Anda di halaman 1dari 11

Pidato:

Topik:
Peran Gerakan PKK
dalam Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi

Yang terhormat Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ende


Yang terhormat Ibu Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ende
Yang terhormat para dewan juri
Yang saya kasihi Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari yang hadir di tempat ini
Singkatnya hadirin sekalian yang saya muliakan
Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita sekalian

Sebagai insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, patutlah kita semua
panjatkan puji dan syukur karena atas berkat, bimbingan dan perlindungan-Nyalah kita semua bisa
berada di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.
Hadirin sekalian................
Dalam hidup ini, kita tidak terlepas dari dua hal besar yang senantiasa ada, yaitu kelahiran dan
kematian. Jika ada kelahiran maka ada kematian. Ibarat dua sisi mata uang logam yang senantiasa
berdampingan. Namun pada kenyataan yang ada di Indonesia, angka kelahiran berbanding terbalik
dengan angka kematian. Kematian seolah mendominasi. Setiap tiga menit di manapun di Indonesia,
satu anak bayi meninggal dunia. Selain itu setiap jam, satu perempuan meninggal dunia ketika
melahirkan atau karena sebab-sebab yang berhubungan dengan kehamilan. Rasio kematian ibu yang
diperkirakan sekitar 228 per 100.000 kelahiran hidup, tetap tinggi di atas 200 selama dekade terakhir.
Untuk kita ketahui bersama, Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu akibat dari
proses kehamilan, persalinan dan pasca persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu.
Penyebab terbesar kematian Ibu ada dua hal yaitu infeksi dan pendarahan. Pendarahan disebabkan oleh
empat hal yakni: melahirkan ketika usia muda, melahirkan ketika usia tua, melahirkan terlalu sering
dan jarak antara satu kelahiran dan lainnya terlalu rapat. Sedangkan angka kematian bayi (AKB)
adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun
tertentu. Penyebab kematian bayi adalah berat lahir rendah, prematur, sesak napas dan infeksi.
Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari...........
Melihat kondisi yang terjadi berkaitan dengan kematian ibu dan kematian bayi, berbagai upaya
telah dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak lain mulai dari pusat sampai daerah. Upaya untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir harus melalui jalan yang terjal. Terlebih kala itu
dikaitkan dengan target Millenium Development Goals (MDGs) 2015, yakni menurunkan angka
kematian ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian bayi (AKB)
menjadi 23 per 100.000 kelahiran hidup yang harus dicapai. Demi mencapai tujuan tersebut, maka
diharapkan dukungan dan kerja sama dari segala pihak terutama Ibu-Ibu PKK. Karena di dalam 10
program pokok PKK baik dari pusat maupun daerah salah satunya adalah kesehatan dan perencanaan
sehat. Maka hal-hal yang dapat dilakukan oleh Ibu-Ibu Tim Penggerak PKK adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pertemuan ibu hamil secara dini:
- Secara aktif mengenali tanda-tanda awal ibu hamil
- Mencatat dalam buku catatan ibu hamil, melahirkan, Nifas, Ibu meninggal, kelahiran
bayi, bayi meninggal dan kematian balita di wilayah masing-masing
- Melaporkan kepada petugas kesehatan yang ada di Posyandu atau di desa/kelurahan
2. Melaksanakan pendampingan satu ibu hamil satu kader:
- Mengingatkan pemeriksaan kehamilan
- Memantau asupan gizi seimbang
- Mengawasi minum obat Fe sebagai tambah darah
- Mengingatkan untuk rutin datang di Posyandu untuk mengenali tanda-tanda ibu hamil
dengan resiko tinggi (risti) misalnya terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jarak
melahirkan dan terlalu sering melahirkan untuk disampaikan kepada petugas kesehatan
- Memotivasi kepada semua ibu hamil untuk melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas, klinik, rumah sakit)
- Melakukan pendekatan persuasif/menyiapkan keluarga apabila ibu hamil termasuk resiko
tinggi dipersiapkan di fasilitas pelayanan rujukan
3. Menganjurkan kepada Pasangan Usia Subur (PUS) untuk merencanakan kehamilannya
- Mempersiapkan calon pengantin untuk menikah pada usia 20 tahun
- Menunda kehamilan bagi pasangan yang menikah pada usia kurang dari 20 tahun
- Merencanakan kehamilan mulai usia 20 tahun dan merencanakan jarak kehamilan
berikutnya dengan ber-KB
- Perencanaan ber-KB dengan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
- Merencanakan kehamilan yang merupakan investasi keluarga kehamilan yang
dikehendaki, sehingga diperoleh anak yang sehat dan cerdas
- Merencanakan keluarga bahagia dan sejahtera dengan dua anak lebih baik
4. Penertiban Kartu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) pada
setiap rumah ibu hamil
- Mendukung program P4K
- Memantau pemasangan kartu P4K pada setiap rumah ibu hamil
- Memberikan solusi pada ketentuan program P4K (ambulance desa, pendonor darah,
rencana fasilitas kesehatan sebagai rujukan)
Demikian ha-hal yang bisa saya sampaikan. Sebelum menutup pidato ini saya mengajak kita
semua agar bekerja sama dan sama-sama bekerja demi mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Jika
ibu sehat, maka bayipun sehat. Sekian dan terima kasih.
Penyuluhan Pokja I:

Topik:
Pola Asuh Anak dan Remaja Dengan Cinta dan Kasih Sayang

Selamat siang Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari peserta penyuluhan...


Perkenalkan nama saya ................ dari kecamatan ende

Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari sebelum saya memberikan penyuluhan marilah kita
memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan karena pada hari ini kita semua dapat hadir disini
untuk mendengar penyuluhan tentang pola asuh anak dan remaja dengan cinta dan kasih sayang
sehingga dapat di terapkan dalam kehidupan kita sehari- hari karena Anak adalah harapan orang
tua harapan masa depan keluarga bahkan bangsa, oleh sebab itu perlu dipersiapkan agar kelak
menjadi manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga, agama dan
bangsanya. Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau yang belum
mengalami masa pubertas. Sedangkan remaja menurut psikologi adalah suatu periode transisi dari
masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa yang dimasuki pada usia kira-kira 10 tahun hingga
12 tahun dan berakhir pada 18 tahun hingga 22 tahun. Anak seharusnya perlu dipersiapkan sejak
dini agar mereka mendapatkan pola asuh yang benar saat mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat, tak mudah putus asa,
dan bertanggung jawab menghadapi hidup yang penuh dengan warna warni atau romantika hidup.
Orang Tua selalu menginginkan kehidupan anaknya menjadi anak yang sempurna tanpa mau
memahami bahwa sebagai orang tua harus merubah diri sendiri terlebih dahulu sebelum anak itu
lahir.
Sekarang ini terdapat berbagai dampak pada masyarakat, baik yang positif maupun yang
negatif. Dampak positif globalisasi adalah perkembangan teknologi yang semakin canggih
sehingga mempermudah seseorang untuk memperoleh berbagai informasi yang tidak terbatas.
Informasi dapat berupa hiburan, pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari berbagai media
seperti: TV, Video, Film-Film, Internet dan sebagainya. Kemudahan informasi memang
memuaskan rasa ingin tahu kita serta dapat mengubah nilai dan pola hidup seseorang, termasuk
sikap orang tua terhadap anaknya dan pola asuh yang diterapkan dalam mendidik anak dan remaja.
Sedangkan dampak negatif yang ditakuti adalah gaya hidup yang sangat menonjolkan sifat
individualistik dan bebas. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak timbulnya masalah
psikososial pada remaja seperti penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, perilaku seks bebas
dan menyimpang, kriminalitas anak, perkelahian massal (tawuran), sehingga banyak
mengakibatkan kegagalan pendidikan atau kegagalan di bidang lain. Dampak negatif era
globalisasi ini lebih cepat diadopsi oleh anak- anak sehingga mereka sangat rentan terhadap
pengaruh negatif globalisasi tersebut.

A. Pengertian Dari Pola Asuh Anak dan Remaja


Pengertian pola asuh anak dalam keluarga bisa ditelusuri dari pedoman yang dikeluarkan
oleh Tim Penggerak PKK Pusat (1995), yakni : usaha orang tua dalam membina anak dan
membimbing anak baik jiwa maupun raganya sejak lahir sampai dewasa (18 tahun). Selain itu,
yang dimaksud dengan pola asuh adalah kegiatan kompleks yang meliputi banyak perilaku spesifik
yang bekerja sendiri atau bersama-sama yang memiliki dampak pada anak. Tujuan utama pola asuh
yang normal adalah menciptakan kontrol.
Sebelum jauh membahas pola asuh anak dan remaja, maka yang harus diperbaiki terlebih
dahulu adalah orang tua itu sendiri dimana pribadi orang tua sebelum melahirkan anaknya
diupayakan orang tuanya harus lebih baik. Orang tua tampil sebagai Panutan (role Model)
sehingga anak yang lahir nantinya menjadi anak yang baik. “Bibit yang anggul akan menghasilkan
tanaman yang unggul”. Setelah menjadi orang tua yang baik, maka yang tak kalah pentingnya
diperhatikan adalah keluar masuknya keuangan dan sumber makanan yang sehari hari diberikan
kepada anak pastikan dari sumber yang halal dan berkah supaya anak dapat tumbuh berkembang
sehat dan penuh berkah .
Meskipun tiap orang tua berbeda dalam cara mengasuh anaknya, namun tujuan utama
orang tua dalam mengasuh anak adalah sama yaitu untuk mempengaruhi, mengajari dan
mengontrol Setiap anak tidak terkecuali anak-anak yang masih di bawah umur 17 tahun dan juga
para remaja.
B. Cara Mengasuh Anak dan Remaja Dalam Keluarga
Mengasuh anak adalah proses mendidik agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik
dan ketika dewasa menjadi orang yang mandiri dan bertanggung jawab. mengasuh anak sebaiknya
disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Mengasuh anak bukanlah dimulai saat anak dapat
berkomunikasi dengan baik, tetapi dilakukan sendiri oleh kedua orangtua itu sendiri termasuk
“Orang Tua” yang terlebih dahulu meperbaiki diri sebelum melahirkan “Sang Bayi” menjadi bibit
yang unggul sebelum melahirkan anak yang diharapkan anak yang bermutu.
Kesimpulannya adalah dimulai dari orang tua itu sendiri untuk berusaha memperbaiki diri terlebih
dahulu sebelum mendidik anak-anaknya :
1. Sejak lahir sampai 1 tahun
Dalam kandungan, anak hidup serba teratur, hangat, dan penuh penlindungan. Di dalam
kandunganpun anak membutuhkan kasih sayang dari sosok Bapak dengan cara berkata manis
dan sayang kepada Ibu yang sedang mengandung, berdoa kepada Yang Maha Pencipta dengan
harapan buah hatinya kelak terlahir anak yang sholeh dan sholeha. Setelah dilahinkan, anak
sepenuhnya bengantung terutama pada ibu atau pengasuhnya. Pada masa ini anak perlu
dibantu untuk mempertahankan hidupnya. Pencapaian pada tahap ini untuk mengembangkan
rasa percaya pada lingkungannya. Bila rasa percaya tak didapat, maka timbul rasa tak aman,
rasa ketakutan dan kecemasan.
Bayi belum bisa bercakap-cakap untuk menyampaikan keinginannya, ia menangis untuk
menarik perhatian orang. Tangisannya menunjukkan bahwa bayi membutuhkan bantuan. Ibu
harus belajar mengerti maksud tangisan bayi. Keadaan dimana saat bayi membutuhkan
bantuan, dan mendapat respon yang sesuai akan menimbulkan rasa percaya dan aman pada
bayi.
Pada masa pertumbuhan anak pada fase ini yang terpenting adalah Air Susu Ibu (ASI) karena
ASI adalah makanan yang paling baik untuk bayi. Dengan pemberian ASI seorang bayi akan
didekap ke dada sehingga merasakan kehangatan tubuh ibu dan terjalinlah hubungan kasih
sayang antara bayi dan ibunya. Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui dalam
hubungan ibu anak pada tahap ini akan menyebabkan terganggunya pembentukan rasa percaya
dan rasa aman.
Kesalahan pertama yang kita lakukan pada saat anak masih bayi adalah kita terkadang
memberikan dot kosong (pentil) kepada anak belum tahu apa apa kita sendiri yang duluan
mengajarinya tentang kepalsuan.
2. Usia 1 – 3 tahun
Pada tahap ini umumnya anak sudah dapat berjalan. Ia mulai menyadari bahwa gerakan
badannya dapat diatur sendiri, dikuasai dan digunakannya untuk suatu maksud. Tahap ini
merupakan tahap pembentukan kepercayaan diri.
Pada tahap ini, akan tertanam dalam diri anak perasaan otonomi diri, makan sendiri, pakai
baju sendiri dll. Orang tua hendaknya mendorong agar anak dapat bergerak bebas, menghargai
dan meyakini kemampuannya. Usahakan anak mau bermain dengan anak yang lain untuk
mengetahui aturan permainan. Hal ini jadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga
diri di kemudian hari.
Kesalahan kedua pada saat anak sakit kita beri obat kita katakan ini bon bon, permen, Syrup
yang manis pada hal obat itu pahit sehingga anak jadi bingung yang mana pahit yang mana
manis yang mana obat yang mana permen.
3. Usia 3 – 6 tahun (prasekolah)
Tahap ini anak dapat meningkatnya kemampuan berbahasa dan kemampuan untuk melakukan
kegiatan yang bertujuan, anak mulai memperhatikan dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya.
Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya, dan meniru kegiatan sekitarnya, libatkan diri dalam
kegiatan bersama dan menunjukkan inisiatif untuk mengerjakan sesuatu tapi tidak
mementingkan hasilnya, mulai melihat adanya perbedaan jenis kelamin kadang-kadang
terpaku pada alat kelaminnya sendiri.
Pada tahap ini ayah punya peran penting bagi anak. Anak laki-laki merasa lebih sayang pada
ibunya dan anak perempuan lebih sayang pada ayahnya. Melalui peristiwa ini anak dapat
mengalami perasaan sayang, benci, iri hati, bersaing, memiliki, dll. Ia dapat pula mengalami
perasaan takut dan cemas. Pada masa ini, kerjasama ayah-ibu amat penting artinya.
Kesalahan ketiga adalah pada saat anak mau jajan kita katakan uang Ibu tidak ada Nak,
padahal anak menyaksikan kita belanja setiap hari, jadi jangan salahkan jika anak ambil
sendiri tanpa pamit, kita berikan lagi tapi diiringi dengan cacian.
4. Usia 6 – 12 tahun
Pada usia ini teman sangat penting dan ketrampilan sosial mereka semakin berkembang.
Hubungan mereka menjadi lebih baik dalam berteman, mereka juga mudah untuk mendekati
teman baru dan menjaga hubungan pertemanan yang sudah ada.
Pada usia ini mereka juga menyukai kegiatan kelompok dan petualangan, keadaan ini terjadi
karena terbentuknya identifikasi peran dan keberanian untuk mengambil risiko. Orang tua
perlu membimbing mereka agar mereka memahami kemampuan mereka yang sebenarnya dan
tidak melakukan tindakan yang berbahaya.
Anak pada usia ini mulai tertarik dengan masalah seks , sehingga orang tua perlu untuk
memberikan informasi serta pemahaman yang dianggap sensitive ini secara rutin.
Dalam perkembangan keterampilan mentalnya, mereka dapat mempertahankan
ketertarikannya dalam waktu yang lama dan kemampuan menulis mereka baik. Anak pada
usia ini seringkali senang membaca buku ilmu pengetahuan atau CD ROM. Mereka
menikmati mencari dan menemukan informasi yang menarik minat mereka.
Anak mulai melawan orang tuanya, mereka menjadi suka berargumentasi dan tidak suka
melakukan pekerjaan rumah. Orang tua perlu secara bijaksana menjelaskann pada mereka
tugas dan tanggung jawabnya. Keberhasiln pada masa kanak akhir terlihat, jika mereka dapat
berkarya dan produktif dikemudian hari.
Kesalahan keempat pada saat remaja kita sering menjanjikan sesuatu yang tak kunjung dapat,
omongan orang tuanya hanya sebagai pelipur lara.
5. Usia 12 – 18 tahun
Masa remaja bervariasi pada setiap anak, tapi pada umumnya berlangsung antara usia 11
sampai 18 tahun. Di dalam masa remaja pembentukan identitas diri merupakan salah satu
tugas utama, sehingga saat masa remaja selesai sudah terbentuk identitas diri yang mantap.
Mengasuh dan membimbing anak memang memerlukan kesabaran tingkat tinggi karena anak
remaja yang unik itu sehingga jika orang tua kurang sabar, maka kegagalan didepan mata
sementara orang tua selalu menginginkan anaknya sukses, kuncinya “Sabar , tawakkal dan
Berdoa kepada Allah.
Kesalahan Kelima : pada saat remaja kita tidak pernah mau tau dengan siapa anak kita
berteman “akrab” tak pernah memberi kesempatan kepada anak untuk memberikan argument
kenapa anak kita memilih calon pasangan yang ia senangi dan kita tidak menjelaskan kenapa
tidak senang atau senang dan orang tua tidak merespon jika anak berprestasi sehingga
berprestasi atau tidak bagi anak tidak ada yang istimewa sama saja sehingga anak tidak
termotifasi untuk meningkatkan kwalitas dirinya.

Orang Tua yang Bijak sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia akan belajar memaki;
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka akan senang berkelahi;
Jika anak dibesarkan toleransi, maka anak akan belajar mengendalikan dirinya;
Jika anak dibesarkan dengan penuh kelembutan, maka anak akan belajar menghargai
sesamanya.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang, maka dia akan menemukan kebahagiaan dalam
hidupnya.
Untuk itu, kita sebagai orangtua diharapkan agar dapat mengasuh, membimbing dan mendidik
anak- anak kita dengan cinta dan kasih sayang...............
sekian penyuluhan semoga dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyuluhan Pokja II:

UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA (UP2K) – PKK

Selamat siang Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari peserta penyuluhan...


Perkenalkan nama saya ................ dari kecamatan ende

PENGERTIAN
1. UP2K-PKK : segala kegiatan ekonomi yang diusahan oleh keluarga, baik, secara perorangan
maupun kelompok, yang modalnya bersumber dari swadaya masyarakat, bantuan pemerintah,
bantuan luar negeri, swasta, serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
2. Usaha Ekonomi Keluarga : suatu bentuk kegiatan usaha yang dilakukan oleh keluarga, bertujuan
meningkatkan pendapatan keluarga dalam rangka mewujudkan kesejahteraan keluarga.
3. Kader UP2K – PKK : Kader PKK yang mendapat pengetahuan dan ketrampilan tentang UP2K –
PKK.
4. Usaha Ekonomi Produktif : kegiatan ekonomi yang dapat mengembangkan lapangan usaha yang
didukung oleh potensi, ketersediaan bahan baku dan teknologi lokal.
5. Pengembangan Usaha : Upaya peningkatan usaha yang telah ada agar lebih meningkat mutu dan
jumlahnya.
6. Kelompok Khusus (Poksus) : Kelompok UP2K yang ada di Desa/ Kelurahan.
7. Kelompok Pelaksana (Poklak) : Kelompok peserta yang anggotanya punya usaha maupun yang
tidak punya usaha.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Memperkuat kelompok-kelompok PKK dalam mengelola dan menumbuh-kembangkan usaha
ekonomi untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya peningkatan usaha ekonomi keluarga melalui usaha kelompok/ perorangan UP2K-
PKK ; sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pemahaman TP.PKK dan Kader UP2K – PKK tentang pengelolaan dan
pengembangan usaha ekonomi keluarga.
2) Meningkatkan kemampuan dan kualitas kerja TP.PKK dan kader dalam melaksanakan kegiatan
usaha ekonomi keluarga yang dilakukannya.
3) Meningkatkan pengetahuan , kemampuan dan ketrampilan TP.PKK dan kader untuk membina
kelompok usaha ekonomi keluarga.
4) Menumbuhkan kelompok-kelompok usaha ekonomi masyarakat dan atau pra koperasi dalam
rangka peningkatan ekonomi keluarga dan masyarakat.
PRINSIP PENGELOLAAN UP2K
1. Keterbukaan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan usaha.
2. Tertib administrasi dalam pengelolaan usaha.
3. Pendayagunaan potensi dan teknologi lokal.
4. Pembinaan berkala triwulanan oleh TP.PKK Desa/ Kel
5. Pembuatan laporan secara berkala per wtriwulan.
PENGELOLAAN UP2K
1. Usaha ekonomi keluarga merupakan usaha yang dikelola oleh perorangan atau kelompok yang
memiliki usaha.
2. Prinsip pengelolaan usaha yang dikelola oleh kelompok
a. Setiap kelompok terdiri atas minimal 5 keluarga, setiap keluarga diwakili oleh satu orang.
b. Syarat menjadi anggota kelompok adalah keluarga yang mau berusaha maupun yang sudah
memiliki usaha mikro dan kecil.
c. Satu kelompok terdiri dari seorang sebagai Ketua dan lainnya sebagai anggota.
d. Susunan kepengurusan kelompok disesuaikan dengan kebutuhan.
e. Pembentukan kelompok harus disahkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa/ Kel.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Produk yang dihasilkan merupakan kebutuhan yang diminati oleh masyarakat.
2. Produknya mudah dipasarkan.
3. Merupakan usaha yang berkelanjutan dan cepat menghasilkan.
4. Bahan baku usahanya mudah diperoleh dari lingkungannya.
5. Kwalitas dan kemasan yang bagus .
PERMODALAN
1. Sumber
a. Swadaya masyarakat
b. Anggaran Pembangunan dan Belanja Desa
c. APBD Kabupaten/ Kota
d. APBD Provinsi
e. APBN
f. Lembaga Perbankan dan Non Perbankan
g. Lembaga Donor
h. Bantuan Luar Negeri
i. Sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


1. Kelompok Khusus (Poksus) :
a. Ketua Poksus
- Bertanggung jawab terhadap kelancaran pengelolaan UP2K yang dilaksanakan oleh Poklak,
dalam bidang kelembagaan, administrasi serta kegiatan usaha.
- Berkoordinasi dengan unit-unit usaha lainnya, khususnya dengan unit produksi untuk
kelancaran dalam pemasaran.
- Melaksanakan pembinaan kepada Poklak-Poklak di wilayahnya.
b. Sekretaris Poksus
- Melaksanakan administrasi Poksus sesuai petunjuk.
- Merekap data kegiatan usaha para kelompok pelaksana.
- Menyusun laporan Poksus UP2K.
c. Bendahara Poksus
- Membukukan dana usaha dari berbagai sumber.
- Mengeluarkan dana usaha yang diterima dari Bendahara PKK desa/ kelurahan.
- Menyalurkan dana usaha kepada kelompok pelaksana berdasarkan ketentuan yang telah
disetujui Ketua Poksus.
- Menerima dan membukukan angsuran dari para Poklak.
- Menyusun laporan perkembangan keuangan usaha bersama-sama dengan Sekretaris Poksus.
d. Anggota Poksus
- Melaksanakan tugas-tugas Poksus sesuai petunjuk dan ketentuan.
- Membantu dan bekerjasama dengan Ketua, Sekretaris dan Bendahara Poksus untuk kelancaran
kegiatan usaha, sejak perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan para Poklak.

2. Kelompok Pelaksana (Poklak)


a. Memanfaatkan dana usaha yang diterima untuk meningkatkan kegiatan usahanya dengan
memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang tersedia.
b. Mengatur penyisian dari usaha yang diterimanya.
c. Menyampaikan iuran pengelolaan dan tabungan untuk pengembangan Poksus UP2K-PKK Desa/
Kelurahan.
d. Mematuhi kebijakan atau ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
e. Bertanggung jawab kepada Ketua Poksus Desa/ Kelurahan.
3. Tim Penggerak PKK
a. Pusat
- Menyusun pedoman/ petunjuk UP2K – PKK.
- Melakukan pembinaan, pemantauan dan pengendalian.
b. Provinsi
- Menjabarkan pedoman/ petunjuk UP2K-PKK
- Melakukan pembinaan, pemantauan dan pengendalian
- Mencarikan donatur dalam penambahan modal kelompok.
c. Kabupaten/ Kota
- Menjabarkan pedoman umum dan teknis
- Melakukan pembinaan, pemantauan dan pengendalian
- Mencarikan donatur dalam penambahan modal kelompok
d. Kecamatan
- Menjabarkan pedoman umum dan teknis
- Melakukan pembinaan, pemantauan dan pengendalian
- Mencarikan donatur dalam penambahan modal kelompok
e. Desa/ Kelurahan
- Membimbing dan membina kelompok UP2K
- Melakukan pembinaan, pemantauan dan pengendalian
- Mencarikan donatur dalam penambahan modal kelompok

Perlu diperhatikan dalam UP2K-PKK , kiat kunci keberhasilan adalah :


- Keterlibatan anggota
- Kegiatan kelompok: pertemuan anggota rutin dan dinamis.
- Rasa solidaritas tinggi
- Semangat dan termotifikasi
- Bangga dengan hasil usaha
- Kreatifitas dan inovasi
Penyuluhan Pokja III:

Pemanfaatan Pekarangan Sebagai Hatinya PKK Dalam Mendukung Pola makan B2SA

Selamat siang Bapak, Ibu, Saudara dan Saudari peserta penyuluhan...


Perkenalkan nama saya ................ dari kecamatan ende

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan semakin sempitnya lahan pekarangan yang
ada, terutama bagi yang tinggal diperkotaan, merupakan kendala yang harus segera diatasi. Lahan
pekarangan yang sempit pun dapat di tata dengan baik dengan diciptakan Tabulapot (tanaman bumbu
dalam pot), warung hidup antara lain tanaman hias, tanaman obat, sehingga halaman asri, teratur, indah
dan nyaman dengan biaya murah dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
Lahan pekarangan yang dikelola secara optimal dapat memberikan manfaat bagi rumah tangga
dan keluarga yang mengelolanya. Hal ini dapat dilihat dari beragam fungsi dasar pekarangan yaitu
menjadi warung hidup, bank hidup dan apotik hidup serta fungsi keindahan. Lahan pekarangan yang
dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat antara lain adanya peningkatan gizi keluarga,
tambahan pendapatan keluarga, lingkungan rumah menjadi asri, teratur , indah dan nyaman yang dalam
PKK disebut HATINYA PKK (Halaman Asri ,Teratur, Indah dan Nyaman), tercipta suasana keakraban
dan keharmonisan antar keluarga serta sebagai sarana menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Semakin beragam tanaman pangan atau tanaman obat keluarga (TOGA) yang dikembangkan serta
semakin banyak ternak/ikan yang dibudidayakan, maka diharapkan rumah tangga/keluarga yang
mengelola, kehidupannya akan semakin sejahtera.
Fungsi dan Manfaat Lahan Pekarangan
Lahan pekarangan apabila dikelola dengan baik akan memberikan banyak manfaat bagi
pemenuhan kebutuhan gizi maupun sebagai sumber tambahan pengahsilan keluarga
Lahan pekarangan memiliki berbagai fungsi dan manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1. Fungsi Lumbung Hidup
Untuk menghadapi musim paceklik, pekarangan biasanya dapat membantu penghuninya
menyediakan sumber pangan yang hidup (lumbung hidup) seperti : tanaman palawija, tanaman
pangan dan hortikultura, hasil binatang peliharaan, dan ikan.
2. Fungsi Warung Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman dan binatang peliharaan yang setiap saat siap
dijual untuk kebutuhan keluarga pemiliknya.
3. Fungsi Apotik Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman obat-obatan, misalnya lengkuas, Ketumbar,
kunyit, kencur, jahe, paria, kapulaga dan sebagainya. Tanaman tersebut dapat digunakan untuk
obat-obatan tradisional yang tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan yang diproduksi secara
kimiawi
4. Fungsi sosial
Lahan pekarangan yang letaknya berbatasan dengan tetangga biasanya digunakan untuk
ngumpul-ngumpul tempat bermain, berdiskusi, dan kegiatan sosial lainnya. Hasil pekarangan
biasanya saling ditukarkan dengan hasil pekarangan tetangga untuk menjalin keeratan hubungan
sosial.
5. Fungsi Sumber Benih dan Bibit
Pekarangan yang ditamani berbagai jenis tanaman dan untuk memelihara ternak atau ikan mampu
menyediakan benih atapun bibit baik berupa biji-bijian, stek, cangkok, okulasi maupun bibit
ternak dan benih ikan.
6. Fungsi Pemberi keasrian
Pekarangan yang berisi berbagai jenis tanaman, baik tanaman merambat, tanaman perdu maupun
tanaman tinggi dan besar, dapat menciptakan suasana asri dan sejuk.
7. Fungsi Keindahan
Pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman bunga-bungaan dan pagar hidup yang
ditata rapi akan memberi keindahan dan ketenangan bagi penghuninya.

Anda mungkin juga menyukai