U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Diterbitkan oleh: menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
vi+ 38 hlm + foto; 21 x 28,5 cm sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
ISBN: Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
........-.......-........-.....-...... struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
Pengarah: konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Penyunting: tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Dra. Enah Suminah, M. Pd di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Tim Penulis:
kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Dwinita Yunus
Rahmitha P. Soendjodjo Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Yuke Indrati menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Desain/Layout:
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
Surya Evendi
juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Samsudin
antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Kontributor:
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
Ebah Suhaebah
guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Dumaria Simanjuntak
rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Foto-foto: satuan pendidikannya.
Dokumen Penulis
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Sekretariat: merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Noor Ilman Terima kasih.
Sari Rahayu
Jakarta, Oktober 2015
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,
ii PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI iii
Kata Pengantar Daftar Isi
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori, Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai
Daftar Isi ................................................................................................................ v
dengan contoh-contoh penerapannya.
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PAUD ........................................ 1
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD Standar Operasional Prosedur: Apa, Mengapa dan Bagaimana ................ 3
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan Apa Pengertian SOP? ..................................................................................... 3
kajian-kajian yang melandasinya. Apa Tujuan SOP? ............................................................................................ 4
Apa Fungsi SOP? ............................................................................................ 4
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang Mengapa perlu SOP? ..................................................................................... 5
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya Apa Syarat SOP? ............................................................................................. 6
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan Siapa yang membuat SOP? ............................................................................ 6
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, Kapan SOP diperlukan ................................................................................... 6
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka Bagaimana Menyusun SOP? ................................................................................. 7
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami Cara Penyusunan ............................................................................................ 7
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat SOP ................................ 10
penyempurnaan. Contoh Cara Memanfaatkan SOP .................................................................. 10
Jenis dan Daftar SOP Di Satuan PAUD ........................................................... 13
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan
Apa SOP yang bersifat khusus? ...................................................................... 14
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa Penutup ................................................................................................................. 16
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan Lampiran ................................................................................................................ 17
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.
iv PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI v
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR SATUAN PAUD
vi PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1
Standar Operasional Prosedur:
Apa, Mengapa, dan
Bagaimana
Apa Pengertian SOP?
SOP adalah langkah-langkah yang harus diikuti untuk menjalankan suatu
pekerjaan dengan berpedoman pada tujuan yang harus dicapai.
SOP merupakan acuan kerja dari sumber daya manusia yang ada di satuan
pendidikan untuk melaksanakan kegiatan yang akan mewujudkan visi dan
misi lembaga.
SOP memiliki tahapan atau tata cara yang sifatnya baku dan harus dilalui
untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu
2 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 3
Apa Tujuan SOP? Mengapa perlu SOP?
6 PROSEDUR A. PERSIAPAN PENYAMBUTAN
KERJA 1. Guru piket harus sudah datang di sekolah maksimal jam
SOP disusun dengan tujuan: SOP disusun dengan alasan: 7.15.
1 agar keseluruhan praktik kegiatan di setiap satuan PAUD dapat dilaksanakan 1. memperlancar petugas di 2. Guru piket menyiapkan dan membersihkan meja absen,
buku absen siswa, ball-point, serta memastikan lingkungn
sekitar gerbang dalam keadaan bersih.
secara optimal dan berkualitas. lingkungan satuan PAUD
B. PELAKSANAAN PENYAMBUTAN
dalam melaksanakan tugasnya. 1. Guru piket yang bertugas pada setiap harinya berjumlah
2 memandu kegiatan dari awal suatu kegiatan hingga akhir kegiatan tersebut dua orang.
Misalnya ingin menjadikan 2. Guru piket I bersiap menyambut setiap kedatangan
sehingga proses kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir peserta didik dan pengantar dengan sikap senyum,
anak yang sehat. Maka perlu ramah, sopan dan santun.
dapat dijalankan secara runut, teratur, dan produktif. 3. Guru piket I menyapa anak dan pengantar dengan mengu-
disusun SOP untuk kegiatan capkan salam, dengan posisi tubuh sejajar dengan anak.
3 menjaga konsistensi dan tingkat kinerja pendidik atau tim dalam satuan 4. Berkomunikasi dengan anak untuk menanyakan kabar dan
membiasakan makan, membiasa- perasaan anak hari ini yang dirasakan anak, sudah makan
pendidikan atau belum dengan posisi tubuh sejajar dengan anak.
kan untuk kebersihan diri dan 5. Guru piket I menanyakan kondisi fisik dan perasaan
4 mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi lingkungan anak kepada orang tua/pengantar termasuk obat yang
harus diminum bila diperlukan, informasi sarapan dan
makanan yang dibawa ke sekolah.
5 memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari petugas terkait 2. mempermudah penemuan ham- 6. Bila anak tidak diantar cukup lakukan prosedur point (3).
7. Sambil berjalan, guru piket I membuat catatan sesuai
6 melindungi satuan pendidikan batan yang mungkin muncul dengan kondisi siswa dan untuk selanjutnya catatan
SEKOLAH ALAM PELOPOR tersebut diberikan kepada guru kelas untuk ditindak
dan pendidik dari kesalahan TK – KOBER – TPA – SD dalam pelaksanaan tugas baik lanjuti sesuai prosedur
Jl. Kaktus Raya No. 100 Bumi Rancaekek Kencana Bandung
8. Guru piket I mempersilahkan dan membimbing anak
administrasi lainnya hambatan tersebut datangnya untuk mengisi absen sebara bergiliran pada buku absen
yang telah disediakan.
7 menghindari kegagalan/ Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembelajaran dari dalam maupun dari luar. 9. Cara absen, anak menulis sendiri namanya pada buku absen,
sebagai proses pembiasaan dan pengenalan keaksaraan awal.
kesalahan, keraguan, duplikasi NAMA LEMBAGA SEKOLAH ALAM KODE SOP /pros-002 3. mendisiplinkan semua pendidik 10. Setelah anak mengabsen, guru piket II membimbing anak
PELOPOR DOKUMEN
untuk menyeberang jembatan, sambil menginformasikan
dan inefisiensi UNIT PROGRAM 1. Taman Kanak- STANDAR Proses dan tenaga kependidikan sesuai dan menawarkan kegiatan-kegiatan jurnal pagi yang
Kanak diminati anak (untuk melatih dan membiasakan anak
2. Kelompok Bermain dengan aturan yang disepakati dalam mengambil keputusan).
Apa Fungsi SOP? 3. Taman penitipan
Anak bersama.
11. Guru piket II mengantarkan Guru piket II
mempersilahkan siswa melepas sepatu lalu manaruhnya
TGL DISYAHKAN 10 Juli 2014 TGL REVISI - di rak sepatu yang sudah disediakan
Fungsi SOP adalah: 4. membangun cara kerja yang 12. Guru piket II mempersilahkan siswa untuk masuk dan
meletakkan tas di lokernya kemudian guru piket II meng-
1 memperlancar tugas petugas/ 1 JUDUL SOP TATA LAKSANA PENYAMBUTAN KEDATANGAN lebih tertata dan disiplin. kondisikan anak untuk melakukan kegiatan jurnal pagi.
ANAK
pegawai atau tim kerja 5. membangun konsistensi atau
2 TUJUAN 1. Membangun kedekatan dan kenyamanan anak dengan guru
2 menjadi dasar hukum jika terjadi dan lingkungan sekolah.
keajegan perilaku pendidik yang
2. Membangun kemampuan komunikasi anak.
penyimpangan 3. Membiasakan berkata dan bersikap sopan dan ramah. diperlukan dalam mengembangkan karakter anak.
3 mengetahui dengan jelas 4. Membangun komunikasi guru dengan orangtua atau
pengantar. 6. memastikan semua orang yang ada di satuan PAUD memiliki standar
hambatan-hambatannya dan 3 REFERENSI 1. PERMENDIKBUD No. 137 Tahun 2014 tentang Standar
mudah dilacak Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. yang sama dalam melayani dan memfasilitasi anak belajar.
2. PERMENDIKBUD No. 146 Tahun 2014 tentang
4 mengarahkan petugas untuk Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. 7. memudahkan dalam pengkaderan bagi pendidik baru untuk mengenal
3. Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga cara membe-rikan layanan di satuan PAUD tersebut.
sama-sama disiplin dalam
4 PIHAK-PIHAK 1. Guru Piket,
bekerja TERKAIT 2. Kepala PAUD, 8. menjadi informasi terbuka bagi tenaga pendidik, kependidikan dan
5 menjadi pedoman dalam 3. Pengantar Siswa,
a,
orang tua tentang layanan yang baik dan sistematis.
4. Siswa
melaksanakan pekerjaan rutin 5 DOKUMEN 1. Buku Kehadiran
n Guru,
9. menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komuinikasi dan
6 memudahkan dan menjelaskan 2. Buku Kehadiran Siswa,
n Siswa
a,
3. Jadwal Piket, pengawasan dan menjadikan pekerjaan doselesaikan secara konsisten.
proses suatu kegiatan oleh 4. Catatan Perkembangan
mbangan Anak
n An
Anaak
n
semua pihak
4 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 5
10. Meningkatkan percaya diri pendidik dalam bekerja dan tahu apa yang harus
dicapai dalam setiap pekerjaan
11. Dapat dipergunakan sebagai salah satu alat training dan bisa digunakan untuk
mengukur kinerja pegawai
Bagaimana
Apa syarat SOP yang baik?
Menyusun SOP?
SOP yang disusun harus memenuhi syarat:
1. mudah dilaksanakan oleh seluruh pendidik
2. memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan Cara Menyusunan
3. memuat langkah-langkah jelas yang harus dilakukan.
SOP disusun dengan langkah sebagai berikut.
4. memperhatikan Visi, misi, dan tujuan satuan PAUD, cita-cita yang ingin 1. Tetapkan kompetensi yang ingin dicapai dan karakter yang
diwujudkan dalam visi dan tujuan harus dimasukkan ke dalam jadwal. ingin dibentuk dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD yang
Siapa yang membuat SOP? sudah ditetapkan sebelumnya dan disesuaikan dengan
indikatornya, misalnya
1. SOP wajib dibuat oleh setiap satuan PAUD sebagai pengendali pelaksanaan
pengembangan sikap mandiri
kurikulum. Pendidik sebagai penggerak utama dalam proses pembelajaran yang
mengkoordinasikan kegiatan sejak kedatangan hingga kepulangan. Pendidik berperilaku hidup sehat
harus menjadi tim yang kompak, siapa pun yang bertugas harus konsisten pengembangan kemampuan motorik halus (kegiatan
dalam melaksanakan SOP yang telah disusun. melipat berbagai bentuk)
2. SOP tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak tetapi juga untuk pendidik, 2. Tentukan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan
pengelola, termasuk tenaga lain yang ada di satuan PAUD, misalnya tenaga kompetensi yang telah ditetapkan, misalnya:
kebersihan dan tenaga administratif.
Kapan SOP diperlukan kompetensi kegiatan
1. SOP harus sudah tersusun sebelum suatu pekerjaan dilakukan Pengembangan sikap mandiri Anak menuju ruang kelas sendiri.
2. SOP dapat digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan Cuci tangan sebelum dan sesudah
dengan baik atau belum Berperilaku hidup sehat
melakukan kegiatan.
3. Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja
Pengembangan kemampuan
yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja. kegiatan melipat kertas berbagai bentuk.
motorik halus
6 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 7
3. Tentukan tujuan untuk setiap kegiatan yang telah dipilih SOP
Cara Mencuci tangan
kompetensi kegiatan tujuan
1. Basahilah kedua telapak tangan setinggi
Pengembangan sikap Anak menuju ruang kelas Menumbuhkan sikap
pertengahan lengan memakai air yang mengalir,
mandiri sendiri. mandiri pada anak ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut.
Cuci tangan sebelum
Anak dapat mencuci
Berperilaku hidup sehat dan sesudah melakukan
tangan untuk hidup sehat
kegiatan.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan
Anak berkembang secara bergantian.
Pengembangan
kegiatan melipat kertas kemampuan motorik
kemampuan motorik
berbagai bentuk halusnya dan
halus
pengembangan seninya
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari
hingga bersih.
Membangun minat anak dan mampu beradaptasi
dengan lingkungan PAUD, mengenalkan simbol
Jurnal pagi
negara dan lagu kebangsaan serta kecintaan pada
tanah air 4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan
mengatupkannya.
4. Susunlah langkah-langkah yang akan dilakukan untuk setiap jenis kegiatan
yang akan dilakukan. Dari setiap kegiatan perlu dibuatkan SOP untuk
implementasinya. Sebagai contoh dapat dilihat pada bagian berikut.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
SOP
Anak menuju ruang kelas sendiri
Tentukan batas orang tua mengantar anak
Guru berdiri di batas pengantaran anak 6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian
gosok perlahan.
Anak memberi salam perpisahan kepada orang tua
Anak memberi salam kepada guru yang menunggu di batas pengantaran
Anak berjalan sendiri ke ruang kelasnya 7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara
bergantian dengan cara memutar, kemudian
Anak membuka sepatu dan menaruhnya di rak sepatu diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
Anak meletakkan tas/bekalnya di lokernya masing-masing dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan
memakai handuk atau tisu.
8 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 9
H
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam percaya diri, ramah, sopan, menyesuaikan diri
ri
m
membuat SOP dengan suasana baru, dsb. Guru piket haruss
memahami apa yang akan dibangun melalui ui “Pekerjaan
1. SOP harus sesuai dengan budaya dan sistem satuan proses penyambutan. Hal yang diperhatikan n
“Anak-anak pendidikan itu sendiri
yang paling
pada saat penyambutan adalah reaksi anak k
seperti semen sulit dalam
2. SOP menekankan pada pembentukan sikap u
saat datang; apakah riang, murung, lesu, atau
basah. Apapun sebagai dasar bagi pengembangan karakter yang lainnya. Kondisi ini harus diperhatikan agarr
pandangan
yang jatuh kuat. Pembentukan sikap memerlukan waktu yang kondisi tersebut tidak terbawa sampai anak k anak hari ini
padanya akan panjang sehingga terbentuk pembiasaan yang mengikuti kegiatan selanjutnya karena akan n adalah belajar
membuat kesan
baik. Oleh karena itu, proses pembentukan sikap mempengaruhi emosi anak. perilaku yang
(membekas) “.
dilakukan melalui pembiasaaan yang konsisten Sedapat mungkin guru piket penyambutan anak k baik tanpa
diterapkan oleh semua unsur di satuan PAUD, menunjukkan sikap ramah, riang, dan bersikapp melihat contoh
Dr. Haim Ginott dilaksanakan dengan menyenangkan tanpa seperti perilaku yang diharapkan dari anak.
pemaksaan. Krathwohl mengemukakan bahwa
apapun“.
3. Jurnal Pagi
pembentukan sikap dimulai dari menerima, Fred
Jurnal pagi diisi dengan kegiatan bersama a Astaire
merespons, hingga melaksanakan secara terus-
seluruh kelompok anak (kelompok besar), ),
menerus hingga terinternalisasi dalam perilaku
al
diisi dengan kegiatan menyanyi lagu nasional
anak.
termasuk mengenalkan lagu Indonesia Raya, a,
3. Penyusunan SOP dilakukan oleh guru sebelum kegiatan akan dilakukan. yel-yel satuan PAUD, tepuk PAUD, puisi, cerita pendek, dll. Jurnal pagi untuk
membiasakan anak dalam kelompok besar, mengondisikan anak siap belajar,
Contoh Cara Memanfaatkan SOP mendisiplinkan anak, sekaligus menunggu kehadiran semua anak. Jurnal
pagi juga dapat diisi dengan mengenalkan upacara bendera sederhana,
1. Dalam memanfaatkan SOP, guru perlu menyesuaikan dengan perencanaan
membiasakan anak mengenal lambang negara.
kegiatan yang sudah disusun oleh guru. Sesuai dengan SOP penataan
lingkungan main, baik di dalam maupun di luar, guru perlu menyiapkan 4. Materi Pagi
seluruh alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut. SOP Materi pagi disesuaikan dengan kegiatan yang ingin dibiasakan di satuan
penataan alat bermain dimaksudkan untuk menyiapkan tempat, alat dan PAUD. Materi pagi bisa diisi dengan pembiasaan shalat dhuha, membaca iqro,
bahan yang akan digunakan anak sesuai dengan rencana pembelajaran dapat juga diisi dengan pembiasaan merawat lingkungan, misalnya, menyiram
yang sudah dibuat dengan memperhatikan sikap yang ingin dikembangkan, tanaman, memberi makan binatang peliharaan, dan membersihkan lingkungan.
pengetahuan yang akan dikenalkan, dan keterampilan yang ingin dikuasai
5. Bermain Motorik Kasar
anak, misalnya perencanaan kegiatan yang disusun guru dimaksudkan akan
Bermain motorik kasar merupakan bagian penting untuk melatih kekuatan
mendorong anak mengenal berbagai bentuk geometris, jumlah bilangan,
otot, koordinasi gerakan, kelenturan, keluwesan, dan pelepasan energi anak
ukuran besar-kecil, kemampuan berbahasa, saling berbagi, latihan motorik
agar dapat lebih fokus. Bermain motorik kasar dapat dilakukan secara terpimpin
halus.
oleh guru, misalnya dengan membuat permainan tradisional, atau dapat pula
2. Penyambutan kedatangan anak dilakukan oleh guru piket atau setiap
atas inisiatif anak tetapi dengan pengawasan guru.
guru kelompok. Penyambutan kedatangan anak membangun sikap
10 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 11
6. Kudapan (snack) Pagi kegiatan ini dapat dilakukan pada saat jurnal siang ataupun di inti. Hal
Kudapan pagi dimaksudkan pemberian makanan ringan, jika lembaga ini disesuaikan dengan perencanaan yang dibuat guru.
PAUD tidak menyediakan makanan ringan, dapat juga hanya 11. Penutupan
memberikan waktu anak untuk minum. Karena telah melakukan Penutupan dimaksudkan kegiatan akhir di hari itu. Kegiatan penutupan
kegiatan motorik kasar yang mengeluarkan banyak energi dan air, untuk me-review keseluruhan kegiatan yang dilakukan anak pada hari
anak harus dikembalikan cairan tubuhnya agar tidak terjadi dehidrasi. tersebut. Pembiasaan penutupan minimal membiasakan:
7. Kegiatan Pembukaan Bercerita
Sesuai dengan karakteristik kegiatan pembukaan, minimal kegiatan Pesan-pesan misalnya pesan moral maupun pesan untuk dikerjakan
yang dilakukan adalah untuk membiasakan: di rumah
membaca buku Informasi kegiatan besok
menyampaikan aturan bermain Berdoa sebelum pulang.
berdoa sebelum belajar 12. Penjemputan
8. Kegiatan Setelah Bermain Kegiatan anak menunggu orang tua atau yang ditunjuk keluarga untuk
Pembiasaan yang dapat dilakukan setelah bermain yang dilakukan kembali ke rumah. Hal-hal yang harus diperhatikan misalnya untuk
pada saat kegiatan inti maupun kegiatan lainnya minimal: bersabar menunggu, sopan santun dan disiplin.
membereskan mainan Jenis dan Daftar SOP di Satuan PAUD
berdoa setelah bermain
Sekolah dapat menyusun daftar SOP yang diperlukan oleh setiap satuan
bercerita tentang pengalaman bermain
pendidikan. SOP disesuaikan dengan kebutuhan setiap satuan pendidikan.
9. Makan Sehat Beberapa contoh SOP yang dapat disusun seperti pada contoh di atas. SOP
Makan sehat ditekankan untuk dikonsumsi anak sekalipun makanan dapat dibuat untuk kegiatan yang sifatnya umum dan khusus. SOP yang
tersebut dibawa anak sebagai bekal dari rumah. Hal penting yang harus bersifat umum misalnya:
dilakukan guru adalah mengontrol apakah makanan bekal yang dibawa
anak memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan 1. SOP Penataan Alat Bermain
anak. Sikap, pengetahuan dan keterampilan anak yang diharapkan 2. SOP Penyambutan Kedatangan Anak
berkembang dilakukan pada kegiatan makan antara lain berdoa, mencuci
3. SOP Jurnal Pagi/Kegiatan Pembukaan
tangan sebelum dan sesudah makan, saling berbagi dengan teman,
mengenalkan ciri makanan yang baik untuk dimakan, membereskan alat 4. SOP Bermain Motorik Kasar
makan, dan membersihkan ruangan dari sisa-sisa makanan. 5. SOP Makan Kudapan (Snack)
10. Kegiatan Motorik Halus 6. SOP Makan Sehat dan Pembiasaan
Kegiatan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus dilakukan Kebersihan Diri
melalui berbagai kegiatan seperti menggambar bebas, menulis apa yang 7. SOP Kegiatan Istirahat
dia pikirkan walaupun tulisannya belum dapat dipahami, kegiatan-
8. SOP Kegiatan Penutup
kegiatan lain untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak
yang mendukung kemampuan mengenal keaksaraan awal. Kegiatan- 9. SOP Penjemputan Anak
SOP yang bersifat khusus adalah SOP yang disusun · SOP Penataan Kegiatan Pengaman
disesuaikan dengan kriteria atau karakteristik d. SOP untuk yang menggunakan model
satuan pendidikan misalnya pembalajaran area, antara lain:
1. SOP untuk model pembelajaran yang digunakan
· SOP Penentuan Area yang akan
2. SOP untuk satuan pendidikan yang bercirikan dilaksanakan/dibuka
keagamaan
· SOP Penataan Area agama
3. SOP untuk puncak tema
· SOP Penataan Area Balok
Contoh SOP khusus
· SOP Penataan Area Berhitung/Matematika
1. SOP satuan pendidikan disesuaikan dengan
model pembelajaran yang digunakan · SOP Area IPA
14 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 15
LAMPIRAN
Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan optimal, diyakini bahwa d. Menjadikan anak beragama sejak dini
penerapan Kurikulum 2013 PAUD di setiap satuan pendidikan PAUD akan e. Terciptanya iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan
memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan pelindungan anak
anak yang dititipkan di satuan pendidikan PAUD bersangkutan. Akumulasi
dari dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia kelak menjadi
Program yang ada di TK Kenanga
anak yang cerdas secara komprehenshif.
16 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 17
Contoh jadwal harian yang ada di TK Contoh Standar Operasional Prosedur
Kenanga (SOP) beberapa program yang ada di TK
Kenanga
JADWAL HARIAN TAMAN KANAK-KANAK KENANGA
1. SOP PENATAAN ALAT MAIN
JAM KEGIATAN
07.00 Penataan lingkungan main Nama
TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-001
07.30 – 08.00 Proses penyambutan kedatangan anak
Lembaga
Pihak-pihak
4 Guru sentra/area/kelompok
Terkait
5 Dokumen RPPH
18 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 19
2. SOP PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK
· 30 menit sebelum anak datang, pendidik
sudah menyiapkan alat main yang akan Nama
TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-002
digunakan. Lembaga
· Lingkungan belajar yang akan digunakan TAMAN KANAK-
Unit Program Standar Proses
di dalam ruang (indoor) dan di luar ruang KANAK
(outdoor) harus bersih, aman, nyaman, dan Tanggal
10 Juli 2014 Tanggal revisi ...............
disahkan
menyenangkan.
· RPPH yang sudah dibuat harus menjadi acuan 1 Judul Penyambutan Kedatangan Anak
untuk penataan alat main · Membangun kenyamanan anak dengan guru dan
· Penataan alat bermain harus mewakili 3 jenis lingkungan (2.11)
2 Tujuan · Membangun kemampuan berkomunikasi (3.11)
main, yaitu main sensorimotor, main peran,
· Membiasakan berkata dan bersikap sopan dan
dan main pembangunan, untuk memberikan ramah(2.14)
pengalaman bermain yang beragam serta
• Permendiknas no. 146 tahun 2014
harus mendukung perkembangan bahasa, 3 Referensi
• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
kognitif, dan sosial-emosional anak
4 Pihak-pihak Terkait Guru piket, Kepala PAUD, pengantar anak, Anak
· Peletakan alat main harus tepat sehingga
6 Prosedur Kerja
anak bisa memusatkan perhatian pada Buku kehadiran guru, buku kehadiran anak, jadwal
5 Dokumen
kegiatan yang dilakukannya piket, catatan perkembangan anak
· Pastikan alat main ditata di area yang aman.
· 15 menit sebelum anak datang, guru piket sudah
Jika bermain menggunakan air, pastikan siap dan berdiri di depan pintu masuk sekolah
bahwa lantai di area tersebut tidak licin · Guru piket menyambut anak dengan senyuman
sehingga tidak mudah terpeleset. ramah
· Guru piket menyapa (mengucapkan salam) dan
· Alat main yang disediakan harus bisa
berkomunikasi dengan anak (menanyakan kabar
digunakan dengan berbagai cara sehingga dan perasaan anak hari ini) dengan posisi tubuh
menumbuhkan kreativitas anak. sejajar dengan anak.
· Alat main yang disiapkan harus dalam · Guru piket menanyakan kepada orang tua/
pengantar mengenai kondisi fisik dan perasaan
kondisi baik, lengkap jumlahnya, tidak retak/ 6 Prosedur Kerja
anak, termasuk obat yang harus diminum bila
membahayakan. diperlukan.
· Alat dan bahan main serta buku ditata pada · Bila anak tidak diantar, guru piket secara langsung
tempat yang mudah dijangkau oleh anak. menanyakan dan mengecek keadaan anak.
· Catat seluruh informasi mengenai kondisi anak
· Disiapkan celemek tidak tembus air untuk
dan segera ambil tindakan sesuai dengan
digunakan saat anak bermain air prosedur
· Guru piket mempersilahkan anak meletakkan tas
· Saat beres-beres harus disediakan tempat/
di loker, melepas sepatu dan menaruhnya di rak
wadah untuk menyimpan mainan sesuai
sepatu yang sudah disediakan.
dengan kategorinya
20 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 21
3. SOP KEGIATAN CUCI TANGAN
1. Basahilah kedua telapak
tangan setinggi perte-
Nama
TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-005 ngahan lengan me-
Lembaga
makai air yang mengalir,
ambil sabun kemudian
Unit TAMAN KANAK-
Standar Proses usap dan gosok kedua
Program KANAK
telapak tangan secara
lembut.
Tanggal
10 Juli 2014 Tanggal revisi ...............
disahkan 2. Usap dan gosok juga ke-
dua punggung tangan
1 Judul 7 langkah mencuci tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari ta-
· Membiasakan untuk mencuci tangan (2.1) ngan, gosok sela-sela
· Membiasakan untuk tertib (2.6) jari hingga bersih
22 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 23
4. SOP KEGIATAN SIKAT GIGI 1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi ber-fluor
2. Kumur-kumur
Nama
TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-005
Lembaga 3. Sikat semua
permukaan
TAMAN KANAK- gigi, maju
Unit Program Standar Proses
KANAK mundur,
pendek-
Tanggal
10 Juli 2014 Tanggal revisi ............... pendek 8 kali gerakan, rahang atas dan
disahkan
rahang bawah
1 Judul Menyikat gigi agar gigiku sehat 4. Permukaan sikat gigi menghadap langit
langit dan lidah
· Membiasakan untuk menyikat gigi (2.1)
5. Sikat permukaan
· Membiasakan untuk tertib (2.6) gigi menghadap
· Membiasakan untuk bertanggung jawab pipi dan bibir
2 Tujuan
dengan kebersihan diri (2.1) atas dan bibir
6 Prosedur Kerja bawah
· Membiasakan untuk bertanggung jawab
terhadap kesehatan tubuh (2.12)
24 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 25
5. SOP PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Memar: merupakan kondisi akibat adanya
trauma/benturan dengan benda keras.
Nama Bisa berbentuk benjolan pada bagian yang
TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-005
Lembaga terantuk, kadang disertai warna kebiruan. Cara
mengatasinya:
Unit TAMAN 1. Memberikan kompres dingin pada bagian
Standar Proses
Program KANAK-KANAK yang terbentur untuk mencegah bertambah
banyaknya darah yang merembes ke jaringan
Tanggal
10 Juli 2014 Tanggal revisi ............... dan juga untuk mencegah pembengkakan
disahkan
(udema)
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di 2. Perhatikan pada hari berikutnya bengkak
1 Judul
Sekolah berkurang atau tidak. Untuk mengurangi/
· Membiasakan untuk menjaga keamanan diri menghilangkan pembengkakan dilakukan
(2.1) kompres panas selama 3-5 menit tujuannya
untuk melebarkan pembuluh darah setempat,
· Membiasakan untuk tertib (2.6)
setelah itu diganti dengan dikompres dingin
· Membiasakan untuk bertanggung jawab 6 Prosedur Kerja selama 1 – 2 menit. Lakukan sebanyak 4
2 Tujuan
terhadap kesehatan tubuh (2.12) -5 kali sehari sampai bengkak menghilang.
· Mengetahui cara hidup sehat (3.4) Ketika melakukan kompres panas pastikan
suhu panas tidak sampai menimbulkan luka
· Mampu menolong diri sendiri untuk hidup
bakar. Kompres panas dilakukan dengan
sehat (4.4)
menggunakan kantong air panas atau salep/
• Permendiknas No. 146 tahun 2014 krim pemanas kulit.
• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Luka parut: biasanya disebabkan karena adanya
benda keras yang merusak permukaan kulit
3 Referensi • Kostelnik J. Marjorie et all (2007). misal jatuh saat berlari. Cara mengatasinya:
Developmentally Appropriate Curriculum Best
1. Hentikan pendarahan yang terjadi dengan
Practices in Early Childhood Education (4th ed.).
cara menekan bagian yang mengeluarkan
USA: New Jersey.
darah dengan menggunakan kain kasa steril
Pihak-pihak atau saputangan/kain bersih.
4 Guru kelompok/wali kelas
Terkait 2. Dengan menggunakan air dan sabun
bersihkan daerah sekitar luka. Jika ada kerikil,
5 Dokumen Catatan perkembangan anak kayu, atau benda lain di luka, keluarkan.
26 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 27
Setelah itu luka dibersihkan dengan kasa mineral (gliserin/parafin cair) atau obat tetes
steril atau benda lain yang cukup bersih. telinga, kemudian miringkan dan amati
Setelah bersih berikan anti infeksi lokal benda asing tersebut keluar atau tidak. Kalau
seperti povidon iodin atau kasa anti-infeksi. tidak keluar harus segera dirujuk ke rumah
Bila luka yang terjadi terlalu dalam, segera sakit.
rujuk ke rumah sakit.
3. Jika mata kemasukan debu, bisa
Mimisan atau pendarahan hidung. menggunakan cairan pencuci mata atau
Diatasi dengan cara: dengan mengalirkan air bersih.
1. Anak yang mimisan didudukkan sambil agak 4. Ada benda asing di kulit misal duri. Jika
menunduk, cuping hidung kiri dan kanan ujungnya masih teraba cabut dengan
dipencet bersama-sama, bernapas melalui alat penjepit yang telah dibersihkan/
mulut. Tunggu sampai 10 menit. disucihamakan. Bila halus, duri bambu/kaktus/
2. Bila darah masih keluar, segera rujuk ke ulat bulu dapat dengan menggunakan plester
rumah sakit. yang ditempelkan pada kulit yang tertancap
3. Menggunakan daun sirih sebagai cara duri halus, kemudian plester dicabut dengan
tradisional juga bisa dilakukan. Daun cepat. Lakukan berulang-ulang sampai duri/
sirih dapat menghentikan pendarahan bulu halus tercabut semua
karena daun sirih mengandung zat yang
5. Jika mendapat gigitan hewan, cuci bekas
menyempitkan pemburuh darah.
gigitan dengan air bersih dan sabun, beri
Kemasukan benda asing. antiseptik balut, dan rujuk ke rumah sakit.
Kemasukan benda asing adalah adanya benda
6. Jika mendapat sengatan serangga, segera
yang tidak biasa di dalam tubuh misalkan duri
lepas serangga dari tempat gigitannya
menusuk dan tertinggal dalam kulit, hidung atau
dengan menggunakan minyak pelumas atau
telinga kemasukan biji-bijian, telinga kemasukan
terpentin atau minyak cat kuku. Setelah
serangga, saluran nafas tersumbat makanan.
terlepas luka dibersihkan dengan sabun dan
Cara mengatasinya:
diolesi calamin atau krim antihistamin. Bila
1. Apabila benda yang masuk tidak terlalu tersengat lebah, ambil sengatnya dengan
besar, usahakan untuk bersin, caranya dengan jarum halus, bersihkan dan oleskan krim
mencium bubuk merica. Jika tidak berhasil antihistamin atau kompres es bagian yang
dibawa atau dirujuk ke rumah sakit. Jangan tersengat. Jika muncul tanda-tanda seperti
mengorek atau menyemprot dengan air mual dan mutah, pucat apalagi sampai sesak
karena bisa lebih berbahaya. napas segera rujuk ke rumah sakit.
2. Jika ada benda asing di telinga harus
dikeluarkan dengan meneteskan minyak.
28 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 29
1. Pastikan semua anak dalam kelompok sudah
6. SOP KEGIATAN MAKAN DI TK KENANGA mencuci tangan dengan bersih dan benar
2. Pastikan semua anak sudah ada dalam
Nama kelompoknya
TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-005
Lembaga 3. Anak menghitung jumlah orang dalam
kelompok dan pastikan jumlah alat makan
yang diperlukan
TAMAN KANAK-
Unit Program Standar Proses 4. Anak secara bergiliran menyiapkan alat
KANAK
makan sesuai dengan jumlah tempat yang
Tanggal tersedia.
10 Juli 2014 Tanggal revisi ...............
disahkan 5. Pastikan semua anak sudah duduk di
tempatnya, saat guru mengenalkan
1 Judul Kegiatan Makan
menu makan dan kandungan gizi yang
dibutuhkan tubuh.
· Membiasakan untuk mencuci tangan (2.1) 6. Apabila anak membawa makanan dari
rumah, ceklah apakah makanan sudah
· Mengenal berbagai jenis makanan dan memenuhi aturan yang ditetapkan lembaga
kegunaannya untuk tubuh (2.1) 7. Anak dibiasakan untuk berbagi bekal yang
· Mengenal matematika (berhitung, konsep dibawanya.
satu ke satu, bentuk, warna, rasa, dll) (3.6) 8. Membiasakan anak bersyukur atas makanan
· Membiasakan untuk bersyukur pada yang tersedia.
6 Prosedur Kerja
Tuhan (doa) (1.2) 9. Berdoa sebelum makan dipimpin oleh anak
secara bergantian setiap harinya. Makan
2 Tujuan · Membiasakan untuk berbagi (2.9)
dengan tertib dan tidak berceceran
· Membiasakan untuk tertib (2.6) 10. Anak mengambil makanan sesuai dengan
· Membiasakan untuk bertanggung jawab kebutuhan dan tidak menyisakan makanan
dengan makanan (2.1) yang diambilnya
11. Kenalkan pada anak cara menggunakan alat
· Membiasakan untuk bersih lingkungan
makan yang benar dan sopan santun saat
(2.1) (2.6)
makan.
· Membiasakan untuk bertanggung jawab 12. Berdoa setelah selesai makan dan
terhadap alat makan (2.12) mengucapkan syukur.
13. Selesai makan anak menyimpan kembali
alat makan ke tempat semula. Jika
• Permendiknas No. 146 tahun 2014 memungkinkan anak diajak mencucinya.
3 Referensi
• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga 14. Sehabis makan anak harus membersihkan
kembali tempat yang sudah digunakan agar
Pihak-pihak tidak ada sisa makanan yang tercecer.
4 Guru kelompok 15. Setelah makan anak mencuci tangan dan
Terkait
menggosok gigi dengan tertib.
16. Ajaklah anak untuk mengikuti kegiatan
5 Dokumen Catatan perkembangan anak
transisi.
30 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 31
7. SOP KEGIATAN PIJAKAN SEBELUM MAIN
1. Anak duduk dalam bentuk lingkaran atau
duduk merapat tetapi dalam suasana tidak
Nama
TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-006 berdesakan, posisi guru di depan menghadap
Lembaga
ke anak.Menyapa anak untuk memulai
Unit TAMAN KANAK- kegiatan
Standar Proses
Program KANAK 2. Anak berdoa sebelum melakukan kegiatan
Tanggal 3. Bertanya kepada anak tentang hal-hal yang
10 Juli 2014 Tanggal revisi ............... dilakukan hari kemarin
disahkan
4. Menanyakan perasaan anak hari ini untuk
1 Judul Pijakan sebelum bermain mengenal perasaan anak
5. Memberitahukan bila ada sesuatu yang tidak
· Membiasakan untuk berdoa sebelum
biasa terjadi hari ini, misalnya ada tamu, ada
melakukan kegiatan (4.1) guru yang tidak masuk sehingga digantikan
· Mengembangkan kemampuan berbahasa oleh guru lainnya
(kosakata baru, mengungkapkan bahasa) (3.11) 6. Mengenalkan tema dan konsep hari ini dan
· Mengembangkan sikap percaya diri (2.5) mempersilakan anak mengamati, bertanya
tentang tema yang dikenalkan.
· Mengembangkan sikap menghargai orang lain 7. Siapkan buku yang sesuai dengan tema agar
yang berbicara (2.10) anak bisa mencari informasi dan bertanya
· Mengembangkan kemampuan mengamati, yang terkait dengan tema.
menanya, mencobakan untuk mencari tahu 8. Membacakan buku sesuai denantema untuk
6 Prosedur Kerja membangun ide bermain.
· Mengenalkan konsep pengetahuan sesuai
9. Mengembangkan kosakata dan menanyakan
dengan tema dan RPPH yang disusun
2 Tujuan pendapat anak tentang arti kata yang
· Mengembangkan kemampuan fokus pada tema dimaksud.
dan kegiatan yang dilakukan (2.12, 3.13) 10. Mendiskusikan ide bermain apa yang akan
· Membiasakan anak disiplin mengikuti aturan dibuat anak dengan alat dan bahan yang
tersedia.
(2.6)
11. Memberikan contoh secara tepat untuk
· Membiasakan anak berani melakukan kegiatan baru yang belum dimengerti anak.
tantangan baru(2.2, 2.5) 12. Membangun aturan main bersama anak
· Membiasakan anak untuk berkata santun 13. Mengulang kembali aturan di sentra:
(menggunakan kata terima kasih, maaf, · pilih kegiatan
tolong). (2.14, 3.2) · selesaikan kegiatan
· Mengembangkan kemampuan menentukan · perlihatkan hasil karya pada pendidik
pilihan sendiri (2.5, 2.8) · merapikan alat yang sudah digunakan
· pilih kegiatan lainnya.
• Permendiknas No. 146 tahun 2014 14. Anak memilih mainan sesuai dengan
3 Referensi
• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga minatnya
Pihak-pihak 15. Mengelola kegiatan pemilihan mainan
4 Guru sentra
Terkait dengan menerapkan permainan yang menarik
5 Dokumen Catatan perkembangan anak 16. Mempersilakan anak mulai bermain.
32 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 33
10. SOP KEGIATAN PIJAKAN SELAMA MAIN
1. Melakukan (pengamatan) dan membuat
Nama catatan perkembangan anak.
TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-007
Lembaga 2. Memberikan waktu bermain selama (45
Unit TAMAN KANAK- menit – 1 jam)
Standar Proses
Program KANAK 3. Memberikan pijakan dengan menggunakan
Tanggal kalimat bertanya yang terbuka secara tepat
10 Juli 2014 Tanggal revisi ............... Misal: bagaimana caramu menemukan
disahkan
warna ini?, Bangunan apa yang sedang
1 Judul Pijakan selama bermain dibangun nak?
· Mengembangkan kemampuan mencobakan 4. Pijakan yang diberikan harus sesuai dengan
untuk mencari tahu (2.2) perkembangan anak
· Membiasakan untuk berani melakukan
5. Dorong anak untuk bermain dalam kelompok
tantangan baru (2.5)
· Mengembangkan kemampuan fokus (3.13,3.14) kecil selain bermain secara mandiri.
· Membiasakan untuk bekerja tuntas (awal 6. Anak diberi kesempatan untuk membuat
sampai akhir) (2.12) karya dengan idenya sendiri
· Membiasakan untuk melakukan kegiatan
secara mandiri dan bekerja sama (2.8, 2.10) 7. Anak diberi kesempatan untuk mencoba
· Membiasakan untuk saling membantu dengan alat dan bahan main dengan caranya sendiri
6 Prosedur Kerja
guru dan teman (2.9) 8. Anak didukung untuk bekerja sampai tuntas
· Membiasakan untuk berbagi alat main (2.9)
9. Anak didukung untuk saling berbagi alat
· Mengenal berbagai konsep pengetahuan
2 Tujuan main
(matematika, sosial, alam, sains, bahasa, alat/
teknologi). (3.6, 3.7, 3.8, 3.9) 10. Anak didukung untuk mau membantu guru
· Mengembangkan keterampilan membuat karya dan temannya.
dengan berbagai alat dengan ide sendiri (4.15)
· Membiasakan untuk berkata santun
11. Anak didukung menemukan konsep
(menggunakan kata terima kasih, maaf, pengetahuan (matematika, sosial, alam,
tolong). (2.14) sains, bahasa, alat/teknologi) melalui alat
· Membiasakan untuk menghargai hasil karya dan bahan yang dimainkannya.
diri dan teman (2.10)
12. Membangun kepercayaan diri anak
· Mengembangkan keterampilan berkomunikasi
(4.11) dengan memberikan kesempatan untuk
· Mengembangkan sikap percaya diri (2.5) mengemukakan gagasannya melalui alat
· Membiasakan untuk bertanggung jawab (2.12) dan bahan main yang digunakannya.
• Permendiknas No. 146 tahun 2014 13. Mengingatkan pada anak sisa waktu
3 Referensi
• Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga bermain.
Pihak-pihak
4 Guru sentra 14. Mengajak anak untuk membereskan alat
Terkait
sesuai dengan tempat dan jenisnya.
5 Dokumen Catatan perkembangan anak
34 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 35
11. SOP KEGIATAN PIJAKAN SETELAH MAIN
1. Mengajak anak untuk duduk melingkar dan
Nama menanyakan perasaan setelah bermain
TK KENANGA Kode Dok. SOP /pros-007
Lembaga 2. Menanyakan kegiatan bermain yang sudah
dilakukan anak (recalling).
Unit TAMAN KANAK-
Standar Proses 3. Anak diberi kesempatan untuk menunjukkan
Program KANAK
hasil karya, bisa dalam bentuk gambar,
Tanggal tulisan, bercerita.
10 Juli 2014 Tanggal revisi ...............
disahkan
4. Memperkuat kembali konsep pengetahuan
1 Judul Pijakan setelah bermain yang sudah didapat anak selama bermain
6 Prosedur Kerja
(sesuai dengan RPPH)
· Membiasakan untuk berdoa sesudah
5. Memberikan penghargaan seperti ucapan
melakukan kegiatan (4.1)
terima kasih terhadap perilaku anak yang
· Mengembangkan kemampuan berbahasa sudah sesuai dengan aturan dan
(kosakata baru, mengungkapkan bahasa)
6. Membahas apa yang seharusnya dilakukan
(4.11)
bila ada anak yang belum mematuhi aturan.
· Mengembangkan sikap percaya diri (2.5)
7. Menyampaikan kegiatan berikutnya dan
· Mengembangkan sikap menghargai orang perilaku yang diharapkan pada anak untuk
2 Tujuan lain yang berbicara (2.7) mengikuti kegiatan berikutnya.
· Menguatkan konsep pengetahuan sesuai
dengan tema dan RPPH yang disusun
· Membiasakan untuk berkata santun
(menggunakan kata terima kasih, maaf,
tolong). (2.14)
· Mengembangkan kemampuan behasa
ekspresif
36 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 37
Alamat Tim Penulis
Dwinita Yunus (email: wiwitpaud@yahoo.co.id)
Rahmitha P. Soendjodjo (email: mithasulaeman@gmail.com)
Yuke Indrati (email: yindrati@yahoo.com)
38 PEDOMAN PENYUSUNAN
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
KURIKULUM
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Diterbitkan oleh: pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 26 hlm + foto; 21 x 28,5 cm Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
ISBN: yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
........-.......-........-.....-...... konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Pengarah: pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Penyunting:
di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Tim Penulis: kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Enah Suminah
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Ali Nugraha
menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Gunarti D. Lestari
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Mareta Wahyuni
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
Desain/Layout: juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Surya Evendi antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Samsudin
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
Kontributor: guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Ebah Suhaebah rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Dumaria Simanjuntak satuan pendidikannya.
Foto-foto: Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Dokumen Penulis merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Sekretariat: Terima kasih.
Noor Ilman Jakarta, Oktober 2015
Amalia Khairati Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,
ii KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA iii
Kata Pengantar Daftar Isi
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori, Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai Daftar Isi ................................................................................................................ v
dengan contoh-contoh penerapannya.
Apa yang mendasari pemikiran K 13 PAUD? ....................................................... 1
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat
• Apakah Makna PAUD Dalam Pembangunan Bangsa? ............................. 1
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan • Ke manakah Arah Pembangunan PAUD Di Indonesia? ............................ 2
kajian-kajian yang melandasinya. • Mengapa PAUD Memerlukan Kurikulum Berkualitas? ............................ 4
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang • Perlukah Kurikulum Untuk Pendidikan Anak Usia Dini? ......................... 5
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya
• Apa sajakah yang menjadi Landasan Pengembangan Kurikulum PAUD di
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan
Indonesia? ................................................................................................... 8
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan Bagaimanakah Posisi Kurikulum PAUD dalam Rangka Pendidikan Nasional ... 11
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka • Bagaimanakah Kedudukan K-13 PAUD dengan Kurikulum Pendidikan di
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami
Level Atasnya? ............................................................................................. 11
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan
penyempurnaan. • Bagaimanakah Keterkaitan Standar PAUD dan Kurikulum 2013 PAUD?. 13
Bagaimanakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia? ................................. 15
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi • Ke manakah Arah Kurikulum PAUD Indonesia? ....................................... 15
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa • Arah Kurikulum 2013 PAUD? ..................................................................... 16
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan
• Apa sajakah Karakteristik Kurikulum PAUD Indonesia? .......................... 20
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.
Apa Prasyarat dalam Menerapkan Kurikulum PAUD Indonesia? ....................... 23
• Bagaimana Ketentuan Pemerintah Daerah dalam Penerapan Kurikulum
Jakarta, Oktober 2015
PAUD ............................................................................................................ 23
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usi
Usia Dini,
• Bagaimana Ketentuan Setiap Satuan PAUD dalam Penerapan Kurikulum
PAUD ............................................................................................................ 24
Penutup . ............................................................................................................. 25
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 26
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
NIP 195804091984022001
P
Pertanyaan yang banyak diajukan oleh masyarakat adalah “mengapa Modal
kurikulum harus berubah?” Seperti yang diungkapkan pada bagian
k Kompeten Pembangunan - Kurikulum
Kurikulum
terdahulu bahwa kurikulum tidak bersifat statis. Kurikulum dipandang
te
sebagai
ssebagai inti yang menggerakkan dan mengarahkan proses pendidikan. SDM Usia - PTK
inti yang Kurikulum harus dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi
K Transformasi - Sarpras
menggerakan kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam kelanjutan pendidikan
k Produktif
dan dan kehidupannya. Kurikulum harus memiliki jangkauan yang lebih luas
d - Pembiayaan
mengarahkan
dan jauh. Kurikulum harus menyiapkan anak untuk masa depan bukan
d Melimpah - Pengelolaan
hanya untuk masa kini. Masa kini tentu akan berbeda dengan masa lalu
h Tidak Beban
proses dan masa depan karena dunia selalu berubah. Kurikulum harus responsif
d Kompeten Pembangunan
pendidikan tterhadap
e kebutuhan dunia yang selalu berubah.
KKurikulum yang responsif berarti kurikulum yang menyadari kondisi saat
iini
n dan memahami kondisi yang diharapkan di masa depan. Setidaknya UNESCO menggambarkan posisi penerapan PAUD di Indonesia diantara negara-
ada tiga kondisi yang memberikan alasan mengapa kurikulum berubah, yaitu: (1) perubahan negara lain di dunia. Angka partisipasi PAUD di Indonesia berada pada urutan
kondisi dan kebutuhan dunia yang semakin kompleks menuntut sumber daya manusia yang ke-45 dari 45 negara. Sementara itu kualitas PAUD di Indonesia
responsif terhadap segala perubahan dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi; menduduki peringkat ke 44 setingkat di atas India. Rendahnya
(2) globalisasi di bidang ekonomi berakibat batasan antarnegara semakin longgar, dalam layanan PAUD di Indonesia memberi kontribusi besar terhadap SDM yang
pemenuhan ketenagakerjaan. Oleh karena itu, kurikulum harus mampu membangun keluaran posisi hasil belajar pada jenjang pendidikan selanjutnya. di butuhkan
pendidikan menjadi sumber daya pembangunan yang memiliki kemampuan yang kompetitif,
Berdasarkan hasil PISA (Programme for International Student adalah manusia
sikap kreatif, dan adversity yang tinggi; (3) pesatnya perkembangan sain dan teknologi
sehingga dunia tanpa batas, dan semua mengetahui semua dan yang kuat mempengaruhi
Assessment) 2012, kemampuan anak Indonesia usia 15 tahun yang memiliki
di bidang matematika, sains, dan membaca masih rendah
yang kurang kuat. Untuk itu, kurikulum pendidikan harus mampu membangun sikap dan keterampilan
dibandingkan dengan anak-anak lain di dunia. Hasil PISA
karakter kuat dari peserta didik agar tetap menjaga jati diri, kehormatan keluarga, dan dalam kehidupan
2012, Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 65 negara yang
kebanggaan bangsa tanpa harus merasa tertinggal dari negara lain; (4) Di bidang demografi,
berpartisipasi dalam tes. Rata-rata skor matematika anak- dan karir,
Indonesia berada dalam posisi sangat menguntungkan dengan komposisi kurva usia muda,
artinya jumlah penduduk usia 0-9 tahun untuk tahun 2014 sebesar 47,2 juta atau 18,72%
anak Indonesia 375, rata-rata skor membaca 396, dan rata- keterampilan
rata skor untuk sains 382. Padahal, rata-rata skor OECD (the
(sumber BPS). Komposisi penduduk seperti ini menguntungkan bila sejak usia dini mereka dalam belajar...
Organization for Economic Cooperation and Development)
dididik secara tepat dengan pola pendidikan yang berkualitas, sebaliknya akan menjadi yang ditunjang
secara berurutan adalah 494, 496, dan 501. Analisa yang
petaka bila kurang disiapkan dengan baik karena kelak akan menjadi beban pembangunan.
menarik dari kajian terhadap hasil tersebut dikarenakan dengan
proses pendidikan kurang mendorong kemampuan berpikir kemampuan
tingkat tinggi. Proses pendidikan di Indonesia masih kental
kretif, berfikir
pada tahap berpikir tingkat awal (mengingat/menghafal,
memahami, dan menerapkan), belum mendorong anak
kritis, dan
mencapai kemampuan analisis, evaluatif, dan kreatif. berkarakter.
Kondisi-kondisi tersebut harus diatasi, mengingat eksistensi
dan perkembangan suatu bangsa terletak pada kualitas
bangsanya bukan tergantung pada sumber daya alam. Sumber daya manusia
yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan di abad 21 adalah manusia
0
6-8
-15
-24
-29
-35
-49
-60
-59
-75
-80
-85
0
1
3
4
5
6
9-1
agar mencapai
12
20
25
30
40
50
65
70
76
81
Usia
pembentukan jaringan sel otak terjadi sangat cepat di masa usia
p Center on the Developing Child, Harvard University (2011). Building the Brain ‘ATC) System: How Early Experiences
tujuan sesuai yang ini. Jaringan tersebut menghubungkan antarsel neuron yang sudah
in Shape the Development of Executive Function.
sesuai karakter
gy
al cortex/audit tal
Visu ory co cor ve fu
e/s a’s
rtex) tex nc
agar mencapai tujuan yang diharapkan.
(
pe ar
) tio
ech ea
ns
6-24 prenatal days (Prefrontal co
pro
duc anak...”
) tion Synaptogenesis
rtex) Kurikulum PAUD memuat tujuan, hasil belajar,
K
Neurulation
Tahun
Lahir
Masuk SD
Tamat SLTA
Bulan Bulan
jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Kurikulum PAUD memberi arah
je
Usia pada proses stimulasi yang dilaksanakan secara cermat, hati-hati, sesuai
p
Sumber: Sally Gantham-Mcgregor, et al, Child Development in Developing Countries 1, The Lancet, Reprint, p 61, Vol dengan karakteristik anak dan dinilai secara komprehensif dari data yang
d
369, UK: Williams Press, 2007
otentik. Proses stimulasi yang tidak direncanakan tidak akan mampu
o
Menciptakan
Menganalisis
Mengingat
Mendorong perkembangan optimal potensi peserta didik
fik
kepada
k anak untuk menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap benda PAUD konseptual untuk membangun
nti
bertujuan untuk
sai
yang
y diamatinya. Rasa ingin tahu sebagai pendorong bagi anak kemampuan kreatif dengan
membangun pola untuk
u melakukan langkah berikutnya, yaitu (3) mengumpulkan kir menggunakan cara berpikir
rpi
Berpikir Berpikir
fikir yang sistematis
Be
informasi
in sebagai cara untuk menjawab rasa keingintahuannya. tinggi (higher order thinking).
Runut Tingkat Tinggi
Proses
P pengumpulan informasi dilakukan dengan melibatkan Pengembangan keterampilan berpikir
dengan rangkaian (Prosedural) (Konseptual)
seluruh
se sumber belajar yang ada di lingkungan, tidak hanya terbatas runut prosedural yang diterapkan
proses yang saling baik melalui pembiasaan (habituasi)
dari
d guru, tetapi dapat dari buku, internet, orang tua, pelaksana Kreativitas
berkesinambungan. ...” profesi,
p dan sebagainya. Langkah selanjutnya adalah (4) menalar, maupun pendekatan saintifik (saintific
yakni
y mengolah informasi yang sudah terkumpul untuk menjawab approach).
Beaty, Janice J. 2010. Observing Development of The Young Child. New Jersey:
PearsonEducation, Inc.
Dodge, Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative Curriculum For
Preschool Fourth Edition, Washington DC : Cengage Learning.
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum
Eight Edition. New Jersey, Pearson Education, Inc.
Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s Edition,
6th ed. Belmont, USA: Wadsworth, 2011.
http://www.educate.ece.govt.nz/learning/curriculumAndLearning/
Assessmentforlearning/KeiTuaotePae/Book1/
WhatAreTheEarlyChildhoodExemplars.aspx
26
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
PEDOMAN PENYUSUNAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN (KTSP)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
Diterbitkan oleh:
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 46 hlm + foto; 21 x 28,5 cm
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
ISBN:
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
........-.......-........-.....-......
yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
Pengarah: konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Penyunting:
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Dra. Enah Suminah, M. Pd
peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Tim Penulis: kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Ali Nugraha
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Nurmiati
menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Sri Wahyuningsih
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Wudjiyanti
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
Desain/Layout: juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Surya Evendi antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Rulnaidi
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
Kontributor: guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Ebah Suhaebah rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Dumaria Simanjuntak satuan pendidikannya.
Foto-foto: Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Dokumen Penulis merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Sekretariat: Terima kasih.
Arika NoVrani Jakarta, Oktober 2015
SAri Rahayu
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,
ii PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI iii
Kata Pengantar Daftar Isi
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori,
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai
dengan contoh-contoh penerapannya. Daftar Isi ................................................................................................................ v
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat Apa, Mengapa dan Bagaimana KTSP? ................................................................ 1
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD Apa Pengertian Kurikulum? ........................................................................... 1
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan Apa itu KTSP? .................................................................................................. 1
kajian-kajian yang melandasinya. Mengapa KTSP? .............................................................................................. 1
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Mengembangkan KTSP ............... 2
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya
Bagaimana Menyusun KTSP PAUD? ...................................................................... 3
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan
Perhatikan Prinsip - Prinsip Penyusunan KTSP ............................................... 4
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan Alur Penyusunan KTSP ................................................................................... 7
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka
Apa Saja Isi Dokumen (KTSP) PAUD ..................................................................... 8
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami
Apa Komponen Dokumen 1 KTSP? ............................................................... 8
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan
Apa Saja Dokumen II KTSP PAUD ................................................................... 20
penyempurnaan.
Bagaimana Sistematika KTSP PAUD? ............................................................ 23
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi Pengesahan, Pemberlakuan dan Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD .................... 24
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa Siapa yang Berwenang Mengesahan KTSP PAUD? ....................................... 24
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan Berapa Lama Masa Pemberlakuan KTSP PAUD? .......................................... 24
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini. Kapan Dilakukan Peninjauan Ulang KTSP PAUD? ........................................ 25
Penutup ................................................................................................................. 26
Jakarta, Oktober 2015
Lampiran ................................................................................................................ 27
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usi
Usia Dini,
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 45
iv PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI v
Apa, Mengapa, dan
Bagaimana KTSP?
Mengapa KTSP?
KTSP diperlukan sebagai acuan atau panduan lembaga untuk:
1. menyelenggarakan program lembaga
2. melaksanakan berbagai layanan dilembaga
3. melaksanakan proses pembelajaran dan melakukan evaluasi hasil belajar
vi PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1
Faktor-faktor Apa Saja yang Harus
Diperhatikan dalam Mengembangkan KTSP?
Dalam melakukan pengembangan KTSP memperhatikan:
Bagaimana
• keragaman geografis, Menyusun KTSP
• keragaman potensi sumber daya,
• ketersediaan sarana dan prasarana yang berbeda
antarsatuan pendidikan,
PAUD
• keragaman latar belakang dan kondisi sosial
Prinsip - Prinsip Penyusunan KTSP
budaya,
• karakteristik lembaga (misal: lingkungan, sosial ,
peserta didik, visi, misi, keagamaan, inklusif),
Berpusat pada Anak
• dll.
Anak-anak sedang karnaval
Kontekstual
prinsip
Anak-anak sedang melakukan kegiatan senam Sarana bermain outdoor
penyusunan Sesuai Tahap Perkembangan
KTSP
Sesuai dengan Cara Belajar
Holistik Integratif
Melalui Bermain
2 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 3
4. Program pengembangan sebagai dasar pembentukan kepribadian anak
Perhatikan prinsip - prinsip penyusunan KTSP!
Kurikulum dirancang untuk membangun
Pengembangan nilai spritual di sentra Imtaq
1. Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat, minat, sikap spiritual dan sosial bukan menjawab
perkembangan, dan kebutuhan anak, termasuk kebutuhan khusus. tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan jangka
• Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. pendek lainnya. Sikap spiritual dan sosial yang
• Kurikulum yang disusun memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan dimaksud adalah perilaku yang mencerminkan
anak sesuai dengan tingkat usia (age appropriateness), selaras dengan potensi, sikap beragama, hidup sehat, rasa ingin tahu, sikap
minat dan karakteristik termasuk kebutuhan khusus anak secara individu estetis, bersikap kreatif, percaya diri, sabar, mandiri,
(individual appropriateness). peduli, menghargai dan toleran, mampu bekerja
• Kurikulum juga bersifat inklusif dengan mengakomodir kebutuhan dan sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, tanggung
perbedaan anak baik dari aspek jenis kelamin, sosial, budaya, agama, fisik, jawab, rendah hati dan santun dalam berinteraksi
maupun psikis sehingga semua anak terfasilitasi sesuai dengan potensi masing- dengan keluarga, teman, dan orang dewasa lainnya
masing tanpa ada diskriminasi aspek apa pun. di lingkungan rumah, tempat bermain, dan satuan
PAUD.
4 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 5
Layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu pertumbuhan Alur Penyusunan KTSP
anak. Layanan perlindungan ditujukan untuk memberi dukungan kondisi dan Perhatikan Alur Penyusunan KTSP
lingkungan yang nyaman dan aman, yaitu bebas dari kecemasan, tekanan dan rasa
takut. Untuk melaksanakan layanan Holistik-Integratif tersebut, Satuan PAUD harus
bekerjasama antara lain dengan puskesmas, posyandu, bina keluarga balita (BKB), Analisis Konteks Penyusunan Pengesahan
dan Komisi Pelayanan dan Perlindungan Anak Indonesia (KPPAI).
8. Belajar melalui bermain
Proses membangun pengalaman 1. Analisis Konteks
bersifat aktif. Anak terlibat langsung a. Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD (TPKS
dalam kegiatan bermain yang PAUD). Tim dapat terdiri atas: kepala sekolah, guru, ketua yayasan, pengawas,
menyenangkan. Selama bermain anak komite sekolah
menggunakan ide-ide baru mereka, b. TPKS PAUD melakukan analisis konteks mempelajari, dan menganalisis:
belajar mengambil keputusan, dan • dokumen perundang-undangan,
memecahkan masalah sederhana.
• kondisi, peluang, dan tantangan yang terkait dengan peserta didik, pendidik,
Anak antusias membereskan mainan setelah bermain sarana, prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang mendasari, serta program yang
akan dilakukan.
9. Memberi pengalaman belajar
Penyusunan kurikulum memberikan 2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
pengalaman belajar anak tentang • Satuan PAUD melakukan rapat kerja penyusunan kurikulum dengan
berbagai konsep keilmuan, memperhatikan hasil analisis konteks yang telah dilakukan.
teknologi, dan seni secara dinamis • Rapat kerja dipimpin oleh kepala sekolah.
melalui kegiatan pembelajaran • Peserta rapat kerja adalah seluruh warga yang ada di satuan pendidikan (misalnya
yang menyenangkan, sesuai dengan guru, petugas TU, petugas kebersihan).
tahapan perkembangan anak,
• Rapat kerja dapat melibatkan komite sekolah, narasumber dan pihak lain yang terkait
nilai moral, karakter yang ingin
• Draf kurikulum dapat dikaji ulang (di-review) dan direvisi .
dibangun, dan budaya Indonesia.
Anak belajar melalui bermain dan dukungan guru
3. Pengesahan Dokumen KTSP PAUD
10. Memperhatikan dan melestarikan Dokumen KTSP yang telah disusun oleh setiap satuan PAUD perlu disahkan oleh
karakteristik sosial budaya pejabat yang berwenang seperti dinas pendidikan setempat dan/atau ketua
Kurikulum mempertimbangkan yayasan/pengelola.
lingkungan fisik dan budaya ke Cara pengesahan dapat dilakukan dengan cara:
dalam proses pembelajaran untuk a. Pengawas/penilik setempat melihat kelayakan KTSP yang disusun
membangun kesesuaian antara b. Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum yang sudah ditetapkan oleh Satuan
pengalaman yang sudah dimiliki
PAUD/Ketua Yayasan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk disahkan atau
anak dengan pengalaman baru untuk
Satuan PAUD menjadi wahana melestarikan budaya nasional setidaknya diketahui.
membentuk konsep baru tentang
c. Dinas Pendidikan atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan kewenangannya
lingkungan dan norma-norma komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan
mengesahkan dokumen kurikulum yang bersangkutan.
budaya berperan tidak sebagai objek dalam kurikulum melainkan sebagai sumber
4. Pelaksanaan KTSP
pembelajaran bagi anak usia dini. Pengenalan sosial budaya sejak usia dini dalam
KTSP yang telah disusun harus dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab bersama
rangka memupuk rasa nasionalis dan cinta budaya.
seluruh warga yang ada pada satuan PAUD tersebut.
6 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 7
Misi digunakan oleh satuan PAUD untuk:
1. acuan/rujukan dalam penyusunan program.
Apa Saja 2. memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan di satuan pendidikan
3. menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di satuan PAUD
Visi untuk pencapaian misi jangka waktu pendek atau dikaitkan dengan lulusan yang
Visi merupakan cita-cita jangka panjang yang ingin diwujudkan atau diraih oleh satuan diharapkan.
PAUD. Berisi gagasan besar yang ingin dicapai oleh satuan PAUD yang berorientasi ke Contoh rumusan tujuan:
depan (jangka panjang), tidak untuk dicapai pada kondisi saat ini. 1. Mewujudkan anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri
Visi perlu disusun oleh satuan PAUD untuk: 2. Mewujudkan anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri sendiri, teman, dan
lingkungan sekitarnya.
1. menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan.
3. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif
2. membangun kesamaan pemahaman pada semua pelaksanaan (pendidik dan tenaga
melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan sederhana.
kependidikan) yang ada di satuan PAUD sebagai cita-cita bersama yang ingin
4. Menjadikan anak beragama sejak dini.
diwujudkan.
5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan pendidikan, perawatan,
3. membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meraih
pengasuhan, dan perlindungan anak.
cita-cita bersama. 6. Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat kabupaten/kota /propinsi/nasional.
8 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 9
Bagaimana menentukan muatan pembelajaran?
Program Kompetensi yang
• Lakukan analisis setiap KD, temukan kata kunci yang diharapkan dicapai dari setiap KD Materi Pembelajaran
Pengembangan Dicapai
• Jabarkan dari setiap materi yang ada pada KD 3.1 Mengenal kegiatan • Doa-doa (doa sebelum dan sesudah belajar,
• Kembangkan materi menjadi kegiatan yang sesuai dengan tema/subtema beribadah sehari-hari doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum
4.1. Melakukan kegiatan dan bangun tidur, doa untuk kedua orang tua),
Muatan pembelajaran yang ditetapkan oleh satuan PAUD untuk dijadikan kegiatan beribadah sehari-hari mengenal hari-hari besar agama, hari-hari besar
perlu memperhatikan: dengan tuntunan agama, cara ibadah sesuai hari besar agama,
orang dewasa tempat ibadah, tokoh keagamaan.
1. tahapan perkembangan dan kebutuhan anak 3.2 Mengenal perilaku • Perilaku baik dan santun disesuaikan dengan
2. kompetensi Dasar yang ingin dicapai balk sebagai agama dan adat setempat; misalnya tata
cerminan akhlak cara berbicara secara santun, cara berjalan
3. visi, misi dan tujuan lembaga mulia melewati orang tua, cara meminta bantuan,
4. kearifan lokal 4.2. Menunjukkan cara menyampaikankan terima kasih setelah
periaku santun mendapatkan bantuan, tata cara beribadah sesuai
5. keunggulan lembaga
sebagai cerminan agamanya misalnya; berdoa, tata cara makan, tata
Muatan Pembelajaran/Materi berisi konsep-konsep yang akan dikenalkan pada anak akhlak mulia cara memberi salam, cara berpakaian, menolong
teman, orang tua dan guru.
untuk mencapai pemenuhan Kompetensi yang diharapkan. Muatan pembelajaran/
Fisik Motorik 2.1 Memiliki perilaku • Kebiasaan anak makan makanan bergizi
Materi merujuk pada Kompetensi Dasar dan dikembangkan oleh satuan PAUD. Satuan yang mencerminkan seimbang, kebiasaan merawat diri misalnya;
PAUD dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan visi dan misinya. hidup sehat mencuci tangan, menggosok gigi, mandi,
berpakaian bersih,menjaga kebersihan
Misalnya, jika satuan PAUD yang memiliki visi pengembangan entrepreneurship atau
lingkungan misalnya; kebersihan tempat belajar
kepemimpinan atau budaya dapat memperkaya materi di atas. dan lingkungan, menjaga kebersihan alat main
dan milik pribadi.
Contoh penjabaran materi pembelajaran pada setiap kompetensi dasar dapat dilihat 3.3. Mengenal anggota • Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh,
tubuh, fungsi, dan cara merawat, kebutuhan agar anggota
pada tabel berikut. gerakannya untuk tubuh tetap sehat, berbagai gerakan untuk
pengembangan melatih motorik kasar dalam kelenturan,
Contoh motorik kasar dan kekuatan, kestabilan, keseimbangan,
motorik halus kelincahan, kelenturan, koordinasi tubuh.
Contoh Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran 4.3. Menggunakan • Kegiatan untuk latihan motorik kasar antara
Kurikulum Paud Tk “Kenanga” anggota tubuh untuk lain merangkak, berjalan, berlari, merayap,
pengembangan berjinjit, melompat, meloncat, memanjat,
Program Kompetensi yang motorik kasar dan bergelantungan, menendang, berguling dengan
Materi Pembelajaran
Pengembangan Dicapai halus menggunakan gerakan secara terkontrol,
Nilai Agama dan 1.1 Mempercayai adanya • Mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta, mengenal seimbang dan lincah dalam menirukan berbagai
Moral Tuhan melalui ciptaan-ciptaan Tuhan, membiasakan mengucapkan gerakan yang teratur (misal: menirukan gerakan
Ciptannya kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan benda, senam, tarian, permainan tradisional, dip.
1.2 Menghargai diri • Terbiasa saling menghormati (toleransi) • Keterampilan motorik halus untuk melatih
sendiri, orang lain, agama, mengucapkan keagungan Tuhan sesuai koordinasi mata dan tangan, kelenturan
dan lingkungan agamanya, merawat kebersihan diri, tidak pergelangan tangan, kekuatan dan kelenturan
sekitar sebagai rasa menyakiti diri atau teman, menghargai teman jari-jari tangan, melalui kegiatan antara lain;
syukur kepada Tuhan (tidak mengolok-olok), hormat pada guru dan meremas, menjumput, meronce, menggunting,
orang tua, menjaga dan merawat tanaman, menjahit, mengancingkan baju, menali
binatang peliharaan dan ciptaan Tuhan sepatu, menggambar, menempel, makan, dll
2.13 Memiliki perilaku • Terbiasa berbicara sesuai fakta, tidak curang • Permainan motorik kasar atau halus dengan aturan.
yang mencerminkan dalam perkataan dan perbuatan, tidak 3.4. Mengetahui cara • Cara merawa kebersihan diri (misal: mencuci
sikap jujur berbohong, menghargai kepemilikan orang lain, hidup sehat tangan, berlatih toilet, merawat gigi, mulut,
mengembalikan benda yang bukan haknya, 4.4 Mampu menolong telinga, hidung, olahraga, mandi 2x sehari;
mengerti batasan yang boleh dan tidak boleh diri sendiri untuk memakai baju bersih), memilih makanan dan
dilakukan, terus terang, anak senang melakukan hidup sehat minuman yang sehat, makanan yang diperlukan
sesuatu sesuai aturan atau kesepakatan, dan tubuh agar tetap sehat,
mengakui elebihan diri atau temannya.
10 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 11
Program Kompetensi yang Program Kompetensi yang
Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran
Pengembangan Dicapai Pengembangan Dicapai
• Cara menghindarkan dir dari bahaya kekerasan 3.7 Mengenal • Keluarga (hubungan dalam keluarga, peran,
(melindungi anggota tubuh yang terlarang : lingkungan sosial kebiasaan, garis keturunan, dst),
mulut, dada, alat kelamin, pantat; waspada (keluarga, teman, • teman (nama, ciri-ciri, kesukaan,
terhadap orang asing/tidak dikenal), tempat tinggal, tempat tinggal dst),
• Cara menghindari diri dari benda-benda tempat ibadah, • lingkungan geografis (pedesaan/ pantai/
berbahaya misalnya pisau, listrik, pestisida, budaya, transportasi) pegunungan/kota),
kendaraan saat di jalan raya 4.7 Menyajikan • kegiatan orang-orang (di pagi/sore hari, dst),
• Cara menggunakan toilet dengan benar tanpa berbagai karya yang pekerjaan (petani, buruh, guru, di!),
bantuan berhubungan dengan • budaya (perayaan terkait adat,
• Kebiasaan buruk yang harus dihindari (permen, lingkungan sosial pakaian, tarian, makanan, dst),
nonton tv atau main game lebih dari 1 jam setiap (keluarga, teman, • tempat-tempat umum (sekolah, pasar, kantor
hari, tidur terlalu larut malam, jajan sembarang). tempat tinggal, pos, kantor polisi, terminal, dst),
Kognitif 2.2 Memiliki perilaku • Membiasakan eksploratif, tempat ibadah, • berbagai jenis transportasi (transportasi darat,
yang mencerminkan • Cara bertanya budaya, transportasi) air, udara, transportasi dahulu, dan sekarang).
sikap ingin tahu • Cara mendapatkan jawaban. dalam bentuk • Lambang negara
2.3 Memiliki perilaku • Pemahaman tentang kreatif, gambar, bercerita,
yang mencerminkan • Membiasakan kerja secara kreatif, bernyanyi, dan gerak
sikap kreatif tubuh
3.5 Mengetahui cara • Cara mengenali masalah, 3.8 Mengenal • Hewan misalnya; jenis (nama, ciri-ciri, bentuk),
memecahkan masalah • Cara mengetahui penyebab masalah, lingkungan alam • Kelompok hewan berdasarkan makanan
sehari-hari dan • Cara mengatasi masalah, (hewan, tanaman, (herbivora, omnivora, karnivora,
berperilaku kreatif • Menyelesaikan kegiatan dengan berbagai cara cuaca, tanah, air,
• kelompok hewan berdasarkan manfaat
4.5 Menyelesaikan untuk mengatasi masalah. batu- batuan, dip
(hewan ternak/peliharaan/buas),
masalah sehari-hari 4.8 Menyajikan
berbagai karya yang • tanaman dikenalkan dengan jenis (tanaman
secara kreatif
berhubungan dengan darat/air, perdu/batang, buah/hias/kayu,
3.6 Mengenal benda- • bentuk dua dimensi (persegi, segi tiga, bulat, semusim/tahunan),
benda disekitarnya segi panjang), lingkungan alam
(nama, warna, • bentuk tiga dimensi (kubus, balok, limas, (hewan, tanaman, • bermacam bentuk dan warna daun dan
bentuk, ukuran, pola, tabung), ukuran (panjang-pendek, cuaca, tanah, air, bermacam akar),
sifat, suara, tekstur, • besar-kecil, berat-ringan, sebentar-lama), batu-batuan, dip • berkembang biak (biji/ stek/ cangkok/beranak/
fungsi, dan ciri-ciri bilangan (satuan, puluhan), dalam bentuk membelah diri/daun),
lainnya) • tekstur (kasar-halus, keras-lunak), gambar, bercerita,
• cara merawat tanaman, dst,
4.6 Menyampaikan • suara (cepat-lambat, keras-halus, tinggi rendah), bernyanyi, dan gerak
tubuh • gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang
tentang apa dan • pengelompokkan (berdasarkan warna, bentuk, malam, mendung, siklus air, dst), tanah, batu,
bagaimana benda- ukuran, fungsi, warna-bentuk, warna-ukuran,
benda di sekitar yang ukuran-bentuk, warna ukuran-bentuk), • sebab akibat kejadian, dst.
dikenalnya (nama, • membandingkan benda berdasarkan ukuran 3.9 Mengenal • Nama benda,
warna, bentuk, “lebih dari — kurang dari”, “paling/ter) teknologi sederhana • bagian-bagian benda,
ukuran, pola, sifat, • mengurutkan benda berdasarkan seriasi (peralatan rumah • fungsi,
suara, tekstur, fungsi, (kecil-sedang-besar) tangga, peralatan • cara menggunakan secara tepat, dan cara
dan ciri-ciri lainnya) • mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi (sangat bermain, peralatan merawat. Alat dan benda yang dimaksud
melalui berbagai hasil kecil- lebih kecil- kecil- besar- lebih besar- paling besar), pertukangan, dip dapat berupa peralatan ekolah, perabot rumah
karya • pola ABC-ABC, ABCD-ABCD berdasarkan urutan 4.9 Menggunakan tangga, perkakas kerja, peralatan elektronik,
warna, bentuk, ukuran, bunyi, warna, fungsi, teknologi barang-barang bekas pakai.
sumber, dll. sederhana untuk
• Mencocokkan lambang bilangan dengan jumlah menyelesaikan tugas
bilangan dan kegiatannya
• Hubungan satu ke satu, satu ke banyak, (peralatan rumah
kelompok ke kelompok tangga, peralatan
• Lambang bilangan bermain, peralatan
• Mencocokkan pertukangan, dip
12 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 13
Program Kompetensi yang Program Kompetensi yang
Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran
Pengembangan Dicapai Pengembangan Dicapai
Sosial emosional 2.5 Memiliki perilaku • Cara memberi salam pada guru atau teman, 3.13 Mengenal emosi diri • Cara menghadapi orang yang tidak dikenal,
yang mencerminkan • Cara untuk berani tampil di depan teman, dan orang lain • Penyebab sedih, marah, gembira, kecewa,
sikap percaya diri guru, orang tua dan lingkungan sosial lainnya, 4.13 Menunjukkan reaksi atau mengerti jika ia menganggu temannya
• Ara menyampaikan keinginan dengan santun. emosi diri secara akan marah, jika ia membantu temannya akan
2.6 Memiliki perilaku • Aturan bermain, wajar senang, mengendalikan emosi secara wajar
yang mencerminkan • Aturan di satuan PAUD 3.14 Mengenali • Cara mengungkapkan apa yang dirasakannya
sikap taat terhadap • Cara mengatur diri sendir misalnya membuat kebutuhan, (lapar ingin makan, kedinginan memerlukan
aturan sehari-hari jadwal atau garis waktu keinginan, dan minat baju hangat, perlu payung agar tidak
untuk melatih • Cara mengingatkan teman bila bertindak tidak diri kehujanan, kepanasan, sakit perut perlu obat),
kedisiplinan sesuai aturan 4.14 Mengungkapkan • Teknik mengambil makanan sesuai kebutuhan,
2.7 Memiliki perilaku • Ciri did dan orang lain kebutuhan, menggunakan alat main sesuai dengan gagasan
yang mencerminkan • Cara antri keinginan dan minat yang dimilikinya,
sikap sabar (mau • Cara menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, did dengan cara yang • membuat karya sesuai dengan gagasannya, dst
menunggu giliran, • berusaha tidak menyakiti atau membalas tepat
mau mendengar ketika dengan kekerasan Bahasa 2.13. Memiliki perilaku • Cara berbicara secara santun, menghargai
orang lain berbicara) yang mencerminkan teman dan orang yang lebih tua usianya
untuk melatih sikap rendah hati dan • Pemahaman sikap rendah hati
kedisiplinan santun kepada orang • Contoh perilaku rendah hati dan santun
2.8 Memiliki perilaku • Pemahaman tentang mandiri, tua, pendidik, dan
yang mencerminkan • Perilaku mandiri, teman
kemandirian • Cara merencanakan, memilih, memiliki inisiatif 3.10 Memahami bahasa • cara menjawab dengan tepat ketika ditanya,
untuk belajar atau melakukan sesuatu tanpa reseptif (menyimak • cara merespon dengan tepat saat mendengar
harus dibantu atau dengan bantuan seperlunya dan membaca) cerita atau buku yang dibacakan guru,
2.9 Memiliki perilaku • Keuntungan mengalah 4.10 Menunjukkan • melakukan sesuai yang diminta dengan
yang mencerminkan • Cara menawarkan bantuan pada teman atau guru, kemampuan beberapa perintah,
sikap peduli dan • Cara menenangkan diri dan temannya dalam berbahasa reseptif • menceritakan kembali apa yang sudah
mau membantu jika berbagai situasi, (menyimak dan didengarnya
diminta bantuannya • senang berbagi makanan atau mainan. membaca)
2.10 Memiliki perilaku • Perilaku anak yang menerima perbedaan 3.11 Memahami • Mengungkapkan keinginannya, menceritakan
yang mencerminkan teman dengan dirinya, bahasa ekspresif kembali,
sikap kerjasa ma • Cara menghargai karya teman, (mengungkapkan • bercerita tentang apa yang sudah dilakukannya,
• Cara menghargai pendapat teman, mau berbagi, bahasa secara verbal • mengungkapkan perasaan emosinya dengan
mendengarkan dengan sabar pendapat teman, dan non verbal) melalui bahasa secara tepat.
• Cara berterima kasih atas bantuan yang diterima 4.11 Menunjukkan • Menggunakan buku untuk berbagai kegiatan
2.11 Memiliki perilaku • Kegiatan transisi, kemampuan
yang dapat • Cara menghadapi situasi berbeda berbahasa ekspresif
menyesuaikan diri • Cara menyesuaikan did dengan cuaca dan (mengungkapkan
kondisi alam. bahasa secara verbal
2.12 Memiliki perilaku • Pemahaman tentang tanggung jawab dan non verbal)
yang mencerminkan • Pentingnya bertanggung jawab 3.12 Mengenal keaksaraan • membaca gambar, membaca symbol,
sikap tanggungjawab awal melalui bermain • menjiplak huruf,
• Cara bertanggung jawab (mau mengakui 4.12 Menunjukkan • mengenali huruf awal di namanya,
kesalahan dengan meminta maaf), kemampuan menuliskan huruf-huruf namanya,
• Cara merapihkan/membereskan mainan pada keaksaraan awal • menuliskan pikirannya walaupun hurufnya
tempat semula, dalam berbagai masih terbalik atau tidak lengkap,
• mengerjakan sesuatu hingga tuntas, bentuk karya • hubungan bunyi dengan huruf
• mengikuti aturan yang telah ditetapkan • mengucapkan kata yang sering diulang ulang
walaupun sekali-kali masih harus diingatkan, tulisannya pada buku cerita,
• mengeja huruf,
• senang menjalankan kegiatan yang jadi • membaca sendiri
tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin • hubungan angka dan bilangan
harus membantu menyiapkan alat makan, dst).
14 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 15
Program Kompetensi yang Apa Kalender Pendidikan itu?
Materi Pembelajaran
Pengembangan Dicapai
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu kegiatan pembelajaran selama satu
Seni 2.4 Memiliki perilaku • cara menjaga kerapihan did, dan
yang mencerminkan • cara menghargai hasil karya baik dalam bentuk tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, waktu belajar efektif,
sikap estetis gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni
minggu efektif belajar, dan hari libur yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan.
lainnya,
• cara merawat kerapihan-kebersihan-dan Kalender akademik ini dapat digabungkan dengan kalender akademik yang telah
keutuhan benda mainan atau milik pribadinya.
ditetapkan oleh dinas pendidikan setempat, misalnya penentuan hari libur sekolah
3.15 Mengenal berbagai • Membuat berbagai hasil karya dan aktivitas seni
karya dan aktivitas seni gambar dan lukis, seni suara, seni musik, karya ataupun kegiatan daerah yang akan dilakukan bersamaan seperti acara keagamaan
4.15 Menunjukkan tangan dan lainnya ataupun budaya.
karya dan aktivitas • Menampilkan hasil karya seni
seni dengan Mengapa Kalender Pendidikan perlu disusun ?
menggunakan
berbagai media • Kalender sebagai acuan bagi pendidik dan pengelola menyusun kegiatan
pembelajaran dalam setahun.
Bagaimana Pengaturan Lama Belajar
• Kalender merupakan Informasi bagi orang tua tentang berbagai kegiatan yang akan
Alokasi Waktu Penerapan Kurikulum PAUD dilaksanakan dan diikuti peserta didik dalam kurun waktu setahun.
1. Alokasi waktu dimaksudkan adalah jumlah jam kegiatan yang dilaksanakan setiap • Kalender disusun supaya terdapat kesesuaian dengan waktu pelaksanaan pendidikan
hari dan setiap minggu di satuan PAUD. yang ditetapkan di wilayahnya.
2. Alokasi waktu kegiatan dihitung dari jumlah jam tatap muka saja.
Apa kaitan kalender pendidikan dengan program tahunan?
3. Alokasi waktu kegiatan minimal untuk setiap kelompok usia anak berbeda
Kalender pendidikan dapat juga dijadikan sebagai program tahunan.
jumlahnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia lahir – 2 tahun jumlah jam belajar Bagaimana menyusun kalender pendidikan?
paling sedikit 120 menit (2 jam) dalam seminggu. • Kalender pendidikan disusun disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi setiap
b. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 2 – 4 tahun jumlah lembaga.
jam belajar paling sedikit 360 menit (6 jam) dalam seminggu • Kalender pendidikan disusun oleh guru dan tenaga kependidikan di satuan PAUD,
c. Alokasi jumlah jam untuk layanan anak usia 4 – 6 tahun
serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.
jumlah jam belajar paling sedikit 900 menit (15 jam) dalam
seminggu. Kegiatan apa yang ada pada kalender pendidikan?
1. kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum
Ketentuan: a. Permulaan tahun ajaran
b. Kegiatan puncak tema
Satuan PAUD yang menyelenggarakan layanan untuk kelompok usia 4-6 tahun sekurang-
c. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tiap bulan
kurangnya menyelenggarakan kegiatan pembelajaran selama 540 menit (9 jam) setiap
d. Hari-hari libur
minggu dan ditambah dengan kegiatan pengasuhan terprogram oleh orang tua di rumah
e. Waktu belajar efektif
selama 360 menit (6 jam) setiap minggu.
2. Kegiatan Khusus
16 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 17
3. Kegiatan Pendukung Contoh Program Tahunan TK Kenanga
a. Pertemuan orang tua,
No KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN
b. Open house
1 Pelaksanaaan kurikulum
c. Hari keluarga, dan sebagainya. 14 Juli 2015
a. Permulaan tahun ajaran
Bagaimana bentuk kalender pendidikan? b. Kegiatan puncak tema Hr Jumat Minggu ke 4 di bulan genap (setiap 2
bulan sekali)
Kalender pendidikan dapat dibuat oleh satuan pendidikan berbentuk format,
c. Hari-hari libur
daftar atau bentuk lainnya, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari setiap 20 – 30 desember 2015
• Libur semester 1
20 – 30 juni 2015
satuan pendidikan. • Libur semester 2
28 Juli – 3 Agustus 2015
• Libur hari raya idul fitri
Contoh d. Pembagian laporan perkembangan anak 19 desember 2015
• Semester 1 18 Juni 2015
Contoh Kalender Pendidikan Taman Kanak-Kanak • Semester 2 Januari – Juli 2016
Penerimaan peserta didik baru
JULI AGUSTUS
2 Kegiatan Pendukung
MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 3 10 17 24/
31 • Kegiatan mendatangkan nara sumber 3 kali sesuai tema
SENIN 7 14 21 28 SENIN 4 11 18 25 • Kunjungan ke belajar, kali sesuai tema
• Kegiatan bazaar anak, akhir ramadhan, hari jadi satuan PAUD
SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 5 12 19 26
• Pentas seni anak, 2 kali saat pembagian laporan perkembangan
RABU 2 9 16 23 30 RABU 6 13 20 27 • Perayaan hari-hari besar
KAMIS 3 10 17 24 31 KAMIS 7 14 21 28 3 Kegiatan Keorangtuaan
• Pertemuan orang tua, Setiap hari rabu minggu ke 4
JUMAT 4 11 18 25 JUMAT 1 8 15 22 29 • Open house, Untuk calon wali murid di minggu ke 3 bulan Juni
• Hari keluarga Setiap akhir tahun ajaran
SABTU 5 12 19 26 SABTU 2 9 16 23 30
14 - 19 Orientasi peserta didik baru dan
pengenalan visi misi
4-9 Bermain bersama bunda (masa Dokumen I dapat dilengkapi dengan profil lembaga, SOP, tata tertib dan hal-hal lain
transisi)
25 Bhakti sosial
11 -23 Tema 17 agustus di sekolah baruku
yang dianggap perlu.
28 - 29 Hari raya idul fitri
30 Puncak tema lomba 17 agustusan
21 - 31 Libur hari raya idul fitri 1. Profil lembaga
Profil lembaga berisi sejarah singkat perjalanan lembaga mulai dibentuk hingga
SEPTEMBER OKTOBER
perkembangan saat ini, termasuk prestasi yang telah dicapainya. Sejarah singkat
MINGGU 7 14 21 28 MINGGU 5 12 19 26 diperlukan untuk mengingatkan rangkaian panjang perkembangan satuan PAUD.
SENIN 1 8 15 22 29 SENIN 6 13 20 27 Profil dapat dilengkapi dengan identitas lembaga dan struktur organisasi
SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 7 14 21 28 2. Standar Operasional Prosedur (SOP)
RABU 3 10 17 24 RABU 1 8 15 22 29 Standar operasional prosedur (SOP) adalah suatu prosedur tertulis atau tatacara
KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 2 9 16 23 30 atau langkah-langkah yang harus dilakukan pada suatu jenis kegiatan sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai. SOP ini dimaksudkan untuk pengembangan sikap yang
JUMAT 5 12 19 26 JUMAT 3 10 17 24 31
diterapkan secara rutin dan dituangkan dalam jadwal kegiatan rutin harian.
SABTU 6 13 20 27 SABTU 4 11 18 25
SOP menjadi sistem yang memberikan pedoman kerja, kapan, di mana, oleh siapa
dan cara bagaimana pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur program
Tema: keluargaku
pembelajaran yang bersifat rutin dan habituasi.
27 Puncak Tema bermain dengan keluarga
SOP ini merupakan panduan guru dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka
pembentukan sikap.
18 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 19
Contoh SOP
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
SOP TAMAN KANAK-KANAK NRGERI CENTEH
Aturan ke Toilet RPPM dikembangkan dari kegiatan semester.
1. Anak didampingi oleh guru Dokumen RPPM ini berisi perencanaan kegiatan yang disusun untuk melaksanakan
2. Menggunakan kamar mandi sesuai dengan jenis kelamin kegiatan pembelajaran selama satu minggu.
3. Berdoa (doa masuk WC)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPPM adalah:
4. Utamakan kaki kiri terlebih dahulu
5. Tidak bernyanyi atau berteriak-teriak di toilet • RPPM dikembangkan untuk setiap tema atau subtema.
6. Menyiram toilet sebanyak 3 kali setelah digunakan • Alokasi waktu setiap RPPM sesuai dengan alokasi waktu untuk setiap tema yang
7. Menggunakan air/sabun secukupnya (tidak menghamburkan air telah ditentukan dalam program semester. Jika ada suatu tema yang alokasi
8. Membuang tisu/pantiliner/ pembalut ke tempat sampah
waktunya lebih dari satu minggu, RPPM dapat dipecah menjadi dua RPPM.
9. Memelihara kebersihan toilet
10. Utamakan kaki kanan terlebih dahulu ketika keluar dari WC • RPPM dapat berbentuk jaringan tema ataupun format lain yang ditentukan
lembaga
11. Berdoa (doa keluar WC)
• Untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran, kegiatan-kegiatan yang
Bandung, Juli 2014 dikembangkan dikemas untuk pelaksanaan per hari.
Kepala TK Negeri Centeh • Kegiatan yang disusun harus merupakan kegiatan belajar seraya bermain
• Pada akhir satu atau beberapa tema dapat dilaksanakan kegiatan puncak tema.
RENNI KUSNAENI
Puncak tema dapat berupa kegiatan antara lain membuat kue/makanan, makan
Apa saja komponen dokumen II KTSP? bersama, pameran hasil karya, pertunjukan, panen tanaman, dan kunjungan.
Dokumen II disebut juga dokumen program. Dokumen ini merupakan dokumen yang berisi Langkah-langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan
perencanaan yang akan dilaksanakan oleh pendidik selama satu tahun ke depan. Komponen dijelaskan dalam pedoman perencanaan pembelajaran.
dokumen ini mencakup:
Format program
• Program Semester (Prosem),
• Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), semester bersifat
• Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) , fleksibel sesuai
• Penilaian perkembangan anak. kebutuhan lembaga.
(contoh program
1. Program Semester
semester dapat
Dokumen Program Semester merupakan dokumen perencanaan
mengambil dari
yang berisi daftar tema satu semester termasuk alokasi waktu setiap lampiran halaman 39)
tema dengan menyesuaikan hari efektif kalender pendidikan.
Tujuan Program semester adalah membagi habis seluruh kompetensi dasar pada tema-
tema yang sesuai sehingga tidak ada kompetensi yang terlewat.
Anak-anak sedang bermain pasir disentra bahan alam
Tema berfungsi sebagai wadah yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
potensi anak. Tema juga menyatukan program pengembangan, bahan pembelajaran,
serta kompetensi dalam satu kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) adalah unit perencanaan yang
dan perbendaharaan kata anak sehingga capaiannya menjadi lebih bermakna. akan memandu kegiatan dalam satu hari. RPPH disusun berdasarkan RPP Mingguan.
Dalam menyusun perencanaan program semester, lembaga diberi keleluasaan dalam Komponen RPPH antara lain memuat identitas lembaga, tema/subtema, kelompok
menentukan format dan disesuaikan dengan kebutuhan lembaga masing-masing. usia, alokasi waktu, kegiatan belajar (pembukaan, inti, penutup) indikator
Penjelasan mengenai apa, mengapa dan bagaimana penyusunan dan contoh program pencapaian pembelajaran, media dan sumber belajar yang digunakan.
semester terdapat pada dokumen pedoman perencanaan pembelajaran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan RPPH antara lain:
20 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 21
• RPPH disusun dengan memperhatikan model pembelajaran yang dipilih oleh Bagaimana Sistematika KTSP PAUD?
satuan pendidikan. Model pembelajaran tersebut antara lain model pembelajaran
• Sistematika atau outline KTSP PAUD ditentukan oleh setiap satuan PAUD
kelompok dengan pengaman, model pembelajaran kelompok dengan sudut, model
pembelajaran sentra, dan model pembelajaran area • Beberapa contoh sistematika/kerangka KTSP PAUD
• Pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan disesuaikan dengan Contoh Outline KTSP TK/KB...
karakteristik satuan PAUD berdasarkan hasil analisis konteks.
Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan sistimatika sebagai berikut:
• Kegiatan yang dikembangkan merupakan kegiatan yang mendorong anak untuk
aktif melakukannya. Halaman Judul
Kata Pengantar
Langkah-langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran harian dijelaskan Lembar Pengesahan
dalam pedoman perencanaan pembelajaran. Daftar Isi
BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA
4. Dokumen Penilaian Perkembangan Anak
A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD
Seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara, pengelola dan guru dan
perlu dinilai sehingga diperoleh berbagai informasi mengenai Uraian Tugas
keberhasilan kompetensi dan gambaran tumbuh kembang C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
anak. Penilaian mencakup seluruh lingkup perkembangan D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)
yang terkait dengan Kompetensi Dasar (KD), yakni kompetensi BAGIAN II. DOKUMEN I
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. A. Pendahuluan
Informasi hasil penilaian dicatat pada dokumen penilaian yang 1. Latar Belakang
disusun oleh setiap satuan PAUD. Dokumen tersebut antara 2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD
lain dokumen penilaian harian, penilaian bulanan, dokumen 3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD
B. Visi, Misi Dan Tujuan Satuan Paud
portofolio anak, dan dokumen lain yang diperlukan oleh setiap
1. Visi Satuan PAUD
satuan PAUD untuk mencatat seluruh informasi yang akan
2. Misi Satuan PAUD
dapat membantu guru untuk memantau kemajuan belajar, hasil 3. Tujuan Satuan PAUD
belajar dan melakukan perbaikan hasil kegiatan belajar anak. C. Karakteristik KTSP
Guru sedang mencatat perkembangan anak D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
Catatan:
E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
• Dokumen KTSP bersifat luwes, peletakan komponen yang akan diinformasikan F. Standar Operasional Prosedur
dapat ditentukan sendiri oleh satuan pendidikan. Misalnya Kalender Pendidikan,
BAGIAN III. DOKUMEN II
Standar Operasional Prosedur (SOP), dan Tata Tertib Satuan PAUD dapat diletakkan A. Program Semester
sebagai lampiran ataupun dalam badan/sebagai bagian dari KTSP yang disusun. B. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan
• Dokumen I dapat dilengkapi dengan berbagai informasi yang berhubungan dengan C. Rencana Pelaksanaan Program Harian
penialaian perkembangan anak yang akan dilakukan (misalnya instrumen yang D. Penilaian Perkembangan Anakembelajaran
akan digunakan, strategi pelaporan kepada orang tua, contoh-contoh format yang BAGIAN IV. PENUTUP
akan digunakan). BAGIAN V. LAMPIRAN
• Komponen Dokumen II dapat dipisahkan sesuai dengan jenis dokumen yang akan 1. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
digunakan. Misalnya dokumen II A adalah program semester, Dokumen II B adalah 2. Program Semester
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
RPPM dan Dokumen III C adalah RPPH.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
• Dokumen II dapat dilengkapi dengan hasil penilaian perkembangan anak, misalnya
5. Penilaian Perkembangan Anak
dalam bentuk dokumen perkembangan setiap anak 5.6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan anak
6.7. Tata Tertib, Kode Etik dll yang dianggap perlu
22 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 23
Contoh Pengesahan KTSP
dan Masa Peninjauan Ulang Berdasarkan pengajuan permohonan pengesahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disiapkan
oleh:
KTSP PAUD Nama Satuan PAUD :
Penyelenggara :
Izin Operasiona :
Alamat :
K
urikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan dengan segenap pemangku
maka UPTD Kecamatan........ dinas pendidikan kota/kabupaten ..................... dengan mempertimbangkan:
kepentingan, terutama dengan orang tua dan masyarakat yang menitipkan anaknya di
1. Dasar-dasar hukum dan acuan yang digunakan dalam pengembangan KTSP di satuan PAUD
satuan pendidikan tersebut. Begitu pula KTSP PAUD sesungguhnya merupakan bagian tersebut;
dari kontrak antara satuan pendidikan PAUD, orang tua, dan pemerintah, dalam hal ini Dinas 2. Tatacara pengembangan KTSP yang dilakukan oleh tim penyusun di satuan PAUD tersebut;
3. Bukti fisik seluruh dokumen KTSP yang telah disusun oleh Tim dari satuan PAUD tersebut.
Pendidikan. Oleh karena itu, dalam hal pengesahan, pemberlakuan, dan masa peninjauan
maka dengan ini menyatakan, bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada satuan PAUD tersebut
ulang hendaklah mempertimbangkan dan mendapat persetujuan dari pihak-pihak terkait. dapat diterapkan/dilaksanakan sebagaimana mestinya; dengan catatan satuan PAUD tersebut tetap berupaya
secara terus-menerus dapat meningkatkan mutu KTSP di lembaganya.
Siapa yang Berwenang Mengesahan KTSP PAUD?
Produk KTSP PAUD hendaknya disepakati oleh pihak-pihak yang terkait. Hal ini penting Jakarta,.................................
agar kurikulum mendapatkan dukungan penuh sehingga dalam penerapannya dapat Yang mengajukan pengesahan:
Kepala Satuan PAUD, Perwakilan Komite,
optimal. Pihak-pihak yang diharapkan dapat menyetujui hasil pengembangan KTSP PAUD
dan diminta membubuhkan tanda tangannya sebagai tanda bukti pengesahan di antaranya:
----------------------------------------------- ----------------------------------------------
1. Ketua penyelenggara atau ketua bidang pendidikan yayasan atau satuan pendidikan.
Tanda pengesahan:
2. Pengelola, yaitu kepala satuan PAUD; baik pada satuan PAUD terpadu maupun
pada Satuan PAUD tersendiri. Penilik/Pengawas Dinas Pendidikan
Kecamatan...............Kab/Kota............,
3. Disahkan oleh dinas pendidikan setempat, yaitu kepala UPTD pendidikan tingkat
kecamatan atau oleh penilik/pengawas PAUD.
-----------------------------------------------
Berapa Lama Masa Pemberlakuan KTSP PAUD? NIP.
Masa pemberlakuan KTSP PAUD yang telah dikembangkan oleh para tim pengembang
Kapan Dilakukan Peninjauan Ulang KTSP PAUD?
akan diberlakukan setelah disahkan oleh pihak-pihak sebagaimana yang telah dipaparkan
Kurikulum yang telah dikembangkan harus siap untuk selalu di-review baik
di atas. Pemberlakuan KTSP dapat disesuaikan dengan harapan satuan pendidikan atau para
secara berkala maupun insidental. Beberapa pertimbangan dasar untuk merevisi atau
pengembang, misalnya menunggu tahun pelajaran baru, menunggu dukungan sarana-
memperbaiki kurikulum, antara lain:
prasarana, menunggu dukungan SDM tambahan, dan menunggu dukungan anggaran. 1. perubahan kebijakan dalam pendidikan, terutama dalam bidang PAUD
Masa berlaku KTSP PAUD bersifat relatif, biasanya tidak melebihi batas waktu lima 2. perubahan jenis program layanan dalam satuan pendidikan PAUD.
atau sepuluh tahun. Masa berlakunya kurikulum dapat mengacu pada tenggang waktu 3. perubahan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan PAUD
masa akreditasi yang diatur dan diberlakukan di daerah tertentu, baik secara lokal maupun 4. perubahan kondisi dan standar input-output satuan pendidikan PAUD
nasional. 5. perubahan sarana dan prasarana penunjang di satuan pendidikan PAUD
6. perubahan IPTEK yang signifikan terhadap bidang PAUD
7. perubahan sosial budaya anak dan masyarakat
24 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 25
Lampiran
diperjualbelikan. Lembaga dan pendidik baru kemungkinan mengalami kesulitan dalam berkerumun tanpa ada aktivitas pembelajaran. Bu Haryanto menyampaikan kegundahannya
kepada dua tokoh masyarakat yakni Bapak Badrudin dan Ibu Haryono yang kemudian disepakati
pengembangan KTSP untuk satuannya. Bimbingan dan bantuan dari satuan PAUD lainnya
untuk membuat kelompok bermain untuk mengelola kegiatan bermain anak hingga lebih
yang terkumpul dalam satu gugus akan sangat membantu, di samping bimbingan dari
terprogram. Kegiatan awal dilaksanakan di halaman kantor kelurahan dengan menggunakan
penilik/pengawas PAUD.
alat permainan seadanya yang digelar bongkar pasang. Ternyata sambutan masyarakat sangat
Tidak ada pendidikan tanpa ada kurikulum PAUD, oleh karena itu setiap satuan PAUD antusias. Tanggal 21 Mei 2005 kelompok bermain berubah nama dengan nama Taman Kanak-
harus mengembangkan KTSP. Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan baik memiliki Kanak Kenanga dengan diresmikan oleh Bapak Camat Kedoya didampingi 3 pendiri. Sebagai
KTSP, akan memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak kepala sekolah pertama ditunjuk Bapak Badarudin dan Ibu Haryono sebagai guru untuk peserta
di satuan PAUD bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan anak- didik yang berjumlah 20 orang. Langkah berikutnya dilembagakan dan mengajukan perizinan
anak Indonesia kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehensif. ke Dinas Kabupaten. Surat Izin Operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Abal-Abal nomor
10 A/kep/2006 tercantum mulai berlaku tanggal 12 Maret 2006.
Semoga bermanfaat. Amin.
Selanjutnya kami terus berbenah dan mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan
dan belajar mandiri. Perubahan kami lakukan dari menggunakan pemnelajaran klasikal ke
kelompok hingga kini menerapkan model sentra. Tahun 2010 kami menambah program
layanan dengan Kelompok Bermain, dan tahun 2013 kami
mendapatkan akreditasi A dari BAN PAUDNI. Tahun 2015 Ketua Yayasan
Satuan PAUD kami terpilih menjadi PAUD percontohan Mahardika
tingkat kabupaten, dst.
Guru TK A Guru TK B
26
26 PEDOMAN
PPED
PE
ED
DOMAN PPENYUSUNAN
MA ENY
ENY
YUS
USU
SU
UNA
NA
ANN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 27
1. Ketua Yayasan Mahardika bertanggung jawab dalam: BAGIAN II
• Pengembangan pendidikan di TK Kenanga DOKUMEN I KURIKULUM SATUAN PAUD TK KENANGA
• Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam rangka
optimalisasi sumber belajar dan sumber dana
• Dst. A. PENDAHULUAN
2. Kepala TK Kenanga, bertanggung jawab dalam: 1. Latar Belakang
• Pengembangan program Taman kanak-Kanak Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan
• Mengkoordinasikan guru-guru Taman kanak-kanak sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu
• Mengelola administratif Taman kanak-Kanak layanan PAUD harus dirancang dengan seksama dengan memperhatikan
• Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru Taman perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
Kanak-Kanak budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut, maka Taman
• Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman Kanak- Kanak-Kanak Kenanga … (sesuai nama satuan PAUD) memandang perlu
Kanak untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD.
3. Guru bertanggung jawab dalam:
Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun oleh
• Menyusun rencana pembelajaran
Tim Pengembang Lembaga yang terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan, Tim
• Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya
Guru dan Komite orang tua dengan bimbingan Penilik PAUD. Kurikulum
• Mencatat perkembangan anak
Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun sebagai acuan penyelenggaraan
• Menyusun pelaporan perkembangan anak
dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran.
• Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program parenting.
Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga juga dijadikan sebagai patokan
4. Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam: untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan,
• Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orangtua dan
program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai tolok
peserta didik
ukur untuk peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara
• Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik
bertahap dan berkesinambungan. Dst.....
• Mengelola sarana dan prasarana Taman Kanak-Kanak
2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD
• Mengelola keuangan
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD
Nasional
Taman Kanak-Kanak Kenanga terletak di Jalan Kenanga Nomor 25 Rt 12
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang
Rw 17 Kelurahan Balangbong Kecamatan Kedoya Kabupaten Abal-Abal Provinsi
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif
Mercury.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
D. Status Satuan lembaga PAUD Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Taman Kanak-Kanak Kenanga merupakan satuan PAUD yang dikelola dengan Pendidikan
management berbasis masyarakat dibawah naungan Yayasan Mahardika, telah d. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Abal-Abal nomor 10 Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
A/kep/2006 untuk program Taman kanak-Kanak dan telah telah lulus akreditasi Pendidikan
dari BAN PNF tahun 2013 dengan Nomor sertifikat …….. e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan PAUD
28 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 29
f. Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 d. Menjadikan anak beragama sejak dini.
Pendidikan Anak usia Dini e. Menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.
tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal 7 f. Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat Kabupaten/Kota/Propinsi/nasional.
h. Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014
D. Karakteristik Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga
i. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan ….
Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun dengan mengusung nilai-
B. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD
nilai islami sebagai dasar untuk pengembangan karakter peserta didik. Nilai-nilai
Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun sebagai:
karakter yang dikembangkan antara lain: kepemimpinan, jujur, kreativitas, dst…
1. Acuan bagi Pengelola dan Pendidik dalam menyusun program layanan, Penerapan nilai-nilai dilakukan melalui pembiasaan rutin yang diterapkan selama
kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian anak berada di satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga.
keberhasilan belajar anak.
Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan
2. Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan partisipatif, Taman Kanak-Kanak Kenanga menerapkan model pembelajaran
PAUD kepada peserta didik. sentra, dimana kelompok anak dalam satu hari bermain dalam satu sentra yang
3. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan. didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai pemenuhan densitas main. Sentra
4. Dst. yang disiapkan adalah: sentra imtaq, sentra balok, sentra bahan alam, sentra
persiapan, dan sentra main peran. Untuk kelompok usia 4-6 tahun bermain di
C. Visi, Misi dan Tujuan Satuan PAUD
sentra persiapan sebanyak 2 kali dalam seminggu dalam rangka membantu
1. Visi Taman Kanak-Kanak Kenanga
kematangan keaksaraan anak … dst.
“Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan
berakhlak mulia” Contoh Program Pengembangan Dan Muatan Pembelajaran Kurikulum Paud Tk
“Kenanga”
2. Misi Taman Kanak-Kanak Kenanga
a. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif. Program Kompetensi yang
Materi Pembelajaran
Pengembangan Dicapai
b. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai
Nilai Agama dan 1.1 Mempercayai adanya • Mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta, mengenal
dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak. Moral Tuhan melalui ciptaan-ciptaan Tuhan, membiasakan mengucapkan
Ciptannya kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan
c. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan berakhlak
1.2 Menghargai diri • Terbiasa saling menghormati (toleransi)
mulia secara mandiri. sendiri, orang lain, agama, mengucapkan keagungan Tuhan sesuai
dan lingkungan agamanya, merawat kebersihan diri, tidak
d. Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan lingkup sekitar sebagai rasa menyakiti diri atau teman, menghargai teman
terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional, akuntabel, syukur kepada Tuhan (tidak mengolok-olok), hormat pada guru dan
orang tua, menjaga dan merawat tanaman,
dan berdaya saing nasional. binatang peliharaan dan ciptaan Tuhan
3. Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga 2.13 Memiliki perilaku • Terbiasa berbicara sesuai fakta, tidak curang
yang mencerminkan dalam perkataan dan perbuatan, tidak
a. Mewujudkan anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri sikap jujur berbohong, menghargai kepemilikan orang lain,
b. Mewujudkan anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri mengembalikan benda yang bukan haknya,
mengerti batasan yang boleh dan tidak boleh
sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya. dilakukan, terus terang, anak senang melakukan
c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak sesuatu sesuai aturan atau kesepakatan, dan
mengakui elebihan diri atau temannya.
produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan
sederhana.
30 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 31
Program Kompetensi yang Program Kompetensi yang
Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran
Pengembangan Dicapai Pengembangan Dicapai
3.1 Mengenal kegiatan • Doa-doa (doa sebelum dan sesudah belajar, • Cara menghindarkan dir dari bahaya kekerasan
beribadah sehari-hari doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum (melindungi anggota tubuh yang terlarang :
4.1. Melakukan kegiatan dan bangun tidur, doa untuk kedua orang tua), mulut, dada, alat kelamin, pantat; waspada
beribadah sehari-hari mengenal hari-hari besar agama, hari-hari besar terhadap orang asing/tidak dikenal),
dengan tuntunan agama, cara ibadah sesuai hari besar agama, • Cara menghindari diri dari benda-benda
orang dewasa tempat ibadah, tokoh keagamaan. berbahaya misalnya pisau, listrik, pestisida,
3.2 Mengenal perilaku • Perilaku baik dan santun disesuaikan dengan kendaraan saat di jalan raya
balk sebagai agama dan adat setempat; misalnya tata • Cara menggunakan toilet dengan benar tanpa
cerminan akhlak cara berbicara secara santun, cara berjalan bantuan
mulia melewati orang tua, cara meminta bantuan, • Kebiasaan buruk yang harus dihindari (permen,
4.2. Menunjukkan cara menyampaikankan terima kasih setelah nonton tv atau main game lebih dari 1 jam setiap
periaku santun mendapatkan bantuan, tata cara beribadah sesuai hari, tidur terlalu larut malam, jajan sembarang).
sebagai cerminan agamanya misalnya; berdoa, tata cara makan, tata Kognitif 2.2 Memiliki perilaku • Membiasakan eksploratif,
akhlak mulia cara memberi salam, cara berpakaian, menolong yang mencerminkan • Cara bertanya
teman, orang tua dan guru. sikap ingin tahu • Cara mendapatkan jawaban.
Fisik Motorik 2.1 Memiliki perilaku • Kebiasaan anak makan makanan bergizi 2.3 Memiliki perilaku • Pemahaman tentang kreatif,
yang mencerminkan seimbang, kebiasaan merawat diri misalnya; yang mencerminkan • Membiasakan kerja secara kreatif,
hidup sehat mencuci tangan, menggosok gigi, mandi, sikap kreatif
berpakaian bersih,menjaga kebersihan 3.5 Mengetahui cara • Cara mengenali masalah,
lingkungan misalnya; kebersihan tempat belajar memecahkan masalah • Cara mengetahui penyebab masalah,
dan lingkungan, menjaga kebersihan alat main sehari-hari dan • Cara mengatasi masalah,
dan milik pribadi. berperilaku kreatif • Menyelesaikan kegiatan dengan berbagai cara
3.3. Mengenal anggota • Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, 4.5 Menyelesaikan untuk mengatasi masalah.
tubuh, fungsi, dan cara merawat, kebutuhan agar anggota masalah sehari-hari
gerakannya untuk tubuh tetap sehat, berbagai gerakan untuk secara kreatif
pengembangan melatih motorik kasar dalam kelenturan, 3.6 Mengenal benda- • bentuk dua dimensi (persegi, segi tiga, bulat,
motorik kasar dan kekuatan, kestabilan, keseimbangan, benda disekitarnya segi panjang),
motorik halus kelincahan, kelenturan, koordinasi tubuh. (nama, warna, • bentuk tiga dimensi (kubus, balok, limas,
4.3. Menggunakan • Kegiatan untuk latihan motorik kasar antara bentuk, ukuran, pola, tabung), ukuran (panjang-pendek,
anggota tubuh untuk lain merangkak, berjalan, berlari, merayap, sifat, suara, tekstur, • besar-kecil, berat-ringan, sebentar-lama),
pengembangan berjinjit, melompat, meloncat, memanjat, fungsi, dan ciri-ciri bilangan (satuan, puluhan),
motorik kasar dan bergelantungan, menendang, berguling dengan lainnya) • tekstur (kasar-halus, keras-lunak),
halus menggunakan gerakan secara terkontrol, 4.6 Menyampaikan • suara (cepat-lambat, keras-halus, tinggi rendah),
seimbang dan lincah dalam menirukan berbagai tentang apa dan • pengelompokkan (berdasarkan warna, bentuk,
gerakan yang teratur (misal: menirukan gerakan bagaimana benda- ukuran, fungsi, warna-bentuk, warna-ukuran,
benda, senam, tarian, permainan tradisional, dip. benda di sekitar yang ukuran-bentuk, warna ukuran-bentuk),
• Keterampilan motorik halus untuk melatih dikenalnya (nama, • membandingkan benda berdasarkan ukuran
koordinasi mata dan tangan, kelenturan warna, bentuk, “lebih dari — kurang dari”, “paling/ter)
pergelangan tangan, kekuatan dan kelenturan ukuran, pola, sifat, • mengurutkan benda berdasarkan seriasi
jari-jari tangan, melalui kegiatan antara lain; suara, tekstur, fungsi, (kecil-sedang-besar)
meremas, menjumput, meronce, menggunting, dan ciri-ciri lainnya) • mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi (sangat
menjahit, mengancingkan baju, menali melalui berbagai hasil kecil- lebih kecil- kecil- besar- lebih besar- paling besar),
sepatu, menggambar, menempel, makan, dll karya • pola ABC-ABC, ABCD-ABCD berdasarkan urutan
• Permainan motorik kasar atau halus dengan aturan. warna, bentuk, ukuran, bunyi, warna, fungsi,
3.4. Mengetahui cara • Cara merawa kebersihan diri (misal: mencuci sumber, dll.
hidup sehat tangan, berlatih toilet, merawat gigi, mulut, • Mencocokkan lambang bilangan dengan jumlah
4.4 Mampu menolong telinga, hidung, olahraga, mandi 2x sehari; bilangan
diri sendiri untuk memakai baju bersih), memilih makanan dan • Hubungan satu ke satu, satu ke banyak,
hidup sehat minuman yang sehat, makanan yang diperlukan kelompok ke kelompok
tubuh agar tetap sehat, • Lambang bilangan
• Mencocokkan
32 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 33
Program Kompetensi yang Program Kompetensi yang
Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran
Pengembangan Dicapai Pengembangan Dicapai
3.7 Mengenal • Keluarga (hubungan dalam keluarga, peran, Sosial emosional 2.5 Memiliki perilaku • Cara memberi salam pada guru atau teman,
lingkungan sosial kebiasaan, garis keturunan, dst), yang mencerminkan • Cara untuk berani tampil di depan teman,
(keluarga, teman, • teman (nama, ciri-ciri, kesukaan, sikap percaya diri guru, orang tua dan lingkungan sosial lainnya,
tempat tinggal, tempat tinggal dst), • Ara menyampaikan keinginan dengan santun.
tempat ibadah, • lingkungan geografis (pedesaan/ pantai/ 2.6 Memiliki perilaku • Aturan bermain,
budaya, transportasi) pegunungan/kota), yang mencerminkan • Aturan di satuan PAUD
4.7 Menyajikan • kegiatan orang-orang (di pagi/sore hari, dst), sikap taat terhadap • Cara mengatur diri sendir misalnya membuat
berbagai karya yang pekerjaan (petani, buruh, guru, di!), aturan sehari-hari jadwal atau garis waktu
berhubungan dengan • budaya (perayaan terkait adat, untuk melatih • Cara mengingatkan teman bila bertindak tidak
lingkungan sosial pakaian, tarian, makanan, dst), kedisiplinan sesuai aturan
(keluarga, teman, • tempat-tempat umum (sekolah, pasar, kantor 2.7 Memiliki perilaku • Ciri did dan orang lain
tempat tinggal, pos, kantor polisi, terminal, dst), yang mencerminkan • Cara antri
tempat ibadah, • berbagai jenis transportasi (transportasi darat, sikap sabar (mau • Cara menyelesaikan gagasannya hingga tuntas,
budaya, transportasi) air, udara, transportasi dahulu, dan sekarang). menunggu giliran, • berusaha tidak menyakiti atau membalas
dalam bentuk • Lambang negara mau mendengar ketika dengan kekerasan
gambar, bercerita, orang lain berbicara)
bernyanyi, dan gerak untuk melatih
tubuh kedisiplinan
3.8 Mengenal • Hewan misalnya; jenis (nama, ciri-ciri, bentuk), 2.8 Memiliki perilaku • Pemahaman tentang mandiri,
lingkungan alam • Kelompok hewan berdasarkan makanan yang mencerminkan • Perilaku mandiri,
(hewan, tanaman, (herbivora, omnivora, karnivora, kemandirian • Cara merencanakan, memilih, memiliki inisiatif
cuaca, tanah, air, untuk belajar atau melakukan sesuatu tanpa
• kelompok hewan berdasarkan manfaat
batu- batuan, dip harus dibantu atau dengan bantuan seperlunya
(hewan ternak/peliharaan/buas),
4.8 Menyajikan 2.9 Memiliki perilaku • Keuntungan mengalah
berbagai karya yang • tanaman dikenalkan dengan jenis (tanaman
darat/air, perdu/batang, buah/hias/kayu, yang mencerminkan • Cara menawarkan bantuan pada teman atau guru,
berhubungan dengan sikap peduli dan • Cara menenangkan diri dan temannya dalam
lingkungan alam semusim/tahunan),
mau membantu jika berbagai situasi,
(hewan, tanaman, • bermacam bentuk dan warna daun dan diminta bantuannya • senang berbagi makanan atau mainan.
cuaca, tanah, air, bermacam akar),
2.10 Memiliki perilaku • Perilaku anak yang menerima perbedaan
batu-batuan, dip • berkembang biak (biji/ stek/ cangkok/beranak/ yang mencerminkan teman dengan dirinya,
dalam bentuk membelah diri/daun), sikap kerjasa ma • Cara menghargai karya teman,
gambar, bercerita, • Cara menghargai pendapat teman, mau berbagi,
• cara merawat tanaman, dst,
bernyanyi, dan gerak mendengarkan dengan sabar pendapat teman,
tubuh • gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang
malam, mendung, siklus air, dst), tanah, batu, • Cara berterima kasih atas bantuan yang diterima
• sebab akibat kejadian, dst. 2.11 Memiliki perilaku • Kegiatan transisi,
yang dapat • Cara menghadapi situasi berbeda
3.9 Mengenal • Nama benda,
menyesuaikan diri • Cara menyesuaikan did dengan cuaca dan
teknologi sederhana • bagian-bagian benda,
kondisi alam.
(peralatan rumah • fungsi,
tangga, peralatan • cara menggunakan secara tepat, dan cara 2.12 Memiliki perilaku • Pemahaman tentang tanggung jawab
bermain, peralatan merawat. Alat dan benda yang dimaksud yang mencerminkan • Pentingnya bertanggung jawab
pertukangan, dip dapat berupa peralatan ekolah, perabot rumah sikap tanggungjawab
• Cara bertanggung jawab (mau mengakui
4.9 Menggunakan tangga, perkakas kerja, peralatan elektronik, kesalahan dengan meminta maaf),
teknologi barang-barang bekas pakai. • Cara merapihkan/membereskan mainan pada
sederhana untuk tempat semula,
menyelesaikan tugas • mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
dan kegiatannya
• mengikuti aturan yang telah ditetapkan
(peralatan rumah
walaupun sekali-kali masih harus diingatkan,
tangga, peralatan
bermain, peralatan • senang menjalankan kegiatan yang jadi
pertukangan, dip tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin
harus membantu menyiapkan alat makan, dst).
34 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 35
Program Kompetensi yang
Program Kompetensi yang Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Pengembangan Dicapai
Pengembangan Dicapai
Seni 2.4 Memiliki perilaku • cara menjaga kerapihan did, dan
3.13 Mengenal emosi diri • Cara menghadapi orang yang tidak dikenal,
yang mencerminkan • cara menghargai hasil karya baik dalam bentuk
dan orang lain • Penyebab sedih, marah, gembira, kecewa,
sikap estetis gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni
4.13 Menunjukkan reaksi atau mengerti jika ia menganggu temannya
lainnya,
emosi diri secara akan marah, jika ia membantu temannya akan
• cara merawat kerapihan-kebersihan-dan
wajar senang, mengendalikan emosi secara wajar
keutuhan benda mainan atau milik pribadinya.
3.14 Mengenali • Cara mengungkapkan apa yang dirasakannya
3.15 Mengenal berbagai • Membuat berbagai hasil karya dan aktivitas seni
kebutuhan, (lapar ingin makan, kedinginan memerlukan
karya dan aktivitas seni gambar dan lukis, seni suara, seni musik, karya
keinginan, dan minat baju hangat, perlu payung agar tidak
4.15 Menunjukkan tangan dan lainnya
diri kehujanan, kepanasan, sakit perut perlu obat),
karya dan aktivitas • Menampilkan hasil karya seni
4.14 Mengungkapkan • Teknik mengambil makanan sesuai kebutuhan,
seni dengan
kebutuhan, menggunakan alat main sesuai dengan gagasan
menggunakan
keinginan dan minat yang dimilikinya,
berbagai media
did dengan cara yang • membuat karya sesuai dengan gagasannya, dst
tepat
Bahasa 2.13. Memiliki perilaku • Cara berbicara secara santun, menghargai Keterangan:
yang mencerminkan teman dan orang yang lebih tua usianya
sikap rendah hati dan • Pemahaman sikap rendah hati Pengembangan Sikap diterapkan secara rutin yang dituangkan dalam
santun kepada orang • Contoh perilaku rendah hati dan santun jadwal kegiatan rutin harian. Pengembangan sikap dilakukan melalui
tua, pendidik, dan
keteladanan dari guru secara konsisten. Untuk membentuk konsistensi
teman
3.10 Memahami bahasa • cara menjawab dengan tepat ketika ditanya, pembentukan sikap maka kegiatan rutin dipandu dalam Standar
reseptif (menyimak • cara merespon dengan tepat saat mendengar Operasional Prosedur (SOP). Penyusunan SOP kegiatan rutin dilampirkan
dan membaca) cerita atau buku yang dibacakan guru,
dalam KTSP ini.
4.10 Menunjukkan • melakukan sesuai yang diminta dengan
kemampuan beberapa perintah,
berbahasa reseptif • menceritakan kembali apa yang sudah E. Program Khusus dan Pendukung
(menyimak dan didengarnya
membaca) Taman Kanak-Kanak Kenanga mengembangkan program khusus sebagai
3.11 Memahami • Mengungkapkan keinginannya, menceritakan program unggulan dari Satuan PAUD ini berupa:
bahasa ekspresif kembali,
(mengungkapkan • bercerita tentang apa yang sudah dilakukannya, 1. Pengenalan alam sekitar
bahasa secara verbal • mengungkapkan perasaan emosinya dengan 2. Pengenalan seni daerah
dan non verbal) melalui bahasa secara tepat.
4.11 Menunjukkan • Menggunakan buku untuk berbagai kegiatan 3. Pengembangan bakat dan minat anak
kemampuan 4. Kegiatan parenting
berbahasa ekspresif
(mengungkapkan
5. Kegiatan pentas seni dari dan oleh anak, dst.
bahasa secara verbal
dan non verbal) F. Alokasi Pembelajaran
3.12 Mengenal keaksaraan • membaca gambar, membaca symbol, Alokasi pembelajaran di Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga sebanyak
awal melalui bermain • menjiplak huruf,
4.12 Menunjukkan • mengenali huruf awal di namanya, 21 jam @ 60 menit (1.260 menit) dalam seminggu. Kegiatan pembelajaran tatap
kemampuan menuliskan huruf-huruf namanya, muka dilaksanakan selama 5 hari dimulai dari pukul 7.30 – 11.45. Jadwal kegiatan
keaksaraan awal • menuliskan pikirannya walaupun hurufnya
dalam berbagai masih terbalik atau tidak lengkap, harian dilampirkan dalam lampiran KTSP
bentuk karya • hubungan bunyi dengan huruf
• mengucapkan kata yang sering diulang ulang
tulisannya pada buku cerita,
• mengeja huruf,
• membaca sendiri
• hubungan angka dan bilangan
36 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 37
Contoh BAGIAN III.
Contoh Program Tahunan TK Kenanga DOKUMEN II KTSP PAUD
2 Program Semester
No KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN
1 Pelaksanaaan kurikulum
a. Permulaan tahun ajaran 14 Juli 2015 Program semester TK Kenanga memuat unsur Kompetensi Dasar (KD), tema, sub tema,
b. Kegiatan puncak tema Hr Jumat Minggu ke 4 di bulan genap (setiap 2
dan alokasi waktu. Penentuan KD memuat seluruh aspek perkembangan nilai agama dan
bulan sekali)
c. Hari-hari libur moral (nam), motorik (motr), kognitif (kog), sosial-emosional (sosem), bahasa (bah), dan
• Libur semester 1 20 – 30 desember 2015
20 – 30 juni 2015
seni. Penulisan KD dapat ditulis lengkap atau dapat dituliskan kodenya saja. Tema dapat
• Libur semester 2
• Libur hari raya idul fitri 28 Juli – 3 Agustus 2015 dikembangkan menjadi sub aema atau sampai sub-sub tema. Alokasi waktu disesuaikan
d. Pembagian laporan perkembangan anak
19 desember 2015
dengan kebutuhan setiap tema/subtema/sub-sub tema. KD dapat diulang-ulang di tiap
• Semester 1
• Semester 2 18 Juni 2015 tema/sub tema/sub-sub tema.
Penerimaan peserta didik baru Januari – Juli 2016
Program semester TK Kencana
2 Kegiatan Pendukung
• Kegiatan mendatangkan nara sumber 3 kali sesuai tema KD TEMA SUB TEMA ALOKASI WAKTU
• Kunjungan ke belajar, kali sesuai tema
• Kegiatan bazaar anak, • 2.11 3 3, 4.3, 3,4, 4,4 (Mob) ng Ikan 2 minggu
akhir ramadhan, hari jadi satuan PAUD
• Pentas seni anak, 2 kali saat pembagian laporan perkembangan • 2.9, 2.10, 2.11, 2.12, 3.13, 4,13 (Sosem), Kupu-kupu 3 minggu
• Perayaan hari-hari besar
3 Kegiatan Keorangtuaan • 2.3, 3.5, 3,6, 4.6, 3,7, 4.4, 3.9, 4,9 (kognitf), Belalang 1 minggu
• Pertemuan orang tua, Setiap hari rabu minggu ke 4 • 1.13, 3,10, 3.11, 3.12 (bahs), Harimau 1 minggu
• Open house, Untuk calon wali murid di minggu ke 3 bulan Juni
• Hari keluarga Setiap akhir tahun ajaran • 3.15- 4.15 (seni)
4 Layanan kesehatan dan gizi Dst ......
• Penimbangan Setiap bulan
ALOKASI WAKTU: 17 MINGGU
• Pemberian vitamin A Februari dan Agustus
• DDTK Sesuai dengan kebutuhan
• Imunisasi Disesuaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
• Pemeriksanaan Kesehatan Umum Tiga bulan sekali Contoh 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)
• Pemeriksaan Kesehatan Gigi Enam bulan sekali
• Pemberian Makanan Tambahan Anak Minimal sebulan sekali
TAMAN KANAK-KANAK KENCANA
Sekolah (PMTAS) Semester/Bulan/Minggu : I/Juli/Minggu ke 4
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
Tema : Diriku
MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 3 10 17 24/
31 MINGGU 7 14 21 28 MINGGU 5 12 19 26 Sub Tema : Tubuhku
SENIN 7 14 21 28 SENIN 4 11 18 25 SENIN 1 8 15 22 29 SENIN 6 13 20 27 Sub-sub tema : -
SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 5 12 19 26 SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 7 14 21 28 Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
RABU 2 9 16 23 30 RABU 6 13 20 27 RABU 3 10 17 24 RABU 1 8 15 22 29
KAMIS 3 10 17 24 31 KAMIS 7 14 21 28 KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 2 9 16 23 30 KD Materi Pembelajaran Rencana Kegiatan
JUMAT 4 11 18 25 JUMAT 1 8 15 22 29 JUMAT 5 12 19 26 JUMAT 3 10 17 24 31
1.1 1. Tubuhku ciptaan Tuhan, 1. Membuat bingkai foto diri warna merah, biru, kuning
SABTU 5 12 19 26 SABTU 2 9 16 23 30 SABTU 6 13 20 27 SABTU 4 11 18 25 3.1,4.1 2. Doa sebelum dan sesudah belajar, 2. Membuat boneka loto diri dari tanah liat
14 - 19 Orientasi peserta didik baru dan 2.1 3. Kebiasaan mencuci tangan dan 3. Membuat boneka diri dari satlekok bulu tangkis
4-9 Bermain bersama bunda (masa
pengenalan visi misi
Tema: keluargaku
menggosok gigi
transisi)
25 Bhakti sosial 3.4, 4.4 4. Nama anggota tubuh, fungsi 4. dengan ternpelan kettas merah, biru, kuning Menggunting
11 -23 Tema 17 agustus di sekolah baruku 27 Puncak Tema bermain dengan keluarga
28 - 29 Hari raya idul fitri
21 - 31 Libur hari raya idul fitri
30 Puncak tema lomba 17 agustusan anggota tubuh, cara merawat dan menenempel gambar anggota tubuh
38 PEDOMAN
PED
DOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 39
2.5 5. Aku senang memberi salam 5. Melukis dengan cat air
2.6 6. Aku senang mengikuti aturan 6. Menggambar dengan crayon atau spidol
Materi yang masuk dalam pembiasaan
3.6, 4.6 7. Pengelompokan berdasarkan 7. Mencetak bentuk tubuh dari pasir 1. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
warna (merah, biru, kuning), 8. Membuat kolase bentuk dan bagian muka dari daun kering 2. Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan
bentuk dua dimensi (persegi, segi 9. Menghitung anggota tubuh dengan menggunakan jari
tiga,), dan jumlah bilangan (5 - 10), tangan 3. Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan
1.13 8. Aku anak ramah, 10. Menggambar jari tangan dengan krayon atau spidol 4. Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah
3.10, 4.10 9. Aku suka mendengar cerita 11. Mengukur tinggi badan dengan tali rapia makan.
3.15, 4.15 10. Lagu “ Tuhan Ciptakan Aku” 12. Menyusun huruf anggota tubuh berdasarkan contoh dari
Alat dan Bahan
kartu kata bergambat
13. Main peran pergi ke dokter gigi 1. Lidi/irisan bambu/stik es krim, kertas, lem, kertas warna-warni untuk
14. Membuat roti berbentuk muka kegiatan membuat bingkai foto diri warna merah, biru, kuning.
15. Membangun rumah dari balok tuk
2. Kertas Koran untuk alas, tanah liat, celemek untuk menutup baju anak untuk
Catatan: kegiatan membuat boneka foto diri dari tanah liat.
Dalam RPPM memuat seluruh aspek perkembangan (nilai agama dan moral, ta untuk
3. Shuttlecock (Kok bulu tangkis) bekas, kertas warna warni, lem, asesoris mata k
motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, dan seni). kegiatan membuat boneka diri.
• KD yang ditetapkan dalam RPPM diambil sebagian dari KD yang ditetapkan 4. Gambar anggota tubuh, lem, kertas/kain flanel,gunting, potongan anggota.
dalam Program semester. Dalam RPPM KD dapat diambil seluruhnya atau
hanya sebagian dan sebagian lainnya ditetapkan untuk RPPM berikutnya. *gambar dan lagu beserta not
KD yang sudah dipilih dapat diulang kembali. angka dicantumkan dalam RPPH
bila memungkinkan
• Materi pembelajaran diambil dari Materi pembelajaran yang ditetapkan
Pembukaan
dalam KTSP yang disesuaikan dengan tema yang digunakan.
1. Bernyanyi “Aku Ciptaan Tuhan”.
• Materi pembelajaran diulang setiap harinya dalam seminggu tetapi
dengan kegiatan yang berbeda. Tujuannya agar anak dapat mencapai hasil Aku Ciptaan Tuhan Mulutmu yang mungil jagalah
belajar yang optimal tetapi pengalaman belajar yang menarik sehingga Penggubah: NN Jangan sampai bicara
tidak membosankan. yang salah
1 1 4 4 4 4 4 3 4 5 Karena Tuhan Yang Esa
• Rencana Kegiatan disesuaikan dengan tema. Diupayakan kegiatan
Ma ta mu yang mu ngil ja ga lah telah menciptakannya
beragam setiap harinya.
Contoh 2 1 1 5 5 5 5 5 4 5 6 Mulutmu yang mungil jagalah
Model Sentra Seni Ja ngan sam pai me li hat yang sa lah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Taman Kanak-Kanak Kenanga 6 6 6 # #
6 6 #
6 2 6# 6# 6 6 6 5 4 Tanganmu yang mungil jagalah
Semester / Bulan/Minggu ke: 1/Juli/2 Ka re na Tu han yang Esa te lah men cip ta kan nya
Jangan sampai ke tempat
Hari / Tanggal: Senin /14 Juli 2015
6 6 5 5 5 4 3 2 3 4 yang salah
Kelompok / Usia: B/5 – 6 Tahun
Ma ta mu yang mu ngil ja ga lah Karena Tuhan Yang Esa
Tema / Subtema: Diriku/Tubuhku telah menciptakannya
2. Doa sebelum belajar.
Kakimu yang mungil jagalah
Materi dalam kegiatan: 3. Mengenalkan aturan bermain.
1. Doa sebelum dan sesudah belajar 4. Berdiskusi bagian-bagian tubuh, fungsi, dan cara
2. Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, dan cara merawatnya, merawat tubuh Diskusi yang harus dilakukan sebagai
3. Pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru, kuning) rasa terima kasih terhadap Tuhan atas tubuhnya.
4. (Catatan: materi pengelompokan berdasarkan bentuk dan jumlah bilangan 5. Berdiskusi tentang pengelompokan warna (merah,
disampaikan pada hari berikutnya) biru, kuning).
5. Lagu “ Aku Ciptaan Tuhan”
40 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 41
Inti
1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan.
2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan. Contoh ceklis per kelas
3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut. Format Skala Capaian Perkembangan Harian
4. Guru mempersilakan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep
Kelompok :…………………Tanggal: ……………..………
yang dipahami anak.
5. Anak melakukan kegiatan sesuai dengan yang diminati dan gagasannya. No Indikator Penilaian Dona Ida Nia Adi Dst
a. Kegiatan 1: Membuat bingkai foto diri dari lidi. Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan
1 BSH
b. Kegiatan 2: Membuat boneka foto diri dari tanah liat. Tuhan.
c. Kegiatan 3: Membuat boneka diri dari shuttlecock. 2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar. MB
d. Kegiatan 4: Membuat kolase (menggunting dan menempel) anggota diri. 3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi. MB
6. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi
4 BSH
7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya anggota tubuh.
5 Terbiasa merawat diri sesuai dengan tata caranya. MB
Penutup
6 Terbiasa berlaku ramah. BSH
1. Menanyakan perasaan selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling 7 Terbiasa mengikuti aturan. MB
disukai, dll. Mengelompokkan berdasarkan warna (merah, biru,
8 BB
3. Menanyakan perasaan selama hari ini kuning).
4. Memberikan tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni menanyakan kepada 9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan. BSH
orang tuanya tentang tempat lahir, tanggal lahir, siapa yang menolong kelahiran, dst. 10 Menyanyikan lagu“Aku Ciptaan Tuhan”. BSH
5. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
7. Berdoa setelah belajar. Contoh ceklis per anak
Rencana Penilaian Format Skala Capaian Perkembangan Harian
1. Indikator Penilaian:
Nama : Dona Kelompok : TK A
Program
KD INDIKATOR Minggu :I Bulan : September 2015
Pengembangan
Nilai Agama dan 1.1 - Anak terbiasa bersyukur dirinya sebagai ciptaan Tuhan TANGGAL
No INDIKATOR PENILAIAN
Moral 3.1-4.1 - Anak dapat berdoa sebelum dan sesudah belajar ...... ...... ...... ...... ......
Motorik 2.1 - Anak terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan
1 BSH
Tuhan.
3.3 - 4.3 - Anak dapat menyebutkan nama anggota tubuh, fungsi
2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar. MB
anggota tubuh, cara merawat
3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi. MB
Sosem 2.5 - Anak terbiasa memberi salam
Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi
2.6 - Anak terbiasa mengikuti aturan 4 BSH
anggota tubuh.
Kognitif 3.6-4.6 - Anak dapat mengelompokkan berdasarkan warna 5 Terbiasa merawat diri sesuai dengan tata caranya. MB
(merah, biru, kuning)
6 Terbiasa berlaku ramah. BSH
Bahasa 2.14, - Anak terbiasa berlaku ramah
7 Terbiasa mengikuti aturan. MB
3.10-4.10 - Anak memahami cerita yang dibacakan
Mengelompokkan berdasarkan warna (merah, biru,
Seni 3.15-4.15 - Anak dapat menyanyikan lagu “Aku Ciptaan Tuhan” 8 BB
kuning).
2. Teknik penilaian yang akan digunakan: 9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan. BSH
- Catatan hasil karya
10 Menyanyikan lagu“Aku Ciptaan Tuhan”. BSH
- Catatan anekdotal, dan
- Skala capaian perkembangan (rating scale)
42 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 43
CATATAN ANEKDOT
Daftar Pustaka
Tanggal : 28 Juli 2015
Usia / Kelas : 4 tahun / TK A Nama Guru : Ibu Gema
Nama
Tempat Waktu Peristiwa/Perilaku
Anak Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Rosa turun dari boncengan sepeda motor ayahnya, kakinya Undang-undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Halaman
Rosa Pk. 07.30 menghentak-hentak ke lantai sambil menangis dan
sekolah Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
berteriak.
Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan
Dona mengambil bola besar, melempar ke ring bola, Jangka Menengah Nasional
Taman
Dona Pk 07.40 mengambilnya, dan melemparkannya kembali berulang-
bermain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
ulang.
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
Area Rio menggunting kertas bergambar kepala, badan dan 2013 dan perubahan yang kedua dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Rio Pk. 08.00
Keaksaraan kaki. Rio menggunting di luar menggunakan tiga jari. tahun 2015
Aisyah membuka bekalnya. Ada nasi dengan sayur kacang Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini
Ruang panjang dan telur. Aisyah makan nasi dan telur. Aisyah me- Holistik-Integratif
Aisyah Pk. 08.30
makan nutup kotak bekalnya yang masih berisi sayur kacang pan-
jang. ditinggalkan di kotak bekalnya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013 pasal 7.
44 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 45
Alamat Tim Penulis
Ali Nugraha (email: alinugraha.fip.upi@gmail.com)
Nurmiati (email: nurmisubditppd@yahoo.co.id)
Sri Wahyuningsih (email: sriw70@gmail.com)
Wudjiyanti (email: wuri_wuji@yahoo.com)
46 PEDOMAN PENYUSUNAN
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
Diterbitkan oleh:
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 38 hlm + foto; 21 x 28,5 cm
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
ISBN:
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
........-.......-........-.....-......
yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
Pengarah: konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Penyunting: tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Dra. Enah Suminah, M. Pd di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Tim Penulis:
kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Fidesrinur
Dedi W. Mustofa Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Renni Diastuti menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Sardin Supriyatna pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Gunarti D. Lestari tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Desain/Layout:
antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Surya Evendi
Samsudin Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Kontributor:
rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Ebah Suhaebah
satuan pendidikannya.
Dumaria Simanjuntak
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Foto-foto:
merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Dokumen Penulis
Terima kasih.
Sekretariat:
Jakarta, Oktober 2015
Amalia Khairati
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Suryani Sinulingga
dan Pendidikan Masyarakat,
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori,
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai
dengan contoh-contoh penerapannya. Daftar Isi ................................................................................................................ v
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat Penanaman Sikap dalam Kurikulum 2013 PAUD .......................................... 1
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD Kompetensi Sikap dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) .. 3
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan Kompetensi Sikap Apa Saja dalam Kurikulum 2013 PAUD? .................. 3
kajian-kajian yang melandasinya. Bagaimana Memaknai Setiap KD Sikap? ................................................ 5
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang Penanaman Sikap Sejak Usia Dini ................................................................... 10
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya Apa Peran Orangtua dalam Menanamkan Sikap? ................................ 11
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan Peran Guru dalam Penanaman Sikap ...................................................... 13
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
Penanaman Sikap dalam Rencana Pembelajaran .......................................... 16
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan
Bagaimana Perencanaannya? .................................................................. 16
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami Strategi Penanaman Sikap dalam Kegiatan Pembelajaran PAUD ................ 21
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan
Bagaimana Pembudayaannya ........................................................................ 31
penyempurnaan.
Bagaimana Penilaian Hasil Penanaman Sikap ............................................... 34
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi Penutup ........................................................................................................... 36
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa Daftar Pustaka ....................................................................................................... 37
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.
P
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri erkembangan ilmu dan teknologi yang
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri demikian cepat menjadikan persaingan
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai sumber daya manusia demikian tajam makin
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan mengukuhkan bahwa pendidikan di masa depan tidak
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya dan keterampilan semata, tetapi yang sangat penting
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan adalah pengembangan karakter yang kuat, gigih,
cinta dalam kehidupan. dan kreatif. Dalam pola pengembangan sumber daya
Puisi Dorothy Law Nolthe manusia yang ditetapkan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, sangat jelas bahwa pendidikan di
setiap jenjang mengembangkan kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan dengan komposisi
yang berbeda. Semakin awal jenjang pendidikan
tersebut semakin besar komposisi pengembangan
kompetensi sikap.
P
enanaman sikap pada pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat
cara belajar anak usia dini yang dilaksanakan
penting dalam membangun karakter anak sejak dini melalui pembiasaan dan
melalui kegiatan menyenangkan dan bermakna. Hal
keteladanan. Penanaman sikap ini menjadi prioritas utama dibandingkan
terpenting dalam pengembangan kompetensi sikap
dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Dalam kurikulum 2013 PAUD
adalah keteladan dari tim guru yang menjadi model
pengembangan kompetensi sikap mencakup seluruh aspek perkembangan, artinya
bagi anak didik. Tanpa keteladanan pengembangan
sikap berada di aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial–emosional,
sikap baik akan menjadi sia-sia.
bahasa, dan seni. Di dalam struktur kurikulum 2013 PAUD pengembangan kompetensi
Mengingat begitu pentingnya penanaman sikap meliputi kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
sikap dalam proses penerapan Kurikulum 2013
Kompetensi Sikap Apa Saja dalam Kurikulum 2013 PAUD?
Pendidikan Anak Usia Dini, maka dipandang perlu
Kompetensi Inti Sikap
adanya panduan yang dapat dijadikan contoh
Kompetensi Inti yang terkait dengan sikap terdiri atas
inspiratif bagi para guru dalam menanamkan sikap
Pembiasaan harus dilakukan secara Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual dan Kompetensi Inti 2
konsisten dan terus menerus. anak didik di Satuan PAUD masing-masing.
Sikap Sosial.
Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual
“Menerima ajaran agama yang dianutnya”
Mencerminkan kecerdasan spiritual sebagai sikap
“Anak-anak hidup dan tumbuh kesadaran mengenal agama yang dianutnya.
sesuai dengan kodratnya sendiri. Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial Pembiasaan melaksanakan salat
“Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif
Pendidik hanya dapat merawat dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu
bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan
dan menuntun tumbuhnya kodrat itu”. santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik
dan/atau pengasuh, dan teman, ”Mencerminkan
Ki Hajar Dewantoro
kecerdasan sosial-emosional sebagai sikap dan perilaku
yang mengenal perasaan diri, orang lain, dan nilai-nilai
sosial yang sesuai dengan norma serta budaya yang
berlaku. Membiasakan diri untuk mengembangkan
kecerdasan sosial-emosional.
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari- Sikap hidup sehat tercermin dari kebiasaan anak
hari untuk melatih kedisiplinan makan-makanan bergizi seimbang, mencuci tangan,
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, menggosok gigi, mandi, berpakaian bersih, membuang
mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan sampah, menyayangi tanaman, melindungi diri dari
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian percobaan kekerasan, menjaga keamanan diri dari
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika tempat dan benda berbahaya. Membiasakan mencuci tangan sebelum
makan.
diminta bantuannya
Kompetensi Dasar 2.2
2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu”
kepada orang lain
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri Sikap ingin tahu ditenggarai dengan kebiasaan anak
2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab yang selalu tertarik pada sesuatu yang baru atau yang
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur belum biasa dia lihat, aktif bertanya, berusaha mencoba
2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan jawaban.
orang tua, pendidik, dan teman Anak tumbuh rasa ingin tahunya, terpelihara rasa ingin
tahunya, dan dapat mewujudkan rasa ingin tahunya bila
didukung oleh lingkungan yang tepat.
Memberikan kesempatan anak untuk
bereksplorasi.
U
sia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan dilakukan orang tua. keteladanan
karakter seseorang. Penanaman sikap sejak dini 2. Dilakukan secara
1. Menegakkan disiplin secara ajek
merupakan kunci utama untuk membangun bangsa.. berkelanjutan
• Anak harus diperkenalkan dengan batasan--
3. Menyeluruh pada
Pada Usia 0-6 tahun otak berkembang sangat cepat hingga batasan. Anak harus tahu mana batas-batasnya,, semua aspek
80%. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap p apa yang menjadi tanggung jawabnya, dan apa a perkembangan
berbagai macam informasi secara cepat sehingga apa yang yang bukan merupakan tanggung jawabnya. 4. Menciptakan rasa
diberikan pada anak akan ia serap dengan baik dan akan ia Selalu bermain dalam kelompok untuk kasih sayang
• Ajak anak untuk membuat batasan-batasan tersebut,,
terapkan dalam kehidupannya. membangun kekerjasama. 5. Aktif memotivasi
tidak hanya dibuat oleh orang tua. Pengenalan n
anak
Pengalaman anak pada tahun pertama menentukan kualitas kehidupannya di batasan merupakan dasar penegakan disiplin n 6. Melibatkan
masa yang akan datang. Anak-anak adalah generasi yang akan menentukan sehingga anak mengetahui perilaku yang seharusnya
a pendidik, tenaga
nasib bangsa di kemudian hari. Karakter anak-anak yang terbentuk sejak dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. kependidikan, orang
sekarang akan sangat menentukan karakter bangsa di kemudian hari. • Orang tua harus memiliki dan menampilkan sikap p tua, dan masyarakat
7. Adanya
Karakter anak-anak akan terbentuk dengan baik jika dalam proses tumbuh dan perlakuan yang ajek. Bila satu saat melarang g
penilaian
kembang mereka mendapatkan cukup ruang untuk mengekspresikan diri atau membolehkan tingkah laku tertentu, di saatt
secara leluasa. lain ketika suatu perilaku terulang kembali, haruss
tetap pada sikap yang sama (tidak berubah).
Keberhasilan seseorang di masyarakat sebagian besar ditentukan oleh
kecerdasan emosi (80%), hanya 20% kecerdasan kognitif (Daniel Goleman). 2. Terlibat penuh dalam membangun karakter anak
Pada usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai Orang tua yang memiliki keinginan diri dan terlibat sepenuhnya
usia emas (golden age) terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam dalam menanamkan sikap pada anak. Begitu pun jika orang tua dalam
mengembangkan potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50 kesehariannya mempraktikkan apa-apa yang akan ditanamkannya
persen keberagaman kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia kepada anak. Contoh, orang tua ingin menanamkan berperilaku jujur,
empat tahun. Peningkatan 30 persen berikutnya terjadi pada usia delapan tahun, bertutur kata sopan, serta bertanggung jawab. Namun, bila dalam
dan 20 persen sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. keseharian ternyata orang tua justru menampilkan perilaku yang
sebaliknya, apa yang akan terjadi dengan perkembangan jiwa anak?
Hasil penelitian 13 faktor penunjang keberhasilan di dunia kerja tergantung Anak akan mengalami suatu kebingungan, mungkin juga konflik,
dari karakter seseorang. Sejatinya pendidikan karakter ini memang sangat karena ketidakajekan orang tuanya dalam berkata dan berperilaku.
penting dimulai sejak dini. Sebab falsafah menanam sekarang menuai hari Inilah yang menjadikan alasan bagi anak untuk tidak melakukan apa
esok adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam rangka membentuk yang diinginkan orang tuanya.
karakter anak bangsa.
Taman Kanak-Kanak Kenanga guru memberi dukungan dengan cara membacakan buku
P
enanaman sikap tidak sekadar memberi pengetahuan baik dan buruk, tetapi lebih
ciptaan Tuhan kegiatan pada menumbuhkan kesadaran dan menerapkan akan nilai baik dan buruk dalam
Mengucapkan salam Kedatangan/penyambutan anak perilaku sehari-hari. Oleh karena itu, penanaman sikap harus dilakukan secara
lembut dan menyenangkan. Suasana dan lingkungan yang aman dan nyaman, perlu
Doa sebelum belajar dan aturan main Pembukaan
diciptakan dalam proses penanaman nilai-nilai sikap. Untuk memperdalam pemahaman
Mencuci tangan dan sikap yang diharapkan, setiap nilai sikap yang telah dimasukkan ke dalam rencana
Sebelum dan sesudah makan
menggosok gigi. pembelajaran harus diterapkan secara berkelanjutan.
Penanaman nilai sikap terus diterapkan dalam bentuk pembiasaan yang direncanakan
Mengingat SOP sebagai sarana pengembangan karakter, seharusnya satuan
secara matang oleh satuan PAUD. Sikap yang diterapkan dimasukkan dalam RPPH atau
PAUD menyusun SOP sebagai kelengkapan KTSP.
dalam SOP. Misalnya di RPPH hari ini dicantumkan “berdoa
sebelum dan sesudah makan”. Dalam RPPH minggu depan “berdoa 5 langkah yang perlu
sebelum dan sesudah makan” tidak dicantumkan kembali, tetapi diperhatikan dalam
menanamkan sikap
dimasukkan ke dalam SOP sehingga kegiatan berdoa sebelum pada anak:
dan sesudah makan terus diterapkan setiap kali anak menjelang 1) Anak dikenalkan dengan
dan setelah makan di setiap hari dan sepanjang tahun. perilaku dan nilai yang
baik dan seharusnya
(knowing the good),
Siklus Strategi Penanaman Sikap 2) Anak diajak membahas
untuk memikirkan dan
mengerti mengapa ini baik
dan itu tidak baik (thinking
Mengetahui the good),
3) Anak diajak merasakan
manfaat bila perilaku baik
itu diterapkan (feeling the
Membiasakan Memikirkan good), dan
4) Anak diajak melakukan
perilaku yang baik (acting
the good).
5) Anak dibiasakan untuk
menerapkan sikap baik
Merasakan
dalam setiap
Melakukan
kesempatan
(habituating
the good).
20
20 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 21
Contoh sederhana, Guru menanamkan perilaku membuang sampah pada tempatnya. 2. Mengenalkan sikap ” MENGHARGAI DIRI SENDIRI, ORANG LAIN DAN LINGKUNGAN
1) Anak diajak mengamati halaman yang banyak sampah (kotor, banyak lalat, bau, dll.) SEKITAR SEBAGAI RASA SYUKUR KEPADA TUHAN”
2) Anak diajak bicara tentang apa yang terjadi bila halaman kotor (lalat yang kotor Kegiatan : berdiskusi tentang bersyukur
bisa menempel pada makanan yang mengakibatkan sakit perut). a. Guru memperlihatkan foto keluarga setiap anak.
3) Anak diajak merasakan bagaimana rasanya bila akibat buang sampah b. Guru menanyakan ”yang dirasakan” pada keluarga
sembarangan tersebut menimpa dirinya atau keluarganya. Lalu anak diajak atau teman.
mengambil kesimpulan apa yang harus dilakukan agar akibat buang sampah c. Mendiskusikan perasaan anak bila ada keluarga atau
sembarangan tersebut tidak terjadi. teman yang sakit.
4) Bersama-sama membersihkan sampah yang kotor di halaman untuk dibuang ke d. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan pada
tempat sampah. keluarga dan teman. Guru membiasakan anak untuk mengenal,
menghargai dan mensyukuri kehadiran
5) Menyediakan tempat sampah untuk membiasakan anak membuang sampah e. Mendiskusikan bagaimana caranya menyayangi guru dan teman, melalui kegiatan bermain.
pada tempatnya. keluarga dan teman?
Penanaman sikap disesuaikan dengan tahapan usia dan perkembangan anak. f. Guru mencontohkan cara berbicara santun pada orang tua dan teman.
Semakin muda usia anak maka modeling guru/orang tua menjadi sangat dominan. g. Anak diajak berdiskusi perilaku yang tidak boleh dilakukan pada keluarga dan
Pada anak yang sudah lebih besar, dukungan guru/orang tua untuk membangun teman
kesadaran anak lebih diperlukan. h. Mempraktikkan cara mengucapkan syukur kepada Tuhan sesuai dengan
agamanya.
Beberapa contoh menanamkan sikap kepada anak dalam kegiatan pembelajaran. 3. Menanamkan sikap “PERILAKU HIDUP SEHAT”
1. Mengenalkan sikap “ADANYA TUHAN MELALUI Kegiatan: Memeriksa gigi
CIPTAAN-NYA” a. Guru memperlihatkan gambar gigi dan
Kegiatan: Bermain di halaman mendiskusikan ”kegunaan gigi”
a. Guru mengajak anak-anak ke halaman untuk b. Menanyakan apakah gigi bisa sakit dan bagaimana
memperhatikan benda-benda di sekitarnya. jika giginya sakit
b. Pendidik menanyakan ”apa saja benda yang c. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar giginya Pemeriksaan gigi secara berkala
di satuan PAUD.
ditemui anak-anak. Siapa yang menciptakan bunga, tidak sakit
kupu-kupu, batu dsb.” d. Mempraktikkan cara menggosok gigi yang benar.
Guru membiasakan mengenal tanaman c. Mendiskusikan benda-benda lain ciptaan Tuhan e. Mengajak anak secara bergantian memeriksakan giginya ke dokter kunjung.
sebagai ciptaan Tuhan. d. Diskusi kegunaan benda-benda ciptaan Tuhan f. Selagi menunggu temannya diperiksa, anak-anak diajak main tebak-tebakan
e. Diskusi bagaimana jika benda-benda ciptaan Tuhan ”gunanya melakukan sesuatu untuk merawat kesehatan diri” dengan
tidak ada menggunakan kartu gambar. Misalnya, gambar yang sedang mandi, mandi
f. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar gunanya untuk .., mencuci tangan gunanya untuk ..., mengelap meja gunanya
ciptaan Tuhan yang ada di halaman itu tidak rusak. untuk ..., membuang sampah di tempat sampah gunanya untuk... dst.
g. Guru mencontohkan ucapan takjub saat melihat 4. Menanamkan “SIKAP INGIN TAHU”
ciptaan Tuhan, misalnya, ”...Masya Allah ... bagus Kegiatan: Bermain dengan magnet
sekali bunganya...” atau ” ...Puji Tuhan halus sekali Pijakan/Dukungan Guru
bulu kelinci ini...”, dan sebagainya. a. Guru menyiapkan alat-alat yang akan dijadikan bahan praktik misalnya”
h. Mengajak anak untuk membereskan dan memelihara magnet, kaleng, paku, plastik, kertas, daun dll.”
Guru membiasakan mengucapkan tanaman yang ada di halaman satuan PAUD. b. Anak-anak diminta untuk mengamati bahan-bahan yang disiapkan
kalimat-kalimat Tuhan.
34 PEDOMAN
PED
PPE
EDO
ED OM
OMA
MA
M AN PPENANAMAN
AN EN
EENA
NANA
NA
NANNAM
NAAM
MA
AN
N SSIK
SI
SIKAP
IIK
KAAPP PENDIDIKAN
PEEN
PE NDDID
ID
DIKA
IK
KKA
AN A
ANAK
NA
NA
NAK
AKK U
US
USIA
SIA
IA D
DIN
DI
DINI
IIN
NI 35
5
Penutup Daftar Pustaka
P
edoman ini sesungguhnya mengukuhkan keyakinan kita A, Koesoema, Doni, 2007, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik
semua bahwa menanamkan sikap sejak usia dini seperti Anak di Zaman Global, Grasindo, Jakarta.
mengukir di atas batu, walaupun sulit, hasilnya akan terpatri
Mulyana, Rohmat, 2004, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai,
lama. Oleh karena itu, penanaman sikap menjadi tanggung jawab Alfabeta, Bandung.
bersama, antara orang tua, pendidik, pengasuh, masyarakat, dan
pemerintah. Untuk itu kebersamaan, keselarasan, dan kemitraan Buwono X, Sultan Hamengku, 2007, Merajut Kembali
Keindonesiaan Kita, Gramedia, Jakarta.
harus selalu digalang untuk mencapa hasil yang diharapkan. Melalui
tangan bapak ibu guru, pengelola dan pemerhati PAUD harapan Tilaar, H.A.R., 2007, Mengindonesia Etnisitas & Identitas: Tinjauan
melahirkan anak cerdas diperkokoh dengan sikap tangguh semoga dari Perspektif Ilmu Pendidikan Bangsa Indonesia, PT
segera terwujud.
Pineka Cipta, Jakarta.
Semoga. Terima kasih. Lincoln, Erik & Amalee, Irfan, 2008, 12 Nilai Dasar Perdamaian,
Pelangi Mizan, Bandung.
Salam
Linda & Eyre, Ricard .Teaching Your Children Value, Missouri
Department of Elementary and Secondary Education,
Penyusun Jeferson City.Retrieved 18 March 2010 from www.dese.
state.mo.us.
36
36 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 37
Alamat Tim Penulis
Fidesrinur (email: fideza@uai.ac.id)
Dedi W. Mustofa(dewamus@yahoo.com)
Renni Diastuti (email: rennie_dt@yahoo.com)
Sardin Supriyatna (email: sardin@upi.edu)
Gunarti D. Lestari (email: tarie_henry@yahoo.co.id)
38
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
PEDOMAN
PENGELOLAAN KELAS
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Diterbitkan oleh: pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 26 hlm + foto; 21 x 28,5 cm Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
ISBN: yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
........-.......-........-.....-...... konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Pengarah: pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Penyunting:
di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
Dra. Enah Suminah, M. Pd
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Tim Penulis: kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Farida Yusuf
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Aries Susanti
menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Yohana Rumanda
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Sisilia Maryati
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
Desain/Layout: juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Surya Evendi antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Rulnaidi
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
Kontributor: guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Ebah Suhaebah rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Dumaria Simanjuntak satuan pendidikannya.
Foto-foto: Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Dokumen Penulis merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Sekretariat: Terima kasih.
Retno Wulandari Jakarta, Oktober 2015
Yuyut Setyowati Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Arika Novrani
dan Pendidikan Masyarakat,
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori, Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai Daftar Isi ................................................................................................................ v
dengan contoh-contoh penerapannya.
Mengapa Lingkungan Belajar Penting bagi Anak? ...................................... 1
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD Apa Saja Model Pembelajaran yang Dapat Digunakan? ............................. 2
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan Model Sudut .............................................................................................. 2
kajian-kajian yang melandasinya. Model Area ............................................................................................... 7
Model Sentra ............................................................................................. 12
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya Bagaimana Menata Lingkungan Belajar? ..................................................... 16
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan Apa Fungsinya? ......................................................................................... 16
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, Prinsip Apa Saja yang Harus Diperhatikan? ............................................ 16
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan Apa Persyaratannya? ................................................................................ 17
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka Penataan Ruang Belajar di Dalam (indoor) ............................................. 18
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami Bagaimana Memilih Furnitur? ................................................................. 19
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan Apa yang Diperhatikan dalam Menempatkan Toilet? ........................... 20
penyempurnaan. Bagaimana Menata Ruang Luar (outdoor)? ........................................... 20
Apa yang Harus Dipertimbangkan dalam Membentuk Pagar? ............. 21
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi Apa dan Bagaimana Pengorganisasian Belajar bagi Anak? ......................... 22
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa Jumlah Anak ............................................................................................. 22
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan Kelompok Usia Anak ................................................................................. 22
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini. Waktu Belajar ............................................................................................ 23
Penutup ............................................................................................................ 24
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 25
Jakarta, Oktober 2015
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usi
Usia Dini,
Lingkungan adalah guru ketiga bagi anak. Dari lingkungan, anak belajar tentang
kebersihan, kerapian, disiplin, kemandirian, semangat pantang menyerah, dan
“Dari lingkungan hidupnya, anak belajar” banyak hal lainnya. Oleh karena itu, lingkungan pada Pendidikan Anak Usia Dini
Dorothy Law Nolte harus direncanakan, ditata, dimanfaatkan, dan dirawat secara cermat agar mampu
mendukung pencapaian hasil belajar yang
telah ditetapkan bersama.
Lingkungan belajar, baik di dalam maupun
di luar mempengaruhi apa dan bagaimana
anak belajar. Lingkungan yang mengundang;
mendorong dan membantu anak bereksplorasi,
bereksperimen; memanipulasi benda dan alat
main secara bermakna, menyenangkan, dan
menantang kemampuan berpikir mereka
membuat kegiatan pembelajaran menjadi
semakin menyenangkan.
Penataan alat main di dalam.
Victoria Brown dan Sara Pleydell menyatakan Area membaca bukan berarti
bahwa bermain drama penting untuk anak mengajarkan anak untuk membaca
usia dini sebagai proses melatih fungsi kognitif dan menulis seperti layaknya
seperti; mengingat, mengatur diri sendiri, kegiatan membaca dan menulis di
mengembangkan kemampuan berbahasa, sekolah dasar. Area membaca dan
meningkatkan kemampuan fokus atau menulis dimulai dengan mengenal
konsentrasi, merencanakan, menentukan simbol-simbol sederhana dari
strategi, menentukan prioritas, mengembangkan benda yang ada di sekelilingnya,
gagasan, dan keterampilan-keterampilan lain membuat coretan di atas kertas.
yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan Kegiatan melihat-lihat buku atau
di sekolah nanti. membacakan cerita adalah kegiatan
yang dilakukan di area ini.
Puji syukur kami panjatkan kapada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah membantu dan meridhoi terselesaikannya pedoman ini. Pedoman
Practice. In Early Childhood Programs Serving Children From Birth Through Age 8. 3rd ed. NAEYC
Perencanaan Pengelolaan Kelas merupakan bagian dari pedoman Books: Washington
implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak usia Dini. Pedoman yang Brierley.J.,(1994). Give Me A Child Until He Is Seven. Brain Studies And Early Childhood Education.
The Fallmer Press: Washinton DC
memberi garis besar lingkungan pendukung pembelajaran yang nyaman
Dale, Edgar.(1969). Audio-Visual Methods in Teaching, 3rd ed., Holt, Rinehart & Winston, New York,
dan aman bagi anak disusun berdasarkan kajian teori dan penerapan p.
di lapangan. Sungguhpun demikian kemungkinan bahwa pedoman ini Developing Child at Harvard University (2011).Building the Brain’s “Air Traffic Control” System: How
Early Experiences Shape the Development of Executive Function: Working Paper No.11.
belum mewakili keseluruhan model penataan ruangan PAUD yang ada
Dyer, J.H et al. (2009): ”The Innovator’s DNA”, ” in “Harvard Business Review”, December , pp. 2-8.
di Indonesia sangat terbuka, dan bukan berarti yang belum terwakili
Goldberg, E. (2009). The New Executive Brain: Frontal Lobes in a Complex World. New York: Oxford
menjadi kurang baik. Letak kualitas penataan lingkungan belajar adalah University Press.
sejauhmana lingkungan tersebut menarik anak untuk terlibat bereksplorasi Grantham-McGregor. S., Cheung. Y.B., Cueto. S., Glewwe. P., Richter. L., Strupp. B, & the International
Child Development Steering Group. (2007). Developmental potential in the first 5 years for
dengan fokus, nyaman, dan aman. Hal ini untuk menepis anggapan bahwa children in developing countries. Lancet; 369: 60–70
model tertentu lebih baik daripada model lainnya, atau model tertentu Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Undang-undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem
hanya cocok untuk layanan PAUD tertentu. Pendidikan Nasional
Kementerian Pendidikan Nasional, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Tentunya tiada gading yang tak retak. Banyak kekurangan dalam Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
penulisan ini dengan senang hati kami menunggu saran dan perbaikan.
Kementerian Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Terima kasih. Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 dan perubahan yang kedua dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015
Salam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137
Penyusun Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013 pasal 7.
Mc Lachlan. C., Fleer .M., & Erwards. S (2010). Early Childhood Curriculum. Planning. Assesment &
Implementation. Cambridge University Press.
26
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
PEDOMAN PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Diterbitkan oleh: pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 38 hlm + foto; 21 x 28,5 cm Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
ISBN: yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
........-.......-........-.....-...... konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Pengarah: pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Penyunting:
di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
Dra. Enah Suminah, M. Pd
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd
kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Tim Penulis:
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Ali Nugraha
menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Utin Ritayanti
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Yulianti Siantayani
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
Sisilia Maryati
juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Desain/Layout: antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Surya Evendi
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
Rulnaidi
guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Kontributor: rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Ebah Suhaebah satuan pendidikannya.
Dumaria Simanjuntak
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Foto-foto: merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Dokumen Penulis Terima kasih.
Sekretariat: Jakarta, Oktober 2015
Noor Ilman Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Sari Rahayu
dan Pendidikan Masyarakat,
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori, Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai
Daftar Isi ................................................................................................................ v
dengan contoh-contoh penerapannya.
Bagaimana Mengelola Pembelajaran di PAUD? ................................................. 1
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD Perhatikan Karakteristik Kurikulum 2013 PAUD. ..................................... 1
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran yang
kajian-kajian yang melandasinya. menyenangkan di PAUD. ........................................................................... 1
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang
Apakah yang Dimaksud Pendekatan Saintifik? .................................................. 2
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan Mengapa Perlu Pendekatan Saintifik? ................................................................ 4
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
Cara Belajar Anak Usia Dini ........................................................................ 4
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka Prinsip Pembelajaran PAUD ....................................................................... 6
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami Kapan Pendekatan Saintifik dapat Dialami Anak? ............................................ 14
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan
penyempurnaan. Seperti Apa Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik? ............. 17
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan Bagaimana Proses Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran di PAUD? .......... 25
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa Penutup ................................................................................................................. 34
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan Lampiran ................................................................................................................. 34
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini. Daftar Pustaka ....................................................................................................... 37
• Mendukung anak-anak dalam proses mencari tahu tentang sesuatu • pengalaman sensory dengan menggunakan seluruh inderanya
dengan caranya sendiri atau dengan bimbingan guru. (penglihatan, pendengaran, penghidu, perasa, pengecap)
• Mendukung anak untuk melakukan penemuan mereka sendiri.
• Menumbuhkan minat, mengembangkan gagasan, kesempatan
mengekspresikan kebebasan, imajinasi, dan kreativitas anak, serta
menguatkan perasaan anak terhadap sesuatu.
• Hasil berpikir dapat dikomunikasikan pada orang lain.
Aktif
6 PEDOMAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 7
2. Berorientasi pada Perkembangan Anak b. Kegiatan pembelajaran
Guru harus mampu mengembangkan dilaksanakan dengan cara
semua aspek perkembangan sesuai yang menyenangkan sesuai
dengan usia anak. Perkembangan dengan cara berpikir dan
anak tergantung pada kematangan perkembangan kognitif
anak. Kematangan anak dipengaruhi anak.
oleh status gizi, kesehatan, c. Pembelajaran PAUD ber-
pengasuhan, pendidikan, dan fak- orientasi pada anak, bukan
tor bawaan. Perkembangan anak pemenuhan keinginan
bersifat individu. Anak yang usianya lembaga/guru/orang tua. Guru bermain bersama anak
sama bisa jadi perkembangannya
berbeda. Guru perlu memberikan Pendampingan guru terhadap anak
5. Pembelajaran Aktif
kegiatan dan dukungan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak
Guru perlu menciptakan kegiatan-
secara perseorangan walaupun kegiatannya dilakukan di dalam kelompok.
kegiatan yang menarik dan
Untuk itulah pentingnya guru memahami tahapan perkembangan anak.
membangkitkan rasa ingin
3. Berorientasi pada Kebutuhan Anak secara Menyeluruh tahu anak, memotivasi anak
Guru harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau stimulasi sesuai untuk berfikir kritis, dan kreatif.
dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak yang mempunyai kebutuhan Pembelajar aktif berarti anak
khusus. belajar, melakukan atas dasar
Untuk dapat hidup secara sehat dan cerdas membutuhkan: idenya bukan hanya mengikuti
instruksi atau arahan guru.
a. Kesehatan dan gizi
Pembelajaran aktif tidak hanya
b. Pengasuhan
aktif anggota tubuhnya, tetapi
c. Pendidikan
yang penting juga aktif proses
d. Perlindungan
berpikirnya.
Program layanan PAUD harus memenuhi kebutuhan tersebut. Penyelenggara
Anak adalah pembelajar aktif
PAUD harus bekerjasama dengan layanan kesehatan, gizi, kesejahteraan
sosial, hukum, dan orang tua. Dengan kata lain layanan PAUD Holistik
Integratif menjadi keharusan termasuk untuk anak berkebutuhan khusus.
4. Berpusat pada Anak
Anak diberi kesempatan untuk mencari, menemukan, menentukan pilihan,
mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan serta mengalami sendiri
Anak sebagai pusat pembelajaran, artinya:
a. Kegiatan pembelajaran direncanakan dan dilaksanakan untuk
mengembangkan seluruh potensi fisik dan psikis anak.
“ Hargailah setiap
anak, siapapun,
b. Menghargai gagasan dan hasil karya anak tanpa
membandingkan dengan anak lainnya
Lembaga PAUD. Diskusikan dengan anak:
• Apa saja yang terlihat..?
c. Memberi kesempatan pada anak melakukan dan menolong • Ada benda apa saja yang ikut hanyut ?
tanpa pernah
dirinya sesuai dengan kemampuannya untuk mendapatkan • Apa jadinya jika banyak benda yang dibuang di saluran tersebut?
membanding- pengalaman bermain yang berharga. • Apa yang seharusnya dilakukan?
bandingkan d. Memfasilitasi anak dengan beragam obyek baik alam maupun Pastikan saluran air yang diamati tidak membahayakan baik dari
dengan anak lain. buatan yang menarik sehingga memunculkan rasa ingin kedalaman, kederasan air, kandungan limbah, maupun pagar
SETIAP ANAK tahu anak dan anak akan melakukan pengamatan, misalnya pembatasnya. Pastikan aman, tidak ada anak yang jatuh ke dalam
ADALAH bunga-bunga, kolam ikan, aquarium, sangkar burung atau saluran air.
ISTIMEWA.
“ kandang kelinci, dll.
16
16 PEDOMAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 17
Bu Sinta menjawab,”Ya, untuk apalagi?” “Binatang apalagi yang bentuknya sama, tapi ukuran dan warnanya beda?” tanya Bu
Sinta
“Bisa membuat bulatan, Bunda.” Jawab Sinta
“Oh iya ya Bunda, binatang yang lain juga. Kucing, ayam, burung, kupu-kupu. Mereka
“Masih ada lagi tidak? Tanya Bu Sinta
juga ukuran dan warnanya beda, tapi badannya sama.” Jawab Dito
‘Banyak sih, bisa untuk menulis namaku, bisa untuk memegang gelas, bisa
Dari kegiatan pengamatannya, Dito menemukan informasi yang menggelitik rasa
untuk menarik mobil-mobilan, banyak.... Bunda.”
ingin tahunya tentang semut. Dito menemukan informasi melalui pengamatan dan
“Ya, kalau sayap burung, bagaimana? Sama tidak dengan tangan kita?”
dukungan dari Bu Sinta.
“Hmm, kalau sayap untuk terbang Bunda, tapi nggak bisa untuk mengambil
Manfaat Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
makanan....”, jawab Winda
Banyak pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari anak saat bermain:
“Jadi kenapa Winda tidak bisa
• Konsep nilai agama dan moral (benar-salah, ciptaan Tuhan, sifat Tuhan, cara
terbang?” tanya Bu Sinta
beribadah, dll.)
“Ya, karena aku tidak punya sayap, • Konsep matematika (membilang, menjumlah, mengelompokkan, pola, ukuran,
Bunda. Tapi aku punya tangan, aku dll.)
senang punya tangan. Aku bisa • Konsep sains (perubahan benda, kembang biak, cara hidup, sifat benda, dll.)
bermain apa saja,” jawab Winda. • Konsep bahasa (memahami ucapan, mengucapkan, membedakan bunyi huruf,
“Ya Winda, alhamdulillah kita dll.)
punya tangan. Kita bisa melakukan • Konsep sosial (tempat, kebiasaan, budaya, cara berpakaian, cerita masa lalu,
baanyak hal dengan tangan. Tapi dll.)
Tuhan juga memberi burung dengan • Konsep seni (nada, lagu, gerak berirama, kriya, membentuk, menggambar, dll.)
sayap yang luar biasa. Dia bisa terbang Gambar kupu-kupu buatan Winda
instruktur.
“Kelinci itu kakinya empat, seperti kodok, kambing, kucing, dan anjing” Untuk penguatan, guru dapat menyatakan,
”Kamu berhasil menyelesaikan tugasmu dengan
d. Membandingkan:
baik, apakah kamu mau melanjutkan dengan
“yang lompatnya paling cepat pastilah kanguru” menambah beberapa ide lain pada karyamu,
e. Dst. membuat karya lain lagi atau mencoba kegiatan
main yang lain..?
Sebagian besar anak mengalami kesulitan untuk membuat hubungan Guru mendengarkan anak bercerita
satu benda dengan benda lain atau satu kejadian dengan kejadian
lain. Guru bisa membantu membangun pemahaman anak dengan
Berikut ini adalah contoh dukungan yang dapat diberikan oleh guru pada
mengajukan pertanyaan.
setiap tahapan:
• Daun ini pinggirnya bergerigi seperti apa ya..?
Tahapan Contoh Penerapan Dukungan Guru
• Apabila anak menghubungkan dengan sesuatu , maka guru harus
Mengamati Anak-anak - Memberi waktu yang cukup untuk mengamati
menguatkan dan bertanya yang lebih luas lagi, misalnya: “Bu guru,
mengamati pohon (pengamatan pada tahap ini ditujukan untuk
daunnya warna coklat seperti warna pintu itu”. Guru bisa menguatkan: pisang mengetahui minat anak tentang pengalaman belajar
“Oh iya benar ……., terus apa lagi yang berwarna coklat ...?” yang menarik baginya).
- Mendorong anak menggunakan seluruh indera.
5. Mengomunikasikan; - Mendorong anak untuk mengamati dari berbagai
Mengomunikasikan adalah proses penguatan pengetahuan/ sudut/arah dan bagian-bagian pohon pisang.
keterampilan baru yang didapatkan anak. Mengomunikasikan dapat - Menyediakan alat dan bahan yang menunjang
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya bahasa lisan, gerakan, hasil pengamatan, misalnya kaca pembesar, sarung tangan,
sekop, dll.
karya. Kalimat yang sering dilontarkan anak, misalnya: “Bu guru, aku
tahu, kalau …….” Biasanya anak menyampaikannya dengan cara Menanya Guru memberikan - Memberi pertanyaan pancingan, misalnya, “Apa yang
menunjukkan karyanya. “Bu guru…aku sudah membuat….” waktu yang cukup ingin kalian ketahui dari pohon pisang ini?”
agar anak-anak - Mencermati ungkapan menanya anak baik melalui
Itu kalimat yang sering disampaikan anak. Dukungan guru yang bertanya kata-kata, ekspresi wajah atau gerak tubuh anak.
tepat akan menguatkan pemahaman anak terhadap konsep atau Contoh ungkapan menanya melalui kata-kata, “Bu
pengetahuannya, proses berpikir kritis dan kreatifnya terus tumbuh. guru, ini apa sih?”
Kelompok
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, bahwasanya Model Kelompok berdasarkan Sentra
berdasarkan sudut Area
Pedoman pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini telah selesai Tahapan Kegiatan kegiatan pengaman
kegiatan
disusun. Kami menyadari masih banyak keterbatasan di sana-sini.
Penyiapan - Guru menata - Guru menata 4 - Guru menata ragam - Guru menata
Semoga pedoman ini dapat memberi inspirasi pada para Guru PAUD
Lingkungan Main ragam main tempat kegiatan main sesuai dengan ragam main sesuai
tentang bagaimana menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia sesuai dengan main yang terdiri area yang akan dengan sentra yang
Dini dengan pengelolaan pembelajaran menggunakan pendekatan sudut yang dari 3 tempat untuk digunakan (minimal digunakan (minimal
saintifik. akan digunakan kegiatan utama dan 4 area) 4 kegiatan main).
(minimal 4 sudut). 1 tempat untuk - Satu area dapat diisi - Untuk anak yang
Penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik diharapkan
- Satu sudut kegiatan pengaman. dengan beragam sudah mampu
mampu mengoptimalkan potensi anak, sehingga anak usia dini tumbuh
dapat diisi kegiatan main dapat dilibatkan
dan berkembang menjadi sumber daya manusia yang mempuni, handal, dengan beragam dalam penataan
kompetitif, kreatif, dan tangguh. kegiatan main. lingkungan main
Apabila dalam penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik - Di setiap tempat kegiatan main tersedia alat, bahan, sumber atau media yang dapat
mengalami kesulitan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan guru inti dieksplorasi untuk menerapkan pendekatan saintifik.
dan mendiskusikannya di Gugus PAUD. Silakan kontak kami di http/ - Lingkungan yang disiapkan memungkinkan terbangunnya pemahaman anak yang
mendalam terhadap topik atau tema yang dibahas
www.paud-kemdiknas.go.id.
Pembukaan - Guru memfasilitasi (menunjukkan, membacakan, mengajak, menampilkan, dll) anak
dengan beragam alat ,bahan, sumber atau media untuk diamati, baik di dalam ruangan
atau di luar ruangan sesuai dengan tema/sub tema
- Anak mengamati (dengan berbagai indera) alat, bahan, sumber atau media
Guru yang berhasil adalah guru yang selalu berani - Anak diberi kesempatan untuk menanya dan mengungkapkan perasaannya
dan mencoba - Guru dan anak menyepakati fokus dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan anak saat
kegiatan inti
Tak pernah mengenal lelah dan selalu berupaya. Inti - Anak beraktifitas - Anak beraktifitas - Anak beraktifitas di - Anak beraktifitas
Membimbing ananda sepanjang masa di sudut untuk di kelompok untuk area untuk mengum- di sentra untuk
mengumpulkan mengumpulkan pulkan informasi mengumpulkan
Untuk menggapai cita-cita mulia di masa dewasa informasi informasi - Guru melakukan informasi
- Guru mendampingi individualisasi - Guru memberikan
salah satu kelom- kepada anak agar pijakan agar anak
pok agar anak anak mendapatkan mendapatkan
mendapatkan informa- informasi yang lebih informasi yang lebih
si yang lebih optimal optimal optimal
38
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
PEDOMAN PENGEMBANGAN
TEMA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Diterbitkan oleh: pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 22 hlm + foto; 21 x 28,5 cm Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
ISBN: yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
........-.......-........-.....-...... konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Pengarah: pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Penyunting:
di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
Dra. Enah Suminah, M. Pd
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Tim Penulis: kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Dedi Mustofa
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Rahmitha P. Soendjodjo
menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Aries Susanti
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Nurmiati
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
Irma Yuliantina
juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Desain/Layout: antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Surya Evendi
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
Samsudin
guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Kontributor: rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Ebah Suhaebah satuan pendidikannya.
Dumaria Simanjuntak
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Foto-foto: merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Dokumen Penulis Terima kasih.
Sekretariat: Jakarta, Oktober 2015
Retno Wulandari Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Arika NoVrani
dan Pendidikan Masyarakat,
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori, Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai Daftar Isi ................................................................................................................ v
dengan contoh-contoh penerapannya.
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat Mengapa Harus Menggunakan Tema dalam Pembelajaran PAUD? .................. 1
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD Mengapa memakai tema? ................................................................. 1
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan Apa Pengertian tema? ........................................................................ 2
kajian-kajian yang melandasinya. Apa manfaat tema? ............................................................................ 2
Program Pengembangan apa yang dibangun melalui tema? ......... 2
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang
Apa prinsip-prinsip dalam memilih tema? ........................................ 3
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, Teknik Pengembangan Tema ............................................................................... 6
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan Bagaimana merumuskan tema? ........................................................ 6
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka Objek apa saja yang dapat dijadikan tema? ..................................... 9
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami Seberapa luas tema dapat dikembangkan? ...................................... 11
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan Berapa lama waktu yang dibutuhkan? ............................................. 13
penyempurnaan. Bagaimana merumuskan kompetensi dasar dan materi pembelajaran
dikaitkan dengan tema? .................................................................... 13
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi Apakah puncak tema itu? .................................................................. 17
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa Bagaimana mengembangkan kegiatan dalam transisi antartema? 18
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini. Penutup ............................................................................................................. 19
mengidentifikasi tema
Dalam Kurikulum 2013
dapat melihat lingkungan
Pendidikan Anak Usia Dini,
sekitarnya, seperti sawah,
tema tidak ditetapkan oleh
ayam, mobil, matahari,dan
pemerintah, tetapi bersi-
pohon. Yang dilihat
fat fleksibel penetapannya
oleh guru tersebut dapat
oleh lembaga PAUD yang
dijadikan sebagai tema.
melibatkan seluruh guru
pada saat pemilihan dan b. Perhatikan Sosial Budaya Proses Curah Pendapat
Selamat bekerja.
Salam
Penyusun
Dodge, Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative Curriculum
for Preschool Fourth Edition, Washington DC: Cengange Learning.
Dedi W. Mustofa(dewamus@yahoo.com)
Rahmitha P. Soendjodjo (email: mithasulaeman@gmail.com)
Aries Susanti (email: aries.susanti@yahoo.co.id)
Nurmiati (email: nurmisubditppd@yahoo.co.id)
Irma Yuliantina (email: Irma_antina@yahoo.co.id)
22
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
PEDOMAN PENILAIAN
PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Diterbitkan oleh: pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 30 hlm + foto; 21 x 28,5 cm Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
ISBN: yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
........-.......-........-.....-...... konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Pengarah: pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Penyunting:
di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Tim Penulis: kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Enah Suminah
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Yulianti Siantayani
menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Dona Paramitha
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Utin Ritayanti
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
Ali Nugraha
juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Desain/Layout: antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Surya Evendi
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
Rulnaidi
guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Kontributor: rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Ebah Suhaebah satuan pendidikannya.
Dumaria Simanjuntak
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Foto-foto: merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Dokumen Penulis Terima kasih.
Sekretariat: Jakarta, Oktober 2015
Amalia Khairati Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Yuyut Setyowati
dan Pendidikan Masyarakat,
Suryani Sinulingga
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori, Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai Daftar Isi ................................................................................................................ v
dengan contoh-contoh penerapannya. Apa itu Penilaian? ............................................................................................ 1
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat Mengapa perlu dilakukan penilaian? ............................................................. 1
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD Apa yang dinilai? ............................................................................................. 2
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan
Kapan melakukan penilaian terhadap anak? ................................................ 2
kajian-kajian yang melandasinya.
Siapa yang melakukan penilaian terhadap anak? ......................................... 3
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang
Bagaimana melakukan proses penilaian? ....................................................... 4
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan Perhatikan prinsip-prinsip dalam melakukan penilaian. ........................ 4
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, Lakukan proses pengamatan terhadap anak .......................................... 5
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan Di mana menyimpan semua data/informasi tentang anak? ......................... 13
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka Bagaimana cara mengolah data/informasi tentang anak? .......................... 14
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami
Langkah-langkah dalam mengolah data ................................................ 14
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan
Kompilasi hasil penilaian data ................................................................. 17
penyempurnaan.
Mengisi Data ke dalam Penilaian Perkembangan Anak ........................ 19
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan
Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orang tua? ................ 19
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa Etika Pelaporan ......................................................................................... 19
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan Jenis Pelaporan ......................................................................................... 20
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini. Waktu Pelaporan ...................................................................................... 20
Bentuk Pelaporan Semester ..................................................................... 20
Jakarta, Oktober 2015 Penutup ............................................................................................................. 29
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usi
Usia Dini, Daftar Pustaka ....................................................................................................... 30
1. BB : Bila anak berdoa sebelum belajar, No Indikator Penilaian Dona Ida Nia Adi Dst
Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap
baik lafal doa maupun sikapnya masih 1 BSH
ciptaan Tuhan.
harus men-dapatkan bimbingan dan/ 2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar. MB
atau dicontohkan oleh guru 3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi. MB
2. MB : Bila anak berdoa sebelum belajar, Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi
4 BSH
baik lafal doa maupun sikapnya anggota tubuh.
5 Terbiasa merawat diri sesuai dengan tata caranya. MB
masih harus diingatkan oleh guru:
6 Terbiasa berlaku ramah. BSH
”Nia, kita berdoa dulu. Bagaimana
7 Terbiasa mengikuti aturan. MB
sikap berdoanya?” Anak berdoa dengan bimbingan guru.
Mengelompokkan berdasarkan warna (merah,
3. BSH : Bila anak berdoa, baik lafal doa 8 BB
biru, kuning).
maupun sikapnya sudah dimunculkan 9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan. BSH
secara utuh, mandiri, dan konsisten 10 Menyanyikan lagu“Aku Ciptaan Tuhan”. BSH
tanpa harus diingatkan oleh guru
lagi.
Contoh ceklis per anak
4. BSB : Bila anak berdoa, baik lafal doa
maupun sikapnya sudah dimunculkan Format Skala Capaian Perkembangan Harian
secara utuh, mandiri, dan konsisten Nama : Dona Kelompok : TK A
serta dapat mengingatkan temannya Minggu :I Bulan : September 2015
Anak terbiasa berdoa bersama.
TANGGAL
No INDIKATOR PENILAIAN
...... ...... ...... ...... ......
Menetapkan indikator penilaian
Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap
Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru membuat 1 BSH
ciptaan Tuhan.
perencanaan pembelajaran sesuai dengan tema yang telah 2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar. MB
ditetapkan. Masih ingat bukan tentang Rencana Program 3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi. MB
Pengembangan Harian (RPPH) yang pernah kita pelajari bersama? Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi
4 BSH
anggota tubuh.
Lihat * Pada RPPH tersebut telah ditentukan pula rancangan penilaian
5 Terbiasa merawat diri sesuai dengan tata caranya. MB
yang akan dilakukan? Nah, dalam RPPH tersebut memuat 6 Terbiasa berlaku ramah. BSH
dokumen indikator pencapaian perkembangan yang akan dijadikan 7 Terbiasa mengikuti aturan. MB
instrumen penilaian dalam bentuk ceklis. Mengelompokkan berdasarkan warna (merah,
8 BB
RPPH! Ceklis dapat dibuat per anak dalam satu periode tertentu, atau biru, kuning).
9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan. BSH
dapat pula dibuat per periode dengan mencatat nama semua
10 Menyanyikan lagu“Aku Ciptaan Tuhan”. BSH
anak.
“ Tips sederhana
menulis catatan
kegiatan anak selama melakukan kegiatan
setiap harinya. Catatan anekdot memungkinkan Ignas menumpuk 2 gelas
permukaan dua gelas
secara vertikal.
mainan, biji-bijian.
Hasil belajar:
anekdot: untuk mengetahui perkembangan anak yang • Melakukan berbagai gerakan
Pada hari pertama setelah
• Bawa kertas kecil indikatornya baik tercantum maupun tidak terkoordinasi secara terkontrol,
libur Idul Fitri selama 2
dan alat tulis tercantum pada RPPH. seimbang, dan lincah.
minggu, Ellen (3 tahun)
dalam saku. Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan datang ke sekolah dengan • Terampil menggunakan tangan
• Sewaktu-waktu anekdot meliputi nama anak yang dicatat menangis. Guru menyambut kanan dan kiri dalam berbagai
diperlukan, perkembangannya, kegiatan main atau dari gendongan orang tua aktivitas.
keluarkanlah dari pengalaman belajar yang diikuti anak dan Ellen menangis saat datang ke sekolah dan menenangkan Ellen. • Terbiasa menunjukkan aktivitas
perilaku, termasuk ucapan yang disampaikan yang bersifat eksploratif dan
saku!
anak selama berkegiatan.
• Tulis kata singkat menyelidik (apa yang terjadi
Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan apa
atau gambar yang
mencerminkan
yang dilakukan atau dibicarakan anak secara
objektif, akurat, lengkap dan bermakna tanpa
jika…)
“
perilaku bermakna
penafsiran subjektif dari guru. Akurat (tepat),
yang sedang
terjadi.
objektif (apa adanya, tanpa memberi label
misalnya: cengeng, malas, nakal), spesifik (khusus/ “ Ajaklah anak untuk bermain
angka.
Setelah anak-anak tertentu), sederhana (tidak bertele-tele), dan
Sumber belajar:
pulang, salinlah catatan guru terkait dengan indikator yang muncul
• Angka-angka dari plastik.
dari perilaku anak. Catatan berupa jurnal kegiatan
dalam buku/catatan • Baki angka
akan lebih baik bila disertai foto kegiatan anak.
khusus anekdot. Hasil belajar:
Jika guru sedang sibuk memfasilitasi anak,
Cukup beberapa • Menyebutkan lambang
dan pada saat yang bersamaan guru sempat
kalimat.
“ menangkap suatu aktivitas bermakna yang
dilakukan anak, guru dapat mencoret-coret
Safa mengurutkan angka
bilangan 1-10
• Mengurutkan lambang
dengan kode atau kata-kata singkatan sebagai Safa (5 tahun) meilah angka-angka dari dalam bilangan
pengingat. Jika memiliki kamera akan lebih baki, mengambil, dan meletakkannya di meja • Menyelesaikan tugas
mudah untuk merekam berupa foto atau video. sambil menggumam menyebutkan nama-nama meskipun menghadapi
Setelah anak pulang, barulah peristiwa tersebut
ditulis lebih lengkap.
bilangan.Dimulai dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12.
kesulitan.
“
8 PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 9
“Ajaklah anak untuk membangun balok sesuai dengan
tema yang telah ditentukan. Berdiskusilah dengan
Penulisan beberapa catatan anekdot dapat dalam bentuk sebagai anak, berikan gagasan tentang konsep bangunan.
berikut:
Misalnya : Dukung anak untuk mulai merencanakan bangunan
Khanza dan Jesica yang akan dibangunnya. Setelah selesai membangun,
CATATAN ANEKDOT
menyusun balok- mintalah anak untuk bercerita tentang bangunan
Tanggal : 28 Juli 2015
balok unit secara tersebut!
Usia / Kelas : 4 tahun / TK A Nama Guru : Ibu Gema vertikal berbentuk Sumber belajar:
Nama lingkaran memenuhi • Balok aneka bentuk
Tempat Waktu Peristiwa/Perilaku
Anak alas balok yang • Asesoris balok
b e r b e n t u k
Rosa turun dari boncengan sepeda motor ayahnya, kakinya Bangunan yang dibuat • Alas geometri untuk membangun balok
Halaman Khanza dan Jesica lingkaran. Ada celah
Rosa Pk. 07.30 menghentak-hentak ke lantai sambil menangis dan Hasil belajar:
sekolah
berteriak. selebar satu unit balok yang kosong
yang memisahkan rangkaian balok
• Menyusun perencanaan kegiatan yang akan
Dona mengambil bola besar, melempar ke ring bola, dilakukan.
Taman berbentuk lingkaran itu. Di tengah
Dona Pk 07.40 mengambilnya, dan melemparkannya kembali berulang-
bermain • Berani mengemukakan pendapat.
ulang. lingkaran berdiri tumpukan balok
setengah unit yang ditumpuk ke atas • Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapat
Area Rio menggunting kertas bergambar kepala, badan dan
Rio Pk. 08.00 sebanyak 4 kolom. Pada bagian paling
Keaksaraan kaki. Rio menggunting di luar menggunakan tiga jari. dengan kalimat sederhana dalam berkomunikasi
atas ditaruh balok rongga berbentuk dengan anak atau orang dewasa.
Aisyah membuka bekalnya. Ada nasi dengan sayur kacang
Ruang panjang dan telur. Aisyah makan nasi dan telur. Aisyah me- segitiga yang panjangnya sama dengan • Mengenal benda dengan menghubungkan satu
Aisyah Pk. 08.30
makan nutup kotak bekalnya yang masih berisi sayur kacang pan- panjang 4 balok setengah unit.
jang. ditinggalkan di kotak bekalnya. benda dengan benda yang lain.
“
Hasil karya Setelah guru mengamati hasil bangunan anak, guru bertanya kepada
Hasil karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk Khanza dan Jesica, siswa TK B (usia 5 tahun):
karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya Guru : ”Bangunan apa yang sedang kalian bangun?”
seni atau tampilan anak, misalnya: gambar, lukisan, Khanza : ”Istana Putri.”
lipatan, hasil kolase, hasil guntingan, tulisan/coretan- Guru : ”Mengapa kalian mengatakan ini istana putri?”
coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, dan Khanza : ”Karena di dalam istana ini tinggal putri cantik.”
hasil prakarya. (Sambil tangannya menunjuk ke bangunan tinggi di
tengah lingkaran.)
Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat.
Guru : ”Apa maksud diletakkan sebuah segitiga di atas rumah
Data ini diperlukan untuk melihat perkembangan
putri itu ?”
hasil karya yang dibuat anak di waktu sebelumnya.
Khanza : ”Itu kan atapnya…”
Saat anak telah menyelesaikan karyanya, guru dapat
Guru : ”Mengapa perlu diberi atas pada bagian atas rumah itu?”
menanyakan tentang hasil karya tersebut. Tuliskan
Jesica : ”Agar putrinya tidak kehujanan dan tidak kepanasan.”
semua yang dikatakan oleh anak untuk mengonfirmasi
Guru : (sambil menunjuk celah di lingkaran) ”Kalau lubang
hasil karya yang dibuatnya agar tidak salah saat guru
sebesar satu balok unit di sini untuk apa ya ?”
membuat interpretasi karya tersebut.
Hasil karya Jesica: Bunga di Taman Jesica : ”Itu kan pintu masuknya putri ke istananya.”
Capaian
Tanggal Peristiwa/Perilaku KD & Indikator Contoh
Perkembangan
2 Sept Setelah guru mengijinkan 3.3-4.3. Terampil BSH
Data dari Hasil Karya
2015 semua anak bekerja, Aisyah menggunakan
mengambil kertas buram tangan kanan Nama : Aisyah Kelas : TK A
yang sudah berpola. Ia dan kiri dalam Periode : Bulan September Tahun: 2015
mengambil kertas warna berbagai Hasil Karya & Capaian
No KD & Indikator
kuning, merah dan biru lalu aktivitas. Pengamatan Perkembangan
menyobek kertas warna itu 1 3.6-4.6 BSH
dengan kedua tangannya 3.6-4.6 Mengenal BSH * Mengenal nama buah “apel”
menjadi bagian-bagian warna * Mengenal benda berdasarkan BSH
kecil. Ia mengambil lem dan ukuran (apelnya banyak, apel
menempel serpihan kertas besar)
itu ke kertas buram berpola. 3.8-4.8
10 Sept Aisyah duduk berdampingan 2.1.Makan makanan MB * Mengenal lingkungan alam ada BSH
pohon, gunung, sungai dan batu
2015 dengan Keela yang bergizi
membawa segelas jus sayur 3.15-4.15
dengan tiga buah ceri di 2.10. Mengucapkan BSH * Menampilkan hasil karya seni BSB
atasnya. Aisyah mengambil terimakasih dalam bentuk gambar
sebuah gelas plastic kecil
2 Dst
dari rak lalu menyodorkan
ke Keela. Keela menuang jus
sayur ke gelas Aisyah. Aisyah
berkata, “mau ceri nya juga Kompilasi hasil penilaian data.
satu.” Lalu Aisyah minum Semua data yang telah diolah dapat dikumpulkan ke dalam satu
satu teguh jus sayur dan format sehingga mudah untuk dibaca hasil dari capaian kemampuan
mengunyah buah cerinya. anak pada tiap kompetensi dasar. Berikut adalah contoh kompilasi
Sisa jus sayur dibiarkan di data satu orang anak:
dalam gelas.
LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK gerakan berdoa dan melafalkan ayat-ayat suci Alquran sesuai petunjuk
TRIWULAN PERTAMA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 guru. Ananda adalah anak yang memiliki moral yang baik. Ia berperilaku
“KB & TK BUKIT AKSARA SEMARANG” santun, sabar mendengarkan orang lain yang sedang berbicara dan terbiasa
mengucapkan terima kasih setelah dibantu atau diberi sesuatu oleh teman
atau guru.
Nama : Ratu Aisyah Arsy Tanggal lahir : 11 Juni 2011
Perkembangan Fisik Motorik
Kelas : TK A Kelompok : Hiu
Perkembangan motorik
Pendahuluan berkembang sesuai dengan
Mengikuti perkembangan ananda pada awal tahun ajaran baru ini, sungguh harapan. Ia mampu menggunakan
merupakan pengalaman yang menyenangkan. Kemandirian ananda semakin otot-otot besarnya pada tangan
tampak ketika tiba di sekolah. Ananda telah terbiasa dengan segala rutinitas dan kaki secara terkontrol dalam
yang ada di sekolah. Tingkat kehadiran ke sekolah sangat tinggi, hanya 1 kali merangkak, meniti di atas papan
dalam tengah semester ini ananda tidak hadir ke sekolah. Ia datang dengan titian dan berayun melewati
ceria setiap pagi. halang rintang.
Perkembangan Nilai Agama & Moral Koordinasi otot-otot tangan dan mata
berkembang sesuai usianya. Ananda mampu
Perkembangan agama dan moral Ananda berkembang sesuai dengan
merobek kertas dan menempelkannya di atas kertas HVS menjadi bentuk
harapan. Beberapa perkembangan agama yang dicapai antara lain mengenal
orang. Tangan mungil ananda merobek kertas menjadi bagian kecil-kecil
dan mempercayai Tuhan melalui Ciptaan-Nya. Hal ini tampak ketika ananda
kemudian ditempel di kertas putih. Ia
mampu menyebutkan flora dan fauna laut sebagai ciptaan Tuhan yaitu ikan
mampu menggunakan kuas dan krayon
hiu, cumi-cumi, ubur-ubur, kuda laut, bintang laut, lumba-lumba dan terumbu
untuk menggambar dan melukis.
karang. Selain itu ananda juga mampu memimpin doa sebagai ungkapan
Tangan mungil ananda juga tampak
syukur kepada Tuhan, ketika mengikuti Holy Morning. Ananda juga mampu
luwes ketika bermain meronce huruf.
melafalkan Surat Al- Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Alaq, Al-Kausar,
Ananda mampu memasukkan benang
Al-Kafirun dan Al-Baqarah ayat 255 (ayat kursi).
ke dalam lubang balok huruf tanpa
Ananda juga mampu melakukan mengalami kesulitan.
kegiatan beribadah sehari-hari dengan
Ananda juga mulai menunjukkan perkembangan yang berarti dalam hal
tuntunan orang dewasa. Setiap pagi, ia
hidup sehat. Awalnya ananda tampak ragu untuk makan sayur, namun karena
telah menyiapkan diri bersama teman-
dukungan teman dan guru, ananda akhirnya mau mencoba makan sayur
teman untuk mengikuti kegiatan
sebagai sumber makanan bergizi. Ananda juga mampu menolong
pagi. Hal ini terlihat
diri sendiri untuk hidup sehat. Hal ini tampak ketika ananda
ketika Ananda mengikuti
berinisiatif mencuci piring dan peralatan memasak usai digunakan.
28 PEDOMAN
PED
PPE
EED
D
DOMA
OMA
OM
O MA
MAN PENILAIAN
PEENI
EN
NIILLA
N LAI
AIAN
IAAN
N PE
PPEM
PEMBELAJARAN
EEMBELLAJA
AJARAN
RA PENDIDIKAN
RAN PEENDI
N DIDIK
KAN AN
ANA
ANAK
AK U
USIA
SIA
IA DINI
DIN
DINI 29
29
Daftar Pustaka
Beaty, Janice J. 2010. Observing Development of The Young Child. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
Dodge,Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative Curriculum For
Preschool Fourth Edition, Washington DC : Cengage Learning.
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum Eight
Edition. New Jersey, Pearson Education, Inc.
Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s Edition, 6th ed.
Belmont, USA: Wadsworth, 2011.
http://www.educate.ece.govt.nz/learning/curriculumAndLearning/Assessment for learning/Kei
TuaotePae/Book1/WhatAreTheEarlyChildhoodExemplars.aspx
Huffman, Priscilla D. “Look What I Did!” Why Portfolio-Based Assesment Works,
EarlychildhoodNews, University of Wisconsin, 2007.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. 2015.
National Alliance, Provocations on Assesment in Early Childhood Education, Children’s Services
Central, New South Wales, 2012.
Sekolah Bukit Aksara, Semarang, Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak,
http://www.bukitaksara.sch.id
Wortham, Sue. Assessment in Early Childhood Education, Ohio: Pearson
Merrill Prentice Hall, New Jersey, Columbus, 2005.
30
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
PENYUSUNAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Diterbitkan oleh: pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 38 hlm + foto; 21 x 28,5 cm Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
ISBN: yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
........-.......-........-.....-...... konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Pengarah: pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Penyunting:
di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
Dra. Enah Suminah, M. Pd
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd
kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Tim Penulis:
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Mareta Wahyuni
menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Irma Yuliantina
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Utin Ritayanti
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
Desain/Layout: juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Surya Evendi antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Rulnaidi
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
Kontributor: guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Ebah Suhaebah rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Dumaria Simanjuntak satuan pendidikannya.
Foto-foto: Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Dokumen Penulis merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Sekretariat: Terima kasih.
Amalia Khairati Jakarta, Oktober 2015
Suryani Sinulingga Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori, Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai Daftar Isi ................................................................................................................ v
dengan contoh-contoh penerapannya.
Mengapa Guru Perlu Merencanakan Pembelajaran? ......................................... 1
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat
Apa yang Dimaksud Rencana Pelaksanaan Pembelajaran? ............................... 2
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD
Apa Saja Jenis Perencanaan? ......................................................................... 3
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan
kajian-kajian yang melandasinya. Apa dan Bagaimana Penyusunan Program Semester? ........................................ 4
Langkah-Langkah Penyusunan Program Semester ....................................... 4
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang
Contoh Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran ..................... 6
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan Apa dan Bagaimana Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, (RPPM)? ................................................................................................................... 13
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan Identitas Program Layanan ............................................................................ 13
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka Kompetensi Dasar ............................................................................................ 14
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami Materi Pembelajaran ....................................................................................... 15
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan Apa dan Bagaimana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)? ....... 19
penyempurnaan.
Penutup .................................................................................................................. 35
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan Daftar Pustaka ....................................................................................................... 36
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.
2 PENYUSUNAN RENCA
RENCANA
AN
NAA PE
PELA
PELAKSANAAN
LAK
LA
AK
KSANA
SSANA
SANAAN
AN
AN PPE
PEMBELAJARAN
EM
MB
MBE
BEL
BE
ELAJ
LLA
AJARA
AJ ARRRA
A AN PPENDIDIKAN
EEN
END
NDIIDI
ND ID
DIIKAN
D KA
AN ANA
AN AN
A
ANAK
NAK
AK U
US
USI
USIA
SIA D
SI DINI
IN
NII 3
7. Tema/subtema/sub-subtema yang sudah ditentukan di awal dapat
Apa dan Bagaimana berubah bila ada kondisi tertentu dengan melibatkan anak tanpa
harus mengubah KD yang sudah ditetapkan.
Penyusunan Program Semester? Dalam menentukan KD pada setiap tema mencakup enam program
pengembangan (nilai agama dan moral, motorik, kognitif, sosial
emosional, bahasa, dan seni).
Contoh Program Semester I TK. Kenanga
Perencanaan program semester berisi daftar tema satu semester yang Tahun Pelajaran 2015/2016 Kelompok Usia 5-6 tahun
dikembangkan menjadi subtema atau sub-subtema, serta kompetensi
yang ditetapkan untuk dicapai pada setiap tema, dan alokasi waktu KOMPETENSI DASAR TEMA SUBTEMA ALOKASI WAKTU
setiap tema. 1.1, 1.2, 3.1-4.1 (Nam), Tubuhku 1 minggu
2.1, 3.3-4.3, 3.4-4,4 (Motorik) Indentitas ku 1 minggu
Langkah-Langkah Penyusunan Program Semester 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.13-4.13 Kesukaanku 2 minggu
Penyusunan program semester dilakukan dengan langkah berikut. (Sosem), Keluargaku 3 minggu
2.2, 3.6-4.6, 3.7-4.7, 3.8-4.8 Diriku
1. Membuat daftar tema satu semester. Pemilihan dan penentuan (Kognitif),
tema dilakukan guru sebelum awal semester kegiatan pembelajaran 2.14, 3,10-4.10, 3.11-4.11, 3.12- Puncak Tema diriku
4.12 (Bahasa),
dimulai dengan memperhatikan prinsip pengembangan tema.
3.15- 4.15 (Seni)
2. Mengembangkan tema menjadi subtema dan atau sub-subtema.
Ayam 1 minggu
Subtema dan sub-subtema yang dikembangkan merupakan 1.1, 1.2, 3.1-4.1 (Nam),
Ikan 2 minggu
2.1, 3.3-4.3, 3.4-4.4 (Motorik)
topik-topik yang lebih khusus dan lebih dalam. Kekhususan Kupu-kupu 3 minggu
2.9, 2.10, 2.11, 2.12, 3.13-4.13
dan kedalaman subtema dan sub-subtema memperhatikan (Sosem), Binatang Belalang 1 minggu
usia anak, kesiapan guru, dan ketersediaan sumber belajar 2.3, 3.5-4.5, 3.6-4.6, 3.7-4.7, 3.9- Harimau 1 minggu
pendukung. Pengembangan tema dapat dipelajari pada Pedoman 4.9 (Kognitif), 2.14, 3,10-4.10,
3.11-4.11 3.12, 4.12 (Bahasa), Puncak tema binatang
Pengembangan Tema. 3.15- 4.15 (Seni)
3. Menentukan alokasi waktu untuk setiap tema, subtema dan
atau sub-subtema. Waktu pembahasan setiap tema/subtema/sub- Dst....................
subtema disesuaikan dengan minat anak, keluasan, kedalaman, Alokasi Waktu: 17 minggu
dan sumber/media yang tersedia.
4. Menetapkan Kompetensi Dasar (KD) di setiap tema. Penentuan Dalam menyusun perencanaan program semester, lembaga diberikan
KD memuat seluruh aspek perkembangan Nilai Agama dan Moral keleluasaan dalam menentukan format.
(NAM), fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional (sosem), bahasa, Untuk menentukan materi pembelajaran yang akan digunakan pada
dan seni. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), Satuan PAUD
5. KD dapat ditulis lengkap atau dapat dituliskan kodenya saja. harus menyusun cakupan materi pembelajaran setiap KD yang akan
6. KD dapat diulang-ulang di tiap tema/subtema/sub-subtema yang disampaikan kepada anak selama setahun melalui kegiatan bermain.
berbeda.
Cara menyusun dan mengembangkan materi pembelajaran dapat dilihat
di Pedoman Penyusunan KTSP.
3.9 Mengenal teknologi Nama benda, bagian-bagian benda, fungsi, cara 2.10 Memiliki perilaku • Perilaku anak yang menerima perbedaan teman
sederhana (peralatan menggunakan secara tepat, dan cara merawat. yang mencerminkan dengan dirinya,
rumah tangga, Alat dan benda yang dimaksud dapat berupa sikap kerja sama • Cara menghargai karya teman,
peralatan bermain, peralatan sekolah, perabot rumah tangga,
peralatan pertukangan, perkakas kerja, peralatan elektronik, barang- • Cara menghargai pendapat teman, mau berbagi,
dll.) barang bekas pakai. mendengarkan dengan sabar pendapat teman,
4.9 Menggunakan • Cara berterima kasih atas bantuan yang diterima,
teknologi sederhana 2.11 Memiliki perilaku • Kegiatan transisi,
untuk menyelesaikan yang dapat • Cara menghadapi situasi berbeda,
tugas dan kegiatannya menyesuaikan diri
(peralatan rumah • Cara menyesuaikan diri dengan cuaca dan
tangga, peralatan kondisi alam.
bermain, peralatan 2.12 Memiliki perilaku • Pemahaman tentang tanggung jawab
pertukangan, dll.) yang mencerminkan • Pentingnya bertanggung jawab
2.5 Memiliki perilaku • Cara memberi salam pada guru atau teman, sikap tanggung jawab
• Cara bertanggung jawab (mau mengakui
yang mencerminkan • Cara untuk berani tampil di depan teman, guru, kesalahan dengan meminta maaf),
sikap percaya diri orang tua dan lingkungan sosial lainnya,
• Cara merapikan/ membereskan mainan pada
• Cara menyampaikan keinginan dengan santun.
tempat semula,
2.6 Memiliki perilaku • Aturan bermain,
• Mengerjakan sesuatu hingga tuntas,
yang mencerminkan • Aturan di satuan PAUD,
sikap taat terhadap • Mengikuti aturan yang telah ditetapkan
• Cara mengatur diri sendiri misalnya membuat
aturan sehari-hari walaupun sekali-kali masih harus diingatkan,
jadwal atau garis waktu,
untuk melatih • Senang menjalankan kegiatan yang jadi
Sosial emosional • Cara mengingatkan teman bila bertindak tidak
kedisiplinan tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin
sesuai dengan aturan.
harus membantu menyiapkan alat makan, dst.).
2.7 Memiliki perilaku • Cara menahan diri saat marah,
yang mencerminkan 3.13 Mengenal emosi diri • Cara menghadapi orang yang tidak dikenal,
• Ciri diri dan orang lain,
sikap sabar (mau dan orang lain • Penyebab sedih, marah, gembira, kecewa, atau
• Cara antre,
menunggu giliran, 4.13 Menunjukkan reaksi mengerti jika ia menganggu temannya akan
mau mendengar ketika • Cara menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, emosi diri secara wajarr marah, jika ia membantu temannya akan senang,
orang lain berbicara) • berusaha tidak menyakiti atau membalas dengan
mengendalikan emosi secara wajar
untuk melatih kekerasan.
3.14 Mengenali • Cara mengungkapkan apa yang dirasakannya
kedisiplinan
kebutuhan,keinginan, (lapar ingin makan, kedinginan memerlukan
2.8 Memiliki perilaku • Pemahaman tentang mandiri, dan minat diri baju hangat, perlu payung agar tidak kehujanan,
yang mencerminkan • Perilaku mandiri, 4.14 Mengungkapkan kepanasan, sakit perut perlu obat),
kemandirian
• Cara merencanakan, memilih, memiliki inisiatif kebutuhan, keinginan • Teknik mengambil makanan sesuai dengan
untuk belajar atau melakukan sesuatu tanpa dan minat diri dengan kebutuhan, menggunakan alat main sesuai
harus dibantu atau dengan bantuan seperlunya. cara yang tepat
dengan gagasan yang dimilikinya,
2.9 Memiliki perilaku • Keuntungan mengalah,
yang mencerminkan • Membuat karya sesuai dengan gagasannya, dst.
• Cara menawarkan bantuan pada teman atau
sikap peduli dan mau guru, • Cara berbicara secara santun, menghargai teman
membantu jika diminta dan orang yang lebih tua usianya,
• Cara menenangkan diri dan temannya dalam
bantuannya • Memahami sikap rendah hati,
berbagai situasi,
• senang berbagi makanan atau mainan. • Contoh perilaku rendah hati dan santun.
Contoh
Contoh Materi Pembelajaran di KTSP:
KD 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
KD
Contoh 2
: 1.1, 3.1-4.1, 2.1, 3.3-4.3, 2.5, 2.6, 3.6-4.6, 2.14, 3.10-4.10, 3.15- 4.15
Pembelajaran Harian (RPPH)?
MATERI : Tubuhku ciptaan Tuhan, doa sebelum dan sesudah belajar, kebiasaan mencuci
Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) merupakan acuan untuk
tangan dan menggosok gigi, nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh,
cara merawat, aku senang memberi salam, aku senang mengikuti aturan, mengelola kegiatan bermain dalam satu hari. RPPH disusun dan dilaksanakan
pengelompokan warna (merah, biru, kuning), bentuk dua dimensi (persegi, oleh guru. Format RPPH tidak harus baku, tetapi memuat komponen-
segi tiga), bilangan (5 - 10), aku anak ramah, aku suka mendengar cerita, lagu komponen yang ditetapkan. Komponen RPPH terdiri atas: (1) identitas
“ Aku Ciptaan Tuhan” program, (2) materi, (3) alat dan bahan, (4) kegiatan pembukaan, (5) kegiatan
inti, (6) kegiatan penutup, dan (7) rencana penilaian.
Aku Ciptaan Tuhan 1. Kegiatan membuat bingkai foto diri membutuhkan: lidi/irisan bambu/stik es krim,
kertas, lem, kertas warna warni (merah, biru, kuning).
Penggubah: NN
2. Kegiatan membuat boneka foto diri dari tanah liat membutuhkan: kertas koran
1 1 4 4 4 4 4 3 4 5
untuk alas, tanah liat, dan celemek untuk menutup baju anak.
Ma ta mu yang mu ngil ja ga lah
1 1 5 5 5 5 5 4 5 6 3. Kegiatan membuat boneka diri
Ja ngan sam pai me li hat yang sa lah membutuhkan h
huttlecock
shuttlecock
6 6 6# 6# 6# 6 2 6# 6# 6 6 6 5 4 a
arni,
bekas, kertas warna warni,
Ka re na Tu han yang Esa te lah men cip ta kan nya lem, dan asesoris mata..
6 6 5 5 5 4 3 2 3 4 4. Kegiatan menggun-
Ma ta mu yang mu ngil ja ga lah ting dan menempel
ota
(kolase) gambar anggo
Mulutmu yang mungil jagalah tubuh mem-
Jangan sampai bicara yang salah butuhkan
Karena Tuhan Yang Esa telah menciptakannya pola anggota
Mulutmu yang mungil jagalah
tubuh, lem,
potongan
Tanganmu yang mungil jagalah
anggota t u -
Jangan sampai ke tempat yang salah
buh untuk me-
Karena Tuhan Yang Esa telah menciptakannya
nempel, dan
Kakimu yang mungil jagalah
gunting.
K
emampuan belajar anak di lembaga pendidikan, khususnya di lembaga
menanyakan kepada orang tuanya tentang tempat lahir, tanggal lahir, PAUD, perlu disiapkan dengan seksama melalui layanan pembelajaran dan
siapa yang menolong kelahiran, dst. penilaian yang efektif. Pembelajaran dan penilaian yang efektif adalah
4. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
pembelajaran dan penilaian yang terus-menerus dilakukan secara optimal. Hal
5. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
ini sesuai dengan perkembangan anak yang bersifat dinamis. Untuk selanjutnya,
6. Berdoa setelah belajar
hasil pembelajaran dan penilaian akan menjadi rujukan bagi pengembangan
Rencana Penilaian perencanaan pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian, pembelajaran
1. Indikator Penilaian: menjadi suatu siklus utuh antara penilaian, perencanaan, dan pelaksanaan yang
Program berlangsung secara berkesinambungan.
KD INDIKATOR
Pengembangan
Untuk dapat menjaga siklus utuh di atas secara berkualitas dan terus-menerus
1.1 - Anak terbiasa bersyukur dirinya sebagai ciptaan dalam memfasilitasi anak, guru PAUD wajib memahami perkembangan anak
Nilai Agama dan Tuhan
dengan baik dan juga cara-cara menilainya. Di samping itu, untuk mendukung
Moral 3.1-4.1 - Anak dapat berdoa sebelum dan sesudah
belajar keseluruhan pembelajaran lebih bermakna, para guru juga perlu melibatkan
orang tua/keluarga serta lingkungan secara optimal.
2.1 - Anak terbiasa mencuci tangan dan menggosok
gigi Dengan upaya yang optimal tersebut, diharapkan setiap anak yang dilayani di
Motorik
3.3-4.3 - Anak dapat menyebutkan nama anggota setiap satuan PAUD dapat mencapai tingkat perkembangan yang terbaik sehingga
tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat
akhirnya mereka dapat memasuki tingkat pendidikan selanjutnya dengan
2.5 - Anak terbiasa memberi salam kematangan dan kesiapan kompetensi serta berkepribadian yang memadai.
Sosem
2.6 - Anak terbiasa mengikuti aturan
3.6-4.6 - Anak dapat mengelompokkan berdasarkan
Kognitif warna (merah, biru, kuning)
2.14 - Anak terbiasa berlaku ramah,
Bahasa
3.10-4.10 - Anak memahami cerita yang dibacakan
3.15-4.15 - Anak dapat menyanyikan lagu “Aku Ciptaan
Seni
Tuhan”
34
dan tidak bisa ditunda PENYUSUNAN
PE
PPEN
ENYYU
EN YUS
USSU
U UNA
UNNAN
NA
AN RRENCANA
EN
ENC
NC
N CANA
AN
A NA
N A PPE
PELAKSANAAN
ELLA
LAK
AKKSSAN
A SA
AN
A NA
AA
AAN
AN
A N PPE
PEMBELAJARAN
EMB
MBBEELA
MBE LAJ
LAJ
AJAARA
AR
RAAN PPENDIDIKAN
END
END
EN
NDID
IDI
IDI
DIKA
KKAN
A
ANN ANAK
ANAK
AN AK USIA
USSSIIA D
U DINI
INI
NI 35
3 5
(My Name is Today; Gabriel Mistral)
Daftar Pustaka CATATAN
Beaty, Janice J. 2010. Observing Development of The Young Child. New Jersey. Pearson
Education, Inc.
Coughlin, Pamela A et all (1997). Creating Child Centered Classrooms: 3-5 year olds.
Washington DC: Children’s Resources International, Inc.
Dodge, Diane, Truster, Laura J Colker, Cate Horeman. 2002. Creative Curriculum For
Preschool Fourt Edition, Washington DC. Cengage Learning.
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum
Eight Edition. New Jersey, Pearson Education, Inc.
Essa, Eva L. Introduction to Early Childhood Education, Amnotated Students Edition, 6th
ed. Belmont, USA: Wadsworth, 2011
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014. 2015
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. 2015
Wortham, Sue. Assessment in Early Childhood Education, Ohio: Pearson Merrill Prentice
Hall, New Jersey, Columbus, 2005.
38
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
KERANGKA DASAR DAN
STRUKTUR KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Diterbitkan oleh: pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 38 hlm + foto; 21 x 28,5 cm Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
ISBN: yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
........-.......-........-.....-...... konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Pengarah: pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Penyunting:
di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Tim Penulis: kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Enah Suminah
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Ali Nugraha
menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Farida Yusuf
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Widya A. Puspita
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
Desain/Layout: juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Surya Evendi antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Samsudin
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
Kontributor: guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Ebah Suhaebah rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Dumaria Simanjuntak satuan pendidikannya.
Foto-foto: Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Dokumen Penulis merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Sekretariat: Terima kasih.
Retno Wulandari Jakarta, Oktober 2015
Yuyut Setyowati Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,
ii KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI iii
Kata Pengantar Daftar Isi
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori, Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai Daftar Isi ................................................................................................................ v
dengan contoh-contoh penerapannya.
Mengapa Pedoman ini di susun? ......................................................................... 1
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat
• Mengapa Pedoman Strukutur K-13 PAUD Ini Diperlukan? ................ 1
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD
• Apa Tujuan Dari Pedoman Strukutur K-13 PAUD Ini? ......................... 2
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan
kajian-kajian yang melandasinya. • Apa yang menjadi landasan Penyusunan Pedoman Strukutur K-13 PAUD
ini? .......................................................................................................... 2
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya • Siapa Sasaran dari Pedoman Strukutur K-13 PAUD Ini? ...................... 2
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan Kerangka Dasar K-13 Paud: Apa, Mengapa Dan Bagaimana ............................. 3
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
• Bagaimana Pengertian Kurikulum berdasar K-13 PAUD? ................... 3
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan
• Apa tujuan K-13 PAUD itu? ................................................................... 4
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami • Apakah Kerangka Dasar K-13 PAUD itu? ............................................. 4
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan Struktur K-13 Paud: Apa, Mengapa Dan Bagaimana .......................................... 7
penyempurnaan.
• Apakah Struktur K-13 PAUD Itu? Dan Apa sajakah yang termasuk dalam
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan Struktur K-13 PAUD Itu? ........................................................................ 8
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi • Bagaimana memahami setiap hal terkait Struktur K-13 PAUD? .......... 8
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa
• Bagaimana Memahami Muatan Kurikulum? ....................................... 8
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini. • Bagaimanakah Memahami Kompetensi Inti? ...................................... 10
• Bagaimakah Memahami Setiap Rumusan Kompetensi Dasar? .......... 11
• Bagaimana Cara Melakukan Pemetaan Lingkup Perkembangan dengan
Jakarta, Oktober 2015
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usi
Usia Dini, Kompetensi Dasar? ................................................................................. 30
• Bagaimana cara menghitung Lama Belajar yang dibutuhkan oleh setiap
Satuan PAUD untuk mencapai Muatan Kurikulum, KI dan KI yang telah
ditetapkan? ............................................................................................ 33
• Bagaimana memahami Indikator Perkembangan Dalam K-13 PAUD? ......... 34
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
Penutup .................................................................................................................. 36
NIP 195804091984022001
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 37
iv KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI v
Mengapa Pedoman ini di susun?
Pada bagian awal ini terlebih dahulu akan dipaparkan hal-hal yang mendasari mengapa
pedoman tentang pemahaman Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Indonesia sangat diperlukan. Hal-hal yang perlu disimak dengan baik adalah:
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang diberlakukan mulai tahun ajaran
2014/2015 memenuhi kedua dimensi tersebut. Untuk menerapkan kedua dimensi
vi KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1
tersebut, seluruh pendidik dan pengelola PAUD harus memahami kerangka dan struktur
kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini agar dalam penyelenggaraan program PAUD
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Apa dan Bagaimana
Ketepatan dalam membaca dan memahami nomenklatur yang dimaksudkan dalam
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menjadi keharusan. Materi ini penting
sebagai payung sebelum para pendidik mengembangkan lebih jauh dari kurikulum
Kerangka Dasar K-13 PAUD?
2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Apa Tujuan dari Pedoman Struktur K-13 PAUD Ini? Pada bagian ini akan dipaparkan hal-hal yang terkait dengan Kerangka Dasar
K-13 PAUD, hal ini penting untuk dipahami sebelum menguasai Struktur
Tujuan dari petunjuk teknis ini adalah:
Kurikulum PAUD karena kerangka dasar merupakan payung yang mendasari
1. Memberi informasi yang jelas tentang kerangka dasar dan struktur Kurikulum
tersusunnya setiap rumusan kompetensi yang ada dalam Struktur K-13 PAUD.
2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Hal-hal yang perlu disimak dengan baik adalah:
2. Menjadi acuan bagi guru dan pengelola dalam mengembangkan kurikulum
satuan PAUD. • Apa Pengertian Kurikulum berdasar K-13 PAUD?
• Apa tujuan K-13 PAUD itu?
Apa yang menjadi landasan Penyusunan Pedoman Struktur K-13 PAUD ini?
• Apakah Kerangka Dasar K-13 PAUD itu?
Penyusunan Pedoman Struktur K-13 PAUD mengacu pada dasar hukum, sebagai berikut:
Paparan setiap jawaban dari pertanyaan di atas dapat disimak berikut ini.
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Apa Pengertian Kurikulum Berdasar K-13 PAUD? Upaya yang
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem dapat dilakukan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana dalam rangka
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; pengembangan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua potensi tersebut
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman melalui program
atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan yang
Pendidikan;
tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai kerangka kerja terstruktur.
5. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Komponen untuk
(framework) yang berisi rencana dan implementasi sebuah
Dini Holistik-Integratif; pendidikan yang
program untuk mengembangkan semua aspek perkembangan
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor137 Tahun 2014 tentang terstruktur adalah
anak dalam menyiapkan anak mencapai keberhasilan di sekolah kurikulum.
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;
dan tahap selanjutnya. Kurikulum memberikan pengalaman
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang
belajar yang bermakna, menarik, dan berkualitas tinggi.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental karena
Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013 Pasal 7. perkembangan anak di masa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai
stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Pendidikan anak usia dini harus
Siapa Sasaran dari Pedoman Struktur K-13 PAUD Ini?
dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistik-integratif agar di masa emas
Sasaran dari pedoman struktur K-13 PAUD ini adalah pihak-pihak terkait, di antaranya: perkembangan anak mendapatkan stimulasi yang utuh, untuk mengembangkan
1. Guru anak usia dini berbagai potensi yang dimilikinya. Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka
2. Pengelola satuan Pendidikan Anak Usia Dini pengembangan potensi tersebut melalui program pendidikan yang terstruktur.
3. Pengawas dan Penilik Pendidikan Anak Usia Dini Komponen untuk pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.
4. Pemangku kepentingan dari berbagai unsur.
2 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 3
Kurikulum memandu guru untuk memenuhi seluruharea belajar yang digunakan anak d. Proses pendidikan memerlukan keteladanan,
dengan memakai pendekatan pembelajaran yang tepat, strategi penataan lingkungan yang pengayoman terus menerus dan secara
sesuai untuk mendukung berkembangnya kualitas kemampuan anak sesuai dengan tahap berkesinambungan sebagaimana dicontohkan
perkembangannya. Guru harus memiliki visi yang kuat tentang apa yang ingin dikembangkan g
oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi: ing
pada anak, pengetahuan dan keterampilan yang dapat dipelajari anak, dan sikap yang akan ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso,
ditanamkan pada anak. tut wuri handayani. Guru sebagai hendaklah
dapat menjadi teladan (role model) bagi
Apa tujuan K-13 PAUD itu? anak dalam bersikap dan berperilaku. Guru
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk mendorong perkembangan k
juga membangun minat dan keinginan anak
peserta didik secara optimal melalui pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan untuk terus belajar melalui kegiatan yang
sehingga anak mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mendukung menyenangkan. Guru menjadi fasilitator yang
keberhasilan di sekolah dan pendidikan pada tahap selanjutnya. diperlukan anak untuk belajar.
4 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 5
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan berdasarkan
berbagai teori yakni; (1) teori perkembangan anak yang menyatakan
bahwa setiap anak memiliki kecerdasan yang kompleks, tergantung pada
Apa dan Bagaimana
kecepatan perkembangan masing-masing; (2) teori perkembangan otak,
bahwa jejaring antarsel neuron menentukan kemampuan dan kecerdasan Struktur K-13 PAUD?
berpikir seseorang, tempat jejaring tersebut dibangun sangat cepat pada
usia dini. Di samping itu, dinyatakan bahwa pembelajaran pada usia dini
paling tepat dilakukan dengan cara melakukan langsung dengan benda Pada bagian ini akan dipaparkan hal-hal yang terkait dengan Struktur
nyata untuk merangsang sensitifitas penginderaan; (3) teori pedagogis Kurikulum 2013 PAUD. Memahami Struktur Kurikulum bagi pendidik
yang menekankan bahwa anak belajar dalam kondisi lingkungan yang merupakan hal utama karena Struktur K-13 PAUD merupakan titik awal dalam
aman, nyaman, yang dapat merangsang keinginan anak untuk mencari mengembangkan bagian-bagian kurikulum lainnya, seperti KTSP, Program
tahu dan melakukan sesuatu. Tahunan, Program Semester dan lainnya. Oleh karena itu setiap materi yang
dipaparkan pada bagian ini harus disimak dengan cermat. Hal-hal yang perlu
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini mengembangkan kompetensi-
disimak dengan baik adalah:
kompetensi dasar yang dicapai melalui pengalaman belajar seluas-luasnya
bagi anak untuk mengembangkan kemampuan sikap, pengetahuan, dan Apakah Struktur K-13 PAUD Itu?
keterampilan yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Bagaimana memahami setiap hal terkait Struktur K-13 PAUD?
5. Landasan Yuridis 1. Bagaimana memahami Muatan Kurikulum?
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan landasan 2. Bagaimana memahami Kompetensi Inti?
yuridis sebagai berikut: 3. Bagaimakah Memahami Setiap Rumusan Kompetensi Dasar?
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Bagaimana cara melakukan Pemetaan Lingkup Perkembangan dengan
Nasional; Kompetensi Dasar?
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana 1. Mengapa diperlukan pemataan Lingkup Perkembangan dan Kompetensi
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan Dasar?
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; 2. Cara melakukan pemataan Lingkup Perkembangan dan Kompetensi
c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Dasar.
Kedua atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Bagaimana cara menghitung Lama Belajar yang dibutuhkan oleh setiap
Standar Nasional Pendidikan;
Satuan PAUD untuk mencapai Muatan Kurikulum, KI dan KI yang telah
d. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Pengembangan
ditetapkan?
Anak Usia Dini Holistik-Integratif;
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor137 Tahun Bagaimana memahami Indikator Perkembangan dalam K-13 PAUD?
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini; 1. Apakah indikator perkembangan itu?
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2. Apakah fungsi Indikator perkembangan dalam K-13 PAUD itu?
2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini; 3. Bagaimanakah keterkaitan/hubungan antara Kompetensi Inti,
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun Kompetensi Dasar dan Indikator Perkembangan
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum Paparan setiap jawaban dari pertanyaan di atas dapat disimak berikut ini.
tahun 2013 Pasal 7.
6 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 7
Apakah Struktur K-13 PAUD Itu?
Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pengorganisasian muatan
kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan lama belajar.
8 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 9
f. Program pengembangan seni berarti ada guru yang memahami 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
pengembangan seni bagi anak, memberi kesempatan, menyediakan 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
tempat, waktu dan alat yang dapat digunakan anak untuk berekplorasi, 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
berekspresi dan mengapresiasi hasil karya dirinya dan orang lain baik 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
dalam bentuk gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya
Pemetaan rumusan setiap Kompetensi Inti terlihat pada tabel di bawah ini:
((seni lukis,, seni rupa,
p , kerajinan
j dalam suasana yyang
g menyenangkan.
y g
KOMPETENSI INTI
Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya
diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan
KI-2
diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/
atau pengasuh, dan teman
Bagaimanakah Memahami Kompetensi Inti? Bagaimakah Memahami Setiap Rumusan Kompetensi Dasar?
Kemampuan yang diharapkan dicapai anak Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
setelah mengikuti proses pembelajaran merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran
yang dirancang melalui kurikulum disebut tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu pada
kompetensi. Kompetensi dalam kurikulum Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
PAUD mengacu pada perkembangan anak. karakteristik, kemampuan awal anak serta
Kompetensi Inti PAUD merupakan gambaran
Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pencapaian Standar Tingkat Pencapaian pengelompokan kompetensi inti sebagai berikut:
Perkembangan Anak pada akhir layanan
1. Kompetensi Dasar sikap spiritual(KD-1) dalam rangka menjabarkan KI-1
PAUD di usia 6 (enam) tahun. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar sikap sosial(KD-2) dalam rangka menjabarkan KI-2
yang disingkat menjadi KI.
3. Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3) dalam rangka menjabarkan KI-3
Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud
4. Kompetensi Dasar keterampilan KD-4) dalam rangka menjabarkan KI-4.
mencakup:
10 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 11
Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi inti terlihat pada tabel berikut.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang
1.1. Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya dewasa
KI-1. Menerima ajaran 4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa
agama yang dianutnya 4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan
syukur kepada Tuhan
2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat halus
2.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu 4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar
2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
KI-2. Memiliki perilaku yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,
2.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
hidup sehat, rasa ingin tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
2.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan
KI-4. Menunjukkan 4.7. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,
tahu, kreatif dan estetis, sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
yang diketahui, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman,
percaya diri, disiplin, 2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran,
dirasakan, dibutuhkan, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
mandiri, peduli, mampu mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan
dan dipikirkan melalui 4.8. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,
bekerja sama, mampu 2.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
bahasa, musik, gerakan, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman,
menyesuaikan diri, 2.9. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu
dan karya secara cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
jujur, dan santun dalam jika diminta bantuannya
produktif dan kreatif, 4.9. Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan
berinteraksi dengan 2.10. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran
serta mencerminkan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan
keluarga, guru dan/atau kepada orang lain
perilaku anak berakhlak kegiatannya
pengasuh, dan teman 2.11. Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
mulia 4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan
2.12. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab
membaca)
2.13. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan
2.14. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun
bahasa secara verbal dan nonverbal)
kepada orang tua, pendidik, dan teman
4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk
3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
KI-3. Mengenali diri, karya
3.2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
keluarga, teman, 4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk
pendidik dan/atau 4.14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan, dan minat diri dengan cara
pengembangan motorik kasar dan motorik halus
pengasuh, lingkungan yang tepat
3.4. Mengetahui cara hidup sehat
sekitar, teknologi, seni, 4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai
3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif
dan budaya di rumah, media
3.6. Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran,
tempat bermain dan
pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) Bagaimana Cara Memahami Setiap Rumusan yang Terdapat dalam
satuan PAUD dengan
cara: mengamati
3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat Kompetensi Dasar?
ibadah, budaya, transportasi)
dengan indra Cara memahami setiap rumusan yang terdapat dalam Standar Kompetensi adalah sebagai berikut:
3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
(melihat, mendengar,
batuan, dll) • KD-1 dan KD-2 berupa sikap dan perilaku yang diharapkan berkembang pada diri anak
menghidu, merasa,
3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan setelah mendapatkan stimulasi melalui kurikulum yang diterapkan di satuan PAUD.
meraba); menanya;
bermain, peralatan pertukangan, dll)
mengumpulkan Pencapaian KD-1 dan KD-2 dilakukan melalui kegiatan rutin yang diterapkan di satuan
3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
informasi; 3.11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan
PAUD sepanjang hari dan sepanjang tahun dengan pembiasaan dan keteladanan dari
mengolah informasi/ nonverbal) pendidik.
mengasosiasikan, dan 3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui bermain • KD-3 dan KD-4 berupa kemampuan pengetahuan dan keterampilan dikembangkan
mengomunikasikan 3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain melalui kegiatan berm ain yang terprogram melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
melalui kegiatan 3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
bermain Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun
3.15. Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
oleh satuan PAUD.
12 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 13
Apa yang harus dipahami guru dari setiap KD? mengembangkan dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar sebagai wujud rasa
KD-1. Sikap spiritual syukur kepada Tuhan; (7) Anak diajak memikirkan apa yang akan dirasakannya bila
1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya salah satu fungsi alat-alat tubuh sakit atau tidak ada. Anak juga diajak merasakan
Sikap mempercayai adanya Tuhan ditenggarai dengan perilaku anak mengetahui sifat apa yang dirasakan jika tidak ada tumbuhan, tidak ada binatang dan lainnya; (8)
Tuhan sebagai pencipta, mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan, mengucapkan kalimat takjub pembiasaan mengucapkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan atas diri,
saat melihat ciptaan Tuhan. orang lain dan lingkungan yang bermanfaat; (9) pembiasaan menghargai keberadaan
orang lain (orang tua, keluarga, teman); (10) pembiasaan menyayangi binatang.
Upaya yang dapat dilakukan guru di antaranya (1) pembiasaan mengenalkan ciptaan
Tuhan yang ada di lingkungan, berupa benda, tumbuhan, orang-orang sebagai
KD-2 Sikap Sosial
ciptaan Tuhan; (2) pembiasaan mengucapkan kalimat takjub melihat ciptaan Tuhan; (3) 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
membiasakan ibadah sehari-hari. Sikap hidup sehat tercermin dari kebiasaan anak makan-makanan bergizi seimbang,
merawat kebersihan diri seperti; mencuci tangan, menggosok gigi, mandi,
berpakaian bersih, menjaga kebersihan lingkungan seperti; membuang sampah,
menyayangi tanaman, menjaga keselamatan diri seperti; melindungi diri dari
percobaan kekerasan, serta menghindari dari tempat dan benda berbahaya.
Upaya yang dapat dilakukan guru, di antaranya (1) mengenalkan dan membiasakan
anak makan makanan bergizi seimbang (2) mencuci tangan yang benar (3) menggosok
gigi (4) mandi (5) berpakaian bersih (6) membuang sampah (7) menyayangi tanaman
(8) melindungi diri dari percobaan kekerasan (9) menjaga keamanan diri dari tempat
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan dan benda berbahaya.
lingkungan sekitar sebagai rasa syukur 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
kepada Tuhan Sikap ingin tahu ditenggarai dengan kebiasaan anak yang
Sikap menghargai diri, orang lain, dan selalu tertarik dan mencoba pada sesuatu yang baru atau yang
lingkungan terlihat dari perilaku anak yang belum biasa dia lihat (eksploratif), aktif bertanya, berusaha
menghormati (toleransi) pada agama orang mencoba atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan
lain, terbiasa mengucapkan keagungan Tuhan jjawaban.
saat melihat ciptaan-Nya, terbiasa merawat kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau
Anak tumbuh rasa ingin tahunya, terpelihara rasa ingin
teman, menghargai teman (tidak mengolok-olok), hormat pada guru dan orang tua,
tahunya, dan dapat mewujudkan rasa ingin tahunya bila
menjaga serta merawat tanaman dan binatang peliharaan.
didukung oleh lingkungan yang tepat.
Upaya yang dapat dilakukan guru di antaranya (1) mengenalkan anak dengan agamanya
Upaya yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan
dan agama teman yang berbeda; (2) membiasakan anak saling menghormati teman saat
dan memelihara rasa ingin tahu anak dengan cara: (1)
d
melaksanakan ibadahnya; (3) membiasakan mengucapkan pujian sesuai dengan agama
membiasakan untuk mengamati, (2) memberikan kesempatan
(misalnya Subhanallah untuk islam, Puji Tuhan untuk Kristen) saat melihat sesuatu
kepada anak untuk melakukan sesuatu dengan berbagai
yang menakjubkan; (4) mengajak anak mengamati dan mengenal dirinya dengan baik
cara, (3) merangsang anak untuk bertanya, (4) mendorong
sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang sempurna dan bermanfaat/berguna bagi orang lain
anak untuk selalu mencoba, (5) mempelajari sesuatu lebih
serta lingkungan sekitar; (5) berdiskusi dengan anak untuk menumbuhkan kesadaran
mendalam, (6) memfasilitasi kegiatan yang dapat menarik
bahwa dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
minat untuk belajar.
penting dan saling mempengaruhi; (6) mengajak anak merawat, memelihara dan
14 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 15
2.3 Memiliki perilaku
p yang
y g mencerminkan sikap kreatif 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
SSikap kreatif pada anak ditunjukkan pada kebiasaan Sikap percaya diri anak ditunjukkan dengan perilaku anak yang tidak ragu
a
anak yang memiliki daya cipta, banyak gagasan, menyapa guru saat penyambutan, berani tampil di depan teman, guru, orang
sselalu aktif untuk melakukan sesuatu, berupaya tua, dan lingkungan sosial lainnya, berani mengemukakan pendapat, berani
u
untuk mengatasi masalah yang ditemuinya, memiliki menyampaikan keinginan, berani
in
inisiatif dalam bermain, berani menghadapi berkomunikasi dengan orang
ttantangan, senang melakukan hal-hal baru, yang belum dikenal sebelumnya
ttidak puas bila selalu mengulang hal yang sama, dengan pengawasan guru, bangga
m
menggunakan benda atau bahan belajar untuk menunjukkan hasil karya, senang
m
membuat sesuatu yang baru, selalu optimis, senang ikut serta dalam kegiatan bersama,
menerapkan pengetahuan dan pengalam
pengalaman dalam situasi atau sesuatu yang baru. tidak berpengaruh pada penilaian
orang tentang dirinya.
Upaya yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut: (1) Pendidik menyediakan alat dan
bahan yang dapat digunakan dengan berbagai cara, (2) membolehkan anak untuk bermain Upaya yang dapat dilakukan guru
dengan caranya sendiri, (3) tidak banyak memberi instruksi dan pembatasan pada saat di antaranya (1) membiasakan
anak beraktivitas dan berkarya, (4) membolehkan anak mencoba mengatasi masalah yang untuk menghargai pendapat
dihadapinya, dan (5) menghasilkan karya yang berbeda dari biasanya. anak, (2) menghargai hasil karya
anak tanpa dibandingkan dengan
2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
teman lainnya, (3) memberikan kesempatan kepada anak untuk tampil
estetis
menunjukkan kemampuan dan hasil karyanya, (4) memberi kesempatan anak
Sikap estetis tampak pada perilaku anak yang
untuk melakukan sendiri bila anak tidak meminta bantuan.
peduli dan menghargai keindahan diri sendiri,
karya sendiri atau orang lain, alam dan lingkungan 2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan
sekitar, senang menjaga kerapian diri, menjaga sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
kerapian dan kebersihan saat berkarya, dan Sikap taat terhadap aturan ditunjukkan dengan perilaku anak yang mengetahui
menghargai hasil karya dalam bentuk gambar, akan haknya, bersedia mengikuti aturan secara sadar tanpapaksaan, mampu
lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya, mengatur diri sendiri, tidak marah ketika diingatkan aturan oleh temannya,
merawat kerapian, kebersihan dan keutuhan mengingatkan temannya bila bertindak tidak sesuai dengan aturan.
benda mainan atau milik pribadinya.
UUpaya yang dapat dilakukan oleh
Upaya yang dapat dilakukan guru di antaranya (1) membiasakan anak menjaga gguru di antaranya (1) membiasakan
kebersihan dan kerapian badan dan baju, (2) merapikan semua barang yang dimilikinya mmembuat aturan bersama anak,
sebelum pulang, (3) mencoba merapikan kembali alat main yang sudah digunakannya, ((2) membiasakan mengulang
(4) menjaga kerapian dan kebersihan pada hasil karyanya, (5) mengajak anak aaturan main bersama anak, (3)
mendengarkan dan menikmati alunan lagu. (6) Membiasakan ikut serta dalam menata mmengingatkan apa yang boleh dan
lingkungan, (7) mengajak anak untuk menilai keindahan alam dan lingkungan sekitar. ttidak boleh dilakukan anak, (4)
mmengingatkan kembali aturan pada
Tampil di depan teman, guru, orang tua dan lingkungan sosial lainnya, berani
aanak yang bertindak tidak sesuai
mengemukakan pendapat, menyampaikan keinginan, berkomunikasi dengan orang
aaturan, (5) menerapkan aturan
yang belum dikenal sebelumnya dengan pengawasan guru, bangga menunjukkan hasil
ssecara konsisten agar menjadi
karya, senang ikut serta dalam kegiatan bersama, tidak berpengaruh pada penilaian
ppembiasaan sehingga terbentuk
orang tentang dirinya. Sikap percaya diri merupakan modal dasar bagi keberhasilan
pperilaku anak sesuai dengan yang
anak di masa depan.
ddiharapkan.
16 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 17
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, Upaya yang dapat dilakukan guru di antaranya, (1) memberi tahu anak
mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan ssituasi yang perlu dibantu (misalnya; ooo ada banyak sampah di sini teman-
SSikap sabar terlihat pada perilaku anak yang tteman, lihat ada lalat datang, ayoo apa yang harus kita lakukan..?), (2) membiasakan
menunjukkan kesediaan diri untuk menahan diri,
m mmenawarkan bantuan kepada anak bila mereka terlihat memerlukannya, (3)
bersikap tenang, tidak lekas marah dan dapat
b mmengajak anak untuk memberi bantuan pada teman, (4) mencontohkan
menunda keinginan, sikap mau menunggu giliran,
m uuntuk selalu terlibat dalam merawat kebersihan dan keindahan lingkungan,
mau mendengarkan ketika orang lain berbicara, tidak
m ((5) menjaga alat main di dalam dan di luar ruangan,(6) membiasakan
menangis saat berpisah dengan ibunya, tidak mudah
m mmengabsen secara partisipatif (misalnya “coba lihat.. apakah semua teman
mengeluh, tidak tergesa-gesa, selalu menyelesaikan
m kkita sudah hadir di sini..?”) , (7) membiasakan menanyakan mengapa
gagasannya hingga tuntas, dan berusaha tidak
g ttemannya tidak hadir, (8) membiasakan berbagi makanan jika ada teman
menyakiti atau membalas dengan kekerasan.
m yyang tidak bawa bekal, (9) membiasakan menenangkan teman yang
mmenangis, (10) membiasakan mengajak anak-anak untuk menengok teman
Upaya yang dapat dilakukan guru di antaranya (1) membiasakan anak untuk mengantre,
yang sakit, dan (11) membiasakan untuk bersedekah.
(2) membiasakan memperlakukan anak dengan kasih sayang dan lembut, (3) membiasakan
mendukung perilaku sabar yang mulai ditunjukkan anak, (4) membiasakan mengajak anak 2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada
untuk melakukan alternatif kegiatan saat menunggu giliran, (5) membiasakan melatih anak orang lain
mengungkapkan emosi secara wajar disaat marah dengan tidak berteriak atau menangis. Sikap menghargai dan toleran ditunjukkan dengan perilaku anak
yang menerima perbedaan teman dengan dirinya, menghargai
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
karya teman, tidak menertawakan saat teman berbicara, tidak
Sikap mandiri ditunjukkan dengan perilaku anak yang tidak bergantung pada orang lain,
ingin menang sendiri, menghargai pendapat teman, mau berbagi,
terbiasa mengambil keputusan secara mandiri, merencanakan,
mendengarkan dengan sabar pendapat teman, senang berteman
memilih, memiliki inisiatif untuk belajar atau melakukan sesuatu
dengan semuanya, mengucapkan terima kasih atas bantuan
tanpa harus dibantu atau dengan bantuan seperlunya.
yang diterima, mengucapkan kata maaf bila salah, memberi tahu
Upaya yang dapat dilakukan oleh guru di antaranya; (1) temannya dengan santun bila melakukan kesalahan.
memberikan kepercayaan pada anak untuk berpendapat, (2)
Upaya yang dapat dilakukan oleh guru di antaranya (1)
membiasakan anak untuk menentukan tempat bermain sendiri,
membiasakan anak bermain dalam kelompok, (2) selalu menunjukkan sisi positif setiap
(3) membiasakan melakukan kegiatan gosok gigi, makan,
anak dan tidak membandingkan satu dengan lainnya, (3) berkomunikasi dengan wajar
menyiapkan baju, sepatu dan tas, serta membereskan alat main
dengan semua anak, (4) mencontohkan menghargai setiap kelebihan anak tanpa
sendiri atau dengan sedikit bantuan bila diperlukan.
menyinggung kekurangan anak, (5) menghargai setiap pendapat anak.
2.9. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
mau membantu jika diminta bantuannya
Sikap
S mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
Sikap peduli ditunjukkan dengan perilaku anak yang mengetahui
tampak
t dari perilaku anak yang mudah menyesuaikan
perasaan temannya dan meresponsnya secara wajar, mau berbagi
diri
d dengan berbagai situasi, memperlihatkan kehati-
dengan orang lain, menghargai hak/pendapat/karya orang lain,
hatian
h terhadap orang dewasa yang belum dikenal,
terbiasa mengindahkan dan memperhatikan kondisi teman,
bersikap
b kooperatif dengan teman, menggunakan
mau menemani teman melakukan kegiatan bersama, senang
cara
c yang diterima secara sosial dalam menyelesaikan
menawarkan bantuan pada teman atau guru, peka untuk
masalah,
m dapat mengikuti kegiatan transisi, tetap tenang
membantu orang lain yang membutuhkan, mampu menenangkan
saat
s berada di tempat baru dengan situasi baru misalnya
diri dan temannya dalam berbagai situasi, senang mengajak
saat
s bertamu, berada di pusat perbelanjaan, atau saat
temannya untuk berkomunikasi, bereaksi positif kepada semua
bertemu
b dengan guru baru, menyesuaikan diri dengan
temannya.
cuaca
c dan kondisi alam.
18 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 19
Upaya yang dapat dilakukan oleh guru di antaranya (1) pembiasaan melakukan Upaya yang dapat dilakukan guru di antaranya (1) membiasakan berkata
penyambutan anak sesuai ddenga 5S 1R (senyum, salam, sapa, sopan, santun, dan ramah), benar, (2) membiasakan menepati janji, (3) mendiskusikan perilaku baik dan
(2) membiasakan menata kegiatan main yang bervariasi, (3) membiasakan menata ruang kurang baik dengan anak, (4) mendiskusikan bila ada anak yang tidak dapat
dan alat main yang dapat diperkirakan atau dikenal anak,(4) menyusun kegiatan harian berkata jujur, (5) menanggapi secara positif ketika anak berkata jujur dan
yang bersifat rutin dan dinamis, (5) membangun kerekatan antara lingkungan dengan melakukan hal-hal yang benar.
anak sehingga anak merasa tidak asing dengan situasi di PAUD, (6) Menyampaikan
2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun
jadwal kegiatan bila ada perubahan dari yang biasanya untuk membantu anak lebih
kepada orang tua, guru, dan teman.
tenang dan siap mengikuti kegiatan yang berbeda/berubah, (7) Mendiskusikan perilaku
Sikap rendah hati dan
yang diharapkan dari anak sebelum memasuki kegiatan baru, (8) Membiasakan untuk
santun tercermin dari
menyiapkan hal-hal khusus pada setiap perubahan cuaca dan kondisi alam.
perilaku anak yang tidak
2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab angkuh, ramah menyapa
Sikap tanggung jawab terlihat pada perilaku anak yang menunjukkan bertanggung jawab siapa pun, bermuka riang
atas perilakunya untuk kebaikan diri sendiri, kesediaan diri untuk menerima konsekuensi saat berbicara dengan
atau menanggung akibat atas tindakan yang diperbuat baik secara sengaja maupun tidak siapa pun, tidak suka
disengaja, mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf, merapihkan/membereskan melebih-lebihkan diri
mainan pada tempat semula,mengerjakan sesuatu hingga tuntas, sendiri, berbicara dengan
mengikuti aturan yang telah ditetapkan, senang menjalankan santun dan suara lembut,
kegiatan yang jadi tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin sederhana, tenang, tidak
harus membantu menyiapkan alat makan, dst). pamer, memiliki sikap
terbuka, tidak ingin
Upaya yang dapat dilakukan oleh guru di antaranya (1)
menang sendiri, sopan
mengenalkan dan membiasakan anak untuk melakukan
dan hormat pada siapa
kegiatan secara fokus, (2) meminta anak untuk melakukan
pun, menghargai teman
kegiatan hingga tuntas, (3) membantu anak untuk melakukan
dan orang yang lebih tua
tugasnya, (4) mencontohkan untuk menyimpan dan merawat
usianya.
milik sendiri ataupun milik satuan PAUD, (5) menghargai
anak yang berani mengakui kesalahan, (6) memberi selamat Upaya yang dapat
kepada anak yang berhasil menyelesaikan tugas hingga dilakukan guru di
tuntas, (6) membiasakan untuk melaksanakan aturan yang antaranya (1) dengan membiasakan
bi k anak
k mengucapkan
k kata-kata
k t k t santun
t
sudah ditetapkan. seperti terima kasih, maaf,permisi dan tolong dengan cara yang sopan, (2)
menegur bila ada yang mengejek atau mencela teman, (3) mencontohkan
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
untuk selalu menghargai hasil karya orang lain, (4) mencontohkan perilaku
Sikap jujur tercermin dari perilaku anak
yang menghargai bantuan orang lain dengan mengucapkan kata terima
yang berbicara sesuai dengan fakta, tidak
kasih, (5) membiasakan anak untuk mendengarkan saat orang lain bicara,
curang dalam perkataan dan perbuatan,tidak
sabar menunggu giliran untuk berbicara atau mengemukakan pendapat,
berbohong, menghargai kepemilikan orang
(6)membiasakanmengucapkan salam saat bertemu dan saat berpisah. (7)
lain, mengembalikan benda yang bukan
mengenalkan dan membiasakan berkata dan bersikap sopan pada teman,
haknya, mengerti batasan yang boleh dan
guru, dan orang tua. (8) mencontohkan selalu meminta maaf bila berbuat
tidak boleh dilakukan, terus terang, anak
salah, berterima kasih bila dibantu, (9) menghargai semua teman dan tidak
senang melakukan sesuatu sesuai aturan atau
suka mengolok-olok atau jahil pada teman.
kesepakatan, dan mengakui kelebihan diri
atau temannya.
20 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 21
KD-3 dan KD 4 Pengetahuan dan Keterampilan 3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik
KD 3 mengembangkan kemampuan pengetahuan agar anak mengenal berbagai kasar dan motorik halus
pengetahuan mendasar yang terkait dengan kehidupannya sehari-hari, sedangkan KD 4 4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
penekanannya pada kemampuan keterampilan yang terkait dengan pengetahuan yang Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang anggota tubuh dan fungsinya, termasuk
sudah didapatkannya. KD 3 dan KD 4 untuk anak usia dini tidak dapat dipisahkan karena mengenal nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat, kebutuhan untuk
di saat anak menunjukkan keterampilan tertentu menggambarkan pula pengetahuan menjadi anggota tubuh tetap sehat, dapat melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara
yang ia miliki. Oleh karena itu dalam membangun pemahaman dan pengembangan terkontrol, seimbang, dan lincah untuk melatih motorik kasar dalam kekuatan, kestabilan,
materi kedua kompetensi dasar tersebut selalu dipasangkan. keseimbangan, kelenturan, dan kelincahan. Kegiatan untuk latihan motorik kasar antara
lain merangkak, berjalan, berlari, merayap, berjinjit, melompat, meloncat, memanjat,
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
bergelantungan, menendang, berguling dengan menggunakan gerakan secara terkontrol,
4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa
seimbang dan lincah dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur (misal: senam dan
Memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait dengan kegiatan beribadah sehari-
tarian dll). Keterampilan motorik halus untuk melatih koordinasi mata dan tangan, kelenturan
agama masing-masing anak meliputi doa-doa (doa sebelum dan
hari sesuai dengan ag
pergelangan tangan, kekuatan dan kelenturan jari-jari tangan, melalui kegiatan antara lain;
sesudah belajar, doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum
se
m
meremas, menjumput, meronce, menggunting, menjahit,
dan bangun tidur, doa untuk kedua orang tua), mengenal
d
m
mengancingkan baju, menali sepatu, menggambar,
ibadah sehari-hari, mengenal hari-hari besar agama dan ibadah
ib
m
menempel, makan. Dapat mengikuti permainan dengan
yang terkait dengan hari besar tersebut, tempat ibadah, dan
ya
a
aturan, terampil menggunakan tangan kanan dan kiri
tokoh-tokoh keagamaan sesuai dengan agamanya.
to
d
dalam melakukan sesuatu.
U
Upaya yang dapat dilakukan guru antara lain; (1) mencontohkan
U
Upaya yang dilakukan guru di antaranya (1) mengajak
tata cara berdoa, (2) mengenalkan doa-doa, (3) mempraktekan
ta
anak untuk mengamati, mengenali bagian-bagian
a
berdoa, tertib dan teratur sehingga anak mampu mengikuti
b
anggota tubuh, (2) mengajak anak melakukan gerakan
a
kegiatan ibadah dengan atau tanpa tuntunan dari guru.
ke
motorik kasar dengan bermain tradisional seperti ular-
m
3.2
3 2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia ularan, ayam dan elang, senam irama, senam dengan alat,
u
4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia bermain bola tangan, bola kaki, dan bola keranjang, (3)
b
Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang perilaku baik dan santun disesuaikan mengajak anak melatih motorik halus melalui kegiatan
m
dengan agama dan adat setempat, misalnya tata cara berbicara secara santun, cara menari, bermain pleydough, membentuk dengan
m
berjalan melewati orang tua, cara meminta bantuan, cara menyampaikankan terima kasih ttanah liat, mencocok, menggunting bentuk, melukis,
setelah mendapatkan bantuan, tata cara berdoa, tata menggambar, bermain pasir, bermain air.
m
cara makan, tata cara memberi salam, cara berpakaian,
3.4 Mengetahui cara hidup sehat
mau membantu teman, orang tua, dan guru.
4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
Upaya yang dapat dilakukan oleh guru di Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang cara merawat kebersihan diri (misal:
antaranya (1) mengajak anak berdiskusi tentang mencuci tangan, merawat gigi, mulut, telinga,
sikap akhlak mulia sesuai dengan pengetahuan hidung, olahraga, mandi 2x sehari; memakai baju
anak, (2) menceritakan tokoh yang berperilaku bersih), memilih makanan dan minuman yang sehat,
baik dan tidak baik, (3) mediskusikan perilaku makanan yang diperlukan tubuh agar tetap sehat,
yang disenangi dan tidak disenangi oleh teman- cara menghindarkan diri dari kekerasan termasuk
temannya, (4) mencontohkan tata cara sopan kekerasan seksual (melindungi anggota tubuh
santun dalam berbagai aktivitas, (5) mengajak yang terlarang: mulut, dada, alat kelamin, pinggul;
anak menggunakan kata maaf, terima kasih, atau waspada terhadap orang asing/tidak dikenal), cara
permisi dengan atau tanpa bimbingan guru lagi. menjaga keamanan diri dari benda berbahaya (pisau,
22 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 23
listrik, pestisida, kendaraan saat di jalan raya), cara menggunakan toilet dengan setiap ia mecoba mengatasi masalahnya, (4) menghargai setiap usaha yang dilakukan
benar tanpa bantuan, kebiasaan-kebiasaan buruk yang merusak kesehatan (makan anak, (5) mengajak anak dialog dengan menggunakan pertanyaan terbuka (mengapa
permen, nonton tv jangka waktu lama, makan kekenyangan, tidur larut malam, dll). …., bagaimana…., apa yang terjadi bila…., jika….., dst) untuk merangsang/
memunculkan kemampuan anak mengenal masalah sederhana dan mencari solusi
Upaya yang dilakukan guru di antaranya (1) mengajak anak mempraktikkan
secara kreatif.. Pertanyaan tersebut dapat dilontarkan kepada anak saat mereka
pengetahuan dalam kegiatan nyata sehingga anak mampu melakukan baik sendiri
sedang bermain untuk meningkatkan dan memperluas gagasan bermainnya. Di saat
maupun dengan bantuan, seperti membuang sampah pada tempatnya, memilih,
anak mengemukakan pikirannya untuk mengatasi masalah tersebut sudah terbangun
dan mengonsumsi makanan dan minuman yang bersih, sehat, dan bergizi,
dasar kemampuan memecahkan masalah dengan kreatif.
menolong diri sendiri (mandi, makan, memakai baju, dll), (2) menjaga keselamatan
diri (misalnya berjalan di tepi, berpegangan tangan ke orang tua saat menyeberang 3.6 Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran,
jalan, dsb).(3) selalu menempatkan semua anak dalam jangkauan penglihatan pola, sifat, suara,tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
guru, (4) semua ruangan dipastikan dalam jangkauan dan pengawasan guru. 4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang
dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif Memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait dengan benda-benda di sekitar anak.
Benda-benda di sekitar sebagai alat permainan untuk membangun pengetahuan
anak tentang: warna, bentuk dua dimensi (persegi, segi tiga, bulat, segi panjang),
bentuk tiga dimensi (kubus, balok, limas, tabung),ukuran (panjang-pendek, besar-
kecil, berat-ringan, sebentar-lama), bilangan (satuan, puluhan), tekstur (kasar-halus,
keras-lunak), suara (cepat-lambat, keras-halus, tinggi-rendah), pengelompokkan
(berdasarkan warna, bentuk, ukuran, fungsi, warna-bentuk, warna-ukuran, ukuran-
bentuk, warna-ukuran-bentuk), seriasi (kecil-sedang-besar, sangat kecil-lebih kecil-
kecil-besar-lebih besar-paling besar), pola (AB-AB, ABC-ABC, AAB-AAB).
Upaya yang dilakukan guru di antaranya (1) mengajak anak mengenal nama,
warna, bentuk, ukuran, tekstur, suara, sifat, fungsi, dan ciri-ciri benda/obyek
yang ada di lingkungan sekitar (batu, daun, ranting, alat
makan, dst) untuk digunakan bermain matematika, seperti
membilang, mengukur, mengelompokkan, mengurutkan,
membandingkan, menyusun pola, membuat grafik, membuat
seriasi. (2) memberikan dukungan saat anak menggunakan
Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyelesaikan masalah sehari- beragam alat, benda dan bahan dengan menyebutkan,
hari secara kreatif,ditandai dengan sikap yang kritis, logis, terbuka, percaya diri, membedakan, menyamakan, mengelompokkan, menyusun
berani bertindak sesuai dengan pikirannya sendiri, dan mengetahui apa yang ingin pola, mengurutkan, membandingkan bentuk, ukuran,
dituju sehingga anak menyadari adanya masalah, mengetahui penyebab masalah, warna, besar-kecil, banyak-sedikit, panjang-pendek, berat-
mempunyai gagasan dalam mengatasi masalah (misalnya memakai jaket hujan ringan, tinggi-rendah, baik disampaikan melalui lisan,
saat mau keluar dalam kondisi hujan), mau mencoba dengan berbagai cara untuk menggunakan benda langsung, melalui gerakan, maupun
mengatasi masalah dengan caranya sendiri. melalui hasil karyanya. (3) memfasilitasi kegiatan yang
beragam dengan melibatkan anak secara aktif untuk
Upaya yang dilakukan guru di antaranya diawali dengan mengajak anak untuk: (1) membangun pengetahuan dan keterampilan tentang
mengenali masalah,(2) memberi kesempatan kepada anak untuk menyelesaikan pengenalan benda-benda di sekitarnya.
masalahnya sendiri dengan caranya sendiri,(3) memberi dukungan kepada anak
24 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 25
3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, membangun pengetahuan dan keterampilan melalui bermain yang diwujudkan
budaya, transportasi) dalam berbagai bentuk karya seperti nyanyian, puisi, gambar, lukisan, lipatan,(4)
4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, mengenalkan tata cara ibadah dsb.
gerak tubuh, dll. tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, 3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan
tempat ibadah, budaya, transportasi) bermain, peralatan pertukangan, dll.)
Merupakan pengetahuan dan keterampilan mengenai lingkungan sosial yang terkait 4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga,
tentang kehidupan dan dinamika masyarakat. Misalnya tentang keluarga (hubungan peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll.) untuk menyelesaikan
dalam
d keluarga, peran, kebiasaan, garis keturunan, dst), tugas dan kegiatannya
teman
t (nama, ciri-ciri, kesukaan, tempat tinggal dst), Pengetahuan dan keterampilan mengenai
lingkungan
l geografis (pedesaan/pantai/pegunungan/ berbagai benda dan alat yang biasa digunakan
kota),
k kegiatan orang-orang (di pagi/sore hari, dst), anak atau keluarganya sehari-hari termasuk
pekerjaan
p (petani, buruh, guru, dll), budaya (perayaan ke dalam pengetahuan tentang teknologi.
terkait
t adat, pakaian, tarian, makanan, dst), tempat- Pengetahuan teknologi mencakup nama
tempat
t umum (sekolah, pasar, kantor pos, kantor polisi, benda, bagian-bagian benda, fungsi, cara
terminal,
t dst), berbagai jenis transportasi (transportasi menggunakan secara tepat, dan cara merawat.
darat,
d air, udara, transportasi dahulu, dan sekarang). Alat dan benda yang dimaksud dapat berupa
Upaya
U yang dilakukan guru di antaranya (1) mengajak peralatan sekolah, perabot rumah tangga,
anak
k mengamati
ti langsung
l apa yang ada di lingkungannya, (2) mengajak anak serta perkakas kerja, peralatan elektronik, barang-
mendorong anak menuangkan pengetahuannya ke dalam berbagai bentuk karya dan barang bekas pakai, cara menyusun benda
anak menyampaikan hasil karyanya. berdasarkan seriasi ukuran, warna. Dll.
3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll.) Upaya yang dilakukan guru di antaranya (1)) memberikan kesempatan anak
4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak untuk bereksplorasi dengan berbagai alat dan bahan main berupa benda-
tubuh, tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll.) benda bermuatan teknologi sederhana sehingga anak dapat membangun
Pengetahuan dan keterampilan mengenai lingkungan alam pengetahuannya sendiri dengan pendekatan saintifik, (2) menggunakan alat-
Indonesia yang dapat menjadi sumber belajar yang sangat alat tersebut sebagai alat permainan edukatif secara benar.
kaya dan menguntungkan untuk dikenalkan pada anak. 3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)
Berbagai pengetahuan tentang hewan, misalnya: jenis 4.10 Menunjukkan
j kemampuan
p berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)
(nama, ciri-ciri, bentuk), berdasarkan lingkungan hidup Kemampuan bahasa reseptif anak ditunjukkan
K
(darat, udara, air), makanan (herbivora, omnivora, karnivora), dengan perilaku yang: menjawab dengan
d
kelompok hidup (hewan ternak/peliharaan/buas), tanaman tepat ketika ditanya, merespons dengan
te
dikenalkan denga jenis (tanaman darat/air, perdu/batang, tepat saat mendengar cerita atau buku yang
te
buah/hias/kayu, semusim/tahunan),bermacam bentuk dan dibacakan guru, melakukan sesuai yang
d
warna daun dan bermacam akar), berkembang biak (biji/ diminta, menceritakan kembali apa yang
d
stek/cangkok/beranak/membelah diri/daun), cara merawat sudah didengarnya.
su
tanaman, dst, gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang-malam,
mendung, siklus air, dst), tanah, batu, dsb. Upaya yang dilakukan guru di antaranya
U
dengan
d mengembangkan kemampuan
Upaya yang dilakukan guru di antaranya (1) memberikan bahasa reseptif tersebut dengan cara: (1)
b
kesempatan anak untuk bereksplorasi dengan berbagai mengajak anak berbicara, (2) berceritera, (3)
m
media yang ada di alam sekitarnya sehingga anak dapat membacakan buku, (4) serta meminta anak
m
membangun pengetahuannya sendiri dengan pendekatan untuk menceritakan kembali.
u
saintifik. (2) menggunakan berbagai jenis tanaman dan
binatang sebagai tema belajar, (3) memfasilitasi proses
26 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 27
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan Upaya yang dilakukan guru di antaranya: (1) membiasakan anak bermain dalam
nonverbal) kelompok, (2) menengahi secara adil ketika anak berselisih paham/bertengkar,
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan (3) mengajak anak mendiskusikan perasaan diri dan orang lain, (4) membacakan
bahasa secara verbal dan nonverbal) buku cerita lalu dikaitkan dengan perasaan anak, (5) memberikan kesempatan
Anak memiliki kemampuan berbahasa ekspresif ketika ia pada anak untuk menunjukkan reaksi emosinya mulai saat anak datang sampai
mampu mengungkapkan keinginannya, menceritakan pulang yang dianjurkan melalui bahasa.
kembali, bercerita tentang apa yang sudah dilakukannya,
3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
mengungkapkan perasaan emosinya dengan melalui
4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara
bahasa secara tepat.
yang tepat
Upaya yang dilakukan guru di antaranya (1) memberikan Pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali
kesempatan kepada anak untuk menyampaikan ide kebutuhan, keinginan, dan minat diri sendiri,
gagasan dan pendapatnya, (2) mengomunikasikan hasil misalnya dengan cara: mengungkapkan apa yang
pengalaman bermainnya, dan (3) membiasakan anak dirasakannya (lapar ingin makan, kedinginan
menceritakan pengalaman mainnya sebelum kegiatan memerlukan baju hangat, perlu payung agar tidak
penutup. kehujanan, kepanasan, sakit perut perlu obat),
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain memilih kegiatan main yang ditawarkan, mengambil
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal makanan sesuai dengan kebutuhan, menggunakan
dalam berbagai bentuk karya alat main sesuai dengan gagasan yang dimilikinya,
Kemampuan keaksaraan awal anak dimulai sejak anak membuat karya sesuai dengan gagasannya, dsb.
mengenal warna, bentuk, membaca gambar, membaca Upaya yang dilakukan guru di antaranya (1)
simbol, menjiplak huruf, mengenali huruf awal di memberikan kesempatan pada anak untuk
namanya, menuliskan huruf-huruf namanya, menuliskan menyampaikan ide gagasan, (2) menyediakan
pikirannya walaupun hurufnya masih terbalik atau tidak berbagai kegiatan bermain, (3) melakukan
lengkap, mengucapkan kata yang sering diulang-ulang penilaian autentik secara tepat sehingga
tulisannya pada buku cerita, mengeja huruf, membaca kebutuhan,keinginan dan minat diri anak dapat
sendiri, hubungan bunyi dengan huruf, menyebutkan teridentifikasi dan terpenuhi, (4) memberi
nama bilangan bisa ditunjukkan dengan angka. kebebasan anak menggunakan alat sepanjang
Upaya yang dilakukan guru di antaranya (1) membangun kemampuan keaksaraan sesuai dengan fungsi alat tersebut.
awal pada anak melalui bermain dengan menyediakan alat tulis di setiap kegiatan 3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
pada setiap harinya, (2) mengajak anak membaca buku, (3) bermain kartu huruf, 4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni
(4) memancing huruf namanya, (5) mencetak huruf-huruf, dan banyak lagi. dengan menggunakan berbagai media.
3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain Merupakan pengetahuan dan keterampilan dalam
4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar mengenal berbagai hasil karya dan aktivitas seni
Pengetahuan dan keterampilan tentang perasaan gambar dan lukis, seni suara, seni musik, karya tangan
dirinya, misalnya memahami penyebab sedih, marah, dan lainnya. Upaya yang dilakukan guru di antaranya
gembira, kecewa, atau mengerti jika ia menganggu dengan memberikan kesempatan anak untuk
temannya akan marah, jika ia membantu temannya bermain bereksplorasi dengan berbagai bahan dan
akan senang, jika bermain dapat mengendalikan alat main untuk membuat berbagai hasil karya seni
emosi dan saling berbagi. (musik, gerak dan lagu, bernyanyi, melukis dengan
berbagai media, dan hasil karya seni lainnya).
28 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 29
Bagaimana Cara Melakukan Pemetaan Lingkup Perkembangan Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:
dengan Kompetensi Dasar? 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk
Karakteristik Kurikulum 2013 salah satunya dikembangkan dengan berdasar
pengembangan motorik kasar dan motorik halus
pada pendekatan standar dan pendekatan kompetensi. Pada implementasinya
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik
keduanya menjadi luluh karena saling terkait satu dengan lainnya. kasar dan halus.
Beberapa hal yang perlu dipertegas dalam pedoman ini adalah pemahaman 3.4 Mengetahui cara hidup sehat
4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat.
lingkup perkembangan yang ada dalam standar yang disebut dengan aspek
perkembangan dengan kompetensi dasar dalam kurikulum. c. Kognitif, meliputi:
Sesungguhnya aspek pencapaian perkembangan dalam STPPA terjabarkan 1) Belajar dan pemecahan masalah: mampu memecahkan masalah
ke dalam Kompetensi Dasar sebagai berikut: sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang fleksibel
terjadan diterima sosial dan menerapkan pengetahuan atau
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP) pengalaman dalam konteks yang baru.
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan kriteria minimal 2) Berpikir logis: mengenal berbagai perbedaan, klasifikasi, pola,
tentang kualifikasi perkembangan anak yang mencakup aspek nilai agama dan berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab akibat.
moral, fisik motorik, kognitif, bahasa,sosial-emosional, dan seni.
3) Berpikir simbolik: mengenal, menyebutkan, dan menggunakan
a. Nilai-nilai agama dan moral, meliputi:
lambang bilangan 1-10, mengenal abjad, serta mampu
Mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku
merepresentasikan berbagai benda dalam bentuk gambar.
jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, mengetahui hari besar agama, dan menghormati (toleransi) Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:
agama orang lain. 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar: 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya 3.5 Mengetahui dan mampu cara memecahkan masalah sehari-hari
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai dan berperilaku kreatif
rasa syukur kepada Tuhan 4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 3.6 Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama, warna, bentuk,
3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya).
4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan 4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda di sekitar
orang dewasa yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,
3.2 Mengenal perilaku baik dan santun sebagai cerminan akhlak mulia tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya.
4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal,
tempat ibadah, budaya, transportasi).
b. Fisik Motorik, meliputi:
4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,
1) Motorik Kasar: memiliki kemampuan gerakan tubuh secara
bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga,
terkoordinasi, lentur, seimbang, dan lincah dan mengikuti aturan.
teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi).
2) Motorik Halus: memiliki kemampuan menggunakan alat untuk 3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air,
mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk. batu-batuan, dll.).
3) Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: memiliki berat badan, tinggi 4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita,
badan, lingkar kepala sesuai usia serta memiliki kemampuan untuk bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan,
berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya. tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll.).
3.9 Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll.).
30 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 31
4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, 2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar
peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll.) untuk 2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
menyelesaikan tugas dan kegiatannya 2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau
d. Bahasa, meliputi: membantu jika diminta bantuannya
1) Memahami (reseptif) bahasa: memahami cerita, perintah, aturan, 2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama
dan menyenangi serta menghargai bacaan. 2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
2) Mengekspresikan bahasa: mampu bertanya, menjawab pertanyaan, 2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung-jawab
3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain secara wajar
berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali apa yang
4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
diketahui
f. Seni, meliputi: mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi
3) Keaksaraan: memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru
bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita. dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni
lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni.
Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:
Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar:
1.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orang
tua, pendidik, dan teman 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
1.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) 3.15 Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan 4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan
membaca) berbagai media
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara
verbal dan nonverbal) Bagaimana Cara Menghitung Lama Belajar yang Dibutuhkan
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan oleh Setiap Satuan PAUD untuk Mencapai Muatan Kurikulum, KI
bahasa secara verbal dan nonverbal)
dan KI yang Telah Ditetapkan?
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai Setiap kelompok usia layanan di PAUD dialokasikan jumlah waktu minimal
bentuk karya layanan dalam satu minggu. Jumlah waktu minimal tersebut adalah:
e. Sosial-emosional, meliputi: 1. Kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar paling
1) Kesadaran diri: memperlihatkan kemampuan diri, mengenal sedikit 120 menit per minggu;
perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian 2. Kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun dengan lama
diri dengan orang lain belajar paling sedikit 360 menit per minggu; dan
2) Rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain: mengetahui hak- 3. Kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan lama
haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung
belajar paling sedikit 900 menit per minggu.
jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama.
4. Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat
3) Perilaku prososial: mampu bermain dengan teman sebaya, memahami
melakukan pembelajaran 900 menit perminggu sebagaimana dimaksud
perasaan, merespons, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat
pada ayat (2) huruf c, wajib melaksanakan pembelajaran 540 menit dan
orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.
ditambah 360 menit pengasuhan terprogram.
Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar: 5. Pengasuhan terprogram sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri merupakan kegiatan pengasuhan orang tua yang dibina oleh satuan
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan PAUD.
sehari-hari untuk melatih kedisiplinan
32 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 33
Bagaimana Memahami Indikator Perkembangan dalam K-13 PAUD? 3. Indikator juga dapat:
a. memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran
Apakah indikator perkembangan itu?
b. memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran
Indikator perkembangan merupakan penanda kemampuan yang dicapai
c. memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar
anak pada usia tertentu. Untuk mempertegas kedudukan indikator, maka
indikator perkembangan harus dipahami sebagai berikut: Rumusan Indikator Perkembangan
1. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan peserta Rumusan dan rincian indikator perkembangan anak terdapat di Pedoman
didik PAUD dari usia lahir sampai 6 tahun dan dijabarkan berdasarkan Penilaian.
kelompok usia. Bagaimanakah Keterkaitan/Hubungan antara Kompetensi Inti,
2. Indikator perkembangan yang dirumuskan berdasarkan kompetensi Kompetensi Dasar dan Indikator Perkembangan
dasar oleh setiap satuan PAUD merupakan hasil rumusan dari indikator
Para guru hendaklah memahami Keterkaitan dan Hubungan Kompetensi
perkembangan yang bersumber dari Permendikbud 146 dan Tingkat
Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Perkembangan. Hal-hal yang harus
pencapaian perkembangan yang terdapat dalam Permendikbud 137.
dipahami guru meliputi:
3. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu
untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan 1. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi
merupakan dua hal yang menyatu. Dasar.
4. Indikator pencapaian perkembangan dikembangkan berdasarkan 2. Kompetensi Inti merupakan pengikat Kompetensi Dasar.
kelompok usia: 3. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait
a. Lahir sampai usia 3 (tiga) bulan; yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (KI-1), sikap sosial (KI-2),
b. Usia 3 (tiga) bulan sampai usia 6 (enam) bulan; pengetahuan (KI-3) dan penerapan pengetahuan/keterampilan (KI-4).
c. Usia 6 (enam) bulan sampai usia 9 (sembilan) bulan; 4. Keempat kelompok KI tersebut menjadi acuan dalam pengembangan
d. Usia 9 (sembilan) bulan sampai usia 12 (dua belas) bulan; Kompetensi Dasar.
e. Usia 12 (dua belas) bulan sampai usia 18 (delapan belas) bulan; 5. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar
f. Usia 18 (delapan belas) bulan sampai usia 2 (dua) tahun; (KD).
g. Usia 2 (dua) tahun sampai usia 3 (tiga) tahun; 6. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan
h. Usia 3 (tiga) tahun sampai usia 4 (empat) tahun; belajar peserta didik PAUD pada usia lahir sampai dengan 6 tahun dan
i. Usia 4 (empat) tahun sampai usia 5 (lima) tahun; dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.
j. Usia 5 (lima) tahun sampai usia 6 (enam) tahun. 7. Indikator perkembangan untuk KD pada KI-3 dan KI-4 menjadi satu
untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan
Apakah fungsi Indikator perkembangan dalam K-13 PAUD itu?
merupakan dua hal yang menyatu.
Agar lebih tepat dalam memaknai dan menggunakan indikator
perkembangan, maka fungsi indikator hendaklah dipahami dengan cermat.
Fungsi indikator secara lebih jauh adalah:
34 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 35
Daftar Pustaka
Penutup
Bredekamp, S., & Copple, C. (2009). Developmentally Appropriate Practice. In Early Childhood
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, bahwasanya
Programs Serving Children From Birth Through Age 8. 3rd ed. NAEYC Books:
Petunjuk Teknis tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum ini selesai Washington
disusun. Petunjuk teknis ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan para Brierley.J.,(1994). Give Me A Child Until He Is Seven. Brain Studies And Early Childhood Education.
guru dan pihak lain dalam memahami kerangka dasar dan struktur kurikulum The Fallmer Press: Washinton DC
2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Selanjutnya apabila ada hal-hal yang belum Dale, Edgar.(1969). Audio-Visual Methods in Teaching, 3rd ed., Holt, Rinehart & Winston, New York,
dipahami tentang isi petunjuk teknis ini hendaknya diskusikan lebih dahulu p.
dengan kelompok di gugus PAUD dengan guru inti yang sudah terlatih. Developing Child at Harvard University (2011).Building the Brain’s “AirTraffic Control” System:
HowEarly Experiences Shape theDevelopment of ExecutiveFunction: Working Paper
Petunjuk teknis ini diharapkan dapat membantu peningkatan kapasitas
No.11.
dan kualitas para pendidik dalam memahami dan menerapkan kurikulum 2013
Dyer, J.H et al. (2009): ”The Innovator’s DNA”, ” in “Harvard Business Review”, December , pp. 2-8.
Pendidikan Anak Usia Dini sehingga layanan program untuk anak usia dini di
Goldberg, E. (2009). The New Executive Brain: Frontal Lobes in a Complex World. New York: Oxford
satuan/lembaga masing-masing menjadi jauh lebih baik.
University Press.
Grantham-McGregor. S., Cheung. Y.B., Cueto. S., Glewwe. P., Richter. L., Strupp. B, & the
International Child Development Steering Group. (2007)Developmental potential in the
first 5 years for children in developing countries. Lancet; 369: 60–70
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Undang-undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Kementerian Pendidikan Nasional, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Kementerian Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
dan perubahan yang kedua dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137
Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013
pasal 7.
Mc Lachlan. C., Fleer .M., & Erwards. S (2010). Early Childhood Curriculum. Planning. Assesment &
Implementation. Cambridge University Press
36 KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 37
Alamat Tim Penulis
Enah Suminah (email: enahsuminah@kemdikbud.go.id)
Ali Nugraha (email: alinugraha.fip.upi@gmail.com)
Farida Yusuf (email: faridayusuf50@gmail.com)
Widya A. Puspita (email: widya.ayu.puspita@gmail.com)
38