Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS VII SEMESTER I


Pertemuan Ke-4 (3 x 40 menit)

Disusun Oleh :
Graha Purnama Aji
NIM. 16401244008

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 3 Sentolo


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/Semester : VII (Tujuh) / 1 (Satu)
Materi Pokok : Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Alokasi Waktu : Pertemuan ke-4 (3 x 40 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Bersyukur kepada Tuhan 1.1.1 Bersyukur atas perumusan Pancasila
Yang Maha Esa atas sebagai Dasar Negara.
semangat dan komitmen 1.1.2 Bersyukur memiliki para pendiri
para pendiri negara dalam Negara yang memiliki komitmen
merumuskan dan terhadap
menetapkan Dasar Negara bangsa dan negara.
Pancasila.
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
2.1. Mengembangkan sikap 2.1.1 Berperilaku peduli sebagai wujud
bertanggung jawab dan pelaksanaan semangat dan komitmen
berkomitmen sebagai para pendiri negara.
warga negara indonesia 2.1.2 Berani berperan / mensimulasikan
sepeti yang diteladankan sebagai pendiri negara.
para pendiri negara dalam
perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar
negara.
3.1. Menganalisis proses 3.1.1 Mendeskripsikan perumusan Pancasila
perumusan dan penetapan sebagai Dasar Negara dalam Sidang
Pancasila sebagai Dasar BPUPKI.
Negara. 3.1.2 Membandingkan pendapat para
pendiri negara tentang isi Pancasila.
3.1.3 Mendeskripiskan perumusan Dasar
Negara dalam Sidang Panitia
Sembilan.
3.1.4 Mendeskripsikan penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara.
3.1.5 Menunjukkan semangat komitmen
para pendiri negara dalam
merumuskan
dan menetapkan Pancasila sebagai
Dasar Negara.
4.1. Menyaji hasil analisis 4.1.1 Menyusun laporan hasil telaah
proses perumusan dan perumusan Pancasila sebagai Dasar
penetapan Pancasila Negara
sebagai Dasar Negara. 4.1.2 Menyajikan hasil telaah penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
4.1.3 Mensimulasikan laporan hasil telaah
semangat Komitmen para pendiri
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
Negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
4.1.4 Menyajikan praktik kewarganegaraan
untuk mempertahankan Pancasila
sebagai dasar Negara.

C. KARAKTER BUILDING
Semangat Kebangsaan

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Pertemuan, 1, 2, 3, dan 4
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik mampu :
1.1.1.1 Bersyukur dengan ikhlas atas perumusan Pancasila sebagai Dasar
1.1.2.1 Negara.
Bersyukur dengan sepenuh hati memiliki para pendiri Negara yang
2.1.1.1 memiliki komitmen terhadap bangsa dan negara.
Berperilaku peduli sebagai wujud pelaksanaan semangat dan komitmen
2.1.2.1 para pendiri negara dengan tulus.
Berani berperan/mensimulasikan sebagai pendiri negara dengan penuh
tanggungjawab.

2. Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan


Pertemuan 4
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik mampu :
3.1.4.1. Mendeskripsikan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara dari
3.1.4.2. berbagai sumber.
3.1.4.3. Mendeskripsikan tugas PPKI dengan seksama.
3.1.4.4. Mendeskripsikan keanggotaan PPKI.
3.1.5.1. Menguraikan hasil sidang PPKI 18 Agustus 1945 dengan seksama.
3.1.5.2 Menunjukkan semangat komitmen para pendiri negara dalam
merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara minimal
tiga.
3.1.5.3 Menguraikan semangat nasionalisme para pendiri negara dengan
. seksama.
3.1.5.4. Menjelaskan maksud nasionalisme dalam arti luas dengan cermat.
3.1.5.5 Membandingkan semangat nasionalisme dan paham chavinisme dengan
cermat.
4.1.4.1. Menguraikan komitmen toleransi para pendiri negara dengan seksama.
Menyajikan praktik kewarganegaraan untuk mempertahankan Pancasila
sebagai dasar Negara sungguh-sungguh.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Faktual : Pembentukan PPKI
Setelah menyelesaikan tugas BPUPKI dibubarkan, dan sebagai
gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945 Jepang mengumumkan
pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritsu Zyunbi Iinkai.
Untuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada tanggal 8
Agustus 1945 tiga orang tokoh pendiri negara, yaitu Ir. Soekarno,
Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat berangkat
menemui Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan di Saigon. Dalam
pertemuan tersebut, Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI dan
Mohammad Hatta sebagai wakilnya. PPKI beranggotakan 21 orang
termasuk Ketua dan Wakil Ketua. Setelah kembali ke tanah air, pada
tanggal 14 Agustus 1945 Ir. Soekarno mengumumkan bahwa Indonesia
akan merdeka secepat mungkin dan bukan merupakan pemberian dari
Jepang melainkan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai
buktinya, atas kehendak bangsa Indonesia sendiri, anggota PPKI
ditambah menjadi enam orang sehingga anggota seluruhnya menjadi 27
(dua puluh tujuh) orang. Semua anggota PPKI berasal dari bangsa
Indonesia.
Setelah Jepang menyerah kepada pihak sekutu tanggal 14 Agustus
1945, kesempatan tersebut digunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang
untuk segera menyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada hari
Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno didampingi oleh
Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia ke
seluruh dunia. Keesokan harinya, pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI
melaksanakan sidang dan menghasilkan keputusan sebagai berikut.
1) Menetapkan UUD 1945.
2) Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan
Mohammad Hatta.
3) Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
Salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-
Undang Dasar 1945. Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat
tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara.

b. Konseptual : Semangat para pendiri negara


Nasionalisme dalam arti sempit disamakan dengan Chauvinisme.
Hal ini pernah di praktikan oleh Jerman pada masa Hitler tahun 1934-
1945. Ia menganggap Jerman di atas segala-galanya (Deutschland Uber
Alles in der Wetf).
Jenis nasionalisme yang kedua adalah nasionalisme dalam arti luas
atau yang berarti positif. Nasionalisme dalam pengertian ini adalah
perasaan cinta yang tinggi atau bangga ter hadap tanah air dan tidak
memandang rendah bangsa lain. Saat mengadakan hubungan dengan
negara lain, selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara serta
menghormati kedaulatan negara lain.
Patriotisme berasal dari kata patria, yang artinya tanah air. Kata
patria kemudian berubah menjadi kata patriot yang artinya seseorang
yang mencintai tanah air. Oleh sebab itu patriotisme berarti semangat
cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-
galanya untuk mempertahankan bangsanya. Sikap ini muncul setelah
lahirnya nasionalisme, namun antara nasionalisme dan patriotisme
umumnya diartikan sama. Jiwa patriotisme telah tampak pada sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Hal itu antara lain diwujudkan dalam
bentuk kerelaan para pahlawan bangsa untuk merebut dan
mempertahankan kemerdekaan dengan mengorbankan jiwa dan raga.
Jiwa dan semangat bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan sering
juga disebut sebagai ”jiwa dan semangat ’45”. Adapun hal-hal yang
terkandung dalam jiwa dan semangat ‘45 diantaranya adalah sebagai
berikut.

c. Prosedural : Proses penetapan dasar negara


Sebelum ditetapkan menjadi dasar negara, Pancasila lahir melalui
proses yang sangat panjang. Pancasila dirumuskan oleh tokoh-tokoh di
sidang BPUPKI. Rumusan Pancasila tersebut lalu dituangkan dalam
Rancangan Pembukaan UUD yang dihasilkan oleh Panitia Sembilan.
Rancangan UUD tersebut dinamakan Piagam Jakarta. Sila pertama
Pancasila yang terdapat pada Piagam Jakarta diubah demi kepentingan
bersama. Kemudian PPKI mengesahkan UUD 1945. Dalam UUD 1945
terdapat Pembukaan UUD 1945. Di dalam Pembukaan UUD 1945
terdapat rumusan Pancasila. Oleh sebab itu pada tanggal 18 Agustus
1945 PPKI juga telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.

d. Metakognitif
Memahami sejarah panjang perumusan Pancasila sebagai dasar
negara untuk direpresentasikan dalam kehidupan masa kini dengan
mengambil semangat dan komitmen para pendiri negara. Menyadari dan
mensyukuri Pancasila sebagai buah perjuangan perumusan para pendiri
negara atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, untuk dapat diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Materi Pembelajaran Pengayaan
Para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen
pribadi sebagai berikut.
a. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Pendiri
negara memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang
tinggi. Hal ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah air dan
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
b. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Para pendiri negara
dalam merumuskan dasar negara Pancasila dilandasi oleh rasa memiliki
terhadap bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai yang lahir dalam
Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, musya warah, dan keadilan sosial adalah
nilainilai yang berasal dan digali dari bangsa Indonesia.
c. Selalu bersemangat dalam berjuang. Para pendiri negara selalu ber
semangat dalam memperjuangkan dan mempersiapkan kemerdekaan
bangsa Indonesia seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para pendiri
negara lainnya yang mengalami cobaan dan tantangan perjuangan yang
luar biasa. Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta berkali-kali dipenjara oleh
Belanda. Namun, dengan semangat perjuangan nya para pendiri negara
tetap berse mangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
d. Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa
yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
e. Melakukan pengorbanan pribadi, dengan cara menempatkan kepentingan
negara di atas kepentingan pribadi, serta mendukung keputusan yang
menguntungkan bangsa dan negara.

3. Materi Pembelajaran Remidial


Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang dan menghasilkan
keputusan sebagai berikut.
1) Menetapkan UUD 1945.
2) Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad
Hatta.
3) Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
Rumusan Pancasila terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4.
Sehingga ketika PPKI mengesahakan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus
1945, PPKI juga telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.

F. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : Discovery learning dengan kajian dokumen historis
Metode : Diskusi, penugasan, ceramah, tanya jawab

G. MEDIA
1. Media : Film pendek tentang nasionalisme, cuplikan film “The Pianist” yang
berisi tentang paham chauvinisme yang pernah dianut negara Jerman.
2. Alat dan bahan : laptop, LCD proyektor, dan speaker.

H. SUMBER PEMBELAJARAN
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

I. Langkah-Langkah Pembelajaran (Pertemuan Ke-1)


Pendahuluan (15 menit)
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu
nasional yang membangkitkan rasa kecintaan terhadap tanah air.
3. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem solving
mengenai materi penetapan Pancasila sebagai dasar negara dan semangat para
pendiri negara.
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
5. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses
pembelajaran.
6. Guru menjelaskan materi ajar tentang penetapan Pancasila sebagai dasar
negara dan semngat para pendiri negara.

Kegiatan Inti (90 menit)


Langkah 1
1. Peserta didik membaca buku siswa halaman 12-14.
2. Peserta didik diminta mengamati film-film tersebut.
3. Peserta didik mengamati gambar pembacaan teks proklamasi pada buku siswa
halaman 13.
4. Guru membantu menyusun pertanyaan seperti :
 Kapan PPKI dibentuk?
 Siapa keanggotaan PPKI ?
 Apa tugas PPKI

Langkah 2
1. Peserta didik mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan
yang sudah disusun, mencari melalui sumber belajar lain seperti buku
referensi lain dan internet.
2. Peran guru dalam langkah tahap ini adalah menyediakan berbagai sumber
belajar seperti Buku PPKn Kelas VII dan buku referensi lain yang berkaitan
dengan lahirnya Pancasila.
Langkah 3
1) Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas
berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti:
 Apa perbedaan PPKI dengan BPUPKI ?
 Apa yang dihasilkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 ?
 Mengapa tanggal 18 Agustus juga dikatakan sebagai hari ditetapkannya
Pancasila sebagai dasar negara
2) Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan tentang penetapan
Pancasila sebagai dasar negara

Langkah 4
1) Guru melanjutkan pembelajaran dengan materi semangat para pendiri negara
dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.
2) Peserta didik membaca buku siswa halaman 16-23.
3) Guru membantu menyusun pertanyaan seperti :
 Semangat apa yang dapat kita contoh dari pendiri negara ?
 Apa yang dimaksud semangat kebangsaan?
 Apa bahayanya nasionalisme yang berlebihan ?

Langkah 5
1) Peserta didik mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan
yang sudah disusun, mencari melalui sumber belajar lain seperti buku
referensi lain dan internet.
2) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah menyediakan berbagai sumber
belajar seperti Buku PPKn Kelas VII dan buku referensi lain yang berkaitan
dengan lahirnya Pancasila.
3) Peserta didik mengamati film “The Pianist” dan film tentang semangat
nasionalisme.
Langkah 6
1) Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas
berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti :
 Semangat apa yang dapat kita contoh dari pendiri negara ?
 Apa yang dimaksud semangat kebangsaan?
 Apa bahayanya nasionalisme yang berlebihan ?
2) Peserta didik maju ke depan kelas menjelaskan semangat dan komitmen para
pendiri negara.
3) Peserta didik maju ke depan kelas menjelaskan maksud nasionalisme dalam
arti luas.
4) Peserta didik menyebutkan bahayanya chauvinisme.
5) Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan tentang semangat
komitmen para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila
sebagai dasar negara

Penutup (15 menit)


1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui
tanya jawab secara klasikal
2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan
dilakukan berkaitan dengan semangat komitmen para pendiri negara, dengan
meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut:
 Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari semangat komitmen para
pendiri negara bagi kalian ?
 Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
 Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
 Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
 Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
individu.
4. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya yaitu ulangan
harian Bab 1.
5. Guru menutup pembelajaran dengan memimpin berdoa dan mengucapkan
salam.

Mengetahui, Sentolo, 29 Agustus 2019


Guru Pembimbing Mahasiswa PLP UNY

Triwidiastuti Graha Purnama Aji


NIP. 19690921 200701 2 023 NIM. 16401244008
J. Penilaian

Lampiran 1
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan selama tiga minggu terakhir, sikap setiap peserta didik
dinilai dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
2 = apabila JARANG melakukan perilaku yang diamati
1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

C. Lembar Observasi
Kelas : VII
Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. …
Butir Nilai : Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Indikator Sikap :
1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.
2. Mengucapkan salam pada awal dan akhir pelajaran
3. Mensyukuri nikmat karunia Tuhan Yang Maha Esa atas Pancasila sebagai
dasar Negara.
Skor Sikap Spiritual
No. Nama Peserta (1 – 4) Jumlah Skor
Ketuntasan
Didik Indikator Indikator Indikator Skor Akhir
1 2 3

1.

2.

3.
Dst

Keterangan:
1. Rumus Penghitungan Skor Akhir
Jumlah Perolehan Skor
Skor Akhir = X4
Skor Maksimal

Skor Maksimal = Banyaknya Indikator X 4

2. Kriteria Ketuntasan Minimal aspek sikap spiritual= B


3. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 104 Tahun
2014 yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor akhir: 3,5 < skor akhir = 4
Baik (B) : apabila memperoleh Skor akhir: 2,5 < skor akhir ≤3,5
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor akhir: 1,5< skor akhir ≤2,5
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor akhir: 1< skor akhir ≤1,5
Lampiran 2
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL
(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
a. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.
b. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian
Lembar ini diisi oleh guru pada saat dan setelah pelaksanaan pembelajaran. Pada
kolom sikap sosial, tuliskan skor angka 1-4. Kemudian, tuliskan jumlah dan rata-
rata skor pada kolom yang tersedia. Konversikan rata-rata skor tersebut.

C. Lembar Observasi
Kelas : VII
Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran :
Periode Pengamatan : Tanggal ......
Rubrik Penskoran :
Nama Skor Sikap Sosial (1-4)
Total Skor Nilai
No. Peserta Tanggung
Kejujuran Santun Responsif Proaktif Skor Akhir Kualitatif
Didik - jawab
1.
2.
3.
dst

Aspek Tanggungjawab
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
Melaksanakan tugas individu Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator
1. dengan baik yang konsisten ditunjukkan peserta
didik
Menerima resiko dari tindakan Skor 2 jika 2 indikator kosisten
2.
yang dilakukan ditunjukkan peserta didik
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
Mengembalikan barang yang Skor 3 jika 3 indikator kosisten
3.
dipinjam ditunjukkan peserta didik
Meminta maaf atas kesalahan yang Skor 4 jika 4 indikator konsisten
4.
dilakukan ditunjukkan peserta didik

Aspek Kejujuran
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
Tidak menyontek dalam Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator
1.
mengerjakan ujian/ulangan muncul
Tidak menjadi plagiat (mengambil/ Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator
menyalin karya orang lain tanpa muncul
2.
menyebutkan sumber)
dalammengerjakan setiap tugas
Mengemukakan perasaan Skor 3 jika 5 indikator muncul
3.
terhadapsesuatu apa adanya
4. Melaporkan barang yang ditemukan Skor 4 jika 6 indikator muncul
Melaporkan data atau informasi apa
5.
adanya
Mengakui kesalahan atau
6.
kekurangan yang dimiliki

Aspek Santun
No. Indikator Santun Penilaian Santun
Baik budi bahasanya (sopan Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
1.
ucapannya)
2. Menggunakan ungkapan yang tepat Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
Berperilaku sopan Skor 4 jika terpenuhi semua
4.
indikator
Aspek Responsif
No. Penilaian Responsif
1. Skor 1 jika acuh (tidak merespon)
2. Skor 2 jika ragu-ragu/bimbang dalam merespon
3. Skor 3 jika cukup memberikan respon/tanggapan
4. Skor 4 jika cepat merespon/menanggapi

Aspek Proaktif
No. Indikator Proaktif Penilaian Proaktif
1. berinisiatif dalam bertindak Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. mampu menggunakan kesempatan Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
memiliki prinsip dalam bertindak Skor 3 jika terpenuhi tiga indikator
3.
(tidak ikut-ikutan)
bertindak dengan penuh tanggung Skor 4 jika terpenuhi semua
4.
jawab indikator

Keterangan:
1. Rumus Penghitungan Skor Akhir
Total Skor
Skor Akhir = X4
Skor Maksimal

Skor Maksimal = Banyaknya Indikator X 4

2. Kriteria Ketuntasan Minimal aspek sikap spiritual= B


3. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 104 Tahun
2014 yaitu:

Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor akhir: 3,5 < skor akhir = 4
Baik (B) : apabila memperoleh Skor akhir: 2,5 < skor akhir ≤3,5
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor akhir: 1,5< skor akhir ≤2,5
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor akhir: 1< skor akhir ≤1,5
Lampiran 3
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
(DAFTAR PERTANYAAN)

A. Petunjuk Umum
a. Instrumen penilaian pengetahuan berupa daftar pertanyaan.
b. Instrumen ini diisi oleh peserta didik.

B. Petunjuk Pengisian
1. Kerjakan soal-soal di bawah dengan benar.
2. Format Penilaian Pengetahuan :
Interval Nilai Kualitatif
91-100 SB (sangat baik)
81-90 B (baik)
71-80 C (cukup)
< 71 K (kurang)

3. Bobot nilai soal uraian untuk 2 soal diberi skor 100, apabila jawaban benar
maka diberi skor 50. Apabila jawaban kurang benar maka diberi skor sesuai
tingkat kebenaran jawaban, apabila tidak dijawab maka diberi skor 0.

C. Lembar Penilaian
Kelas : VII
Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran :
Periode Pengamatan :
Rubrik Penskoran :
No. Nama Peserta Didik Total Nilai Nilai Kualitatif Deskripsi
1.
2.
3.
dst
D. Soal
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Sebutkan 3 keputusan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 !
2. Jelaskan perbedaan nasionalisme dalam arti sempit dan luas !

Kunci Jawaban dan Skor


No Kunci Jawaban Skor
1. PPKI tanggal 18 Agustus menghasilkan keputusan : 50
1. Menetapkan UUD 1945
2. Memilih presiden dan wakil presiden
3. Membentuk KNIP
2. Nasionalisme dalam arti sempit yaitu nasionalisme yang 50
berlebihan atau disebut chauvinisme. Nasionalisme seperti ini
hanya mencintai bangsa sendiri namun dengan merendahkan
bangsa lain. Sedangkan nasionalisme dalam arti luas yaitu
nasionalisme yang ideal. Kita sebagai bangsa Indonesia
seharusnya mencintai bangsa kita namun tetap menghargai bangsa
lain.
Lampiran 4
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian keterampilan ini berupa lembar observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru.

B. Petunjuk Pengisian
Lembar ini diisi oleh guru pada saat dan setelah pelaksanaan pembelajaran. Pada
kolom sikap keterampilan, tuliskan skor angka 1-4. Kemudian, tuliskan jumlah
dan rata-rata skor pada kolom yang tersedia. Konversikan rata-rata skor tersebut.

C. Lembar Observasi
Kelas : VII
Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran :
Periode Pengamatan : Tanggal ......
Rubrik Penskoran :
Nama Skor Sikap Keterampilan (1-4)
Jumlah Skor Nilai
No Peserta Menanya/ Penggunaan
Argumentasi Estetika Skor Akhir Kualitatif
Didik Menjawab Bahasa
1.
2.
3.
dst

Pedoman Penskoran (rubrik) :


No Indikator Penilaian Keterampilan
1. Menanya/ Skor 4, apabila sering menjawab/menanya
Menjawab Skor 3, apabila kadang-kadang menjawab/menanya
Skor 2, apabila jarang menjawab/menanya
Skor 1, apabila tidak pernah menjawab/menanya.
No Indikator Penilaian Keterampilan
2. Argumentasi Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak
jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan
tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional,
dan tidak jelas
3. Penggunaan Skor 4, apabila menggunakan bahasa dan penulisan sesuai
bahasa EYD, serta mudah dipahami
Skor 3, apabila menggunakan bahasa dan penulisan sesuai
EYD, namun tidak mudah dipahami
Skor 2, apabila menggunakan bahasa sesuai EYD,namun
penulisan tidak sesuai EYD dan tidak mudah dipahami
Skor 1, apabila menggunakan bahasa dan penulisan tidak
sesuai dengan EYD, dan tidak mudah dipahami
4. Estetika Skor 4, apabila kreatif, rapi, dan menarik
Skor 3, apabila kreatif, rapi, dan kurang menarik
Skor 2, apabila kreatif, kurangrapi, dan kurang menarik
Skor 1, apabila kurang kreatif, kurang rapi, dan kurang
menarik
Keterangan:
1. Rumus Penghitungan Skor Akhir
Total Skor
Skor Akhir = X4
Skor Maksimal
Skor Maksimal = Banyaknya Indikator X 4
2. Kriteria Ketuntasan Minimal aspek keterampilan = B
3. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 104 Tahun
2014 yaitu:
A = Apabila memperoleh Skor Akhir: 3,85 – 4,00
A- = Apabila memperoleh Skor Akhir: 3,51 – 3,84
B+ = Apabila memperoleh Skor Akhir: 3,18 – 3,50
B = Apabila memperoleh Skor Akhir: 2,85 – 3,17
B- = Apabila memperoleh Skor Akhir: 2,51 – 2,84
C+ = Apabila memperoleh Skor Akhir: 2,18 – 2,50
C = Apabila memperoleh Skor Akhir: 1,85 – 2,17
C- = Apabila memperoleh Skor Akhir: 1,51 – 1,84
D+ = Apabila memperoleh Skor Akhir: 1,18 – 1,50
D = Apabila memperoleh Skor Akhir: 1,00 – 1,17

Mengetahui, Sentolo, 29 Agustus 2019


Guru Pembimbing Mahasiswa PLP UNY

Triwidiastuti Graha Purnama Aji


NIP. 19690921 200701 2 023 NIM. 16401244008

Anda mungkin juga menyukai