Materi - Keragaman Budaya Indonesia PDF
Materi - Keragaman Budaya Indonesia PDF
Peta Konsep
Letak Geografis
Posisi Strategis
Kondisi Ekologis
dapat mempengaruhi
Kata
Kunci :
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu :
Memahami faktor geografis terhadap keragaman budaya di Indonesia;
Mengidentifikasi persebaran keragaman budaya di Indonesia;
Memahami pembentukan kebudayaan nasional;
Mengaitkan pelestarian dan pemanfaatan produk kebudayaan Indonesia dalam
bidang ekonomi kreatif dan pariwisata;
Mengorelasikan kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan global.
A. Pengertian Kebudayaan
1. Definisi Kebudayaan
Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga kaya akan
keragaman budaya. Keragaman budaya bangsa Indonesia tersebar dari Sabang
sampai Merauke. Kata budaya berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu
buddhayah. Kata buddhayah merupakan bentuk jamak dari buddhi yang
berarti “budi” atau “akal”. Dengan ini, kebudayaan dapat dipahami sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal, seperti pikiran (cipta), rasa, dan
kehendak (karsa). Ketiga hal ini merupakan potensi budaya. Ketiga unsur ini
secara implisit dapat kita temukan dalam definisi-definisi tentang kebudayaan
yang disampaikan oleh para ahli. Beberapa definisi tentang kebudayaan dapat
dilihat pada tabel berikut.
No. Tokoh Definisi Kebudayaan
1 James P. Spradley Kebudayaan sebagai ide atau sistem gagasan. Sistem
tersebut berfungsi sebagai pedoman dan penuntun
masyarakat untuk bersikap dan berperilaku. Oleh
karena itu, kebudayaan bersifat abstrak. Kebudayaan
dapat terungkap secara implisit ataupun eksplisit, baik
dalam bentuk komentar sederhana maupun dalam
bentuk wawancara panjang.
2 Ralp Linton Kebudayaan merupakan keseluruhan dari
pengetahuan, sikap, dan perilaku yang dimiliki dan
diwariskan oleh anggota masyarakat tertentu.
3 Herskovits Kebudayaan menjadi bagian dari lingkungan hidup
yang diciptakan oleh manusia.
4 Koentjaraningrat Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
5 Parsudi Suparlan Kebudayaan merupakan pengetahuan yang bersifat
operasional, yaitu sebagai keseluruhan pengetahuan
yang dipunyai oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Isi kebudayaan adalah perangkat model-model
pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan
untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan
yang dihadapi. Kebudayaan berguna juga untuk
mendorong dan menciptakan tindakan-tindakan yang
diperlukannya.
6 Clifford Geertz Kebudayaan didefinisikan sebagai pola “bagi perilaku.
Kebudayaan terdiri dari serangkaian aturan, resep,
rencana, dan petunjuk yang digunakan untuk mengatur
tingkah laku manusia. Kebudayaan tidak bisa dilihat
atau dipegang karena berada dalam pikiran atau kepala
manusia. Oleh karena itu, kebudayaan bersifat abstrak.
Akan tetapi, hasil kebudayaan itu dapat dilihat dan
dideteksi (dipantau) dengan pancaindra manusia.
2. Wujud Kebudayaan
Tiga wujud kebudayaan yang tidak terpisahkan satu dengan lain, yaitu
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia.
Gagasan sebagai wujud kebudayaan ideal bersifat abstrak, tidak dapat
diraba atau disentuh. Bentuknya antara lain berupa kumpulan ide atau
gagasan, nilai, norma, dan peraturan. Wujud kebudayaan ini berada di dalam
pemikiran masyarakat yang ditaati. Wujud kebudayaan ini menjadi pedoman
berperilaku dan bertindak. Contohnya antara lain adat istiadat.
Tindakan atau kebudayaan perilaku merupakan wujud kebudayaan yang
tampak secara konkret sebagai hasil aktualisasi ide atau gagasan yang ada di
dalam pikiran manusia. Aktualisasi ide atau gagasan ini tampak dalam
perilaku yang dapat dipantau oleh pancaindra manusia. Contohnya antara lain
tata upacara tradisi selamatan untuk bayi yang baru lahir dan tari-tarian.
Hasil karya manusia sebagai wujud kebudayaan merupakan hasil tindakan
konkret manusia. Wujud kebudayaan ini berupa benda-benda budaya, seperti
tugu peringatan dan candi. Wujud kebudayaan ini disebut juga kebudayaan
fisik.
3. Unsur-unsur Kebudayaan
Wujud kebudayaan ditemukan dalam unsur-unsur universal kebudayaan.
Unsur-unsur universal kebudayaan adalah unsur-unsur kebudayaan yang
dapat ditemukan di semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia. Dalam buku
Universal Categories of Culture, C. Kluckhohn berpendapat bahwa ada tujuh
unsur kebudayaan yang bersifat universal, yaitu :
a. Bahasa,
b. Sistem pengetahuan,
c. Sistem organisasi kemasyarakatan,
d. Sistem peralatan hidup dan teknologi,
e. Sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi,
f. Sistem religi, dan
g. Kesenian.
B. Pengaruh Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya di Indonesia
Letak geografis berperan dalam keragaman budaya Indonesia. Faktor-faktor
yang berperan dengan batas-batas geografis antara lain sebagai berikut.
a. Letak Geografis
Perbedaan kondisi di suatu wilayah, dimana suatu wilayah atau posisi yang
dibatasi oleh pegunungan, daratan, rendah, laut, maupun selat akan
memberikan dampak terisolasinya masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini
secara alami akan membuat masyarakat tersebut mengembangkan corak
kebudayaan yang khas dan sesuai dengan lingkungan geografisnya.
b. Posisi Strategis
Letak Indonesia yang berada di antara benua Asia dan benua Australia,
serta diantara samudera Hindia dan samudera Pasifik menyebabkan Indonesia
berada pada jalur transportasi perdagangan dunia. Perairan Nusantara
merupakan perairan yang ramai dilalui kapal-kapal dagang dari India, Eropa,
dan Cina. Dampak dari posisi silang ini menyebabkan Indonesia kaya akan
keragaman budaya dan suku bangsa.
c. Kondisi Ekologis
Lingkungan ekologis terbentuk dari struktur tanah, iklim, dan topografi.
Hal ini memberikan kontribusi bagi kondisi penduduk baik dari segi ekonomi,
sosial, maupun budaya. Kebudayaan suatu masyarakat dapat dilihat dari sikap,
adat istiadat, serta kegiatan ekonomi masyarakat tersebut dalam
memperlakukan lingkungan mereka tinggal sesuai kondisi ekologis sosialnya.
Sumber Rujukan:
Firman, Jaka. 2016. Excellent Geografi untuk SMA/MA. Bandung: Yrama Widya.
Harmanto, Gatot. 2014. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI (Peminatan). Bandung:
Yrama Widya.
P, Yasinto. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI (Peminatan). Jakarta: Erlangga.
Sobandi, I. 2014. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Wardiyatmoko, K. 2014. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.