PENANAMAN SIKAP
S
elamat atas diterbitkannya revisi ke-2 buku Pedoman Implementasi Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang telah disempurnakan untuk memudahkan para
pendidik dan tenaga kependidikan dalam menerapkan kurikulum 2013 PAUD.
Diterbitkan oleh:
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi
kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
vi+ 42 hlm + foto; 21 x 28,5 cm pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
ISBN: struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifi k, dan penilaian yang
978-602-73704-7-0 bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran konstruktivisme
yang lebih bersifat fl eksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang pada anak untuk
Pengarah: mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku
Ir. Harris Iskandar, Ph.D dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini
hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan di semua jenjang ditujukan
Penyunting: untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya
Dra. Kurniati Restuningsih, M.Pd manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama, kreatif, inovatif, dan berdaya saing
dalam lingkup yang lebih luas.
Tim Penulis: Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Fidesrinur menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Dedi W. Mustofa pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Renni Diastuti tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga
Sardin Supriyatna dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama antara
Gunarti D. Lestari pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD, guna
Desain/Layout: perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan
Surya Evendi para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan
Samsudin pendidikannya.
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD merupakan
Reviewer: suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Ine Handayani Terima kasih.
Dedi W. Mustofa
Sari Rahayu Setyaningrum Jakarta, Maret 2018
Yulianti Siantayani Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,
Foto-foto:
Dokumen Dit. Pembinaan PAUD
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan .................................................................................................. iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori,
Kata Pengantar .................................................................................................. iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai
dengan contoh-contoh penerapannya. Daftar Isi ............................................................................................................ v
Pedoman ini sebagai revisi ke-2 dari pedoman yang telah diterbitkan tahun Penanaman Sikap dalam Kurikulum 2013 PAUD ...................................... 1
2016. Perubahan lebih difokuskan pada pengembangan materi yang disusun Kompetensi Sikap dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD yang (PAUD) ..................................................................................................... 3
kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan Kompetensi Sikap Apa Saja dalam Kurikulum 2013 PAUD? ................ 3
kajian-kajian yang melandasinya.
Bagaimana Memaknai Setiap KD Sikap? ............................................ 5
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang me-
Penanaman Sikap Sejak Usia Dini ............................................................. 14
mungkinkan penyesuaian lebih lanjut dengan kondisi, potensi, dan budaya se-
tempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan dalam Apa Peran Orangtua dalam Menanamkan Sikap? .............................. 15
menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap, Peran Guru dalam Penanaman Sikap .................................................. 17
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka untuk
perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami mengun- Penanaman Sikap dalam Rencana Pembelajaran ...................................... 20
dang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan Bagaimana Perencanaannya? ............................................................. 20
penyempurnaan.
Strategi Penanaman Sikap dalam Kegiatan Pembelajaran PAUD .............. 25
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan
Bagaimana Pembudayaannya .................................................................. 37
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa Penutup .................................................................................................... 41
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat member- Daftar Pustaka ................................................................................................... 42
ikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.
P
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri erkembangan ilmu pengetahuan dan n
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri teknologi yang demikian cepat, menjadikan n
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri persaingan sumber daya manusia demikian n
tajam. Hal ini mengukuhkan bahwa pendidikan n
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
di masa depan tidak hanya membekali peserta ta
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan didik dengan pengetahuan dan keterampilan an
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan semata, tetapi yang sangat penting adalah ah
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya pengembangan karakter yang kuat, gigih, dan an
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar kreatif. Dalam pola pengembangan sumber daya aya
menemukan cinta dalam kehidupan. manusia yang ditetapkan Kementerian Pendidikan kan
Puisi Dorothy Law Nolthe dan Kebudayaan, sangatt jelas
jelas bahwa
elas bah wa pendidikan
ahwa pen
endi
ndidi
didika
dikaan di
kan
setiap jenjang mengembangkan
bangkan kompetensi sikap,sik
kap,
pengetahuan dan keterampilan
rampilan dengan
e gan komposisi
den kompo osisi
yang berbeda. Semakin n awal al jenjang
e jang pendidikan
jen pendidikan
tersebut semakin besarr komposisi
kom mposisi pengembangan
pen
enge
gemb
gem an
mb nga
g n
kompetensi sikap.
Sebagai jenjang pendidikan
kan yang pa pali
paling
ling
ng d
dasar,
asar, PPendidikan
eend
nd
did
idik
ikan
an
Anak Usia Dini diharapkan
apka kann memenjadi
enjadi
fondasi kuat untuk membe membentuk
entuk
sikap dan karakter peserta
serta d didik.
idik.
Implementasinya dalam K Kurikulum
urikulum
2013 Pendidikan Anak Usia D Dini,
ini,
membangun karakterr anak
anak
dilakukan dengan penanaman
nama an si-
kap melalui pengembangan
gana kom-
koom-
petensi sikap. Pengembangan
bana gan
kompetensi sikap bukan
bu n
hanya sebagai dampak ikutan
iku
kuta
tann
(nurturan) dari pengembangan
emb
mban anga
g n
pengetahuan dan keterampilan,
eramp pilann,
melainkan komponen yang yang g harus
haru us
direncanakan secara lebih
bih mamatang
m t ng
ta g
dan mendalam yang dilaksanakan
aks
ksan
ana akan n Gambar Menunjukkan jati diri
cerminan sikap percaya diri.
P
tetap disesuaikan dengan enanaman sikap pada pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat
cara belajar anak usia dini penting dalam membangun karakter anak sejak dini melalui pembiasaan dan
yang dilaksanakan melalui keteladanan. Penanaman sikap ini menjadi prioritas utama dibandingkan
kegiatan menyenangkan dan dengan pengembangan pengetahuan
g dan keterampilan.
p Dalam kurikulum 2013
bermakna. Hal terpenting dalam PAUD pengembangan kompetensipetensi sikap mencakup seluruh aspek perkembangan,
pengembangan kompetensi artinya sikap berada di aspek
ek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial–
sikap adalah keteladan dari tim emosional, bahasa, dan seni. Di dalam struktur
strruktur kurikulum
kurrikulum
l 2013
201
013 3 PAUD
PAUD pengembangan
penge g mban
bangan
guru yang menjadi model bagi kompetensi sikap meliputi kompetensi sikap sspiritual
piritu
ual ddan
an ssikap
an ik ap sosial.
kap so
ossi
siia
a
all.
l.
anak didik. Tanpa keteladanan
pengembangan sikap baik akan Kompetensi Sikap Apa Saja
menjadi sia-sia. dalam Kurikulum 2013 PAUD?
Mengingat begitu pentingnya Kompetensi Inti Sikap
Pembiasaan harus dilakukan secara penanaman sikap dalam proses Kompetensi Inti yang terkait dengan sikap
konsisten dan terus menerus. penerapan Kurikulum 2013 terdiri atas Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritu-
Pendidikan Anak Usia Dini, maka al dan Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial.
dipandang perlu adanya panduan yang dapat dijadikan contoh inspiratif bagi para
guru dalam menanamkan sikap anak didik di Satuan PAUD masing-masing.
Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual
“Menerima ajaran agama yang dianutnya”
Pembiasaan melaksanakan salat
Mencerminkan kecerdasan spiritual sebagai
Anak-anak hidup dan sikap kesadaran mengenal agama yang dia-
tumbuh sesuai dengan nutnya.
kodratnya sendiri. Pendidik
hanya dapat merawat dan Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial
menuntun tumbuhnya
kodrat itu”. “Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin
tahu, kreatif dan estetis, percaya diri,
disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja
Ki Hajar Dewantoro
sama, mampu menyesuaikan diri, jujur,
dan santun dalam berinteraksi dengan
keluarga, pendidik dan/atau pengasuh,
dan teman, ”Mencerminkan kecerdasan Membiasakan diri untuk mengembangkan
kecerdasan sosial-emosional.
Membiasakan berkata
dan berbuat jujur
kepada siapa pun. Membiasakan salam dengan kesantunan terhadap guru, dan guru memberikan
contoh sikap santun terhadap anak dengan mensejajarkan pandangan dengan anak.
U
sia dini merupakan 1. Melalui contoh dan keteladanan
upaya membentuk karakter, tabiat,
masa kritis bagi 2. Dilakukan secara berkelanjutan
akhlak atau budi pekerti anak, ada
pembentukan 3. Menyeluruh pada semua aspek
beberapa hal yang perlu dilakukan perkembangan
karakter seseorang.
orang tua diantaranya. 4. Menciptakan rasa kasih sayang
Penanaman sikap sejak
dini merupakan kunci 1. Menegakkan disiplin secara ajek 5. Aktif memotivasi anak
6. Melibatkan pendidik, tenaga
utama untuk membangun • Anak harus diperkenalkan
kependidikan, orang tua, dan
bangsa. Hal ini dikarenakan dengan batasan-batasan. Anak masyarakat
pada Usia 0-6 tahun otak harus tahu mana batas-batasnya, 7. Adanya penilaian
berkembang sangat cepat apa yang menjadi tanggung g
hingga mencapai 80%. Pada jawabnya, dan apa yang bukan n
usia tersebut otak dapat merupakan tanggung jawabnya.
menerima dan menyerap • Ajak anak untuk membuat batasan-batasan tersebut, sehingga batasan
berbagai macam informasi tidak hanya dibuat oleh orang tua. Pengenalan batasan merupakan dasar
secara cepat sehingga apa Selalu bermain dalam kelompok untuk
membangun kerjasama. penegakan disiplin sehingga anak mengetahui perilaku yang seharusnya
yang distimulasikan pada dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
anak akan ia serap dengan optimal dan akan ia terapkan dalam kehidupannya.
• Orang tua harus memiliki dan menampilkan sikap dan perlakuan yang
Pengalaman anak pada tahun pertama kehidupannya menentukan kualitas ajek. Bila suatu saat melarang atau membolehkan tingkah laku tertentu,
kehidupannya di masa yang akan datang. Sehingga karakter anak-anak yang disaat lain ketika suatu perilaku terulang kembali, harus tetap pada sikap
terbentuk sejak sekarang akan sangat menentukan karakter bangsa di kemudian yang sama (tidak berubah).
hari. Karakter anak-anak akan terbentuk dengan baik jika dalam proses tumbuh 2. Terlibat penuh dalam membangun karakter anak
kembang mereka mendapatkan cukup ruang untuk mengekspresikan diri secara
Orang tua harus memiliki keinginan diri dan terlibat sepenuhnya
leluasa.
dalam menanamkan sikap pada anak. Begitu pula jika orang tua dalam
Keberhasilan seseorang di masyarakat sebagian besar ditentukan oleh kecerdasan kesehariannya mempraktikkan apa-apa yang akan ditanamkannya kepada
emosi sebesar 80%, dan kecerdasan kognitif sebesar 20% (Daniel Goleman). Pada usia anak. Contoh, orang tua ingin menanamkan berperilaku jujur, bertutur kata
kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia emas (golden sopan, serta bertanggung jawab. Namun, bila dalam keseharian ternyata
age) terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan orang tua justru menampilkan perilaku yang sebaliknya, apa yang akan
potensinya. Hasil penelitian Obsorn White dan Bloom menunjukkan bahwa sekitar terjadi dengan perkembangan jiwa anak? Anak akan mengalami suatu
50 persen keberagaman kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia kebingungan, mungkin juga konflik, karena ketidakajekan orang tuanya
empat tahun. Peningkatan 30 persen berikutnya terjadi pada usia delapan tahun, dalam berkata dan berperilaku. Inilah yang menjadikan alasan bagi anak
dan 20 persen sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. untuk tidak melakukan apa yang diinginkan orang tuanya.
Hasil penelitian 13 faktor penunjang keberhasilan di dunia kerja tergantung dari 3. Menjadi contoh yang baik atau teladan bagi anak
karakter seseorang. Sejatinya pendidikan karakter ini memang sangat penting dimulai Ingat, anak cenderung meniru perilaku orang tuanya dibandingkan
sejak dini. Sebab falsafah menanam sekarang menuai hari esok adalah sebuah proses hanya mendengarkan kata-katanya. Itulah mengapa orang tua harus juga
yang harus dilakukan dalam rangka membentuk karakter anak bangsa.
P
enanaman sikap tidak sekadar
dar memberi
KD MUATAN MATERI SOP SIKAP YANG TERTANAM pengetahuan baik dan
1.1 Pembiasaan mengucapkan Dapat dimasukan ke dalam Anak terbiasa selalu buruk, tetapi lebih pada
AllahuAkbar setiap melihat ciptaan SOP kegiatan harian mengucapkan kalimat 5 langkah yang perlu diperhatikan dalam
menumbuhkan kesadaran
Tuhan (pisang) AllahuAkbar setiap melihat menanamkan sikap pada anak:
dan menerapkan akan nilai
ciptaan Tuhan 1. Anak dikenalkan dengan perilaku dan nilai
Pembiasaan berdo’a sebelum makan Dapat dimasukan ke dalam Anak terbiasa selalu berdo’a
baik dan buruk dalam perilaku yang baik dan seharusnya (knowing the
SOP makan sehat setiap mau makan. sehari-hari. Oleh karena good),
2.1 Pembiasaan melakukan gerakan Dapat dimasukan ke dalam Anak terbiasa dan termpil dalam itu, penanaman sikap harus 2. Anak diajak membahas untuk memikirkan
kelenturan jari SOP Pijakan Saat bermain berbagai gerakan motorik halus dilakukan secara lembut dan dan mengerti mengapa ini baik dan itu
Pembiasaan makan buah-buahan Dapat dimasukan ke dalam Anak terbiasa mengonsumsi menyenangkan. Suasana dan tidak baik (thinking the good),
setiap hari SOP makan sehat. makan buah-buahan setiap hari. 3. Anak diajak merasakan manfaat bila
lingkungan yang aman dan
2.2 Pembiasaan memberikan waktu Dapat dimasukan ke dalam Anak terbiasa mengungkapkan perilaku baik itu diterapkan (feeling the
yang cukup anak untuk berekplorasi SOP Pijakan Saat bermain rasa ingin tahunya. nyaman, perlu diciptakan dalam
good), dan
dalam kegiatan main. proses penanaman nilai-nilai
4. Anak diajak melakukan perilaku yang baik
2.9 Pembiasaan senang berbagi pisang Dapat dimasukan ke dalam Anak terbiasa selalu berbagi sikap. Untuk memperdalam
SOP kegiatan harian makanan yang anak miliki..
(acting the good).
pemahaman sikap yang 5. Anak dibiasakan untuk menerapkan
2.4 Pembiasakan membuat karya yang Dapat dimasukan ke dalam Anak terbisa selalu membuat diharapkan, setiap nilai sikap
indah SOP Pijakan Saat bermain karya yang indah sikap baik dalam setiap kesempatan
yang telah dimasukkan ke dalamm (habituating the good).
Mengingat SOP sebagai sarana pengembangan karakter, seharusnya satuan PAUD rencana pembelajaran haruss
menyusun SOP sebagai kelengkapan KTSP diterapkan secara berkelanjutan..
Penanaman nilai sikap terus rus
diterapkan dalam bentuk pembiasaan
yang direncanakan secara matang oleh satuan PAUD. Sikap y a n g
diterapkan dimasukkan dalam RPPH atau dalam SOP. Misalnya pada RPPH hari
ini dicantumkan “berdoa sebelum dan sesudah makan”. Dalam RPPH minggu
depan “berdoa sebelum dan sesudah makan” tidak dicantumkan kembali, tetapi
dimasukkan ke dalam SOP sehingga kegiatan berdoa sebelum dan sesudah makan
terus diterapkan setiap kali anak menjelang dan setelah makan di setiap hari dan
sepanjang tahun.
Contoh sederhana, Guru menanamkan perilaku membuang sampah pada tempatnya.
1) Anak diajak mengamati halaman yang banyak sampah (kotor, banyak lalat,
bau, dan lain-lain.)
2) Anak diajak bicara tentang apa yang terjadi bila halaman kotor (lalat yang
kotor bisa menempel pada makanan yang mengakibatkan sakit perut).
g. Anak dipersilakan mencobakan kepada benda lainnya yang ada di c. Guru memperlihatkan cara
ruangan atau halaman. menyusun balok yang rapi
sesuai dengan presisinya.
5. Menanamkan “SIKAP KREATIF”
d. Mendiskusi dengan anak me-
Kegiatan: Membuat kue
ngapa menyusun balok harus
a. Guru menyiapkan bahan-bahan untuk membuat kue. rapi.
b. Anak-anak mengamati dan merasakan bahan-bahan yang tersedia. e. Anak mengemukakan penda-
c. Guru menuliskan resep dengan gambar atau kata sederhana. pat bagaimana agar hasil
karya menjadi rapi dan bersih. Guru memberikan kesempatan anak untuk
d. Anak secara bergilir menuangkan bahan sesuai dengan resep yang
menjelajahi balok dengan membangun bentuk/
ditulis atau yang dibacakan guru, lalu bersama-sama mengadoni bahan f. Anak membangun karya untuk menanamkan sikap estetis.
tersebut sehingga menjadi adonan yang siap dibentuk. gagasannya dengan balok unit.
e. Anak berdiskusi gagasan tentang bentuk adonan yang akan dibuat oleh anak. g. Guru menawarkan menggunakan asesoris untuk menambah keindahan
f. Guru menyampaikan aturan bahwa adonan tidak boleh kotor. dan keutuhan gagasan.
g. Anak diperkenankan untuk menggunakan bahan lainnya bila diperlukan. h. Guru memberikan penghargaan pada setiap hasil karya anak dengan
menekankan pada keindahan dan kerapian kerjanya.
d. Guru mengajak anak untuk a. Mendiskusikan tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan di supermarket.
Guru setiap hari membiasakan anak untuk
saling berbagi makanan yang makan bersama dalam membangun kepekaan b. Mendiskusikan aturan dan
dibawanya dan sikap peduli kepada temannya. perilaku yang diharapkan di
e. Guru mengucapkan terima kasih karena anak-anak sudah mau berbagi supermarket.
dan peduli dengan teman. c. Mencontohkan bersikap
f. Guru menawarkan kepada anak siapa yang akan memimpin doa sebelum tenang selama di situasi dan
makan. Kemudian mempersilakan makan bekal masing-masing. lingkungan baru.
g. Setelah makan guru mengajak semua anak untuk membereskan dan d. Mencontohkan sikap memilah
membersihkan kembali meja dan ruangan dari sisa-sisa makanan. Setelah yang harus dilakukan dan
semua rapi, guru mengajak anak bercerita tentang sikap ”peduli”. tidak boleh dilakukan.
12.Menanamkan “SIKAP TOLERAN” e. Bersikap sabar dan tenang
Kegiatan: bermain tebak-tebakan dalam kelompok kecil ketika harus mengantri dan
Guru memberikan pengalaman baru berbelanja
menunggu. di pasar modern, untuk menanamkan sikap
a. Guru mengajak anak bermain di halaman. Kemudan anak dibagi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.
f. Memperlihatkan kehati-
kelompok kecil.
hatian kepada orang yang belum dikenal.
b. Setiap kelompok harus menebak ciri-ciri yang disampaikan kelompok
g. Mempersilahkan anak berbelanja sesuai dengan keperluannya dan uang
lain.
yang tersedia.
c. Guru memperhatikan bagaimana anak berbagi gagasan dalam kelompok.
h. Setelah kegiatan guru menanyakan perasaan anak.
d. Guru memperhatikan cara kelompok menentukan dan mengambil
i. Guru memberikan penguatan berupa kata bangga karena anak-anak
kesimpulan tentang ”benda” yang akan ditebak kelompok lainnya.
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan peraturan berbeda.
e. Anak bermain tebak-tebakan. Satu kelompok menyebutkan ciri-ciri,
kelompok lain menebaknya.
a. Guru menyiapkan beberapa g. Apa kerugiannya bila ada anak yang tidak bertanggung jawab.
boneka dan panggung boneka. h. Guru menegaskan kembali apa yang harus dilakukan anak setelah
b. Anak-anak diminta duduk bermain, setelah makan, setelah bangun tidur, dan sebagainya.
tertib untuk mengikuti cerita i. Mengajak anak bernyanyi atau lainnya tentang tanggung jawab.
panggung boneka tentang
anak yang sopan. Contoh kegiatan penanaman sikap tanggung jawab cinta tanah air
c. Guru memainkan tokoh
Kegiatan: memasak makanan tradisional
boneka sebagai anak yang
berperilaku sopan dan a. Pendidik menanyakan berbagai macam makanan tradisional (klepon,
boneka yang menjadi tokoh geplak, ........) yang sudah dikenal anak.
anak tidak sopan. b. Pendidik menanyakan pada
Guru membiasakan anak untuk bermain panggung anak apa yang mau dimasak
d. Guru menerapkan kata
boneka dengan menjelajah sopan santun tokoh
”tolong, maaf, terima kasih, boneka, sebagai penanaman sikap sopan kepada anak. hari ini dan alat dan bahan-
permisi.” sebagai contoh bahan untuk memasak
perilaku sopan dengan nada rendah dan riang. misal membuat klepon.
e. Setelah selesai guru mengajak diskusi tentang tokoh mana yang disukai c. Anak-anak mengamati
anak, mengapa..? dan merasakan bahan-
f. Guru menanyakan pada anak perilaku sopan santun dan apa akibatnya bahan yang tersedia.
kalau tidak sopan santun. d. Pendidik menuliskan resep
g. Bagaimana kalau ada teman yang tidak sopan? dengan gambar atau kata
sederhana.
15.Menanamkan “ SIKAP TANGGUNG JAWAB”
e. Pendidik bersama anak Guru membiasakan anak untuk menyukai masakan
Kegiatan : Membereskan kembali mainan tradisional sebagai sikap tanggung jawab cinta
berdiskusi tentang rasa,
a. Guru mengajak anak tanah air.
tekstur, bentuk dari bahan
merapikan kembali mainan
yang sudah tersedia.
yang sudah digunakan sesuai
dengan tempat semula. f. Anak mengamati dengan melihat, meraba, merasakan bahan yang
sudah disediakan.
b. Setelah selesai anak diajak duduk
untuk mengikuti recalling. g. Anak secara bergilir menuangkan bahan sesuai dengan resep yang
ditulis atau yang dibacakan pendidik, lalu bersama-sama mengadoni
c. Guru mengucapkan terima ka-
bahan tersebut sehingga menjadi adonan yang siap dibentuk.
sih karena anak-anak sudah
bertanggung jawab mengem- h. Anak berdiskusi gagasan tentang bentuk adonan yang akan dibuat
balikan mainan ke tempat semula oleh anak.
sehingga ruangan rapi kembali. i. Pendidik menyampaikan aturan bahwa adonan tidak kotor.
d. Guru mendiskusikan penger- Guru setiap harinya membiasakan anak j. Anak diperkenankan untuk menggunakan bahan lainnya bila diperlukan.
tian tanggung jawab menurut untuk membereskan mainan ke tempat
k. Pendidik mempertajam gagasan anak dengan bertanya,” mengapa
semula setelah main.
pikiran anak. ini..?, untuk apa..?, apa yang terjadi bila..?, dan seterusnya.”
e. Anak mendiskusikan contoh perilaku tanggung jawab
P
a. Guru memainkan boneka tangan dengan tokoh si jujur dan si pembohong. enanaman sikap bukan kegiatan yang cukup dilakukan sekali-kali atau hanya
b. Tokoh si jujur mencerminkan perilaku yang tidak berbohong, menghargai dilakukan selintas saja, tetapi harus dilakukan terus-menerus sehingga menjadi
miliki teman, mengembalikan pembiasaan. Pembiasaan yang sudah dilakukan anak pun harus terus dikuatkan
benda yang bukan miliknya, hingga menjadi perilaku yang menetap atau karakter. Untuk itu perlu langkah serius
mengakui kesalahannya, untuk melakukan pembudayaan terhadap penanaman sikap pada anak.
dan meminta izin bila Pembudayaan berarti tindak lanjut dari 5 langkah yang diterapkan pada penanaman
menggunakan benda orang sikap seperti yang diuraikan sebelumnya, yaitu:
lain.
1. Mengetahui yang baik (knowing the good),
c. Setelah selesai bersama anak
Mengenalkan nilai karakterr
mendiskusikan
yang ingin tumbuh dalam
pengertian jujur menurut Budaya adalah akal
diri anak dimulai dengan
anak. budi. Berbudaya adalah
mengenalkan apa nilai mempunyai pikiran dan
mengapa harus jujur. yang baik tersebut. akal budi yang sudah
contoh perilaku jujur dan Kegiatan ini bisa dilakukan maju. Pembudayaan
tidak jujur. melalui bercerita dann adalah proses, cara,
dialog yang dipandu oleh eh
perbuatan membudayakan
(membiasakan suatu
pendidik. Misalnya untuk tuk perbuatan yang baik
tema tanaman, pendidik idik sehingga dianggap sebagai
Guru membiasakan anak untuk bermain panggung dapat mengajukan pertanyaan yaan berbudaya).
boneka dengan menjelajahi kejujuran tokoh terbuka tentang karakter yang
bo
boneka.
bertanggung jawab dalam
memelihara tanaman.
Contoh pertanyaan pendidik,
dik, ”Bagaimana cara
kita bertanggung jawab terhadap
h d ttanaman?”?”
Anak-anak harus didiik
tetapi mereka juga Setiap anak dapat memberi jawaban yang berbeda. Semua pendapat anak
harus dibiarkan untuk dihargai karena itu mencerminkan pemahaman peserta didik.
mendidik diri mereka
sendiri. 2. Memikirkan yang baik (thinking the good),
Anak perlu mengetahui mengapa dia harus berbuat baik. Misalnya kenapa
anak harus bertanggung jawab dalam memelihara tanaman, apa akibatnya
Ernest Dimnet
kalau anak tidak bertanggung jawab dalam memelihara tanaman. Jadi anak
tidak hanya menghafal kebaikan tetapi juga tahu alasannya. Membangun
penghayatan anak dengan melibatkan emosinya untuk menyadari
pentingnya menerapkan nilai karakter (bertanggung jawab).
P
edoman ini sesungguhnya mengukuhkan keyakinan kita semua bahwa mena-
Standar Operasional Prosedur dalam tatanan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
namkan sikap sejak usia dini seperti mengukir di atas batu, walaupun sulit,
Usia Dini bukan hanya menjadi lampiran dari KTSP, melainkan dokumen penting
hasilnya akan terpatri lama. Oleh karena itu, penanaman sikap menjadi tang-
yang memuat prosedur penanaman karakter anak-anak usia dini dibentuk. SOP
gung jawab bersama, antara orang tua, pendidik, pengasuh, masyarakat, dan
disusun oleh satuan PAUD dengan mengacu pada visi, misi, dan tujuan satuan.
pemerintah. Untuk itu, kebersamaan, keselarasan, dan kemitraan harus selalu di-
Contoh pembuatan SOP dipaparkan lebih jauh dalam Pedoman Penyusunan SOP.
galang untuk mencapai hasil yang diharapkan. Melalui tangan bapak ibu guru,
Sama halnya dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan anak yang pengelola dan pemerhati PAUD harapan melahirkan anak cerdas diperkokoh den-
dilakukan dengan cara yang menyenangkan, pengembangan sikap pun dilakukan gan sikap tangguh semoga segera terwujud.
dengan cara yang menyenangkan, jauh dari unsur paksaan dan tekanan. Pemaksaan
dan ancaman tidak akan mampu menumbuhkan kesadaran dan sikap positif anak.
Semoga. Terima kasih.
Salam
Penyusun
Ing ngarsa sung tuladha,
Ing madya mangun karsa
Tut wuri handayani.
Di depan memberi
contoh, di tengah
memberi semangat dan
di belakang memberikan
daya kekuatan.
Ki Hajar Dewantara
A, Koesoema, Doni, 2007, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global,
Grasindo, Jakarta.
Mulyana, Rohmat, 2004, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Alfabeta, Bandung.
Buwono X, Sultan Hamengku, 2007, Merajut Kembali Keindonesiaan Kita, Gramedia, Jakarta.
Tilaar, H.A.R., 2007, Mengindonesia Etnisitas & Identitas: Tinjauan dari Perspektif Ilmu
Pendidikan Bangsa Indonesia, PT Pineka Cipta, Jakarta.
Lincoln, Erik & Amalee, Irfan, 2008, 12 Nilai Dasar Perdamaian, Pelangi Mizan, Bandung.
Linda & Eyre, Ricard .Teaching Your Children Value, Missouri Department of Elementary and
Secondary Education, Jeferson City.Retrieved 18 March 2010 from www.dese.state.
mo.us.
Sulhan, Najib, 2006, Pembangunan Karakter pada Anak: Manajemen Pembelajaran Guru Menuju
Sekolah Efektif, Surabaya Intelektual Club, Surabaya.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta.
42