Anda di halaman 1dari 29

60

N. Rantai
Untuk menghindari slip, maka rantai baja yang digunakan. Rantai
dibuat dari sejumlah mata rantai yang disambung bersama-sama dengan
sambungan engsel sehingga memberikan fleksibilitas untuk membelit
lingkaran roda (sprocket). Sprocket di sini mempunyai gigi dengan bentuk
khusus dan terpasang pas ke dalam sambungan rantai seperti ditunjukkan pada
Gambar 1. Sprocket dan rantai dipaksa untuk bergerak bersama- sama tanpa
slip dan rasio kecepatan dijamin sempurna.

O. Roller chains (Rantai Roller)


Precision steel roller chain merupakan salah satu sistim transmisi daya
mekanik yang efisien dan serbaguna, oleh karena itu pemakaiannya sangat
luas dan diterapkan diberbagai industry serta tersedia dalam berberapa tipe
serta ukuran yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.14 Rantai


Precision steel roller chain terdiri atas susunan “jurnal bearing”
yang berkaitan satu sama lainnya plat penjepit (penghubung)
atau“constraining plates”. Masing‐masing bearing terdiri atas bearing pin
dan bush dimana chain roller berputar.

Tandi Surya Pamungkas 1


61

Gambar 2.15 bagian-bagian precision steel roller chain

P. Jenis-Jenis Rantai Rol atau Rantai Pena Silinder


Rantai jenis ini paling umum digunakan dan pemakaiannya cukup luas.
Ciri khusus yang utama pada rantai ini adalah adanya pena silinder sebagai
penghubung plat sisi dari rantai yang masing-masing terkunci. Secara
umum rantai pena silinder ini terdiri dari pena, plat sisi, dan bus. Untuk
mengatur panjang dan pendeknya rantai, dilakukan dengan elemen
pengunci pada salah satu mata rantainya yaitu berupa ring penahan atau
pena belah.
a. Rantai pena silinder
1.1 Rantai Pena (Gall Chain)

Jenis rantai ini mempunyai konstruksi yang paling sederhana


ditinjau dari pemasangan pena terhadap plat sisinya. Sebagai
elemen transmisi putar, rantai jenis ini memerlukan system
pelumasan yang sangat baik. Digunakan untuk putaran rendah
sampai sedang dengan beban yang tidak terlalu berat , mengingat
tekanan bidang antara keping rantai dan pen lebih besar. Konstruksi
rantai ini banyak diterapkan pada rantai dengan fungsi sebagai
rantai penarik.

Tandi Surya Pamungkas 2


62

Gambar 2.16 Rantai Gall

Gambar 2.17 Rantai Pena Skets

1.2 Rantai Berselubung (Bush Chain)

Rantai jenis ini merupakan penyempurnaan dari rantai


pena dimana pada penanya dilengkapi dengan busing terpasang
pada kedua plat sisi. Gerakan engsel terjadi antara bus dengan
bidang luar pen dan bukan antara keping rantai dengan leher
pen seperti pada rantai gall. Dengan demikian rantai bus lebih
tahan terhadap tekanan bidang, serta rantai jenis ini lebih awet
dibanding rantai pena terutama untuk beban sedang.

Tandi Surya Pamungkas 3


63

Gambar 2.18 Rantai Berselubung

Gambar 2.19 rantai bus pandangan atas dan depan

b. Rantai Roller (Roller Chain Standard)

Konstruksi rantai ini merupakan pengembangan dari rantai


bus, dimana selain bush pelindung pena yang pemasangannya
sama dengan rantai bush, juga dilindungi lagi oleh bush roller
sehingga keawetannya akan lebih baik lagi.

Rantai roller sangat luas dipakai pada konstruksi general


mekanik, karena punya kemampuan yang cukup baik yaitu:

 Untuk ukuran rantai yang kecil mampu dioperasikan dalam


10.000 FPm
 Mampu menerima beban sampai 12.000 hp
 Tersedia dalam ukuran standard yang bervariasi.

Tandi Surya Pamungkas 4


64

Gambar 2.20 Rantai Roller

Q. Rantai bus rol


Rantai rol dibuat seperti rantai bus, tetapi dilengkapi dengan
tambahan bus kedua. Pen diselubungi oleh 2 bus; bus dalam terikat dengan
keping rantai dan bus luar yang dapat berputar bebas sekeliling bus dalam.
Rantai rol lebih tahan terhadap tekanan bidang, sehingga dapat menerima
gaya tarik yang lebih besar.

Gambar 2.21 Rantai Bus Roll

R. Rantai Offset-side bar


Berbeda dengan ketiga jenis rantai yang telah dijelaskan, untuk
jenis rantai “Offset –side bar” mempunyai konstruksi rantai agak presisi.
Tidak terdapat plat sisi luar atau dalam, tetapi kedua plat sisi tersebut
saling menjepit.

Tandi Surya Pamungkas 5


65

Sedangkan pada ukuran besarkonstruksi tidak saling menjepit tapi


dibuat berstep. Rantai jenis ini mempunyai satu bush dan mampu untuk
kondisi 1000 FPm dengan beban sampai 250 hp.

Gambar 2.22 Rantai Offset-Side Bar

Gambar 2.23 offside bar tampak atas dan tampak depan

S. Rantai Gigi/ Rantai Morse


Berbeda dengan rantai pena, rantai gigi dikonstruksikan tanpa ada
pena atau bush pengait, melainkan bentuk kaitannya berupa celah pada

Tandi Surya Pamungkas 6


66

plat yang tersusun. Fungsi pena pada rantai gigi hanya sebagai
pivot. Penggunaan jenis rantai ini diutamakan untuk memenuhi kebutuhan
konstruksi berupa beban besar, putaran tinggi dan juga tidak berisik,
sehingga jenis rantai ini sering juga disebut “Silent Chain”.
Karena kaitan gigi dilakukan oleh plat, maka untuk menghindari
bergesernya rantai terhadap sprocket, dibuat plat pengarah yang pada
umumnya dipasang di tengah, sehingga pada sproketnya dibuat alur
tengah. Jika diinginkan gigi sprocket penuh, maka plat pengarah dibuat
pada kedua sisi dari rantai gigi.

Gambar 2.24 Rantai Gigi

Berdasarkan konstruksi bagian pivotnya rantai gigi dibagi atas.

1.1. Rantai Gigi Bus Penuh

Bagian pivot rantai terdiri dari dua bagian utama,


yaitu pena silinder dan bus silinder yang tersusun sesuai
tebal tiap bagian plat rantai yang terdiri satu buah atau dua
buah plat tiap susunnya. Hal ini dimaksudkan untuk
keleluasaan gerakan plat pada saat mengait pada gigi
sproketnya.

Tandi Surya Pamungkas 7


67

Gambar 2.25 Rantai Gigi Bus Penuh

1.2. Rantai Gigi Bus Belah


Bagian pivot terdiri dari satu buah pena silinder dan
bus yang terbelah untuk setiap penanya. Dua bagian bus
terbelah ini panjangnya sesuai dengan panjang pena efektip
(lebar rantai) yang berfungsi untuk kemudahan gerak dari
plat-plat rantai. Lubang pada plat rantai tidak bulat penuh,
tetapi mempunyai bentuk step yang mengisi daerah bebas
pada belahan bus yang duduk pada pena silinder.

Gambar 2.26 Rantai Gigi Bus Belah

1.3. Rantai Gigi Pena Belah

Bagian pivot berupa pena yang terbelah tanpa bush.


Bentuk belahan dari pena ini salah satu atau kedua-duanya
mempunyai bentuk lengkung yang saling bersinggungan,

Tandi Surya Pamungkas 8


68

dimana salah satu bagian pena tersebut ada yang terkunci


pada plat rantai.

Gambar 2.27 Rantai Gigi Pena Belah

Dengan konstruksi seperti yang telah dijelaskan diatas,


maka hubungan mata rantai dapat berputar dengan penuh
sehingga akan mengurangi adanya tumbukan. Rantai
gigi ini relatip lebih mahal disbanding dengan rantai
pena ( rantai rol), namun mempunyai kemampuan yang
lebih baik serta memerlukan perawatan yang lebih baik,
dalam hal ini adalah sistem pelumasannya.
Dalam pemilihannya, ranai gigi terdapat berupa elemen
standard yang siap pakai dengan keliling atau panjang
yang sudah tetap.

T. Rantai Pembawa (Conveyor Chain)


Sesuai dengan sebutannya, maka rantai jenis ini mempunyai
bentuk khusus yang memang dirancang agar sesuai dengan fungsinya
sebagai pembawa. Berdasarkan dengan kebutuhan besar kecilnya beban
serta konveyor yang akan dibuat, maka rantai konveyor ini mempunyai
bentuk khusus sebagai dudukan pembawanya. Kecepatan liner dari rantai
ini cukup lambat dan variasi konstruksinya cukup banyak sesuai

Tandi Surya Pamungkas 9


69

kebutuhan. Rantai konveyor ini, bentuk gigi dari sproketnya lebih panjang
dan untuk pemilihannya dapat melihat ke standard yang ada.

Gambar 2.28 Rantai Pembawa

Macam macam rantai pembawa yaitu,


1.1. Rantai Lingkaran yang dapat dilepaskan
Rantai ini adalah rantai lunak pertama yang kembangkan
daa adalah yang paling sedarhana dari seluruh rantai konveyor. Hal
ini agaknya rectagular dan memiliki kaitan terbuka pada ujung
yang ditutup pada yang lain, kaitan pada suatu lingkaran
menghubungkan atau memasangkan dengan bar atau barrel pada
lingkaran berikutanya untuk membentuk untai rantai . Lingkaran
ini pada awalnya dibentuk sebagai tranmisi kekuatan atau rantai
pergerakan dan digunakan secara luas pada mesin kebun. Sejak itu
disesuaikan untuk tugas ringan, konveyor kecepatan rendah dan
elevator bila digunakan dengan bervariasi pencanelan. Jarak pada
kisar dari kira-kira 1” hingga 4 “ dan dengan kekuatan pekerjaan
200 1bs hingga 3.000 1bs.

Tandi Surya Pamungkas 10


70

Gambar 2.29 Rantai Lingkaran yang dapat dilepaskan

1.2. Rantai Pintle Kelas 400.


Rantai ini dikembangkan untuk perbaiokan pada rantai
yang dapat dilepas tidak memiliki kontruksi sambungan tertutup,
mengizu\inkan material luar. Rantai pintle adalah juga lingkaran
balutan dengan barrel penuh pada satu ujung dan terbuka pada
yang lain, lingkaran kemudian dipasangkan bersama-sama dengan
paku keliling baja atau pemasangan pena, memberikan sambungan
tertutup. Rantai inidipolakan pada dasarnya sama dengan kisar
seperti pada rantai yanga dapat dilepaskan, didalam rencana untuk
bergerak atas sprcoket/ roda rantai yang sama. Kisar bergerak lagi
kira-kira 1 “- 3/8” hingga 5000 1bs.

Gambar 2.30 Rantai Pintle Kelas 400

1.3. Rantai Penggilingan “H”

adalah perbaikan lebih lanjut dari rantai pintle yang pada


dasranya memiliki lingkaran offset yang sam hubungan pena,
tetapi memiliki peralatan pengunci yang lebih baik untuk

Tandi Surya Pamungkas 11


71

memegana pena ditempat untuk mencegah pergerakan, dan lebih


lanjut memperata seluruh pemakian kepermulaan panjang melalui
barrel. Ditambahkan dibawah sisi dari sidebar adalah dibilahkan
untuk memberikan permukaan pemakain luas untuk penarikan atas
pergerakan atau lembaga diantara gelombang-gelombang. Rantai
ini telah digunakan secara luas pada penggilingan kayu dan juga
digunakan sebagai rantai mesin dan rantai pengungkit. Biasanya
bergerak dari 2,308.” Kisa ke kisar 4” dengan kekuatan pekerjaan
1200 hingga 5000 lbs.

Gambar 2.31 Rantai Penggilingan “H”

1.4. Rantai tarikan “H”

Rantai ini dimodifikasikan jenis penggilingan “H” tetapi


adalah lebih luas dan memilki permukaam pemakain yang lebih
panjang melalui barrel rantai. Pengarahan muka laras adalah rata
untuk menekan atau materialpenarik pada saat punggung laras
dibulatkan untuk kontak lebih pantas dengan roda rantai. Rantai
ini memiliki permulaan penyorongan flat/datar luas dan
ditambahkan, memilki pembawa pada sidebar untuk dilindungi
kepala dari pena. Rantai ini terutama cocok untuk pelayanan
konveyor tarikan, menangani kayu, bilah, sawdust, debu, refuse
dan lain-lain. Juga dapat digunakan pada rantai berlipat untuk
penganan batangan , tungkul, drum dan lain-lain. Kisar berjarak

Tandi Surya Pamungkas 12


72

dari 5” dengan 8” dengan kekuatan pekerjaan 3500 lbs hingga


6500 lbs.

Gambar 2.32 Rantai tarikan “H”

1.5. Rantai Tarikan “C”.


Jenis kombinasi rantai tarikan “C” adalah sama terhadap
jenis “H” keciali hai ini pada kekuatan yang lebih tinggi, yang
memiliki pena diameter yang leih besar dan terdiri dari lingkaran
blok besi lunak yang menghubungkan dengan sidebar baja. Rantai
ini tersedia pada kisar 5”, 6” dan 8” dengan kekuatan pekerjaan
7000 lbs hingga 9300 lbs.

Gambar 2.33 Rantai Tarikan “C”

1.6. Rantai Tarikan SD.


Jenis rantai ini adalah sama terhadap refuse “H” dan rantai
tarikan “C” kecuali hal ini dibuat dari bahan berat, baja lapisan yang

Tandi Surya Pamungkas 14


73

diperlakukan panas dengan pena baja logam campuran yang


diperlakukan panas dan memiliki sidebar lebar, flat rata. Rantai ini
secara prinsip digunakan material penggosok seperti clinker semen,
dan debu. Dibuat dari kisar 6” dan 9” dengan nilai pekerjaan 6700 lbs
hingga 23400 lbs.

Gambar 2.34 Rantai Tarikan SD

U. Rantai PINTLE KELAS 700.

Rantai ini sama pada kontruksi terhadap kelas 400 atau rantau
penggilingan “H” Kecuali pada kisar lebih panjang. Hal ini adalh paling
luas digunakan sebagai rantai kisar 6” dengan cantelan F (lihat
Pencantelan) dan adalah pembalutan rantau besi lunak pada kontruksi
offset dan sambungan tertutup, digunakan secar luas pada perlakuan
pembungan limbah dan pengumpulan limbah juga digunakan pada peralata
elevator bocket tertntu kekuatan pekerjaannya adalah pada 3200 lbs hingga
3800 lbs.

Gambar 2.35 Rantai PINTLE KELAS 700

Tandi Surya Pamungkas 14


74

V. Rantai Bushed kelas 800

Rantai kelas 800 adalah dikembangkan pada awalnya untuk tugas


berat dari pada beberapa rantai yang lain dan ditemukan pada penggunaan
luas pada industri semen.Alat ini juga memiliki besi lunak tetapi untuk
didalam polanya dengan laras khusus untuk menerima bushing yang dapat
diperbaharui yang akan menjadi baja keras atau baja manganese dan
dengan kuat di ikat ditempat. Laras adalah begitu terbalut sehingga
bushing disingkapkan untuk kontak dengan sporcket dan juga memberikan
resistasi pemakain yang ulung diantara pin dan bushing . Rantai ini dibuat
pada kisar 4” dan6” dengan nilai pekerjaan 3200 lbs sampai 10000 lbs.

Gambar 2.36 Rantai Bushed kelas 800

W. Rantai Kombinasi

Rantai kombinasi adalah langkah pertama terhadap rantai baja. Hal ini
hanya sebagai nama yang digunakan, dimana pusat pusat lingkaran blok
adalah pembalut besi lunak, secar pilihan dihungkan dengan sidrbar baja dan
pena. Rantai ini masih luas digunakan pada elevator bocket dan berlari dari
2,609” hingga 6”. Memiliki kekuatan pekerjaan kira-kira 2000 lbs hingga
8300 lbs.

Pengubahan rantai atas adlah rantai kombinasi “PW” yang


dikembangkan unntuk industri kayu pulp. Hal ini memiliki permukaan
pemakain besar tambahan untuk tujuan penyorongan dan pencantelan khusus.
Pengginaan utamanya telah didalam penganan log/batang kayu pada tempat
timbunan kayu untuk dari drum barking.

Tandi Surya Pamungkas 15


75

Gambar 2.37 Rantai Kombinasi 1

Gambar 2.38 Rantai Kombinasi 2

X. Rantai Penggulung lunak/dapat tempa.

Dengan jelas lebih sedikit gesekan disertakan, maka semakin sedikit


rantai menarik. Rantai penggulung lunak adalah dengan demikian dipolakan
sejak 1882 dan adalah paling sedikit biayanya pada beberapa rantai
penggulung pada penggunaan. Halini secara lain adalah jenis terkesa rantai
penggulung sekarang ini. Rantai ini dikontruksikan dimana penggulung
menyertai kembali kepada bos yang mana pembalut integral dengan sidebar.
Boss bertindak sebagai bushing thimble dan seluruhnya dikunci bersama-sama
dengan pena kepala. Bergerak dengan kisar 2” sampai 6” dan dari 700 lbs
hingga 4700 lbs pada kekuatan pekerjaan. Penggunaan utama mereka adalah
pada tugas cahaya apron atau konveyor pengikis.

Tandi Surya Pamungkas 17


76

Gambar 2.39 Rantai Penggulung lunak/dapat tempa

Y. Rantai Baja Mesin yang dibus-kan.

Pengembamgan rantai ini adalah dasar pada tanda untuk konveyor


rantai dengan seluruh variasi baja campuran logam. Rantai ini dibuat dari
sidebar yang dibubuhi dengan akurat(harus atau offset dengan thimbles atau
penggosok tekanan bushing kedalam sisi bar dan baja) yang dikunci kedalam
sidebar yang dirivetkan. Mereka dapat memilki penggulung atau tanpa
penggulung. Rantai ini dengan luas dipergunakan sebagai penggerak rantai
pada kisar 4” hingga 30” dan kekuatan pekerjaan 2000 lbs hingga 25000 lbs.

Gambar 2.40 Rantai Baja Mesin yang dibus-kan

Z. Rantai tanpa paku yang ditempa.

Rantai pku tanpa ditempah adalah dikembangkan karena kekuatan


tingginya perunit bobot dan kesederhanaan bentuknya yang mamapu dirakkit
atau dilepaskan tanpa peralatan . Hal inin pada dasarnya terdiri dari empat
pembagian baja yang ditempa. Misalnya pena T ganda, lingkaran pusat yang
mana adalah kumparan tertutup dan dua sidebar. Salah satu sifat utamanya
adalah dapat beroperasi atau fleksibel pasa dua arah, dalam batas tertentu,

Tandi Surya Pamungkas 17


77

Salah satu sifat utamanya adalah dapat beroperasi atau fleksibel pasa dua arah,
dalam batas tertentu, tetapi juga digunakan pada scraper dan pralata elevator.
Tersedia pada 3”, 4”, 6”dan 9”.

Gambar 2.41 Rantai tanpa paku yang ditempa

AA. Rantai baja yang dilas.

Jenis rantai nin pembaharuan relatif baru dan dikembangkan untuk


mempersiapkan line superior rantai untuk menggantikan dan dapat dilepaskan,
pernggilingan dan jenis kombinasi dengan yang lebih kuat, poemakaian yang
lebih baik dan line toleransi yang lebih dekat. Rantai ini biasanya pada jenis
offset yang terdiri dari laras baja yang dipatrikan dsiantara sidebar baja dan
dasar roda rantai disatukan dengan pena yang diperlakuak panas. Merek
direncanakan untuk bergerak secara dasar roda rantai sama sebagaimana rantai
pembalut yang mereka gantikan. Alay ini tersedia pada kisar dari2,609”hingga
9” dari 300 lbs hingga 17000 lbs kekuatan pekerjaan juga tersedia untuk rantai
tarikan pada kisar 5”, 6” dan 8” dengan kekuatan pekerjaan 10000 lbs hinga
15000 lbs.

Tandi Surya Pamungkas 18


78

Gambar 2.42 Rantai baja yang dilas

Deskripsi diatas dapat mempersiapkan pembaca dengan prespektif


pada pemgembangan rantai yang telah diketahui sekarang ini. Hal ini jelas,
bahwa banyak kombinasi bentuk dari baja dapat yang diadaptasikan untuk
menghasilkan kira-kira beberapa jenis rantai yang dapat atau mumgkin
dibutuhkan. Rantai sudah ditentukan untuk kontruksi pengoperasian pintu
gerbang bendunan besar, juga banyak untuk peralatan khusus pada
penggilingan baja untuk kumparan, bar, plat, material panas sehingga
temperatur 1300 F dan diatasnya. Rantai ini telah dibuat dengankekuatan dasar
3.000.000 lbs. Memperlihatkan jenis tempat rantai yang sungguh popular di
Eropa untuk tujuan penyampain, disebut rsntai lingkaran Fork. Secara umum
dibuat darai baja tempa dan diperlakukan panas pada logam campuran Jerman
No. 1.0401 atau British No. ENZE. Pemcantelan seperti bar pengakatan dapat
dengan terintegrasikan disatukan dengan lingkaran atau dibautkan.

Tandi Surya Pamungkas 20


79

Gambar 2.43 Rantai Khusus


AB. Rantai Cincin (Ring Chain)

Jenis rantai ini berbeda dengan yang teelah dijelaskan di atas. Dengan
bentuknya yang berupa cincin elip berantai, maka fungsinya terbatas sebagai
rantai pengikat dan sebagai rantai penarik. Sesuai dengan bentuk rantai, maka
bentuk sprocket atau roda giginya mempunyai konstruksi tersendiri, yaitu
berupa polygon ( segi enam, segi delapan atau lebih) yang dilengkapi alur
serta bagian pengaitnya. Banyak digunakan sebagai rantai penarik beban pada
alat angkat.

Gambar 2.44 Rantai Cincin

Tandi Surya Pamungkas 20


80

AC. Rantai Khusus

Disebut rantai khusus karena dari konstruksi dan kebutuhan


penggunaan rantai jenis ini tidak umum. Biasanya digunakan pada peralatan
pertanian atau peralatan pertambangan. Putaran lambat dan konstruksi rantai
saling mengait serta panjang.

Gambar 2.45 Rantai Khusus

AD. Roda Gigi Rantai ( Sproket )

Roda gigi rantai atau sering disebut sproket, merupakan pasangan


rantai yang pada pemilihan konstruksinya harus mempunyai jenis dan tipe
yang sama dengan rantai yang akan digunakan. Bahan yang digunakan untuk
sprocket yaitu baja karbon, baja cor yang permukaannya dikeraskan.

Gambar 2.46 Sproket Rantai rol

Tandi Surya Pamungkas 24


81

Transmisi rantai-sproket digunakan untuk transmisi


tenaga pada jarak sedang. Kelebihan dari transmisi ini
dibanding dengan transmisi sabuk-puli adalah dapat
digunakan untuk menyalurkan daya yang lebih besar.

Kelebihan dari penggunaan transmisi rantai dan sproket


adalah:

 Transmisi tanpa slip (perbandingan putaran tetap)


 Dapat meneruskan daya besar
 Keausan kecil pada bantalan
 Jarak poros menengah (antara belt dan gear)

Sedangkan kekurangan dari transmisi ini adalah:

 Tidak dapat dipakai untuk kecepatan tinggi (max. 600


m/min)
 Suara dan getaran tinggi
 Perpanjangan rantai karena keausan pena dan b

Gambar 2.47 macam macam chain and sprocket

Tandi Surya Pamungkas 24


82

AE. Rekomendasi umum dalam perancangan


1.1. Chain pitch.

Pitch kecil umumnya untuk beban ringan kecepatan tinggi,


dan pitch besar lebih bagus untuk beban berat dan kecepatan
rendah.

1.2. Jumlah gigi sproket.

1.2.1. Sproket kecil.


Pada umumnya sumber penggerak. Jumlah gigi
<=> variasi kecepatan. Jumlah minimum yang
direkomendasikan:
 Kecepatan rendah : 12 gigi
 Kecepatan sedang : 17 gigi
 Kecepatan tinggi : 25 gigi
1.2.2. Sproket besar.

Jumlah gigi sproket besar < 120. Pemanjangan


rantai maksimum yang diijinkan adalah 200/z2 (dalam
persen)

1.2.3. Kekerasan gigi.

Jumlah gigi sedikit > beban gigi tinggi. Bahan gigi


sproket harus keras ketika jumlah gigi < 25 dan diikuti
kondisi :

 Beban berat
 Bekerja pada kecepatan tinggi
 Bekerja pada kondisi kasar
 Memerlukan usia teknis yang panjang
 Sudut kontak. Sudut kontak minimal sproket kecil
120o

Tandi Surya Pamungkas 24


83

 Rasio kecepatan. Kecepatan rasio yang


direkomendasikan untuk rantai tunggal adalah 7 : 1.
Rasio 10 : 1 memungkinkan dengandesain yang
tepat, namun reduksi double lebih di sarankan.

1.2.4. Jarak Pusat.


Jarak pusat yang banyak dipilih adalah 30 – 50 kali
pitch rantai. Jika dibutuhkan jarak minimum, jarak pusat
paling tidak ½ jumlah diameter luar kedua sproket. Jarak
pusat minimum rekomendasi = diameter pitch sproket besar
+ ½ diameter pitch sproket kecil. Jarak pusat maksimum =
80 x pitch rantai
1.2.4.1.1.1.1.1.g
1.2.5. Keausan dan kelonggaran rantai.
 Perpanjangan maksimum yang diijinkan : 3 %
 Ketika timing dan kehalusan merupakan hal
yang kritis, perpanjangan maksimum 1.5 %.
 Ukuran sproket besar juga dapat menjadi
pertimbangan atas pemanjangan yang diijinkan.
1.2.5.1.1.1.1.1.1.
1.2.6. Menentukan Panjang Rantai

Panjang rantai yang di perlukan dapat di hitung


dengan rumus sebagai berikut :
Lp = z_(1+z2)/2 + 2C + [(z_(2- z_1 ) ) / 6,28]^2/c
Keterangan :
Lp : Panjang Rantai
Z1 : jumlah gigi sproket kecil
Z2 : jumlah gigi sproket besar
C : jarak sumbu poros

Tandi Surya Pamungkas 24


84

1.2.7. Menentukan kecepatan rantai

Kecepatan rantai pada suatu transmisi dapat di


hitung dengan menggunakan rumus di bawah ini :
V = L . n/60

Keterangan :
V : Kecepatan rantai
L : Panjang Rantai
n : Jumlah putaran

1.2.8. Menentukan beban

Beban yang bekerja pada suatu rantai f (kg) dapat di


hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
F = (102 pd)/v (kg)
Keterangan :
F : gaya
V : kecepatan

1.3. Prosedur pemilihan


1. Dapatkan informasi yang diperlukan
2. Daya motor
3. Daya yang akan di transmisikan
4. Kecepatan dan ukuran kedua poros
5. Jarak pusat yang diinginkan dan pengaturan
penggerak
6. Rata-rata pengaturan jarak pusat, jika ada
7. Tipe pelumasan
8. Batas ruang
9. Kondisi lingkungan yang merugikan

Tandi Surya Pamungkas 25


85

Tandi Surya Pamungkas 25


86

AF. Penggerak Pemakaian

Motor Torak
Motor
Dengan Tanpa
Tumbukan Penggerak Pemakaian Listrik atau
Transmisi Transmisi
Turbin
Hidrolik Hidrolik
Konveyor sabuk dan
rantai dengan variasi
beban kecil, pompa
Transmisi sentrifugal dan blower,
1,0 1,0 1,2
halus mesin tekstil umum,
mesin industri umum
dengan variasi beban
kecil
Kompresor sentrifugal,
propeler, konveyor
dengan sedikit variasi
Tumbukan beban, tanur otomatis,
1,3 1,2 1,4
seclang pengering, penghancur,
mesin perkakas umum,
alas-alas besar umum,
mesin kertas umum
Pres, penghancur, mesin
per tambangan, bor
minyak bumf, pencampur
Tumbukan karet, rol, mesin
1,5 1,4 1,7
berat penggetar, mesin-mesin
umum dengan putaran
dapat dibalik atau beban
tumbukan
Tabel 2.6

Tandi Surya Pamungkas 27


87

 Tentukan daya rencana (Pd)


 Pilih jenis rantai
 Pilih sprokect kecil
 Hitung sproket besar
 Pengecekan beberapa hal:
a. Kecepatan linier rantai < 4 – 10 m/s
b. Jarak sumbu poros
c. Faktor keamanan Sf > 6 – F < Fu
 Penghitungan panjang rantai
 Pemilihan cara pelumasan
AG. CARA PELUMASAN

Cara Teka atau sikat pelumas,


pelumasan pompa
pelumasan pelumasan tetes atau rendam

Temperat –10°C O°C 40°C 50°C –10°C O°C 40°C 50°C


ur lingkungan s.d s.d s.d. 50 s.d. s.d. s.d s.d. 50 s.d.
Nomor rantai 0°C 40°C °C 60°C 0°C 40°C °C 60°C
SAE SAE SAE SAE SAE SAE SAE
SAE30
Sampai # 50 10 20 30 40 10 20 40
# 60 sampai #
SAE SAE SAE SAE SAE SAE SAE
80 SAE 40
20 30 40 50 20 30 50
# 100
Tabel 2.7

Tandi Surya Pamungkas 27


88

Gambar 2.48 Langkah langkah Pemilihan

Tandi Surya Pamungkas 28

Anda mungkin juga menyukai