KEANEKARAGAMAN
HAYATI
Nilai Eksistensi
Nilai eksistensi merupakan nilai yang dimiliki oleh
keanekaragaman hayati karena keberadaannya (Ehrenfeld,
1991). Nilai ini tidak berkaitan dengan potensi suatu organisme
tertentu, tetapi berkaitan dengan beberapa faktor berikut:
Faktor hak hidupnya sebagai salah satu bagian dari alam;
Faktor yang dikaitkan dengan etika, misalnya nilainya dari
segi etika agama. Berbagai agama dunia
menganjurkan manusia untuk memelihara alam ciptaan Tuhan;
dan
Faktor estetika bagi manusia. Misalnya, banyak kalangan,
baik pecinta alam maupun wisatawan, bersedia mengeluarkan
sejumlah uang untuk mengunjungi taman-taman nasional guna
melihat satwa di habitataslinya, meskipun mereka tidak
mendapatkan manfaat ekonomi dari kegiatan tersebut.
Nilai Warisan
Nilai warisan adalah nilai yang berkaitan dengan
keinginan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman
hayati agar dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang.
Nilai ini acap terkait dengan nilai sosio-kultural dan juga
nilaipilihan.
Nilai Pilihan
Keanekaragaman hayati menyimpan nilai
manfaat yang sekarang belum disadari atau
belum dapat dimanfaatkan oleh manusia;
namun seiring dengan perubahan permintaan,
pola konsumsi dan asupan teknologi, nilai ini
menjadi penting di masa depan.
Potensi keanekaragaman hayati dalam
memberikan keuntungan bagi masyarakat di
masa datang ini merupakan nilai pilihan
(Primack dkk., 1998).
Nilai Produktif
Nilai produktif adalah nilai pasar yang didapat dari
perdagangan keanekaragaman hayati di pasar lokal,
nasional maupun internasional.
Persepsi dan pengetahuan mengenai nilai pasar
ditingkat lokal dan global berbeda. Pada umumnya,
nilai keanekaragaman hayati lokal beluM
terdokumentasikan dengan baik sehingga sering tidak
terwakili dalam perdebatan maupun perumusan
kebijakan mengenai keanekaragaman hayati di tingkat
global
(Vermeulen dan Koziell, 2002).
PEMANFAATAN KEHATI
SUMBER PANGAN
SUMBER OBAT2AN
SUMBER DAYA GENETIKA
SUMBER BAHAN BANGUNAN DAN
KERAJINAN