STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI i
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI ii
SK KETUA STAIN
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI iii
TIM PENYUSUN
Pengarah
Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag
Penanggung jawab
Drs. Moh. Muslih, M.Pd., Ph.D
Ketua
Dr. H. Makrum Kholil, M.Ag
Sekretaris
Nalim, M.Si
Anggota
Dr. Hj. Susminingsih, M.Ag
H. Salafudin, M.Si
Isriani Hardini, M.A
Mutho’in, M.Ag
Kuat Ismanto, M.Ag
A.M. Muh. Hafidz Ma’sum, M.Ag
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI iv
SAMBUTAN
KETUA STAIN PEKALONGAN
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI v
KATA PENGANTAR
Buku ini dapat diselesaikan karena adanya partisipasi aktif berbagai pihak.
Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, di
antaranya para ketua jurusan, ketua prodi dan tim penyusun yang telah bekerja
keras dalam menyelesaikan tugasnya. Kritik dan saran konstruktif sangat
diharapkan demi kesempurnaan buku ini di masa mendatang.
Tim Penyusun
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI vi
DAFTAR ISI
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI vii
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 1
BAB I
PENDAHULUAN
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 2
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 3
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 4
BAB II
SYARAT DAN PROSEDUR PENGAJUAN
PROPOSAL SKRIPSI
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 5
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 6
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 7
BAB III
BIMBINGAN SKRIPSI
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 8
A. Pembimbing Skripsi
1. Pengertian
Pembimbing skripsi adalah tenaga edukatif yang memberikan
bimbingan kepada mahasiswa dalam penulisan skripsi. Jumlah
pembimbing skripsi maksimal dua orang. Pembimbing I membimbing
metodologi dan materi, sedangkan pembimbing II membimbing tata tulis
dan bahasa.
2. Syarat Pembimbing Skripsi
a. Pembimbing skripsi diangkat oleh Ketua STAIN.
b. Pembimbing skripsi ditunjuk oleh Ketua Jurusan dengan
sepengetahuan Ketua Program Studi berdasarkan Surat Keputusan
(SK) Ketua STAIN.
c. Pembimbing disyaratkan mempunyai jabatan minimal asisten ahli.
3. Pembimbing skripsi ditetapkan sebelum proposal diseminarkan.
4. Tugas Pembimbing
a. Memberikan bimbingan dalam pembuatan skripsi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Mencatat tanggal dan materi konsultasi bimbingan dalam blangko yang
telah disediakan oleh jurusan.
c. Menyetujui dan menandatangani skripsi yang telah selesai dibimbing
untuk munaqasah.
d. Memberi nilai terhadap skripsi yang telah dibimbing.
5. Wewenang Pembimbing
Pembimbing skripsi berstatus sebagai pemegang otoritas tertinggi
terhadap keabsahan skripsi. Oleh karena itu, tanda tangan pembimbing
merupakan bukti bahwa penyusunan skripsi sudah mendapatkan
bimbingan sesuai prosedur.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 9
B. Proses Bimbingan
1. Proses bimbingan skripsi dilakukan secara teratur minimal 4 bulan (5 kali
untuk masing-masing pembimbing dibuktikan dengan lembar
pembimbingan) dan maksimal adalah 1 tahun terhitung sejak
ditetapkannya pembimbing skripsi.
2. Apabila dalam batas waktu 1 tahun sebagaimana dimaksud di atas skripsi
belum dapat munaqasah, pembimbing skripsi dan atau mahasiswa
melaporkan kepada Ketua Jurusan.
3. Proses bimbingan skripsi yang telah melampaui batas waktu sebagaimana
dimaksud di atas, mahasiswa diberi tambahan waktu maksimal tiga bulan
untuk menyelesaikan. Jika mahasiswa tidak mampu menyelesaikan skripsi
dalam waktu yang ditentukan, maka mahasiswa harus mengajukan judul
baru.
4. Apabila karena suatu hal pembimbing skripsi tidak dapat menyelesaikan
tugasnya, pembimbing skripsi harus menyerahkan kembali tugas tersebut
kepada Ketua Jurusan, kemudian Ketua Jurusan menggantikannya
dengan pembimbing skripsi lain.
5. Apabila karena sesuatu alasan yang dapat diterima secara akademik,
pembimbing skripsi dan mahasiswa dapat mengajukan permohonan
penggantian pembimbing kepada Ketua Jurusan.
6. Waktu bimbingan skripsi disepakati oleh pembimbing skripsi bersama
mahasiswa dengan menggunakan blangko konsultasi skripsi yang
dikeluarkan oleh Jurusan.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 10
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 11
BAB IV
TEKNIK PENGETIKAN SKRIPSI
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 12
C. Rujukan
1. Penulisan rujukan skripsi menggunakan sistem footnote (catatan kaki).
2. Catatan kaki diketik menggunakan Time New Roman dengan ukuran 10 pt.
3. Jarak antar baris untuk catatan kaki 1 spasi.
4. Isi catatan kaki tidak hanya berisi sumber pengambilan data/informasi
melainkan dapat juga berupa: (1) komentar persetujuan dan atau
ketidaksetujuan penulis, (2) tambahan informasi yang relevan, yang jika
diuraikan dalam teks akan mengganggu konsentrasi. Oleh karena itu,
dalam satu nomor catatan kaki dapat berisi banyak uraian dan
rujukan/sumber.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 13
5. Baris pertama alinea catatan kaki diketik menjorok, diawali nomor dengan
n.
format superscript ( ).
6. Bila dalam satu halaman terdapat lebih dari satu catatan kaki, maka jarak
antar catatan kaki adalah 6 pt.
D. Format Teks
1. Judul buku dan nama sumber lainnya yang disebut dalam teks harus ditulis
miring. Demikian pula kata-kata asing yang masih mengikuti ejaan aslinya.
2. Dalam memotong kata pada akhir baris harus dihindari pemotongan suku
kata yang terdiri dari satu huruf, seperti memula-i, panta-i dan sebagainya.
3. Dalam tulisan Arab tidak dibenarkan adanya pemenggalan kata, termasuk
kata ganti yang berhubungan dengan kata yang bersangkutan.
E. Sistem Penomoran
1. Halaman-halaman dari bagian awal, nomor halamannya berupa angka
Romawi kecil, yakni i, ii, iii, dan seterusnya, dimulai dari halaman
pengantar dan diletakkan di tengah-tengah bagian bawah halaman.
2. Bagian teks, dari bagian pendahuluan dan seterusnya, nomor
halamannya berupa angka Arab, ditulis pada sudut kanan atas, kecuali
halaman PENDAHULUAN, BAB BARU dan DAFTAR PUSTAKA. Nomor
halaman pada halaman-halaman yang disebut terakhir ini ditempatkan
pada bagian bawah halaman seperti halnya nomor halaman bagian awal
skripsi. Di belakang nomor halaman tidak diberi tanda titik.
3. Bab diberi nomor dengan angka Romawi besar seperti: BAB I, BAB II,
BAB III dan seterusnya di tengah-tengah di atas judul bab.
4. Untuk penomoran dipergunakan sistem yang menggunakan kombinasi
antara angka Romawi, angka Arab, dan huruf Latin. Angka Romawi
besar untuk nomor bab, huruf kapital untuk subbab, angka Arab untuk
sub-subbab dan seterusnya (lampiran 2).
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 14
5. Nomor kutipan atau catatan kaki pada masing-masing bab dimulai dari
awal.
6. Nomor tabel dan gambar ditulis dengan angka Arab dengan sistem
penomoran sesuai bab diikuti nomor urut. Contoh: Tabel 4.1.
7. Setiap tabel dan gambar diberi judul dengan ukuran 12 pt dengan jarak
antar baris 1 spasi. Penulisan sumber tabel dan gambar diletakkan di
bawah kiri tabel dengan ukuran 10 pt.
8. Bilangan-bilangan dalam teks yang terdiri dari satu digit ditulis penuh
dengan huruf, sedangkan bilangan yang lebih dari satu digit (10 ke atas)
ditulis dengan angka.
9. Persen, tanggal, nomor rumah, nomor telepon, jumlah uang, pecahan
desimal dan bilangan yang disertai dengan singkatan selalu ditulis
dengan angka, seperti: 5%, 7 April, Jl. Anggrek nomor 7, telepon 741925,
Rp 800,00, 8 m, dan sebagainya.
10. Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk menghindarinya,
susunan kalimat harus diubah. Apabila kalimat itu tidak dapat diubah
susunannya, angka itu ditulis penuh dengan huruf.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 15
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 16
BAB V
FORMAT SKRIPSI
PENELITIAN KUANTITATIF
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 17
A. Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari sampul luar, halaman judul, pernyataan
keaslian skripsi, nota pembimbing, pengesahan, transliterasi, persembahan,
motto, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar gambar.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
2. Halaman Judul
Halaman judul berisi sama dengan halaman sampul luar, dicetak pada
kertas HVS ukuran Kuarto/A4 80 gram berwarna putih (lampiran 1).
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 18
5. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat nama lengkap mahasiswa, Nomor Induk
Mahasiswa, judul skripsi, bukti pengesahan oleh dewan penguji skripsi dan
Ketua STAIN (lampiran 5).
6. Transliterasi
Transliterasi digunakan untuk menulis kata Arab yang belum diserap
dalam bahasa Indonesia. Pedoman transliterasi yang digunakan dalam
penulisan buku ini adalah hasil dari Surat Keputusan Bersama (SKB) dua
menteri, yakni Menteri Agama Republik Indonesia No.158 tahun 1987 dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0543 b / U /
1987 (lampiran 5).
7. Halaman Persembahan
Halaman ini dimaksudkan untuk menyampaikan persembahan yang
dikemukakan oleh penulis skripsi dengan menggunakan bahasa baku.
8. Halaman Motto
Halaman motto berisi moto atau kata-kata mutiara yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas dalam skripsi.
9. Abstrak
Kata “abstrak” ditulis dengan huruf kapital (ABSTRAK). Teks abstrak
disusun 150-200 kata dalam tiga paragraf dengan menggunakan satu
spasi yang mencakup: paragraf pertama berisi latar belakang masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian; paragraf kedua berisi metode penelitian;
paragraf ketiga berisi hasil penelitian.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 19
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 20
B. Bagian Inti
Bagian ini terdiri atas pendahuluan, teori yang digunakan untuk
landasan penelitian, hasil penelitian, analisis hasil penelitian, dan penutup.
1. Pendahuluan (BAB I)
Isi pendahuluan merupakan penjelasan-penjelasan yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam bab-bab. Penjelasan-
penjelasan itu dirinci dengan urutan: 1) Latar Belakang Masalah, 2)
Rumusan Masalah, 3) Tujuan Penelitian, 4) Kegunaan Penelitian, dan 5)
Sistematika Penulisan.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah upaya untuk menyatakan secara
tersurat pertanyaan-pertanyaan secara singkat, padat, dan jelas yang
akan dicari jawabannya melalui penelitian. Rumusan masalah
diturunkan dari topik dan mencakup semua variabel, baik variabel
umum maupun khusus.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menguraikan hal yang akan dicapai. Tujuan
dirumuskan secara spesifik dengan urutan yang sesuai dengan
rumusan masalah.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 21
d. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian menjelaskan pentingnya temuan penelitian,
baik yang bersifat akademis maupun praktis.
e. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan memuat urutan pembahasan yang
tercantum dalam skripsi.
b. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi hasil penelitian terdahulu yang relevan
dengan masalah penelitian, baik berupa jurnal penelitian maupun karya
ilmiah (skripsi, tesis, disertasi). Tujuan dari tinjauan pustaka adalah
untuk mencari persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan
dilakukan (positioning research).
c. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan sintesis dari serangkaian teori
yang tertuang dalam landasan teori, yang pada dasarnya merupakan
gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau
alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka
berpikir dapat disajikan dalam bentuk bagan, deskripsi kualitatif, dan
atau gabungan keduanya.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 22
d. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara atas
suatu hubungan, sebab akibat dari kinerja variabel yang perlu
dibuktikan kebenarannya.
b. Setting Penelitian
Setting penelitian berisi tempat dan waktu penelitian
c. Variabel Penelitian
Pada uraian ini dituliskan definisi operasional semua variabel
yang ada dalam penelitian yang akan dilakukan.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 23
b. Analisis Data
Pada bab ini, penulis memaparkan semua hasil penelitian yang
dilakukan, baik hasil penelitian lapangan maupun penelitian pustaka.
Uraiannya dilakukan secara sistematis disesuaikan dengan
permasalahan yang diteliti.
c. Pembahasan
Uraian analisis penelitian harus konsisten dengan desain
penelitian dan metode analisis yang digunakan sesuai dengan
permasalahan yang dibahas dalam skripsi. Pada penelitian kuantitatif
temuan (hasil) penelitian berupa angka. Temuan (hasil) yang berupa
angka ini harus dijelaskan atau diinterpretasikan dengan kata-kata dan
interpretasi itu perlu dijelaskan atau dibahas lebih lanjut.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 24
5. Penutup (BAB V)
Bab penutup merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan
saran. Kesimpulan merupakan temuan pembahasan, sekaligus menjadi
jawaban dari rumusan permasalahan. Kesimpulan berupa butir-butir
bernomor yang konsisten dengan rumusan dan analisis masalah.
Sedangkan saran merupakan rekomendasi dari penulis kepada pihak-
pihak tertentu yang berkaitan dengan tema penelitian.
C. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat identitas semua buku, jurnal, ensiklopedi,
laporan penelitian, dan sumber-sumber rujukan yang digunakan dalam
penulisan skripsi, yang disebut di bagian isi. Sumber yang tidak disebut di
bagian isi tidak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya,
semua sumber yang disebut di bagian isi harus disebut pula di dalam
daftar pustaka. Apabila ada sumber kepustakaan yang menggunakan
selain huruf latin, maka sumber tersebut harus ditulis dengan huruf latin
sesuai pedoman transliterasi.
2. Lampiran
Lampiran memuat semua dokumen atau bahan penunjang yang
dipandang penting dalam penulisan skripsi. Setiap lampiran diberi nomor
urut sesuai dengan tahapan dalam penulisan skripsi. Lampiran dapat
berupa (1) surat izin penelitian, (2) instrumen penelitian, (3) rumus-rumus
dan penghitungan statistik, (4) prosedur penghitungan, (5) hasil uji coba
instrumen, (6) catatan lapangan (field notes), atau (7) transkrip
wawancara.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 25
BAB VI
FORMAT SKRIPSI
PENELITIAN KUALITATIF
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 26
Secara garis besar, skripsi kualitatif memuat tiga bagian yaitu: bagian awal,
bagian inti dan bagian akhir. Skripsi kualitatif disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
A. Bagian Awal
Bagian awal skripsi meliputi halaman sampul luar, halaman judul
(sampul dalam), halaman surat pernyataan keaslian, nota pembimbing,
halaman pengesahan, pedoman transliterasi, halaman persembahan,
halaman motto, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar
gambar, daftar lampiran. Penjelasan dan contoh format untuk bagian-bagian
tersebut sama dengan penjelasan dan contoh format pada bagian panduan
penyusunan skripsi penelitian kuantitatif.
B. Bagian Inti
Bagian inti skripsi kualitatif terdiri dari lima bab, meliputi : pendahuluan,
tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta
kesimpulan dan saran. Dalam penulisan skripsi untuk penelitian kualitatif,
dapat dilakukan penyesuaian konteks untuk Bab I sampai Bab V sesuai
dengan penelitian yang telah dilaksanakan.
1. Pendahuluan
Penjelasan untuk bab ini sama dengan penjelasan pada bagian
panduan penyusunan proposal skripsi penelitian kualitatif.
2. Tinjauan Pustaka
Penjelasan untuk bab ini sama dengan penjelasan pada bagian
panduan penyusunan proposal skripsi penelitian kualitatif.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 27
3. Metode Penelitian
Penjelasan untuk bab ini sama dengan penjelasan pada bagian
panduan penyusunan proposal skripsi penelitian kualitatif. Dalam
penulisan skripsi kualitatif, dapat dilakukan penyesuaian konteks sesuai
dengan pelaksanaan penelitian.
a. Kesimpulan
Dalam subbab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian secara
tegas dan lugas, sesuai dengan permasalahan penelitian.
Kesimpulan bukanlah ringkasan dari pembahasan, melainkan
jawaban dari masalah yang dikemukakan, sehingga isi kesimpulan
tidak boleh keluar dari rumusan masalah yang dikemukakan.
b. Saran
Setelah hasil penelitian disimpulkan, peneliti juga harus mampu
memberikan saran yang operasional berdasarkan temuan penelitian.
Saran tersebut berupa rekomendasi untuk peneliti selanjutnya, pihak
yang terkait dengan penelitian, dan masyarakat secara umum.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 28
C. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi meliputi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
Penjelasan tentang daftar pustaka dalam skripsi sama dengan penjelasan di
bagian panduan penyusunan proposal skripsi penelitian kualitatif, sedangkan
lampiran dalam skripsi kualitatif minimal terdiri dari:
1. panduan wawancara/observasi,
2. data penelitian seperti data mentah, hasil observasi dan tabel
kategorisasi,
3. surat pengantar dan izin penelitian (penelitian yang berhubungan dengan
institusi),
4. surat keterangan telah melaksanakan penelitian (dari institusi),
5. lembar pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian,
6. dokumentasi yang relevan.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 29
BAB VII
BAHASA DAN TATA TULIS
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 30
A. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah bahasa yang
baik dan benar. Aspek-aspek kebahasaan yang harus diperhatikan dalam
penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
1. gaya penulisan;
2. keefektifan dan kecermatan penggunaan kalimat;
3. ketepatan pemakaian ejaan dan tanda baca; dan
4. ketepatan menulis rujukan dan daftar pustaka.
Gaya penulisan skripsi menggunakan bahasa formal, tepat, sederhana,
tidak berbelit-belit, dan langsung menuju kepada persoalan. Oleh karena itu,
diperlukan bahasa yang lugas dan menggunakan ejaan yang berpedoman
kepada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Hal-hal yang harus dicermati
antara lain pemakaian huruf (huruf kapital dan huruf miring), penggunaan
tanda baca, penulisan dan pemenggalan kata, penulisan unsur serapan, serta
penulisan rujukan dan daftar pustaka.
B. Tata Tulis
1. Judul Skripsi dan Judul Bab
Judul merupakan pernyataan yang singkat, jelas, mencerminkan
variabel penelitian dan objek yang diteliti, serta disesuaikan dengan bidang
konsentrasi program studi. Judul skripsi dan judul bab ditulis dengan huruf
kapital, cetak tebal (bold), dan diletakkan di tengah halaman bagian atas.
Judul yang panjang disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan
pemenggalan kata dan estetika penulisan.
2. Judul Subbab
Judul subbab dicetak tebal (bold) dan ditulis dengan huruf kapital
tiap awal kata (Capitalize Each Word) kecuali kata hubung dan kata depan.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 31
Judul subbab pada skripsi yang menggunakan bahasa Arab dicetak tebal
(bold).
3. Judul Sub-subbab
Judul sub-subbab tidak dicetak tebal dan ditulis dengan huruf kapital
tiap awal kata (Capitalize Each Word) kecuali kata hubung dan kata depan.
4. Kutipan Langsung
Kutipan langsung sama dengan bentuk asli yang dikutip dalam hal
susunan kata dan tanda bacanya. Kutipan langsung tidak boleh lebih dari
satu halaman. Kutipan langsung ada berbagai bentuk, misalnya sebagai
berikut:
a. Prosa
Kutipan berbentuk prosa yang panjangnya tidak lebih dari lima
baris dimasukkan sebagai bagian dari teks skripsi dan dituliskan di
antara tanda petik rangkap (“…”). Jika kutipan lebih dari lima baris,
kutipan dipisahkan dari paragraf sebelumnya, ditulis 1 spasi, diletakkan
dengan jarak 1 cm dari tepi kiri dan tepi kanan paragraf sebelumnya.
b. Puisi
Puisi dan kata-kata mutiara yang terdiri atas satu baris
dimasukkan sebagai bagian dari teks skripsi dan dituliskan di antara
tanda petik rangkap. Jika terdiri dari dua baris atau lebih dipisahkan
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 32
penulisannya dari teks skripsi, tanpa tanda petik rangkap sebelum dan
sesudahnya. Contoh:
d. Anotasi
Anotasi atau keterangan pendek dapat disisipkan sesudah kata
atau kalimat yang diberi keterangan. Anotasi ditulis di antara tanda
koma. Contoh:
Khalifah Abu Ja'far al-Manshur, khalifah kedua dari Daulah Abbasiyah,
memerintahkan Anas bin Malik untuk mengumpulkan semua hadits yang ia
ketahui.
Apabila anotasi lebih dari satu baris ditulis di catatan kaki.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 33
e. Kalimat Elips
Kalimat elips adalah kalimat yang bagiannya ada yang dibuang.
Kutipan yang berbentuk kalimat elips dimasukkan dalam bagian teks
skripsi dan selain dituliskan di antara tanda petik rangkap, juga dibatasi
dengan tiga buah titik sebelum atau sesudahnya.
1) Kalimat Elips yang dibuang bagian awalnya.
Contoh:
“... semuanya berpangkal pada pokok yang ketiga, yaitu sahih, hasan, dan
dlaif.”
2) Kalimat Elips yang Dibuang Bagian Tengahnya
Contoh:
“Malaikat ... selalu taat menjalankan apa saja yang diperintahkan Allah
kepada mereka.”
f. Interpolasi
Mengingat kutipan langsung harus diambil tepat sama dengan
aslinya, maka apabila terdapat kesalahan dalam sumber kutipan dapat
dilakukan koreksi dengan menulis [sic].
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 34
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 35
Nama buku diberi garis bawah atau huruf miring (italic), halaman
disingkat dengan hlm., nama pengarang ditulis sesuai dengan nama yang
tercantum dalam buku karangannya. Pangkat atau gelar seperti: Prof. Dr.,
S.H., K.H., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
Untuk menghindari pengulangan pada catatan kaki digunakan
sejumlah ketentuan yaitu: menulis ulang nama penulis, judul buku dan
halaman. Ketentuan ibid,.loc cit., op cit., tidak digunakan. Contoh:
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 36
1
Muhammad Syahrur, Prinsip dan Dasar Hermeneutika Al-Quran
Kontemporer, terjemahan Sahiron Syamsuddin dan Burhanuddin Dzikri
(Yogyakarta: Elsaq Press, 2004), hlm. 129.
2
Muhammad Syahrur, Prinsip dan Dasar Hermeneutika… hlm. 147
(berarti dari buku yang tersebut di atas).
a. Dari Buku
3
Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam Al-Qur’an, Cet. Ke-2, Jilid II
(Bandung: al-Ma'aif, 1972), hlm. 9.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 37
b. Dari al-Qur’an
Untuk kutipan dari ayat-ayat al-Qur’an tidak diperlukan catatan
kaki karena nama dan nomor surat serta nomor ayat telah dituliskan
pada akhir ayat yang dikutip.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 38
f. Dari Makalah
Contoh:
14
Anies Rasyid Baswedan, “Peran Pendidikan Vokasi Dalam Era
MEA 2015”, Makalah Disampaikan dalam Seminar Nasional, Peran
Pendidikan Vokasi Dalam Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015,
yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Keilmuan (P&K)
BEM Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 23 Mei 2015.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 39
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 40
k. Dari Ensiklopedi
Metode pengutipannya adalah dengan menyebut nama editor,
nama entri dalam tanda petik, nama ensiklopedi dengan cetak miring,
nomor jilid (jika ada) kurung buka, nama kota tempat penerbit, titik dua,
nama penerbit dan tahun penerbitan, kurung tutup, serta nomor
halaman. Contoh:
20
H.A.R. Gibb dan J.H. Kramers (Ed.), "Khamr", Shorter
Encyclopedia of Islam, Jilid III (Leiden: Brill, 1974), hlm. 234.
l. Dari Internet
Metode pengutipan dari internet adalah dengan menyebut nama
penulis, judul tulisan diletakkan di antara tanda petik. Jika karya tulis
keseluruhan ada, judul ditulis dengan huruf miring. Data publikasi berisi
protocol dan alamat, path, tanggal pesan atau waktu unduh. Contoh:
21
Muhammad Sirozi, “Internasionalisasi Studi Islam Indonesia:
Peluang dan Tantangan di Uni Eropa”, http://diktis.kemenag.go.id/NEW/
index.php?berita=detil&jenis= artikel&jd=200 (Diakses tanggal 12 Juli
2015).
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 41
BAB VIII
MUNAQASAH
(UJIAN SKRIPSI)
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 42
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 43
D. Penilaian
1. Penilaian skripsi meliputi materi, presentasi/penyajian dan tata tulis. Skripsi
dipertahankan dalam munaqasah dan penilaian diberikan terhadap tingkat
penguasaan materi, kemampuan mempertahankan skripsi secara ilmiah,
dan kualitas tata penulisan skripsi.
2. Penilaian munaqasah meliputi komponen sebagai berikut:
a. Materi skripsi dengan bobot 60%, terdiri dari:
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 44
Keterangan:
NS = Nilai Skripsi
NP1 = Nilai Penguji 1
NP2 = Nilai Penguji 2
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 45
( )
Keterangan:
NS = Nilai Skripsi
NK = Nilai Komprehensif
NPS = Nilai Pembimbing Skripsi
NAS = Nilai Akhir Skripsi
E. Penguji Skripsi
1. Syarat dosen penguji minimal memiliki jabatan fungsional lektor atau
bergelar Magister pada bidang keahlian yang sesuai.
2. Penguji memberikan penilaian sesuai komponen-komponen yang
ditentukan.
3. Penguji berwenang menentukan kelulusan mahasiswa.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 46
F. Perbaikan Skripsi
Mahasiswa yang dinyatakan lulus, tetapi naskah skripsinya oleh tim
penguji masih dinilai mengandung kelemahan, wajib memperbaikinya dengan
berkonsultasi kepada tim penguji.
G. Munaqasah Ulang
Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, harus memperbaiki skripsi
berdasarkan saran tim penguji. Selanjutnya dapat mendaftar ulang
munaqasah kepada jurusan dalam tenggang waktu maksimal tiga bulan.
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 47
LAMPIRAN-LAMPIRAN
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 48
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 49
BAB I
JUDUL BAB
A. Judul Subbab
1. Judul ...
a. Judul ...
1) Judul ...
a) Judul ...
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 50
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 51
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 52
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 53
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 54
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 55
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 56
DAFTAR ISI
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 57
LAMPIRAN .......................................................................................................... 25
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 58
DAFTAR ISI
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 59
LAMPIRAN .......................................................................................................... 25
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 60
DAFTAR ISI
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 61
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 62
DAFTAR PUSTAKA
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 63
DAFTAR TABEL
Halaman
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 64
DAFTAR GAMBAR
Halaman
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 65
STAIN PEKALONGAN
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI 66
STAIN PEKALONGAN