Anda di halaman 1dari 2

Ekolokasi adalah penggunaan gelombang suara untuk menentukan letak objek-objek yang ada,

berdasarkan pantulan gelombang suara itu. Jarak ditentukan berdasarkan waktu yang dibutuhkan
pantulan gelombang suara untuk kembali ke sumbernya. Terdapat beberapa jenis hewan yang
menggunakan ekolokasi, contohnya lumba-lumba, ikan paus, dan celurut.

1. LUMBA-LUMBA

Lumba-lumba hidung botol memiliki kemampuan super sonar yang bisa membantu menemukan
tambang di laut. Lumba-lumba mendapatkan gambaran metal dari objek dengan membuat
pencocokan suara serta kemampuan ekolokasi mereka. Setelah melaporkan respons ya atau tidak
kepada pengendali mereka, lumba-lumba akan berenang ke arah tanda bahaya dengan pelampung
pada baris tertimbang sebagai tanda pengiriman.

2. IKAN PAUS

Ikan paus adalah ikan yang unik, lucu tetapi berbahaya. Ikan paus adalah ikan karnivora dan
merupakan ikan pemangsa. Paus tidak hanya makan ikan-ikan kecil di laut tetapi hewan lain seperti
singa laut, dan hewan lain yang ada di laut pantang untuk tidak menjadi santapan paus. Konsumsi
paus sendiri dalam seharinya mencapai puluhan kilogram ikan kecil bahkan lebih yakni mencapi
ton. Paus adalah hewan laut yang sering menampakkan diri di permukaan laut sama halnya dengan
lumba-lumba.
3. CELURUT

Celurut adalah hewan pemakan serangga bertubuh kecil yang berpenampilan mirip mencit/tikus
kecil dan tergolong dalam famili Soricidae. Salah satu anggotanya adalah celurut rumah (Suncus
murinus L.) yang biasa dijumpai berlari di sudut dinding mencari mangsa.
Hewan ini kerap kali dianggap sebagai tikus karena ukuran, warna rambut, serta moncongnya,
sehingga dinamakan pula tikus kesturi. Sebutan lainnya adalah cecurut, (tikus) curut, cencurut,
dan munggis. Pada kenyataannya, celurut sangat jauh kekerabatannya dari tikus, bahkan berbeda
ordo; celurut termasuk ordo Soricomorpha, bukan Rodentia (hewan pengerat).

Anda mungkin juga menyukai