Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP N 1 SEKAYU


Mata Pelajaran : PPKn
Kelas /Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Tahun Pelajaran : 2022 - 2023
Alokasi Waktu : 45 menit ( 1 X Pertemuan )

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, procedural dan
metakognitif) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

NO Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1. 3.1. Menganalisis proses perumusan 3.1.1 Menunjukkan peran dalam perumusan
dan penetapan Pancasila dan penetapan pancasila sebagai dasar
sebagai dasar Negara negara.
3.1.2 Menentukan proses pancasila sebagai
dasar negara. (HOTS)
3.1.3 Menganalisis proses perumusan dan
penetapan pancasila sebagai dasar
negara. (HOTS)
C. Tujuan Pembelajaran

a. Sikap Spiritual

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat


mengidenfikasi perumusan pancasila sebagai dasar negara dalam sidang BPUPKI.

b. Sikap Sosial

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat


membandingkan pendapat para pendiri negara tentang isi pancasila dengan baik.

c. Pengetahuan

(C1) Setelah membaca dan memahami (C) tayangan video pembelajaran, peserta
didik (A) diharapkan dapat menunjukkan (B) peran dalam perumusan dan
penetapan pancasila sebagai dasar negara dengan baik (D).

(C2) Setelah memahami dan mengamati (C) video pembelajaran, peserta didik
(A) diharapkan dapat menentukan (B) pancasila sebagai dasar negara secara tepat
(D).

(C3) Setelah mengamati (C) video pembelajaran, peserta didik (A) diharapkan
dapat menganalisis (B) perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara
dengan baik (D).

d. Keterampilan

(D1) Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat


merumuskan penetapan pancasila sebagai dasar negara dengan tepat.

(D2) Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat


mengembangkan semangat komitmen para pendiri negara dalam merumuskan dan
menetapkan pancasila sebagai dasar negara dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
1. Arti dan Makna Pancasila (Konseptual)
 Ketuhanan Yang Maha Esa, Menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang
beragama, dan bahwa agama merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat
Indonesia.
 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Menegaskan bahwa hak asasi manusia harus
diakui dan dilindungi oleh negara, serta bahwa setiap orang harus saling menghargai
dan memperlakukan sesama dengan adil.
 Persatuan Indonesia, Menegaskan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak
terbagi, serta bahwa setiap orang harus bersikap toleran terhadap keberagaman yang ada
di dalam negeri.
 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, Menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara
demokratis yang diatur oleh aturan-aturan yang dibuat melalui mekanisme
permusyawaratan/perwakilan.
 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, Menegaskan bahwa setiap orang harus
memperoleh keadilan sosial yang sama, serta bahwa setiap orang harus memperoleh hak
yang sama dalam hal pelayanan publik.

Sebagai pijakan dasar bagi semua kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan lembaga-
lembaga negara lainnya di Indonesia. Pancasila juga merupakan landasan bagi semua aktivitas
kemasyarakatan, keagamaan, dan kebudayaan di Indonesia. Selain itu, Pancasila juga sebagai
simbol integrasi dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan adat
istiadat. Pancasila menjadi landasan bagi semua pihak untuk terlibat dalam proses pembuatan
kebijakan dan pengambilan keputusan di Indonesia.

Pancasila sebagai dasar bagi pembangunan ekonomi Indonesia yang memuat makna dan
arti bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai keadilan sosial yang dapat menjadi dasar bagi
pemerintah dalam mengelola kebijakan ekonomi yang sehat dan sejahtera bagi seluruh rakyat
Indonesia. Selain itu, Pancasila juga mengandung nilai-nilai persatuan Indonesia yang dapat
menjadi dasar bagi pemerintah dalam mengelola kebijakan ekonomi yang memperhatikan
kesejahteraan dan keberlanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
2. Peran Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara (Faktual)
BPUPKI : merumuskan pancasila sebagai dasar negara indonesia
PPKI ; Mnetapkan pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

Ada beberapa tokoh bangsa yang berperan dalam merumuskan dasar negara Republik Indonesia,
antara lain: Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

1. Mohammad Yamin, menyampaikan pidato dengan berjudul “Azas dan Dasar Negara
Kebangsaan Republik Indonesia” pada Sidang BPUPKI pertama tanggal 29 Mei 1945.
Susunan dasar negara Indonesia yang diusulkan Mohammad Yamin dalam pidatonya yaitu
sebagai berikut:
 Peri Kebangsaan
 Peri Kemanusiaan
 Peri Ketuhanan
 Peri Kerakyatan
 Kesejahteraan Rakyat

2. Mr. Soepomo, mengemukakan pemikirannya di sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945.


Pemikirannya berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar
negara Indonesia merdeka. Soepomo tidak secara spesifik menyebutkan dasar negara
Indonesia merdeka. Ia menjelaskan berbagai aliran politik negara dan kemudian menyatakan
bahwa “negara integralistik" paling cocok sebagai bentuk negara Indonesia nantinya..
Pemikiran Mr. Soepomo tersebut kemudian disimpulkan sebagai usulan dasar negara yang
mencakup poin-poin sebagai berikut :

 Persatuan
 Kekeluargaan
 Keseimbangan lahir dan batin
 Musyawarah
 Keadilan rakyat

3. Ir. Soekarno, dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan ihwal
“Dasar Indonesia Merdeka" dan memperkenalkan istilah Pancasila atau lima sila. Tanggal 1
Juni inilah yang nantinya diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Ismaun melalui buku
bertajuk Pancasila : Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia dalam Rangka Cita-cita dan
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan (1978) mencatat lebih lanjut tentang uraian Soekarno
dalam Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Dalam kesempatan ini, Soekarno
memperkenalkan istilah Pancasila yang nantinya ditetapkan sebagai dasar negara.

Pancasila terinspirasi dari bahasa Sanskerta, yaitu panca yang berarti “lima” dan sila yang
bermakna “prinsip” atau “asas”. “Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan
petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila,” lantang Bung Karno dikutip dari
Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI. “Sila artinya asas atau dasar, dan di atas
kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi,” lanjut sosok yang nantinya
menjadi Presiden RI pertama ini. Selanjutnya, Soekarno menguraikan satu persatu dasar negara
Indonesia merdeka yang disebutnya Pancasila itu. Bung Karno memaparkan tentang Pancasila yang
berisi limas azas dasar, yaitu:
 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme atau perikemanusiaan
 Mufakat atau demokrasi
 Kesejahteraan sosial
 Ketuhanan yang Maha Esa

3. Proses Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara (Prosedural)


A. Pembentukan BPUPKI BPUPKI dilantik oleh Jepang, beranggotakan enam puluh dua (62)
orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh (7) orang anggota perwakilan
dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil
ketua, yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso. BPUPKI mengadakan sidang
sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama
dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas tentang Dasar Negara.
Sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 dengan membahas
rancangan UndangUndang Dasar.
B. Perumusan Dasar Negara Usulan mengenai rumusan dasar Indonesia merdeka dalam sidang
pertama BPUPKI secara berurutan dikemukakan oleh Ir. Soekarno, Mr. Soepomo, dan Mr.
Muhammad Yamin. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menyepakati kesepakatan
dalam satu rancangan pembukaan hukum dasar (undang-undang dasar). Persetujuan Panitia
Sembilan ini termaktub di dalam satu rancangan pembukaan hukum dasar (undang-undang
dasar). Oleh Ir. Soekarno rancangan pembukaan hukkum dasar ini diberikan nama
”Mukadimah”, oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan ”Piagam Jakarta”, dan oleh Sukiman
Wirjosandjojo disebut ”Gentlemen’s Agreement”. Naskah mukadimah ”Piagam Jakarta”
memiliki banyak persamaan dengan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
C. Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI
melaksanakan sidang, salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada alinea keempat Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai
Dasar Negara.
D. Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan Pancasila sebagai Dasar
Negara Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan patriotisme.
Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap
pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation state. Patriotisme berasal dari
kata patria, yang artinya tanah air. Patriotisme berarti semangat cinta tanah air atau sikap
seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan bangsanya.

E. Media Pembelajaran
 Pendekatan : Scientific, TPACK
 Model pembelajaran : Problem Based Learning
 Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan

F. Alat dan Media


 Alat : HP, laptop,
 Media : Google Sites, Video Pembelajaran (TPACK), Skype

G. Sumber Belajar
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Buku Guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII. Jakarta. Kementerian
Pendidikan Pancasila dan Kebudayaan Republik Indonesia : Halaman 1 - 32
 Trianto,Triwulan T. 2007. “Falsafah Negara dan Pendidikan Kewarganegaraan”.
Jakarta: Prestasi Pustaka
 Video Pembelajaran Proses Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar
Negara (https://youtu.be/5tM9oweRoP0?si=CimUQWQp5uR4_iAx)
 Video Pembelajaran Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
(https://youtu.be/dXJNjai7DZU?si=fha067776Z5GMhUp)

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
TAHAPAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
PEMBELAJARAN (Berpusat pada peserta didik) WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
 Orientasi
1. Guru memberikan salam lalu (berdoa) untuk memulai
pembelajaran.
2. Guru menanyakan kabar peserta didik dan memeriksa
kehadiran peserta didik.
Pendahuluan 3. Guru memeriksa kerapian pakian dan kebersihan kelas. 10 menit

4. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan


peregangan dan gerakan fisik untuk senam otak.
 Apresepsi
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang ingin dicapai dengan media power
point.
2. Guru memberikan apresiasi dengan memutarkan video
pembelajaran dengan LCD berkaitan dengan materi
proses perumusan dan penetapan pancasila sebagai
dasar negara.
3. Guru memberikan gambaran materi untuk memulai
pembelajaran dan peserta didik mengaitkan dengan
pengalamannya.

B. Kegiatan Inti
 Mengamati
1. Peserta didik diminta mengamati tayangan video yang
disajikan guru tentang proses perumusan dan
penetapan pancasila sebagai dasar negara. (TPACK)
2. Melalui tayangan video pembelajaran peserta didik
menentukan pancasila sebagai dasar negara.

 Menanya
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menanyakan hal - hal yang belum dipahami terkait
perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara.
(PCK,4C-Collaboration)
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai