu
berhenti merokok ?
• World Health Organization (WHO) pada saat konferensi
WHO Framework Convention on Tobacco Control tahun
2014, menemukan bahwa tidak ada cukup bukti untuk
menyatakan rokok elektronik dapat membantu seseorang
untuk berhenti merokok.

Untuk saat ini TIDAK ADA CUKUP BUKTI bahwa rokok elektronik dapat
efektif untuk berhenti merokok

Conference of the Parties to the WHO Framework Convention


on Tobacco Control . Moscow, Rusia FCTC/COP/6/10 Rev.1 1
September 2014
Ecigg as smoking cessation aid

Glantz SA. E-cigarette: use, effects on smoking, risks and policy implication. Annu. Rev. Public Health 2018. 39:215–35
New Fact of E cig for smoking cessation
• The evidence of these claims is weak.1
• No e-cigarettes have been tested or launched as smoking cessation products; all are
sold directly to the consumer as tobacco, not medicinal, products.1
• Three randomised trials of third-generation products show low rates of abstinence
at 6 months.1
• Data also suggest that smokers switch to e-cigarettes, then remain dependent long
term.1
• The very high nicotine levels delivered by some e-cigarettes could make them more
difficult to quit than cigarettes.1
• The Food and Drug Administration (FDA) has not found any e-cigarette to be
safe and effective in helping smokers quit 2

1The Lancet 2019; 394: 1297


2American Lung Association. 2019. The impact of cigarettes on the lung.(Lung. Org)
POLICY
• Based on 76 studies, ECs cannot be regarded as safe, even
though they probably are less harmful than CCs. The “harm
reduction” strategy might be a gain for smokers reluctant to
quit but ex- and never-smokers probably have an increased risk
by using ECs. Combined with the imminent risk of undermining
smoking cessation and the renormalization of smoking the total
risk on public health from widespread use of ECs might be
substantial. Their use should, so far, be restricted to smokers
unwilling/unable to quit :”
As a precaution, electronic nicotine delivery devices
should be restricted or BANNED until more information
about their safety is avaliable
“ No solid evidence base underpins the marketing
claims that e-cigarettes are healthier than cigarettes
or that they can support quitting, but lax regulation
has allowed e-cigarette manufacturers to pervert the
success of antismoking public health messages and
position e-cigarettes as healthy “

1The Lancet 2019; 394: 1297


“ The tobacco harm reduction strategy is
based on well-meaning but incorrect or
undocumented claims or assumptions. 40
countries have already banned e-cigarettes
and/or nicotine e-liquid.”

1 ERS Recommendation for E cig. Eur Respir J. 2019; 54: 1902009


“ The human lungs are created to breathe clean air, not “reduced levels
of toxins and carcinogens”, and the human body is not meant to be
dependent on addictive drugs. ERS cannot recommend any product that
is damaging to the lungs and human health. Therefore, ERS strongly
supports implementation of World Health Organization’s Framework
Convention on Tobacco Control, which also provides regulation to novel
products, and cannot recommend tobacco harm reduction as a
population-based strategy “

1 ERS Recommendation for E cig. Eur Respir J. 2019; 54: 1902009


KESIMPULAN
• Rokok elektronik meningkatkan gejala pernapasan
• Rokok elektronik meningkatkan risiko asma
• Rokok elektronik meningkatkan risiko PPOK
• Rokok elektronik faktor risiko pneumotoraks
• Rokok elektronik berhubungan dengan berbagai tipe pneumonitis
• Rokok elektronik berhubungan dengan gangguan pernapasan akut
berat (EVALI) yang berisiko terjadinya kematian
• Rokok elektronik tidak terbukti efektif untuk berhenti merokok
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai