Anda di halaman 1dari 12

ATLET VOLLY

1. Giba

Giberto Amaury de Godoy Filho lebih dikenal dengan nama Giba yang lahir pada
tangga 23 Desember 1976. Dia adalah seorang mantan pemain bola voli profesional di
Brasil. Ia bermain sebagai spiker luar dan dianggap sebagai salah satu pemain bola voli
terbaik di dunia, terutama selama tahun 2000-an.

Giba bermain untuk Brasil selama tahun 1996 – 2012 dan dikenang karena ia telah
memberikan kontribusi yang besar untuk memenangkan negaranya dalam permainan
bola voli

PRESTASI
Giba memenangkan Piala Dunia pada tahun 2003, Liga Dunia delapan kali (2001,
2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2009 dan 2010). Ia bermain untuk tim junior Brasil dan
memenangkan Kejuaraan Amerika Selatan pada tahun 1994 dan menduduki posisi
kedua di Kejuaraan Dunia FIVB tahun 1993.

Timnya menjadi Juara Superliga pada tahun 1999-2000 dan 2001-2001, dan Juara
Dunia tiga kali, yaitu pada tahun 2002, 2006 dan 2010. Dia terpilih sebagai MVP (Most
Valued Player) pada tahun 2006.

Giba membantu memenangkan Pan-American Games dimana ia menjadi kapten dari


tim Brasil. Pada tahun yang sama, ia memenangkan medali emas untuk Kejuaraan
Amerika Selatan dan yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dari seluruh kejuaraan.
Brasil memenangkan Piala Dunia 2007 di mana ia dinobatkan sebagai MVP juga.

Dia adalah peraih medali perak pada Olimpiade Beijing 2008, dan terpilih sebagai
server dari Liga Dunia.
Pada tahun 2009, ia membantu memenangkan Liga Dunia, World Grand Piala
Champions dan Kejuaraan Amerika Selatan untuk Brasil.
2. Hugo Conte

Hugo Néstor Conte adalah pemain bola voli pensiunan dari Argentina yang lahir di
Buenos Aires pada 14 April 1963. Dia bermain bola voli secara lintas di seluruh dunia
selama lebih dari 16 tahun, dan mewakili negara asalnya di 3 Olimpiade. Hugo Conte
bermain untuk 3 negara yang berbeda, yaitu Argentina, Prancis, dan Italia. Tapi
sebagian besar di liga Italia.

PRESTASI
Hugo Conte membantu Argentina memenangkan perunggu dalam Olimpiade Seoul
tahun 1988 dan Kejuaraan Dunia Argentina tahun 1982. Bersama dengan tim Italia
Santal Parma, mereka memenangkan Eropa Liga Champions pada tahun 1984.

3. Jimmy George

Jimmy George (8 Maret 1955 – 30 November 1987) dianggap salah satu pemain bola
voli terbaik sepanjang masa.

Dia adalah anggota dari tim voli nasional pria India dan pemain bola voli India pertama
yang menjadi seorang profesional dan bermain voli di klub Italia. Ia lahir dari keluarga
Kudakkachira yang terkenal dan belajar bermain olahraga dari ayahnya yang
merupakan seorang mantan pemain tingkat universitas.
PRESTASI
Jimmy George menerima semua penghargaan besar yang diinginkan oleh setiap atlet
India. Pada usia 21, ia dihargai sebagai “Arjuna Award”. Pada tahun 1975, ia diberi G.V.
Raja Award dan Manorama Award untuk Sportsman terbaik dari Kerala pada tahun
berikutnya.

Dia berkompetisi untuk India dalam Olimpiade Seoul tahun 1986, di mana bangsanya
meraih perunggu. Pada tahun 1982 – 1984 dan 1985 – 1987, George aktif bermain
dalam klub profesional di Italia, di mana ia dianggap sebagai salah satu penyerang
terbaik di dunia.

4. Josef Musil

Josef Musil (lahir 3 Juli 1932) adalah mantan pemain bola voli Ceko. Ia dilahirkan di
sebuah desa kecil bernama Kosteni Lhota. Musil berusia 19 tahun ketika ia bergabung
dengan Nation Team Cekoslowakia.

PRESTASI
Musil membantu memenangkan sebanyak 2 medali Olimpiade pada tahun 1964 dan
1968 untuk Ceko, 5 medali Kejuaraan Dunia, dan 3 medali Kejuaraan Eropa pada tahun
1952 dan 1967. Ia juga memenangkan 7 kejuaraan Ceko dan 1 gelar Italia.

Dia dijuluki “Merited Master of Sport”, yang merupakan kehormatan tertinggi yang
diberikan kepada atlet selama periode itu oleh mantan penguasa Ceko. FIVB juga
menobatkannya sebagai salah satu dari pemain bola voli terbaik di abad ini.
5. Rendy Tamamilang

Nama Rendy Febriant Tamamilang

Panggilan Rendy
Lahir Bitung, Sulawesi Utara, 12 Februari 1996
Tinggi/berat 191 cm/80 kg

Posisi spesialis Open Spike


Nomor punggung 17

Klub Surabaya Samator

Nama orang tua Frits Tamamilang (ayah), Pegy Janis (ibu)

Nama saudara kandung Rizky Tamamilang (kakak), Rivaly Tamamilang (adik)

Pemain idola I Nyoman Rudi Tirtana

Karir klub Surabaya Samator (2011-sekarang)

PRESTASI :
Juara Popda Sulut 2009
Juara Kejurnas Junior 2012 dan 2013
Juara Asian School Games 2013
Juara Proliga 2014
MPV proliga 2014
Medali perak Sea Games 2015
Juara Proliga 2016
Medali emas PON XIX 2016 (jatim)
ATLET BASKET

1. Tim Duncan

Bermain sejak tahun 1997 hingga saat ini, Tim Duncan dikenal sebagai salah satu
pemain basket terbaik yang melegenda bersama San Antonio Spurs. Duncan tak
hanya piawai dan memiliki skill yang luar biasa, namun juga dikenal sebagai pemain
yang sangat tenang serta memiliki kepemimpinan yang tinggi. Wajar bila kemudian ia
berhasil masuk dalam daftar ini.

PRESTASI
Prestasi individu seorang Tim Duncan juga sangat mengesankan. Ia berhasil meraih
dua gelar MVP, 4 cincin juara NBA, dan 13 tahun berturut-turut masuk dalam tim NBA
All-Star. Di usianya yang sudah menginjak 37 tahun, Tim Duncan juga masih mampu
membawa San Antonio Spurs melangkah ke final NBA.

2. Shaquille O'Neal

Siapa yang tidak kenal dengan sosok raksasa yang berdiri di bawah ring basket LA
Lakers, Miami Heat, dan Orlando Magic ini. Ya, dalam 9 tahun karirnya sebagai
pebasket profesional yang berakhir pada tahun 2011 lalu, O'Neal berhasil meraih
puluhan gelar individu maupun tim. Hingga saat ini, O'Neal juga dikenal sebagai salah
satu center NBA terbaik sepanjang masa.
PRESTASI

Ia berhasil mempersembahkan tiga gelar untuk LA Lakers, di masa-masa ia dan Kobe


Bryant begitu ditakuti lawan sebagai duet maut yang sangat berbahaya. O'Neal juga 15
kali terpilih untuk tampil bersama tim NBA All-Star dan duduk di ranking keenam
sebagai pencetak poin terbanyak sepanjang masa di NBA.

3. Kobe Bryant

Berbicara tentang Shaquille O'Neal, tak mungkin kita melupakan sosok Kobe
Bryant. Kobe bahkan dinilai lebih sukses dan lebih berkualitas sebagai pemain
dibandingkan Shaq. Pemain yang sudah berkarir di NBA sejak tahun 1996 ini bahkan
sekarang sudah bisa disebut sebagai salah satu legenda hidup LA Lakers karena
kontribusi, dedikasi, dan loyalitasnya.

PRESTASI
Kobe Bryant terhitung lima kali mempersembahkan gelar juara untuk LA.
Lakers. Hingga saat ini, Kobe berada di peringkat keempat pemain NBA yang paling
banyak mencetak skor, total sebanyak 31.617 poin. Hebatnya, semua poin tersebut ia
lesakkan bersama tim yang sama, L.A. Lakers.

4. Oscar Robertson

Pemain kulit hitam yang berkarir di antara tahun 1960 sampai 1974 ini sebenarnya tidak
memiliki penghargaan individual yang terlalu mentereng. Ia tercatat hanya satu kali
memenangi penghargaan MVP, namun apabila kita cermati lebih seksama, secara
statistik, penampilan individual Oscar Robertson di atas lapangan benar-benar luar
biasa.
PRESTASI

Di tahun keduanya, ia berhasil mencatatkan rata-rata 30,8 poin, 12,5 rebound, dan 11,8
assists; suatu catatan triple double (mencetak dua digit angka untuk tiga hal sekaligus)
tertinggi sepanjang masa. Tak hanya itu, catatan 186 kali triple double sepanjang
karirnya juga sepertinya tak mudah dipatahkan dalam waktu dekat.

5. Wilt Chamberlain

Berbicara tentang pemain basket terbaik dunia, tentu saja kita tak bisa melupakan
nama Wilt Chamberlain. Pemain ini dikenal sebagai seorang pebasket paling sukses,
dengan catatan 7 kali dinobatkan sebagai pencetak poin terbanyak satu musim, 11
gelar rebound terbanyak satu musim, dan 4 kali dinobatkan sebagai Most Valuable
Player atau MVP.

PRESTASI

Wilt Chamberlain juga dikenal sebagai seorang pemain yang bisa mencetak lebih dari
100 poin dalam satu game. Jika saja ia memiliki skill kepemimpinan yang baik,
mungkin saja Wilt Chamberlain bisa masuk ke dalam posisis tiga besar daftar ini.
ATLET SEPAK BOLA

1. Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro, OIH (lahir di Funchal, Madeira, Portugal, 5
Februari 1985; umur 32 tahun) atau lebih dikenal Cristiano Ronaldo merupakan
seorang pemain sepak bola Portugal. Ia dapat berposisi sebagai sayap
kiri atau kananserta penyerang tengah. Saat ini ia bermain untuk tim Spanyol, Real
Madrid dan untuk tim nasional Portugal. Sebelum bermain untuk Real Madrid, ia pernah
bermain di Sporting Lisboa dan Manchester United. Pemain yang kerap bernomor
punggung 7 di lapangan hijau ini juga akrab dengan sebutan CR7, gabungan dari inisial
nama dan nomor punggungnya.
Dia memakai nomor punggung 7 di United, yang sebelumnya dikenakan oleh Johnny
Berry, George Best, Steve Coppell, Bryan Robson, Eric Cantona dan David Beckham.
Setelah menghabiskan tahun pertamanya di Madrid mengenakan nomor punggung 9, ia
mulai mengenakan nomor 7 lagi menyusul kepergian pemain legendaris Raul
Gonzalez.

PRESTASI
Segudang prestasi telah berhasil dia raih. Cristiano Ronaldo berhasil meraih gelar FIFA
Ballon D’Or di bulan Januari 2015 lalu yang diadakan di markas FIFA Zurich, Swiss.
Gelar FIFA Ballon D’Or ini merupakan penghargaan ketiga bagi Ronaldo, setelah
sebelumnya pada tahun 2013 lalu dan 2008 ketika masih berseragam Manchester
United.[2]
2. Lionel Messi

Lionel Andrés "Leo" Messi (pengucapan bahasa Spanyol: [ljoˈnel anˈdɾes ˈmesi], lahir
di Rosario, 24 Juni 1987; umur 30 tahun) adalah seorang pemain sepak
bola Argentina yang saat ini bermain untuk FC Barcelona dan merupakan kapten tim
nasional sepak bola Argentina, bermain sebagai penyerang. Ia adalah pencetak gol
terbanyak Barcelona sepanjang sejarah.[2] Di usia 21 tahun, Messi telah dinominasikan
untuk Ballon d'Or dan Pemain Terbaik Dunia FIFA. Pada 2009, ia memenangi Ballon
d'Or[3] dan Pemain Terbaik Dunia FIFA dan penghargaan pertama FIFA Ballon
d`Or pada 2010 dan 2011.[4].
Messi adalah pemain keempat yang menjuarai tiga Ballon d`Or, dan pemain kedua
yang memenangi Ballon d`Or dua kali berturut-turut. Ia telah menjuarai lima La Liga,
dua Copa del Rey, lima Supercopa de Espana, tiga Liga Champions UEFA, dua Piala
Super Eropa dan dua Piala Dunia Klub. Pada 2012, ia mencetak rekor Liga Champions
UEFA dengan menjadi pemain pertama yang mencetak lima gol dalam satu
pertandingan.[5] Ia juga menyamai rekor 14 gol Jose Altafini di satu musim Liga
Champions.[6] Ia juga mencetak rekor untuk gol terbanyak dalam satu musim pada
musim 2011-12, dengan 73 gol.[7] Di musim yang sama, ia mencetak rekor pencetak gol
terbanyak La Liga dalam satu musim, 50 gol.[8]

PRESTASI
Messi adalah pencetak gol terbanyak Piala Dunia FIFA U20 2005 dengan lima gol.
Pada 2005, ia menjadi orang Argentina termuda yang bermain di Piala Dunia FIFA dan
memenangi medali perak di Copa América 2007, dimana ia menjadi pemain muda
terbaik.[9]Gaya permainannya mengundang perbandingan dengan Diego Maradona,
yang telah mengumumkan Messi sebagai "penerusnya".[10][11][12][13][14]
3. Alexis Sánchez

Alexis Alejandro Sánchez Sánchez (lahir di Tocopilla, Chili, 19 Desember 1988; umur
29 tahun) adalah seorang pemain sepak bola berkebangsaan Chili yang bermain
sebagai penyerang untuk Manchester United di Liga Utama Inggris dan tim nasional
Chili. Ia dijuluki El Nino Maravilla (Bocah Ajaib) dan dikenal memiliki kemampuan yang
sangat baik dalam membawa bola, kecepatan yang tinggi, dan kekuatan fisik yang tidak
biasa untuk seorang penyerang sayap yang cepat.
Sánchez memulai karier sebagai pemain yunior CD Cobreloa saat berusia 15 tahun,
pada tahun 2003. Dua tahun kemudian ia dipromosikan ke skuat tim utama klub
tersebut. Ia bermain selama satu musim di klub CD Cobreloa sebelum akhirnya
bergabung ke Udinese dengan nilai transfer US$3 juta pada bulan Mei 2006. Sánchez
kemudian dipinjam ke Colo-Colo dan River Plate. Pada 20 Juli 2011, Sánchez
bergabung dengan FC Barcelona dengan nilai transfer €26 juta (ditambah sejumlah
bonus) dan menjadi pemain Chili pertama yang bermain untuk klub tersebut. [3][4][5]
Pada 11 Juli 2014, Sánchez bergabung dengan Arsenal. Dengan nilai transfer £35 Juta
Poundsterling.

PRESTASI
Sánchez memperkuat timnas Chili sejak bulan April 2006. Ia menjadi top skor untuk
timnas Chili saat dilatih Marcelo Bielsadengan 12 gol. Hingga bulan Juli 2011, Sánchez
telah mencetak 14 gol dari 44 penampilan bersama timnas Cile.
4. Ronaldinho

Ronaldo Assis de Moreira (lahir di Porto Alegre, Brasil, 21 Maret 1980; umur 37
tahun) atau lebih dikenal dengan Ronaldinho(bahasa Portugis Brasil: [ʁonawˈdʒĩɲu])
adalah pemain sepak bola berkebangsaan Brasil yang bermain untuk Atlético
Mineiro dan tim nasional Brasil. Ia bisa bermain sebagai gelandang serang, second
striker atau penyerang. Terkenal karena skill luar biasa, trik, dribbling, tendangan
overhead, blind passing dan tendangan bebas, Ronaldinho secara luas dianggap
sebagai salah satu pemain terbaik dari generasinya.[2][3]
Ronaldinho pernah bermain untuk Grêmio, Paris Saint-Germain, Barcelona, A.C.
Milan dan Flamengo sebelum bergabung dengan Atlético Mineiro pada bulan Januari
2011.[4] Saat di Barcelona, Ia berhasil meraih gelar Liga Champions UEFA dan
gelar Ballon d'Or tahun 2005.

PRESTASI
Ronaldinho dua kali mendapatkan gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA, yaitu pada
tahun 2004 dan 2005. Ia pernah menjadi pemain dengan penghasilan tertinggi,
melampaui David Beckham dari LA Galaxy.[5]
"Ronaldinho" adalah nama panggilan dan panggilan sayang dari nama depannya
"Ronaldo." Sebelum bermain di Eropa, orang-orang Brasil memanggilnya "Ronaldo
Gaúcho", untuk membedakannya dengan Ronaldo, rekannya di timnas Brasil. Setelah
Ronaldo hijrah ke Eropa, ia tidak lagi menggunakan nama "Gaúcho" namun memilih
nama Ronaldinho yang lebih dikenal hingga kini.
Ronaldo memiliki kewarganegaraan ganda Brasil dan Spanyol. Ia mendapat pasport
Spanyol pada bulan Januari 2007.[6]
5. Sergio Agüero

Sergio Leonel "Kun" Agüero del Castillo (lahir di Quilmes, 2 Juni 1988; umur 29
tahun) adalah pemain sepak bolaberkebangsaan Argentina yang bermain
sebagai Striker untuk Manchester City di Liga Primer Inggris dan tim nasional
Argentina.
Agüero bermain untuk Independiente sejak tahun 2003 hingga tahun 2006. Agüero
mencetak rekor sebagai pemain sepak bola termuda dalam sejarah Primera
División Argentina ketika diturunkan Independiente melawan San Lorenzo pada usia 15
tahun 35 hari pada 7 Juli 2003.[3]
Agüero yang memiliki sapaan akrab ini, bersama Lionel Messi dianggap publik dunia
sebagai titisan dari Diego Maradona. Namanya semakin mencuat ketika membawa
timnas Argentina U-20 sebagai juara Piala Dunia FIFA U-20 2005, Piala Dunia FIFA U-
20 2007 dan juga medali emas bagi Argentina pada Olimpiade Beijing 2008. Prestasi
tersebut membuat namanya masuk ke dalam skuat timnas senior Argentina dan
bermain pada Piala Dunia FIFA 2010 dan Copa América 2011.[4]

PRESTASI
Pada 2006, Agüero hijrah ke Eropa dan bermain di La Liga bersama Atlético
Madrid dengan biaya €23 juta dari Independiente. Penampilannya bersama Atlético
Madrid memikat klub-klub Eropa lain setelah ia mampu mencetak 101 gol dari 234
penampilan plus berhasil memenangi titel Liga Eropa UEFA dan Piala Super
UEFA pada tahun 2010. Agüero pun pindah ke klub Liga Primer Inggris, Manchester
City, pada Juli 2011 dengan perkiraan biaya mencapai £35 juta.[5][6] Pada hari terakhir di
musim debutnya, Agüero mencetak gol penentu kemenangan pada menit 94 ke
jala Queens Park Rangers F.C. yang mana membawa Manchester City memenangi titel
liga pertamanya dalam 44 tahun terakhir.[7]

Anda mungkin juga menyukai