Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN

PENANAMAN SIKAP
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI

Alamat Tim Penulis


Fidesrinur (email: fideza@uai.ac.id)
Dedi W. Mustofa(dewamus@yahoo.com)
Renni Diastuti (email: rennie_dt@yahoo.com)
Sardin Supriyatna (email: sardin@upi.edu) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gunarti D. Lestari (email: tarie_henry@yahoo.co.id) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Tahun 2015
38 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI i
PEDOMAN PENANAMAN SIKAP
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Daftar Pustaka
Diterbitkan oleh:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
A, Koesoema, Doni, 2007, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Anak di Zaman Global, Grasindo, Jakarta.
vi+ 38 hlm + foto; 21 x 28,5 cm
Mulyana, Rohmat, 2004, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai,
ISBN: Alfabeta, Bandung.
........-.......-........-.....-......
Pengarah: Buwono X, Sultan Hamengku, 2007, Merajut Kembali
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. Keindonesiaan Kita, Gramedia, Jakarta.
Penyunting:
Tilaar, H.A.R., 2007, Mengindonesia Etnisitas & Identitas: Tinjauan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
dari Perspektif Ilmu Pendidikan Bangsa Indonesia, PT
Dra. Enah Suminah, M. Pd
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd
Pineka Cipta, Jakarta.
Tim Penulis:
Fidesrinur Lincoln, Erik & Amalee, Irfan, 2008, 12 Nilai Dasar Perdamaian,
Dedi W. Mustofa Pelangi Mizan, Bandung.
Renni Diastuti
Sardin Supriyatna Linda & Eyre, Ricard .Teaching Your Children Value, Missouri
Gunarti D. Lestari Department of Elementary and Secondary Education,
Desain/Layout: Jeferson City.Retrieved 18 March 2010 from www.dese.
Surya Evendi state.mo.us.
Samsudin
Sulhan, Najib, 2006, Pembangunan Karakter pada Anak:
Kontributor:
Manajemen Pembelajaran Guru Menuju Sekolah Efektif,
Ebah Suhaebah
Dumaria Simanjuntak
Surabaya Intelektual Club, Surabaya.

Foto-foto: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991, Kamus Besar


Dokumen Penulis Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Sekretariat:
Amalia Khairati
Suryani Sinulingga

ii PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 37


Kata Sambutan

Penutup
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

P
edoman ini sesungguhnya mengukuhkan keyakinan kita tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
semua bahwa menanamkan sikap sejak usia dini seperti pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
mengukir di atas batu, walaupun sulit, hasilnya akan terpatri sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

lama. Oleh karena itu, penanaman sikap menjadi tanggung jawab Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
bersama, antara orang tua, pendidik, pengasuh, masyarakat, dan
yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
pemerintah. Untuk itu kebersamaan, keselarasan, dan kemitraan konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
harus selalu digalang untuk mencapa hasil yang diharapkan. Melalui pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
tangan bapak ibu guru, pengelola dan pemerhati PAUD harapan tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
melahirkan anak cerdas diperkokoh dengan sikap tangguh semoga di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
segera terwujud. peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Semoga. Terima kasih. Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Salam menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Penyusun antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
satuan pendidikannya.
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Terima kasih.
Jakarta, Oktober 2015
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,

Ir. Harris Iskandar, Ph.D.


NIP 196204291986011001

36
36 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI iii
2. Wawancara, yaitu menanyakan kepada anak secara langsung tentang
Kata Pengantar
kegiatan bermain yang dilakukannya. Pendidik atau pengasuh dapat
menanyai anak-anak ketika mereka melakukan kegiatan dengan
tujuan untuk mengetahui dan memperkuat gagasan mainnya.
Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian menggunakan format capaian hasil perkembangan

P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
seperti yang tercantum dalam Pedoman Penilaian, karena penilaian
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori,
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai perkembangan sikap menjadi satu kesatuan dengan perkembangan lainnya.
dengan contoh-contoh penerapannya.
Pengembangan Indikator
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat Indikator kemampuan sikap dikembangkan dengan merujuk kepada
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD
cakupan setiap Kompetensi Dasar Sikap dengan dasar teori yang relevan.
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan
Indikator perkembangan sikap juga menyatu dengan indikator pengetahuan
kajian-kajian yang melandasinya.
dan sikap yang sudah dikelompokkan sesuai dengan aspek perkembangan.
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Format Penilaian Pencapaian
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan Perkembangan Anak yang terdapat dalam Pedoman Penilaian.
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
Pelaporan
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka Sama halnya dengan penilaian, pelaporan perkembangan sikap juga
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami menyatu dengan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang disajikan
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan per kelompok aspek perkembangan. Pelaporan disajikan dalam bentuk narasi
penyempurnaan. yang menerangkan ketercapaian perkembangan dan aspek yang masih harus
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan didukung orang tua agar segera mencapai kematangan perkembangan.
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.

Jakarta, Oktober 2015


Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usi
Usia Dini,

Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.


NIP 195804091984022001

iv PEDOMAN
PED
PPE
EDO
ED OMA
OM
MA
MAN PPENANAMAN
AN EN
EENA
N
NA
NAN
ANA
NAM
NAAM
MA
AN
N SSIK
SI
SIKAP
IIKKA
APP PENDIDIKAN
PEEN
PE NDDID
ID
DIKA
IKKKA
AN A
ANAK
NA
NA
NAK
AKK U
US
USIA
SIA
IA D
DIN
DI
DINI
IIN
NI 35
5
Daftar Isi

Bagaimana Penilaian
Hasil Penanaman Sikap?
Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
Tujuan
Daftar Isi ................................................................................................................ v
Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui sejauhmana perubahan sikap
dan perilaku anak-anak setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Penanaman Sikap dalam Kurikulum 2013 PAUD .......................................... 1
Kompetensi Sikap dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) .. 3
Kegiatan penilaian dilakukan oleh pendidik secara berkesinambungan dan
Kompetensi Sikap Apa Saja dalam Kurikulum 2013 PAUD? .................. 3
terus-menerus agar perubahan sikap dan perilaku anak dapat dilihat secara Bagaimana Memaknai Setiap KD Sikap? ................................................ 5
utuh.
Penanaman Sikap Sejak Usia Dini ................................................................... 10
Prinsip Penilaian Apa Peran Orangtua dalam Menanamkan Sikap? ................................ 11
Peran Guru dalam Penanaman Sikap ...................................................... 13
1. Menyeluruh, artinya penilaian hendaknya mencakup aspek proses
dan hasil penanaman sikap yang secara bertahap, menggambarkan Penanaman Sikap dalam Rencana Pembelajaran .......................................... 16
Bagaimana Perencanaannya? .................................................................. 16
perubahan sikap dan perilaku anak.
Strategi Penanaman Sikap dalam Kegiatan Pembelajaran PAUD ................ 21
2. Berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara berencana,
bertahap, dan terus-menerus untuk memperoleh gambaran Bagaimana Pembudayaannya ........................................................................ 31

menyeluruh terhadap hasil penanaman sikap kebangsaan. Bagaimana Penilaian Hasil Penanaman Sikap ............................................... 34

3. Objektif, penilaian dilakukan seobjektif mungkin sesuai dengan apa Penutup ........................................................................................................... 36
yang dialami atau terjadi pada diri anak dengan memperhatikan Daftar Pustaka ....................................................................................................... 37
perbedaan keunikan setiap individu.
4. Mendidik, artinya hasil penilaian digunakan untuk membina dan
mendorong anak-anak dalam meningkatkan kemampuan atau
mengembangkan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai karakter
kebangsaan.
5. Kebermaknaan, artinya hasil penilaian harus bermakna, baik bagi
pendidik, orang tua, anak didik maupun pihak lain yang memerlukan.
Cara Penilaian
Penilaian penanaman sikap dapat dilakukan melalui kegiatan:
1. Pengamatan, yaitu suatu cara untuk mengetahui perkembangan
atau perubahan sikap dan perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari
dengan cara melihat secara langsung.

34 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI v


Penanaman karakter pada anak harus dimulai dari guru karena anak
peniru ulung. Semua yang ditangkap indera anak akan menjadi perilaku
Anak Belajar dari Kehidupannya
anak jika dilakukan terus-menerus. Guru dan seluruh orang dewasa
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia akan belajar memaki yang ada di satuan PAUD harus menyadari bahwa mereka adalah model
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi bagi pengembangan perilaku anak. Oleh karena itu, patut guru dan
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri semua orang dewasa di satuan PAUD memiliki kesamaan pikir, kesamaan
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri perilaku, dan kesamaan tanggung jawab dalam menanamkan perilaku
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri pada anak.Untuk membangun perilaku yang konsisten pada guru dan
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri orang dewasa lainnya, perlu disusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
pada setiap kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari bersama anak.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan Standar Operasional Prosedur dalam tatanan Kurikulum 2013 Pendidikan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan Anak Usia Dini bukan hanya menjadi lampiran dari KTSP, melainkan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya dokumen penting yang memuat prosedur penanaman karakter anak-
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan anak usia dini dibentuk. SOP disusun oleh satuan PAUD dengan mengacu
cinta dalam kehidupan. pada visi, misi, dan tujuan satuan. Contoh pembuatan SOP dipaparkan
Puisi Dorothy Law Nolthe lebih jauh dalam Pedoman Penyusunan SOP.

Sama halnya dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan


anak yang dilakukan dengan cara yang menyenangkan, pengembangan
sikap pun dilakukan dengan cara yang menyenangkan, jauh dari unsur
paksaan dan tekanan. Pemaksaan dan ancaman tidak akan mampu
menumbuhkan kesadaran dan sikap positif anak.

Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa


Tut wuri handayani.

Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat


dan di belakang memberikan daya kekuatan.

Ki Hajar Dewantara

vi PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 33


SOP menjadi penting sebab penanaman sikap diberikan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan pengulangan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, penanaman sikap memerlukan 5 K, yakni: Penanaman Sikap dalam
Konsumen
Kurikulum 2013 PAUD
Komitmen

P
erkembangan ilmu dan teknologi yang
demikian cepat menjadikan persaingan

5K Konsisten
sumber daya manusia demikian tajam makin
mengukuhkan bahwa pendidikan di masa depan tidak
hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan
dan keterampilan semata, tetapi yang sangat penting
Kontiniu adalah pengembangan karakter yang kuat, gigih,
dan kreatif. Dalam pola pengembangan sumber daya
Konsekuensi
manusia yang ditetapkan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, sangat jelas bahwa pendidikan di
1. Konsensus, ada kesepakatan bersama antar guru dan orang tua tentang setiap jenjang mengembangkan kompetensi sikap,
karakter yang akan dibangun dan cara membangunnya. pengetahuan dan keterampilan dengan komposisi
yang berbeda. Semakin awal jenjang pendidikan
2. Komitmen, ada ketaatan dan tanggung jawab bersama oleh guru dan
tersebut semakin besar komposisi pengembangan
orang tua dalam melaksanakan kesepakatan penerapan karakter pada
kompetensi sikap.
anak.
Sebagai jenjang pendidikan yang paling dasar,
3. Konsisten, ada keajegan dalam proses penerapan karakter melalui
Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi
kegiatan bermain, baik di lembaga PAUD maupun di keluarga.
fondasi kuat untuk membentuk sikap dan
4. Kontinu, dilakukan secara terus menerus sepanjang hari sepanjang
karakter peserta didik. Implementasinya
tahun hingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan selanjutnya terpatri
dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
dalam jiwa dan pikiran anak sehingga membantuk karakter.
Usia Dini, membangun karakter anak
5. Konsekuen, ada konsekuensi yang diterapkan dan harus dipatuhi baik dilakukan dengan penanaman sikap
oleh guru, orang tua, maupun anak bila terjadi pelanggaran terhadap melalui pengembangan kompetensi
komitmen pengembangan karakter anak. Konsekuensi yang diterapkan sikap. Pengembangan kompetensi
untuk anak tidak bersifat hukuman fisik. Bentuk dan caranya dapat sikap bukan hanya sebagai dampak
disepakati dengan anak, misalnya anak boleh memilih tidak menonton ikutan (nurturan) dari pengembangan
kartun kesukaannya atau membereskan tempat tidur. pengetahuan dan keterampilan, melainkan
komponen yang harus direncanakan secara
Menunjukkan jati diri cerminan
sikap percaya diri.

32 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1


lebih matang dan mendalam yang dilaksanakan
secara terus menerus sehingga membentuk
kebiasaan lebih lanjut menjadi perilaku yang
akhirnya menjadi sikap dan karakter baik. Bagaimana Pembudayaannya?
Pengembangan kompetensi sikap memerlukan
proses yang konsisten dalam jangka waktu lama.
Namun, pelaksanaannya tetap disesuaikan dengan Penanaman sikap bukan kegiatan yang cukup dilakukan
cara belajar anak usia dini yang dilaksanakan sekali-kali atau hanya dilakukan selintas saja, tetapi haruss
melalui kegiatan menyenangkan dan bermakna. Hal dilakukan terus-menerus sehingga menjadi pembiasaan. n.
terpenting dalam pengembangan kompetensi sikap Pembiasaan yang sudah dilakukan anak pun harus teruss
adalah keteladan dari tim guru yang menjadi model dikuatkan hingga menjadi perilaku yang menetap atau u
bagi anak didik. Tanpa keteladanan pengembangan karakter.Untuk itu perlu langkah serius untuk melakukan n Budaya
sikap baik akan menjadi sia-sia. pembudayaan terhadap penanaman sikap pada anak. adalah akal budi.
Mengingat begitu pentingnya penanaman Pembudayaan berarti tindak lanjut dari 5 langkah yangg
sikap dalam proses penerapan Kurikulum 2013 n
diterapkan pada penanaman sikap seperti yang diuraikan
Berbudaya adalah
Pendidikan Anak Usia Dini, maka dipandang perlu sebelumnya, yaitu: mempunyai pikiran
adanya panduan yang dapat dijadikan contoh dan akal budi yang
1. mengetahui yang baik (knowing the good),
inspiratif bagi para guru dalam menanamkan sikap sudah maju.
Pembiasaan harus dilakukan secara 2. memikirkan yang baik (thinking the good),
konsisten dan terus menerus. anak didik di Satuan PAUD masing-masing.
3. merasakan yang baik (feeling the good), dan Pembudayaan
4. melakukan yang baik (acting the good) adalah proses,
5. membiasakan yang baik (habituating the good). cara, perbuatan
“Anak-anak hidup dan tumbuh Pembudayaan dilakukan dengan memasukkan prosess membudayakan
penanaman sikap ke dalam kegiatan yang lebih bersifatt (membiasakan
sesuai dengan kodratnya sendiri. permanen, yakni dimasukkan ke dalam program harian. n. suatu perbuatan
Guna pelaksanaannya menjadi konsisten, disusun Standarr yang baik sehingga
Pendidik hanya dapat merawat Operasional Prosedur pelaksanaan kegiatan harian. n. dianggap sebagai
a
Standar Operasional Prosedur (SOP) ditujukan untuk para berbudaya).
dan menuntun tumbuhnya kodrat itu”. guru, pengelola, dan semua orang yang bekerja dengan n
anak di lembaga PAUD tersebut yang memfasilitasi anak k
Ki Hajar Dewantoro
belajar dan membangun sikap.

2 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 31


g. Apa kerugiannya bila ada anak yang tidak
bertanggung jawab.
Kompetensi Sikap
h. Guru menegaskan kembali apa yang harus dilakukan
anak setelah bermain, setelah makan, setelah dalam Kurikulum 2013
bangun tidur, dsb.
i. Mengajak anak bernyanyi atau lainnya tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
tanggung jawab.

P
1
16. Menanamkan “SIKAP JUJUR” enanaman sikap pada pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat
Kegiatan: Panggung boneka penting dalam membangun karakter anak sejak dini melalui pembiasaan dan
a. Guru memainkan boneka tangan dengan tokoh si keteladanan. Penanaman sikap ini menjadi prioritas utama dibandingkan
jujur dan si pembohong. dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Dalam kurikulum 2013 PAUD
b. Tokoh si jujur mencerminkan perilaku yang pengembangan kompetensi sikap mencakup seluruh aspek perkembangan, artinya
tidak berbohong, menghargai miliki teman, sikap berada di aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial–emosional,
mengembalikan benda yang bukan miliknya, bahasa, dan seni. Di dalam struktur kurikulum 2013 PAUD pengembangan kompetensi
mengakui kesalahannya, meminta izin bila sikap meliputi kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
menggunakan benda orang lain.
Kompetensi Sikap Apa Saja dalam Kurikulum 2013 PAUD?
c. Setelah selesai bersama anak mendiskusikan
o pengertian jujur menurut anak Kompetensi Inti Sikap
Guru membiasakan anak untuk bermain Kompetensi Inti yang terkait dengan sikap terdiri atas
panggung boneka dengan menjelajahi o mengapa harus jujur
kejujuran tokoh boneka. Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual dan Kompetensi Inti 2
o contoh perilaku jujur dan tidak jujur
Sikap Sosial.
Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual
“Menerima ajaran agama yang dianutnya”
Mencerminkan kecerdasan spiritual sebagai sikap
kesadaran mengenal agama yang dianutnya.
Anak-anak harus didiik tetapi mereka juga harus Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial Pembiasaan melaksanakan salat
dibiarkan untuk mendidik diri mereka sendiri”. “Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif
dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu
Ernest Dimnet
bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan
santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik
dan/atau pengasuh, dan teman, ”Mencerminkan
kecerdasan sosial-emosional sebagai sikap dan perilaku
yang mengenal perasaan diri, orang lain, dan nilai-nilai
sosial yang sesuai dengan norma serta budaya yang
berlaku. Membiasakan diri untuk mengembangkan
kecerdasan sosial-emosional.

30 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 3


Kompetensi Inti tercapai diakhir program PAUD setelah anak selesai mengikuti i. Guru memberikan penguatan berupa kata bangga
layanan PAUD. Kompetensi Inti dikembangkan menjadi Kompetensi Dasar (KD). karena anak-anak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan peraturan berbeda.
Kompetensi Dasar Sikap
14. Menanamkan “SIKAP SOPAN”
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik,
Kegiatan : Panggung boneka
kemampuan awal anak serta tujuan setiap program pengembangan. Kompetensi
a. Guru menyiapkan beberapa boneka dan panggung
Dasar Sikap dirumuskan dalam Kompetensi Dasar dari Sikap Spiritual dan Kompetensi
boneka.
Dasar dari Sikap Sosial.
b. Anak-anak diminta duduk tertib untuk mengikuti
Kompetensi Dasar 1 Sikap spiritual terdiri dari: cerita panggung boneka tentang anak yang sopan.
c. Guru memainkan tokoh boneka sebagai anak yang
1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa berperilaku sopan dan boneka yang menjadi tokoh
syukur kepada Tuhan anak tidak sopan.
d. Guru menerapkan kata ”tolong, maaf, terima kasih,
Kompetensi Dasar 2 Sikap Sosial terdiri dari: permisi.” sebagai contoh perilaku sopan dengan
nada rendah dan riang.
2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat e. Setelah selesai guru mengajak diskusi tentang
2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu Guru membiasakan anak untuk bermain
tokoh mana yang disukai anak, mengapa..? panggung boneka dengan menjelajah sopan
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif f. Guru menanyakan pada anak perilaku sopan santun santun tokoh boneka, sebagai penanaman
2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis sikap sopan kepada anak.
dan apa akibatnya kalau tidak sopan santun
2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
g. Bagaimana kalau ada teman yang tidak sopan?
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-
15. Menanamkan “ SIKAP TANGGUNG JAWAB”
hari untuk melatih kedisiplinan
Kegiatan : Membereskan kembali mainan
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran,
a. Guru mengajak anak merapikan kembali mainan
mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan
yang sudah digunakan sesuai dengan tempat
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
semula
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika
b. Setelah selesai anak diajak duduk untuk mengikuti
diminta bantuannya
recalling
2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran
c. Guru mengucapkan terima kasih karena anak-anak
kepada orang lain
sudah bertanggung jawab mengembalikan mainan
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
ke tempat semula sehingga ruangan rapi kembali.
2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab
d. Guru mendiskusikan pengertian tanggung jawab
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
menurut pikiran anak
2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada
e. Anak mendiskusikan contoh perilaku tanggung Guru setiap harinya membiasakan anak
orang tua, pendidik, dan teman untuk membereskan mainan ke tempat
jawab
semula setelah main.
f. Anak mendiskusikan cara mengajak temannya
untuk bertanggung jawab.

4 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 29


12. Menanamkan “SIKAP TOLERAN” Bagaimana Memaknai Setiap KD Sikap?
Kegiatan: bermain tebak-tebakan dalam kelompok kecil Kompetensi Dasar 1.1
a. Guru mengajak anak bermain di halaman. “Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya”
Kemudan anak dibagi dalam kelompok kecil.
Sikap mempercayai adanya Tuhan ditandai dengan
denggan
b. Setiap kelompok membuat harus menebak ciri-
perilaku anak mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta,
encip
ptta,
ciri yang disampaikan kelompok lain.
mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan, mengucapkan kalimat
kalim
matt
c. Guru memperhatikan bagaimana anak berbagi
takjub saat melihat ciptaan Tuhan.
gagasan dalam kelompok. Membiasakan melaksanakan ibadah
Kompetensi Dasar 1.2 salat tepat waktu.
d. Guru memperhatikan cara kelompok Guru memberikan kesempatan anak bermain
menentukan dan mengambil kesimpulan tentang tebak-tebakan dalam kelompok kecil. “Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar
”benda” yang akan ditebak kelompok lainnya. sebagai rasa syukur kepada Tuhan”

e. Anak bermain tebak-tebakan. Satu kelompok menyebutkan ciri-ciri, Sikap menghargai diri, orang lain dan lingkungan
kelompok lain menebaknya. terlihat dari perilaku anak yang terbiasa merawat
f. Setelah bermain guru menanyakan apa yang dirasakan anak. kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau teman,
g. Guru menghargai sikap toleran yang dimunculkan anak ketika menghargai teman (tidak mengolok-olok), hormat pada
berdiskusi, misalnya. ”tadi ibu melihat saat diskusi kalian saling guru dan orang tua, menjaga dan merawat tanaman, Mau merawat tanaman sebagai
pembiasaan rasa syukur.
menghargai pendapat teman. Itu namanya toleransi.” binatang peliharaan.
h. Guru menyampaikan kosakata toleran dan meminta anak untuk
Kompetensi Dasar 2.1
memberi contoh sikap toleran.
“Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat”
13. Menanamkan “SIKAP MENYESUAIKAN DIRI”
Sikap hidup sehat tercermin dari kebiasaan anak
Strategi: berbelanja di pasar modern
makan-makanan bergizi seimbang, mencuci tangan,
a. Mendiskusikan tujuan dan kegiatan yang akan
menggosok gigi, mandi, berpakaian bersih, membuang
dilakukan di supermarket
sampah, menyayangi tanaman, melindungi diri dari
b. Mendiskusikan aturan dan perilaku yang
percobaan kekerasan, menjaga keamanan diri dari
diharapkan di supermarket
tempat dan benda berbahaya. Membiasakan mencuci tangan sebelum
c. Mencontohkan bersikap tenang selama di situasi makan.
dan lingkungan baru Kompetensi Dasar 2.2
d. Mencontohkan sikap memilah yang harus “Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu”
dilakukan dan tidak boleh dilakukan Sikap ingin tahu ditenggarai dengan kebiasaan anak
e. Bersikap sabar dan tenang ketika harus yang selalu tertarik pada sesuatu yang baru atau yang
mengantri dan menunggu belum biasa dia lihat, aktif bertanya, berusaha mencoba
f. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan jawaban.
yang belum dikenal Anak tumbuh rasa ingin tahunya, terpelihara rasa ingin
g. Mempersilahkan anak berbelanja sesuai dengan tahunya, dan dapat mewujudkan rasa ingin tahunya bila
Guru memberikan pengalaman baru berbelanja keperluannya dan uang yang tersedia
di pasar modern, untuk menanamkan sikap didukung oleh lingkungan yang tepat.
menyesuaikan diri dengan lingkungan. h. Setelah kegiatan guru menanyakan perasaan anak. Memberikan kesempatan anak untuk
bereksplorasi.

28 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 5


Kompetensi Dasar 2.3 10. Menanamkan “SIKAP SABAR”
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif” Kegiatan : Membacakan buku ceritera
Sikap kreatif pada anak ditunjukkan pada kebiasaan a. Guru membacakan buku yang menceritakan anak
anak yang memiliki daya cipta, banyak gagasan, selalu aktif sabar
untuk melakukan sesuatu, tertarik pada sesuatu masalah b. Diskusi pemahaman tentang sabar
untuk diatasi, berani menghadapi tantangan, senang c. Mendiskusikan mengapa harus bersabar
melakukan hal-hal baru, tidak puas bila selalu mengulang hal d. Contoh perilaku yang bersabar
yang sama, menggunakan benda atau bahan belajar untuk e. Apa akibat nya kalau tidak bersabar
Membiasakan anak untuk f. Bagaimana kalau ada teman yang tidak bersabar?
menumpahkan gagasan secara mandiri
membuat sesuatu, selalu optimis, senang menceritakan
menjadi sebuah karya impian-impiannya walaupun terkadang terlalu berlebihan. g. Menerapkan sikap sabar saat bermain, menunggu
giliran, menunggu dijemput, dan kegiatan lainnya.
Kompetensi Dasar 2.4 h. Guru menghargai sikap sabar yang ditunjukkan anak
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis.
“M

dengan cara menguatkan melalui kalimat, misalnya, Guru setiap hari membiasakan
Sikap estetis nampak pada perilaku anak yang peduli dan ”terima kasih kamu sudah sabar menunggu dijemput membacakan buku cerita bersama
anak untuk menanamkan kesabaran
me
mmenghargai keindahan diri sendiri, karya sendiri atau orang mama tanpa marah-marah.” mendengarkan dan menyimak cerita.
llain,
ai alam dan lingkungan sekitar, senang menjaga kerapian
11. Menanamkan “SIKAP PEDULI”
dir
ddiri, dan menghargai hasil karya baik dalam bentuk gambar,
Kegiatan: Makan Bersama
llukisan,
uk pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya, merawat
a. Guru mempersilakan semua anak duduk di kursi
ke
kkerapian-kebersihan-dan keutuhan benda mainan atau
sekeliling meja. Kemudian meminta mereka untuk
mi
mmilik pribadinya.
memperhatikan siapa temannya yang belum hadir.
Membiasakan ikut serta memelihara Kompetensi Dasar 2.5
K b. Guru memastikan semua anak yang sudah duduk
keindahan lingkungan bermain
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri” sudah mencuci tangannya dengan bersih.
Sikap percaya diri anak ditunjukkan dengan perilaku c. Guru mengajak semua anak memperhatikan
anak yang tidak ragu menyapa guru saat penyambutan, temannya apakah ada yang tidak membawa bekal?
berani tampil di depan teman, guru, orang tua dan d. Guru mengajak anak untuk saling berbagi makanan
yang dibawanya Guru setiap hari membiasakan anak untuk
lingkungan sosial lainnya, berani mengemukakan pendapat, makan bersama dalam membangun kepekaan
menyampaikan keinginan, berkomunikasi dengan orang e. Guru mengucapkan terima kasih karena anak-anak dan sikap peduli kepada temannya.
yang belum dikenal sebelumnya dengan pengawasan sudah mau berbagi dan peduli dengan teman.
guru, bangga menunjukkan hasil karya, senang ikut serta f. Guru menawarkan kepada anak siapa yang
dalam kegiatan bersama, tidak berpengaruh pada penilaian akan memimpin doa sebelum makan. Kemudian
orang tentang dirinya. Sikap percaya diri modal dasar bagi mempersilakan makan bekal masing-masing.
keberhasilan anak di masa depan. g. Setelah makan guru mengajak semua anak untuk
membereskan dan membersihkan kembali meja
Kompetensi Dasar 2.6
dan ruangan dari sisa-sisa makanan.Setelah semua
Membiasakan anak untuk tampil “Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap
rapi, guru mengajak anak bercerita tentang sikap
di depan umum dalam membangun aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan”
kepercayaan diri. ”peduli”.

6 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 27


d. Anak menyampaikan contoh perilaku menaati Sikap taat terhadap aturan ditunjukkan dengan perilaku
ak
kuu
aturan anak yang bersedia mengikuti aturan secara sadar tanpanp
p
pa
e. Contoh perilaku yang tidak mengikuti aturan paksaan, tidak marah ketika diingatkan aturan oleh ole
e
eh
Setelah bermain: temannya, dengan mengingatkan temannya bila bertindak da
ak
a. Mendiskusikan aturan di satuan PAUD tidak sesuai dengan aturan.
b. Mendiskusikan contoh perilaku yang taat Kompetensi Dasar 2.7 Membiasakan anak untuk menyimpan
aturan “Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau au alas kaki pada tempatnya sesuai dengan
aturan yangg disepakati
dise
di sepa
paka
katiti bersama anak.
bersama anak
c. Akibat kalau tidak disiplin mengikuti aturan? menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain
n berbicara)
berbicarra)
d. Bagaimana menerapkan aturan? untuk melatih kedisiplinan”
e. Bagaimana kalau ada teman tidak disiplin Sikap sabar terlihat pada perilaku anak nak yang
yanng
mengikuti aturan? menunjukkan kesediaan diri untuk menahan diri, i, bersikap
bersika
app
f. Guru menguatkan sikap taat yang ditunjukkan tenang, tidak lekas marah dan dapat menunda keinginan,
keinginan,
anak dengan kalimat, misalnya ”Anisa sikap mau menunggu giliran, mau mendengarkan kan ketika
ketik
ka
taat pada aturan bermain, karena sudah ah dengan
orang lain berbicara, tidak menangis saat berpisah dengaann
mengembalikan mainan ke tempatnya ibunya, tidak mudah mengeluh, tidak tergesa-gesa,esa, selalu
selaluu
Guru memberikan kesempatan anak bermain semula.”
peran di jalan raya.
berusah
menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, dan berusaha ha
9. Menanamkan “SIKAP MANDIRI” tidak menyakiti atau membalas dengan kekerasan. n. Membiasakan bersabar
Kegiatan: Membuat patung dari tanah liat mengantri saat mencuci tangan.
Kompetensi Dasar 2.8
a. Mendiskusikan bahan main dan kegunaannya
“Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian”
b. Mendiskusikan gagasan anak membuat
sesuatu dengan tanah liat. Setiap anak Sikap mandiri ditunjukkan dengan perilaku anak yangng
dipersilakan membuat sesuai dengan tidak bergantung pada orang lain, terbiasa mengambil bil
bi
keinginannya untuk membangun kemandirian keputusan secara mandiri, merencanakan, memilih, memilikiki
dalam berpikir inisiatif untuk belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus
u
us
c. Guru mengenalkan kata mandiri dalam bekerja dibantu atau dengan bantuan seperlunya.
d. Mendiskusikan arti mandiri Kompetensi Dasar 2.9
Membiasakan anak melepas dan
e. Mendiskusikan contoh perilaku mandiri saat “Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau
a
au memakai sepatu secara mandiri.
bermain membantu jika diminta bantuannya”
f. Anak membuat karya dengan tanah liat Sikap peduli ditunjukkan dengan perilaku anak yang
g. Guru memberi penghargaan pada usaha anak mau mengindahkan dan memperhatikan kondisi teman,
untuk bekerja secara mandiri. mau menemani teman melakukan kegiatan bersama,
h. Setelah kegiatan guru melakukan menguatkan senang menawarkan bantuan pada teman atau guru, peka
dengan menekankan pada perilaku mandiri untuk membantu orang lain yang membutuhkan, mampu
anak, misalnya, ”semua anak-anak ibu sudah menenangkan diri dan temannya dalam berbagai situasi,
Guru memberikan kesempatan anak
bermain membuat patung dari tanah liat mampu mandiri, mengerjakan sendiri tanpa senang mengajak temannya untuk berkomunikasi, bereaksi
untuk melatih kemandirian. Membiasakan anak bekerjasama
minta dibantu orang lain.” positif kepada semua temannya. dan saling menolong.

26 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 7


Kompetensi Dasar 2.10 6. Menanamkan “SIKAP ESTETIS”
“Perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran Kegiatan: Membangun dengan balok unit
kepada orang lain”
a. Guru membacakan buku cerita yang sesuai dengan tema
Sikap menghargai dan toleran ditunjukkan dengan b. Anak dipersilakan memikirkan rencana bangunan
pperilaku anak yang menerima perbedaan teman dengan yang akan dibuatnya.
ddirinya, menghargai karya teman, tidak mentertawakan c. Guru memperlihatkan cara menyusun balok yang
ssaat teman berbicara, tidak ingin menang sendiri, rapi sesuai dengan presisinya.
mmenghargai pendapat teman, mau berbagi, d. Mendiskusi dengan anak mengapa menyusun balok
Guru memberikan kesempatan anak untuk
mmendengarkan dengan sabar pendapat teman, senang harus rapi. menjelajahi balok dengan membangun bentuk
bberteman dengan semuanya, mengucapkan terima kasih e. Anak mengemukakan pendapat bagaimana agar /karya untuk menanamkan sikap estetis.
Membiasakan anak untuk menghargai atas bantuan yang diterima, mengucapkan kata maaf
pendapat orang lain.
hasil karya menjadi rapi dan bersih.
bila salah, memberi tahu temannya dengan santun bila f. Anak membangun gagasannya dengan balok unit.
melakukan kesalahan. g. Guru menawarkan menggunakan asesoris untuk menambah keindahan dan
Kompetensi Dasar 2.11
K keutuhan gagasan.
“Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri”
“ h. Guru memberikan penghargaan pada setiap hasil karya anak dengan
menekankan pada keindahan dan kerapian kerjanya.
Sikap mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
7. Menanamkan “SIKAP PERCAYA DIRI”
tampak
t dari perilaku anak yang dapat mengikuti
Kegiatan: outbond
kegiatan
k transisi, tetap tenang saat berada di tempat
a. Guru mengenalkan kegiatan yang akan diikuti anak
baru
b dengan situasi baru misalnya saat bertamu, berada
b. Guru menyampaikan aturan bermain serta alat
di
d pusat perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru
pengaman yang harus digunakan
Membiasakan anak untuk bersosialisasi baru,
b menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi alam.
dengan temannya untuk melatih adaptasi c. Mendiskusikan siapa yang akan memulai
terhadap lingkungannya Kompetensi Dasar 2.12 d. Guru mendukung semua anak berani mencoba
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung permainan
jawab” e. Anak mencoba permainan dengan pengawasan Tim Guru memberikan kesempatan anak bermain
outbond untuk menanamkan kepercayaaan diri.
Sikap tanggung jawab terlihat pada perilaku anak Teknis ahli
yyang menunjukkan kesediaan diri untuk menerima f. Setelah selesai semua, guru mengajak mendiskusikan apa yang dirasakan
kkonsekuensi atau menanggung akibat atas tindakan anak saat mengikuti permainan
yyang diperbuat baik secara sengaja maupun tidak g. Guru menghargai setiap usaha yang dilakukan anak sebagai proses
ddisengaja, mau mengakui kesalahan dengan meminta pembentukan sikap percaya diri
mmaaf, merapikan/membereskan mainan pada tempat 8. Menanamkan “SIKAP TAAT PADA ATURAN”
ssemula, mengerjakan sesuatu hingga tuntas, mengikuti Kegiatan : Main peran berkendaraan di jalan raya
Membiasakan menanamkan sikap tanggung
jawab dengan membereskan mainan ke aturan yang telah ditetapkan walaupun sekali-kali masih Sebelum bermain:
tempatnya. a. Mendiskusikan keadaan di jalan raya
harus diingatkan, senang menjalankan kegiatan yang
jadi tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin harus b. Mendiskusikan aturan di jalan raya
membantu menyiapkan alat makan, dst). c. Mendiskusikan mengapa harus mengikuti aturan

8 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 25


c. Anak dipersilakan untuk mencoba menggunakan Kompetensi Dasar 2.13
magnet kepada benda-benda yang disediakan “Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur”
d. Berdiskusi tentang ”benda yang menempel dan yang
Sikap jujur tercermin dari perilaku anak yang
tidak bisa menempel di magnet ?”
berbicara sesuai dengan fakta, tidak curang dalam
e. Berdiskusi mengapa ada benda yang menempel dan
perkataan dan perbuatan, tidak berbohong, menghargai
ada benda yang tidak menempel pada magnet?
kepemilikan orang lain, mengembalikan benda yang
f. Guru memberi penghargaan saat anak dapat
bukan haknya, mengerti batasan yang boleh dan tidak
mengelompokkan benda yang dapat menempel dan
yang tidak dapat menempel boleh dilakukan, terus terang, anak senang melakukan
g. Anak dipersilakan mencobakan kepada benda sesuatu sesuai dengan aturan atau kesepakatan, dan
lainnya yang ada di ruangan atau halaman. mengakui kelebihan diri atau temannya. Membiasakan berkata dan berbuat
jujur kepada siapa pun.
5. Menanamkan “SIKAP KREATIF” Kompetensi Dasar 2.14
Kegiatan: Memasak kue “Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan
d
a. Guru menyiapkan bahan-bahan untuk memasak santun kepada orang tua, pendidik, dan teman”.
Guru membiasakan menghadirkan media b. Anak-anak mengamati dan merasakan bahan-bahan
ajar (magnet untuk membangun rasa Sikap rendah hati dan santun tercermin dari perilaku
perilaku
ingin tahu anak). yang tersedia
anak yang tidak angkuh, ramah menyapa siapapun,apapu u
un,
un
c. Guru menuliskan resep dengan gambar atau kata
bermuka riang saat berbicara dengan siapapun, n, tidak
tid
dak
sederhana
suka melebih-lebihkan diri sendiri, lembut hati,
ti, halus
hallus
d. Anak secara bergilir menuangkan bahan sesuai
dan baik budi bahasanya, sederhana, tenang, g, tidak
tidak
dengan resep yang ditulis atau yang dibacakan
guru, lalu bersama-sama mengadoni bahan tersebut pamer, memiliki sikap terbuka, tidak ingin menang
menan ng
sehingga menjadi adonan yang siap dibentuk sendiri, sopan dan hormat pada siapa pun, berbicara
erbicaara
Membiasakan salam dengan
e. Anak berdiskusi gagasan tentang bentuk adonan secara santun, menghargai teman dan orang yang ng lebih
leb
bih kesantunan terhadap guru, dan guru
yang akan dibuat oleh anak tua usianya. memberikan contoh sikap santun
terhadap anak dengan mensejajarkan
f. Guru menyampaikan aturan bahwa adonan tidak kotor pandangan dengan anak.
g. Anak diperkenankan untuk menggunakan bahan
lainnya bila diperlukan
h. Guru mempertajam gagasan anak dengan bertanya,”
mengapa ini.. untuk apa.. apa yang terjadi bila..dst”
i. Anak menuangkan gagasan menjadi karya kreatif. “Jika anda ingin anak anda berkembang, biarkan
j. Guru membiasakan anak untuk memecahkan
mereka mendengar hal baik yang anda katakan
masalahnya sendiri bila dia menemukan kesulitan
melakukan sesuatu tentang mereka kepada orang lain”.
k. Guru memberi dukungan seperlunya dengan sedikit
Guru memberikan kesempatan anak Dr Haim Ginott
bantuan, contoh atau dengan kalimat, misalnya,”
untuk menjelajahi alat bahan main untuk
berkreasi membuat produk makanan. bagaimana kalau begini.. bisa tidak jika ....”
l. Guru memberi penghargaan pada keberhasilan yang
dicapai anak

24 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 9


2. Mengenalkan sikap ” MENGHARGAI DIRI SENDIRI, ORANG LAIN DAN LINGKUNGAN
SEKITAR SEBAGAI RASA SYUKUR KEPADA TUHAN”

Penanaman Sikap Sejak Usia Dini Kegiatan : berdiskusi tentang bersyukur


a. Guru memperlihatkan foto keluarga setiap anak.
b. Guru menanyakan ”yang dirasakan” pada keluarga
atau teman.
c. Mendiskusikan perasaan anak bila ada keluarga atau

U
sia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan
n
teman yang sakit.
karakter seseorang. Penanaman sikap sejak dini
d. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan pada
merupakan kunci utama untuk membangun bangsa..
keluarga dan teman. Guru membiasakan anak untuk mengenal,
menghargai dan mensyukuri kehadiran
Pada Usia 0-6 tahun otak berkembang sangat cepat hingga a e. Mendiskusikan bagaimana caranya menyayangi guru dan teman, melalui kegiatan bermain.
80%. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap p keluarga dan teman?
berbagai macam informasi secara cepat sehingga apa yang g f. Guru mencontohkan cara berbicara santun pada orang tua dan teman.
a Selalu bermain dalam kelompok untuk
diberikan pada anak akan ia serap dengan baik dan akan ia g. Anak diajak berdiskusi perilaku yang tidak boleh dilakukan pada keluarga dan
terapkan dalam kehidupannya. membangun kekerjasama. teman
h. Mempraktikkan cara mengucapkan syukur kepada Tuhan sesuai dengan
Pengalaman anak pada tahun pertama menentukan kualitas kehidupannya di agamanya.
masa yang akan datang. Anak-anak adalah generasi yang akan menentukan 3. Menanamkan sikap “PERILAKU HIDUP SEHAT”
nasib bangsa di kemudian hari. Karakter anak-anak yang terbentuk sejak Kegiatan: Memeriksa gigi
sekarang akan sangat menentukan karakter bangsa di kemudian hari. a. Guru memperlihatkan gambar gigi dan
Karakter anak-anak akan terbentuk dengan baik jika dalam proses tumbuh mendiskusikan ”kegunaan gigi”
b. Menanyakan apakah gigi bisa sakit dan bagaimana
kembang mereka mendapatkan cukup ruang untuk mengekspresikan diri
jika giginya sakit
secara leluasa.
c. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar giginya Pemeriksaan gigi secara berkala
di satuan PAUD.
Keberhasilan seseorang di masyarakat sebagian besar ditentukan oleh tidak sakit
kecerdasan emosi (80%), hanya 20% kecerdasan kognitif (Daniel Goleman). d. Mempraktikkan cara menggosok gigi yang benar.
Pada usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai e. Mengajak anak secara bergantian memeriksakan giginya ke dokter kunjung.
usia emas (golden age) terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam f. Selagi menunggu temannya diperiksa, anak-anak diajak main tebak-tebakan
mengembangkan potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50 ”gunanya melakukan sesuatu untuk merawat kesehatan diri” dengan
persen keberagaman kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia menggunakan kartu gambar. Misalnya, gambar yang sedang mandi, mandi
gunanya untuk .., mencuci tangan gunanya untuk ..., mengelap meja gunanya
empat tahun. Peningkatan 30 persen berikutnya terjadi pada usia delapan tahun,
untuk ..., membuang sampah di tempat sampah gunanya untuk... dst.
dan 20 persen sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua.
4. Menanamkan “SIKAP INGIN TAHU”
Hasil penelitian 13 faktor penunjang keberhasilan di dunia kerja tergantung Kegiatan: Bermain dengan magnet
dari karakter seseorang. Sejatinya pendidikan karakter ini memang sangat Pijakan/Dukungan Guru
penting dimulai sejak dini. Sebab falsafah menanam sekarang menuai hari a. Guru menyiapkan alat-alat yang akan dijadikan bahan praktik misalnya”
esok adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam rangka membentuk magnet, kaleng, paku, plastik, kertas, daun dll.”
karakter anak bangsa. b. Anak-anak diminta untuk mengamati bahan-bahan yang disiapkan

10 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 23


Contoh sederhana, Guru menanamkan perilaku membuang sampah pada tempatnya. Apa Peran Orangtua dalam Menanamkan Sikap??
1) Anak diajak mengamati halaman yang banyak sampah (kotor, banyak lalat, bau, dll.) Penanaman nilai sejak dini seyogianya dimulai darii
2) Anak diajak bicara tentang apa yang terjadi bila halaman kotor (lalat yang kotor dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama a
Prinsip Apa Dalam
bisa menempel pada makanan yang mengakibatkan sakit perut). bagi pertumbuhan karakter anak.
Menenamkan Sikap
3) Anak diajak merasakan bagaimana rasanya bila akibat buang sampah
Dalam upaya membentuk karakter, tabiat, akhlakk Pada Anak Usia Dini?
sembarangan tersebut menimpa dirinya atau keluarganya. Lalu anak diajak
atau budi pekerti anak, ada beberapa hal yang perlu
u 1. Melalui contoh dan
mengambil kesimpulan apa yang harus dilakukan agar akibat buang sampah
dilakukan orang tua. keteladanan
sembarangan tersebut tidak terjadi.
2. Dilakukan secara
4) Bersama-sama membersihkan sampah yang kotor di halaman untuk dibuang ke 1. Menegakkan disiplin secara ajek
berkelanjutan
tempat sampah. • Anak harus diperkenalkan dengan batasan--
3. Menyeluruh pada
5) Menyediakan tempat sampah untuk membiasakan anak membuang sampah batasan. Anak harus tahu mana batas-batasnya,, semua aspek
pada tempatnya. apa yang menjadi tanggung jawabnya, dan apa a perkembangan
Penanaman sikap disesuaikan dengan tahapan usia dan perkembangan anak. yang bukan merupakan tanggung jawabnya. 4. Menciptakan rasa
Semakin muda usia anak maka modeling guru/orang tua menjadi sangat dominan. kasih sayang
• Ajak anak untuk membuat batasan-batasan tersebut,,
Pada anak yang sudah lebih besar, dukungan guru/orang tua untuk membangun 5. Aktif memotivasi
tidak hanya dibuat oleh orang tua. Pengenalan n
kesadaran anak lebih diperlukan. anak
batasan merupakan dasar penegakan disiplin n 6. Melibatkan
Beberapa contoh menanamkan sikap kepada anak dalam kegiatan pembelajaran. sehingga anak mengetahui perilaku yang seharusnya
a pendidik, tenaga
1. Mengenalkan sikap “ADANYA TUHAN MELALUI dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. kependidikan, orang
CIPTAAN-NYA” • Orang tua harus memiliki dan menampilkan sikap p tua, dan masyarakat
Kegiatan: Bermain di halaman 7. Adanya
dan perlakuan yang ajek. Bila satu saat melarang g
penilaian
a. Guru mengajak anak-anak ke halaman untuk atau membolehkan tingkah laku tertentu, di saatt
memperhatikan benda-benda di sekitarnya. lain ketika suatu perilaku terulang kembali, haruss
b. Pendidik menanyakan ”apa saja benda yang tetap pada sikap yang sama (tidak berubah).
ditemui anak-anak. Siapa yang menciptakan bunga,
2. Terlibat penuh dalam membangun karakter anak
kupu-kupu, batu dsb.”
Orang tua yang memiliki keinginan diri dan terlibat sepenuhnya
Guru membiasakan mengenal tanaman c. Mendiskusikan benda-benda lain ciptaan Tuhan
sebagai ciptaan Tuhan. d. Diskusi kegunaan benda-benda ciptaan Tuhan dalam menanamkan sikap pada anak. Begitu pun jika orang tua dalam
e. Diskusi bagaimana jika benda-benda ciptaan Tuhan kesehariannya mempraktikkan apa-apa yang akan ditanamkannya
tidak ada kepada anak. Contoh, orang tua ingin menanamkan berperilaku jujur,
f. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar bertutur kata sopan, serta bertanggung jawab. Namun, bila dalam
ciptaan Tuhan yang ada di halaman itu tidak rusak. keseharian ternyata orang tua justru menampilkan perilaku yang
g. Guru mencontohkan ucapan takjub saat melihat sebaliknya, apa yang akan terjadi dengan perkembangan jiwa anak?
ciptaan Tuhan, misalnya, ”...Masya Allah ... bagus Anak akan mengalami suatu kebingungan, mungkin juga konflik,
sekali bunganya...” atau ” ...Puji Tuhan halus sekali karena ketidakajekan orang tuanya dalam berkata dan berperilaku.
bulu kelinci ini...”, dan sebagainya. Inilah yang menjadikan alasan bagi anak untuk tidak melakukan apa
h. Mengajak anak untuk membereskan dan memelihara yang diinginkan orang tuanya.
Guru membiasakan mengucapkan tanaman yang ada di halaman satuan PAUD.
kalimat-kalimat Tuhan.

22 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 11


3. Menjadi contoh yang baik atau teladan bagi anak
Ingat, anak cenderung meniru perilaku orang tuanya
dibandingkan hanya mendengarkan kata-katanya. Itulah
Strategi Penanaman Sikap dalam
mengapa orang tua harus juga berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai keutamaan dalam kehidupan sehari-hari. Agar
Kegiatan Pembelajaran PAUD
bisa menjadi contoh positif atau teladan bagi anak, ada
beberapa hal yang perlu menjadi perhatian orang tua, di

P
enanaman sikap tidak sekadar memberi pengetahuan baik dan buruk, tetapi lebih
antaranya:
pada menumbuhkan kesadaran dan menerapkan akan nilai baik dan buruk dalam
“Jika anda ingin • Menyadari bahwa nilai-nilai merupakan dasar perilaku sehari-hari. Oleh karena itu, penanaman sikap harus dilakukan secara
anak anda tetap segala tingkah laku dan menjadikan diri sebagai lembut dan menyenangkan. Suasana dan lingkungan yang aman dan nyaman, perlu
menjajaki kaki teladan utama bagi anak-anak. diciptakan dalam proses penanaman nilai-nilai sikap. Untuk memperdalam pemahaman
mereka di tanah, • Menentukan nilai-nilai yang paling sesuai serta sikap yang diharapkan, setiap nilai sikap yang telah dimasukkan ke dalam rencana
menunjukkan nilai-nilai mana yang harus diutamakan pembelajaran harus diterapkan secara berkelanjutan.
berikan tanggung
melalui kegiatan dan pengalaman sehari-hari.
jawab di pundak Penanaman nilai sikap terus diterapkan dalam bentuk pembiasaan yang direncanakan
• Menunjukkan pribadi yang ramah, positif, dan
mereka”. terintegrasi. secara matang oleh satuan PAUD. Sikap yang diterapkan dimasukkan dalam RPPH atau
Aigail Van • Menghadapi anak dengan penuh penghargaan, dalam SOP. Misalnya di RPPH hari ini dicantumkan “berdoa
Buren sebelum dan sesudah makan”. Dalam RPPH minggu depan “berdoa
cinta, dan pengertian. 5 langkah yang perlu
• Meyakini akan nilai-nilai yang paling sesuai untuk sebelum dan sesudah makan” tidak dicantumkan kembali, tetapi diperhatikan dalam
menanamkan sikap
dimiliki. dimasukkan ke dalam SOP sehingga kegiatan berdoa sebelum pada anak:
• Menciptakan pengalaman yang bernilai dan dan sesudah makan terus diterapkan setiap kali anak menjelang 1) Anak dikenalkan dengan
dan setelah makan di setiap hari dan sepanjang tahun. perilaku dan nilai yang
bermakna bersama anak, kemudian menanyakannya baik dan seharusnya
kepada anak tentang bagaimana sebaiknya harus (knowing the good),

“Anak-anak adalah mengambil pilihan atau keputusan. Siklus Strategi Penanaman Sikap 2) Anak diajak membahas
untuk memikirkan dan
peniru alami yang 4. Menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak mengerti mengapa ini baik
dan itu tidak baik (thinking
bertindak seperti Selain menjadi contoh positif atau teladan bagi anak, Mengetahui the good),

orang tua mereka, untuk menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak, 3) Anak diajak merasakan
manfaat bila perilaku baik
orang tua juga perlu melakukan hal-hal berikut:
meskipun segala itu diterapkan (feeling the
• Jelaskan kepada anak yang sudah dapat berbicara, Membiasakan Memikirkan good), dan
upaya dilakukan 4) Anak diajak melakukan
alasan penerapan nilai-nilai moral dalam kehidupan
untuk mengajari perilaku yang baik (acting
sehari-hari. Ajak anak bertukar pikiran agar orang the good).
mereka sikap yang tua dapat mengetahui pendapatnya tentang 5) Anak dibiasakan untuk
baik”. seberapa jauh ia memahami nilai-nilai moral
menerapkan sikap baik
Merasakan
dalam setiap
Melakukan
unknown tersebut. kesempatan
(habituating
• Jelaskan kepada anak mengenai dampak perilaku the good).
baik positif maupun negatif yang dilakukannya.

12 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 21


Pembiasaan Contoh, ketika anak merapikan mainannya, orang
Materi pembiasaan yang dicantumkan dalam RPPH di atas, selanjutnya tua dapat mengatakan, ”Nak, mainannya kalau
“Anak-anak
dikokohkan ke dalam standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan dibereskan jadi rapi dan kamu akan lebih mudah
setiap hari untuk membangun pembiasaan. untuk menemukan mainan yang ingin kamu tidak pandai
mainkan.” Begitu juga ketika anak melakukan mendengarkan
Pembiasaan Masuk dalam SOP kesalahan, semisal ia memukul adiknya, katakan, orang tua mereka,
Bersyukur sebagai Sebelum dan sesudah melakukan “Adik jadi menangis kalau kamu pukul.” tetapi mereka tidak
ciptaan Tuhan kegiatan • Berikan penghargaan kepada anak, seperti pujian, pernah gagal dalam
Mengucapkan salam Kedatangan/penyambutan anak
pelukan, ciuman, ucapan terima kasih, dan lainnya, meniru mereka“.
ketika anak berperilaku positif sehingga anak
Doa sebelum belajar dan aturan main Pembukaan terdorong untuk mengulangi perilaku positif James
Baldwin
Mencuci tangan dan tersebut.
Sebelum dan sesudah makan
menggosok gigi. • Bacakan dongeng atau cerita yang mengisahkan
suatu perbuatan baik/positif. Gunakan bahasa
Mengingat SOP sebagai sarana pengembangan karakter, seharusnya satuan sederhana yang sesuai dengan kemampuan
PAUD menyusun SOP sebagai kelengkapan KTSP. berpikir anak agar anak dapat memahami dan
menikmati isi cerita tersebut.

Peran Guru dalam Penanaman Sikap


Dalam menanamkan sikap kepada anak di sekolah, guru
memiliki posisi yang strategis sebagai pelaku utama. Guru
merupakan sosok yang dapat ditiru atau menjadi idola bagi
anak. Guru dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi
anak didiknya. Sikap dan perilaku seorang guru sangat
membekas dalam diri anak sehingga ucapan, karakter,
dan kepribadian guru menjadi cermin bagi anak. Dengan
demikian, guru memiliki tanggung jawab besar dalam
menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya,
dan bermoral. Tugas-tugas manusiawi itu merupakan
transformasi, identifikasi, dan pengertian tentang diri
sendiri, yang harus dilaksanakan secara bersama-sama
dalam kesatuan yang organis, harmonis, dan dinamis.
Ada beberapa strategi yang dapat memberikan peluang
Guru hanya menyiapkan pijakan agar anak
dan kesempatan bagi guru untuk memainkan peranannya bisa asyik bermainuntuk menjelajah dalam
secara optimal dalam hal pengembangan pendidikan menemukan pengetahuan keterampilan dan
sikap sendiri.
karakter peserta didik di sekolah, sebagai berikut :

20
20 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 13
1. Optimalisasi peran guru dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan
Guru tidak seharusnya menempatkan diri sebagai 1. Pembukaan (30 menit)
aktor yang dilihat dan didengar oleh anak, tetapi  bernyanyi “Aku Ciptaan Tuhan”

guru seyogianya berperan sebagai sutradara yang  tepuk “Aku Ciptaan Tuhan”

mengarahkan, membimbing, dan memfasilitasi dalam  doa sebelum belajar


“Anak seharusnya proses pembelajaran,sehingga anak dapat melakukan  mengenalkan aturan bermain

dan menemukan sendiri hasil belajarnya.  berdiskusi bagian-bagian tubuh, fungsi, dan cara merawat tubuh
mampu melakukan
2
2. Integrasi materi pendidikan karakter ke dalam  diskusi yang harus dilakukan sebagai rasa terimakasih terhadap
percobaan dan pembelajaran. Guru dituntut untuk peduli, mau dan Tuhan atas tubuhnya
penelitian sendiri. mampu mengaitkan konsep-konsep penanaman nilai  berdiskusi tentang pengelompokan warna (merah, biru, kuning)

Guru tentu saja, pada materi-materi pembelajaran. Guru dituntut  guru memberi dukungan dengan cara membacakan buku
untuk terus menambah wawasan ilmu pengetahuan 2. Inti (60 menit)
menuntun anak-
yang berkaitan dengan penanaman nilai, yang dapat a. Anak mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, menalar tentang:
anak dengan diintergrasikan dalam proses pembelajaran. 1) anggota tubuhnya
menyediakan 3
3. Mengoptimalkan kegiatan pembiasaan diri yang 2) ciri-ciri anggota tubuhnya dan ciri-ciri anggota tubuh temannya
bahan-bahan berwawasan pengembangan budi pekerti dan 3) jumlah bagian anggota tubuhnya
akhlak mulia. Para guru lebih mengedepankan
yang tepat, tetapi b. Anak mengkreasikan hasil karya sebagai bentuk mengomunikasikan
atau menekankan kepada kegiatan-kegiatan
yang terpenting gagasan:
pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia
Kegiatan sentra seni: membuat bingkai foto diri
agar anak dapat yang kontekstual, kegiatan yang menjurus
3. Recalling
memahami pada pengembangan kemampuan afektif dan
psikomotorik. a. menanyakan kegiatan apa saja yang dimainkan anak
sesuatu, ia harus b. menguatkan konsep tentang bagian tubuh, fungsi, dan cara
4
4. Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif
membangun untuk tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai pada merawatnya, siapa yang menciptakan bagian tubuh, dan bagaimana
pengertian itu anak. Lingkungan terbukti sangat berperan penting cara mensyukuri ciptaan-Nya
c. menguatkan konsep pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru,
sendiri, ia harus dalam pembentukan pribadi manusia (anak), baik
lingkungan fisik maupun lingkungan spiritual. Untuk kuning)
menemukannya
itu, sekolah dan guru perlu untuk menyiapkan 4. Penutup (15 menit)
sendiri”. a. menanyakan perasaan selama hari ini
fasilitas-fasilitas dan melaksanakan berbagai jenis
Jean Piaget kegiatan yang mendukung kegiatan penanaman nilai b. mengajak anak bersyukur telah bermain yang menyenangkan
(1972) pada anak. c. berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di mainkan hari ini, mainan
5
5. Menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik apa yang paling disukai
dan masyarakat dalam pengembangan penanaman d. pemberian tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni
nilai pada anak. Bentuk kerja sama yang dapat menanyakan bertanya kepada orang tuanya tentang tempat lahir,
dilakukan adalah menempatkan orang tua dan tanggal lahir, siapa yang menolong kelahiran, dst.
masyarakat sebagai fasilitator dan narasumber e. bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
dalam kegiatan-kegiatan penanaman nilai yang f. menginformasikan kegiatan untuk esok hari
dilaksanakan di sekolah. g. berdoa setelah belajar

14 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 19


Contoh
6. Menjadi figur teladan bagi anak
KD TEMA MATERI
Penerimaan anak terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh
KD 1.1 Mengenal Tuhan melalui
Tubuhku ciptaan Tuhan seorang guru, sedikit banyak akan bergantung kepada penerimaan
ciptaannya
pribadi peserta didik tersebut terhadap pribadi seorang guru. Ini
KD 2.1 Memiliki perilaku yang Tubuhku Kebiasaan mencuci tangan dan suatu hal yang sangat manusiawi, dimana seseorang akan selalu
mencerminkan hidup sehat menggosok gigi
berusaha untuk meniru, mencontoh apa yang disenangi dari model/
Dst. Dst. figurnya tersebut. Momen seperti ini sebenarnya merupakan
Dari contoh RPPM selanjutnya dijabarkan menjadi RPPH, contohnya: kesempatan bagi seorang guru, baik secara langsung maupun tidak
langsung menanamkan nilai-nilai karakter dalam diri pribadi peserta
Contoh 1. Model Sentra Seni
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) didik. Dalam proses pembelajaran, intergrasi nilai-nilai karakter tidak
Taman Kanak-Kanak Kenanga hanya dapat diintegrasikan ke dalam substansi atau materi pelajaran,
Semester/bulan/Mingg ke : 1/Juli/2 tetapi juga pada prosesnya.
Hari/Tanggal : Senin/14 Juli 2015 Penanaman sikap pada anak usia dini dibina dengan menggunakan 3
Kelompok/Usia : B/5-6 Tahun prinsip yang disebut Triangle Relationship Penanaman Sikap pada Anak
Tema/Sub Tema : Diriku/Tubuhku Usia Dini yang meliputi hubungan dengan diri sendiri, hubungan kepada
Tuhan, dan hubungan dengan lingkungan, baik manusia maupun
Materi dalam kegiatan:
makhluk hidup lainnya, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
1. nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat,
2. pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru, kuning), (Catatan:
Hubungan dengan
materi pengelompokkan berdasarkan bentuk dan jumlah bilangan
Tuhan Yang Maha Esa
disampaikan hari berikutinya),
3. lagu “Aku Ciptaan Tuhan”.
Hubungan dengan Hubungan dengan
Materi yang masuk dalam pembiasaan:
Diri Sendiri Lingkungan
1. bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
2. mengucapkan salam
3. doa sebelum belajar
4. mengenal aturan bermain Karakter
5. mencuci tangan dan menggosok gigi.
Alat dan Bahan
1. Lidi/irisan bambu/stik es krim, kertas, lem, kertas warna warni untuk
kegiatan membuat bingkai fota diri warna merah, biru, kuning.
2. Kertas koran untuk alas, tanah liat, celemak untuk menutup baju anak
untuk kegiatan Membuat boneka foto diri dari tanah liat.
3. Kok bekas, kertas warna-warni, lem, asesoris mata untuk kegiatan
membuat boneka diri.
4. Gambar anggota tubuh, lem, kertas untuk menempel, gunting untuk Lingkungan belajar yang dekat dekat dengan anak, menyenangkan dan bermakna menjadi elemen penting dalam
kegiatan menggunting dan menempel gambar anggota tubuh. menannamkan sikap yang efektif.

18 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 15


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
Taman Kanak-Kanak Kencana

Penanaman Sikap Tema


Semester/Bulan/Minggu: I/Juli/Minggu ke 4
: Diriku
Sub Tema : Tubuhku
dalam Rencana Pembelajaran Sub-sub tema
Kelompok
:-
: B (usia 5-6 Tahun)

KD Materi Pembelajaran Rencana Kegiatan


1.1 1. tubuhku ciptaan Tuhan, 1. membuat bingkai foto diri warna
3.1- 4.1 2. doa sebelum dan merah, biru, kuning
sesudah belajar, 2. membuat boneka foto diri dari
Bagaimana Perencanaannya?
B
2.1 3. kebiasaan mencuci tanah liat
Kompetensi sikap pada Kurikulum 2013 bersifat 3. membuat boneka diri dari satlekok
tangan dan menggosok
pembiasaan yang dilakukan guru bersama anak di
p bulu tangkis dengan tempelan
gigi
se
setiap kegiatan rutin ataupun kegiatan terstruktur. kertas merah, biru, kuning
3.4-4.4 4. nama anggota tubuh,
K
Kegiatan rutin dimaksud misalnya kegiatan 4. menggunting dan menempel
fungsi anggota tubuh,
gambar anggota tubuh
m
makan, toileting, penyambutan, penjemputan, dan cara merawat
5. melukis dengan cat air
se
sebagainya. Sebagaimana itu, kegiatan terstruktur 2.5 5. senang memberi salam 6. menggambar dengan krayon atau
m
misalnya kegiatan yang direncanakan dilakukan anak 2.6 6. senang mengikuti aturan spidol
“Setiap hari
d
di sentra, area atau kelompok. 3.6-4.6 7. pengelompokan 7. mencetak bentuk tubuh dari pasir
kita membuat berdasarkan warna 8. membuat kolase bentuk dan
Pengembangan kompetensi sikap sama halnya bagian muka dari daun kering
deposito di (merah, biru, kuning),
dengan pengembangan kompetensi lainnya harus
d bentuk dua dimensi 9. menghitung anggota tubuh
bank memori direncanakan dan diterapkan seteliti mungkin agar
d (persegi, segi tiga,), dan 10. menggambar jari tangan dengan
sikap yang terbangun pada anak sesuai dengan
si jumlah bilangan (5 - 10), krayon atau spidol
anak-anak 11. mengukur tinggi badan dengan
yang diharapkan. Pengembangan kompetensi sikap
ya 2.13 8. senang bersikap ramah,
kita”. yang direncanakan dengan baik akan mendorong
ya 3.10-4.10 9. aku suka mendengar
tali rapia
12. menyusun huruf anggota tubuh
terbentuknya karakter sejak usia dini.
te 3.15-4.15 cerita
Charles R. berdasarkan contoh dari kartu
10.lagu “ Aku Ciptaan kata bergambar
Swindoll Untuk mengingatkan guru bahwa sikappun harus Tuhan” 13. main peran pergi ke dokter gigi
dikenalkan lebih dahulu kepada anak, nilai sikap
d 14. membuat roti berbentuk muka
harus dimasukkan ke dalam rencana pembelajaran,
h 15. membangun rumah dari balok
baik rencana pembelajaran di mingguan maupun
b
di harian. Sebagai contoh di bawah ini RPPM yang
d Kompetensi Dasar dengan Kode 1.1, 2.1, 2.5, 2.6, 2.13 adalah kode untuk kompetensi
memuat penanaman sikap:
m sikap. Artinya, kompetensi sikap dimasukkan ke dalam RPPM dan RPPH sehingga
terprogram bukan hanya dampak ikutan. Selanjutnya, kompetensi tersebut diturunkan
menjadi materi disesuaikan dengan tema yang digunakan minggu tersebut.

16 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 17

Anda mungkin juga menyukai