Anda di halaman 1dari 11

PERTANYAAN DAN JAWABAN PRESENTASI KELOMPOK KANKER OVARIUM

NO NAMA PERTANYAAN NAMA JABAWAN


PENANYA PENJAWAB
1 Murniza Jelaskan cara dan Putri Parasentesis, berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘menusuk’, adalah
tujuan pengambilan Cholifah proseduryang melibatkan penusukan daerah perut untuk mengumpulkan cairan
cairan dalam perut ? peritoneal. Penumpukan cairan di daerah perut (asites) dapat disebabkan oleh
berbagai alasan, termasuk kanker, Parasentesis biasanya dilakukan untuk
mendapatkan sampel cairan yang nantinya dikirim ke laboratorium untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Akan tetapi, parasentesis juga dapat dilakukan untuk
mengeluarkan cairal peritoneal dan menghilangkan rasa sakit (akibat tekanan)
bagi pasien yang memiliki kanker atau sirosis. Parasentesis umumnya dibedakan
menjadi 2: * Parasentesis diagnostik, untuk mendiagnosis kondisi serius seperti
penyakit hati dan kanker * Parasentesis volume besar, untuk mengeluarkan
banyak cairan dari rongga perut. Prosedur ini disarankan untuk pasien dengan
asites, yaitu penumpukan cairan pada rongga peritoneal di perut. Asites cukup
umum terjadi pada penderita penyakit hati parah, sirosis, atau kanker yang telah
menyebar ke organ di dalam perut.
Pasien dengan asites parah cenderung memiliki perut buncit akibat cairan yang
telah menumpuk pada rongga peritoneal. Cairan yang menumpuk pada lapisan
perut dan organ dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan terkadang tekanan
yang menyakitkan. Pasien dengan asites dapat mengalami sesak nafas dan
masalah pada usus akibat tekanan tersebut.
 Cara Kerja Parasentesis
Sebelum parasentesis dapat dilakukan, pasien harus lebih dulu memberitahukan
dokter hal-hal berikut:
 Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi;
 Alergi terhadap obat bius;
 Apakah pernah mengalami masalah pendarahan atau penggumpalan
darah;
 Untuk pasien wanita, apakah mereka sedang hamil atau mungkin hamil
Sebelum parasentesis, dokter akan melakukan pemeriksaan lain untuk
memastikan bahwa pasien tidak memiliki kondisi yang mungkin memperburuk
tindakan, seperti masalah pembekuan darah. Pasien juga akan diminta untuk
mengosongkan kandung kemihnya sebelum tindakan dimulai.
Walaupun umumnya dilakukan di klinik rawat jalan atau kantor dokter, namun
parasentesis juga dapat dilakukan di ruang gawat darurat di rumah sakit. Hanya
dokter ahli saja yang harus melakukan tindakan sensitif ini, untuk menghindari
risiko dan komplikasi.
Pasien harus berbaring di tempat tidur, dengan posisi kepala lebih tinggi untuk
memastikan cairan menumpuk di perut bagian bawah. Biasanya, dokter akan
memberikan obat oles atau bius lokal di daerah tempat jarum akan dimasukkan.
Parasentesis diagnostik hanya membutuhkan sejumlah kecil cairan peritoneal.
Sampel akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan
hasilnya akan dikirim kembali pada dokter yang mendiagnosa untuk dianalisa.
Pada parasentesis volume besar, dokter akan membutuhkan waktu lebih untuk
mengeluarkan cairan, dan botol kosong yang dipasang ke jarum akan digunakan
untuk membantu proses pengeluaran. Apabila pasien memiliki asites parah, ia
mungkin harus duduk pada beberapa tahap untuk memastikan seluruh cairan di
perut benar-benar habis terbuang.
Setelah cairan dikeluarkan, dokter akan menutup tempat yang ditusuk.
Parasentesis diagnostik biasanya memerlukan waktu 30 menit. Akan tetapi,
mengeluarkan cairan dalam jumlah banyak akan memerlukan waktu lebih.
Pasien yang tekanan darahnya normal dapat melanjutkan aktivitas normal
bebrapa jam setelah tindakan.
2 Rita Mengapa pada Saat Menopause terjadi ketika ovarium seorang wanita berhenti melepaskan telur.
menopause umur 60 Dua faktor utama yang terkait dengan risiko yang lebih tinggi dari kanker setelah
tahun bisa jadi menopause yakni adanya Peningkatan paparan hormon, seperti estrogen, yang
faktor ca ovarium? meningkatkan risiko kanker rahim dan kanker payudara serta adanya Peningkatan
jumlah ovulasi, yang meningkatkan risiko kanker ovarium
3 Fitri Di catatan Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan
perkembangan perhatian pasien pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang
kenapa tehnik dialami. Misalnya seorang pasien sehabis operasi mungkin tidak merasakan nyeri
relaksasi selalu di sewaktu melihat pertandingan sepakbola di televise.
ulang-ulang? Beberapa teknik distraksi antara lain: bernafas secara pelan-pelan, massage sambil
bernafas pelan-pelan, mendengar lagu sambil menepuk-nepukkan jari-jari atau
kaki, atau membayangkan hal-hal yang indah sambil menutup mata.
Relaksasi adalah metode yang efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri
kronis. Ada tiga hal utama yang diperlukan dalam relaksasi yaitu posis yang tepat,
pikiran beristirahat, lingkungan yang tenang. Posisi pasien diatur senyaman
mungkin dengan semua bagian tubuh disokong (missal bantal menyokong leher),
persendian fleksi, dan otot-otot tidak tertarik (misal tangan dan kaki tidak
disilangkan).
4 Yuni Menurut kelompok  Usia. Kanker ovarium cenderung terjadi pada wanita berusia 50 tahun ke atas.
apa saja faktor  Genetik. Risiko untuk terkena kanker ovarium akan meningkat jika memiliki
pencetus ca ovarium anggota keluarga yang mengidap kanker ovarium atau kanker payudara. Begitu
dan jelaskan juga pada wanita yang memiliki gen BRCA1 dan BRCA2, yang merupakan
alasanya? mutasi genetic yang dapat diturunkan.
 Terapi pengganti hormon estrogen (Esterogen Hormone Replacement Therapy),
terutama bila dilakukan dalam jangka waktu lama dan dengan dosis tinggi.
 Menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS).
 Tidak pernah hamil.
 Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
 Mengalami siklus menstruasi sebelum usia 12 tahun dan menopause setelah
usia 50 tahun.
 Menjalani terapi kesuburan.
 Merokok.

5 Septina Apakah ada Terdapat hubungan karena pada payudara dan sel telur memiliki hubungan pada
hubunganya ca hormon yang sama. Apabila Anda sebelumnya pernah didiagnosa kanker payudara
mamme dengan ca maka bisa jadi Anda dapat mengidap penyakit kanker ovarium.. Wanita dengan
ovarium jelaskan? kanker payudara berisiko menderita kanker ovarium karena kemiripan kerusakan
genetik.
Jika Ibu Anda menderita kanker ovarium maka kemungkinan Anda untuk
menderita kanker akan lebih besar. Sebanyak 15% dari penderita kanker ovarium
secara keseluruhan menurut American Cancer Society merupakan bagian dari
family cancer syndrome. Tetapi berapa persen kemungkinannya tidak dapat
menjelaskannya, karena kejadian kanker merupakan sesuatu yang multifaktor.
Walaupun Anda memiliki gen termutasi penyebab kanker, dengan pola hidup sehat
jangka oanjang, kemungkinan beasar Anda tidak akan mengalami kanker tersebut.
Kanker ovarium dan kanker payudara merupakan bagian dari family cancer
syndrome yang terjadi akibat mutasi genetik BRCA1 dan BRCA2. Seperti yang
sudah kami jelaskan diatas, kanker ovarium dan payudara terjadi salah satunya
akibat mutasi genetik yang diturunkan. Orangtua dengan kanker ovarium dapat
mewariskan gen kanker payudara, atau sebaliknya. Tetapi yang diwariskan adalah
gen yang termutasi. Anda tidak langsung pasti akan terkena kanker, terlebih jika
Anda memiliki pola hidup sehat.
6 Lusiana Menurut analisis Pada dasarnya penanganan secara umum pada kanker ovarium adalah dilakukan
kelompok ca pembedaan pada daerah epitel yang terkena kanker. Namun untuk stadium lanjut
ovarium stadium 1c setelah dilakukan pembedahan dilanjutkan dengan pengobatan radiasi dan
kenapa dilakukan kemoterapi. Tujuannya agar sisa-sisa sel kanker yang masih terdapat dalam tubuh dan
histerektomi? berproses mestase dapat dimatikan. Pada stadium awal langsung dilakukan
hiterektomi bertujuan untuk menghilangkan sel upnormal pada bagian ovarium yang
terkena agar tidak bermestase ke jaringan yang lain. Pada stadium awal setelah
dilakukan histerektomi untuk terapi selanjutnya tergantung kondisi pasien yang
dilihat dari hasil pemeriksaan uji lab.
7 Angelina Sebutkan dan Stadium kanker
jelaskan stadium ovarium primer Kategori
(FIGO, 1987)
ca ovarium serta
Stadium I Pertumbuhan terbatas pada ovarium
penatalaksanaanya
Ia Pertumbuhan terbatas pada satu ovarium, tidak ada asites
yang berisi sel ganas, tidak ada pertumbuhan di permukaan
luar, kapsul utuh.
Ib Pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium, tidak ada asites
berisi sel ganas, tidak ada tumor di permukaan luar, kapsul
intak.
Ic Tumor dengan stadium Ia atau Ib tetapi ada tumor di
permukaan luar satu atau kedua ovarium, atau dengan kapsul
pecah, atau dengan asites berisi sel ganas atau dengan bilasan
peritoneum positif.

Stadium II Pertumbuhan pada satu atau kedua ovarium dengan perluasan


ke panggul.
IIa Perluasan dan/atau metastasis ke uterus dan/atau tuba.
IIb Perluasan ke jaringan pelvis lainnya.
IIc Tumor stadium IIa atau IIb tetapi dengan tumor pada
permukaan satu atau kedua ovarium, kapsul pecah, atau
dengan asites yang mengandung sel ganas atau dengan
bilasan peritoneum positif.
Stadium III Tumor mengenai satu atau kedua ovarium, dengan bukti
mikroskopik metastasis kavum peritoneal di luar pelvis,
dan/atau metastasis ke kelenjar limfe regional.
IIIa Tumor terbatas di pelvis kecil dengan kelenjar getah bening
negatif tetapi secara histologik dan dikonfirmasi secara
mikroskopik adanya pertumbuhan (seeding) di permukaan
peritoneum abdominal.
IIIb Tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant di
permukaan peritoneum dan terbukti secara mikroskopik,
diameter tidak melebihi 2 cm, dan kelenjar getah bening
negatif.
IIIc Implan di abdomen dengan diameter > 2 cm dan/atau
kelenjar getah bening retroperitoneal atau inguinal positif.
Stadium IV Pertumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium dengan
metastasis jauh. Bila efusi pleura dan hasil sitologinya
positif dimasukkan dalam stadium IV. Begitu juga
metastasis ke parenkim liver.

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan kanker ovarium terdiri atas:
1. Operasi
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
Kanker Ovarium Epitelial :
1. Stadium I
Pilihan terapi stadium I dengan derajat diferensiasi baik sampai sedang, operasi
salpingo-ooforektomi bilateral (operasi pengangkatan tuba fallopi dan ovarium)
atau disertai histerektomi abdominal total (pengangkatan uterus) dan sebagian
jaringan abdominal, harapan hidup selama 5 tahun mencapai 90%. (Hidayat, 2009)
Pada stadium I dengan diferensiasi buruk atau stadium Ic pilihan terapi berupa:
a. Radioterapi
b. Kemoterapi sistemik
c. Histerektomi total abdominal dan radioterapi
(Hidayat, 2009)
2. Stadium II
Pilihan terapi utama operasi disertai kemoterapi atau radioterapi, dengan terapi
ajuvan memperpanjang waktu remisi dengan harapan hidup selama 5 tahun
mendekati 80 %. (Hidayat, 2009)
3. Stadium III dan IV
Sedapat mungkin massa tumor dan daerah metastasis sekitarnya diangkat
(sitoreduktif) berupa pengeluran asites, omentektomi, reseksi daerah permukaan
peritoneal, dan usus, jika masih memungkinkan salpingo-ooforektomi bilateral
dilanjutkan terapi ajuvan kemoterapi dan atau radioterapi. (Hidayat, 2009)
8 Ayu Berapa lama  Beberapa Efek Samping yang Mungkin Timbul
safitri dilakukan terapi Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang efektif. Terbukti telah
pada Ca Ovarium menyelamatkan jutaan jiwa. Namun, kemoterapi memiliki efek samping yang
dan apakah ada tidak kecil.
efek sampingnya? Sulit untuk memprediksi seberapa berat seseorang akan mengalami efek samping
dari kemoterapi, sebab tiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap
pengobatan tersebut.
Efek samping kemoterapi muncul karena obat-obatan tersebut tidak memiliki
kemampuan membedakan sel kanker yang berkembang pesat secara abnormal
dengan sel sehat yang secara normal juga memiliki perkembangan pesat. Misalnya
sel darah, sel kulit, serta sel-sel yang ada di dalam perut akan mengalami efek
negatif akibat kemoterapi. Berikut adalah efek samping yang bisa terjadi akibat
kemoterapi:
 Rambut rontok.
 Nyeri.
 Kehilangan nafsu makan.
 Mual dan muntah.
 Sesak napas dan kelainan detak jantung akibat anemia.Kulit kering dan terasa
perih.
 Pendarahan seperti mudah memar, gusi berdarah, dan mimisan.
 Sering terkena infeksi.
 Sulit tidur.
 Gangguan psikologis seperti depresi, stres, dan cemas.
 Gairah seksual menurun dan gangguan kesuburan (infertiltas).
 Rasa lelah dan lemah sepanjang hari.
 Konstipasi atau diare.
 Sariawan.
Yang penting untuk diketahui, efek samping kemoterapi tersebut akan segera
hilang setelah pengobatan selesai.
Selain itu, efek kemoterapi tidak akan menimbulkan akibat yang berbahaya bagi
kesehatan. Meski pada beberapa kasus, efek samping kemoterapi bisa lebih serius
dibandingkan yang lain. Misalnya tingkat sel darah putih yang menurun dengan
cepat sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi.
9 Anis Makanan apa saja  Makanan yang boleh dikonsumsi sama penderita kanker ovarium
yang boleh dan  ikan, ayam tanpa lemak
tidak boleh  buah-buahan segar seperti jeruk, alvokat, tomat dan buah-buahan lainya
dikonsumsi oleh yang banyak mengandung vitamin a dan e
ibu yang menderita  sayur-sayuran segar
ca ovarium ?  madu murni
 perbanyak minum air putih
 Makanan yang tidak boleh di konsumsi sama penderita kanker ovarium
Daging berlemak atau setengah matang, ikan asin, sea food, santan, daging
unggas suntikan, makanan yang di awetkan ,makanan instan, makanan
kaleng, makanan yang mengandung pewarna dan makanan yang
dibakar,fast food/junk food.

Anda mungkin juga menyukai