Anda di halaman 1dari 5

Seperti pada pembahasan tentang teori asam basa dan hidrolisis garam, garam dapat terbentuk

oleh adanya reaksi antara asam dengan basa. Garam yang terbentuk tidak semuanya bersifat
netral. Jika garam berasal dari asam kuat dan basa lemah, maka akan bersifat asam.
Sedangkan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan bersifat basa. Garam yang
terbentuk dari reaksi asam lemah dan basa lemah, maka sifatnya tergantung dari kekuatan asam
atau basa senyawa yang bereaksi, yang sering dinyatakan dengan Ka dan Kb. Yang terakhir jika
garam berasal dari asam kuat dan basa kuat, maka akan bersifat netral karena adanya
reaksi netralisasi sebagai berikut:
H+ + OH- H2O

Garam Netral

Ion-ion selain H+ dan OH- akan membentuk senyawa garam. Sebagian besar garam netral
mengandung ion-ion yang tertera pada tabel berikut:
Kation
+ +
Na K Rb+ Cs+
Mg2+ Ca2+ Sr2+ Ba2+
Anion
- -
Cl Br I-
ClO4- BrO4- ClO3- NO3-

Garam Asam

Garam asam adalah garam yang berasal dari asam kuat yang bereaksi dengan basa lemah.
Garam asam mengandung ion-ion sebagai berikut:
Ion Asam
+
NH4 Al3+ Pb2+ Sn2+
Ion logam transisi
HSO4- H2PO4-

Garam Basa

Garam basa adalah hasil dari reaksi antara asam lemah dengan basa kuat. Ion-ion berikut sering
ditemukan dalam garam basa.
Ion Basa
-
F C2H3O2- NO2- HCO3-
CN- CO32- S2- SO42-
HPO42- PO43-

Garam dari asam lemah dan basa lemah


Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dan basa lemah dapat bersifat netral, asam,
maupun basa sesuai dengan kekuatan asam atau basa penyusunnya. Kekuatan asam atau basa
dapat diamati dari tetapan kesetimbangan asam basa.

Jika Ka (kation) > Kb (anion) maka larutan bersifat asam.


Jika Ka (kation) = Kb (anion) maka larutan bersifat netral.
Jika Ka (kation) < Kb (anion) maka larutan bersifat basa.

REAKSI HIDROLISIS

Definisi Hidolisis Garam

Peristiwa pelarutan suatu garam tidak selalu menghasilkan larutan yang bersifat netral. Sebagai
contoh, larutan tembaga (II) sulfat bersifat asam, sementara natrium asetat bersifat basa.
Sedangkan larutan natrium klorida bersifat netral. Hal tersebut dikarenakan reaksi disosiasi
garam di dalam air yang membentuk ion. Proses sebuah reaksi dari anion atau kation garam
yang membentuk larutan asam atau basa disebut reaksi hidrolisis. Dengan kata lain, reaksi
hidrolisis adalah kebalikan darireaksi netralisasi. Konstanta (tetapan) kesetimbangan pada reaksi
disebut dengan tetapan hidrolisis (Kh).

Hidrolisis Garam Asam

Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam. Amonia adalah contoh
basa lemah, dan reaksinya dengan asam kuat akan menghasilkan garam dengan pH kurang dari
7. Sebagai contoh, perhatikan reaksi berikut:
HCl + NH4OH NH4+ + Cl- + H2O

Di dalam larutan, ion NH4+ bereaksi lebih lanjut dengan air (melakukan reaksi hidrolisis) menurut
reaksi berikut:
NH4+ + H2O NH3 + H3O+

Tetapan keasaman dapat diturunkan dari harga Kw dan Kb.


[H3O+] [NH3] [OH-]
Ka = ------------------------
[NH4+][OH-]
= Kw / Kb

Hidrolisis Garam Basa

Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa. Kebasaan tersebut
dikarenakan reaksi hidrolisis basa konjugat dari asam (lemah) yang digunakan pada reaksi
netralisasi. Sebagai contoh, natrium asetat terbentuk pada reaksi antara asam asetat (asam
lemah) dan natrium hidroksida (basa kuat). Ketika garam terlarut, ionisasi yang terjad adalah:
NaAc Na+ + Ac-
Dengan adanya air, ion asetat akan mengalami hidrolisis sebagai berikut:
H2O + Ac- HAc + OH-
Dan tetapan kesetimbangan untuk reaksi ini adalah Kb dari basa konjugat Ac- dari asam HAc
sebagai berikut:
[HAc] [OH-]
Kb = -----------
[Ac-]

[HAc] [OH-] [H+]


Kb = ----------- ---
[Ac-] [H+]

[HAc] [OH-][H+]
Kb = ---------- ---------
[Ac-] [H+]

= Kw / Ka

Inilah beberapa contoh soal menghitung pH hidrolisis garam. Soal mencari pH hidrolisis garam
ini mengambil beberapa aspek yang diketahui.

Soal #1: Berapakah pH larutan amonium klorida (NH4Cl) 0,05 M jika diketahui Ka = 5.65 x
10¯10.
Penyelesaian:
1) Persamaan reaksi hidrolisis garam NH4Cl:

NH4+ + H2O <==> NH3 + H3O+


2) Persamaan Ka NH4+:

[NH3] [H3O+]
Ka = ----------------
[NH4+]
3) Memasukkan nilai Ka dan mengubahnya menjadi persamaan umum. Jumlah NH3 dan
H3O+ adalah sama, sehingga keduanya dapat diganti dengan x :
(x) (x)
10
5.65 x 10¯ = ----------------
0.0500 - x
4) Karena x sangat kecil, maka dapat diabaikan dalam pengurangan. Sehingga dapat diketahui
konsentrasi ion hidronium adalah:

x = akar pangkat [(5,65 x 10¯10) (0.0500)] x = 5,32 x 10¯6 M = [H3O+]


5) Maka pH dapat diketahui dari nilai [H3O+] :

pH = - log 5,32 x 10¯6 = 5,274

Soal #2: Berapakah pH larutan 0,100 M metil amonium klorida (CH3NH3Cl)? Diketahui Ka ion
metil amonium (CH3NH3+) adalah 2,70 x 10¯11
Penyelesaian:
1) Persamaan reaksi hidrolisis garam CH3NH3+:

CH3NH3+ + H2O <==> CH3NH2 + H3O+


2) Persamaan Ka CH3NH3+:

[CH3NH2] [H3O+]
Ka = ----------------
[CH3NH3+]
3) Memasukkan nilai Ka dan mengubahnya menjadi persamaan umum. Jumlah CH3NH2 dan
H3O+adalah sama, sehingga keduanya dapat diganti dengan x :

(x) (x)
11
2,70 x 10¯ = ----------------
0,100 - x
4) Karena x sangat kecil, maka dapat diabaikan dalam pengurangan. Sehingga dapat diketahui
konsentrasi ion hidronium adalah:

x = akar pangkat [(2,70 x 10¯11) (0,100)] x = 1,64 x 10¯6 M = [H3O+]


5) Maka pH dapat diketahui dari nilai [H3O+]:

pH = - log 1.64 x 10¯6 = 5.784

Soal #3:
Diketahui pKa ion amonium adalah 9,26. Berapakah pH of 1,00 L larutan yang mengandung 5,45
g NH4Cl (Mr NH4Cl = 54,5 g mol¯1)
Penyelesaian:
1) Menghitung molaritas larutan:

5,45 g / 54,5 g mol¯1 = 0,100 mol 0,100 mol / 1,00 L = 0,100 M


2) Menghitung Ka larutan NH4Cl:

Ka = 10¯pKa = 10¯9,26 Ka = 5,4954 x 10¯10


3) Menulis persaman disosiasi dan rumus Ka :

NH4+ ⇔ H+ + NH3 Ka = ([H+] [NH3]) / [NH4+]


4) Memasukkan nilai Ka :

5,4954 x 10¯10 = [(x) (x)] / 0,100 x = 7,4131 x 10¯6 M


5) Maka pH dapat dicari dengan mudah karena konsentrasi ion hidronium sudah diketahui:

-log 7,4131 x 10¯6 = 5,13

Anda mungkin juga menyukai