Anda di halaman 1dari 7

- PENDAHULUAN ( HANZOLAH)

Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia.Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan
elektrolit.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

 Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).
 Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam
halida atau leburan oksida. Kombinasi antara larutan elektrolit dan elektrode menghasilkan tiga
kategori penting elektrolisis, yaitu:

1. Elektrolisis larutan dengan elektrode inert


2. Elektrolisis larutan dengan elektrode aktif
3. Elektrolisis leburan dengan elektrode inert
Pada elektrolisis, katode merupakan kutub negatif dan anode merupakan kutub positif. Pada
katode akan terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi.

Aplikasi elektrolisis dan latar belakang (M.RIZKI


SETIAWAN)

Dampak reaksi kimia dalam masyarakat modern sudah terlihat


dimana-mana. Dalam bidang insdustri kimia yang sangat pernting seperti
industri Alumunium, klor, natrium hidroksida dan lain – lain. yang diproduksi
secara elektrokimia.

Kehidupan modern tidak bisa terlepas dari teknologi industri


elektroplating. Berbagai barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda
motor, mobil dan peralatan pabrik dilakukan sentuhan akhir melalui
teknologi lapis listrik ini.

Aplikasi elektrolisis diaplikasikan pada bidang industry


Contohnya produksi natrium, natrium diproduksikan secara komersial
dengan mengggunakan downs cell .
(Tunjukan GAMBAR downs cell)

Proses ini dilakukan dengan mengelektrolisis lelehan NaCl dengan sedikit


tambahan CaCl2
Elektrolisis juga dimanfaatkan pada produksi alumunium, prosesnya dikenal
dengan HALL-HEROULT yaitu dengan menggunakan campuran lelehan
Al2O3 dan Na3AlF6
Produksi Cl2 dan NaOH juga berdasarkan elektrolisis yaitu dengan
menggunakan arutan natrium klorida atau NaCl.

Produksi aluminum di industri dengan elektrolisis dicapai tahun 1886


secara independen oleh penemu Amerika Charles Martin Hall (1863-1914)
dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint Héroult (1863- 1914) pada
waktu yang sama. Sukses elektrolisis ini karena penggunaan lelehan
Na3AlF6 sebagai pelarut bijih (aluminum oksida; alumina Al2O3) Sebagai
syarat berlangsungnya elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke elektroda.

Selanjutnya aplikasi elektrolisis yang dikenal yaitu penyepuhan atau


electroplating
Penyepuhan merupakan proses pelapisan logam permukaan loam dengan
logam lain dengan cara elektrolisis misalnya sendok yang dilapisi emas, atau
contoh yang lainyaitu pada flek ban mobil yang mengkilap, flek ban dila[isi
dengan logam kromium untuk mencegah korosi dan agar terlihat mengkilat.

Pada awalnya klor ditemukan pada tahun 1774 oleh Scheele, yang awalnya
disangka oksigen. Tetapi diberi nama Klor pada tahun 1810 ole Davy yang
bersikeras bahwa zat ini adalah sebuah unsur. Saat di temukan Klor
bersenyawa terutama dengan natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan
silfit. Sifat Klor sendiri yaitu termasuk unsur halogen (pembentuk garam) dan
diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih
sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning
kehijauan.

Dasar Teori ELEKTRO PLATING


(M.DIRGAWANTARA.RIPAI)
Penyepuhan logam dilakukan dengan cara elektrolisis. Tujuannya untuk
mencegah korosi. Pelapisan suatu logam dilakukan dengan logam lain yang
lebih mudah teroksidasi. Pada proses tersebut, logam yang akan dilapisi
bertindak sebagai katode dan logam yang melapisi bertindak sebagai anode.
Misal besi yang dilapisi seng.
Pemurnian logam Tembaga dan magnesium dapat dimurnikan dengan
cara elektrolisis. Elektrolisis untuk meghasilkan tembaga murni dilakukan
dalam larutan tembaga(II) sulfat (CuSO4) menggunakan elektrode dua jenis
tembaga.

Elektroplating adalah suatu proses pelapisan logam / paduan pada


suatu material padat (solid) dimana pemindahan partikel pelapis menuju
permukaan yang ingin dilapisi menggunakan bantuan arus listrik

Elektroplating disebut juga penyepuhan, dimaksudkan untuk melindungi


logam terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan. Pada proses
ini, logam yang akan disepuh dijadikan katoda dan logam penyepuhnya
sebagai anoda. Kedua elektroda ini dicelupkan dalam larutan elektrolit
garam dari logam penyepuh. Pada proses penyepuhan, di katoda akan
terjadi pengendapan logam penyepuh dan anodanya akan larut terus
menerus.
Jenis larutan elektrolit yang dipakai dalam elektroplating ialah elektrolit
asam, netral dan basa. Dinamakan larutan elektrolit sebab dapat
menghantarkan arus listrik.

HUKUM FARADAY

Michael Faraday (1791 1867), pada tahun 1833 mengemukakan


hubungan kuantitatif antara jumlah listrik dan hasil elektrolisis yang dikenal
sebagai Hk Faraday 1 dan 2.

HUKUM 1
Jumlah berat (massa) zat yang dihasilkan (diendapkan) pada elektroda
sebanding dengan jumlah muatan listrik (Coulumb) yang dialirkan melalui
larutan elektrolit tersebut.

HUKUM 2
Masa zat yang dibebaskan atau diendapkan oleh arus listrik sebanding
dengan bobot ekivalen zat-zat tersebut.

Hukum Faraday I menyatakan massa zat yang dihasilkan sebanding


dengan jumlah muatan listrik yang melewati sel elektrolit tersebut.
Perumusannya sebagai berikut. W= e x t x i 96.500 W= e x F W= e x 96.500
C W i e t = berat zat (endapan) yang terjadi (gram) = kuat arus (ampere) =
berat ekuivalen zat ( atau ) = waktu (detik) Ar Valensi Mr Valensi (total) 1F
(faraday) 1 coulomb = 1 mol elektron = 96.500 coulomb (C) = 1 ampere (A)
x 1 detik (det).

Hukum faraday II menyatakan massa zat yang dihasilkan sebanding


dengan massa ekuivalensi (w) zat tersebut pada sel elektrolisis.
Perumusannya sebagai berikut. W1 : W2 = e1 : e2 W1 , W2 e1 , e2 = berat
endapan 1 dan2 (gram) = berat ekuivalen zat 1 dan 2 ( ) Ar Va

Asal Bilangan Faraday 96.500

1 mol elektron mengandung 6,02 x 1023 elektron


1 muatan elektron jika dikonversi ke coulomb = 1.6022 x 10-19 Coulomb
Jadi 1 mole elektron = 6,02 x 1023 x 1.6022 x 10-19 = 96.494 colulomb ∼
96.500 coulomb
96.500 coulomb kemudian kita kenal dengan nama 1 F atau 1 Faraday

VIDEO Proses ELEKTROPLATING (LIANDI)

Video

Penjelasan
TUNJUK GAMBAR

Ini merupakan rangkaian elektrolisis pada penyepuhan kunci dengan


tembaga.
Batre digunakan sebagai sumber arus.
Logam Cu diletakkan sebai anoda, pada selelektrolisis anoda sebagai
muatan positif dan dihubungkan dengan kutub positif batre
Kunci atau benda yang disempuh diletakan pada katoda, pada sel
elektrolisis katoda sebagai muatan negative dan dihubungkan dengan
kutub negative batre.
Larutan elektrolit yang digunakan adalah CuSO4

BAGAIMANA PROSES YANG TERJADI?


1.batre sebagai sumber listrikakan mendorong electron mengalir menuju
katoda melalui kabel
2. electron dari katoda akan menuju anoda melalui larutan elektrolit
3. lalu elektron dari anoda akan mengalir kembali menuju batre begitu dan
sterusnya.

Berikut gambaran elektrolisis secara mikroskopis (FAHMI


FAKIHUDIN)
Kunci pada katoda terbuat dari besi dan dilambangkan dengan bulatan
abu abu katoda ini dicelupkan pada larutan elektrolisis sehingga
berinteraksi diantara keduanya
Komponen komponen yang ada pada larutan elektrolit antara lain ketika
H3O+ atau air, ion Cu 2+, serta ion sulfat atau So42-

PERHATIKAN ELEKTRON ELEKTRON PADA KATODA


Elekton electron ini akan berkumpul dikatoda sehingga menyebabkan
katoda bermuatan negative oleh karena itu ion cu2+ bermuatan positif
akan tertarik mendekati katoda, nah ion on katoda ini akan ditangkap oleh
ion Cu2+ disekeliling katoda. Setiap ion cu2+ menangkap 2 elektron
sehingga terjadi proses reduksi yaitu ion Cu2+ menjadi atom Cu kemudian
menempel pada permukaan katoda. Karena saking banyak ion Cu yang
tereduksi maka jumlah ion pada Cu2+ akan berkurang.
Kesetimbangan larutan pada elektrolit akan diseimbangkan dengan ion
Cu2+ dari anoda, Batreakan menarik electron dari anoda sehingga terjadi
proses oksidasi logam CU menjadi ion CU2+ dan melepaskan 2elektron
begitu terus prosesnya selama berlangsung.
Dan akhirnya kunci akan terlapisi oleh logam tembaga.

Kesimpulan dari presentase (ADAM DWI)

Elektrokimia adalah studi mengenai hubungan yang terjadi antara reaksi


kimia dan arus listrik. Reaksi elektrolisis juga masuk ke dalam yang satu
ini, dimana perubahan yang ada dipaksa terjadi oleh aliran listrik yang
melalui sistem kimia. hal ini juga termasuk reaksi oksidasi-reduksi spontan
(reaksi redoks) yang dapat menghasilkan listrik. semua perubahan ini
disebut dengan reaksi elektrokimia.
Dampak reaksi kimia dalam masyarakat modern sudah terlihat
dimana-mana. Dalam bidang insdustri kimia yang sangat pernting seperti
industri Alumunium, klor, natrium hidroksida dan lain – lain. yang diproduksi
secara elektrokimia.

Kehidupan modern tidak bisa terlepas dari teknologi industri


elektroplating. Berbagai barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda
motor, mobil dan peralatan pabrik dilakukan sentuhan akhir melalui
teknologi lapis listrik ini.

Elektroplating adalah proses pengendapan zat (ion – ion logam) pada


suatu logam dasar (katoda) melalui proses elektrolisa. Terjadinya proses
pengendapan pada katoda disebabkan oleh karena adanya perpindahan
ion – ion bermuatan listrik dari anoda melalui larutan elektolit, yang terjadi
sebcara terus menerus pada tegangan konstan hingga akhirnya
mengendap dan menempel kuat membentuk lapisan dipermukaan logam.

Elektroplating dilakukan dengan maksud memberi perlindungan


terhadap bahaya korosi, membentuk sifat keras permukaan, dan sifat
teknis atau mekanis tertentu, serta memberikan nilai dekoratif terhadap
logam dasar.
(dihafal)

Anda mungkin juga menyukai