Anda di halaman 1dari 4

BIOGRAFI SINGKAT DANIEL LIBESKIND

Lahir di Lód’z, Polandia, pada tahun 1946, Daniel Libeskind berimigrasi ke Amerika
Serikat saat masih remaja bersama keluarganya dan menetap di Bronx. Setelah belajar musik di
New York dan Israel dengan Beasiswa Yayasan Budaya Israel-Amerika, ia berkembang menjadi
seorang musical virtuoso, sebelum akhirnya meninggalkan musik untuk belajar arsitektur.

Ia menerima gelar profesional di bidang arsitektur dari Cooper Union untuk Kemajuan
Ilmu Pengetahuan dan Seni pada tahun 1970 dan gelar pascasarjana dalam sejarah dan teori
arsitektur dari Sekolah Studi Perbandingan di Essex University di Inggris pada tahun 1972.
Daniel Libeskind mendirikan studio arsitektur di Berlin, Jerman, pada tahun 1989 setelah
memenangkan kompetisi untuk membangun Jewish Museum di Berlin. Pada Februari 2003,
Studio Daniel Libeskind memindahkan kantor pusatnya dari Berlin ke kota New York ketika
Daniel Libeskind terpilih sebagai master planner untuk pembangunan kembali World Trade
Center.

CARA PANDANGAN TERHADAP ARSITEKTUR


Daniel Libeskind berpikir tentang gambar tangan (drawing) benar-benar sebuah score,
sebuah lembaran musik, yang nantinya ditafsirkan oleh masyarakat. Tentu saja proporsi,
cahaya, dan material harus disertakan dalam gambar tangan sebuah bangunan, begitu juga
dengan penyajian ruangan dan suasana dari suatu bangunan. Dengan demikian, sebuah gambar
tangan untuk membantu latihan bagi arsitek. Kita selalu berpikir bahwa kita tidak bisa
melakukan sesuatu tanpa komputer agar bisa efisien secara waktu, rasional, dan seterusnya.
Akan tetapi, Daniel Libeskind tetap percaya bahwa gambar (drawing) adalah sumber dari
arsitektur. Maksudnya, memang benar-benar sumber dari arsitektur, karena tangan bagaikan
mata yang saling berhubungan dan saling berbagi dalam proses yang tidak murni
intelektualitas, tetapi itu spiritual dari suatu keinginan, kepercayaan kepada sesuatu yang tidak
dapat dilihat, dan itu adalah bukti dari sesuatu yang benar-benar ada tetapi tidak jelas terlihat

Beberapa Karya Daniel Libeskind Yaitu :


- 18.36.54 House, Connecticut
- Military History Museum, Dresden
- Reflection at Keppel Bay, Singapore
1.) 18.36.54 House, Connecticut

Ketika Daniel Libeskind mendapat kesempatan untuk merancang sebuah rumah kecil
untuk dua orang penyuka seni di Connecticut, Daniel berpikir bagiamana bisa sebuah rumah
benar-benar ada sepanjang waktu. Daniel merasa bahwa perasaan terhadap kliennya sangat
berbeda, mungkin karena mereka adalah pasangan yang meminta Daniel untuk merancang
sebuah rumah yang akan jadi karya seni itu sendiri dan seninya tidak terdapat
di sculpturemaupun lukisan, ditambah lagi sudah pasti ruangnya harus memiliki aspek yang
menyuguhkan inspirasi. Daniel berpikir bahwa itu benar-benar sebuah tugas yang luar biasa.
Pertama-tama, Daniel memikirkan ulang apakah setiap rumah harus punya dinding dan jendela,
namun tetap menjadi sesuatu yang sangat fantastis untuk ditempati dan sesuatu yang sesuai
dengan kebutuhan klien tersebut yang suka masak, suka mengadakan pesta, suka mengundang
tamu, dan seterusnya. Jadi, rumah benar-benar ekonomis dengan baja antikarat. Sebuah
ruangan yang seolah terlipat menjadi suatu kerumitan yang dihadapi untuk ditampilkan dalam
sebuah denah, namun rumah tersebut benar-benar menggugah visi kita melalui interior yang
menggunakan kayu sungguhan sehingga tampak seperti gua dari kayu. Eksterior rumah
menggunakan baja antikarat yang selalu memantulkan warna langit dan lanskap. Rumah bukan
hanya sekedar box, rumah lebih teratur daripada istilah-istilah ‘di mana dapur‘,‘di mana tempat
makan‘, dan ‘di mana tempat menonton televisi.‘ Dan Daniel berpendapat bahwa hubungan tak
biasa yang fantastis pada lanskap pada tapak rumah, di mana rancangannya harus bisa
memperhatikan apa yang bisa membuat dan memberi harapan dalam hidup.
2.) Military History Museum, Dresden

Daniel Libeskind memenangkan sayembara untuk merancang sebuah museum sejarah


militer yang menjadi museum terbesar di Jerman. Daniel memikirkan banyak tentang sejarah,
masa lalu, masa depan, bagaimana mengambil sejarah dan membuat suatu hal yang memiliki
makna. Bangunan ini dirancang dengan volume yang seolah mengganggu gudang persenjataan
tua yang berdiri sejak akhir tahun 1919. Pada museum ini terdapat museum militer Jerman,
museum militer Nazi, musem militer Rusia, museum militer Jerman Timur, dan lain-lain.
Rancangan bangunan museum ini dibuat seolah menciptakan sebuah movement terhadap kota
untuk menunjukkan kebaruan kota sehingga dari dalam bangunan tersebut para pengunjung
dapat melihat pemandangan kota pada saat yang bersamaan menghadirkan sejarah, tapi bukan
untuk pemujaan terhadap kemiliteran. Denah bangunan ini berbentuk huruf “U“ dari gudang
persenjataan lama yang distrukturkan ulang dengan rancangannya dibuat berdasarkan
kronologi sejarah
3.) Archipelago 21, Seoul

Gagasan untuk rancangan ini adalah membawa alam kebebasan dan ruang social
kepada kota berkepadatan tinggi, juga memindahkan gunung-gunung ke tepi laut. Tantangan
terbesar pada proyek ini adalah bagaimana menciptakan kembali ruang public dengan 30
gedung pencakar langit dengan fungsinya berupa retail, museum, aktivitas-aktivitas budaya,
transportasi, dan sebagainya tanpa harus memaksakan hal tersebut. Daniel Libeskind
mengambil gridbuatan dan menyeseuaikannya pada tapak sehingga menghasilkan rangkaian
gambar-gambar yang tidak terputus/rusak.. Biasanya, gedung-gedung pencakar langit
dirancang sederhana pada jalan yang sama, lalu gedung-gedung bertingkat rendah dirancang
dengan menyeseuaikan gedung yang lebih tinggi. Jadi, gagasan yang dibawa oleh Daniel
Libeskind pada proyek ini adalah bagaimana arsitek merancang sebuah kota dengan gedung-
gedung (tinggi) yang tidak lagi hanya meniru gedung yang lebih rendah, akan tetapi memiliki
sesuatu yang spesial dalam rancangannya. Tanggung jawab seorang arsitek tidak hanyha
sekedar komputerisasi, tidak sekedar statistik, dan tidak sekedar matematika belaka, namun
bagaimana menciptakan sense of space untuk setiap gedung-gedung tinggi tersebut. Pada saat
yang bersamaan, rasa tentang apa itu tradisi, apa itu sejarah, dan apa itu memori dari suatu
kota; bisa memperkaya desain seorang arsitek

Anda mungkin juga menyukai