Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KAB. LOMBOK TIMUR
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Materi Pokok : Perumusan dan Penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara
Alokasi Waktu : 5 x 120 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya
diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusi- aan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komu- nikatif,
dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Bersyukur kepada 1.1.1 Menunjukkan sikap beriman kepada
Tuhan Yang Maha Tuhan YME dalam kehidupan di
Esa atas semangat lingkungan sekolah, masyarakat,
dan komitmen para bangsa dan negara.
1.1.2 Mensyukuri proses perumusan dan
pendiri negara dalam
penetapan Pancasila sebagai Dasar
merumuskan dan Negara
menetapkan Dasar 1.1.3 Mensyukuri komitmen kebangsaan
Negara Pancasila para tokoh saat merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar
Negara
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
2.1 Mengembangkan sikap 2.1.1 Menghargai sikap teliti, kerjasama dan
bertanggung jawab dan tanggungjawab dalam mengumpulkan
berkomitmen sebagai data dan inforamsi terkait proses
warga negara indonesia pembentukan BPUPKI
sepeti yang 2.1.2 Menghargai sikap teliti, kerjasama dan
diteladankan para tanggungjawab dalam mengumpulkan
pendiri negara dalam data dan inforamsi terkait penetapan
perumusan dan Pancasila sebagai dasar Negara
penetapan Pancasila 2.1.3 Menghargai keputusan para pendiri
sebagai dasar negara Negara untuk merubah rumusan Dasar
Negara yang ada dalam Piagam
Jakarta*
2.1.4 Membuktikan diri sebagai generasi
muda yang siap mempertahankan
Pancasila sebagai Dasar Negara*
3.1 Menganalisis proses 3.1.1 Mendeskripsikan proses
perumusan dan pembentukan BPUPKI
penetapan Pancasila 3.1.2 Mendeskripsikan prose s perumusan
sebagai Dasar Negara dan penetapan Pancasila sebagai
Dasar Negara.
3.1.3 Mensimulasikan peran tokoh BPUPKI
dalam membahas usulan mengenai
rumusan dasar Indonesia merdeka
3.1.4 Mempertegas arti penting penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara
3.1.5 Mendukung komitmen para pendiri
negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar
Negara
4.1 Menyaji hasil analisis 4.1.1 Mengolah dalam ranah abstrak proses
proses perumusan pembentukan BPUPKI
dan penetapan 4.1.2 Menyaji dalam ranah abstrak proses
Pancasila sebagai perumusan dan penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara
Dasar Negara
4.1.3 Menyaji dalam ranah abstrak suasana
sidang BPUPKI membahas usulan
mengenai rumusan dasar Indonesia
merdeka.
4.1.4 Menyaji dalam ranah abstrak arti
penting penetapan Pancasila sebagai
Dasar Negara
4.1.5 Menyaji dalam ranah abstrak
semangat dan komitmen kebangsaan
para pendiri Negara dalam
merumuskan dan menetapkan
Pancasila sebagai Dasar Negara
*) Indikator Sikap dapat dibelajarkan secara langsung (Instructional effect).
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN I
1. Melalui proses pembiasaan dan keteladanan, Siswa diharapakan
dapat:
o Berdo’a sebelum melakukan aktivitas (termasuk saat mulai
belajar)
o Bersyukur atas terbentuknya BPUPKI
o Menunjukkan ketelitian dalam mengutip fakta-fakta sejarah
pembentukan BPUPKI
o Menunjukkan Kerjasama dalam menemukan/mengumpulkan
informasi terkait proses pembentukan BPUPKI
o Menunjukkan Tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas-tugas.
2. Setelah membaca dokumen historis pembentukan BPUPKI, siswa
dapat:
o Mencatat Tanggal pembentukan BPUPKI
o Mendaftar Pihak yang membentuk BPUPKI
o Menyebutkan Jumlah anggota BPUPKI
o Mencatat Tugas BPUPKI
o Menyebutkan Tanggal-tanggal pelaksanaan sidang BPUPKI
o Menyebutkan Tokoh-tokoh yang menyampaikan pidatonya saat
sidang BPUPKI dengan benar.
3. Melalui telaah buku teks, dokumen historis pembentukan BPUPKI
dan sumber lain yang relevan, peserta didik dapat:
o Menjelaskan Latar belakang Jepang membentuk BPUPKI
o Menjabarkan Tujuan pembentukan BPUPKI
o Menjelaskan keberadaan orang Jepang menjadi anggota
BPUPKI
o Mengemukakan hubungan kekalahan Jepang dengan
pembentukan BPUPKI (HOTS)
o Mengemukakan hubungan asal daerah anggota BPUPKI dengan
keterwakilan rakyat Indonesia (HOTS)
4. Dengan bimbingan guru siswa dapat menuliskan hasil telaah proses
pembentukan BPUPKI dengan lengkap

Karakter yang ditumbuhkan:


Religus, Rasa ingin tahu

PERTEMUAN II
1. Melalui proses pembiasaan dan keteladanan, Siswa diharapakan
dapat:
o Berdo’a sebelum melakukan aktivitas (termasuk saat mulai
belajar)
o Bersyukur atas banyaknya tokoh-tokoh yang berperan dalam
perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
o Menunjukkan kerjasama yang baik dalam mengidentifikasi peran
anggota BPUPKI dalam perumusan dan penetapan Pancasila Dasar
Negara
o Menunjukkan ketelitian dalam mengutip perbedaan dan
persamaan rumusan Dasar Negara yang diusulkan para tokoh
o Menunjukkan Tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas-tugas
2. Melalui telaah buku teks dan/atau dokumen historis
pembentukan BPUPKI, siswa dapat menyebutkan nama-nama
tokoh BPUPKI yang mengusulkan dasar Negara.
3. Melalui telaah buku teks dan/atau dokumen pembentukan
BPUPKI, siswa dapat mengutip dengan benar bunyi rumusan
dasar Negara yang disampaikan tokoh-tokoh BPUPKI
(teliti/jujur)
4. Melaui kerja kelompok, siswa dapat:
o Mengidentifikasikan peran anggota BPUPKI dalam
perumusan Dasar Negara
o Menganalisis perbedaan dan persamaan rumusan Dasar
Negara yang diusulkan para pendiri Negara (HOTS/4 C)
o Menggambarkan denah suasana sidang BPUPKI (HOTS/4 C)
5. Dengan bimibingan guru, siswa dapat:
o Menuliskan hasil telaah perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara dengan benar.
o Mempresentasikan denah simulasi sidang BPUPKI
6. Melalui penugasan (mandiri), siswa dapat menuliskan kembali naskah
simulasi sidang BPUPKI

PERTEMUAN III
1. Melalui proses pembiasaan dan keteladanan, Siswa diharapakan dapat:
o Berdo’a sebelum melakukan aktivitas (termasuk saat mulai
belajar)
o Bersyukur atas keberhasilan memerankan tokoh-tokoh BPUPKI
yang berperan dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai
Dasar Negara
o Menunjukkan sikap percaya diri, kerjasama dan tanggungjawab
dalam mensimulasikan suasana sidang BUPKI untuk perumusan
dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Melalui kerja kelompok variasi media gambar, siswa dapat:
o Menentukan pemeran masing-masing tokoh BPUPKI yang
mengusulkan Dasar Negara
o Memeprjelas hafalan terkait bunyi rumusan Dasar Negara
yang diusulkan tokoh BPUPKI sesuai “peran” masing-masing
dalam sidang BPUPKI.
3. Dengan bimibingan guru, siswa dapat mensimulasikan
(mengulangi) suasana sidang BPUPKI

PERTEMUAN IV
1. Melalui proses pembiasaan dan keteladanan, Siswa diharapakan dapat:
o Berdo’a sebelum melakukan aktivitas (termasuk saat mulai
belajar)
o Bersyukur atas komitmen kebangsaan para tokoh merumuskan
dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara
o Menunjukkan sikap kerjasama dan tanggungjawab dalam
menyelesaikan tugas-tugas
2. Melaui belajar kelompok model “Picture and Picture”, siswa dapat:
o Menceritakan kronologis penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
o Menegaskan perbedaan peran antara BPUPKI dan PPKI
3. Melalui analisis dokumen, siswa dapat menunjukkan perbedaan dan
persamaan rumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta dengan rumusan
Pancasila dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
4. Melalui analisis nilai yang berkembang saat perundingan antara Muh.
Hatta dan tokoh-tokoh Islam dalam menanggapi keberatan sebagian
anggota BPUPKI dengan bagian kalimat rumusan dasar negara dalam
naskah piagam Jakarta yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, siswa
diharpakan dapat menunjukkan sikap positif atas keputusan para
pendiri Negara untuk merubah rumusan Dasar Negara yang ada
dalam Piagam Jakarta*.
5. Dengan bimbingan guru, siswa dapat:
o Menulis hasil telaah arti penting penetapan Pancasila sebagai
Dasar Negara
o Membacakan hasil telaah arti penting penetapan Pancasila sebagai
Dasar Negara

PERTEMUAN V
1. Melalui proses pembiasaan dan keteladanan, Siswa diharapakan dapat
Berdo’a sebelum melakukan aktivitas (termasuk saat mulai belajar)
2. Melalui “DGK”, siswa diharpkan dapat Membuktikan diri sebagai
generasi muda yang siap mempertahankan Pancasila sebagai Dasar
Negara*
3. Melaui tayangan vidio/gambar suasana sidang BPUPKI dan/atau
penugasan seperti pada aktivitas 1.5 siswa dapat:
o Menggambarkan dengan kata-kata sendiri komitmen para pendiri
negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
o Menggambarkan dengan kata-kata sendiri nilai-nilai yang
menyemangati para pendiri Negara dalam menetapkan Dasar
Negara.
o Merumuskan cara yang tepat bagi generasi muda (siswa)
mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara
o Memberi argumentasi tentang cara yang diajukan untuk
mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara
o Menyusun dokumen kebulatan tekad mempertahankan Pancasila
semangat sebagai Dasar Negara
4. Dengan bimbingan guru, siswa dapat:
o Menyusun laporan hasil telaah tentang semangat dan
komitmen kebangsaan para pendiri Negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara
o Mempresentasikan hasil telaah semangat dan komitmen
kebangsaan para pendiri Negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara
o Membacakan secara bersama-sama dokumen kebulatan tekad
mempertahankan Pancasila
o Memajang dokumen kebulatan tekad mempertahankan Pancasila di
dinding kelas atau papan informasi kelas
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
a. Pembentukan BPUPKI
BPUPKI dilantik oleh Jepang, beranggotakan enam puluh dua (62)
orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh (7)
orang anggota perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T
Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase
Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.
BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu
kali sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29
Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas tentang Dasar Negara.
Sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945
dengan membahas rancangan Undang- Undang Dasar.
b. Perumusan Dasar Negara
Usulan mengenai rumusan dasar Indonesia merdeka dalam sidang
pertama BPUPKI secara berurutan dikemukakan oleh Ir. Soekarno, Mr.
Soepomo, dan Mr. Muhammad Yamin.
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menyepakati kesepakatan
dalam satu rancangan pembukaan hukum dasar (undang-undang
dasar). Persetujuan Panitia Sembilan ini termaktub di dalam satu
rancangan pembukaan hukum dasar (undang-undang dasar). Oleh Ir.
Soekarno rancangan pembukaan hukkum dasar ini diberikan nama
”Mukadimah”, oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan ”Piagam
Jakarta”, dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut ”Gentlemen’s
Agreement”. Naskah mukadimah ”Piagam Jakarta” memiliki banyak
persamaan dengan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang, salah satu
keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada alinea keempat
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tercantum
rumusan sila-sila Pancasila sebagai Dasar Negara.
Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan
Pancasila sebagai Dasar Negara
Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan
patriotisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap
bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada
negara kebangsaan atau nation state. Patriotisme berasal dari kata
patria, yang artinya tanah air. Patriotisme berarti semangat cinta
tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-
galanya untuk mempertahankan bangsanya.
1. Materi Pembelajaran Pengayaan
o Menuliskan Naskah Sidang BPUPKI dalam Perumusan dan
Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
o Nilai-nilai yang menyemangati para pendiri Negara dalam
menetapkan Dasar Negara.
2. Materi Pembelajaran Remidial
 Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan
Pancasila sebagai Dasar Negara
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pertemuan I, Discovery Learning dengan Metode Diskusi Model
Kajian Dokumen Historis
2. Pertemuan II, Discovery Learning, dengan Metode Diskusi Model
Bekerja dalam Kelompok dan Penugasan
3. Pertemuan III, Project Based Learning dengan Metode Simulasi
4. Pertemuan IV, Discovery Learning, dengan Metode Diskusi Model
Picture and Picture
5. Pertemuan V, Problem Base Learning, dengan Metode Diskusi Model
Bekerja dalam Kelompok

F. MEDIA DAN BAHAN PEMBELAJARAN


1. Grafis Pembentukn BPUPKI
2. Lambang Garuda Pancasila dan Gedung Pancasila
3. Gambar Suasana Sidang BPUPKI
4. Foto Ketua BPUPKI (dr KRT Radjiman Wedyodiningrat)
5. Foto Mr. Muhammad Yamin
6. Foto Mr. Soepomo
7. Foto Ir. Soekarno
8. Foto Panitia Sembilan BPUPKI
9. Foto Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan oleh Ir. Soekarno
10. Rumusan Dasar Negara yang Diajukan Para Tokoh
11. Monumen Pancasila Sakti
12. Naskah Simulasi Sidang BPUPKI
13. Naskah Rumusan Dasar Negara oleh Masing-masing Tokoh
14. Daftar Gejala Kontinum
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku Paket PPKn SMP Kelas VII
2. Dokumen Historis Pembentukan BPUPKI dan PPKI
3. ....
4. .....
5. .....
6. Sumber lain yang relevan.

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pembelajaran Pertemuan Kesatu (120 Menit)
Materi pokok pertemuan pertama membahas perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Materi pokok ini memiliki alokasi waktu 1 × 120
menit atau satu kali pertemuan. Model pembelajaran menggunakan
discovery learning, metode diskusi dengan model pembelajaran kajian
dokumen historis. Prinsip dari model pembelajaran kajian dokumen
historis, yaitu siswa difasilitasi untuk mencari/menggunakan dokumen
historis sebagai wahana pemahaman konteks lahirnya suatu
gagasan/ketentuan/peristiwa sejarah, dan sebagainya menumbuhkan
kesadaran akan masa lalu terkait masa kini.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mempersiapkan fisik dan psikis siswa untuk mengikuti
pembelajaran.
2. Meminta siswa yang hafal Juz ‘Amma untuk memimpin do’a (Religius,
menghargai prestasi)
3. Menanyakan kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas,
kesiapan buku tulis dan sumber belajar (disiplin, peduli social,
peduli lingkungan)
4. Guru menyampaikan ucapan selamat kepada siswa kelas VII yang telah
menjadi siswa SMP (peduli)
5. Guru memberi motivasi dengan membimbing siswa menyanyikan
lagu wajib nasional Garuda Pancasila dilanjutkan melakukan tanya
jawab tentang Lagu Garuda Pancasila (semangat kebangsaan, rasa
ingin tahu)
6. Guru melakukan apersepsi melalui tanya
jawab mengenai materi pembentukan BPUPKI
dengan menampilkan tayangan grafis sebagai
bahan literasi pembelajaran dan menampilkan
gambar Burung Garuda untuk menambah
penjelasan tentang sejarah perjuangan bangsa
Indonesia.

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.


8. Guru membimbing siswa melalui tanya jawab tentang manfaat
proses pembelajaran (rasa ingin tahu)
9. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan siswa beserta penilailannya.
Kegiatan Inti

Tahapan Discovery
Implementasi dalam Pembelajaran
Learning
1. Merumuskan 1.1 Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, @
pertanyaan kelompok 5 - 6 orang
Guru meminta
siswa mengamati
gambar sidang
BPUPKI dan
mencatat hal-hal
penting yang
ingin diketahui
dalam gambar
tersebut. Guru memberi penjelasan singkat tentang
gambar, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu
peserta didik berkaitan dengan pembentukan
BPUPKI.
1.2 Dengan pengatur grafis model “Adik Simba”, Guru
meminta siswa mencatat hal-hal yang penting yang
perlu diketahui terkait pembentukan BPUPKI,
(misalnya) terkait:
a. Tanggal pembentukan BPUPKI
b. Pihak yang membentuk BPUPKI
Tahapan Discovery
Implementasi dalam Pembelajaran
Learning
c. Jumlah anggota BPUPKI
d. Tugas BPUPKI
e. Tanggal-tanggal pelaksanaan sidang BPUPKI
f. Tokoh-tokoh yang menyampaikan pidatonya
saat sidang BPUPKI, dll
1.3 Guru membimbing siswa menyusun pertanyaan,
sehinggan berkelindan dengan tujuan pembelajaran
1.4 Guru memberikan motivasi dan penghargaan
bagi kelompok yang menyusun pertanyaan
terbanyak dan sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi.
1.5 Guru mengamati keterampilan siswa secara
perorangan dan kelompok dalam menyusun
pertanyaan.
2. Merencanakan 2.1 Guru membimbing siswa merencanakan prosedur atau
langkah-langkah pengumpulan data dan informasi
sehingga ditemukan jawaban yang tepat terhadap
semua pertanyaan yang telah disusun
2.2 Guru membimbing siswa merencanakan teknik
analisis data dan informasi yang akan diperoleh
saat membaca, sehingga efektif dalam mendukung
jawaban terhadap semua pertanyaan yang telah
disusun (HOTS/4 C)
3 Mengumpul- 3.1 Guru membimbing siswa untuk mencari d a n
kan dan menambah informasi tentang pembentukan
menganalisis BPUPKI dengan melakukan kajian dokumen
data historis dan mendiskusikan jawaban atas
pertanyaan yang sudah disusun, juga mencari
melalui sumber belajar lain seperti buku referensi
lain atau internet.
3.2 Guru meminta siswa menganailsis kembali hal-hal
yang diperoleh setelah membaca dokumen historis
(termasuk hal baru dan penting laiannya) di luar
apa yang telah ditanyakan.
3.3 Guru membimbing siswa (HOTS/4 C) untuk
mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi
yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti :
a. Latar belakang Jepang membentuk BPUPKI
b. Tujuan pembentukan BPUPKI
c. Mengapa ada orang Jepang menjadi anggota
BPUPKI?
d. Hubungan kekalahan Jepang dengan
pembentukan BPUPKI
e. Hubungan asal daerah anggota BPUPKI
dengan keterwakilan rakyat Indonesia
4 Menarik Guru membimbing siswa secara kelompok untuk
simpulan menyimpulkan p ro se s d an m ak na pembentukan
BPUPKI
Tahapan Discovery
Implementasi dalam Pembelajaran
Learning
5 Aplikasi dan 5.1 Guru membimbing kelompok untuk menyusun
Tindak lanjut laporan hasil telaah tentang pembentukan
BPUPKI. Laporan dapat berupa display, bahan
tayang, maupun dalam bentuk kertas lembaran.
Manfaatkan sumber daya alam atau bahan bekas
yang ada di lingkungan siswa untuk membuat
bahan tayang.
5.2 Guru mendiskusikan hasil telaah tentang
pembentukan BPUPKI dan membuat
kesepakatan tentang tata tertib selama
penyajian materi oleh kelompok (assesmen as
learning), seperti berikut ini:
a. Setiap siswa saling menghormati pendapat
orang lain.
b. Mengangkat tangan sebelum memberikan
pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
c. Menyampaikan pertanyaan atau pendapat
setelah dipersilahkan oleh guru (moderator).
d. Menggunakan bahasa yang sopan saat
menyampaikan pertanyaan atau pendapat.
e. Berbicara secara bergantian dan tidak
memotong pembicaraan orang lain.
5.3 Guru membimbing kegiatan penyajian kelompok
secara bergantian sesuai tata cara yang disepakati
sebelumnya (Communikative, Collaboralive)
5.4 Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban
siswa dalam diskusi (critical thinking), dengan
meluruskan jawaban yang kurang tepat dan
memberikan penghargaan bila jawaban benar
dengan pujian atau tepuk tangan bersama.
Kegiatan Penutup
1. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran
melalui tanya jawab secara klasikal.
2. Guru melakukan refleksi (assessment for learning) dengan siswa atas
manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan
tindakan yang akan dilakukan berkaitan pembentukan BPUPKI,
dengan meminta siswa menjawab pertanyaan berikut.
a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari sejarah pembentukan
BPUPKI bagi kalian?
b. Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
c. Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
d. Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan?
e. Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil
telaah kelompok.
4. Guru menjelaskan rencana pembelajaran selanjutnya dan
menugaskan peserta dididk membaca materi pertemuan berikutnya,
yaitu perumusan Dasar Negara.
5. Guru mengajak siswa berdoa dan bersyukur atas berhasilnya
pembelajaran.

Penilaian Kompetensi Sikap


Teknik penilaian kompetensi sikap untuk pertemuan pertama
menggunakan teknik penilaian pengamatan sikap. Pedoman pengamatan
sikap dapat menggunakan format :
Pedoman Pengamatan Sikap
Kelas : VII
Hari/Tanggal : ..................................................................
Pertemuan Ke- : I (Kesatu
Materi Pokok : Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Aspek Penilaian* Deskripsi Sikap
N0 Nama Siswa
1 2 3 4 Spriritual Sosial
1.
2.
Dst
*) Keterangan:
1. Bersyukur atas terbentuknya BPUPKI dan kerja keras tokoh-tokoh
BPUPKI untuk kemerdekaan Indonesia
2. Teliti dalam mengutip fakta-fakta sejarah
3. Kerjasama menemukan/mengumpulkan informasi
4. Tanggung jawab menyelesaikan tugas
Penilaian menggunakan Predikat A,B,C, dengan deskripsi sebagai
berikut:
A Sangat Baik : Selalu menunjukkan perilaku sesuai dengan aspek
sikap yang dinilai
B Baik : Sering menunjukkan perilaku sesuai aspek sikap yang
dinilai
C Cukup Baik : Jarang menunjukkan perilaku sesuai dengan aspek
sikap yang dinilai

Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama
dengan mengobservasi jawaban yang berkembang dari diskusi dan tanya
jawab (lisan) yang berlangsung saat proses pembelajaran.
Instrumen Observasi Pengetahuan
Kelas : .............................................................
Semester : ..............................................................
Pengetahuan yang dinilai : Proses Penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
Tidak Menjawab Menjawab Menjawab
Nama
No Menjawab Salah Sebagian Benar
Siswa
1 2 3 4
Kompetensi pengetahuan dapat juga dilakukan secara tertulis
menggunakan Uji Kompetensi 1.1
Uji Kompetensi 1.1
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pembentukan BPUPKI?
2. Siapa sajakah anggota BPUPKI?
3. Apa tugas BPUPKI?
4. Bagaimana proses sidang resmi yang dilaksanakan BPUPKI?
5. Bagaimana proses sidang tidak resmi yang dilaksanakan BPUPKI

Penilaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian keterampilan untuk pertemuan pertama dilakukan guru dengan


melihat kemampuan siswa menuliskan hasil telaah tentang proses
pembentukan BPUPKI. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil
telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek
penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
serta keperluan guru.
Tulisan Tulisan Lengkap Tulisan
Tidak
Kurang Tapi Kurang Lengkap dan
No Nama Siswa Menulis Lengkap Rapi Rapi
1 2 3 4

Mengetahui
Kepala SMP Guru Mapel PPKn

…………………………………. Sa’adah, S.Pd.Kn


NIP. NIP. 196212311983022035
Pengatur Grafis Model Adik simba (Apa, di Mana, Kapan, Siapa, Mengapa,
Bagaimana)

Nama: ________ Kelas: ___ Tanggal: ____

Judul Teks/Materi : Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara


Apa? Topik: Proses Siapa?
Pembentukan
BPUPKI

Di mana? Mengapa?

Kapan? Bagaimana?

Anda mungkin juga menyukai