AGUS LUSIANA
Mahasiswi D-IV Kebidanan STIKes Ubudiyah Banda Aceh
Intisari
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus Human Papilloma Virus (HPV).Penderita kanker
serviks meningkat dari 4,77% (tahun1990-1999) menjadi11,75% (tahun 2000-2007). World Healt
Organization (WHO) memperkirakan kematian akibat kanker serviks akan meningkat sampai 25%
untuk 10 tahun kedepan. Di Inggris dalam waktu 3 tahun, infeksi HPV pada wanita rentang umur
15-19 tahun meningkat dari 44% menjadi 60%,.
Tujuan penelitian Untuk mengetahui faktor risiko dengan stadium kanker serviks. Penelitian ini
bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional.Tekhnik pengambilan sampel
menggunakan metode total populasi. menggunakan data skunder, di RSUD Zainoel Abidin Banda
Aceh, analisa data menggunakan chi-square test, Pengolahan data dilakukan dengan sistem
komputerisasi. Hasil Penelitian usia menikah diperoleh nilai P = 0,04 (P <0,05), ada hubungan
antara usia menikah dengan stadium kanker serviks. Dari hasi penelitian dapat disimpulkan Pada
faktor umur dan paritas Ho diterima,dan pada faktor usia menikah Ha diterima. Diharapkan agar
skripsi ini dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang memerlukan.
dari suatu sel atau jaringan dimana sel atau Badan Kesehatan Dunia World Healt
jaringan tersebut tumbuh dan berkembang Organization (WHO) menyatakan, saat ini
berlebihan, dan akhirnya mengganggu organ peringkat kedua teratas di antara berbagai
lain. Kanker serviks adalah kanker yang jenis kanker yang menyebabkan kematian
berasal dan tumbuh pada serviks, khususnya pada perempuan di dunia. WHO
epitel atau lapisan luar permukaan serviks memperkirakan kematian akibat kanker
Jurnal Kesehatan
serviks akan meningkat sampai 25% untuk Gejala-gejala yang ditimbulkan akibat
10 tahun kedepan. Di Inggris dalam waktu 3 kanker serviks yakni munculnya rasa sakit
tahun, infeksi HPV pada wanita rentang
saat berhubungan seksual, perdarahan pasca
umur 15-19 tahun meningkat dari 44%
senggama, keputihan yang berulang
menjadi 60%. Di Brazil infeksi HPV pada
walaupun telah diobati, perdarahan spontan
wanita meningkat dari 11% menjadi 23,6%
vagina yang abnormal diluar siklus
dalam kurun waktu 18 bulan. Di Cina,
penderita kanker serviks meningkat dari menstruasi, nyeri atau kesulitan berkemih,
4,77% (tahun1990-1999) menjadi11,75% nyeri bagian bawah perut atau kram panggul
kanker serviks. Usia tersebut merupakan umur 35-45 tahun di RSCM dan kelompok
puncak usia produktif perempuan sehingga umur 45-54 tahun untuk seluruh Indonesia.
kelompok umur 60-69 tahun, terlihat sama penderita akan semakin sulit untuk
sering ditemukan pada kelompok umur 40- penelitian survey yang bersifat deskriptif
49 tahun, stadium III dan IV sering analitik dengan desain cross sectional yang
ditemukan pada kelompok umur 60-69 tahun bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor
Kanker serviks merupakan penyakit stadium kanker serviks yang diukur pada
ganas yang dapat menyebabkan kematian. waktu yang bersamaan saat penelitian.
Awal gejala atau stadium kanker serviks Populasi pada penelitian ini adalah
memang sulit terdeteksi. Sebaiknya wanita pasien yang datang berkunjung di RSUD dr.
yang sudah melakukan hubungan seksual Zainoel Abidin Banda Aceh dari bulan
harus melakukan pap smear untuk Januari sampai bulan Juni Tahun 2013.
serviks, namun di Indonesia kesadaran untuk populasi yaitu sebanyak 41 orang responden
memeriksakan diri sangat rendah, hal ini di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
tidak lepas dari kurangnya pengetahuan Variabel yang diteliti adalah umur,
mengenai kanker serviks. Indikasinya adalah paritas, dan usia wanita pertama kali
dari 70% penderita yang datang ke Rumah menikah. Metode pengumpulan data
sakit sudah pada kondisi lanjut. Dimana penelitian ini menggunakan data skunder.
a. Stadium Kanker
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Stadium kanker serviks di RSUD dr.Zainoel Abidin Banda
Aceh Tahun 2013
2. Stadium Lajut 16 39 %
TOTAL 41 100
Sumber : Data Skunder (Data Tahun 2013) Aceh dari bulan januari sampai bulan juni
Dari tabel diatas dapat diketahui Tahun 2013 mayoritas ibu dengan stadium
bahwa dari 41 orang yang menderita kanker awal yaitu sebanyak (61 %)
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Faktor Risiko dengan Kanker serviks
di RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2013
No Faktor risiko f P (%)
1 Umur Ibu
Muda 15 36,6%
Tua 26 63,4 %
2 Paritas
Primipara 15 39 %
Multipara 26 61 %
3 Usia Menikah
Cepat 24 58,5%
Ideal 17 41,5%
Sumber : Data Skunder (Data Tahun 2013) umur tua yaitu sebanyak (63,4 %),
Dari tabel 3.2 diatas dapat diketahui mayoritas ibu dengan mayoritas ibu dengan
bahwa dari 41 orang yang menderita kanker paritas multipara sebanyak (61 %) dan
serviks di RSUD dr Zainoel Abidin Banda mayoritas ibu dengan usia menikah muda
Aceh dari bulan januari sampai bulan juni yaitu sebanyak (58,5%).
1. Analisa Bivariat
Tabel 4.1
Hubungan Umur dengan stadium kanker serviks di RSUD dr Zainoel Abidin
Banda Aceh Tahun 2013
Kanker serviks
P
No Umur Stadium Stadium Jumlah % Nilai α
% % value
Awal Lanjut
Sumber :
Data Skunder (Data Tahun 2013) kanker serviks stadium awal yaitu sebesar
Berdasarkan tabel 4.1 dapat 57,7 %. Hasil uji statistik (uji chi-square)
dilihat bahwa, Responden yang berusia diperoleh nilai P = 0814 (P>0,05), artinya
muda yang menderita kanker serviks hipotesa alternatif peneliti ditolak yaitu tidak
stadium awal yaitu sebesar 66,7% dan ada hubungan yang bermakna antara umur
responden yang berusia tua yang menderita dengan stadium kanker serviks.
Tabel 4.2
Hubungan Paritas dengan stadium kanker serviks di RSUD dr Zainoel Abidin
Banda Aceh Tahun 2013
Kanker serviks
Nilai P
No Paritas Stadium Stadium Jlh %
% % α value
Awal Lanjut
1 Primipara 12 80 3 20 15 100
0,05 0,118
2 Multipara 13 50 13 50 26 100
Sumber : Data Skunder (DataTahun 2013) menderita kanker serviks stadium awal
Berdasarkan tabel 4.2 diatas sebesar 50% . Hasil uji statistik (uji chi-
dapat dilihat bahwa, responden primipara square) diperoleh nilai P = 0,118 (P>0,05),
yang menderita kanker serviks stadium awal artinya hipotesa alternatif peneliti ditolak
sebesar 80% dan responden multipara yang yaitu tidak ada hubungan yang bermakna
Jurnal Kesehatan
Tabel 4.3
Hubungan Usia Menikah dengan stadium kanker serviks di RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh
Tahun 2013
Sumber : Data Skunder (Data Tahun 2013) Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
Berdasarkan tabel 4.3 diatas penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan w
dapat dilihat bahwa, responden pada usia (2009) yang menunjukkan adanya
menikah cepat yang menderita kanker hubungan antara umur dengan kanker
serviks stadium awal sebesar 58,5 % dan serviks. Penelitian ini juga tidak sesuai
responden yang menikah usia ideal yang dengan hasil penelitian Suryapratama(2010)
menderita kanker serviks stadium awal yang menyimpulkan bahwa umur 41-50
sebesar 82,4%. Hasil uji statistik (uji chi- tahun sangat berhubungan dengan kanker
square) diperoleh nilai P = 0,04 (P<0,05), serviks.
artinya hipotesa alternatif peneliti diterima Teori menyatakan bahwa
yaitu ada hubungan yang bermakna antara peningkatan usia seseorang selalu diiringi
usia menikah dengan stadium kanker serviks dengan penurunan kinerja organ-organ dan
. kekebalan tubuhnya. Dan itu membuatnya
A. Pembahasan relatif mudah berbagai infeksi. Kanker
1. Berdasarkan Umur Ibu
serviks berpotensi paling besar pada usia
Berdasarkan hasil uji statistik
antara 35-50 tahun.
(uji chi-square) diperoleh nilai P = 0,814
Telah banyak penelitian
(P>0,05), artinya hipotesa alternatif peneliti
menemukan bahwa insiden kanker serviks
ditolak yaitu tidak ada hubungan yang
pada usia tua makin meningkat, dan tumor
bermakna antara umur dengan stadium
terlihat lebih agresif. Pada analisis
kanker serviks .
retrospektif terhadap 2.628 pasien,
Jurnal Kesehatan
ditemukan bahwa insiden dan derajat hubungan antara paritas dengan kanker
keganasan lebih tinggi pada kelompok usia serviks,. tetapi penelitian ini tidak sesuai
tua. Proporsi wanita diatas 35 tahun yang dengan hasil penelitian Suryapratama(2010)
menderita kanker serviks meningkat dari 9% yang menyimpulkan bahwa paritas yang
menjadi 25%, dan proporsi adeno tinggi sangat berhubungan dengan kanker
caresinoma dan mixed tumor meningkat serviks, penelitian yg dilakukan oleh Yuniar
menjadi 22%. Pada tiap penelitian Isma (2009) paritas juga tidak ada hubungan
yang lebih besar. Insidensi metastasis kemampuan wanita untuk melahirkan secara
limfonodus pelvis pada wanita tua normal. Pada proses persalinan normal, bayi
meningkat dari 23% menjadi 40% selama bergerak melalui mulut rahim dan ada
Asumsi peneliti banyak faktor yang ditempat tersebut. Pada kasus wanita yang
dapat menyebabkan meningkatnya stadium melahirkan lebih dari dua kali dan dengan
Kanker serviks maka disarankan untuk jarak yang terlalu dekat. Kerusakan jaringan
Berdasarkan hasil uji statistik (uji chi- memiliki jumlah anak lebih dari 4 orang atau
square) diperoleh nilai P = 0,118 (P>0,05), jarak persalinan terlampau dekat. Sebab
yaitu tidak ada hubungan yang bermakna sel-sel abnormal pada mulut rahim. Jika
antara paritas dengan stadium kanker serviks jumlah anak yang dilahirkan melalui jalan
terkontaminasi oleh virus yang meyebabkan hasil penelitian Suryapratama (2010) yang
infeksi. Bakteri tersebut ada karena kondisi menyimpulkan bahwa menikah di usia
higiene vagina yang tidak terawat sehingga kurang dari 18 tahun sangat berhubungan
serviks tetapi pada penelitian ini tidak ada berpengaruh pada kerusakan jaringan epitel
hubungan paritas dengan kejadian kanker serviks atau dinding rongga vagina. Kondisi
serviks. meskipun paritas tinggi namun jika tersebut dapat bertambah buruk mengarah
pada saat proses persalinan higyne tetap pada kelainan sel dan pertumbuhan
terjaga dengan baik dan proses penyembuhan abnormal. Wanita yang melakukan
yang baik maka dapat menghindari dari hubungan seksual secara aktif sejak sebelum
kanker serviks . Maka disarankan kepada 17 tahun, memiliki potensi 3 kali lebih besar
informasi dan konseling kepada masyarakat wanita yang tidak melakukan hubungan
Berdasarkan hasil uji statistik (uji yang benar-benar siap dan matang. Bukan
chi-square) diperoleh nilai P = 0,04 hanya siap kematangan seksual namun juga
(P<0,05), artinya hipotesa alternatif peneliti siap lahir dan batin. Sebab jika tidak siap
diterima yaitu tidak ada hubungan yang maka sel-sel mukosa yang belum matang
bermakna antara usia menikah dengan akan mengalami perubahan Ini dapat
penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan w Asumsi peneliti banyak faktor yang
hubungan antara paritas dengan kanker Kanker serviks tetapi bila wanita menikah
serviks, penelitian ini juga sesuai dengan diusia yang benar-benar baik untuk menikah
Jurnal Kesehatan
serviks karena seperti kita ketahui wanita Banda Aceh terutama di poli
yang menikah terlalu muda atau dibawah kebidanan dan ruang kebidanan agar
usia 20 tahun alat reproduksinya belum setiap pasien yang datang diberikan
matang, maka sel-sel mukosa yang belum informasi tentang faktor risiko yang
matang akan mengalami perubahan Ini dapat dapat memicu kanker serviks seperti
merusak sel-sel dalam mulut rahim atau menikah terlalu muda, paritas yang
serviks disarankan kepada petugas kesehatan tinggi, merokok, dan lain sebagianya
uji statistik tentang faktor risiko yang Banda Aceh agar memberitahukan
berhubungan dengan stadium kanker serviks pada pasien yang datang dengan
dengan stadium kanker serviks. agar melakukan Tes Pap tiap tahun
antara usia menikah dengan stadium Diharapkan agar Skripsi ini dapat
menjadi bahan acuan bagi peneliti
kanker serviks.
selanjutnya yang memerlukan.
A. Saran
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Bagi Petugas Kesehatan
Bagi peneliti selanjutnya yang berminat
a. Kepada petugas kesehatan
untuk membuat penelitian lebih lanjut
Khususnya kepada Bidan yang
dalam bentuk yang lebih kompleks
Jurnal Kesehatan
yaitu dengan melihat sebab dan akibat Novel, S dkk., 2010. Kanker serviks dan
infeksi human pappilomavirus
kanker serviks dengan memperluas (HPV). Jakarta : Javamedia
Network
variabel penelitian seperti faktor risiko,
Rasjidi, I., 2007. Kemoterapi kanker
berganti-ganti pasangan seksual, umur, Ginekologi Dalam Praktik Sehari-
hari. Jakarta: CV, Sagung Seto
paritas dan faktor risiko lainnya yang
Rasjidi, I., 2008. Manual Prakanker
berhubungan dengan kanker serviks.
Serviks. Jakarta : CV. Sagung Seto
DAFTAR PUSTAKA
Dorland, E,.2010. Kamus Kedokteran Rasjidi, I., dan Sulistiyanto, H,. 2007.
Dorland.Jakarta: Buku Kedokteran Vaksin Human Papilloma Virus
EGC dan Eradikasi Kanker Mulut
Rahim. Jakarta: CV, Sagung Seto
Emilia, O, dkk,.2010. Bebas Ancaman
Kanker serviks. Yogyakarta: Samadi, H.P., 2011. Yes, I Know
MedPress Everything about Kanker serviks,
mengenali, mencegahnya &
Ghofar, A,.2009. Cara Mudah Mengenal bagaimana anda menjalani
Dan Mengobati Kanker. Jogjakarta: pengobatannya. Solo : Metagraf,
FLAMIGO Creative Imprint of Tiga Serangkai
Hidayat, A.A., 2007. Metodologi Penelitian Setiati, E., 2009. Waspadai 4 Kanker
Kebidanan & Teknik Analisis Ganas Pembunuh Wanita, Kanker
Data. Jakarta: Salemba medika Rahim, Kanker Indung Telur,
Kanker Leher Rahim, Kanker
Lestadi , J,. 2009. Sitologi Pap Smear Alat Payudara. Yogyakarta : ANDI
pencegahan & Deteksi Dini Kanker
Mulut Rahim.Jakarta: Buku Tilong, A. D., 2012. Bebas dari ancaman
Kedokteran EGC kanker serviks, mengatasi dan
mencegah penyakit ganas dan
Mochtar,R,. 1998: Sinopsis mematikan bagi kaum wanita.
Jakarta: FlashBook
Obstetri.Jakarta: Buku Kedokteran
Yatim, F., 2005. Penyakit Kandungan,
EGC miom, kista, indung telur, kanker
rahim/leher rahim, serta gangguan
Notoatmodjo, S,.2010. Metodologi lainnya, Jakarta : Pustaka Populer
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Obor
Rineka Cipta