PENANAMAN SIKAP
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
Daftar Pustaka
Diterbitkan oleh:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
A, Koesoema, Doni, 2007, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Anak di Zaman Global, Grasindo, Jakarta.
vi+ 38 hlm + foto; 21 x 28,5 cm
Mulyana, Rohmat, 2004, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai,
ISBN: Alfabeta, Bandung.
........-.......-........-.....-......
Pengarah: Buwono X, Sultan Hamengku, 2007, Merajut Kembali
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. Keindonesiaan Kita, Gramedia, Jakarta.
Penyunting:
Tilaar, H.A.R., 2007, Mengindonesia Etnisitas & Identitas: Tinjauan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
dari Perspektif Ilmu Pendidikan Bangsa Indonesia, PT
Dra. Enah Suminah, M. Pd
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd
Pineka Cipta, Jakarta.
Tim Penulis:
Fidesrinur Lincoln, Erik & Amalee, Irfan, 2008, 12 Nilai Dasar Perdamaian,
Dedi W. Mustofa Pelangi Mizan, Bandung.
Renni Diastuti
Sardin Supriyatna Linda & Eyre, Ricard .Teaching Your Children Value, Missouri
Gunarti D. Lestari Department of Elementary and Secondary Education,
Desain/Layout: Jeferson City.Retrieved 18 March 2010 from www.dese.
Surya Evendi state.mo.us.
Samsudin
Sulhan, Najib, 2006, Pembangunan Karakter pada Anak:
Kontributor:
Manajemen Pembelajaran Guru Menuju Sekolah Efektif,
Ebah Suhaebah
Dumaria Simanjuntak
Surabaya Intelektual Club, Surabaya.
Penutup
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
P
edoman ini sesungguhnya mengukuhkan keyakinan kita tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
semua bahwa menanamkan sikap sejak usia dini seperti pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
mengukir di atas batu, walaupun sulit, hasilnya akan terpatri sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
lama. Oleh karena itu, penanaman sikap menjadi tanggung jawab Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
bersama, antara orang tua, pendidik, pengasuh, masyarakat, dan
yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
pemerintah. Untuk itu kebersamaan, keselarasan, dan kemitraan konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
harus selalu digalang untuk mencapa hasil yang diharapkan. Melalui pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
tangan bapak ibu guru, pengelola dan pemerhati PAUD harapan tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
melahirkan anak cerdas diperkokoh dengan sikap tangguh semoga di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
segera terwujud. peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Semoga. Terima kasih. Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Salam menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Penyusun antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
satuan pendidikannya.
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Terima kasih.
Jakarta, Oktober 2015
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,
36
36 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI iii
2. Wawancara, yaitu menanyakan kepada anak secara langsung tentang
Kata Pengantar
kegiatan bermain yang dilakukannya. Pendidik atau pengasuh dapat
menanyai anak-anak ketika mereka melakukan kegiatan dengan
tujuan untuk mengetahui dan memperkuat gagasan mainnya.
Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian menggunakan format capaian hasil perkembangan
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
seperti yang tercantum dalam Pedoman Penilaian, karena penilaian
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori,
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai perkembangan sikap menjadi satu kesatuan dengan perkembangan lainnya.
dengan contoh-contoh penerapannya.
Pengembangan Indikator
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat Indikator kemampuan sikap dikembangkan dengan merujuk kepada
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD
cakupan setiap Kompetensi Dasar Sikap dengan dasar teori yang relevan.
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan
Indikator perkembangan sikap juga menyatu dengan indikator pengetahuan
kajian-kajian yang melandasinya.
dan sikap yang sudah dikelompokkan sesuai dengan aspek perkembangan.
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Format Penilaian Pencapaian
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan Perkembangan Anak yang terdapat dalam Pedoman Penilaian.
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
Pelaporan
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka Sama halnya dengan penilaian, pelaporan perkembangan sikap juga
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami menyatu dengan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang disajikan
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan per kelompok aspek perkembangan. Pelaporan disajikan dalam bentuk narasi
penyempurnaan. yang menerangkan ketercapaian perkembangan dan aspek yang masih harus
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan didukung orang tua agar segera mencapai kematangan perkembangan.
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.
iv PEDOMAN
PED
PPE
EDO
ED OMA
OM
MA
MAN PPENANAMAN
AN EN
EENA
N
NA
NAN
ANA
NAM
NAAM
MA
AN
N SSIK
SI
SIKAP
IIKKA
APP PENDIDIKAN
PEEN
PE NDDID
ID
DIKA
IKKKA
AN A
ANAK
NA
NA
NAK
AKK U
US
USIA
SIA
IA D
DIN
DI
DINI
IIN
NI 35
5
Daftar Isi
Bagaimana Penilaian
Hasil Penanaman Sikap?
Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
Tujuan
Daftar Isi ................................................................................................................ v
Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui sejauhmana perubahan sikap
dan perilaku anak-anak setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Penanaman Sikap dalam Kurikulum 2013 PAUD .......................................... 1
Kompetensi Sikap dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) .. 3
Kegiatan penilaian dilakukan oleh pendidik secara berkesinambungan dan
Kompetensi Sikap Apa Saja dalam Kurikulum 2013 PAUD? .................. 3
terus-menerus agar perubahan sikap dan perilaku anak dapat dilihat secara Bagaimana Memaknai Setiap KD Sikap? ................................................ 5
utuh.
Penanaman Sikap Sejak Usia Dini ................................................................... 10
Prinsip Penilaian Apa Peran Orangtua dalam Menanamkan Sikap? ................................ 11
Peran Guru dalam Penanaman Sikap ...................................................... 13
1. Menyeluruh, artinya penilaian hendaknya mencakup aspek proses
dan hasil penanaman sikap yang secara bertahap, menggambarkan Penanaman Sikap dalam Rencana Pembelajaran .......................................... 16
Bagaimana Perencanaannya? .................................................................. 16
perubahan sikap dan perilaku anak.
Strategi Penanaman Sikap dalam Kegiatan Pembelajaran PAUD ................ 21
2. Berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara berencana,
bertahap, dan terus-menerus untuk memperoleh gambaran Bagaimana Pembudayaannya ........................................................................ 31
menyeluruh terhadap hasil penanaman sikap kebangsaan. Bagaimana Penilaian Hasil Penanaman Sikap ............................................... 34
3. Objektif, penilaian dilakukan seobjektif mungkin sesuai dengan apa Penutup ........................................................................................................... 36
yang dialami atau terjadi pada diri anak dengan memperhatikan Daftar Pustaka ....................................................................................................... 37
perbedaan keunikan setiap individu.
4. Mendidik, artinya hasil penilaian digunakan untuk membina dan
mendorong anak-anak dalam meningkatkan kemampuan atau
mengembangkan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai karakter
kebangsaan.
5. Kebermaknaan, artinya hasil penilaian harus bermakna, baik bagi
pendidik, orang tua, anak didik maupun pihak lain yang memerlukan.
Cara Penilaian
Penilaian penanaman sikap dapat dilakukan melalui kegiatan:
1. Pengamatan, yaitu suatu cara untuk mengetahui perkembangan
atau perubahan sikap dan perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari
dengan cara melihat secara langsung.
Ki Hajar Dewantara
P
erkembangan ilmu dan teknologi yang
demikian cepat menjadikan persaingan
5K Konsisten
sumber daya manusia demikian tajam makin
mengukuhkan bahwa pendidikan di masa depan tidak
hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan
dan keterampilan semata, tetapi yang sangat penting
Kontiniu adalah pengembangan karakter yang kuat, gigih,
dan kreatif. Dalam pola pengembangan sumber daya
Konsekuensi
manusia yang ditetapkan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, sangat jelas bahwa pendidikan di
1. Konsensus, ada kesepakatan bersama antar guru dan orang tua tentang setiap jenjang mengembangkan kompetensi sikap,
karakter yang akan dibangun dan cara membangunnya. pengetahuan dan keterampilan dengan komposisi
yang berbeda. Semakin awal jenjang pendidikan
2. Komitmen, ada ketaatan dan tanggung jawab bersama oleh guru dan
tersebut semakin besar komposisi pengembangan
orang tua dalam melaksanakan kesepakatan penerapan karakter pada
kompetensi sikap.
anak.
Sebagai jenjang pendidikan yang paling dasar,
3. Konsisten, ada keajegan dalam proses penerapan karakter melalui
Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi
kegiatan bermain, baik di lembaga PAUD maupun di keluarga.
fondasi kuat untuk membentuk sikap dan
4. Kontinu, dilakukan secara terus menerus sepanjang hari sepanjang
karakter peserta didik. Implementasinya
tahun hingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan selanjutnya terpatri
dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
dalam jiwa dan pikiran anak sehingga membantuk karakter.
Usia Dini, membangun karakter anak
5. Konsekuen, ada konsekuensi yang diterapkan dan harus dipatuhi baik dilakukan dengan penanaman sikap
oleh guru, orang tua, maupun anak bila terjadi pelanggaran terhadap melalui pengembangan kompetensi
komitmen pengembangan karakter anak. Konsekuensi yang diterapkan sikap. Pengembangan kompetensi
untuk anak tidak bersifat hukuman fisik. Bentuk dan caranya dapat sikap bukan hanya sebagai dampak
disepakati dengan anak, misalnya anak boleh memilih tidak menonton ikutan (nurturan) dari pengembangan
kartun kesukaannya atau membereskan tempat tidur. pengetahuan dan keterampilan, melainkan
komponen yang harus direncanakan secara
Menunjukkan jati diri cerminan
sikap percaya diri.
P
1
16. Menanamkan “SIKAP JUJUR” enanaman sikap pada pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat
Kegiatan: Panggung boneka penting dalam membangun karakter anak sejak dini melalui pembiasaan dan
a. Guru memainkan boneka tangan dengan tokoh si keteladanan. Penanaman sikap ini menjadi prioritas utama dibandingkan
jujur dan si pembohong. dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Dalam kurikulum 2013 PAUD
b. Tokoh si jujur mencerminkan perilaku yang pengembangan kompetensi sikap mencakup seluruh aspek perkembangan, artinya
tidak berbohong, menghargai miliki teman, sikap berada di aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial–emosional,
mengembalikan benda yang bukan miliknya, bahasa, dan seni. Di dalam struktur kurikulum 2013 PAUD pengembangan kompetensi
mengakui kesalahannya, meminta izin bila sikap meliputi kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
menggunakan benda orang lain.
Kompetensi Sikap Apa Saja dalam Kurikulum 2013 PAUD?
c. Setelah selesai bersama anak mendiskusikan
o pengertian jujur menurut anak Kompetensi Inti Sikap
Guru membiasakan anak untuk bermain Kompetensi Inti yang terkait dengan sikap terdiri atas
panggung boneka dengan menjelajahi o mengapa harus jujur
kejujuran tokoh boneka. Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual dan Kompetensi Inti 2
o contoh perilaku jujur dan tidak jujur
Sikap Sosial.
Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual
“Menerima ajaran agama yang dianutnya”
Mencerminkan kecerdasan spiritual sebagai sikap
kesadaran mengenal agama yang dianutnya.
Anak-anak harus didiik tetapi mereka juga harus Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial Pembiasaan melaksanakan salat
dibiarkan untuk mendidik diri mereka sendiri”. “Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif
dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu
Ernest Dimnet
bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan
santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik
dan/atau pengasuh, dan teman, ”Mencerminkan
kecerdasan sosial-emosional sebagai sikap dan perilaku
yang mengenal perasaan diri, orang lain, dan nilai-nilai
sosial yang sesuai dengan norma serta budaya yang
berlaku. Membiasakan diri untuk mengembangkan
kecerdasan sosial-emosional.
e. Anak bermain tebak-tebakan. Satu kelompok menyebutkan ciri-ciri, Sikap menghargai diri, orang lain dan lingkungan
kelompok lain menebaknya. terlihat dari perilaku anak yang terbiasa merawat
f. Setelah bermain guru menanyakan apa yang dirasakan anak. kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau teman,
g. Guru menghargai sikap toleran yang dimunculkan anak ketika menghargai teman (tidak mengolok-olok), hormat pada
berdiskusi, misalnya. ”tadi ibu melihat saat diskusi kalian saling guru dan orang tua, menjaga dan merawat tanaman, Mau merawat tanaman sebagai
pembiasaan rasa syukur.
menghargai pendapat teman. Itu namanya toleransi.” binatang peliharaan.
h. Guru menyampaikan kosakata toleran dan meminta anak untuk
Kompetensi Dasar 2.1
memberi contoh sikap toleran.
“Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat”
13. Menanamkan “SIKAP MENYESUAIKAN DIRI”
Sikap hidup sehat tercermin dari kebiasaan anak
Strategi: berbelanja di pasar modern
makan-makanan bergizi seimbang, mencuci tangan,
a. Mendiskusikan tujuan dan kegiatan yang akan
menggosok gigi, mandi, berpakaian bersih, membuang
dilakukan di supermarket
sampah, menyayangi tanaman, melindungi diri dari
b. Mendiskusikan aturan dan perilaku yang
percobaan kekerasan, menjaga keamanan diri dari
diharapkan di supermarket
tempat dan benda berbahaya. Membiasakan mencuci tangan sebelum
c. Mencontohkan bersikap tenang selama di situasi makan.
dan lingkungan baru Kompetensi Dasar 2.2
d. Mencontohkan sikap memilah yang harus “Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu”
dilakukan dan tidak boleh dilakukan Sikap ingin tahu ditenggarai dengan kebiasaan anak
e. Bersikap sabar dan tenang ketika harus yang selalu tertarik pada sesuatu yang baru atau yang
mengantri dan menunggu belum biasa dia lihat, aktif bertanya, berusaha mencoba
f. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan jawaban.
yang belum dikenal Anak tumbuh rasa ingin tahunya, terpelihara rasa ingin
g. Mempersilahkan anak berbelanja sesuai dengan tahunya, dan dapat mewujudkan rasa ingin tahunya bila
Guru memberikan pengalaman baru berbelanja keperluannya dan uang yang tersedia
di pasar modern, untuk menanamkan sikap didukung oleh lingkungan yang tepat.
menyesuaikan diri dengan lingkungan. h. Setelah kegiatan guru menanyakan perasaan anak. Memberikan kesempatan anak untuk
bereksplorasi.
U
sia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan
n
teman yang sakit.
karakter seseorang. Penanaman sikap sejak dini
d. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan pada
merupakan kunci utama untuk membangun bangsa..
keluarga dan teman. Guru membiasakan anak untuk mengenal,
menghargai dan mensyukuri kehadiran
Pada Usia 0-6 tahun otak berkembang sangat cepat hingga a e. Mendiskusikan bagaimana caranya menyayangi guru dan teman, melalui kegiatan bermain.
80%. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap p keluarga dan teman?
berbagai macam informasi secara cepat sehingga apa yang g f. Guru mencontohkan cara berbicara santun pada orang tua dan teman.
a Selalu bermain dalam kelompok untuk
diberikan pada anak akan ia serap dengan baik dan akan ia g. Anak diajak berdiskusi perilaku yang tidak boleh dilakukan pada keluarga dan
terapkan dalam kehidupannya. membangun kekerjasama. teman
h. Mempraktikkan cara mengucapkan syukur kepada Tuhan sesuai dengan
Pengalaman anak pada tahun pertama menentukan kualitas kehidupannya di agamanya.
masa yang akan datang. Anak-anak adalah generasi yang akan menentukan 3. Menanamkan sikap “PERILAKU HIDUP SEHAT”
nasib bangsa di kemudian hari. Karakter anak-anak yang terbentuk sejak Kegiatan: Memeriksa gigi
sekarang akan sangat menentukan karakter bangsa di kemudian hari. a. Guru memperlihatkan gambar gigi dan
Karakter anak-anak akan terbentuk dengan baik jika dalam proses tumbuh mendiskusikan ”kegunaan gigi”
b. Menanyakan apakah gigi bisa sakit dan bagaimana
kembang mereka mendapatkan cukup ruang untuk mengekspresikan diri
jika giginya sakit
secara leluasa.
c. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar giginya Pemeriksaan gigi secara berkala
di satuan PAUD.
Keberhasilan seseorang di masyarakat sebagian besar ditentukan oleh tidak sakit
kecerdasan emosi (80%), hanya 20% kecerdasan kognitif (Daniel Goleman). d. Mempraktikkan cara menggosok gigi yang benar.
Pada usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai e. Mengajak anak secara bergantian memeriksakan giginya ke dokter kunjung.
usia emas (golden age) terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam f. Selagi menunggu temannya diperiksa, anak-anak diajak main tebak-tebakan
mengembangkan potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50 ”gunanya melakukan sesuatu untuk merawat kesehatan diri” dengan
persen keberagaman kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia menggunakan kartu gambar. Misalnya, gambar yang sedang mandi, mandi
gunanya untuk .., mencuci tangan gunanya untuk ..., mengelap meja gunanya
empat tahun. Peningkatan 30 persen berikutnya terjadi pada usia delapan tahun,
untuk ..., membuang sampah di tempat sampah gunanya untuk... dst.
dan 20 persen sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua.
4. Menanamkan “SIKAP INGIN TAHU”
Hasil penelitian 13 faktor penunjang keberhasilan di dunia kerja tergantung Kegiatan: Bermain dengan magnet
dari karakter seseorang. Sejatinya pendidikan karakter ini memang sangat Pijakan/Dukungan Guru
penting dimulai sejak dini. Sebab falsafah menanam sekarang menuai hari a. Guru menyiapkan alat-alat yang akan dijadikan bahan praktik misalnya”
esok adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam rangka membentuk magnet, kaleng, paku, plastik, kertas, daun dll.”
karakter anak bangsa. b. Anak-anak diminta untuk mengamati bahan-bahan yang disiapkan
P
enanaman sikap tidak sekadar memberi pengetahuan baik dan buruk, tetapi lebih
antaranya:
pada menumbuhkan kesadaran dan menerapkan akan nilai baik dan buruk dalam
“Jika anda ingin • Menyadari bahwa nilai-nilai merupakan dasar perilaku sehari-hari. Oleh karena itu, penanaman sikap harus dilakukan secara
anak anda tetap segala tingkah laku dan menjadikan diri sebagai lembut dan menyenangkan. Suasana dan lingkungan yang aman dan nyaman, perlu
menjajaki kaki teladan utama bagi anak-anak. diciptakan dalam proses penanaman nilai-nilai sikap. Untuk memperdalam pemahaman
mereka di tanah, • Menentukan nilai-nilai yang paling sesuai serta sikap yang diharapkan, setiap nilai sikap yang telah dimasukkan ke dalam rencana
menunjukkan nilai-nilai mana yang harus diutamakan pembelajaran harus diterapkan secara berkelanjutan.
berikan tanggung
melalui kegiatan dan pengalaman sehari-hari.
jawab di pundak Penanaman nilai sikap terus diterapkan dalam bentuk pembiasaan yang direncanakan
• Menunjukkan pribadi yang ramah, positif, dan
mereka”. terintegrasi. secara matang oleh satuan PAUD. Sikap yang diterapkan dimasukkan dalam RPPH atau
Aigail Van • Menghadapi anak dengan penuh penghargaan, dalam SOP. Misalnya di RPPH hari ini dicantumkan “berdoa
Buren sebelum dan sesudah makan”. Dalam RPPH minggu depan “berdoa
cinta, dan pengertian. 5 langkah yang perlu
• Meyakini akan nilai-nilai yang paling sesuai untuk sebelum dan sesudah makan” tidak dicantumkan kembali, tetapi diperhatikan dalam
menanamkan sikap
dimiliki. dimasukkan ke dalam SOP sehingga kegiatan berdoa sebelum pada anak:
• Menciptakan pengalaman yang bernilai dan dan sesudah makan terus diterapkan setiap kali anak menjelang 1) Anak dikenalkan dengan
dan setelah makan di setiap hari dan sepanjang tahun. perilaku dan nilai yang
bermakna bersama anak, kemudian menanyakannya baik dan seharusnya
kepada anak tentang bagaimana sebaiknya harus (knowing the good),
“Anak-anak adalah mengambil pilihan atau keputusan. Siklus Strategi Penanaman Sikap 2) Anak diajak membahas
untuk memikirkan dan
peniru alami yang 4. Menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak mengerti mengapa ini baik
dan itu tidak baik (thinking
bertindak seperti Selain menjadi contoh positif atau teladan bagi anak, Mengetahui the good),
orang tua mereka, untuk menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak, 3) Anak diajak merasakan
manfaat bila perilaku baik
orang tua juga perlu melakukan hal-hal berikut:
meskipun segala itu diterapkan (feeling the
• Jelaskan kepada anak yang sudah dapat berbicara, Membiasakan Memikirkan good), dan
upaya dilakukan 4) Anak diajak melakukan
alasan penerapan nilai-nilai moral dalam kehidupan
untuk mengajari perilaku yang baik (acting
sehari-hari. Ajak anak bertukar pikiran agar orang the good).
mereka sikap yang tua dapat mengetahui pendapatnya tentang 5) Anak dibiasakan untuk
baik”. seberapa jauh ia memahami nilai-nilai moral
menerapkan sikap baik
Merasakan
dalam setiap
Melakukan
unknown tersebut. kesempatan
(habituating
• Jelaskan kepada anak mengenai dampak perilaku the good).
baik positif maupun negatif yang dilakukannya.
20
20 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 13
1. Optimalisasi peran guru dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan
Guru tidak seharusnya menempatkan diri sebagai 1. Pembukaan (30 menit)
aktor yang dilihat dan didengar oleh anak, tetapi bernyanyi “Aku Ciptaan Tuhan”
guru seyogianya berperan sebagai sutradara yang tepuk “Aku Ciptaan Tuhan”
dan menemukan sendiri hasil belajarnya. berdiskusi bagian-bagian tubuh, fungsi, dan cara merawat tubuh
mampu melakukan
2
2. Integrasi materi pendidikan karakter ke dalam diskusi yang harus dilakukan sebagai rasa terimakasih terhadap
percobaan dan pembelajaran. Guru dituntut untuk peduli, mau dan Tuhan atas tubuhnya
penelitian sendiri. mampu mengaitkan konsep-konsep penanaman nilai berdiskusi tentang pengelompokan warna (merah, biru, kuning)
Guru tentu saja, pada materi-materi pembelajaran. Guru dituntut guru memberi dukungan dengan cara membacakan buku
untuk terus menambah wawasan ilmu pengetahuan 2. Inti (60 menit)
menuntun anak-
yang berkaitan dengan penanaman nilai, yang dapat a. Anak mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, menalar tentang:
anak dengan diintergrasikan dalam proses pembelajaran. 1) anggota tubuhnya
menyediakan 3
3. Mengoptimalkan kegiatan pembiasaan diri yang 2) ciri-ciri anggota tubuhnya dan ciri-ciri anggota tubuh temannya
bahan-bahan berwawasan pengembangan budi pekerti dan 3) jumlah bagian anggota tubuhnya
akhlak mulia. Para guru lebih mengedepankan
yang tepat, tetapi b. Anak mengkreasikan hasil karya sebagai bentuk mengomunikasikan
atau menekankan kepada kegiatan-kegiatan
yang terpenting gagasan:
pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia
Kegiatan sentra seni: membuat bingkai foto diri
agar anak dapat yang kontekstual, kegiatan yang menjurus
3. Recalling
memahami pada pengembangan kemampuan afektif dan
psikomotorik. a. menanyakan kegiatan apa saja yang dimainkan anak
sesuatu, ia harus b. menguatkan konsep tentang bagian tubuh, fungsi, dan cara
4
4. Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif
membangun untuk tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai pada merawatnya, siapa yang menciptakan bagian tubuh, dan bagaimana
pengertian itu anak. Lingkungan terbukti sangat berperan penting cara mensyukuri ciptaan-Nya
c. menguatkan konsep pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru,
sendiri, ia harus dalam pembentukan pribadi manusia (anak), baik
lingkungan fisik maupun lingkungan spiritual. Untuk kuning)
menemukannya
itu, sekolah dan guru perlu untuk menyiapkan 4. Penutup (15 menit)
sendiri”. a. menanyakan perasaan selama hari ini
fasilitas-fasilitas dan melaksanakan berbagai jenis
Jean Piaget kegiatan yang mendukung kegiatan penanaman nilai b. mengajak anak bersyukur telah bermain yang menyenangkan
(1972) pada anak. c. berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di mainkan hari ini, mainan
5
5. Menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik apa yang paling disukai
dan masyarakat dalam pengembangan penanaman d. pemberian tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni
nilai pada anak. Bentuk kerja sama yang dapat menanyakan bertanya kepada orang tuanya tentang tempat lahir,
dilakukan adalah menempatkan orang tua dan tanggal lahir, siapa yang menolong kelahiran, dst.
masyarakat sebagai fasilitator dan narasumber e. bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
dalam kegiatan-kegiatan penanaman nilai yang f. menginformasikan kegiatan untuk esok hari
dilaksanakan di sekolah. g. berdoa setelah belajar