Anda di halaman 1dari 44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Madrasah : MTsN 2 Bulukumba


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas / Semester : VII (Satu) / 1
Materi pokok : Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
Alokasi Waktu : 5 X pertemuan (5x120 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa 1.1.1 Bersyukur atas perumusan Pancasila
atas semangat dan komitmen para pendiri sebagai Dasar Negara.
negara dalam merumuskan dan menetapkan 1.1.2 Bersyukur memiliki para pendiri Negara
Dasar Negara Pancasila. yang memiliki komitmen terhadap bangsa
dan negara.
2.1 Mengembangkan sikap bertanggung jawab 2.1.1 Berperilaku peduli sebagai wujud
dan berkomitmen sebagai warga negara pelaksanaan semangat dan komitmen para
indonesia sepeti yang diteladankan para pendiri negara.
pendiri negara dalam perumusan dan 2.1.2 Berprilaku tanggung jawab sebagai wujud
penetapan Pancasila sebagai dasar negara. pelaksanaan semangat dan komitmen para
3.1 Menganalisis proses perumusan dan pendiri negara
penetapan Pancasila sebagai Dasar 3.1.1Mendeskripsikan perumusan pancasila
Negara. sebagai dasar negara dalam sidang BPUPKI
3.1.2 Membandingkan pendapat para pendiri
negara tentang isi Pancasila.
3.1.3 Mendeskripiskan perumusan Dasar
Negara dalam Sidang Panitia Sembilan.
3.1.4 Mendeskripsikan penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara.
3.1.5 Menunjukkan semangat komitmen para
pendiri negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar
4.1 Menyaji hasil analisis proses perumusan Negara.
dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara. 4.1.1 Menyusun laporan hasil telaah perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara
4.1.2 Menyajikan hasil telaah penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
4.1.3 Mensimulasikan laporan hasil telaah
semangat Komitmen para pendiri Negara
dalam merumuskan dan menetapkan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
4.1.4 Menyajikan praktik kewarganegaraan
untuk mempertahankan Pancasila sebagai
dasar Negara.

C. TUJUAN PEMBALAJARAN
Pada akhir proses pembelajaran, siswa diharapkan mampu :
Sikap Spiritual :
1. Melalui pembiasaan diri peserta didik mampu menunjukkan sikap berdoa dan
melafaskan kalimat syukur dalam melaksanakan kegiatan belajar sebagai cerminan
memahami perumusan pancasila sebagai dasar negara
2. Memiliki sikap menerima dengan ikhlas semangat para pendiri negara dalam perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
3. Memiliki sikap menerima dengan bangga semangat para pendiri negara dalam perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
4. Mensyukuri komitmen pendiri negara yang telah merumuskan dasar negara Pancasila

Sikap sosial :
1. Memiliki perilaku tanggung jawab sebagai wujud pelaksanaan semangat dan komitmen
para pendiri negara.
2. Memiliki perilaku peduli sebagai wujud pelaksanaan semangat dan komitmen para pendiri
negara.

Pertemuan pertama
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Discovery learning dengan baik, siswa dapat :
1. Menjelaskan alasan pembentukan BPUPKI
2. Menjelaskan keanggotaan BPUPKI
3. Menjelaskan tujuan pembentukan BPUPKI
4. Menjelaskan sidang BPUPKI

Pertemuan kedua
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Discovery learning, siswa dapat :
1. Menjelaskan tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara
2. Menjelaskan isi usulan dasar negara oleh tokoh pendiri negara
3. Menjelaskan persamaan dasar negara yang diusulkan oleh pendiri negara
Pertemuan ketiga
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Discovery learning, siwa dapat
1. Menjelaskan tugas panitia sembilan
2. Menjelaskan keanggotaan panitia sembilan
3. Menjelaskan rumusan dasar negara sesuai piagam jakarta

Pertemuan keempat
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran menggunakan Discovery learning
dengan model pembelajaran pictur and picture, siswa dapat
1. Menjelaskantujuan pembentukan PPKI
2. Menjelaskan kenaggotaan PPKI
3. Menjelaskan alasan perubahan sila pertama dasar negara piagam jakarta saat penetapan
dasar negara oleh PPKI
4. Membedakan rumusan dasar negara dalam piagam jakarta dengan pembukaan UUD Negara
RI Tahun 1945

Pertemuan kelima
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
bekerja dalam kelompok,siawa dapat:
1. Mengidentifikasi semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para
pendiri negara dalam perumusan pancasila sebagai dasar negara
2. Mengidentifikasi semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan para
pendiri negara dalam penetapan pancasila sebagai dasar negara
3. Menyajikan sosio drama tentang sidang perumusan pancasila sebagai dasar negara oleh
BPUPKI

Fokus nilai-nilai sikap:


- Nasionalisme dan integritas

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. materi pembelajaran reguler
Pertemuan 1
Pembentukan BPUPKI

Pancasila sebagai dasarnegara merupakan hasil perjuangan para pendiri


negara. Mereka yang berjuang untukmendirikan bangsa dan negara Indonesia.
Jasa-jasanya harus kita kenang atau ingat. Seperti diucapkan oleh Ir. Soekarno,
”Jangan sekali-kali melupakan sejarah”.Tidak melupakan sejarah
bangsa,kewajiban seluruh warga negarasebagai bangsa Indonesia. Melupakan
sejarah perjuangan bangsa artinya menghilangkan identitas bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia mengalami sejarah panjang dalam melawan penjajah. Kita
mengalamipenderitaan dijajah Belanda. Kekalahan Belanda olehJepang dalam
perang Asia Timur Raya menyebabkan bangsa Indonesia dijajah
Jepang.denganpenderitaan :
a. Pelaksanaan kerja paksa.
b. Pengambilan paksa.
c. Perbudakan paksa.
Jepang mulai menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah di Kalijati, Subang,
Jawa Barat pada 8 Maret 1942. Kedatangan Jepang disangka baikoleh bangsa
Indonesia. semboyan dikumandangkan Jepang seperti ”Jepang Pelindung Asia,
Jepang Pemimpin As ia, dan Jepang Cahaya Asia” untuk menarik simpati bangsa
kita. Kenyataan bahwa Jepang meneruskan penjajahan atas bangsa Indonesia.
Kemenangan Jepang di Asia tidak bertahan lama, pihak Sekutu (Inggris, Amerika
Serikat, Belanda) melakukan serangan balasan.Melihat ha l itu, pada peringatan
Pembangunan Djawa Baroe tanggal 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan
pembentukan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI) untuk menyelidiki usaha-usaha
persiapan kemerdekaan. Janji Jepang membentuk BPUPKI direalisasikan, pada
tanggal 29 April 1945 bersamaan hari ulang tahun Kaisar Hirohito.
Secara resmi BPUPKI dilantik oleh Jepang, dengan anggota berjumlah enam
puluh dua (62) orang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh (7)
orang anggota dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan
R.P Soeroso.Alasan utama pembentukan BPUPKI sebenarnya adalah Untuk
menarik simpatik kepada rakyat Indonesia, agar rakyat Indonesia mau membantu
Jepang untuk menghadapi Sekutu dalam perang Asia timur Raya.
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dilantik pada
tanggal 28 Mei 1945 oleh Gunseikan (kepala pemerintah bala tentara Jepang di Jawa)
dengan ketua Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat, ketua muda R. Panji Soeroso
(merangkap Tata Usaha), sedangkan anggotanya berjumlah 60 orang tidak termasuk
ketua dan ketua muda. Anggota BPUPKI terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan
mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia, ditambah 7 orang anggota perwakilan
dari Jepang tanpa hak suara

BPUPKI dibentuk dengan tujuan untuk


membantu bangsa Indonesia dalam mempersiapkan
Kemerdekaan Indonesia,karena untuk membentuk
suatu Negara dibutuhkan persiapan yang matang.
salah satunya adalah dasar ideologi yang menjadi
pelaksanaan kehidupan bernegara, hal ini menjadi
focus perhatian ketua BPUPKI saat itu dr. KRT
Radjiman Wedyodiningrat pada pidato awal sidang
pertama BPUPKI, menyatakan bahwa untuk
mendirikan Indonesia merdeka maka diperlukan
suatu dasar negara Indonesia merdeka.
BPUPKI mengadakan sidang dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak
resmi. Sidang resmi pertama tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, membahas tentang
dasar negara. Sidang kedua tanggal 10 sampai 17 Juli 1945 membahas rancangan
Undang- Undang Dasar. Pada sidang tidak resmi hanya dihadiri 38 orang kegiatan
ini berlangsung di masa reses antara sidang pertama dan sidang kedua, tujuannya
untuk membahas rancanga Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dipimpin oleh Ir.
Soekarno. Sidang BPUPK dilaksanakan di gedung ”Chuo Sangi In”, dan kini gedung itu
dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.

Pertemuan 2

Perumusan Dasar Negara

Dasar negara merupakan pondasi berdirinya sebuah negara. harus disusun sekuat mungkin
sebelum suatu negara berdiri. Ketua BPUPKI dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat pada pidato awal
sidang pertama, menyatakan bahwa untuk mendirikan Indonesia merdeka diperlukan suatu dasar
negara.
Pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin, saat mengusulkan rancangan
dasar negara Indonesia mengatakan bahwa : ”...rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara yang
berasal daripada peradaban kebangsaan Indonesia; orang timur pulang kepada kebudayaan
timur.” ”... kita tidak berniat, lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri haram. Kita
bangsa Indonesia masuk yang beradab dan kebudayaan kita beribu-ribu tahun umurnya.
Muhammad Yamin mengusulkan secara lisan lima dasar , 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Sosial
Pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan pidatonya tentang dasar negara.
Menurut Soepomo, dasar negara Indonsia merdeka 1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3. Keseimbangan
lahir dan batin 4. Musyawarah 5. Keadilan rakyat Soepomo juga menekankan bahwa negara
Indonesia merdeka bukanlah negara yang mempersatukan dirinya dengan golongan terbesar dalam
masyarakat dan tidak mempersatukan dirinya dengan golongan yang paling kuat Akan tetapi
mengatasi segala golongan dan segala paham perorangan, mempersatukan diri dengan segala lapisan
rakyat.
Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan pidato tentang dasar negara Indonesia
merdeka. Usulannya berbentuk philosophische grondslag atau weltanschauung. Philosophische
Grondslag atau Weltanschauung adalah fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-
dalamnya untuk diatasnya didirikan Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. Negara Indonesia
yang kekal abadi itu dasarnya adalah Pancasila. Rumusan dasar negara yang diusulkan olehnya
adalah sebagai berikut. 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan 3.
Mufakat atau demokrasi 4. Kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan yang berkebudayaan Ir. Soekarno
menyampaikan kelima dasar Negara tersebut bukan dinamakan Panca Dharma. Atas petunjuk
seorang teman ahli bahasa, rumusan dasar negara tersebut dinamakan Pancasila. Sila artinya asas
atau dasar.
Pada akhir persidangan pertama, Ketua BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang bertugas
untuk mengumpulkan usulan yang akan dibahas sidang berikutnya. Panitia Kecil beranggotakan
delapan orang pimpinan Ir. Soekarno, anggota Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kyai Haji Wachid
Hasjim, Mr. Muhammad Yamin, Sutardjo Kartohadikoesoemo, A.A Maramis, Otto Iskandardinata,
dan Drs. Mohammad Hatta.Panitia kecil mengadakan pertemuan mengumpulkan dan memeriksa
usul-usul beberapa masalah, yaitu Indonesia Merdeka. Usul-usul yang telah dikumpulkan
dimasukkan dalam beberapa golongan, yaitu : (1) minta Indonesia merdeka selekas-lekasnya; (2)
dasar; (3) mengenail unifikasi dan federasi; (4) bentuk negara dan kepala negara; (5) warga negara;
(6) daerah; (7) agama dan negara; (8) pembelaan, dan (9) keuangan.
Panitia Kecil mengadakan rapat dengan tiga puluh delapan (38) anggota BPUPKI di Kantor
Besar Djawa Hookokai Pertemuantersebut membentuk lagi satu Panitia Kecil yang terdiri atas
anggota-anggota sebagai berikut : Ir. Soekarno sebagai ketua, Mohammad Hatta, Muhammad
Yamin, A.A Maramis, Mr. Achmad Soebardjo (golongan kebangsaan), Kyai Haji Wahid Hasjim,
Kyai Haji Kahar Moezakir, Haji Agoes Salim, dan R. Abikusno Tjokrosoejoso (golongan Islam).
Panitia Kecil yang berjumlah sembilan orang ini dikenal dengan sebutan Panitia Sembilan, bertugas
untuk menyelidiki usul-usul mengenai perumusan dasar negara.

Pertemuan 3
PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

sembilan mengadakan rapat di rumah kediaman Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur
Nomor 56 Jakarta.Setelah itu, pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan telah mencapai satu
persetujuan atau kesepakatan tentang rancangan pembukaan hukum dasar (Undang-Undang Dasar).
Rapat berlangsung secara alot karena terjadi perbedaan paham antarpeserta tentang rumusan dasar
negara terutama soal agama dan negara.
Persetujuan Panitia Sembilan initermaktub di dalam satu rancangan pembukaan hukum dasar
(Undang-Undang Dasar). Oleh Ir. Soekarno, rancangan pembukaan hukum dasar ini diberikan nama
”Mukadimah”, oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan ”Piagam Jakarta”, dan oleh Sukiman
Wirjosandjojo disebut ”Gentlemen’s Agreement”. (Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara, .
Setelah rapat yang cukup alot, disepakati rumusan konsep dasar negara yang tercantum dalam
rancangan mukadimah hukum dasar. Naskah ini memiliki banyak persamaan dengan Pembukaan
UUD 1945. Adapun bunyi lengkap naskah mukadimah hukum dasar adalah sebagai berikut.
”Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan yang
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan
rakyat, dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi
pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
. Naskah ”Mukadimah” yang ditandangani oleh sembilan orang anggota Panitia Sembilan, dikenal
dengan nama ”Piagam Jakarta” atau ”Jakarta Charter”. Panitia Kecil penyelidik usul-usul
berkeyakinan bahwa ”Mukadimah” dapat menghubungkan, mempersatukan paham-paham yang ada
di kalangan anggota-aggota BPUPKI. Selanjutnya, naskah ”Mukadimah” tersebut dibawa ke sidang
kedua BPUPKI tanggal 10 – 17 Juli 1945. Pada tanggal 14 Juli 1945, mukadimah disepakati oleh
BPUPKI. Dalam alinea keempat naskah Piagam Jakarta tersebut, terdapat rumusan dasar negara
sebagai berikut.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemelukpemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan dasar negara yang tercantum dalam naskah ”Piagam Jakarta” tersebut, dalam sidang PPKI
tanggal 18 Agustus 1945 mengalami perubahan. Rumusan dasar negara yang diubah adalah sila
pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi
pemelukpemeluknya”, diubah menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Latar belakang perubahan sila pertama, menurut Mohammad Hatta bermula dari datangnya
utusan opsir Kaigun (Angkatan Laut Jepang). Mereka memberitahukan bahwa wakil-wakil
Protestan dan Katolik dari wilayah yang dikuasai oleh Angkatan Laut Jepang merasa keberatan
dengan bagian kalimat umusan dasar negara dalam naskah Piagam Jakarta. Kalimat yang dimaksud
adalah ”Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Terhadap keberatan tersebut, sebelum sidang PPKI dimulai, Mohammad Hatta mengajak Ki Bagus
Hadikusumo, K.H Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Mr. Teuku Mohammad Hasan
mengadakan suatu rapat pendahuluan. Supaya tidak terpecah sebagai bangsa, tokoh pendiri bangsa
yang bermusyawarah telah bermufakat untuk menghilangkan
bagian kalimat tersebut dan menggantikannya dengan rumusan ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.Dengan
demikian, rumusan dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan oleh
PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagai berikut.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pertemuan 4
PENETAPAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk
mempersiapkan kemerdekaan atas dasar prakarsa sendiri. Lalu bagaimana dampaknya terhadap
keberadaan BPUPKI? Setelah menyelesaikan tugas BPUPKI dibubarkan, dan sebagai gantinya pada
tanggal 7 Agustus 1945 Jepang mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Zyunbi IinkaiUntuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada
tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang tokoh pendiri negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr.
K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat berangkat menemui Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan di
Saigon.Dalam pertemuan tersebut, Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI dan Mohammad Hatta
sebagai wakilnya. PPKI beranggotakan 21 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua

Setelah kembali ke tanah air, pada tanggal 14 Agustus 1945 Ir. Soekarno mengumumkan bahwa
Indonesia akan merdeka secepat mungkin dan bukan merupakan pemberian dari Jepang melainkan
hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai buktinya, atas kehendak bangsa Indonesia
sendiri, anggota PPKI ditambah menjadi enam orang sehingga anggota seluruhnya menjadi 27 (dua
puluh tujuh) orang. Semua anggota PPKI berasal dari bangsa Indonesia.
Keesokan harinya, pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang dan menghasilkan
keputusan sebagai berikut.
1. Menetapkan UUD 1945.
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
Salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945.
DalamPembukaan UUD 1945 alinea keempat tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar
negara.

Pertemuan 5
SEMANGAT PENDIRI NEGARA DALAM MERUMUSKAN DAN MENETAPKAN
PANCASILAS SEBAGAI DASAR NEGARA

Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau
hasrat tertentu. Para pendiri negara merupakan contoh yang baik dari orang-orang yang memiliki
semangat yang kuat dalam membuat perubahan, yaitu perubahan dari negara terjajah menjadi negara
yang merdeka dan sejajar dengan negara-negara lain di dunia.

Semangat kebangsaan harus tumbuh dan dipupuk oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini
harus tumbuh dalam diri warga negara untuk mencintai dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa
dan negara. Seseorang yang memiliki rasa kebangsaaan Indonesia akan memiliki rasa bangga
sebagai warga negara Indonesia. Kebanggaan sebagai bangsa dapat kita rasakan,misalnya ketika
kalian mengikuti upacara bendera di sekolah. Kalian menyaksikan bendera berkibar dengan
megahnya di lapangan sekolah kalian. Demikian juga ketika bendera Merah Putih berkibar dalam
kejuaraan olahraga antar negara.Keberhasilan bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya,
merupakan salah satu bukti cinta para pahlawan terhadap bangsa dan negara. Bukti cinta yang
dilandasi semangat kebangsaan diwujudkan dengan pengorbanan jiwa dan raga segenap rakyat untuk
merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.
Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme adalah
suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan
kepada negara kebangsaan atau nation state. Ada dua jenis pengertian nasionalisme, yaitu
nasionalisme dalam arti sempit dan nasionalisme dalam arti luas. Nasionalisme dalam arti sempit
disebut juga dengan nasionalisme negatif karena mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta
terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan, sebaliknya memandang rendah terhadap
bangsa lain.
Nasionalisme dalam arti sempit disamakan dengan Chauvinisme. Hal ini pernah dipraktikan
oleh Jerman pada masa Hitler tahun 1934-1945. Ia menganggap Jerman di atas segala-galanya
(Deutschland Uber Alles in der Wetf). Setelah membaca uraian tersebut, carilah dari berbagai
sumber, praktik nasionalisme dalam arti sempit dari berbagai negara. Kumpulkan hasil temuan kalian
pada guru setelah kalian buatkan rangkumannya. Jenis nasionalisme yang kedua adalah nasionalisme
dalam arti luas atau yang berarti positif. Nasionalisme dalam pengertian ini adalah perasaan cinta
yang tinggi atau bangga terhadap Tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lain. Saat
mengadakan hubungan dengan negara lain, selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
serta menghormati kedaulatan negara lain. Bagaimana, sudah pahamkah kalian? Sekarang mari kita
bicarakan tentang patriotisme.
Patriotisme berasal dari kata patria, yang artinya tanah air. Kata patria kemudian berubah menjadi
kata patriot yang artinya seseorang yang mencintai tanah air. Oleh sebab itu patriotisme berarti
semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk
mempertahankan bangsanya. Sikap ini muncul setelah lahirnya nasionalisme, namun antara
nasionalisme dan patriotisme umumnya diartikan sama.
Jiwa dan semangat bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan sering juga disebut sebagai ”jiwa
dan semangat ’45”. Adapun hal-hal yang terkandung dalam jiwa dan semangat ‘45 diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. Pro Patria dan Primus Patrialis, artinya mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan
tanah air.
b. Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan
kemerdekaan.
c. Jiwa toleransi atau tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolongan dan antarbangsa.
d. Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
e. Jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
Nasionalisme dan patriotisme dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menjaga kelangsungan hidup dan
kejayaan bangsa serta negara.
Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian,
serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan an cita-cita dengan sungguh-sungguh. Seseorang
yang memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya.
Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmenpribadi sebagai berikut.
a. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Pendiri negara memiliki
semangat persatuan,
kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi.
b. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia
c. Selalu bersemangat dalam berjuang.
d Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa yaitu merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
e. Melakukan pengorbanan pribadi, dengan cara menempatkan kepentingan negara diatas
kepentingan pribadi, serta mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa dan negara.
Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah final. Final artinya, Pancasila
telah menjadi kesepakatan nasional (konsensus) yang diterima secara luas oleh seluruh rakyat
Indonesia. Konsensus Pancasila sebagai dasar negara, telah diperkuat dengan Ketetapan MPR
Nomor XVIII/ MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/1978 tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Dasar negara Pancasila merupakan hasil kesepakatan bersama para pendiri
bangsa yang dikenal dengan perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pengertian Pancasila sebagai dasar
negara terdapat dalamalinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Materi pembelajaran remedial

PENETAPAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk
mempersiapkan kemerdekaan atas dasar prakarsa sendiri. Lalu bagaimana dampaknya terhadap
keberadaan BPUPKI? Setelah menyelesaikan tugas BPUPKI dibubarkan, dan sebagai gantinya pada
tanggal 7 Agustus 1945 Jepang mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Zyunbi IinkaiUntuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada
tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang tokoh pendiri negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr.
K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat berangkat menemui Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan di
Saigon.Dalam pertemuan tersebut, Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI dan Mohammad Hatta
sebagai wakilnya. PPKI beranggotakan 21 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua
Setelah kembali ke tanah air, pada tanggal 14 Agustus 1945 Ir. Soekarno mengumumkan bahwa
Indonesia akan merdeka secepat mungkin dan bukan merupakan pemberian dari Jepang melainkan
hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai buktinya, atas kehendak bangsa Indonesia
sendiri, anggota PPKI ditambah menjadi enam orang sehingga anggota seluruhnya menjadi 27 (dua
puluh tujuh) orang. Semua anggota PPKI berasal dari bangsa Indonesia.
Keesokan harinya, pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang dan menghasilkan
keputusan sebagai berikut.
1. Menetapkan UUD 1945.
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
Salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945.
DalamPembukaan UUD 1945 alinea keempat tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar
negara.

Materi pembelajaran pengayaan

Pembentukan BPUPKI
BPUPKI dilantik oleh Jepang, beranggotakan enam puluh dua (62) orang yang terdiri
atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh (7) orang anggota perwakilan dari Jepang. Ketua
BPUPKI adalah dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu
Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.
BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak
resmi. Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945,
membahas tentang Dasar Negara. Sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli
1945 dengan membahas rancangan Undang-Undang Dasar.
Pada pelaksanaan sidang tak resmi hanya dihadiri oleh 38 orang. Kegiatan ini berlangsung
dimasa reses antara sidang pertama dan sidang kedua, tujuannya untuk membahas rancangan
pembukaan UUD 1945 yang dipimpin oleh anggota BPUPKI Ir. Soekarno. Sidang BPUPKI
dilaksanakan digedung “ Chuo Sangi in “ dan kini gedung itu dikenal dengan sebutan gedung
pancasila ( lihat gambar 1.1 )
Sejak berkuasa di Indonesia, jepang dengan segala cara menguras kekayaan dan tenaga
rakyat Indonesia. Hai itu menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan bagi rakyat. Namun
penderitaan tersebut tidak tidak menyurutkan semangat pejuang kita untuk meraih
kemerdekaan. Berbagai upaya dilakukan bangsa Indonesia dengan menyusun barisan dan
bersatu padu mewujudkan kemerdekaan yang di cita-citakan.

E. Metode Pembelajaran
Metode : Scientific
F. Media, Alat dan Sumber Belajar Pembelajaran
1. Media
a. Gambar pancasila
b. Papan tulis dan spidol
c. Gambar sidang BPUPKI
d. Gambar foto panitia sembilan
G. SUMBER BELAJAR
 Lukman Surya Saputra, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
SMP/MTs Kelas VII Semester 1 Buku Guru Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Hal . 51-75.
 Lukman Surya Saputra, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
SMP/MTs Kelas VII Semester 1 Buku Siswa Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan. Hal 1-31.
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan I
Kegiatan Pendahuluan (12 menit)
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian
kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
2. Guru menyampaikan ucapan selamat kepada siswa kelas VII yang telah menjadi siswa
MTs.
3. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu wajib
nasional Garuda Pancasila dilanjutkan melakukan tanya jawab tentang Lagu Garuda
Pancasila.
4. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai materi pembentukan BPUPKI
dan mengamati gambar 1.1 menambahkan penjelasan tentang sejarah perjuangan bangsa
Indonesia.
5. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
6. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses
pembelajaran.
7. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

Kegiatan Inti (90 menit)


1. Guru membagi peserta didik dalam menjadi 6 kelompok.
2. Guru meminta peserta didik mengamati gambar sidang BPUPKI dan mencatat hal-hal
yang penting atau yang ingin diketahui dalam gambar tersebut. Guru dapat memberi
penjelasan singkat tentang gambar, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
berkaitan dengan pembentukan BPUPKI.
3. Guru meminta peserta didik secara kelompok menyusun pertanyaan dari wacana yang
berkaitan dengan pembentukan BPUPKI.
Guru dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan seperti :
a. Mengapa Jepang membentuk BPUPKI?
b. Kapan BPUPKI dibentuk? Siapa saja anggota BPUPKI?
c. Apa tujuan pembentukan BPUPKI?
d. Kapan sidang BPUPKI?
4. Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang menyusun pertanyaan
terbanyak dan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
5. Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan dan kelompok dalam
menyusun pertanyaan.
6. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dengan melakukan kajian
dokumen historis dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun, juga
mencari melalui sumber belajar lain seperti buku referensi lain atau internet.
7. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi
yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti :
a. Mengapa ada orang Jepang menjadi anggota BPUPKI?
b. Apa hubungan kekalahan Jepang dengan pembentukan BPUPKI?
c. Apa hubungan asal daerah anggota BPUPKI dengan keterwakilan rakyat Indonesia?
8. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan pembentukan
BPUPKI.
9. Guru membimbing kelompok untuk menyusun laporan hasil telaah tentang pembentukan
BPUPKI. Laporan dapat berupa display, bahan tayang, maupun dalam bentuk kertas
lembaran. Manfaatkan sumber daya alam atau bahan bekas yang ada di lingkungan peserta
didik untuk membuat bahan tayang.
10. Guru mendiskusikan dan membuat kesepakatan tentang tata tertib selama penyajian materi
oleh kelompok, seperti berikut ini.
a) Setiap peserta didik saling menghormati pendapat orang lain.
b) Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
c) Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah dipersilahkan oleh guru (moderator).
d) Menggunakan bahasa yang sopan saat menyampaikan pertanyaan atau pendapat.
e) Berbicara secara bergantian dan tidak memotong pembicaraan orang lain.
11. Guru membimbing sebagai moderator kegiatan penyajian kelompok secara bergantian
sesuai tata cara yang disepakati sebelumnya.
12. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban peserta didik dalam diskusi, dengan
meluruskan jawaban yang kurang tepat dan memberikan penghargaan bila jawaban benar
dengan pujian atau tepuk tangan bersama.

Kegiatan Penutup (18 menit)


1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab
secara klasikal.
2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang
telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan pembentukan
BPUPKI, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari sejarah pembentukan BPUPKI bagi
kalian?
b. Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?
c. Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
d. Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan?
e. Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
4. Guru melakukan tes tertulis dengan menggunakan Uji Kompetensi 1.1 atau soal yang
disusun guru sesuai indikator pencapaian kompetensi.
5. Guru menjelaskan rencana pembelajaran selanjutnya dan menugaskan peserta dididk
membaca materi pertemuan berikutnya, yaitu perumusan Dasar Negara.

F. PENILAIAN
1. Penilaian Kompetensi Sikap terlampir
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan terlampir
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan terlampir

Pertemuan II
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (12 menit)
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan
melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku
tulis, serta sumber belajar.
2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem solving mengenai materi
pembentukan BPUPKI dan proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
5. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti (90 menit)
1. Guru membimbing peserta didik duduk berkelompok sesuai dengan kelompok dipertemuan
pertama.
2. Guru meminta peserta didik mengamati gambar tokoh pengusul Dasar Negara.
3. Kemudian guru dapat menambahkan penjelasan tentang gambar tersebut dengan berbagai fakta
terbaru yang berhubungan dengan perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara oleh BPUPKI.
4. Guru meminta Peserta didik secara kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan dari wacana
yang berkaitan dengan perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
5. Guru meminta peserta didik menyusun pertanyaan seperti :
a. Siapa tokoh yang mengusulkan Dasar Negara?
b. Bagaimana rumusan Dasar Negara yang diusulkan?
c. Apa perbedaan dan persamaan rumusan Dasar Negara yang diusulkan?
6. Guru mengarahkan peserta didik secara kelompok untuk mencari informasi untuk menjawab
pertanyaan yang sudah disusun.
7. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang
sudah diperoleh sebelumnya, seperti :
a. Apa perbedaan dan persamaan usulan rumusan Dasar Negara yang disampaikan anggota
BPUPKI?
b. Apa yang berbeda dari rumusan Dasar Negara dalam Piagam Jakarta dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945?
8. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan arti penting perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
9. Guru membimbing peserta didik untuk menyusun proyek kelas, yaitu simulasi sidang BPUPKI.
Simulasi sidang BPUPKI akan ditampilkan dalam pertemuan ketiga.
Kegiatan Penutup (18 menit)
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab
secara klasikal.
2. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan perumusan Dasar Negara dalam
sidang BPUPKI. Dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari perumusan Dasar Negara dalam sidang
BPUPKI bagi kalian?
b. Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan Apa manfaat
yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
c. Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan?
d. Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu, dan
menilai pengetahuan anak dengan menilai hasil pekerjaan Aktivitas 1.2 (Tabel 1.1)
4. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk
mempelajari Buku PPKn Kelas VII Bab 1, submateri Panitia Sembilan dan Sidang BPUPKI
kedua.

Penilaian
1. Penilaian Kompetensi Sikap terlampir
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan terlampir
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan terlampir

Pertemuan III
Kegiatan Pendahuluan (12 menit)
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan
melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku
tulis, serta sumber belajar.
2. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem solving mengenai materi
pembentukan BPUPKI dan proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
3. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
4. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
5. Guru menjelaskan materi dan simulasi sidang BPUPKI yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti (90 Menit)
1. Peserta didik mempersiapkan segala perlengkapan untuk pelaksanaan simulasi sidang BPUPKI.
2. Peserta didik dengan perannya masing-masing melaksanakan simulasi dengan sebaik-baiknya.
3. Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan dan kerja kelompok dalam
melaksanakan Simulasi Sidang BPUPKI.
4. Guru membimbing peserta didik membuat atau mendokumentasikan simulasi sidang BPUPKI.
5. Memberi motivasi dan penghargaan atas penampilan seluruh peserta didik dalam simulasi.
6. Peserta didik mengevaluasi dan merefleksi kegiatan simulasi.
Kegiatan Penutup (18 Menit)
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan arti penting perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
2. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan perumusan Dasar Negara dalam
sidang BPUPKI dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut ini.
a. Apa manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan sidang BPUPKI bagi kalian?
b. Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?
c. Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
d. Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
e. Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
3. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk
mempelajari Buku PPKn Kelas VII Bab 1, subbab B, materi Penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara.

Penilaian
1. Penilaian Kompetensi Sikap
2. penilaian pengetahuan terlampi
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan terlampir

Pertemuan IV
Kegiatan Pendahuluan (12 menit)
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan
melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku
tulis, serta sumber belajar.
2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya.
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem solving mengenai materi perumusan
dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
5. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

Kegiatan Inti (90 menit)


1. Guru membimbing peserta didik membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah
anggota empat sampai dengan lima peserta didik. Upayakan anggota kelompok berbeda dengan
pertemuan sebelumnya.
2. Guru menunjukkan gambar kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan dan pengesahan
Pancasila.
3. Guru memanggil kelompok secara bergantian untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yang
logis.
4. Guru menayakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
5. Kemudian guru dapat menambahkan penjelasan tentang gambar tersebut dengan berbagai fakta
terbaru yang berhubungan dengan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
6. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan dari
wacana yang berkaitan dengan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
7. Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak
dan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
8. Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan dan kelompok dalam menyusun
pertanyaan.
9. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk mencari informasi untuk menjawab
pertanyaan yang sudah disusun dan menjawab pertanyaan Aktivitas 1.3, dengan membaca Buku
PPKn Kelas VII Bab 1, Subbab B.
10. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang
sudah diperoleh sebelumnya, seperti :
a. Apa perbedaan dan persamaan rumusan Dasar Negara Piagam Jakarta dengan Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
b. Apa akibat dari perubahan rumusan Piagam Jakarta?
c. Apa akibat apabila tidak terjadi perubahan rumusan Dasar Negara dalam Piagam Jakarta?
11. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan arti penting penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
12. Guru membimbing peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang makna penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara secara tertulis. Laporan dapat berupa display, bahan tayang,
maupun dalam bentuk kertas lembaran.
13. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas. Kegiatan penyajian
dapat setiap kelompok secara bergantian di depan kelas.

Atau melalui memajang hasil telaah (display) di dinding kelas dan kelompok lain saling
mengunjungi dan memberikan komentar atas hasil telaah kelompok lain.Guru dapat juga melakukan
bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk kegiatan mengomunikasikan bervariasi
dengan pertemuan sebelumnya agar peserta didik tidak bosan.

Kegiatan Penutup (18 menit)

1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara
klasikal.
2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah
dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut: Apa manfaat
yang diperoleh dari mempelajari penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara bagi kalian? Apa sikap
yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan? Apa manfaat yang diperoleh
melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan? Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian
lakukan? Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu, dan
melakukan tes tertulis dengan soal Uji Kompetensi 1.3.
4. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk
mengerjakan Aktivitas 1.5 secara kelompok.

Penilaian
1. Penilaian Kompetensi Sikap terlampir

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan terlampir

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan terlampir

Pertemuan V
Kegiatan Pendahuluan (12 menit)
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan
melakukan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu wajib nasional.
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai semangat komitmen kebangsaan
seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara.
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
5. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
6. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

Kegiatan Inti (90 menit)


1. Guru membentuk beberapa kelompok siswa, dengan jumlah anggota empat sampai dengan lima
peserta didik. Upayakan anggota kelompok berbeda dengan pertemuan sebelumnya.
2. Guru meminta peserta didik mengamati gambar lambang sila Pancasila dalam Lambang Negara
Garuda Pancasila.
3. Guru memberi penjelasan gambar berkaitan dengan semangat dan komitmen kebangsaan dalam
merumuskan dan menetapkan Dasar Negara.
4. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan dari
wacana yang berkaitan dengan semangat komitmen kebangsaan dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Guru dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan seperti berikut ini.
a. Apa semangat dan komitmen yang dimiliki para tokoh perumus Dasar Negara? Apa
semangat dan komitmen yang menjiwai sidang BPUPKI dalam merumuskan Dasar
Negara?
b. Apa semangat dan komitmen yang menjiwai sidang PPKI dalam menetapkan Dasar
Negara?
c. Bagaimana tugas generasi muda terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara? Bagaimana cara
mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara?
d. Bagaimana mewujudkan semangat dan komitmen para pendiri negara pada saat ini?
5. Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk mencari informasi untuk menjawab
pertanyaan yang sudah disusun mengerjakan dan Aktivitas 1.5, dengan membaca Buku PPKn
Kelas VII Bab 1, Subbab C.
6. Guru memfasilitasi peserta didik dengan sumber belajar lain seperti buku tentang biografi
tokoh pendiri negara dan internet.
7. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang
sudah diperoleh sebelumnya, seperti : a) Persamaan semangat dan komitmen para perumus
Dasar Negara. Perbedaan semangat dan komitmen para perumus Dasar Negara. Arti penting
semangat dan komitmen para pendiri negara dalam kehidupan saat ini. Selain itu, guru
membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan arti penting semangat dan
komitmen kebangsaan para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Hal lain yang harus, dibimbing adalah menyusun kebulatan tekad untuk
mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam spanduk atau kertas atau media
lainnya.
8. Guru membimbing peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang semangat dan
komitmen kebangsaan para pendiri negara dalam merumuskan
dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara. Laporan dapat berupa display, bahan tayang,
maupun dalam bentuk kertas lembaran.
9. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas. Kegiatan penyajian
dapat setiap kelompok secara bergantian di depan kelas.
10. Guru membimbing Peserta didik menandatangai kebulatan tekad dan membacakan secara
bersama-sama dipimpin oleh salah satu peserta didik.
11. Kebulatan tekad mempertahankan Pancasila dipajang di dinding kelas atau papan informasi
kelas.
Kegiatan Penutup (18 menit)
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab
secara klasikal.
2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah
dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Guru dapat meminta peserta didik menjawab pertanyaan
berikut: Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara bagi kalian? Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan? Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan? Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu.
4. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk
mempelajari Bab 2.

Penilaian
1. Penilaian Kompetensi Sikap terlampir

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan secara
pribadi sudah mampu memahami perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antara lain sebagai berikut.
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai
sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis
atau membacakan di depan kelas.
2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor
sebaya.

Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu memahami
perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kegiatan remedial dilakukan dengan
mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan
apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan
dengan : (1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas,
(2) Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas, (3) Memberikan kesempatan
untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali adalah materi
pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belum dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan
remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara holistis, yang
melibatkan guru bimbingan konseling dan orang tua.
Interaksi Guru dan Orang Tua
Interakasi guru dengan orang tua dapat dilakukan melalui beberapa langkah antara lain sebagai
berikut.
1. Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik mempersiapkan
sosiodrama.
2. Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/ dikomentari
guru kepada orang tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil pekerjaan siswa. Orang tua
dapat menuliskan apresiasi kepada anak sebagai bukti perhatian mereka agar anak senantiasa
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil penilaian yang telah diparaf guru
dan orang tua kemudian disimpan dan menjadi portofolio siswa.

Tanete, 3 juli 2017


Mengetahui
Kepala MTsN 2 Bulukumba Guru mapel

Dra. Hj. Najemiah Nganro, M.Si Nurjannah, S.Pd


NIP. 196212311997042001 NIP.197910052007102002
1. Teknik Penilaian
a. Sikap Spiritual
Bentuk Contoh Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Pengamatan Pedoman Lampiran 1a Saat pembelajaran Penilaian untuk dan
sikap pengamatan berlangsung pencapaian
sikap pembelajaran

b. Sikap Sosial
Bentuk Contoh Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. observasi Pedoman Lampiran 1b Saat pembelajaran Penilaian untuk dan
observasi sikap berlangsung pencapaian
menghargai pembelajaran
musyawarah

2. observasi Jurnal Lampiran 1c Saat pembelajaran Penilaian untuk dan


perkembangan Lampiran 1 d berlangsung pencapaian
sikap pembelajaran

3 penilaian diri Lembar Lampiran I e


penilaian sikap
(penilaian diri
siswa)

c. Pengetahuan
Contoh Butir Waktu
No. Teknik Bentuk Instrumen Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1. lisan - Pertanyaan lisan pada saat Saat Penilaian untuk
proses pembelajaran. pembelajaran pembelajaran
- Penjelasan siswa saat berlangsung
presentasi
2. Lisan( di  Instrumen observasi Lampiran 2a Saat Penilaian
skusi) pengetahuan pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran

Tertulis Lampiran 2b Saat


 Tugas aktivitas 1.2 (tabel pembelajaran
1.1) Lampiran 2c usai

 Tugas uji kompetensi 1.1 Lampiran 2d


 Tugas aktivitas 1.3 (tabel Lampiran 2e
1.2 dan 1.3)

 Tugas uju kompetensi dan


uji pemahaman materi
d. Keterampilan
Contoh
Waktu
No. Teknik Bentuk Instrumen Butir Keterangan
Pelaksanaan
Instrumen
1. Kinerja/ Lembar penilaian penyajian dan Lampiran Saat Penilaian
produk laporan hasil telaah tentang 3a pembelajaran pencapaian
perumusan pancasila sebagai berlangsung pembelajara
dasar negara dan/atau n
setelah usai (assessment
of learning)
Kinerja/ Lembar penilaian penyajian dan Lampiran Saat Penilaian
produk 3b pembelajaran pencapaian
laporan hasil telaah tentang
berlangsung pembelajara
perumusan pncasila sebagai dasar dan/atau n
setelah usai (assessment
negara
of learning)
Kinerja/ Lembar penilaian penyajian dan Lampiran Saat Penilaian
produk laporan hasil telaah similasi 3c pembelajaran pencapaian
sidang BPUPKI berlangsung pembelajara
dan/atau n
setelah usai (assessment
of learning)
Kinerja/ Lembar penilaian penyajian dan Lampiran Saat Penilaian
produk laporan hasil telah tentang 3d pembelajaran pencapaian
semnagt pendiri negara dalam berlangsung pembelajara
perumusan pancasila sebagai dan/atau n
dasar negara setelah usai (assessment
of learning)
portopolio 3e Saat Penilaian
pembelajaran pencapaian
setelah usai pembelajara
n
(assessment
of learning

2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan pertama
1) Lampiran 1a
2) Lampiran 2a: instrumen observasi pengetahuan
3) Lampiran 3a: penyajian dan laporan hasil telaah tentang perumusan pancasila sebagai
dasar negara

b. Pertemuan kedua
1) Lampiran 1b
2) Lampiran 2b: Tugas aktivitas 1.2 (tabel 1.1)
3) Lampiran 3b: penyajian dan laporan hasil telaah tentang perumusan pancasila
sebagai dasar negara

c. Pertemuan ketiga
1) Lampiran 1c
2) Lampiran 2c. Tugas uji kompetensi 1.1
3) Lampiran 3c: penyajian dan laporan hasil telaah simiulasi sidang BPUPKI

d. Pertemuan keempat
1) Lampiran 1d
2) Lampiran 2 d: tugas aktifitas 1.3 (tabel 1.2 dan 1.3 )
3) Lampiran 3d : penyajian dan laporan hasil telaah tentang semangat para pendiri
negara dalam perumusan panvasila sebagai dasar negara

e. Pertemuan kelima
1) Lampiran :1e
2) Lampiran 2e: Tugas uji kompetensi dan uji pemahaman materi
3) Lampiran 3e: portopolio ( tugas tertulis siswa yang dikumpul dalam satu map))

3. Pembelajaran remedial
Pembelajaran remedial dilaksanakan berdasarkan hasil analisis hasil penilaian harian.
a. Belum tuntas secara klasikal: pembelajaran ulang (2 jp)
b. Belum tuntas secara individual: belajar kelompok atau tutor sebaya.
4. Pembelajaran pengayaan
- Penugasan berkelompok di luar jam pelajaran.

Tanete , Juli 2017


Mengetahui
Kepala MTsNegeri 2 Bulukumba, Guru Mata Pelajaran,

Dra. Hj. Najemiah Nganro, M.Si Nurjannah,


S.Pd
NIP. 196312311997042001 NIP.
197901052007102002
Pertemauan 1
Lampiran 1 a
Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap untuk pertemuan pertama menggunakan teknik
penilaian pengamatan sikap. Pedoman pengamatan sikap dapat menggunakan
format :
Pedoman Pengamatan Sikap
Kelas : .............................
Hari, Tanggal : .............................
Pertemuan Ke- : .............................
Materi Pokok : .............................

Aspek Penilaian

Menghar
Mensy
No. Nama Peserta Didik gai Tanggu
ukuri Kerjasa
Jasa Peduli ng
Pancasi ma
Pahlawa Jawab
la
n
1. 4 4 3 3 4

2.

3.

4.

5
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.
Jika contoh penilaian terjadi seperti yang ditampilkan di atas, nilai untuk Said adalah
berdasarkan modus (skor yang paling banyak muncul), yakni 4 atau Sangat Baik.

Lampiran 2 a
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama dengan mengobservasi
jawaban dan diskusi yang berkembang dari diskusi dan tanya jawab yang
dilakukan oleh guru.

Instrumen Observasi Pengetahuan


Kelas : .......................
Semester : .......................
Pengetahuan yang dinilai :
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Aspek Penilaian

Mendefinisik
Mendefinisi
an
No. Nama Peserta Didik Menjawab Mendef kan
dan
Saja inisikan dan Sedikit
Penjelasan
Uraian
Logis
1 2 3 4
1.

2.

3.

4.

5 ...........

Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk mengamati diskusi dan
pemikiran logis yang berkembang dalam diskusi. Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4,
dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut.

Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.


Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 25

Lampiran 3 a
Penilaian Kompetensi Keterampilan
Kisi – kisi penilaian kinerja/produk
N KD MATERI INDIKATOR TEKNIK
o PENILAIA
1 Menyajikan Perumusan Peserta didik mampu Kinerja/prod
laporan laporan pancasila membuat laporan uk
hasil telaah tentang sebagai dasar tentang penerapan
perumusan negara pancasila sebagai dasar
pancasila sebagai negara
dasar negara

Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/ saran,
serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang Perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat
menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.
Kemampuan Memberi
Kemampuan
Menjawab/ Masukan/ Mengapresiasi
No. Nama Peserta Didik Bertanya
Berargumentasi Saran
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.

2.

3.

4.

5 ...........

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50


2

Pedoman Penskoran (Rubrik)


No. Aspek Penskoran
1. Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.
Bertanya Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
2. Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
Menjawab/ jelas.
Argumentasi Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.
3. Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Memberi Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Masukan Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
4. Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
Pertemuan 2
Lampiran 1b

Penilaian Kompetensi Sikap


Teknik penilaian kompetensi sikap untuk pertemuan kedua menggunakan teknik penilaian sikap
dengan observasi. Pada subbab ini, sikap dan keterampilan yang ingin dicapai adalah pembiasaan
dan pensuasanaan lingkungan. Aspek yang diambil adalah menanamkan sikap menghargai proses
penyusunan Pancasila. Nilai-nilai dari menghargai proses penyusunan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, diantaranya : Menghargai Musyawarah.

Pedoman observasi sikap menghargai musyaearah


petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk meneliti sikap social peserta didik dalam tanggung jawab.
Berilah tanda ceklis pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta
didik,dengan kriteria sebagai berikut :

Skor 4 apabila selalu melakukan sesuai aspek pengamatan


Skor 3 apabila sering melakukan sesuai aspek pengamatan
Skor 2 apabila kadang-kadang melakukan sesuai aspek pengamatan
Skor 1 apabila tidak pernah melakukan sesuai aspek pengamatan
Nama peserta didik :
Kelas :
Periode pengamatan :
Materi pokok :

Skor
No
Aspek Pengamatan 4 3 2 1
1 Tidak memaksakan pendapat.

2 Mendahulukan musyawarah.

3 Terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

4 Menghargai pendapat orang lain.

5 Melaksanakan hasil musyawarah.


Jumlah

Lampiran 2 b

. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan kedua dengan mengobservasi jawaban
dan hasil pekerjaan pada Aktivitas 1.2 (Tabel 1.1). Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan
dalam bentuk menilai isian Aktivitas 1.2. Penskoran jawaban diberi skor rentang 1-4, dan nilai
maksimal 100.
Aktivitas 1.2
Sudah pahamkah kalian dengan apa yang telah dipelajari? Kalian dapat mempelajari lebih jauh
untuk memahami dasar negara Indonesia dengan mendiskusikan :
1. Siapa saja anggota BPUPKI mengusulkan rumusan dasar negara?
2. Apa peran anggota BPUPKI Dalam perumusan dasar negara?

Table 1.1 perumusan pancasila sebagai dasar negara

No Aspek informasi Uraian


1 Pendiri negara pengusul dasar negara
2 Anggota panitia kecil
3 Anggota panitia sembilan
4 Panitia sembilan
5 Latar belakang perubahan rumusan Dasar
Negara Sila Pertama Naskah Piagam
Jakarta

Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut.


Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.

Nilai = Skor Perolehan × 25

Lampiran 3 b

Penilaian Kompetensi Keterampilan

Kisi – kisi penilaian kinerja/produk


N KD MATERI INDIKATOR TEKNIK
o PENILAIA
1 Menyajikan Perumusan Peserta didik mampu Kinerja/produk
laporan laporan pancasila membuat laporan
hasil telaah tentang sebagai dasar tentang penerapan
perumusan negara pancasila sebagai dasar
pancasila sebagai negara
dasar negara

Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi,
kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi
kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat
menyampaikan hasil telaah tentang perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. Lembar penilaian
penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek
penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Kemampuan Memberi
Kemampuan
No Nama Peserta Menjawab/ Masukan/ Mengapresiasi
Bertanya
. Didik Berargumentasi Saran
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.

2.

3.

4.

5 .

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50


2

No. Aspek Penskoran


1. Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.
Bertanya Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
2. Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
Menjawab/ jelas.
Argumentasi Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.
3. Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Memberi Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Masukan Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
4. Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
Pertemuan 3
Lampiran 1 c

Penilaian Kompetensi Sikap


Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian dilakukan secara terus
menerus selama proses pembelajaran. Penilaian menggunakan Jurnal Perkembangan Sikap.

Jurnal Perkembangan Sikap

Kelas : ……..............…….
Semester : ……..............…….
No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
1
2
3
4
5

Lampiran 2 c

Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan ketiga dengan mengobservasi
kemampuan peserta didik dalam memahami sidang BPUPKI

Tes tertulis uraian


1. Jelaskan pembentukan BPUPKI ?
2. Siapa sajakah anggota BPUPKI ?
3. Apa tugas BPUPKI ?
4. Bagaimana proses siding resmi yang dilaksanakan BPUPKI ?
5. Bagaimana proses sidang tidak resmi yang dilaksanakan BPUPKI ?
Kunci Jawaban :
1. BPUPKI dibentuk sebagai perwujudan janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa
Indonesia
2. Keanggotaan BPUPKI berasal dari tokoh-tokoh yang mewakili berbagai daerah di Indonesia
3. Tugas BPUPKI adalah menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia
4. Sidang resmi BPUPKI dilaksanakan dalam dua masa sidang, (1) tanggal 29 Mei s.d 1 Juni 1945
membahas rumusan Dasar Negara; (2) tanggal 10 Juli s.d 17 Juli 1945
5. Sidang tidak resmi BPUPKI berlangsung dalam masa reses antara siding pertama dan sidang
kedua untuk membahas rancangan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Rubric
Penilaian pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk menilai jawaban. Penskoran jawaban
diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut.

Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.


Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.

Nilai = Skor Perolehan × 5

Lampiran 3 c

Penilaian Kompetensi Keterampilan

Kisi-kisi penilaian kinerja/produk

NO KD MATERI INDIKATOR TEKNIK PENILAIN


1 Menyajikan Sidang BPUPKI Peserta didik Kinerja/produk
laporan hasil manpu
telaah simulasi Mensimulasikan
sidang BPUPKI laporan hasil
telaah sidang
BPUPKI

Penilaian kompetensi keterampilan menggunakan teknik penilaian kinerja untukmenilai aktivitas


simulasi yang dilakukan oleh peserta didik. Penilaian kinerja dilakukan untuk melihat kemampuan
peserta didik dalam menyusun rencana simulasi kelas dan melaksanakan simulasi sidang BPUPKI.
Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format berikut ini, dengan
ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta
keperluan guru.

Kemampuan Memberi
Nama Peserta Kemampuan
No Menjawab/ Masukan/ Mengapresiasi
Didik Bertanya
. Berargumentasi Saran
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.

3.

4.

5
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50


2

No. Aspek Penskoran


1. Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.
Bertanya Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
2. Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
Menjawab/ jelas.
Argumentasi Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.
3. Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Memberi Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Masukan Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
4. Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
Pertemuan 4
Lampiran 1 d

Penilaian Kompetensi Sikap


Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian dilakukan secara terus
menerus selama proses pembelajaran. Format penilaian sikap dapat menggunakan Jurnal
Perkembangan Sikap.

Jurnal Perkembangan Sikap

Kelas : ……..............…….
Semester : ……..............…….
No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
1
2
3
4
Dsb

Lampiran 2 d

Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan ketiga dengan melaksanakan uji
kompetensi mengenai pengesahan Pancasila. Aktivitas 1.3 (table 1.2 dan table 1.3). Penilaian
pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk menilai jawaban.

Aktivitas 1.3
Kalian akan menjadi lebih paham tentang proses perumusan dan penetapan pancasila oleh BPUPKI
dan PPKI dengan mengisi table 1.2
Table 1.2 perbedaan antara BPUPKI dan PPKI

No pernyataan BPUPKI PPKI


1 Waktu pembentukan

2 Jumlah anggota

3 Susunan organisasi

4 Tugas

5 Waktu persidangan

6 Hasil sidang

Lengkapi table diatas dan temple pada dinding kelas kalian

penskoran jawaban diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor
diantaranya sebagai berikut.

Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.


Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.

Nilai = Skor Perolehan × 25

Table 1.3 Rumusan sila-sila pancasila dalam piagam Jakarta dan pembukaan UUD 1945

Rumusan pancasila dalam naskah piagam Rumusan pancasila dalam pembukaan UUD
jakarta Negara RI Tahun 1945

Analisi perbedaan kedua rumusan diatas dan kumpulkan hasil analisis kalian pada guru
tepat pada waktunya

Lampiran 3 d

Penilaian Kompetensi Keterampilan

Kisi-kisi penilain kinerja/produk

NO KD MATERI INDIKATOR TEKNIK


PENILAIN
1 Menyajikan Semangat pendiri Peserta didik mampu Kinerja/produ
laporan hasil negara dalam membuat lapoan tentang k
telaah tentang merumuskan dan semangat pendiri negara
semangat pendiri menetapkan dalam perumusan
negara dalam pancasila sebagai pancasila sebagai dasar
perumusan dasar negara negara
pancasila sebagai
dasar negara

Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi,
kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi
kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat
menyampaikan hasil telaah tentang semangat pendiri Negara dalam penyusunan Pancasila sebagai
Dasar Negara. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di
bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan
kondisi serta keperluan guru.

Kemampuan Memberi
Nama Kemampuan
Menjawab/ Masukan/ Mengapresiasi
No. Peserta Bertanya
Berargumentasi Saran
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.

2.

3.

4.

dst ...........

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 50
2

No. Aspek Penskoran


1. Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.
Bertanya Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
2. Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
Menjawab/ jelas.
Argumentasi Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.
3. Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Memberi Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Masukan Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
4. Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

Pertemuan 5
Lampiran 1 e
Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan Penilaian Diri. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan instrumen seperti berikut ini.

Lembar Penilaian Sikap


Nama : .........................................
Kelas : .........................................
Semester : ………………………

No Pernyataan 4 3 2 1

Saya bertambah yakin akan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa


1
setelah memahami Pancasila

Saya menjalankan ibadah agama yang dianut sebagai


2
pengamalan sila kesatu Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa

Saya bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha


3 Esa kepada bangsa Indonesia yang memiliki dasar negara
Pancasila

4 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

5 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Saya mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang


6
ditentukan

Saya menghormati teman yang berbeda pendapat dalam


7
bermusyawarah
Saya melaksanakan hasil keputusan musyawarah kelas
8
meskipun berbeda dengan keinginan saya

Saya bekerja sama dengan siapapun tanpa membeda-bedakan


9
teman

10 Saya bergaul tanpa membeda- bedakan teman

11 Saya berperilaku sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila

Saya mendahulukan kepentingan bersama daripada


12
kepentingan pribadi

13 Saya berperilaku santun kepada orang lain

14 Saya berbicara sopan kepada orang lain

Saya mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan


15
orang lain

Lampiran 2 e

Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan kelima dengan melaksanakan uji
kompetensi dan uji pemahaman materi.

Kunci Jawaban Uji Kompetensi


Uji Kompetensi 1.2
2. Tokoh yang mengusulkan rumusan Dasar Negara : (1) Muhammad Yamin; (2) Soepomo; dan
(3) Ir. Soekarno.
3. Usulan rumusan Dasar Negara dari Ir. Soekarno.
(1) Kebangsaan Indonesia.
(2) Internasionalisme atau peri kemanusiaan.
(3) Mufakat atau demokrasi.
(4) Kesejahteraan sosial.
(5) Ketuhanan yang berkebudayaan.
4. Usulan rumusan Dasar Negara dari pendiri negara.
Muhammad Yamin Soepomo Ir. Soekarno
Usulan lisan (pidato) 1. Persatuan. 1. Kebangsaan Indonesia
1. Peri Kebangsaan 2. Kekeluargaan. 2. Internasionalisme
2. Peri Kemanusiaan 3. Keseimbangan Lahir atau Peri Kemanusiaan.
3. Peri Ketuhanan dan Batin. 3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Peri Kerakyataan 4. Musyawarah. 5. Kesejahteraan Sosial.
5. Kesejahteraan Sosial 5. Keadilan Rakyat. 6. Ketuhanan yang
Usulan tertulis Berkebudayaan.
1. Ketuhanan yang Maha
Esa.
2. Kebangsaan Persatuan
Indonesia.
3. Rasa Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab.
4. Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/
Perwakilan.
5. Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat

4. Panitia Sembilan bertugas untuk menyelidiki usul-usul mengenai perumusan Dasar Negara, dan
anggotanya terdiri atas (1) Ir. Soekarno; (2) Mohammad Hatta; (3) Muhammad Yamin; (4) A.A
Maramis; (5) Achmad Soebardjo; (6) KH. Wachid Hasjim; (7) Abdoel Kahar Moezakir; (8) H.
Agoes Salim; dan (9) R. Abikusno Tjokrosoejoso.
5. Rumusan Dasar Negara dalam naskah Piagam Jakarta.
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Uji Kompetensi 1.3


1. Tugas PPKI adalah untuk mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
2. Keanggoataan PPKI berasal dari tokoh-tokoh yang mewakili bangsa Indonesia.
3. Alasan perubahan sila pertama naskah Piagam Jakarta adalah adanya pernyataan keberatan
wakil-wakil Protestan dan Katolik terhadap bunyi pasal "Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Agar supaya tidak terpecah belah
sebagai bangsa, para pendiri negara sepakat untuk mengubah rumusannya menjadi "Ketuhanan
Yang Maha Esa".
4. Perbedaan rumusan Dasar Negara dalam naskah Piagam Jakarta dan Pembukaan UUD 1945.

Piagam Jakarta Pembukaan UUD 1945


1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan 1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia.
3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
kebijaksanaan dalam permusyawaratan permusyawaratan/perwakilan.
perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Indonesia.
5. Hasil sidang PPKI.
a. Menetapkan UUD 1945.
b. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
c. Membentuk sebuah Komite Nasional.
Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk mengerjakan aktivitas.
Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor
diantaranya adalah sebagai berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan x 5

Uji Pemahaman
Dalam mempelajari materi bab ini, tentu ada materi yang dengan mudah dapat dipahami, dan ada
juga yang sulit dipahami. Oleh karena itu, lakukan penilaian diri atas pemahaman terhadap materi
pada bab ini dengan memberikan tanda ceklist (V) pada kolom sangat paham, paham sebagian, dan
belum paham.

No Sangat Paham Belum


Submateri Pokok
. Paham Sebagian Paham
1. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
a. Pembentukan BPUPKI.
b. Perumusan Dasar Negara oleh pendiri negara.
2. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
3. Semangat dan komitmen kebangsaan para pendiri
negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila.
a. Nilai semangat pendiri negara.
b. Komitmen para pendiri negara dalam
perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Apabila pemahaman peserta didik pada kategori sangat paham, berikan materi pengayaan. Apabila
pemahaman peserta didik kamu berada pada kategori paham sebagian dan belum paham berikan
pembelajaran ulang, agar peserta didik dapat cepat memahami materi pelajaran yang sebelumnya
kurang atau belum dipahami.

Lampiran 3 e
. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan menggunakan teknik penilaian portofolio untuk menilai
aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik. Contoh instrumen penilaian portofolio dan
penilaian kinerja dapat menggunakan format penilaian di bagian 1.
PENILAIAN PENGAYAAN
KISI-KISI PENGAYAAN

Kompetensi daerah materi indikator Bentuk penilaian


Menganalisis proses Perumusan pancasila Mendeskripsikan penugasan
perumusan dan sebagai dasar negara perumusan pancasila
penetapan Pancasila sebagai dasar negara
sebagai Dasar Negara dalam sidang
BPUPKI

Instrumen pemberian tugas


Jawablah soal dibawah ini dengan benar dan p tepat :
1. Jelaskan pembentukan BPUPKI ?
2. Siapa sajakah anggota BPUPKI ?
3. Apa tugas BPUPKI ?
5. .Bagaimana proses siding resmi yang dilaksanakan BPUPKI ?
6. Bagaimana proses sidang tidak resmi yang dilaksanakan BPUPKI ?

KunciJawaban

1. BPUPKI dibentuk sebagai perwujudan janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan


bagi bangsa Indonesia
2. Keanggotaan BPUPKI berasal dari tokoh-tokoh yang mewakili berbagai daerah di
Indonesia
3. Tugas BPUPKI adalah menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia
4. Sidang resmi BPUPKI dilaksanakan dalam dua masa sidang, (1) tanggal 29 Mei s.d 1
Juni 1945 membahas rumusan Dasar Negara; (2) tanggal 10 Juli s.d 17 Juli 1945
5. Sidang tidak resmi BPUPKI berlangsung dalam masa reses antara siding pertama dan
sidang kedua untuk membahas rancangan Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945

Rubric
Penilaian pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk menilai jawaban. Penskoran jawaban
diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut.

Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.


Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.

Nilai = Skor Perolehan × 5


PENILAIAN REMEDIAL
KISI-KISI REMEDIAL

Kompotensi dasar Materi indikator Bentuk penilaian


Menganalisis proses Penetapan pancasila Mendeskripsikan Soal uraian
penetapan
perumusan dan sebagai dasar negara
Pancasila
penetapan Pancasila
sebagai Dasar
sebagai Dasar Negara.
Negara

Soal remedi
1. Menjelaskantujuan pembentukan PPKI
2. Menjelaskan kenaggotaan PPKI
3. Menjelaskan alasan perubahan sila pertama dasar negara piagam jakarta saat penetapan
dasar negara oleh PPKI
4. Membedakan rumusan dasar negara dalam piagam jakarta dengan pembukaan UUD Negara
RI Tahun 1945

Kunci jawaban
6. Tugas PPKI adalah untuk mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
7. Keanggoataan PPKI berasal dari tokoh-tokoh yang mewakili bangsa Indonesia.
8. Alasan perubahan sila pertama naskah Piagam Jakarta adalah adanya pernyataan keberatan
wakil-wakil Protestan dan Katolik terhadap bunyi pasal "Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Agar supaya tidak terpecah belah
sebagai bangsa, para pendiri negara sepakat untuk mengubah rumusannya menjadi "Ketuhanan
Yang Maha Esa".
9. Perbedaan rumusan Dasar Negara dalam naskah Piagam Jakarta dan Pembukaan UUD 1945.

Piagam Jakarta Pembukaan UUD 1945


1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan 1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia.
3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
kebijaksanaan dalam permusyawaratan permusyawaratan/perwakilan.
perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
7. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Indonesia.

Penskoran diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor
diantaranya adalah sebagai berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan x 5
PERINCIAN PEKAN, HARI, DAN JAM KERJA
EFEKTIF
NAMA MADRASAH : MTsN 2 Bulukumba

MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KELAS : VII.5 DAN VII.1

TAHUN PELAJARAN : 2017-2018

Hari mengajar : Senin

SMT BULAN JUMLAH PEKAN PEKAN HARI EFEKTIF JAM EFEKTIF JUMLAH
PEKAN EFEKTIF TIDAK
EFEKTIF
I JULI 4 2 2 2 6 jp 240 menit
AGUSTUS 5 5 - 4 12 jp 480 menit
SEPTEMBER 4 3 1 3 9 jp 360 menit
OKTOBER 4 4 - 5 15 jp 600 menit
NOPEMBER 5 5 - 4 12 jp 480 menit
DESEMBER 4 - 4 - - -
JUMLAH 26 19 7 18 54 jp 2160
menit
Perhitungan Jam Efektif

Jumlah Pekan Efektif : 18 x 3 = 54 Jam Pelajaran


Jumlah Pekan Tidak Efektif
1. Libur Semester Genap : 1 Pekan
2. P L M : 1 Pekan
3. Penilaian tengah semester : 1 Pekan
4. Penilain akhir semester : 1 Pekan
5. Pengolahan Nilai : 2 Pekan
6. Libur Semester Ganjil : 1 Pekan
Jumlah : 7 Pekan

Tanete, 3 juli 2017

Mengetahui;
Kepala MTsN 2 Bulukumba Guru maple PPKn

Dra. Hj. Najemiah Nganro, M. Si Nurjannah, S.Pd


NIP. 196212311997042001 NIP. 197910052007102002
PERINCIAN PEKAN, HARI, DAN JAM KERJA EFEKTIF
NAMA MADRASAH : MTsN 2 Bulukumba

MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KELAS : VIII.3 & VIII.1

TAHUN PELAJARAN : 2017-2018

Hari mengajar : SELASA

SMT BULAN JUMLAH PEKAN PEKAN HARI EFEKTIF JAM EFEKTIF JUMLAH
PEKAN EFEKTIF TIDAK
EFEKTIF
I JULI 4 2 2 1 3 jp 120 menit
AGUSTUS 5 5 - 5 15 jp 600 minit
SEPTEMBER 4 3 1 3 9 jp 360 menit
OKTOBER 4 4 - 5 15 jp 600 minit
NOPEMBER 5 5 - 4 12 jp 480 menit
DESEMBER 4 - 4 - - -
JUMLAH 26 19 7 18 54 jp 2160
menit
Perhitungan Jam Efektif

Jumlah Pekan Efektif : 18 x 3 = 54 Jam Pelajaran


Jumlah Pekan Tidak Efektif
1. Libur Semester Genap : 1 Pekan
2. P L M : 1 Pekan
3. Penilaian tengah semester : 1 Pekan
4. Penilain akhir semester : 1 Pekan
5. Pengolahan Nilai : 2 Pekan
6. Libur Semester Ganjil : 1 Pekan
Jumlah : 7 Pekan

Tanete, 3 juli 2017

Mengetahui;
Kepala MTsN 2 Bulukumba Guru maple PPKn

Dra. Hj. Najemiah Nganro, M. Si Nurjannah, S.Pd


NIP. 196212311997042001 NIP. 197910052007102002

PERINCIAN PEKAN, HARI, DAN JAM KERJA EFEKTIF


NAMA MADRASAH : MTsN 2 Bulukumba

MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KELAS : VII.2 & VII.4

TAHUN PELAJARAN : 2017-2018

Hari mengajar : RABU

SMT BULAN JUMLAH PEKAN PEKAN HARI EFEKTIF JAM EFEKTIF JUMLAH
PEKAN EFEKTIF TIDAK
EFEKTIF
I JULI 4 2 2 1 3 jp 120 menit
AGUSTUS 5 5 - 5 15 jp 600 minit
SEPTEMBER 4 3 1 3 9 jp 360 menit
OKTOBER 4 4 - 4 12 jp 480 menit
NOPEMBER 5 5 - 5 15 jp 600 menit
DESEMBER 4 - 4 - - -
JUMLAH 26 19 7 18 54 jp 2160
menit
Perhitungan Jam Efektif

Jumlah Pekan Efektif : 18 x 3 = 54 Jam Pelajaran


Jumlah Pekan Tidak Efektif
1. Libur Semester Genap : 1 Pekan
2. P L M : 1 Pekan
3. Penilaian tengah semester : 1 Pekan
4. Penilain akhir semester : 1 Pekan
5. Pengolahan Nilai : 2 Pekan
6. Libur Semester Ganjil : 1 Pekan
Jumlah : 7 Pekan

Tanete, 3 juli 2017

Mengetahui;
Kepala MTsN 2 Bulukumba Guru maple PPKn

Dra. Hj. Najemiah Nganro, M. Si Nurjannah, S.Pd


NIP. 196212311997042001 NIP. 197910052007102002

PERINCIAN PEKAN, HARI, DAN JAM KERJA EFEKTIF


NAMA MADRASAH : MTsN 2 Bulukumba
MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KELAS : VIII.4 DAN VII.7

TAHUN PELAJARAN : 2017-2018

Hari mengajar : kamis

SMT BULAN JUMLAH PEKAN PEKAN HARI EFEKTIF JAM EFEKTIF JUMLAH
PEKAN EFEKTIF TIDAK
EFEKTIF
I JULI 4 2 2 2 6 jp 240 menit
AGUSTUS 5 5 - 4 12 jp 480 menit
SEPTEMBER 4 3 1 2 6 jp 240 menit
OKTOBER 4 4 - 4 12 jp 480 menit
NOPEMBER 5 5 - 5 15 jp 600 menit
DESEMBER 4 - 4 - - -
JUMLAH 26 19 7 17 51 jp 2.040
menit
Perhitungan Jam Efektif

Jumlah Pekan Efektif : 17 x 3 = 51 Jam Pelajaran


Jumlah Pekan Tidak Efektif
1. Libur Semester Genap : 1 Pekan
2. P L M : 1 Pekan
3. Penilaian tengah semester : 1 Pekan
4. Penilain akhir semester : 1 Pekan
5. Pengolahan Nilai : 2 Pekan
6. Libur Semester Ganjil : 1 Pekan
Jumlah : 7 Pekan

Tanete, 3 juli 2017

Mengetahui;
Kepala MTsN 2 Bulukumba Guru maple PPKn

Dra. Hj. Najemiah Nganro, M. Si Nurjannah, S.Pd


NIP. 196212311997042001 NIP. 197910052007102002

PERINCIAN PEKAN, HARI, DAN JAM KERJA


EFEKTIF

NAMA MADRASAH : MTsN 2 Bulukumba


MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KELAS : VIII.2

TAHUN PELAJARAN : 2017-2018

Hari mengajar : Jumat

SMT BULAN JUMLAH PEKAN PEKAN HARI EFEKTIF JAM EFEKTIF JUMLAH
PEKAN EFEKTIF TIDAK
EFEKTIF
I JULI 4 2 2 2 6 jp 240 menit
AGUSTUS 5 5 - 4 12 jp 480 menit
SEPTEMB 4 3 1 3 9 jp 360 menit
ER
OKTOBER 4 4 - 4 12 jp 480 menit
NOPEMBE 5 5 - 5 15 jp 600 menit
R
DESEMBE 4 - 4 - - -
R
JUMLAH 26 19 7 18 54 jp 2.160
menit
Perhitungan Jam Efektif

Jumlah Pekan Efektif : 18 x 3 = 54 Jam Pelajaran


Jumlah Pekan Tidak Efektif
7. Libur Semester Genap : 1 Pekan
8. P L M : 1 Pekan
9. Penilaian tengah semester : 1 Pekan
10. Penilain akhir semester : 1 Pekan
11. Pengolahan Nilai : 2 Pekan
12. Libur Semester Ganjil : 1 Pekan
Jumlah : 7 Pekan

Tanete, 3 juli 2017

Mengetahui;
Kepala MTsN 2 Bulukumba Guru maple PPKn

Dra. Hj. Najemiah Nganro, M. Si Nurjannah, S.Pd


NIP. 196212311997042001 NIP. 197910052007102002

PERINCIAN PEKAN, HARI, DAN JAM KERJA


EFEKTIF

NAMA MADRASAH : MTsN 2 Bulukumba


MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KELAS : VII.6/VII.3

TAHUN PELAJARAN : 2017-2018

Hari mengajar : Sabtu

SMT BULAN JUMLAH PEKAN PEKAN HARI EFEKTIF JAM EFEKTIF JUMLAH
PEKAN EFEKTIF TIDAK
EFEKTIF
I JULI 4 2 2 2 6 jp 240 menit
AGUSTUS 5 5 - 5 15 jp 600 menit
SEPTEMBER 4 3 1 3 9 jp 360 menit
OKTOBER 4 4 - 4 12 jp 480 menit
NOPEMBER 5 5 - 5 15 jp 600 menit
DESEMBER 4 - 4 - - -
JUMLAH 26 19 7 19 57 jp 2.280
menit
Perhitungan Jam Efektif

Jumlah Pekan Efektif : 19 x 3 = 57 Jam Pelajaran


Jumlah Pekan Tidak Efektif
13. Libur Semester Genap : 1 Pekan
14. PLM : 1 Pekan
15. Penilaian tengah semester : 1 Pekan
16. Penilain akhir semester : 1 Pekan
17. Pengolahan Nilai : 2 Pekan
18. Libur Semester Ganjil : 1 Pekan
Jumlah : 7 Pekan

Tanete, 3 juli 2017

Mengetahui;
Kepala MTsN 2 Bulukumba Guru maple PPKn

Dra. Hj. Najemiah Nganro, M. Si Nurjannah, S.Pd


NIP. 196212311997042001 NIP. 197910052007102002

Anda mungkin juga menyukai