NPM : 1102014258
Efek samping mayor Kemungkinan obat penyebab Hentikan OAT terkait dan konsul ke
dokter spesialis
Ruam kulit dengan atau tanpa gatal Streptomisin, isoniazin, Hentikan semua OAT
rifampisin, pirazinamid
Tuli (tanpa serumen saat dilihat oleh Streptomisin Hentikan streptomisin
otoskop)
Pusing (vertigo dan nistagmus) Streptomisin Hentikan streptomisin
Kuning (penyebab lain disingkirkan), Isoniazin, pirazinamid, Hentikan 3 OAT penyebab
hepatitis rifampisin
Kebingungan (pikirkan masalah hati Kebanyakan dari OAT Hentikan semua OAT
apabila kuning)
Masalah penglihatan Etambutol Hentikan etambutol
Syok, purpura, gagal ginjal Rifampisin Hentikan rifampisin
Penurunan urin Streptomisin Hentikan streptomisin
Efek samping yang paling sering terjadi saat terapi OAT adalah hepatitis oleh karena
obat, ruam pada kulit, serta keluhan gastrointestinal dan neurologis.
Drug Induced Liver Injury
Drug induced liver injury (DILI) merupakan efek samping mayor yang paling
sering terjadi pada penggunaan OAT. Angka kejadian DILI oleh karena OAT cukup
tinggi, literatur melaporkan insiden dari nilai sebanyak 2-33%.[1-5]
Diagnosis DILI dapat ditegakkan dengan kenaikan level aminotransferase lebih dari
5X nilai normal tanpa keluhan atau kenaikan sebanyak 3X dengan gejala
hepatoksisitas seperti mual, muntah, dan nyeri perut. Nilai peningkatan SGPT untuk
diagnosis ini cukup fleksibel sehingga diagnosis akhir bergantung pada klinisi yang
merawat.
Hepatoksisitas oleh karena OAT merupakan diagnosis eksklusi; perlu
diperhatikan kronologis pemberian obat, hasil laboratorium, serta respon terhadap
pemberian ulang obat. Keluhan biasa timbul pada saat pemberian OAT 2 bulan
pertama namun dapat terjadi pada waktu kapan saja saat terapi.
Etiologi utama untuk DILI pada pemberian OAT dengan urutan penyebab
hepatoksisitas terparah adalah pirazinamid, isoniazid, dan rifampisin. Pirazinamid
adalah OAT yang paling hepatotoksik, dan oleh sebab itu tidak disarankan untuk
diberikan lagi pada saat pemberian obat ulang.
Faktor risiko untuk terjadi DILI pada pemberian OAT adalah: usia lanjut (>60
tahun), wanita, malnutrisi, HIV dengan terapi antiretroviral (antiretroviral therapy /
ART), mengidap penyakit hati, dan alkoholisme.
Tata laksana DILI oleh karena OAT bergantung dari OAT penyebab. Dasar
dari tindakan adalah pemberhentian OAT RHZ dan pemberian RH bertahap.
Pemeriksaan fungsi hati sebelum terapi OAT tidak perlu diberikan pada semua
pasien, hanya pasien yang berisiko untuk terjadi DILI (terutama pasien dengan
gangguan fungsi hati atau penyakit hati kronik)