Anda di halaman 1dari 4

Rumus2 Marshall Test

a = % aspal terhadap batu

Misal berat batu 1000 gr., berat aspal 50 gr. Maka kadar aspal terhadap batu

50
1000
X 100 % = 5.00 %

b = % aspal terhadap campuran

Untuk contoh sama seperti pada a, berat batu + aspal = 1000gr+50gr =1050gr
Maka kadar aspal terhadap campuran

50
 100%  4.76%
1050

c = Berat contoh uji dalam keadaan kering

d = Berat contoh uji dalam keadaan jenuh ( setelah penimbangan didalam air
contoh uji di lap sampai permukaannya kering, kemudian ditimbang )

e = Berat contoh uji di dalam air , contoh uji ditimbang dalam keadaan
terendam air.( Sebelum dibaca berapa beratnya, contoh uji harus sudah
terendam air antara 2 sampai 5 menit)

f = Volume contoh uji, diperoleh dari selisih berat dalam keadaan jenuh
dengan berat di dalam air ( d – e )

g = Berat isi contoh uji, Berat contoh uji dalam keaadan kering dibagi dengan
c
volume contoh uji ( f
)

h = Berat Jenis maksimum contoh uji, maksudnya bila dianggap bahwa


volume contoh dihitung tanpa ada rongga udara
Dalam bahasa Inggris disebut Gmm (Gravity Mix Maximum)

100
Gmm = % agregat % aspal

BJ efektif agregat BJ aspal

BERAT JENIS AGREGAT EFEKTIF


Untuk memperoleh berat jenis agregat efektif harus dilakukan pengujian
Gmm ( AASHTO T – 209) terhadap campuran yang kadar aspalnya
ditentukan dengan rumus untuk menghitung kadar aspal optimum suatu
campuran beraspal, tergantung dari gradasi agregatnya.

% aspal = 0.035 ( % CA ) + 0.045 ( % FA ) + 0.18 ( % FF ) + K

Keterangan :

CA = Coarse Aggregate, agregat kasar yang berukuran diatas


saringan no 8

FA = Fine Aggregate, agregat halus yang berukuran lewat


saringan no 8 tertahan di saringan no 200

FF = Filler Fraction, Fraksi filer yang berukuran dibawah


saringan no 200.

K = Konstanta berkisar antara 0.5 sampai 1.0 tergantung dari


besar kecilnya penyerapan air pada agregat (biasa diambil 0.75)

Bila nilai Gmm dengan cara ini telah diperoleh, maka Gse (Berat jenis
agregat efektif ) bisa dihitung dengan rumus:

100  % aspal
Gse = 100 % aspal

Gmm Bj aspal

Selanjutnya nilai Gse ini dapat kita masukkan kedalam rumus untuk
menghitung nilai Gmm pada kadar aspal yang sesuai dengan uji Marshall
yang kita lakukan.( kolom h pada form uji Marshall ).

I = % rongga diantara butir agregat, biasa disebut VMA, Voids in Mix


Aggregate.
Berat Isi Contoh  % Agregat
VMA = 100 - Bj.Bulk Agregat

Keterangan : Berat isi contoh = kolom f

% agregat = 100 - % aspal total campuran


atau = 100 – kolom b

J = % rongga terhadap campuran , biasa disebut VIM, Voids In Mix


Yaitu % rongga yang terdapat pada contoh uji tersebut.

100  Berat Isi Contoh


VIM = 100 - Gmm

atau dari kolom yang sudah terisi dapat dihitung :

100 x g
VIM = 100 - h

K = % rongga terisi aspal, maksudnya bila VMA atau kandungan rongga


diantara agregat dianggap 100% maka aspal mengisi berapa persennya.
Biasa juga disebut VFB. Voids Filled with Bitumen.

100 (VMA  VIM)


VFB =
VMA

Bila dihitung berdasar kolom yang sudah terisi maka dapat dipakai rumus:

100 (i  j)
K=
i

Pengujian selanjutnya, contoh uji direndam dalam air selama 30 menit pada
temperatur 60 0 C. Kemudian diuji stabilitas dan pelelehannya ( flow )
L = Pembacaan arloji stabilitas

M = Pembacaan arloji dikalikan dengan kalibrasi proving ring, karena setiap


proving ring mempunyai nilai kalibrasi sendiri.Satuannya, kg
.

N = Tebal contoh uji Marshall yang standar adalah 63 mm bila kurang atau
lebih maka harus dikoreksi dengan mengalikan nilai pada kolom m dengan
menggunakan tabel koreksi stabilitas
.

O =Nilai kelelehan, dibaca langsung dari arloji kelelehan.Satuannya mm.

P = Hasil bagi Marshall biasa disebut Marshall Quotient Stabilitas dibagi


flow. Atau n dibagi o satuannya kg/mm

Q = % aspal efektif, adalah aspal yang menyelimuti batuan

Langkah pertama untuk menghitung % aspal efektif kita harus menghitung %


aspal yang terserap batuan dengan rumus :

% Penyerapan aspal =

Bj Agregat Efektif  Bj Agregat Bulk


100 x Bj Agregat Efektif x Bj Agregat Bulk x Bj.Aspal

Dari hasil diatas dapat dihitung % aspal efektif dengan rumus :

% Penyerapan aspal
Pbe = % aspal - 100
x % agregat

Anda mungkin juga menyukai