Oleh:
Giovanni Jovian Hernando
151354011
3C
Puji dan syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya dokumen project mandiri yang berjudul “Sistem Kendali
Suhu Ruangan Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino Uno” dapat
diselesaikan.
Adapun maksud dari pembuatan dokumen project mandiri ini yaitu untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Kendali Digital. Dalam dokumen
ini, akan dibahas proses-proses yang telah dilakukan penulis dalam melakukan
pembuatan alat “Sistem Kendali Suhu Ruangan Menggunakan Metode PID
Berbasis Arduino Uno”.
Terlepas dari semua itu, bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki dokumen ini.
Akhir kata saya berharap semoga dokumen project mandiri ini dapat memberika n
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Data Pengusul
Pengusul Nama NIM
Mahasiswa
D-IV Teknik Giovanni Jovian Hernando 151354011
Elektronika
Pengantar ................................................................................................................ 2
Pendahuluan ............................................................................................................ 3
Salah satu dari berbagai macam sistem pengendalian otomatis yang ada adalah
sistem kendali suhu. Sistem kendali suhu akan mempertahankan nilai suhu yang
terdapat pada suatu lingkup tertentu sesuai dengan nilai suhu yang kita inginkan
meskipun sistem diberi gangguan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan yang dibahas
yaitu :
Pembahasan dalam alat ini dibatasi pada proses pemberian nilai set (set point)
yang manual dan proses keluaran suhu dengan menggunakan lampu. Setiap bagian
dibuat terpisah agar memudahkan dalam proses perancangan dan proses maintenance
apabila pada salah satu blok rangkaian terjadi kerusakan.
2.4 Luaran yang Diharapkan
1. Alat Sistem Kendali Suhu Ruangan Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino
Uno.
2. Sistem kendali PID sesuai dengan rancangan.
2.5 Konsep
Driver Aktuator
Kontroler Output
Set Point + Optokopler TRIAC Lampu
-
(Arduino Uno)
Umpan balik
Sensor suhu
LM35
Berdasarkan blok diagram diatas, cara kerja dari alat “Sistem Kendali Suhu Ruangan
Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino Uno” ini adalah ketika alat ini diberikan
masukan nilai set point (SV) berupa nilai suhu yang diinginkan, sistem akan bekerja untuk
membuat suhu yang terdapat pada box akan tetap berada pada nilai set point yang telah
ditentukan. Untuk membuat suhu yang terdapat pada box tetap stabil pada nilai set point,
maka dikendalikanlah plant berupa lampu oleh kontroller Arduino Uno dengan metode
PID, karena Arduino Uno tidak dapat mengendalikan plant secara langsung apabila plant
yang digunakan adalah plant yang membutuhkan daya besar maka oleh karena itu
diperlukan penguat daya atau driver sehingga Arduino Uno dapat mengendalikan plant.
Umpan balik yang digunakan pada sistem ini berupa sensor suhu LM35, umpan balik
diperlukan agar Arduino Uno sebagai kontroller dapat mengetahui berapa kesalahan suhu
yang diperoleh dari keluaran dibandingkan dengan nilai set point sehingga nantinya sistem
akan mempertahankan suhu sesuai dengan set point yang telah ditentukan walaupun diberi
gangguan.
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
PROGRAM STUDI D.IV TEKNIK ELEKTRONIKA
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak
Pos 1234, Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Data Pengusul
Pengusul Nama NIM
Mahasiswa
D-IV Teknik Giovanni Jovian Hernando 151354011
Elektronika
Pengantar ........................................................................................................... 3
2.3 Tujuan................................................................................................... 4
Penutup.............................................................................................................. 9
Pengantar
Dokumen B200 ini berisi tentang dokumen spesifikasi produk, yang meliput i
spesifikasi sistem dalam mengembangkan Sistem Kendali Suhu Ruangan
Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino Uno, serta detail Functional Requirement
Specification (FRS), Overall Specification (OVS), dan Software Function Specification
(SWS).
Tujuan dari penulisan dokumen ini adalah memberikan gambaran mengenai spesifikasi
teknis dari Sistem Kendali Suhu Ruangan Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino
Uno yang akan dirancang dan dikembangkan.
SV : Setpoint Value
PV : Process Value
Functional Requirement Specification (FRS)
2.1 Pendahuluan
Terdapat tiga point dari bagian Functional Requirement Specification (FRS), yaitu
:
Designer dalam hal ini adalah perancangan sistem kendali dari alat kendali
suhu dengan metode PID.
Dokumen dasar untuk program perancangan Miniatur Sistem Kendali Suhu
Ruangan Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino Uno ini adalah
dokumen B100 hingga B600.
Definisi Requirement adalah deskripsi sebuah sasaran yang harus dicapai.
Perencanaan sistem mengemas sebagian besar requirement dalam istila h
yang berhubungan dengan fungsi sistem.
2.3 Tujuan
Dari diagram blok tersebut dapat dijelaskan masing-masing blok adalah sebagai berikut
:
Pada bagian ini akan dibahas mengenai spesifikasi secara keseluruhan yang dibutuhkan
dalam perancangan Sistem Kendali Suhu Ruangan Menggunakan Metode PID Berbasis
Arduino Uno. Berikut merupakan komponen-komponen yang akan digunakan :
Microcontroller : ATmega328P
Operating Voltage : 5V
Input Voltage (recommended) : 7-12V
Input Voltage (limit) : 6-20V
Digital I/O Pins : 14 (of which 6 provide PWM output)
PWM Digital I/O Pins :6
Analog Input Pins :6
DC Current per I/O Pin : 20 mA
DC Current for 3.3V Pin : 50 mA
Flash Memory : 32 KB (ATmega328P)
SRAM : 2 KB (ATmega328P)
EEPROM : 1 KB (ATmega328P)
Clock Speed : 16 MHz
LED_BUILTIN : 13
Length : 68,6 mm
Width : 53,4 mm
Weight : 25 g
Daya : 25 W
Tegangan Kerja : 220 Vac
3.7 Adaptor 12 V
Spesifikasi :
Daya : 25 W
Tegangan Kerja : 220 Vac
Tegangan Output : 12 Vdc
Arus Tegangan Output :1A
3.8 LCD 16 x 2
Spesifikasi
Skala : 10 mVolt/ºC
Akurasi kalibrasi : 0,5ºC pada suhu 25 ºC
Jangkauan suhu : antara -55 ºC sampai
+150 ºC
Tegangan kerja : 4 sampai 30 Volt
Arus : kurang dari 60 μA
Impedansi keluaran : 0,1 W untuk beban 1
mA
Ketidaklinieran : sekitar ± ¼ ºC
Penutup
Demikian dokumen B200 mengenai fungsi dan spesifikasi secara umum. Dokumen
ini akan dikembangkan dengan pembahasan yang lebih rinci mengenai perancangan
Sistem Kendali Suhu Ruangan Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino Uno
pada dokumen selanjutnya.
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
PROGRAM STUDI D.IV TEKNIK ELEKTRONIKA
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak
Pos 1234, Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Data Pengusul
Pengusul Nama NIM
Mahasiswa
D-IV Teknik Giovanni Jovian Hernando 151354011
Elektronika
Pengantar ................................................................................................................ 2
Proposal Pengembangan........................................................................................... 3
Kontroler Output
Set Point + Optokopler TRIAC Lampu
-
(Arduino Uno)
Umpan balik
Sensor suhu
LM35
Berdasarkan blok diagram diatas, cara kerja dari alat “Sistem Kendali Suhu
Ruangan Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino Uno” ini adalah ketika alat ini
diberikan masukan nilai set point (SV) berupa nilai suhu yang diinginkan, sistem akan
bekerja untuk membuat suhu yang terdapat pada box akan tetap berada pada nilai set point
yang telah ditentukan. Untuk membuat suhu yang terdapat pada box tetap stabil pada nilai
set point, maka dikendalikanlah plant berupa lampu oleh kontroller Arduino Uno dengan
metode PID, karena Arduino Uno tidak dapat mengendalikan plant secara langsung apabila
plant yang digunakan adalah plant yang membutuhkan daya besar maka oleh karena itu
diperlukan penguat daya atau driver sehingga Arduino Uno dapat mengendalikan plant.
Umpan balik yang digunakan pada sistem ini berupa sensor suhu LM35, umpan
balik diperlukan agar Arduino Uno sebagai kontroller dapat mengetahui berapa kesalahan
suhu yang diperoleh dari keluaran dibandingkan dengan nilai set point sehingga nantinya
sistem akan mempertahankan suhu sesuai dengan set point yang telah ditentukan walaupun
diberi gangguan.
3.2 Rangkaian Modul Pengendali Daya
Beba n
R1 12
DigitalOutput
Arduino
R2 OC1
VR1 1k
GND
AC 500k
220 V MOC 3020 T1
BTA12
SW1 D1
Manual
Automatic
DB3
C1
0 ,47µF
Rangkaian modul pengendali daya ini berfungsi untuk mengendalikan daya yang akan
diberikan kepada beban. Beban yang digunakan pada Sistem Kendali Suhu Ruangan
Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino Uno ini berupa lampu pijar. Pada modul ini
terdapat dua mode yaitu manual dan automatic akan tetapi yang akan digunakan pada alat
ini hanya mode automatic yang nantinya akan dihubungkan pada digital output dari
Arduino Uno.
D1
24 Vac
R2 2k 2
1N 4007
Analog Input
OC 1
R1 Arduino
AC
220 V
1k
D2
4N 25
1N 4007
Rangkaian ini berfungsi untuk mendeteksi titik persilangan nol suatu sinyal AC. Output
dari rangkaian ini berupa pulsa yang menginterprestasikan titik persilangan dengan nol
sinyal input. Rangkaian ini diperlukan oleh sistem agar Arduino Uno dapat mengendalikan
daya dari lampu pijar dengan baik. Output dari rangkaian ini akan dihubungkan pada analog
input dari Arduino Uno.
Gambar diatas menunjukan gambaran mengenai input dan output Arduino Uno yang akan
digunakan sebagai kontroller dari Sistem Kendali Suhu Ruangan Menggunakan Metode
PID Berbasis Arduino Uno.
Perancangan Perangkat Lunak
4.1 Flow Chart
Mulai
Setpoint (SV)
Arduino Uno
Optokopler
TRIAC
Lampu
Sensor
LM35
Apakah Tidak
PV = SV?
Ya
PV = SV
Selesai
Berdasarkan diagram flowchart di atas, cara kerja dari Sistem Kendali Suhu Ruangan
Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino Uno adalah ketika nilai SV diberikan melalui
potensiometer maka selanjutnya lampu akan menyala dan menghasilkan suhu yang
kemudian suhu yang dihasilkan dideteksi oleh sensor suhu LM35 dan diumpan balikkan ke
Arduino Uno untuk dibandingkan apabila PV belum sesuai dengan SV maka kontroller
akan mengeluarkan sinyal kepada optokopler dan TRIAC untuk menaikkan/menurunkan
suhu lampu dan apabilan nilai PV sudah sesuai dengan PV maka kontroller tidak akan
mengeluarkan sinyal untuk menaikkan/menurunkan suhu lampu. Sehingga apabila lampu
diberi gangguan berupa tiupan angin maka lampu akan menyesuaikan diri agar
menghasilkan suhu yang sesuai dengan SV.
Rangkaian Zero
Crossing
DRIVER
AKTUATOR
Kontroller Output
Set Point + Optokopler TRIAC LAMPU
–
UMPAN BALIK
Sensor Suhu
LM35
Gambar 5.1 Blok diagram Sistem Kendali Suhu Ruangan Menggunakan Metode PID
Berbasis Arduino Uno
Dari diagram blok tersebut dapat dijelaskan masing-masing blok adalah sebagai
berikut :
Kemudian dari blok diagram diatas dapat ditentukan karakteristik yang akan
dirancang untuk sistem kendali PID sebagai berikut :
Data Pengusul
Pengusul Nama NIM
Mahasiswa
D-IV Teknik Giovanni Jovian Hernando 151354011
Elektronika
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234,
Alamat Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Pengantar ............................................................................................................... 2
Pengujian ............................................................................................................... 4
Kesimpulan............................................................................................................. 19
Pengantar
Isi dokumen ini secara garis besar dibagi menjadi empat bagian yaitu
mekanik, elektronik, kontrol dan komputer. Bagian mekanik akan
menjelaskan implementasi di bagian mekanik yang digunakan pada sistem
ini. Bagian elektronik menjelaskan perangkat-perangkat elektronik yang
digunakan dan fungsinya. Bagian kontrol menjelaskan alur pengontro la n
sistem ketika bergerak. Bagian komputer menjelaskan implementas i
pemrograman software sistem ini.
Dari hasil pengujian diatas, dapat dikatakan bahwa potensiometer yang digunakan
dalam keadaan yang baik.
2.2 Pengujian LCD 16 x 2
Dari hasil pengujian diatas, dapat dikatakan bahwa LCD 16 x 2 yang digunakan
dalam keadaan yang baik
2.3 Pengujian LM35
Pengujian sensor LM35 sebagai Process Value (PV) dilakukan dengan cara
menghubungkan sensor dengan Arduino Uno dengan konfigurasi seperti pada
gambar diatas. Kemudian sensor didekatkan dengan sumber panas untuk
mengetahui apakah sensor dapat membaca perubahan suhu dengan baik.
Gambar 2.3.4 Hasil Pembacaan Suhu oleh Sensor LM35 pada Serial Monitor
Gambar 2.3.5 Hasil Pembacaan Suhu oleh Sensor LM35 pada Serial Plotter
Dikarenakan pada pembacaan suhu masih terdapat noise, seperti yang terlihat pada gambar
2.3.5, maka oleh itu dibutuhkan filter untuk mengurangi atau menghilangkan noise yang
timbul saat pembacaan. Filter yang akan digunakan untuk memperbaiki hasil pembacaan
berupa filter digital.
Untuk mencari nilai frekuensi cutoffnya maka diperlukan proses-proses sebagai berikut :
1. Menghitung range waktu asli menggunakan stopwatch untuk range waktu pada
gambar. Didapat range waktu asli untuk range waktu gambar adalah 6,3 detik.
Gambar 2.3.6 Hasil Pengukuran Range Waktu Gambar dan Periode Sinyal Gambar
Didapat range waktu gambar pada CorelDRAW sebesar 155,04 mm.
3. Selanjutnya adalah mengukur panjang periode sinyal noise pada gambar dengan
cara yang sama seperti sebelumnya. Didapat periode sinyal noise pada
CorelDRAW sebesar 1,6 mm.
4. Setelah didapat nilai-nilai variable yang dibutuhkan. Maka langkah terakhir adalah
memasukkan variable-variable yang telah didapat pada persamaan-persamaan
untuk mendapatkan nilai frekuensi cutoff.
1,6
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑆𝑖𝑛𝑦𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑙𝑖 (𝑇) = 𝑥 6,3
155,04
1 1
𝑓= = = 15,38 𝐻𝑧
𝑇 0,065
𝑓 = 0,96
Didapat nilai frekuensi cutoff sebesar 0,96. Selanjutnya adalah memasukkan nilai
tersebut pada program yang digunakan.
Program yang digunakan pada Arduino adalah program hasil diskritisasi langsung
persamaan analog pada filter low pass analog, yakni sebagai berikut :
Gambar 2.3.7 Listing Program untuk Pengujian Sensor LM35 dengan Filter Digital
Gambar 2.3.8 Pembacaan Suhu Sebelum di Filter (Hijau) dan Sesudah di Filter (Oranye)
pada Serial Plotter
Gambar 2.3.9 Pembacaan Suhu Sebelum di Filter (Hijau) dan Sesudah di Filter (Oranye)
pada Serial Plotter
Setelah diuji ulang menggunakan filter, hasil pembacaan suhu pada serial plotter
sudah menunjukkan hasil yang lebih baik (oranye) dibanding hasil pembacaan
suhu tanpa filter (hijau).
2.4 Pengujian Driver TRIAC dan Rangkaian Zero Crossing
Gambar 2.4.4 Nilai sudut penyalaan pada TRIAC untuk kondisi minimum
Gambar 2.4.5 Kondisi Lampu untuk sudut penyalaan sebesar 131
Gambar 2.4.6 Nilai sudut penyalaan pada TRIAC untuk kondisi sedang
Gambar 2.4.9 Kondisi lampu untuk sudut penyalaan yang diberikan sebesar 37
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
Data Pengusul
Pengusul Nama NIM
Mahasiswa
D-IV Teknik Giovanni Jovian Hernando 151354011
Elektronika
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234,
Alamat Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Pengantar ............................................................................................................... 2
Kesimpulan............................................................................................................. 19
Pengantar
Sensor yang digunakan pada alat Sistem Kendali Suhu Ruangan Menggunaka n
Metode PID Berbasis Arduino Uno ini adalah sensor suhu LM35. Setelah
sebelumnya pada dokumen B400, dilakukan penambahan filter digital pada sensor
ini untuk mengurangi atau menghilangkan noise yang timbul saat pembacaan. Maka
selanjutnya pada bagian ini akan dilakukan linearisasi dan kalibrasi pada sensor
tersebut. Adapun tujuan dari linearisasi adalah untuk mendapatkan keluaran yang
berubah secara linier terhadap variabel masukan meskipun keluaran sensornya tidak
linier. Sedangkan tujuan dari kalibrasi adalah untuk menentukan deviasi kebenaran
konvensional nilai penunjukan suatu instrumen ukur.
Langkah pertama yang harus dilakukan ialah mengambil data perbandingan antara
hasil pembacaan pembanding yaitu termometer dengan hasil pembacaan sensor.
Adapun datanya adalah sebagai berikut :
Setelah didapat data, maka langkah selanjutnya adalah memasukan data tersebut
ke persamaan garis y = mx + b agar didapat nilai m dan b. Berikut adalah
prosesnya :
27 = 25,9𝑚 + 𝑏
40 = 39,1𝑚 + 𝑏
−13 = −13,2𝑚
𝑚 = 0,98
27 = 25,9 (0,98) + 𝑏
27 = 25,382 + 𝑏
27 − 25,382 = 𝑏
𝑏 = 1,618
Setelah didapat persamaan fungsi untuk linearisasi dan kalibrasi maka persamaan
tersebut direalisasikan pada program sehingga pembacaan suhu oleh sensor akan
sesuai dengan dengan pembacaan suhu oleh termometer. Berikut adalah
realisasinya :
Metode yang akan digunakan untuk mendesain kendali pada Sistem Kendali Suhu
Ruangan Menggunakan Metode PID Berbasis Arduino Uno ini adalah metode
kurva reaksi atau metode Ziegler-Nichols Tipe 1. Pada proses desain kendali PID
menggunakan metode Ziegler-Nichols Tipe 1 ini, plant diberikan nilai keluaran
setengahnya dari hasil keluaran maksimal yaitu berupa lampu redup oleh Arduino
Uno. Kemudian respon sistem ditampilkan melalui Serial Plotter, sebelum tampila n
Serial Plotter muncul disiapkan stop watch untuk menghitung waktu asli yang akan
digunakan sebagai perbandingan pada penghitungan nilai-nilai parameter. Gambar
yang diambil adalah gambar respon sistem setelah sistem mencapai keadaan steady-
state. Gambar respon sistem yang diperoleh dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Dari data-data yang telah didapatkan maka dapat dicari nilai dari T dan L yang
sebenarnya menggunakan perbandingan-perbandingan sebagai berikut.
Setelah didapat nilai L dan T asli maka selanjutnya adalah mencari nilai Kp, Ti, Td
menggunakan persamaan dibawah ini.
Tipe Kontroler Kp Ti Td
PID 4,52 78,22 19,555
Kp = 1,2 x (T/L)
Kp = 1,2 x (147,622/39,11)
Kp = 4.52
Ti = 2 x L
Ti = 2 x 39,11
Ti = 78,22
Td = 0,5 x L
Td = 0,5 x 39,11
Td = 19,555
3.3 Respon Sistem Menggunakan Parameter Hasil Desain
Data Pengusul
Pengusul Nama NIM
Mahasiswa
D-IV Teknik Giovanni Jovian Hernando 151354011
Elektronika
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234,
Alamat Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Pengantar ................................................................................................................ 2
2.2 Respon Sistem Hasil Tuning Akhir Jika Diberi Gangguan .......................... 4
Pengantar
GANGGUAN!!
Gambar 2.2 Respon Sistem Hasil Tuning Akhir dengan Menggunakan Program PID
Digital Metode Direct Discretization (Kp = 4,52, Ti = 78,22, Td = 19,55) Apabila
Diberi Gangguan
Dari kedua gambar diatas, setelah sistem diberi gangguan berupa sensor yang dikipasi
untuk menurunkan suhu, maka respon sistem akan kembali menuju set point (SV).