Anda di halaman 1dari 5

HAND OUT

HIDROLISIS GARAM

A. Pengertian Hidrolisis Garam


Suatu garam jika dilarutkan dalam air akan terdisosiasi menjadi ion-ionnya.
Diantara ion-ion tersebut ada yang bereaksi dengan air dan ada yang tidak. Ion-ion yang
dapat bereaksi dengan air adalah ion-ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah.
Bereaksinya ion-ion garam dengan molekul air disebut dengan hidrolisis garam. Ion-ion
tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion H3O+ atau OH-, sehingga mempengaruhi
harga pH larutan. Kation garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H3O+, sedangkan
anion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-. Reaksi ini terjadi melalui
mekanisme transfer proton berdasarkan teori asam basa Bronsted-Lowry. Adapun contoh
reaksi hidrolisis adalah sebagai berikut:
1. Kation terhidrolisis
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq)
2. Anion terhidrolisis
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)

B. Jenis garam yang mengalami hidrolisis


Senyawa garam dihasilkan oleh reaksi antara asam dan basa berdasarkan teori
Arhenius. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka terdapat empat jenis garam berdasarkan
asam dan basa pembentuknya yaitu:
1. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
2. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
4. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
Namun, diantara empat jenis garam tersebut, tidak semuanya mengalami hidrolisis.
Garam yang mengalami hidrolisis adalah garam yang berasal dari asam lemah dan basa
kuat, asam kuat dan basa lemah serta asam lemah dan basa lemah. Hal ini terjadi karena
hanya ion-ion yang berasal dari asam lemah dan basa lemah saja yang dapat mengalami
hidrolisis.
C. Sifat garam
1. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat akan bersifat netral karena
masing-masing ionnya tidak mengalami hidrolisis. Contoh, larutan NaCl.
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
Na+(aq) + H2O(l) tidak bereaksi
Cl-(aq) + H2O(l) tidak bereaksi
2. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan bersifat basa karena
anionnya terhidrolisis menghasilkan ion OH-. Contoh, larutan CH3COONa.
CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq)
Na+(aq) + H2O(l) tidak bereaksi
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah akan bersifat asam karena
kationnya terhidrolisis menghasilkan ion H3O+. Contoh, larutan NH4Cl.
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq)
Cl-(aq) + H2O(l) tidak bereaksi
4. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah akan memiliki tiga
kemungkinan sifat karena semua ionnya terhidrolisis menghasilkan ion H3O+ dan OH- ,
yakni :
a. Asam, jika harga Ka(kation) > Kb(anion)
b. Basa, jika harga Kb(anion) > Ka(kation)
c. Netral, jika harga Ka(kation) = Kb(anion)
Harga Ka(kation) menyatakan kemampuan suatu kation untuk terhidrolisis
menghasilkan ion H3O+, sebaliknya Kb(anion) menyatakan kemampuan suatu abion
untuk terhidrolisis menghasilkan ion OH-.
Harga Ka(kation) dapat diperoleh dari persamaan dibawah ini.
BOH(aq) B+(aq) + OH-(aq) Kb = x
B+(aq) + H2O(l) BOH(aq) + H+(aq) Ka = y
Kw = Ka . Kb
Kw = Ka(B+) . Kb(BOH)

Ka(B+) = atau Ka(kation) =
() ( )

Harga Kb(anion) dapat diperoleh dari persamaan dibawah ini.


HA(aq) H+(aq) + A-(aq) Ka = x
A-(aq) + H2O(l) HA(aq) + OH-(aq) Kb = y
Kw = Ka . Kb
Kw = Ka(HA) . Kb(A-)

Kb(A-) = atau Kb(anion) =
() ( )

Contoh:
Bagaimanakah sifat dari larutan NH4CN?(Kb NH3 = 1,8 x 10-5, Ka HCN = 4,9 x 10-10)
Jawab :
NH4CN(aq) NH4+(aq) + CN-(aq)
Semua ion terhidrolisis, maka

Ka(kation) =
( )
1014
Ka(NH4+) = = 1,8 105 = 5 x10-10
(3 )

Sedangkan,

Kb(anion) =
( )

1014
Kb(CN-) = = 4,9 1010 = 2 x10-5
()

Berdasarkan perhitugan diatas, sifat larutan NH4CN adalah basa karena Kb(CN-) >
Ka(NH4+)
D. Jenis Hidrolisis
Hidrolisis terbagi menjadi dua jenis, yakni hidrolisis total dan hidrolisis parsial.
1. Hidrolisis parsial. Larutan garam mengalami hidrolisis parsial jika hanya sebagian
ionnya saja yang mengalami hidrolisis. Jenis garam yang mengalami hidrolisis parsial
adalah garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, serta asam kuat dan basa
lemah. Contoh, CH3COONa dan NH4Cl
2. Hidrolisis total. Larutan garam mengalami hidrolisis total jika hanya seluruh ionnya
mengalami hidrolisis. Jenis garam yang mengalami hidrolisis total adalah garam yang
berasal dari asam lemah dan basa lemah. Contoh, NH4CH3COO.
E. Perhitungan pH larutan Garam
1. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, sehingga pH
larutannya adalah 7. Hal ini terjadi karena tidak ada satu ionpun yang terhidrolisis
sehingga konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam larutan tetap.
2. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa, sehingga pH
larutannya lebih dari 7. Hal ini berarti di dalam larutan [H+] < [OH-]. Anggap kita
memiliki larutan garam MA yang terdiri dari ion M+ dan ion A- (M+ adalah kation dari
basa kuat MOH dan A- adalah anion dari asam lemah monoprotik HA), garam
terdisosiasi secara sempurna.
MA(aq) M+(aq) + A-(aq)
Ion M+ tidak terhidrolisis sedangkan ion A- terhidrolisis.
M+(aq) + H2O(l) tidak bereaksi
A-(aq) + H2O(l) HA(aq) + OH-(aq)
Maka persamaannya adalah sebagai berikut
[][ ]
=
[ ][2 ]
[][ ]
[2 ] =
[ ]

Karena konsentrasi air relatif konstan, maka K[H2O] dapat dijadikan suatu tetapan
baru yaitu Kh. Kh merupakan tetapan hidrolisis.
[][ ]
=
[ ]
Karena [HA]=[OH-],
[ ]2
=
[ ]
[ ] = [ ] (1)
2

Hubungan antara Kh, Ka(asam lemah) dan Kw dapat diturunkan sebagai berikut.
[][ ] [ + ] []
= + = [ ][ + ]
[ ] [ ] [ ][ + ]

= . . (2)
( )
Rumus Kh diatas sama dengan rumus Kb (kation), jadi dapat disimpulkan bahwa harga tetapan
hidrolisis Kh garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat adalah sama dengan
harga Kb(kation) dari basa lemah.

Substitusi persamaan (2) ke persamaan (1)



[ ]2 = [ ]
( )

[ ] = [ ]
( )


= [ ]
( )


= 14 = 14 + [ ]
( )

3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah


Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam, sehingga pH
larutannya kurang dari 7. Hal ini berarti di dalam larutan [H+] > [OH-]. Anggap kita
memiliki larutan garam MX yang terdiri dari ion M+ dan ion X- (M+ adalah kation dari
basa lemah MOH dan X- adalah anion dari asam kuat monoprotik HX), garam
terdisosiasi secara sempurna.
MX(aq) M+(aq) + X-(aq)
Ion M+ tidak terhidrolisis sedangkan ion A- terhidrolisis.
X-(aq) + H2O(l) tidak bereaksi
M+(aq) + H2O(l) MOH(aq) + H+(aq)
Maka persamaannya adalah sebagai berikut
[][ + ]
=
[ + ][2 ]
[][ + ]
[2 ] =
[+ ]

Karena konsentrasi air relatif konstan, maka K[H2O] dapat dijadikan suatu tetapan
baru yaitu Kh. Kh merupakan tetapan hidrolisis.
[][ + ]
=
[+ ]
Karena [HA]=[H+],
[ + ]2
=
[+ ]
[ + ]2 = [+ ] (1)
Hubungan antara Kh, Ka(asam lemah) dan Kw dapat diturunkan sebagai berikut.
[][ + ] [ ] []
= +
= [ ][+ ]
[ ] [ ] [+ ][ ]


= . . (2)
( )
Rumus Kh diatas sama dengan rumus Ka (anion), jadi dapat disimpulkan bahwa harga tetapan
hidrolisis Kh garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah adalah sama dengan
harga Ka(anion) dari asam lemah.

Substitusi persamaan (2) ke persamaan (1)



[ + ]2 = [+ ]
( )

[ + ] = [+ ]
( )


= [+ ]
( )

4. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah


Pada jenis garam yang ini memiliki perbedaan dibandingkan jenis garam lainnya. Harga
tetapan hidrolisis (Kh) garamnya ditentukan oleh harga Ka(asam lemah) dan Kb(basa
lemah) dengan rumus,

=
( ) ( )

Sedangkan rumus perhitungan pH-nya adalah


[ + ] =
( ) ( )


=
( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai