Upacara - upacara tradisional masih hidup dalam kebudayaan
orang Yogyakarta, upacara - upacara tersebut antara lain :
Sekaten : Sekaten diadakan setiap tahun sekali, pada bulan
jawa Maulud. Sekaten diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Mohammad S.A.W. Sekaten diselenggarakan di Alun-alun utara, dan perayaan tersebut dimulai atau diawali oleh para kerabat Kraton Yogyakarta.
Grebeg Maulud : Grebeg Maulud merupakan puncak dari
perayaan Sekaten. Festival ini didahului oleh sebuah parade, parade tersebut berangkat dari Kemandungan kemudian menyeberangi Siti Hinggil. Setelah itu ada upacara Gunungan adalah simbol kesuburan dan kemakmuran, gunungan tersebut dibuat dari makanan seperti : sayuran, kacang, telur dan nasi.
Labuhan : Upacara Labuhan merupakan perayaan kelahiran Sri
Sultan Hamengku Buwono. Labuhan adalah pemberian dari Kerajaan Yogyakarta berupa makanan yang dilabuh ke laut selatan sebagai hadiah untuk Kanjeng Ratu Kidul.
Alat Transportasi Tradisional
Becak : Becak adalah kendaraan roda tiga yang dikemudikan
dengan cara dikayuh seperti sepeda, becak dapat membawa 2 penumpang yang duduk di bagian depan dan pengemudinya mengayuh dibagian belakang becak tersebut. Becak tidak sulit untuk dicari, hampir di setiap jalan ada becak.
Andong : Andong adalah kereta roda empat yang ditarik oleh
satu atau dua ekor kuda. Roda depan andong lebih kecil daripada roda belakangnya, andong juga dilengkapi dengan lampu antik di kedua sisinya dan bell yang bunyinya khas.
Sepeda : Yogyakarta terkenal juga dengan sebutan "Kota
Sepeda" karena terdapat banyak pelajar yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Penduduk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sejak tahun1960. Tetapi keberadaan sepeda makin lama makin menurun karena fungsinya mulai diganti dengan kendaraan bermotor yang lebih baik.
Kebudayaan Yogyakarta
Nama Lagu Daerah : Gambang Suling, Gundul Pacul, Lir-ilir,
Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah, dll.
Nama Tari Daerah : Tari Yapong, Tari Kuda-kuda, Tari Batik,
Tari Tani.
Musik Tradisional : Gamelan Jawa yang terdiri dari gambang,
Mahabarata / Ramayana ), Wayang Kulit ( dimainkan oleh seorang dalang ), Ketoprak ( cerita diambil dari sejarah / babad zaman raja-raja dulu), dan Srandul ( seperti ketoprak tetapi lebih sederhana, cukup dimainkan dihalaman
Yogyakarta masih sangat amat dipengaruhi oleh kebudayaan Jawanya.
Seni dan budaya merupakan sebahagian yang tidak terpisah daripada kehidupan masyarakat Yogyakarta. Sejak dari masa kanak-kanak sehingga kedewasaan, masyarakat Yogyakarta sering menyaksikan dan mengikuti berbagai-bagai acara kesenian dan kebudayaan di kota ini. Bagi masyarakat Yogyakarta, setiap tahap kehidupan mempunyai erti tersendiri, dengan tradisi merupakan sesuatu hal yang penting yang masih diamalkan sehingga saat ini. Tradisi juga pasti tidak lepas daripada kesenian yang disajikan dalam upacara-upacara tradisi tersebut. Kesenian yang dimiliki masyarakat Yogyakarta sangatlah beragam. Kebudayaan khas di Yogyakarta termasuk pementasan ketoprak, jathilan, dan wayang kulit, antara lain.