Bacalah 5 cerita pendek yang dapat memotivasi dan menginspirasi anda tentang kehidupan
berikut ini, cerita yang akan membuat anda tersenyum setelah anda mengambil hikmahnya.
Seorang lelaki berusia 24 tahun sedang berada di kereta api bersama dengan ayahnya. Ia
melihat keluar melalui jendela kereta api dan berteriak,
Pasangan ini tidak bisa menahan rasa risih mereka dan berkata kepada orang tua lelaki
tersebut,
“Mengapa anda tidak membawa anak anda ke dokter ahli jiwa?” Orang tua itu tersenyum
dan berkata…
“Saya sudah membawanya ke dokter, dan kami baru saja pulang dari Rumah Sakit. Anak
saya buta sejak lahir, dia baru bisa mendapatkan donor mata dan baru bisa melihat hari
ini”.
Setiap orang di dunia ini memiliki sebuah cerita tersendiri. Jangan menilai orang lain
sebelum anda benar-benar mengenal mereka. Karena kenyataannya yang terjadi mungkin
dapat mengejutkan anda.
Keledai favorit seorang pria jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam. Dia tidak bisa
menarik keledai tersebut keluar, tidak peduli seberapa keras ia mencobanya. Oleh karena
itu, ia memutuskan untuk mengubur keledainya hidup-hidup.
Tanah mulai ditimbun ke lubang tempat keledai berada dari atas. Keledai yang merasa
tertimpa tanah, menggoyangkan tubuhnya untuk menjatuhkan tanah di atas tubuhnya, dan
melangkah di atas tanah tersebut. Tanah berikutnya ditimbun kembali ke dalam lubang.
Ketika seorang pria berjalan melewati sekumpulan gajah, ia tiba-tiba berhenti. Ia bingung
dengan fakta bahwa makhluk-makhluk besar itu sedang diikat hanya dengan sebuah tali
kecil yang terikat pada kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tidak ada kandang. Jelas
sekali bahwa gajah bisa melepaskan diri dari ikatan mereka kapan saja. Tetapi entah untuk
beberapa alasan, mereka tidak melakukannya.
Dia melihat seorang pelatih di dekatnya dan bertanya kepada pelatih tersebut. “Mengapa
hewan-hewan itu hanya berdiri di sana dan tidak berusaha untuk melarikan diri?”
Pria itu kagum. Hewan-hewan ini bisa saja setiap saat membebaskan diri dari ikatan tali
mereka. Tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka terjebak tepat
dimana mereka berada.
Seperti gajah, berapa banyak dari kita yang menjalani hidup tergantung pada suatu
keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu, hanya karena kita gagal sekali
sebelumnya?
Kegagalan adalah bagian dari pembelajaran. Kita tidak boleh menyerah untuk berjuang di
dalam hidup anda.
Pada suatu hari, ada seorang anak perempuan yang mengeluh kepada ayahnya bahwa
hidupnya sengsara dan bahwa dia tidak tahu bagaimana dia akan berhasil. Dia lelah
berjuang dan berjuang sepanjang waktu.Tampaknya hanya salah satu dari masalahnya
yang dapat ia selesaikan, kemudian masalah yang lainnya segera menyusul untuk dapat
diselesaikan.
Ayahnya yang juga seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air
dan menaruhnya di atas api yang besar. Setelah tiga panci tersebut mulai mendidih, ia
memasukkan beberapa kentang ke dalam sebuah panci, beberapa telur di panci kedua,
dan beberapa biji kopi di panci ketiga.
“Lihatlah lebih dekat, dan sentuh kentang ini”, kata sang ayah. Putrinya melakukan apa
yang diminta oleh ayahnya dan mencatat di dalam otaknya bahwa kentang itu
lembut. Kemudian sang ayah memintanya untuk mengambil telur dan
memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapatkan sebuah telur
rebus. Akhirnya, sang ayah memintanya untuk mencicipi kopi. Aroma kopi yang kaya
membuatnya tersenyum.
Kemudian sang ayah menjelaskan bahwa kentang, telur dan biji kopi masing-masing telah
menghadapi kesulitan yang sama, yaitu air mendidih.
Kentang itu kuat dan keras. Namun ketika dimasukkan ke dalam air mendidih, ketang
tersebut menjadi lunak dan lemah.
Telur yang rapuh, dengan kulit luar tipis melindungi bagian dalam telur yang cair sampai
dimasukkan ke dalam air mendidih. Sampai akhirnya bagian dalam telur menjadi keras.
Namun, biji kopi tanah yang paling unik. Setelah biji kopi terkena air mendidih, biji kopi
mengubah air dan menciptakan sesuatu yang baru.
“Kamu termasuk yang mana, nak?” tanya sang ayah kepada putrinya.
“Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana caramu dalam menghadapinya? Apakah
kamu adalah sebuah kentang, telur, atau biji kopi?”
Pesan Moral : Dalam hidup ini, Banyak sesuatu yang terjadi di sekitar kita.
Banyak hal-hal yang terjadi pada kita. Tetapi satu-satunya hal yang benar-
benar penting adalah apa yang terjadi di dalam diri kita.
Jadi, manakah diri anda? Apakah anda adalah sebuah kentang, telur,
atau biji kopi?
Pada suatu hari, ketika semangkuk es krim sundae lebih murah, seorang anak
berusia 10 tahun memasuki sebuah kedai kopi dan duduk di meja. Seorang
pelayan menaruh segelas air di depannya.
Anak kecil tersebut menghitung koin lagi, dan akhirnya mengatakan “Saya ingin
membeli semangkuk es krim plain,” katanya.
Jadi hikmah yang dapat kita ambil dari cerita diatas adalah : Jangan
menganggap remeh atau memandang rendah orang lain, karena bisa jadi orang
tersebut yang justru akan membantu anda ketika anda mengalami sebuah
kesulitan.