Anda di halaman 1dari 4

BAB 16. BEARING Gambar 16.1.2.

bagian memperlihatkan
sebelah kiri bol bearing terpasang kokoh
16.1. Tujuan poros memakai bearing pada poros dan ditahan oleh mur pada
Poros berguna untuk mendukung beban seperti yang umum digunakan pada bagian ujungnya, nampak lebih kokoh
kendaraan roda empat. Poros juga diperlukan untuk memindahkan tenaga kekomponen walaupun bering tersebut khusus menerima
lainnya secara langsung maupun tidak langsung. Poros yang digunakan memindahkan
beban radial. Pada bagian kanan rol bearing
tenaga secara langsung artinya dari poros sumber tenaga Motor listrik atau motor diesel)
terpasang tanpa disertai baut, agar tidak
langsung dihubungkan keporos beban sehingga putaran primover (sumber tenaga) dan Gambar 16.1.2
beban sama kecepatannya dan arah putaraannya. Contohnya seperti motor listrik mudah terlepas dari poros ditahan oleh ring
Pemasangan bearing pada poros
memutar pompa air, motor diesel memutar generator listrik skala besar (125 KVA keatas) yang dipasang pada alur poros.
dan lain sebagainya. Gambar 16.1.3 Bearing yang terpasang
Poros yang digunakan untuk memindahkan beban tidak langsung artinya putaran pada sebelah kiri memperlihatkan bearing
dari poros motor listrik atau motor diesel dilewatkan pada pullet dan belt terlebih dahulu
mounting yang terpasang pada ujung poros.
baru ke poros beban. Contohnya pada mesin bubut melewati pulley dan melt lalu roda
Agar bearing tidak mudah terlepas ,maka
gigi pada transmisi lalu ke poros beban. Kenyataannya lebih banyak pemindahan beban
dipasang mur sebagai pengikatnya. Sedang
pada poros yang tidak langsung dari pada yang langsung.
Setiap poros umumnya menggunakan dua buah bearing dan bearing ini dipasang bagian kanan bearing dipasang dibagian
pada setiap ujung poros kecuali yang pemindahan tenaga secara langsung kadang-kadang tengah poros, agar bearing tidak terlepas
menggunakan satu buah bearing tetapi itu jarang sekali ditemukan. Bearing macammya atau bergeser, maka bearing harus ditahan
banyak bahkan ada ukurannya yang lebar sehingga cukup menggunakan satu bearing saja oleh ring yang dipasang pada alur poros. Jika
Gambar 16.1.3
pada komponen mesin tertentu.
beban aksial terlalu besar ring dapat patah
Bearing berfungsi meringankan putaran, karena kerugian gesekan kecil dan Bearing mounting pada poros
atau terlepas dari alurnya.
apabila ada kerusakan yang rusak hanya bearingnya saja dan bukan porosnya karena
poros lebih mahal dari pada bearing. Mur yang dipasang pada poros untuk menahan bearing perlu dicek
kekencangannya, karena apabila longgar (kendor), maka bearing akan dapat lepas. Untuk
Prinsip pelumasan yang diberikan pada penahan bearing yang menggunakan ring baja yang dipasang pada poros, nampaknya
bearing adalah untuk mengurangi gesekan lebih aman dari kekenduran (longgar). Ring ini hanya dapat menahan beban dari bearing
sehingga lebih awet. Seperti yang ditunjukan
tidak terlalu besar, berbeda dengan bearing yang ditahan dengan mur. Bentuk bearing
pada Gambar 16.1.1 , oli pelumas atau
seperti pada Gambar 16.1.3 untuk menerima beban radial yang lebih besar.
vaselin yang diberikan pada bearing dapat
mengurangi gesekan antar logam, karena
pelumas berfungsi sebagai bantalan. Adanya 16.2. Alat yang digunakan untuk melepas bearing
pelumas ini seolah bola baja berjalan diatas Bearing yang telah lama terpasang pada poros biasanya sulit dilepas, hal tersebut
Gambar 16.1.1 pelumas sehingga tidak terjadi gesekan. Oleh
karena minyak yang dipakai pada poros pada waktu mempermudah masuknya bearing
Pelumasan Bearing karena itu pelumasan dijaga keberadaannya.
pada dudukan poros telah mengering, hal tersebut menyebabkan bearing melekat pada

1 2
poros. Mengeluarkan bearing pada poros dengan tujuan untuk menggantinya dengan
yang baru karena umur pakai bearing telah sampai pada batas yang diizinkan.
Mengeluarkan bearing dari poros tidak boleh dipukul karena dapat merusak poros dan
bearing itu sendiri. Cara yang paling baik melepas bearing dari poros adalah
menggunakan alat yang disebut “Treker”. Treker untuk melepas bearing ada dua macam,
yaitu treker yang mempunyai 3 kali dan treker dua kaki. Penggunaan ke dua treker
SLIDE HAMMER PULLER
tersebut sebagai berikut:
Slide hammer digunakan untuk melepaskan part dari lubang, bagian ujungnya
Treker berkaki tiga digunakan bila ada celah pada bearing untuk menempatkan kakinya
dipasang puler yang akan mengikat part yang akan dilepaskan.
untuk menarik bearing keluar dari poros. Sedangkan Treker dua kaki digunakan apa bila
bearing tidak dapat dilepas menggunakan treker kaki tiga, karena tidak terdapat celah
(rapat) pada bearing dan sandaran dibagian belakang bearing lebih besar dari pada
diameter luar bearing. Di bawah ini ditunjukan Treker alat untuk melepas bearing.

BEARING CUP PULLER


Digunakan untuk melepaskan part dari lubang apabila puller-puller lain tidak bisa
digunakan.

PULLER TREE JAW (TREKER 3 KAKI)


Digunakan untuk melepas bearing atau gear

LIP TYPE SEAL PULLER


Dipakai untuk melepaskan lip-type seal yang pada waktu pemasangannya dipres.

PULLER TWO JAW (Treker dua Kaki)


Digunakan untuk melepas bearing atau gear
PUSH PULLER ( 2 Kaki penarik & satu penekan)
Digunakan untuk melepaskan part yang dipres pada shaft atau lubang.

3 4
a. Siapkan Treker dengan ukurannya sesuai dengan bearing/roda gigi yang akan
dilepas ditunjukan pada Gambar 16.3.1.
b. Pasang treker pada poros dan ke tiga kakinya mengait pada bearing/roda gigi
ditunjukan pada Gambar 16.3.2
c. Putar searah jarum jam baut penekan hingga ketiga kaki treker menarik
bearing/roda gigi hingga terlepas dari porosnya, ditunjukan pada Gambar 16.3.3.
d. Kembalikan posisi baut penekan treker seperti semula dengan cara memutar kekiri
RATCHET WRENCH PUSH PULLER
(berlawanan dengan putaran jarum jam)
Alat ini dipasang pada push puller yang berfungsi untuk memutar forcing nut.

Gambar 16.3.1a. BEARING PULLER Gambar 16.3.2a. PUSH PULLER


BEARING PULLER ATTACHMENT ATTACHMENT Digunakan untuk melepaskan part yang
Digunakan untuk melepaskan bearing yang dipres pada shaft atau lubang
dipres pada shaft
16.3. Prosedur bongkar pasang Bearing
Prosedur melepas bearing atau roda gigi sebagai berikut:

Gambar 16.3.4a. PULLER TWO JAW


Digunakan untuk melepas bearing atau
Gambar 16.3.3a. Merangkai Gambar gear
16.3.1a. dan Gambar 16.3.2a.
Gambar 16.3.1. Treker Kaki Gambar 16.3.2. Gambar 16.3.3. Proses
Tiga Pemasangan Treker pada Penarikan Roda Gigi
poros Prosedur melepas bearing atau roda gigi tanpa celah sebagai berikut:
a. Siapkan bearing puller attachment kaki dua dengan ukurannya sesuai dengan
bearing/roda gigi yang akan dilepas ditunjukan pada Gambar 16.3.1a. dan pasang
pada bearing.

5 6
b. Pasang Push puller pada poros dan ke dua kakinya dipasang pada bearing puller 5. Apa perbedaannya bearing puller attachment dan treker 3 kaki dalam
attachment bearing/roda gigi ditunjukan pada Gambar 16.3.2a pemakaiannya?
c. Merangkai Gambar 16.3.1a. dan Gambar 16.3.2a. dan menjadi Gambar 16.3.3a.
d. Putar searah jarum jam baut penekan hingga kedua kaki treker menarik bearing/roda Problem Solving:
gigi hingga terlepas dari porosnya, ditunjukan pada Gambar 16.3.4a. Sebuah pompa
e. Kembalikan posisi baut penekan treker seperti semula dengan cara memutar kekiri Sebuah pompa air sentrifugal yang masih berfungsi dengan baik, kelemahannya pompa
(berlawanan dengan putaran jarum jam) dan lepas treker kaki dua dari poros. ini jika dijalankan untuk mengisi toren air mengeluarkan suara sangat bising sehingga
f. menggangu orang yang ada disekelilingnya. Tugas anda adalah:
a. Mencari apa penyebab suara yang bising
b. Jika yang rusak adalah salah satu komponen dari pompa itu sebutkan nama komponen
nya.
c. Bagai mana cara memnganti /memperbaiki komponen itu?

Soal Pilihan Ganda BAB 16.


Setiap soal diberi 4 pilihan jawaban alternative, dan hanya ada satu jawaban yang
paling benar dari jawaban yang tersedia. Beri tanda X pada jawaban yang dianggap paling
benar.
Gambar 16.3.5. Alat Pres Pemasangan Bearing
1. Tujuan poros yang berputar dipasang bearing……
a. Supaya tenaga untuk memutar poros menjadi ringan
Pemasangan bearing pada porosnya tidak boleh dipukul, karena dapat menyebab
b. Supaya poros tidak mudah bengkok
kan rusak. Cara yang dianjurkan yaitu memasan bearing pada poros menggunakan alat
c. Supaya poros menjadi lebih seimbang
pres seperti ditunjukan pada Gambar 16.3.5. jika porosnya pendek. Apabila porosnya
d. Supaya poros dapat memindahkan tenaga lebih besar.
panjang alat pres dapat menggunakan Klem geser dan potongan pipa besi yang dapat
masuk pada poros. Panjangnya Klem geser bervariasi 300 mm, 600 mm, 1000 mm dan
2. Apa nama alat di bawah ini
2000 mm.

Soal Esay BAB 16:


1. Apa tujuannya poros yang berputar menggunakan bearing?
2. Mengapa bearing jarang dipasang ditengah poros?
3. Apa yang anda ketahui dengan treker?
4. Kapan baru menggunakan bearing puller attachment ? a. Puller two jaw c. Komponrn treker 3 kaki
b. Bearing puller attachment d. Bearing cup puller

7 8

Anda mungkin juga menyukai