Anda di halaman 1dari 4

Pengalaman Pramukaku

Karya : Fedya Jelila Chaniago Dan Nadya Puteri Aminy

Setelah puas dengan hujan – hujan-an, Pakaian basah, Jaket basah, dan kemah
di bukit. Sungguh perpaduan yang sempurna untuk Olivia yang sudah kedinginan.
Gadis mungil itu tak membawa mantel hujan karena ia berpikir dia biasa
menghangatkan dirinya menggunakan jaket.
Olivia memeluk tubuhnya sendiri sambil mengusap telapak tangan berusaha
menghangatkan diri. Gadis itu benar-benar kedinginan. Olivia tak menyangka akan
seperti ini karena ini merupakan perkemahan pertama kali untuknya.
“Liv, ambil makanan di ruang panitia sekarang, mumpung belum rame”pinta
kinara sambil mengeluarkan jaket tebal dari dalam ponselnya . “ gue baru mandi
masa basah – basahan lagi. Gamau gue aja lo kali”.
Kinara mendengus pelan-pelan:“gue juga baru mandi liv“
Olivia akhirnya mengalah. Gadis itu mengenakan sendalnya yang tersusun di
samping tenda. Semoga saja dirinya tidak sakit karena keseringan kena hujan.
Di luar hamper tidak ada orang. Hanya beberapa panitia yang masih keluyuran
menggunakan jas hujan dan juga beberapa peserta yang baru selesai mandi. Di
lingkungan perempuan benar-benar tidak ada peserta karena mereka lebih memilih
untuk menghangatkan badan dan mengisi perut dengan ciki miki yang mereka bawa
dari rumah daripada menerobos hujan hanya untuk mengambil makanan.
Olivia melangkah menuju meja panitia dan mengambil untuk dirinya dan
anggotanya. Ia melangkah sambil menahan dingin. Setelah semua makanan cukup,ia
pergi ke stand minuman yang hanya bersebelahan dengan stand makanan. Ia
mengambil air putih dan 3 kotak susu serta air panas untuk menghangatkan diri.
Ketika Olivia baru saja berbalik, tiba tiba hujan turun dengan derasnya. Gadis
itu mendesah pelan. Ia berfikir untuk berteduh atau tetap melanjutkan perjalanan.
Akhirnya Olivia memilih untuk menerobos hujan tersebut daripada dia menunggi
sendiri di stand.

1
Baru saja satu langkah keluar dari ruang panitia, lengan Olivia ditarik. Gadis itu
secara reflek mundur dan tidak bias menahan tubuhnya,sehingga Olivia hamper
terjatuh dan cowok tersebut dengan sigap menahan Olivia. Tapi, semua makanan dan
minuman yang sudah Olivia siapkan jatuh ke lantai,hanya tersisa 1 botol air mineral.
“Lo apa-apaan sih, main tarek-tarek orang sembarangan” kata Olivia sambil
menendang makanan tersebut.
“Lo mau kemana?” Tanya cowok itu tanpa peduli dengan kemarahan
Olivia.”suka-suka gue lah, ngapain lo nanya-nanya,apa urusan lo,emang lo
siapa?”sewot Olivia cowok itu hanya menunjukan raut wajah datar.”gue Pembina
lo,dan sudah kewajiban gue menjaga setiap anggota gue,dan lo termasuk anggota
gue”
Olivia putri gadis cantik yang galak dan judes Olivia adalah anak seorang
pengusaha yang ternama, bahkan cabangnya sudah ada di mana-mana dari dalam
negeri hingga luar negeri. Dan mamanya adalah seorang desainer yang terkenal yang
batiknya sudah tersebar di mancanegara. Lahir dari keluarga kaya-raya dan sebagai
anak tunggal membuat Olivia cantik bak bidadari. Kulitnya yang putih, bulu mata
yang lentik,pipi yang tembem, hidungnya yang mancung membuat Olivia mendekati
kata sempurna.dan membuat kaum adam tidak bosan-bosan untuk melihatnya walau
tak jarang mendapatkan kegalakan dari Olivia.
Gionatan bara mahendra, laki-laki kaya yang memiliki postur tubuh yang
tinggi,kulit yang putih, rahang yang tajam, hidung yang mancung, yang membuat
kaum hawa memekik ketika melihatnya,ditambah ketika ia menggunakan seragam
lengkap dengan pangkat yang membuat ketampanannya menjadi bertambah berkali-
kali lipat. Bara merupakan laki-laki yang ramah dan berbahaya. Dia akan ramah
berada di sekolah, dan berbahaya ketika di luar sekolah. Guru kami meminta untuk
selalu aktif di dalam acara ini, sehingga kamipun berusaha maksimal.terutama kirana
yang begitu aktif bertanya dan menjawab, rasanya aku ikutan bangga melihat
temanku itu.
“Sekarang Ibu mau Tanya pendapat kalian tentang masa depan,siapa yang mau
menjawab mengeluarkan pendapatnya?”

2
“Iya, silahkan yang di pojok!”aku segera berdiri, karena mengangkat tangan
dengan semangat ingin menjawab, kirana menoleh kea rah ku dan tersenyum tipis,
aku segera berdiri.
“Baik terima kasih atas waktunya, saya dan Olivia putri aditama dari daarun
nahdhan, menurut saya masa depan adalah apa yang kita lakukan saat ini, masa depan
adalah tabungan kita saat ini, sehingga sejak dini lah kita harus melatih diri kita
kepada hal-hal yang positif”.ujarku sejenak menarik nafas dan tersenyum.sejujurnya
aku sedikit gemetar, takut karena ini merupakan pertama kali aku berbicara di depan
orang banyak. Namun, di pramuka aku mendapatkan ilmu untuk lebih berani dan
menghargai, serta banyaknya ilmu lain yang ku terima menjadi mandiri dan kuat.
“ Menjauhi narkoba yang membawa dampak buruk atau negative dan
meningkatkan prestasi dan kualitas diri dengan terus berlatih dan mengikuti kegiatan
positif seperti organisasi pramuka adalah hal yang begitu baik, itu merupakan
pendapat saya. Terimakasih, saya kembalikan kepada ibu”. Ujar ku, dadaku
bergemuruh dan pipiku memanas saaut riuh tepuk tangan menggema di ruangan ini,
rasanya bangga setelah berani berbicara dan mengungkapkan pendapat seperti ini.
“ Terimakasih Oliv, pendapat yang luar biasa. Seperti kata pak anise baswedan
anak muda memang minim pengalaman itu dia tidak bias menawarkan masa lalu,
namun masa depan.oleh karena itu,mari bbangkit bersama melawan dan katakana
perang melawan narkoba!mari bersama berprestasi sebagai anak muda dan mari
meraih kejayaanmasa depan! Bersama BKKPN dan pramuka anak muda berprestasi”
Entah kenapa tak selahng beberapa lama aku merasa seseorang sedang menatapkku
secara terus-menerus, ketika aku berbalik badan aku tak senagaja melihat kak bara
sedang memalingkan wajahnya kearah yang tidak menenru, wajahnya kearah yang
tidak menenru akupun berfikir “ Apakah kak bara sedang menatapku atau mungkin
hanya perasanku saja? “. Tetapi aku acuh tak acuh dengan itu dan aku tetap
melanjutkan acara selanjutnya dengan bergembira.
Sesampai dirumah….

3
Aku salam dengan mama dan papa, setelah berbincang - bindang sedikit akupun
kembali kekamar, didalam kamar aku menceritakan hari-hariku selama di pramuka di
dalam Diary….

Dear Diary
Hari ini aku bertemu banyak orang baru di acara pramuka dan sahabat anti
narkoba, disana aku bermain game dan juga membahas beberapa materi mengenai
napza, dan itu sangat menyenangkan namun, yang paling menyenangkan adalah aku
pertama kali melihat kak bara tersenyum lebar di saat itu aku pun berpikir ternyata
laki-laki dingin ini bisa tertawa seperti itu, sebenarnya aku sangat ingin jika dipikir-
pikir, itu adalah hal yang seharusnya sejak awal ku hindari, karena menyukai
seseorang bukan berarti dengan mengungkapkan perasaan itu.

Setelah berkutat dengan Diary, aku menutupnya dan membersihkan diri untuk
bersiap-siap tidur. Aku begitu bangga dengan pramuka dan berterima kasih, hatiku
lapang, semesta membuat aku jatuh cinta pada pramuka ini.

Anda mungkin juga menyukai