Kelas : 7
Judul : Si Kancil Dan Kura-Kura
1. Suatu hari, kancil memanen sayurannya
Youtube.com/
Dongeng Kita
Di suatu pagi yang cerah, terlihat kancil sedang memandang kebun sayur.
Sudah cukup lama, ia menanti sayuran. Sekarang, kancil siap memanen
sayuran yang telah ditanamnya.
"Wah, akhirnya aku dapat makan sayur sebanyak-banyaknya," ujar kancil
dengan gembira.
Setelah merasa kenyang, kancil lalu beranjak pergi menuju sungai untuk
minum.
Youtube.com/
Dongeng Kita
Di tengah perjalanan menuju sungai, kancil melihat teman-temannya, yaitu
kerbau, ibu rusa, dan kura-kura yang sedang berkumpul.
Kancil bergumam, "Ada apa ini? Kelihatannya kerbau dan ibu rusa sangat
akrab dengan kura-kura. Wah, aku harus mencari tahu."
Sepanjang jalan menuju sungai ia berpikir tentang teman-temannya yang
ditemui tadi. Sesampainya di sungai, kancil pun minum.
"Hmmm, segar," kata kancil setelah meminum air sungai beberapa kali.
Seperti rencananya tadi, kancil bergegas kembali menuju teman-temannya
yang ia temui.
"Sekarang, aku akan menemui kerbau," ucapnya.
Youtube.com/Dongeng
Kita
Kancil pun menghampiri kerbau dan kemudian bertanya, "Kerbau,"
"Iya kancil. Ada apa?" jawab kerbau sambil menoleh.
Kancil kembali bertanya, "Kenapa kamu akrab sekali dengan kura-kura?,"
Mendengar pertanyaan dari kancil, kerbau menjawab, "Karena dia sangat
baik dan tidak sombong."
"Benar kah?," timpal kancil heran.
"Iya, benar." kata kerbau meyakinkan.
"Hm, baiklah. Aku mau cari buah dahulu," balas kancil yang pergi
meninggalkan kerbau.
Youtube.com/
Dongeng Kita
Kancil merasa iri pada kura-kura sehingga ia memiliki niat jahat dan anak
mencari kerbau serta ibu rusa untuk mengatakan sebuah kebohongan.
Kemudian, kancil bergegas menemui kerbau, "Kerbau! Gawat. Kamu harus
berhati-hati dengan kura-kura," kata kancil.
"Kenapa kancil?" jawab kerbau sembari bertanya.
"Tadi, aku lihat kura-kura membawa minum untuk merpati. Namun, setelah
merpati meminumnya, ia langsung kejang-kejang dan kura-kura
meninggalkannya," cerita kancil.
Kerbau yang mendengar cerita itu langsung ketakutan.
"Aku tidak mau berteman lagi dengan kura-kura," kata kerbau.
Kancil pun tertawa dalam hati sambil berujar, "Hahaha. Aku berhasil!"
Youtube.com/
Dongeng Kita
Tidak hanya sampai di situ, kancil juga menemui ibu rusa agar rencana untuk
menjauhi kura-kura berhasil.
Saat bertemu ibu rusa, kancil kembali menceritakan kebohongan tentang
kura-kura.
"Ibu rusa! Ibu rusa! Ibu rusa!" teriak kancil dengan keras memanggil ibu rusa.
"Ada apa kancil? Tenanglah," jawab ibu rusa.
"Lebih baik jaga anak-anakmu dengan baik, ibu rusa. Aku tadi melihat kura-
kura memberikan buah pada anak-anak tupai. Lalu mereka pun mati. Dengan
bahagianya, kura-kura tertawa," jelas kancil berbohong.
"Apa? Tega sekali dia. Terima kasih, kancil. Aku akan menjaga anak-
anakku," jawab ibu rusa.
Kancil kembali tertawa dalam hati dan bergembira karena merasa
rencananya berhasil.
Youtube.com/
Dongeng Kita
Kura-kura mulai curiga dan bertanya, mengapa teman-temannya berubah
menjadi tidak peduli. Bahkan, seolah-olah benci pada dirinya.
Padahal, kura-kura tidak merasa melakukan kesalahan apapun. Ia tetap
bersikap baik pada semua binatang.
"Ada apa dengan teman-temanku? Kenapa semuanya menghindar?, kata
kura-kura sedih.
Ia pun berusaha mencari tahu dengan bertanya pada kancil. Kura-kura lalu
bergegas mencari kancil.
"Kancil!" sapa kura-kura.
"Hai kura-kura. Ada apa?," jawab kancil.
"Ada apa dengan teman-teman kita? Kenapa mereka semua menjauhiku?,"
tanya kura-kura penasaran.
"Tidak tahu," jelas kancil.
"Kancil, ayolah. Jawab dengan jujur," bujuk kura-kura.
"Aku tidak tahu!" kata kancil dengan kesal.
"Ayolah, kancil. Jawab pertanyaanku dengan jujur," tanya kura-kura dengan
penuh harap.
Youtube.com/
Dongeng Kita
Semakin jengkel dengan pertanyaan kura-kura, kancil kemudian pergi sambil
berteriak, "Tidak tahu! Dasar cerewet!"
Kancil tidak mau jujur atas perbuatannya yang dilakukan pada kura-kura. Ia
terus berjalan meninggalkan kura-kura begitu saja.
"Rasakan! Memangnya enak tidak punya teman," gumam kancil sambil
berjalan.
Di kejauhan, kura-kura merasa sedih dan juga kecewa, "Kancil, kamu benar-
benar teman yang kejam."
Kancil masih tidak peduli. Ia terus pergi menjauhi kura-kura. Kancil merasa
bangga karena rencana jahatnya berhasil.
Namun, tidak lama setelah itu. Kancil tiba-tiba terjatuh ke dalam lubang besar
di hutan.
"Apa ini? Kenapa aku tiba-tiba masuk dalam jebakan? Oh, tidak!," kata kancil
panik.
Kancil berusaha meminta bantuan dengan cara berteriak. "Tolong! Tolong!
Tolong!"
Setelah beberapa kali mencari pertolongan ia merasa putus asa, "Aduh, tidak
ada yang mendengar. Aku takut. Tolong!"
Kancil terus berteriak dari dalam lubang perangkap yang gelap.
Youtube.com/Dongeng Kita
Ada pun pesan moral yang dapat Mama petik setelah membaca dongeng
fabel ini pada anak. Dari cerita kancil dan kura kura, Mama dapat
menyampaikan bahwa sifat iri dan dengki bukanlah hal yang baik.
Sifat iri dan dengki justru membawa seseorang berperilaku jahat. Sama
seperti perbuatan kancil yang menghasut binatang lain untuk membenci kura-
kura.
Jika ingin memiliki banyak teman, berbuatlah baik pada siapa pun dengan
tulus. Maka, orang lain akan senang berteman dengan kita.
Sebaliknya, jika kita berperilaku jahat pada sesama. Kita akan menuai
perbuatan jahat tersebut dengan musibah dan kesulitan.
Karena apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Semua perilaku baik dan
buruk masing-masing akan mendapatkan balasannya.