dari sprocket yang digerakkan. Hal ini hanya terjadi pada sisi kendor rantai dikarenakan gaya
dorong pada sisi kencang diderita oleh gigi pada sprocket penggerak. Dapat terlihat gambar
2.
2. Surface abrasive
Keadaan dimana permukaan sprocket tergerus atau mengalami pengurangan dimensi
sehingga transmisi daya tidak maksimal
Penyebab:
Adanya partikel asing pada pelumas sprocket seperti kotoran, debu
Solusi:
Memberi filter oli agar kotoran pada pelumas bisa tersaring
Menggunakan material yang tahan aus
Tabel
Service factor transmisi rantai
Design factor yang didapat digunakan untuk penentuan no rantai yang didapat dari
table 2. , daya diberikan service factor agar nilai daya menjadi besar sehingga pemilihan no
rantai lebih aman.
Tabel
Daya nominal rantai rol baris tunggal
Dari tabel 2. Maka didapat jenis pelumasan, jarak bagi (p), dan jumlah gigi (N) sesuai
dengan design power dan putaran input yang didapat.
Setelah mendapatkan jumlah gigi sprocket penggerak maka langkah selanjutnya
adalah menghitung jumlah gigi sprocket yang digerakkan dengan mengetahui velocity ratio
terlebih dahulu.
N2 = N1 x VR
Keterangan :
N2 = Jumlah gigi Sprocket yang digerakkan
N1 = Jumlah gigi Sprocket penggerak
VR = Velocity Ratio
Setelah jumlah gigi maka data sprocket yang dibutuhkan selanjutnya adalah diameter
sprocket dan angle of wrap atau sudut kontak untuk setiap sprocket. Untuk perhitungan
diameter sprocket sebagai berikut.
𝑝
D =
sin(180°/𝑁)
𝑁2+𝑁1 (𝑁2−𝑁1)2
L = 2C + +
2 4𝜋2 𝐶
Pada panjang rantai angka diwajibkan bernilai genap apabila bernilai desimal maka
dibulatkan dan diperlukan pengulangan perhitungan untuk mencari jarak sumbu poros (C)
yang sesuai.
Untuk mencari nilai jarak sumbu poros (C) maka digunakan rumusan.
1 𝑁2−𝑁1 𝑁2−𝑁1 2
8(𝑁2−𝑁1) 2
C = [𝐿 − + √(𝐿 − ) − 2
]
4 2 2 4𝜋