Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya yang
menyeluruh meliputi peningkatan mutu dan aksesibilitas terhadap tenaga, sarana,
prasarana dan peralatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Teknik Kardiovaskuler adalah bentuk pelayanan kesehatan kepada Klien
berupa teknik pemeriksaan terhadap kelainan kardivaskuler dengan menggunakan
peralatan teknik sonografi vaskuler, teknik sonografi ekhokardiografi, teknik
elektrokardigrafi dan tekanan darah, serta teknik kateterisasi jantung.
Pelayanan Teknik Kardiovaskuler merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan dimana kebutuhan akan pelayanan Teknik Kardiovasuler pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan akan cenderung meningkat sehubungan dengan meningkatnya
prevalensi penyakit kardiovaskuler. Dalam memenuhi ketentuan Pasal 24 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan guna memenuhi
tuntutan pelayanan Teknik Kardiovaskuler di Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
diperlukan standar pelayanan sehingga pelayanan Teknik Kardiovakuler di setiap
Fasilitas Pelayanan Kesehatan memiliki keseragaman, bermutu dan dapat
dipertanggung jawabkan

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa sajakah hak seorang teknisi kardiovaskuler di rumah sakit?
2. Apa sajakah kewajiban seorang teknisi kardiovaskuler di rumah sakit?
3. Apa sajakah tanggung jawab seorang teknisi kardiovaskuler?
4. Bagaimana kode etik seorang teknisi kardiovaskuler khususnya di rumah
sakit?

C. TUJUAN
Untuk mengetahui Hak, kewajiban, tanggung jawab serta kode etik seorang
teknisi kardiovaskuler di rumah sakit.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hak Teknisi Kardiovaskuler
undang-undang no 19 tahun 2014 Pasal 14 disebutkan bahwa dalam
menyelenggarakan pekerjaannya Teknisi Kardiovaskuler mempunyai hak:
a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang menyelenggarakan pekerjaannya
sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, kode etik ;
b. memperoleh informasi yang jujur dan lengkap dari pekerjaan;
c. menerima imbalan jasa profesi, tunjangan radiasi; dan
d. memperoleh jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan
tugasnya.

B. Kewajiban Seorang Teknisi Kardiovaskuler


Undang-undang nomor 19 tahun 2014 pasal 15 menyebutkan bahwa Dalam
menyelenggarakan tugasnya Teknisi Kardiovaskuler mempunyai kewajiban:
(Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014.)
a) Menghormati hak Pasien;
b) Menyimpan rahasia sesuai ketentuan perundang - undangan;
c) Memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti tentang pekerjaan
keteknisian kardiovaskuler yang dibutuhkan pasien;
d) Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, kode etik, dan standar prosedur
operasional keteknisian kardiovaskuler; dan
e) Bertanggung jawab kepada tenaga medis dalam menjalankan tugas keteknisian
kardiovatskuler.
f) Bertanggung jawab kepada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dalam
menyelenggalakan pekerjaan : ekokardiografi, vaskuler, treadmill test(uji latih
jantung dengan beban), holter monitoring, Ambulatory Blood Pressure
Monitoring {ABPM).
g) Mematuhi standar operasional di fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10.

3
Pasal 10
Teknisi kardiovaskuler yang memiliki SIKTKV/SIPTKV dapat
menyelenggarakan pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan berupa :
a. Rumah sakit
b. Klinik penunjang medik
c. Puskesmas

C. Tanggung Jawab Seorang Teknisi Kardiovaskuler


1. Bertanggung jawab terhadap pasien dalam menegakan suatu diagnosa
2. Berkolaborasi dengan dokter penanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan di
rumah sakit.
3. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar profesi, standar operasional serta
kebutuhan kesehatan penerima pelayanan kesehatan
4. Memperoleh persetujuan dari penerima pelayanan kesehatan atau keluarganya atas
tindakan yang akan diberikan.
5. Menjaga kerahasiaan penerima pelayanan kesehatan
6. Membuat dan menyimpan catatan dokumen tentang pemeriksaan, asuhan dan
tindakan yang dilakukan
7. Merujuk penerima pelayanan kesehatan ketenaga kesehatan lain yang mempunyai
kompetensi dan kewenangan yang sesuai.

D. Kode Etik Seorang Teknisi Kardiovaskuler (PATKI.2012)


a. Mukadimah
Ahli teknisi kardiovaskuler adalah salah satu profesi baik secara
langsung maupun tidak langsung ikut berperan di dalam upaya menuju
kesejahteraan fisik material dan mental spiritual bagi masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, segala sesuatu yang menyangkut Profesi Ahli Teknisi
Kardiovaskuler selalu berorientasi kepada tuntutan masyarakat.
Setiap ahli teknisi kardiovaskuler dituntut untuk memberikan
pelayanan dengan cara yang benar dan bertanggung jawab terhadap diri
sendiri serta bertanggung jawab atas kehormatan profesi. Selain itu harus

4
penuh kesadaran bahwa pelayanannya merupakan bagian dari usaha
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Oleh sebab itu anggota Profesi Ahli Teknisi Kardiovaskuler
memandang perlunya menyusun rumusan-rumusan sebagai petunjut dengan
harapan dapat menjadi ikatan moral bagi anggota-anggotanya. Serta
menyadari sepenuhnya bahwa hanya karena bimbingan tuhan yang maha esa
anggota profesi ahli teknisi kardiovaskuler dapat melaksanakan tugas
pengabdiannya demi kepentingan kemanusiaan, bangsa dan Negara dengan
berdasarkan pancasila UUD 1945.

b. Kewajiban umum
1. Setiap Ahli Teknisi Kardiovaskuler melaksanakan pelayanan teknik
kardiovaskuler dengan tidak membeda-bedakan suku, bangsa, warna kulit,
jenis kelamin, agama, serta status social.
2. Setiap Ahli Teknisi Kardiovaskuler melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan kode etik.
3. Dalam mengamalkan profesinya Teknisis Kardiovaskuler harus selalu
berpedoman kepada ilmu teknik kardiovaskuler yang wajib dimilikinya,
keterampilan serta sikap dan menerapkannya sebagaimana dimiliki oleh
tenaga teknik kardiovaskuler

c. Kewajiban terhadap sejawat dan profesinya


1. Dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan baik secara mandiri
maupun bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya (mitra kerja
hendaknya selalu dikembangkan rasa kebersamaan, serta saling hormat
menghormati dan yang paling penting adalah meningkatkan kualitas
pengabdian di kalangan tenaga kesehatan dan bekerja secara jujur.
2. Membimbing tenaga teknik kardiovaskuler yang berada dibawah
jabatannya untuk bersama-sama meningkatkan profesionalisme dan
berupaya memantapkan system pembinaaan dan pengembangan tenaga
teknik kardiovaskuler sehingga timbul kesadaran berkualitas.
3. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pengelolaan kesehatan
bidang teknik kardiovaskuler sehingga dapat dilaksanakan secara berdaya
guna dan berhasi guna, dengan jalan meningkatkan sumber daya manusia
5
secara optimal dengan melibatkan sumber daya kesehatan yang tersedia
sehingga tercapai peningkatan mutu pelayanan teknik kardiovaskuler yang
optimal dengan biaya dan resiko yang minimal.

d. Kewajiban terhadap penerima pelayanan teknik kardiovaskuler


1. Melaksanakan dan menyelesaikan pelayanan keteknisian kardiovaskuler
dengan akurat dan tepat waktu.
2. Berani mengambil resiko dan bertanggung jawab atas segala hasil
penyelesaian tugas yang di bebankan kepadanya
3. Memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal
dalam melakukan tugasnya.
4. Menghormati hak penerima pelayanan teknik kardiovaskuler dengan
menggunakan sarana dan prasarana, metode dan pendekatan yang tersedia
sehingga hasil pekerjaan tersebut berhasil dengan sebaik-baiknya.
5. Dalam melaksanakan tugas selalu berpedoman pada norma-norma
keselamatan dan kesehatan kerja.

e. Kewajiban terhadap diri sendiri.


1. Meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme dirinya sendiri agar
dapat mengantisipasi kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan.
2. Handal dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh dedikasi serta
bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pealayanan teknik
kardiovaskuler yang cepat, tepat dan cermat.
3. Mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja dengan landasan
yang lebih mantap, dengan meningkatkan disiplin kerja dan selalu berbuat
yang lebih baik dan lebih maju, bermutu lebih tinggi serta menjunjung
tinggi nilai etis.
4. Mampu memilih metode dan teknik pelayanan kardiovaskuler yang tepat
dan berhasil guna, dengan selalu memperhatikan keselamatan kerja bagi
dirinya sendiri, teman sekerja serta masyarakat lingkungan dari resiko dan
bahaya yang mungkin timbul akibat pekerjaan.
5. Mempunyai pola dan bertindak untuk selalu memperlakukan individu lain
sebagai manusia mempunyai cipta rasa dan karsa. Dengan demikian
diharapkan mampu menciptakan hubungan yang serasi, selaras dan
6
seimbang diantara sesama anggota profesi khususnya tenaga teknik
kardiovaskuler dan sesama profesi tenaga kesehatan.
6. Mau dan mampu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan berusaha
tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, dengan demikian timbul
semangat untuk berusaha dan berupaya meningkatkan prestasi kerja yang
akan datang berlandaskan ketulusan hati, jujur dan bertanggung jawab.
7. Mampu menerapkan sasaran dan tujuan yang akan dicapai apakah itu
tujuan nasional, sehingga dapat mencegah apabila terjadi penyimpangan-
penyimpangan terhadap tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
8. Mau menerima sumbang saran (brain storming) dari orang lain untuk
diambil manfaatnya dalam memecahkan dan menyelesaikan suatu masalah
(problem solving)
9. Meningkatkan kemampuan kerja, yang dimulai dari peningkatan
kemampuan pribadi yang menjurus kepada peningkatan kerja dalam
kelompok, sehingga dapat mengurangi kesalahan dan dapat meningkatkan
mutu pelayanan teknik kardiovaskuler.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teknik Kardiovaskuler adalah bentuk pelayanan kesehatan kepada Klien
berupa teknik pemeriksaan terhadap kelainan kardivaskuler dengan menggunakan
peralatan teknik sonografi vaskuler, teknik sonografi ekhokardiografi, teknik
elektrokardigrafi dan tekanan darah, serta teknik kateterisasi jantung. Selain itu, ada
hak kewajiban serta tanggung jawab dan kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh
lulusan teknisi kardiovaskuler.

B. SARAN
Bagi ahli teknisi kardiovaskuler harus dapat menjalankan tanggung jawabnya
sebagai seorang teknisi kardiovaskuler guna untuk memenuhi tuntutan pelayanan
kardiovaskuler difasilitas pelayanan masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Badan PPSDM kesehatan kementrian kesehatan Republik Indonesia.2012.

Standar Kompetensi Ahli Teknisi kardiovaskuler .Jakarta: PATKI. Di akses pada


tanggal 31 maret 2018

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Penyelanggan Pekerjaan Teknisi


Kardiovaskuler. Jakarta: Republik Indonesia. Di akses pada tanggal 30 Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai