Anda di halaman 1dari 24

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Tahun 2015
PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI i
PEDOMAN PENANAMAN SIKAP
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Kata Sambutan

U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
Diterbitkan oleh:
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 38 hlm + foto; 21 x 28,5 cm
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
ISBN:
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
978-602-73704-7-0
yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
Pengarah: konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Penyunting: tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Dra. Enah Suminah, M. Pd di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Tim Penulis:
kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Fidesrinur
Dedi W. Mustofa Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Renni Diastuti menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Sardin Supriyatna pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Gunarti D. Lestari tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Desain/Layout:
antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Surya Evendi
Samsudin Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Kontributor:
rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Ebah Suhaebah
satuan pendidikannya.
Dumaria Simanjuntak
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Foto-foto:
merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Dokumen Penulis
Terima kasih.
Sekretariat:
Jakarta, Oktober 2015
Amalia Khairati
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Suryani Sinulingga
dan Pendidikan Masyarakat,

Ir. Harris Iskandar, Ph.D.


NIP 196204291986011001

ii PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI iii


Kata Pengantar Daftar Isi

P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori,
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai
dengan contoh-contoh penerapannya. Daftar Isi ................................................................................................................ v

Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat Penanaman Sikap dalam Kurikulum 2013 PAUD .......................................... 1
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD Kompetensi Sikap dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) .. 3
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan Kompetensi Sikap Apa Saja dalam Kurikulum 2013 PAUD? .................. 3
kajian-kajian yang melandasinya. Bagaimana Memaknai Setiap KD Sikap? ................................................ 5
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang Penanaman Sikap Sejak Usia Dini ................................................................... 10
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya Apa Peran Orangtua dalam Menanamkan Sikap? ................................ 11
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan Peran Guru dalam Penanaman Sikap ...................................................... 13
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
Penanaman Sikap dalam Rencana Pembelajaran .......................................... 16
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan
Bagaimana Perencanaannya? .................................................................. 16
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami Strategi Penanaman Sikap dalam Kegiatan Pembelajaran PAUD ................ 21
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan
Bagaimana Pembudayaannya ........................................................................ 31
penyempurnaan.
Bagaimana Penilaian Hasil Penanaman Sikap ............................................... 34
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi Penutup ........................................................................................................... 36
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa Daftar Pustaka ....................................................................................................... 37
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.

Jakarta, Oktober 2015


Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usi
Usia Dini,

Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.


NIP 195804091984022001

iv PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI v


Anak Belajar dari Kehidupannya
Penanaman Sikap dalam
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia akan belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi Kurikulum 2013 PAUD
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri

P
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri erkembangan ilmu dan teknologi yang
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri demikian cepat menjadikan persaingan
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai sumber daya manusia demikian tajam makin
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan mengukuhkan bahwa pendidikan di masa depan tidak
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya dan keterampilan semata, tetapi yang sangat penting
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan adalah pengembangan karakter yang kuat, gigih,
cinta dalam kehidupan. dan kreatif. Dalam pola pengembangan sumber daya
Puisi Dorothy Law Nolthe manusia yang ditetapkan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, sangat jelas bahwa pendidikan di
setiap jenjang mengembangkan kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan dengan komposisi
yang berbeda. Semakin awal jenjang pendidikan
tersebut semakin besar komposisi pengembangan
kompetensi sikap.

Sebagai jenjang pendidikan yang paling dasar,


Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi
fondasi kuat untuk membentuk sikap dan
karakter peserta didik. Implementasinya
dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini, membangun karakter anak
dilakukan dengan penanaman sikap
melalui pengembangan kompetensi
sikap. Pengembangan kompetensi
sikap bukan hanya sebagai dampak
ikutan (nurturan) dari pengembangan
pengetahuan dan keterampilan, melainkan
komponen yang harus direncanakan secara
Menunjukkan jati diri cerminan
sikap percaya diri.

vi PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1


lebih matang dan mendalam yang dilaksanakan
secara terus menerus sehingga membentuk
Kompetensi Sikap
kebiasaan lebih lanjut menjadi perilaku yang
akhirnya menjadi sikap dan karakter baik. dalam Kurikulum 2013
Pengembangan kompetensi sikap memerlukan
proses yang konsisten dalam jangka waktu lama.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Namun, pelaksanaannya tetap disesuaikan dengan

P
enanaman sikap pada pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat
cara belajar anak usia dini yang dilaksanakan
penting dalam membangun karakter anak sejak dini melalui pembiasaan dan
melalui kegiatan menyenangkan dan bermakna. Hal
keteladanan. Penanaman sikap ini menjadi prioritas utama dibandingkan
terpenting dalam pengembangan kompetensi sikap
dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Dalam kurikulum 2013 PAUD
adalah keteladan dari tim guru yang menjadi model
pengembangan kompetensi sikap mencakup seluruh aspek perkembangan, artinya
bagi anak didik. Tanpa keteladanan pengembangan
sikap berada di aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial–emosional,
sikap baik akan menjadi sia-sia.
bahasa, dan seni. Di dalam struktur kurikulum 2013 PAUD pengembangan kompetensi
Mengingat begitu pentingnya penanaman sikap meliputi kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
sikap dalam proses penerapan Kurikulum 2013
Kompetensi Sikap Apa Saja dalam Kurikulum 2013 PAUD?
Pendidikan Anak Usia Dini, maka dipandang perlu
Kompetensi Inti Sikap
adanya panduan yang dapat dijadikan contoh
Kompetensi Inti yang terkait dengan sikap terdiri atas
inspiratif bagi para guru dalam menanamkan sikap
Pembiasaan harus dilakukan secara Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual dan Kompetensi Inti 2
konsisten dan terus menerus. anak didik di Satuan PAUD masing-masing.
Sikap Sosial.
Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual
“Menerima ajaran agama yang dianutnya”
Mencerminkan kecerdasan spiritual sebagai sikap
“Anak-anak hidup dan tumbuh kesadaran mengenal agama yang dianutnya.
sesuai dengan kodratnya sendiri. Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial Pembiasaan melaksanakan salat
“Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif
Pendidik hanya dapat merawat dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu
bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan
dan menuntun tumbuhnya kodrat itu”. santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik
dan/atau pengasuh, dan teman, ”Mencerminkan
Ki Hajar Dewantoro
kecerdasan sosial-emosional sebagai sikap dan perilaku
yang mengenal perasaan diri, orang lain, dan nilai-nilai
sosial yang sesuai dengan norma serta budaya yang
berlaku. Membiasakan diri untuk mengembangkan
kecerdasan sosial-emosional.

2 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 3


Kompetensi Inti tercapai diakhir program PAUD setelah anak selesai mengikuti Bagaimana Memaknai Setiap KD Sikap?
layanan PAUD. Kompetensi Inti dikembangkan menjadi Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar 1.1
Kompetensi Dasar Sikap “Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya”
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik, Sikap mempercayai adanya Tuhan ditandai dengan
denggan
kemampuan awal anak serta tujuan setiap program pengembangan. Kompetensi perilaku anak mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta,
encip
ptta,
Dasar Sikap dirumuskan dalam Kompetensi Dasar dari Sikap Spiritual dan Kompetensi mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan, mengucapkan kalimat
kalim
matt
Dasar dari Sikap Sosial. takjub saat melihat ciptaan Tuhan.
Membiasakan melaksanakan ibadah
Kompetensi Dasar 1 Sikap spiritual terdiri dari: Kompetensi Dasar 1.2 salat tepat waktu.
“Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar
1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya
sebagai rasa syukur kepada Tuhan”
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa
syukur kepada Tuhan Sikap menghargai diri, orang lain dan lingkungan
terlihat dari perilaku anak yang terbiasa merawat
Kompetensi Dasar 2 Sikap Sosial terdiri dari: kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau teman,
menghargai teman (tidak mengolok-olok), hormat pada
2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat guru dan orang tua, menjaga dan merawat tanaman, Mau merawat tanaman sebagai
2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu pembiasaan rasa syukur.
binatang peliharaan.
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis Kompetensi Dasar 2.1
2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri “Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat”

2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari- Sikap hidup sehat tercermin dari kebiasaan anak
hari untuk melatih kedisiplinan makan-makanan bergizi seimbang, mencuci tangan,
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, menggosok gigi, mandi, berpakaian bersih, membuang
mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan sampah, menyayangi tanaman, melindungi diri dari
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian percobaan kekerasan, menjaga keamanan diri dari
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika tempat dan benda berbahaya. Membiasakan mencuci tangan sebelum
makan.
diminta bantuannya
Kompetensi Dasar 2.2
2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu”
kepada orang lain
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri Sikap ingin tahu ditenggarai dengan kebiasaan anak
2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab yang selalu tertarik pada sesuatu yang baru atau yang
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur belum biasa dia lihat, aktif bertanya, berusaha mencoba
2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan jawaban.
orang tua, pendidik, dan teman Anak tumbuh rasa ingin tahunya, terpelihara rasa ingin
tahunya, dan dapat mewujudkan rasa ingin tahunya bila
didukung oleh lingkungan yang tepat.
Memberikan kesempatan anak untuk
bereksplorasi.

4 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 5


Kompetensi Dasar 2.3 Sikap taat terhadap aturan ditunjukkan dengan perilaku
ak
kuu
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif” anak yang bersedia mengikuti aturan secara sadar tanpanp
p
pa
Sikap kreatif pada anak ditunjukkan pada kebiasaan paksaan, tidak marah ketika diingatkan aturan oleh ole
eh
anak yang memiliki daya cipta, banyak gagasan, selalu aktif temannya, dengan mengingatkan temannya bila bertindak da
ak
untuk melakukan sesuatu, tertarik pada sesuatu masalah tidak sesuai dengan aturan.
untuk diatasi, berani menghadapi tantangan, senang Kompetensi Dasar 2.7 Membiasakan anak untuk menyimpan
melakukan hal-hal baru, tidak puas bila selalu mengulang hal “Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau au alas kaki pada tempatnya sesuai dengan
aturan yangg disepakati
dise
di sepa
paka
katiti bersama anak.
bersama anak
yang sama, menggunakan benda atau bahan belajar untuk menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain
n berbicara)
berbicarra)
Membiasakan anak untuk untuk melatih kedisiplinan”
menumpahkan gagasan secara mandiri
membuat sesuatu, selalu optimis, senang menceritakan
menjadi sebuah karya impian-impiannya walaupun terkadang terlalu berlebihan. Sikap sabar terlihat pada perilaku anak nak yang
yanng
Kompetensi Dasar 2.4 menunjukkan kesediaan diri untuk menahan diri, i, bersikap
bersika
app
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis.
“M
“ tenang, tidak lekas marah dan dapat menunda keinginan,
keinginan,
sikap mau menunggu giliran, mau mendengarkan kan ketika
ketik
ka
Sikap estetis nampak pada perilaku anak yang peduli dan
ah dengan
orang lain berbicara, tidak menangis saat berpisah dengaann
me
mmenghargai keindahan diri sendiri, karya sendiri atau orang
ibunya, tidak mudah mengeluh, tidak tergesa-gesa,esa, selalu
selaluu
llain,
ai alam dan lingkungan sekitar, senang menjaga kerapian
berusah
menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, dan berusaha ha
dir
ddiri, dan menghargai hasil karya baik dalam bentuk gambar,
tidak menyakiti atau membalas dengan kekerasan. n. Membiasakan bersabar
llukisan,
uk pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya, merawat
mengantri saat mencuci tangan.
ke
kkerapian-kebersihan-dan keutuhan benda mainan atau Kompetensi Dasar 2.8
mi
mmilik pribadinya. “Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian”

Membiasakan ikut serta memelihara Kompetensi Dasar 2.5


K Sikap mandiri ditunjukkan dengan perilaku anak yangng
keindahan lingkungan bermain tidak bergantung pada orang lain, terbiasa mengambil bil
bi
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri”
keputusan secara mandiri, merencanakan, memilih, memilikiki
Sikap percaya diri anak ditunjukkan dengan perilaku
inisiatif untuk belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus
u
us
anak yang tidak ragu menyapa guru saat penyambutan,
dibantu atau dengan bantuan seperlunya.
berani tampil di depan teman, guru, orang tua dan
lingkungan sosial lainnya, berani mengemukakan pendapat, Kompetensi Dasar 2.9
Membiasakan anak melepas dan
menyampaikan keinginan, berkomunikasi dengan orang “Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau
a
au memakai sepatu secara mandiri.
yang belum dikenal sebelumnya dengan pengawasan membantu jika diminta bantuannya”
guru, bangga menunjukkan hasil karya, senang ikut serta Sikap peduli ditunjukkan dengan perilaku anak yang
dalam kegiatan bersama, tidak berpengaruh pada penilaian mau mengindahkan dan memperhatikan kondisi teman,
orang tentang dirinya. Sikap percaya diri modal dasar bagi mau menemani teman melakukan kegiatan bersama,
keberhasilan anak di masa depan. senang menawarkan bantuan pada teman atau guru, peka
Kompetensi Dasar 2.6 untuk membantu orang lain yang membutuhkan, mampu
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap menenangkan diri dan temannya dalam berbagai situasi,
Membiasakan anak untuk tampil
di depan umum dalam membangun aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan” senang mengajak temannya untuk berkomunikasi, bereaksi
Membiasakan anak bekerjasama
kepercayaan diri. positif kepada semua temannya. dan saling menolong.

6 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 7


Kompetensi Dasar 2.10 Kompetensi Dasar 2.13
“Perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran “Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur”
kepada orang lain”
Sikap jujur tercermin dari perilaku anak yang
Sikap menghargai dan toleran ditunjukkan dengan berbicara sesuai dengan fakta, tidak curang dalam
pperilaku anak yang menerima perbedaan teman dengan perkataan dan perbuatan, tidak berbohong, menghargai
ddirinya, menghargai karya teman, tidak mentertawakan kepemilikan orang lain, mengembalikan benda yang
ssaat teman berbicara, tidak ingin menang sendiri, bukan haknya, mengerti batasan yang boleh dan tidak
mmenghargai pendapat teman, mau berbagi, boleh dilakukan, terus terang, anak senang melakukan
mmendengarkan dengan sabar pendapat teman, senang sesuatu sesuai dengan aturan atau kesepakatan, dan
bberteman dengan semuanya, mengucapkan terima kasih mengakui kelebihan diri atau temannya. Membiasakan berkata dan berbuat
Membiasakan anak untuk menghargai atas bantuan yang diterima, mengucapkan kata maaf jujur kepada siapa pun.
pendapat orang lain. Kompetensi Dasar 2.14
bila salah, memberi tahu temannya dengan santun bila
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan
d
melakukan kesalahan. santun kepada orang tua, pendidik, dan teman”.
Kompetensi Dasar 2.11
K Sikap rendah hati dan santun tercermin dari perilaku
perilaku
“Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri”

anak yang tidak angkuh, ramah menyapa siapapun,apapu u
un,
un
Sikap mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan bermuka riang saat berbicara dengan siapapun, n, tidak
tid
dak
tampak
t dari perilaku anak yang dapat mengikuti suka melebih-lebihkan diri sendiri, lembut hati,
ti, halus
hallus
kegiatan
k transisi, tetap tenang saat berada di tempat dan baik budi bahasanya, sederhana, tenang, g, tidak
tidak
baru
b dengan situasi baru misalnya saat bertamu, berada pamer, memiliki sikap terbuka, tidak ingin menang
menang
di
d pusat perbelanjaan, atau saat bertemu dengan guru sendiri, sopan dan hormat pada siapa pun, berbicara
erbicaara
Membiasakan salam dengan
Membiasakan anak untuk bersosialisasi baru,
b menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi alam. secara santun, menghargai teman dan orang yang ng lebih
leb
bih kesantunan terhadap guru, dan guru
dengan temannya untuk melatih adaptasi memberikan contoh sikap santun
tua usianya.
terhadap lingkungannya Kompetensi Dasar 2.12 terhadap anak dengan mensejajarkan
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung pandangan dengan anak.
jawab”

Sikap tanggung jawab terlihat pada perilaku anak


yyang menunjukkan kesediaan diri untuk menerima
kkonsekuensi atau menanggung akibat atas tindakan “Jika anda ingin anak anda berkembang, biarkan
yyang diperbuat baik secara sengaja maupun tidak
ddisengaja, mau mengakui kesalahan dengan meminta
mereka mendengar hal baik yang anda katakan
mmaaf, merapikan/membereskan mainan pada tempat tentang mereka kepada orang lain”.
ssemula, mengerjakan sesuatu hingga tuntas, mengikuti
Membiasakan menanamkan sikap tanggung
jawab dengan membereskan mainan ke aturan yang telah ditetapkan walaupun sekali-kali masih Dr Haim Ginott
tempatnya.
harus diingatkan, senang menjalankan kegiatan yang
jadi tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin harus
membantu menyiapkan alat makan, dst).

8 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 9


Apa Peran Orangtua dalam Menanamkan Sikap??
Penanaman nilai sejak dini seyogianya dimulai darii
Penanaman Sikap Sejak Usia Dini dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama
bagi pertumbuhan karakter anak.
a
Prinsip Apa Dalam
Menenamkan Sikap
Dalam upaya membentuk karakter, tabiat, akhlakk Pada Anak Usia Dini?
atau budi pekerti anak, ada beberapa hal yang perlu
u 1. Melalui contoh dan

U
sia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan dilakukan orang tua. keteladanan
karakter seseorang. Penanaman sikap sejak dini 2. Dilakukan secara
1. Menegakkan disiplin secara ajek
merupakan kunci utama untuk membangun bangsa.. berkelanjutan
• Anak harus diperkenalkan dengan batasan--
3. Menyeluruh pada
Pada Usia 0-6 tahun otak berkembang sangat cepat hingga batasan. Anak harus tahu mana batas-batasnya,, semua aspek
80%. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap p apa yang menjadi tanggung jawabnya, dan apa a perkembangan
berbagai macam informasi secara cepat sehingga apa yang yang bukan merupakan tanggung jawabnya. 4. Menciptakan rasa
diberikan pada anak akan ia serap dengan baik dan akan ia Selalu bermain dalam kelompok untuk kasih sayang
• Ajak anak untuk membuat batasan-batasan tersebut,,
terapkan dalam kehidupannya. membangun kekerjasama. 5. Aktif memotivasi
tidak hanya dibuat oleh orang tua. Pengenalan n
anak
Pengalaman anak pada tahun pertama menentukan kualitas kehidupannya di batasan merupakan dasar penegakan disiplin n 6. Melibatkan
masa yang akan datang. Anak-anak adalah generasi yang akan menentukan sehingga anak mengetahui perilaku yang seharusnya
a pendidik, tenaga
nasib bangsa di kemudian hari. Karakter anak-anak yang terbentuk sejak dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. kependidikan, orang
sekarang akan sangat menentukan karakter bangsa di kemudian hari. • Orang tua harus memiliki dan menampilkan sikap p tua, dan masyarakat
7. Adanya
Karakter anak-anak akan terbentuk dengan baik jika dalam proses tumbuh dan perlakuan yang ajek. Bila satu saat melarang g
penilaian
kembang mereka mendapatkan cukup ruang untuk mengekspresikan diri atau membolehkan tingkah laku tertentu, di saatt
secara leluasa. lain ketika suatu perilaku terulang kembali, haruss
tetap pada sikap yang sama (tidak berubah).
Keberhasilan seseorang di masyarakat sebagian besar ditentukan oleh
kecerdasan emosi (80%), hanya 20% kecerdasan kognitif (Daniel Goleman). 2. Terlibat penuh dalam membangun karakter anak
Pada usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai Orang tua yang memiliki keinginan diri dan terlibat sepenuhnya
usia emas (golden age) terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam dalam menanamkan sikap pada anak. Begitu pun jika orang tua dalam
mengembangkan potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50 kesehariannya mempraktikkan apa-apa yang akan ditanamkannya
persen keberagaman kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia kepada anak. Contoh, orang tua ingin menanamkan berperilaku jujur,
empat tahun. Peningkatan 30 persen berikutnya terjadi pada usia delapan tahun, bertutur kata sopan, serta bertanggung jawab. Namun, bila dalam
dan 20 persen sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. keseharian ternyata orang tua justru menampilkan perilaku yang
sebaliknya, apa yang akan terjadi dengan perkembangan jiwa anak?
Hasil penelitian 13 faktor penunjang keberhasilan di dunia kerja tergantung Anak akan mengalami suatu kebingungan, mungkin juga konflik,
dari karakter seseorang. Sejatinya pendidikan karakter ini memang sangat karena ketidakajekan orang tuanya dalam berkata dan berperilaku.
penting dimulai sejak dini. Sebab falsafah menanam sekarang menuai hari Inilah yang menjadikan alasan bagi anak untuk tidak melakukan apa
esok adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam rangka membentuk yang diinginkan orang tuanya.
karakter anak bangsa.

10 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 11


3. Menjadi contoh yang baik atau teladan bagi anak Contoh, ketika anak merapikan mainannya, orang
Ingat, anak cenderung meniru perilaku orang tuanya tua dapat mengatakan, ”Nak, mainannya kalau
“Anak-anak
dibandingkan hanya mendengarkan kata-katanya. Itulah dibereskan jadi rapi dan kamu akan lebih mudah
mengapa orang tua harus juga berperilaku sesuai dengan untuk menemukan mainan yang ingin kamu tidak pandai
nilai-nilai keutamaan dalam kehidupan sehari-hari. Agar mainkan.” Begitu juga ketika anak melakukan mendengarkan
bisa menjadi contoh positif atau teladan bagi anak, ada kesalahan, semisal ia memukul adiknya, katakan, orang tua mereka,
beberapa hal yang perlu menjadi perhatian orang tua, di “Adik jadi menangis kalau kamu pukul.” tetapi mereka tidak
antaranya: • Berikan penghargaan kepada anak, seperti pujian, pernah gagal dalam
“Jika anda ingin • Menyadari bahwa nilai-nilai merupakan dasar pelukan, ciuman, ucapan terima kasih, dan lainnya, meniru mereka“.
anak anda tetap segala tingkah laku dan menjadikan diri sebagai ketika anak berperilaku positif sehingga anak
terdorong untuk mengulangi perilaku positif James
menjajaki kaki teladan utama bagi anak-anak. Baldwin
• Menentukan nilai-nilai yang paling sesuai serta tersebut.
mereka di tanah,
menunjukkan nilai-nilai mana yang harus diutamakan • Bacakan dongeng atau cerita yang mengisahkan
berikan tanggung
melalui kegiatan dan pengalaman sehari-hari. suatu perbuatan baik/positif. Gunakan bahasa
jawab di pundak
• Menunjukkan pribadi yang ramah, positif, dan sederhana yang sesuai dengan kemampuan
mereka”. terintegrasi. berpikir anak agar anak dapat memahami dan
Aigail Van • Menghadapi anak dengan penuh penghargaan, menikmati isi cerita tersebut.
Buren
cinta, dan pengertian.
• Meyakini akan nilai-nilai yang paling sesuai untuk
Peran Guru dalam Penanaman Sikap
Dalam menanamkan sikap kepada anak di sekolah, guru
dimiliki.
memiliki posisi yang strategis sebagai pelaku utama. Guru
• Menciptakan pengalaman yang bernilai dan
merupakan sosok yang dapat ditiru atau menjadi idola bagi
bermakna bersama anak, kemudian menanyakannya
anak. Guru dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi
kepada anak tentang bagaimana sebaiknya harus
“Anak-anak adalah anak didiknya. Sikap dan perilaku seorang guru sangat
mengambil pilihan atau keputusan.
membekas dalam diri anak sehingga ucapan, karakter,
peniru alami yang 4. Menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak
dan kepribadian guru menjadi cermin bagi anak. Dengan
bertindak seperti Selain menjadi contoh positif atau teladan bagi anak,
demikian, guru memiliki tanggung jawab besar dalam
orang tua mereka, untuk menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak,
menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya,
orang tua juga perlu melakukan hal-hal berikut:
meskipun segala dan bermoral. Tugas-tugas manusiawi itu merupakan
• Jelaskan kepada anak yang sudah dapat berbicara,
upaya dilakukan transformasi, identifikasi, dan pengertian tentang diri
alasan penerapan nilai-nilai moral dalam kehidupan
untuk mengajari sendiri, yang harus dilaksanakan secara bersama-sama
sehari-hari. Ajak anak bertukar pikiran agar orang
mereka sikap yang tua dapat mengetahui pendapatnya tentang
dalam kesatuan yang organis, harmonis, dan dinamis.
baik”. seberapa jauh ia memahami nilai-nilai moral Ada beberapa strategi yang dapat memberikan peluang
Guru hanya menyiapkan pijakan agar anak
unknown tersebut. dan kesempatan bagi guru untuk memainkan peranannya bisa asyik bermainuntuk menjelajah dalam
• Jelaskan kepada anak mengenai dampak perilaku secara optimal dalam hal pengembangan pendidikan menemukan pengetahuan keterampilan dan
sikap sendiri.
baik positif maupun negatif yang dilakukannya. karakter peserta didik di sekolah, sebagai berikut :

12 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 13


1. Optimalisasi peran guru dalam proses pembelajaran. 6. Menjadi figur teladan bagi anak
Guru tidak seharusnya menempatkan diri sebagai Penerimaan anak terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh
aktor yang dilihat dan didengar oleh anak, tetapi seorang guru, sedikit banyak akan bergantung kepada penerimaan
guru seyogianya berperan sebagai sutradara yang pribadi peserta didik tersebut terhadap pribadi seorang guru. Ini
mengarahkan, membimbing, dan memfasilitasi dalam suatu hal yang sangat manusiawi, dimana seseorang akan selalu
“Anak seharusnya proses pembelajaran,sehingga anak dapat melakukan berusaha untuk meniru, mencontoh apa yang disenangi dari model/
dan menemukan sendiri hasil belajarnya. figurnya tersebut. Momen seperti ini sebenarnya merupakan
mampu melakukan
2
2. Integrasi materi pendidikan karakter ke dalam kesempatan bagi seorang guru, baik secara langsung maupun tidak
percobaan dan pembelajaran. Guru dituntut untuk peduli, mau dan langsung menanamkan nilai-nilai karakter dalam diri pribadi peserta
penelitian sendiri. mampu mengaitkan konsep-konsep penanaman nilai didik. Dalam proses pembelajaran, intergrasi nilai-nilai karakter tidak
Guru tentu saja, pada materi-materi pembelajaran. Guru dituntut hanya dapat diintegrasikan ke dalam substansi atau materi pelajaran,
untuk terus menambah wawasan ilmu pengetahuan tetapi juga pada prosesnya.
menuntun anak-
yang berkaitan dengan penanaman nilai, yang dapat
anak dengan diintergrasikan dalam proses pembelajaran. Penanaman sikap pada anak usia dini dibina dengan menggunakan 3
menyediakan 3
3. Mengoptimalkan kegiatan pembiasaan diri yang prinsip yang disebut Triangle Relationship Penanaman Sikap pada Anak
berwawasan pengembangan budi pekerti dan Usia Dini yang meliputi hubungan dengan diri sendiri, hubungan kepada
bahan-bahan
akhlak mulia. Para guru lebih mengedepankan Tuhan, dan hubungan dengan lingkungan, baik manusia maupun
yang tepat, tetapi
atau menekankan kepada kegiatan-kegiatan makhluk hidup lainnya, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
yang terpenting pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia
agar anak dapat yang kontekstual, kegiatan yang menjurus Hubungan dengan
memahami pada pengembangan kemampuan afektif dan Tuhan Yang Maha Esa

sesuatu, ia harus psikomotorik.


4
4. Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif Hubungan dengan Hubungan dengan
membangun untuk tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai pada Diri Sendiri Lingkungan
pengertian itu anak. Lingkungan terbukti sangat berperan penting
sendiri, ia harus dalam pembentukan pribadi manusia (anak), baik
menemukannya lingkungan fisik maupun lingkungan spiritual. Untuk
Karakter
itu, sekolah dan guru perlu untuk menyiapkan
sendiri”.
fasilitas-fasilitas dan melaksanakan berbagai jenis
Jean Piaget kegiatan yang mendukung kegiatan penanaman nilai
(1972) pada anak.
5
5. Menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik
dan masyarakat dalam pengembangan penanaman
nilai pada anak. Bentuk kerja sama yang dapat
dilakukan adalah menempatkan orang tua dan
masyarakat sebagai fasilitator dan narasumber
dalam kegiatan-kegiatan penanaman nilai yang
Lingkungan belajar yang dekat dekat dengan anak, menyenangkan dan bermakna menjadi elemen penting dalam
dilaksanakan di sekolah. menannamkan sikap yang efektif.

14 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 15


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
Taman Kanak-Kanak Kencana
Semester/Bulan/Minggu: I/Juli/Minggu ke 4
Penanaman Sikap Tema : Diriku
Sub Tema : Tubuhku
dalam Rencana Pembelajaran Sub-sub tema
Kelompok
:-
: B (usia 5-6 Tahun)

KD Materi Pembelajaran Rencana Kegiatan


1.1 1. tubuhku ciptaan Tuhan, 1. membuat bingkai foto diri warna
3.1- 4.1 2. doa sebelum dan merah, biru, kuning
sesudah belajar, 2. membuat boneka foto diri dari
Bagaimana Perencanaannya?
B
2.1 3. kebiasaan mencuci tanah liat
Kompetensi sikap pada Kurikulum 2013 bersifat 3. membuat boneka diri dari satlekok
tangan dan menggosok
p
pembiasaan yang dilakukan guru bersama anak di bulu tangkis dengan tempelan
gigi
se
setiap kegiatan rutin ataupun kegiatan terstruktur. kertas merah, biru, kuning
3.4-4.4 4. nama anggota tubuh,
K
Kegiatan rutin dimaksud misalnya kegiatan 4. menggunting dan menempel
fungsi anggota tubuh,
gambar anggota tubuh
m
makan, toileting, penyambutan, penjemputan, dan cara merawat
5. melukis dengan cat air
se
sebagainya. Sebagaimana itu, kegiatan terstruktur 2.5 5. senang memberi salam 6. menggambar dengan krayon atau
m
misalnya kegiatan yang direncanakan dilakukan anak 2.6 6. senang mengikuti aturan spidol
“Setiap hari
d
di sentra, area atau kelompok. 3.6-4.6 7. pengelompokan 7. mencetak bentuk tubuh dari pasir
kita membuat berdasarkan warna 8. membuat kolase bentuk dan
Pengembangan kompetensi sikap sama halnya bagian muka dari daun kering
deposito di (merah, biru, kuning),
dengan pengembangan kompetensi lainnya harus
d bentuk dua dimensi 9. menghitung anggota tubuh
bank memori direncanakan dan diterapkan seteliti mungkin agar
d (persegi, segi tiga,), dan 10. menggambar jari tangan dengan
sikap yang terbangun pada anak sesuai dengan
si jumlah bilangan (5 - 10), krayon atau spidol
anak-anak 11. mengukur tinggi badan dengan
yang diharapkan. Pengembangan kompetensi sikap
ya 2.13 8. senang bersikap ramah,
kita”. yang direncanakan dengan baik akan mendorong
ya 3.10-4.10 9. aku suka mendengar
tali rapia
12. menyusun huruf anggota tubuh
terbentuknya karakter sejak usia dini.
te 3.15-4.15 cerita
Charles R. berdasarkan contoh dari kartu
10.lagu “ Aku Ciptaan kata bergambar
Swindoll Untuk mengingatkan guru bahwa sikappun harus Tuhan” 13. main peran pergi ke dokter gigi
dikenalkan lebih dahulu kepada anak, nilai sikap
d 14. membuat roti berbentuk muka
harus dimasukkan ke dalam rencana pembelajaran,
h 15. membangun rumah dari balok
baik rencana pembelajaran di mingguan maupun
b
di harian. Sebagai contoh di bawah ini RPPM yang
d Kompetensi Dasar dengan Kode 1.1, 2.1, 2.5, 2.6, 2.13 adalah kode untuk kompetensi
memuat penanaman sikap:
m sikap. Artinya, kompetensi sikap dimasukkan ke dalam RPPM dan RPPH sehingga
terprogram bukan hanya dampak ikutan. Selanjutnya, kompetensi tersebut diturunkan
menjadi materi disesuaikan dengan tema yang digunakan minggu tersebut.

16 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 17


Contoh
Pelaksanaan
KD TEMA MATERI
1. Pembukaan (30 menit)
KD 1.1 Mengenal Tuhan melalui
Tubuhku ciptaan Tuhan  bernyanyi “Aku Ciptaan Tuhan”
ciptaannya
 tepuk “Aku Ciptaan Tuhan”
KD 2.1 Memiliki perilaku yang Tubuhku Kebiasaan mencuci tangan dan  doa sebelum belajar
mencerminkan hidup sehat menggosok gigi
 mengenalkan aturan bermain
Dst. Dst.  berdiskusi bagian-bagian tubuh, fungsi, dan cara merawat tubuh

 diskusi yang harus dilakukan sebagai rasa terimakasih terhadap


Dari contoh RPPM selanjutnya dijabarkan menjadi RPPH, contohnya:
Tuhan atas tubuhnya
Contoh 1. Model Sentra Seni
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)  berdiskusi tentang pengelompokan warna (merah, biru, kuning)

Taman Kanak-Kanak Kenanga  guru memberi dukungan dengan cara membacakan buku

Semester/bulan/Mingg ke : 1/Juli/2 2. Inti (60 menit)


a. Anak mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, menalar tentang:
Hari/Tanggal : Senin/14 Juli 2015
1) anggota tubuhnya
Kelompok/Usia : B/5-6 Tahun
2) ciri-ciri anggota tubuhnya dan ciri-ciri anggota tubuh temannya
Tema/Sub Tema : Diriku/Tubuhku
3) jumlah bagian anggota tubuhnya
Materi dalam kegiatan: b. Anak mengkreasikan hasil karya sebagai bentuk mengomunikasikan
1. nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat, gagasan:
2. pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru, kuning), (Catatan: Kegiatan sentra seni: membuat bingkai foto diri
materi pengelompokkan berdasarkan bentuk dan jumlah bilangan 3. Recalling
disampaikan hari berikutinya), a. menanyakan kegiatan apa saja yang dimainkan anak
3. lagu “Aku Ciptaan Tuhan”. b. menguatkan konsep tentang bagian tubuh, fungsi, dan cara
Materi yang masuk dalam pembiasaan: merawatnya, siapa yang menciptakan bagian tubuh, dan bagaimana
1. bersyukur sebagai ciptaan Tuhan cara mensyukuri ciptaan-Nya
2. mengucapkan salam c. menguatkan konsep pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru,
3. doa sebelum belajar kuning)
4. mengenal aturan bermain 4. Penutup (15 menit)
5. mencuci tangan dan menggosok gigi. a. menanyakan perasaan selama hari ini
Alat dan Bahan b. mengajak anak bersyukur telah bermain yang menyenangkan
1. Lidi/irisan bambu/stik es krim, kertas, lem, kertas warna warni untuk c. berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di mainkan hari ini, mainan
kegiatan membuat bingkai fota diri warna merah, biru, kuning. apa yang paling disukai
2. Kertas koran untuk alas, tanah liat, celemak untuk menutup baju anak d. pemberian tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni
untuk kegiatan Membuat boneka foto diri dari tanah liat. menanyakan bertanya kepada orang tuanya tentang tempat lahir,
3. Kok bekas, kertas warna-warni, lem, asesoris mata untuk kegiatan tanggal lahir, siapa yang menolong kelahiran, dst.
membuat boneka diri. e. bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Gambar anggota tubuh, lem, kertas untuk menempel, gunting untuk f. menginformasikan kegiatan untuk esok hari
kegiatan menggunting dan menempel gambar anggota tubuh. g. berdoa setelah belajar

18 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 19


Pembiasaan
Materi pembiasaan yang dicantumkan dalam RPPH di atas, selanjutnya
dikokohkan ke dalam standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan
Strategi Penanaman Sikap dalam
setiap hari untuk membangun pembiasaan.
Kegiatan Pembelajaran PAUD
Pembiasaan Masuk dalam SOP
Bersyukur sebagai Sebelum dan sesudah melakukan

P
enanaman sikap tidak sekadar memberi pengetahuan baik dan buruk, tetapi lebih
ciptaan Tuhan kegiatan pada menumbuhkan kesadaran dan menerapkan akan nilai baik dan buruk dalam
Mengucapkan salam Kedatangan/penyambutan anak perilaku sehari-hari. Oleh karena itu, penanaman sikap harus dilakukan secara
lembut dan menyenangkan. Suasana dan lingkungan yang aman dan nyaman, perlu
Doa sebelum belajar dan aturan main Pembukaan
diciptakan dalam proses penanaman nilai-nilai sikap. Untuk memperdalam pemahaman
Mencuci tangan dan sikap yang diharapkan, setiap nilai sikap yang telah dimasukkan ke dalam rencana
Sebelum dan sesudah makan
menggosok gigi. pembelajaran harus diterapkan secara berkelanjutan.

Penanaman nilai sikap terus diterapkan dalam bentuk pembiasaan yang direncanakan
Mengingat SOP sebagai sarana pengembangan karakter, seharusnya satuan
secara matang oleh satuan PAUD. Sikap yang diterapkan dimasukkan dalam RPPH atau
PAUD menyusun SOP sebagai kelengkapan KTSP.
dalam SOP. Misalnya di RPPH hari ini dicantumkan “berdoa
sebelum dan sesudah makan”. Dalam RPPH minggu depan “berdoa 5 langkah yang perlu
sebelum dan sesudah makan” tidak dicantumkan kembali, tetapi diperhatikan dalam
menanamkan sikap
dimasukkan ke dalam SOP sehingga kegiatan berdoa sebelum pada anak:
dan sesudah makan terus diterapkan setiap kali anak menjelang 1) Anak dikenalkan dengan
dan setelah makan di setiap hari dan sepanjang tahun. perilaku dan nilai yang
baik dan seharusnya
(knowing the good),
Siklus Strategi Penanaman Sikap 2) Anak diajak membahas
untuk memikirkan dan
mengerti mengapa ini baik
dan itu tidak baik (thinking
Mengetahui the good),
3) Anak diajak merasakan
manfaat bila perilaku baik
itu diterapkan (feeling the
Membiasakan Memikirkan good), dan
4) Anak diajak melakukan
perilaku yang baik (acting
the good).
5) Anak dibiasakan untuk
menerapkan sikap baik
Merasakan
dalam setiap
Melakukan
kesempatan
(habituating
the good).

20
20 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 21
Contoh sederhana, Guru menanamkan perilaku membuang sampah pada tempatnya. 2. Mengenalkan sikap ” MENGHARGAI DIRI SENDIRI, ORANG LAIN DAN LINGKUNGAN
1) Anak diajak mengamati halaman yang banyak sampah (kotor, banyak lalat, bau, dll.) SEKITAR SEBAGAI RASA SYUKUR KEPADA TUHAN”
2) Anak diajak bicara tentang apa yang terjadi bila halaman kotor (lalat yang kotor Kegiatan : berdiskusi tentang bersyukur
bisa menempel pada makanan yang mengakibatkan sakit perut). a. Guru memperlihatkan foto keluarga setiap anak.
3) Anak diajak merasakan bagaimana rasanya bila akibat buang sampah b. Guru menanyakan ”yang dirasakan” pada keluarga
sembarangan tersebut menimpa dirinya atau keluarganya. Lalu anak diajak atau teman.
mengambil kesimpulan apa yang harus dilakukan agar akibat buang sampah c. Mendiskusikan perasaan anak bila ada keluarga atau
sembarangan tersebut tidak terjadi. teman yang sakit.
4) Bersama-sama membersihkan sampah yang kotor di halaman untuk dibuang ke d. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan pada
tempat sampah. keluarga dan teman. Guru membiasakan anak untuk mengenal,
menghargai dan mensyukuri kehadiran
5) Menyediakan tempat sampah untuk membiasakan anak membuang sampah e. Mendiskusikan bagaimana caranya menyayangi guru dan teman, melalui kegiatan bermain.
pada tempatnya. keluarga dan teman?
Penanaman sikap disesuaikan dengan tahapan usia dan perkembangan anak. f. Guru mencontohkan cara berbicara santun pada orang tua dan teman.
Semakin muda usia anak maka modeling guru/orang tua menjadi sangat dominan. g. Anak diajak berdiskusi perilaku yang tidak boleh dilakukan pada keluarga dan
Pada anak yang sudah lebih besar, dukungan guru/orang tua untuk membangun teman
kesadaran anak lebih diperlukan. h. Mempraktikkan cara mengucapkan syukur kepada Tuhan sesuai dengan
agamanya.
Beberapa contoh menanamkan sikap kepada anak dalam kegiatan pembelajaran. 3. Menanamkan sikap “PERILAKU HIDUP SEHAT”
1. Mengenalkan sikap “ADANYA TUHAN MELALUI Kegiatan: Memeriksa gigi
CIPTAAN-NYA” a. Guru memperlihatkan gambar gigi dan
Kegiatan: Bermain di halaman mendiskusikan ”kegunaan gigi”
a. Guru mengajak anak-anak ke halaman untuk b. Menanyakan apakah gigi bisa sakit dan bagaimana
memperhatikan benda-benda di sekitarnya. jika giginya sakit
b. Pendidik menanyakan ”apa saja benda yang c. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar giginya Pemeriksaan gigi secara berkala
di satuan PAUD.
ditemui anak-anak. Siapa yang menciptakan bunga, tidak sakit
kupu-kupu, batu dsb.” d. Mempraktikkan cara menggosok gigi yang benar.
Guru membiasakan mengenal tanaman c. Mendiskusikan benda-benda lain ciptaan Tuhan e. Mengajak anak secara bergantian memeriksakan giginya ke dokter kunjung.
sebagai ciptaan Tuhan. d. Diskusi kegunaan benda-benda ciptaan Tuhan f. Selagi menunggu temannya diperiksa, anak-anak diajak main tebak-tebakan
e. Diskusi bagaimana jika benda-benda ciptaan Tuhan ”gunanya melakukan sesuatu untuk merawat kesehatan diri” dengan
tidak ada menggunakan kartu gambar. Misalnya, gambar yang sedang mandi, mandi
f. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar gunanya untuk .., mencuci tangan gunanya untuk ..., mengelap meja gunanya
ciptaan Tuhan yang ada di halaman itu tidak rusak. untuk ..., membuang sampah di tempat sampah gunanya untuk... dst.
g. Guru mencontohkan ucapan takjub saat melihat 4. Menanamkan “SIKAP INGIN TAHU”
ciptaan Tuhan, misalnya, ”...Masya Allah ... bagus Kegiatan: Bermain dengan magnet
sekali bunganya...” atau ” ...Puji Tuhan halus sekali Pijakan/Dukungan Guru
bulu kelinci ini...”, dan sebagainya. a. Guru menyiapkan alat-alat yang akan dijadikan bahan praktik misalnya”
h. Mengajak anak untuk membereskan dan memelihara magnet, kaleng, paku, plastik, kertas, daun dll.”
Guru membiasakan mengucapkan tanaman yang ada di halaman satuan PAUD. b. Anak-anak diminta untuk mengamati bahan-bahan yang disiapkan
kalimat-kalimat Tuhan.

22 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 23


c. Anak dipersilakan untuk mencoba menggunakan 6. Menanamkan “SIKAP ESTETIS”
magnet kepada benda-benda yang disediakan Kegiatan: Membangun dengan balok unit
d. Berdiskusi tentang ”benda yang menempel dan yang
a. Guru membacakan buku cerita yang sesuai dengan tema
tidak bisa menempel di magnet ?”
b. Anak dipersilakan memikirkan rencana bangunan
e. Berdiskusi mengapa ada benda yang menempel dan
yang akan dibuatnya.
ada benda yang tidak menempel pada magnet?
c. Guru memperlihatkan cara menyusun balok yang
f. Guru memberi penghargaan saat anak dapat
mengelompokkan benda yang dapat menempel dan rapi sesuai dengan presisinya.
yang tidak dapat menempel d. Mendiskusi dengan anak mengapa menyusun balok
Guru memberikan kesempatan anak untuk
g. Anak dipersilakan mencobakan kepada benda harus rapi. menjelajahi balok dengan membangun bentuk
e. Anak mengemukakan pendapat bagaimana agar /karya untuk menanamkan sikap estetis.
lainnya yang ada di ruangan atau halaman.
5
5. Menanamkan “SIKAP KREATIF” hasil karya menjadi rapi dan bersih.
Kegiatan: Memasak kue f. Anak membangun gagasannya dengan balok unit.
a. Guru menyiapkan bahan-bahan untuk memasak g. Guru menawarkan menggunakan asesoris untuk menambah keindahan dan
Guru membiasakan menghadirkan media b. Anak-anak mengamati dan merasakan bahan-bahan keutuhan gagasan.
ajar (magnet untuk membangun rasa
ingin tahu anak). yang tersedia h. Guru memberikan penghargaan pada setiap hasil karya anak dengan
c. Guru menuliskan resep dengan gambar atau kata menekankan pada keindahan dan kerapian kerjanya.
sederhana 7. Menanamkan “SIKAP PERCAYA DIRI”
d. Anak secara bergilir menuangkan bahan sesuai Kegiatan: outbond
dengan resep yang ditulis atau yang dibacakan a. Guru mengenalkan kegiatan yang akan diikuti anak
guru, lalu bersama-sama mengadoni bahan tersebut b. Guru menyampaikan aturan bermain serta alat
sehingga menjadi adonan yang siap dibentuk pengaman yang harus digunakan
e. Anak berdiskusi gagasan tentang bentuk adonan c. Mendiskusikan siapa yang akan memulai
yang akan dibuat oleh anak d. Guru mendukung semua anak berani mencoba
f. Guru menyampaikan aturan bahwa adonan tidak kotor permainan
g. Anak diperkenankan untuk menggunakan bahan
e. Anak mencoba permainan dengan pengawasan Tim Guru memberikan kesempatan anak bermain
lainnya bila diperlukan outbond untuk menanamkan kepercayaaan diri.
Teknis ahli
h. Guru mempertajam gagasan anak dengan bertanya,”
f. Setelah selesai semua, guru mengajak mendiskusikan apa yang dirasakan
mengapa ini.. untuk apa.. apa yang terjadi bila..dst”
anak saat mengikuti permainan
i. Anak menuangkan gagasan menjadi karya kreatif.
g. Guru menghargai setiap usaha yang dilakukan anak sebagai proses
j. Guru membiasakan anak untuk memecahkan
masalahnya sendiri bila dia menemukan kesulitan pembentukan sikap percaya diri
melakukan sesuatu 8. Menanamkan “SIKAP TAAT PADA ATURAN”
k. Guru memberi dukungan seperlunya dengan sedikit Kegiatan : Main peran berkendaraan di jalan raya
Guru memberikan kesempatan anak Sebelum bermain:
bantuan, contoh atau dengan kalimat, misalnya,”
untuk menjelajahi alat bahan main untuk
berkreasi membuat produk makanan. bagaimana kalau begini.. bisa tidak jika ....” a. Mendiskusikan keadaan di jalan raya
l. Guru memberi penghargaan pada keberhasilan yang b. Mendiskusikan aturan di jalan raya
dicapai anak c. Mendiskusikan mengapa harus mengikuti aturan

24 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 25


d. Anak menyampaikan contoh perilaku menaati 10. Menanamkan “SIKAP SABAR”
aturan Kegiatan : Membacakan buku ceritera
e. Contoh perilaku yang tidak mengikuti aturan a. Guru membacakan buku yang menceritakan anak
Setelah bermain: sabar
a. Mendiskusikan aturan di satuan PAUD b. Diskusi pemahaman tentang sabar
b. Mendiskusikan contoh perilaku yang taat c. Mendiskusikan mengapa harus bersabar
aturan d. Contoh perilaku yang bersabar
c. Akibat kalau tidak disiplin mengikuti aturan? e. Apa akibat nya kalau tidak bersabar
d. Bagaimana menerapkan aturan? f. Bagaimana kalau ada teman yang tidak bersabar?
e. Bagaimana kalau ada teman tidak disiplin g. Menerapkan sikap sabar saat bermain, menunggu
mengikuti aturan? giliran, menunggu dijemput, dan kegiatan lainnya.
f. Guru menguatkan sikap taat yang ditunjukkan h. Guru menghargai sikap sabar yang ditunjukkan anak
anak dengan kalimat, misalnya ”Anisa dengan cara menguatkan melalui kalimat, misalnya, Guru setiap hari membiasakan
”terima kasih kamu sudah sabar menunggu dijemput membacakan buku cerita bersama
taat pada aturan bermain, karena sudah anak untuk menanamkan kesabaran
mengembalikan mainan ke tempatnya mama tanpa marah-marah.” mendengarkan dan menyimak cerita.
Guru memberikan kesempatan anak bermain semula.” 11. Menanamkan “SIKAP PEDULI”
peran di jalan raya.
9. Menanamkan “SIKAP MANDIRI” Kegiatan: Makan Bersama
Kegiatan: Membuat patung dari tanah liat a. Guru mempersilakan semua anak duduk di kursi
a. Mendiskusikan bahan main dan kegunaannya sekeliling meja. Kemudian meminta mereka untuk
b. Mendiskusikan gagasan anak membuat memperhatikan siapa temannya yang belum hadir.
sesuatu dengan tanah liat. Setiap anak b. Guru memastikan semua anak yang sudah duduk
dipersilakan membuat sesuai dengan sudah mencuci tangannya dengan bersih.
keinginannya untuk membangun kemandirian c. Guru mengajak semua anak memperhatikan
dalam berpikir temannya apakah ada yang tidak membawa bekal?
c. Guru mengenalkan kata mandiri dalam bekerja d. Guru mengajak anak untuk saling berbagi makanan
d. Mendiskusikan arti mandiri yang dibawanya Guru setiap hari membiasakan anak untuk
makan bersama dalam membangun kepekaan
e. Mendiskusikan contoh perilaku mandiri saat e. Guru mengucapkan terima kasih karena anak-anak dan sikap peduli kepada temannya.
bermain sudah mau berbagi dan peduli dengan teman.
f. Anak membuat karya dengan tanah liat f. Guru menawarkan kepada anak siapa yang
g. Guru memberi penghargaan pada usaha anak akan memimpin doa sebelum makan. Kemudian
untuk bekerja secara mandiri. mempersilakan makan bekal masing-masing.
h. Setelah kegiatan guru melakukan menguatkan g. Setelah makan guru mengajak semua anak untuk
dengan menekankan pada perilaku mandiri membereskan dan membersihkan kembali meja
anak, misalnya, ”semua anak-anak ibu sudah dan ruangan dari sisa-sisa makanan.Setelah semua
Guru memberikan kesempatan anak
bermain membuat patung dari tanah liat mampu mandiri, mengerjakan sendiri tanpa rapi, guru mengajak anak bercerita tentang sikap
untuk melatih kemandirian. minta dibantu orang lain.” ”peduli”.

26 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 27


12. Menanamkan “SIKAP TOLERAN” i. Guru memberikan penguatan berupa kata bangga
Kegiatan: bermain tebak-tebakan dalam kelompok kecil karena anak-anak dapat menyesuaikan diri dengan
a. Guru mengajak anak bermain di halaman. lingkungan dan peraturan berbeda.
Kemudan anak dibagi dalam kelompok kecil. 14. Menanamkan “SIKAP SOPAN”
b. Setiap kelompok membuat harus menebak ciri- Kegiatan : Panggung boneka
ciri yang disampaikan kelompok lain. a. Guru menyiapkan beberapa boneka dan panggung
c. Guru memperhatikan bagaimana anak berbagi boneka.
gagasan dalam kelompok. b. Anak-anak diminta duduk tertib untuk mengikuti
d. Guru memperhatikan cara kelompok Guru memberikan kesempatan anak bermain cerita panggung boneka tentang anak yang sopan.
menentukan dan mengambil kesimpulan tentang tebak-tebakan dalam kelompok kecil. c. Guru memainkan tokoh boneka sebagai anak yang
”benda” yang akan ditebak kelompok lainnya. berperilaku sopan dan boneka yang menjadi tokoh
e. Anak bermain tebak-tebakan. Satu kelompok menyebutkan ciri-ciri, anak tidak sopan.
kelompok lain menebaknya. d. Guru menerapkan kata ”tolong, maaf, terima kasih,
f. Setelah bermain guru menanyakan apa yang dirasakan anak. permisi.” sebagai contoh perilaku sopan dengan
g. Guru menghargai sikap toleran yang dimunculkan anak ketika nada rendah dan riang.
berdiskusi, misalnya. ”tadi ibu melihat saat diskusi kalian saling e. Setelah selesai guru mengajak diskusi tentang
Guru membiasakan anak untuk bermain
menghargai pendapat teman. Itu namanya toleransi.” tokoh mana yang disukai anak, mengapa..? panggung boneka dengan menjelajah sopan
h. Guru menyampaikan kosakata toleran dan meminta anak untuk f. Guru menanyakan pada anak perilaku sopan santun santun tokoh boneka, sebagai penanaman
sikap sopan kepada anak.
memberi contoh sikap toleran. dan apa akibatnya kalau tidak sopan santun
13. Menanamkan “SIKAP MENYESUAIKAN DIRI” g. Bagaimana kalau ada teman yang tidak sopan?
Strategi: berbelanja di pasar modern 15. Menanamkan “ SIKAP TANGGUNG JAWAB”
a. Mendiskusikan tujuan dan kegiatan yang akan Kegiatan : Membereskan kembali mainan
dilakukan di supermarket a. Guru mengajak anak merapikan kembali mainan
b. Mendiskusikan aturan dan perilaku yang yang sudah digunakan sesuai dengan tempat
diharapkan di supermarket semula
c. Mencontohkan bersikap tenang selama di situasi b. Setelah selesai anak diajak duduk untuk mengikuti
dan lingkungan baru recalling
d. Mencontohkan sikap memilah yang harus c. Guru mengucapkan terima kasih karena anak-anak
dilakukan dan tidak boleh dilakukan sudah bertanggung jawab mengembalikan mainan
e. Bersikap sabar dan tenang ketika harus ke tempat semula sehingga ruangan rapi kembali.
mengantri dan menunggu d. Guru mendiskusikan pengertian tanggung jawab
f. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang menurut pikiran anak
yang belum dikenal e. Anak mendiskusikan contoh perilaku tanggung Guru setiap harinya membiasakan anak
g. Mempersilahkan anak berbelanja sesuai dengan jawab untuk membereskan mainan ke tempat
semula setelah main.
Guru memberikan pengalaman baru berbelanja keperluannya dan uang yang tersedia f. Anak mendiskusikan cara mengajak temannya
di pasar modern, untuk menanamkan sikap
menyesuaikan diri dengan lingkungan. h. Setelah kegiatan guru menanyakan perasaan anak. untuk bertanggung jawab.

28 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 29


g. Apa kerugiannya bila ada anak yang tidak
bertanggung jawab.
h. Guru menegaskan kembali apa yang harus dilakukan
anak setelah bermain, setelah makan, setelah Bagaimana Pembudayaannya?
bangun tidur, dsb.
i. Mengajak anak bernyanyi atau lainnya tentang
tanggung jawab.
1
16. Menanamkan “SIKAP JUJUR” Penanaman sikap bukan kegiatan yang cukup dilakukan
Kegiatan: Panggung boneka sekali-kali atau hanya dilakukan selintas saja, tetapi haruss
a. Guru memainkan boneka tangan dengan tokoh si dilakukan terus-menerus sehingga menjadi pembiasaan. n.
jujur dan si pembohong. Pembiasaan yang sudah dilakukan anak pun harus teruss
b. Tokoh si jujur mencerminkan perilaku yang dikuatkan hingga menjadi perilaku yang menetap atau u
karakter.Untuk itu perlu langkah serius untuk melakukan n Budaya
tidak berbohong, menghargai miliki teman,
mengembalikan benda yang bukan miliknya, pembudayaan terhadap penanaman sikap pada anak. adalah akal budi.
mengakui kesalahannya, meminta izin bila Pembudayaan berarti tindak lanjut dari 5 langkah yangg
menggunakan benda orang lain. n
diterapkan pada penanaman sikap seperti yang diuraikan
Berbudaya adalah
c. Setelah selesai bersama anak mendiskusikan sebelumnya, yaitu: mempunyai pikiran
o pengertian jujur menurut anak dan akal budi yang
Guru membiasakan anak untuk bermain 1. mengetahui yang baik (knowing the good),
panggung boneka dengan menjelajahi o mengapa harus jujur sudah maju.
kejujuran tokoh boneka. 2. memikirkan yang baik (thinking the good),
o contoh perilaku jujur dan tidak jujur
3. merasakan yang baik (feeling the good), dan Pembudayaan
4. melakukan yang baik (acting the good) adalah proses,
5. membiasakan yang baik (habituating the good). cara, perbuatan
Pembudayaan dilakukan dengan memasukkan prosess membudayakan
penanaman sikap ke dalam kegiatan yang lebih bersifatt (membiasakan
Anak-anak harus didiik tetapi mereka juga harus permanen, yakni dimasukkan ke dalam program harian. n. suatu perbuatan
dibiarkan untuk mendidik diri mereka sendiri”. Guna pelaksanaannya menjadi konsisten, disusun Standarr yang baik sehingga
Operasional Prosedur pelaksanaan kegiatan harian. n. dianggap sebagai
Ernest Dimnet
Standar Operasional Prosedur (SOP) ditujukan untuk para
a berbudaya).
guru, pengelola, dan semua orang yang bekerja dengan n
anak di lembaga PAUD tersebut yang memfasilitasi anak k
belajar dan membangun sikap.

30 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 31


SOP menjadi penting sebab penanaman sikap diberikan melalui Penanaman karakter pada anak harus dimulai dari guru karena anak
keteladanan, pembiasaan, dan pengulangan dalam kehidupan sehari-hari. peniru ulung. Semua yang ditangkap indera anak akan menjadi perilaku
Oleh karena itu, penanaman sikap memerlukan 5 K, yakni: anak jika dilakukan terus-menerus. Guru dan seluruh orang dewasa
yang ada di satuan PAUD harus menyadari bahwa mereka adalah model
bagi pengembangan perilaku anak. Oleh karena itu, patut guru dan
Konsumen
semua orang dewasa di satuan PAUD memiliki kesamaan pikir, kesamaan
perilaku, dan kesamaan tanggung jawab dalam menanamkan perilaku
Komitmen pada anak.Untuk membangun perilaku yang konsisten pada guru dan
orang dewasa lainnya, perlu disusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
pada setiap kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari bersama anak.
5K Konsisten
Standar Operasional Prosedur dalam tatanan Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini bukan hanya menjadi lampiran dari KTSP, melainkan
dokumen penting yang memuat prosedur penanaman karakter anak-
Kontiniu
anak usia dini dibentuk. SOP disusun oleh satuan PAUD dengan mengacu
pada visi, misi, dan tujuan satuan. Contoh pembuatan SOP dipaparkan
Konsekuensi
lebih jauh dalam Pedoman Penyusunan SOP.

Sama halnya dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan


1. Konsensus, ada kesepakatan bersama antar guru dan orang tua tentang
anak yang dilakukan dengan cara yang menyenangkan, pengembangan
karakter yang akan dibangun dan cara membangunnya.
sikap pun dilakukan dengan cara yang menyenangkan, jauh dari unsur
2. Komitmen, ada ketaatan dan tanggung jawab bersama oleh guru dan paksaan dan tekanan. Pemaksaan dan ancaman tidak akan mampu
orang tua dalam melaksanakan kesepakatan penerapan karakter pada menumbuhkan kesadaran dan sikap positif anak.
anak.
3. Konsisten, ada keajegan dalam proses penerapan karakter melalui
kegiatan bermain, baik di lembaga PAUD maupun di keluarga.
4. Kontinu, dilakukan secara terus menerus sepanjang hari sepanjang
Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa
tahun hingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan selanjutnya terpatri
Tut wuri handayani.
dalam jiwa dan pikiran anak sehingga membantuk karakter.
Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat
5. Konsekuen, ada konsekuensi yang diterapkan dan harus dipatuhi baik dan di belakang memberikan daya kekuatan.
oleh guru, orang tua, maupun anak bila terjadi pelanggaran terhadap
komitmen pengembangan karakter anak. Konsekuensi yang diterapkan Ki Hajar Dewantara
untuk anak tidak bersifat hukuman fisik. Bentuk dan caranya dapat
disepakati dengan anak, misalnya anak boleh memilih tidak menonton
kartun kesukaannya atau membereskan tempat tidur.

32 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 33


2. Wawancara, yaitu menanyakan kepada anak secara langsung tentang
kegiatan bermain yang dilakukannya. Pendidik atau pengasuh dapat
Bagaimana Penilaian menanyai anak-anak ketika mereka melakukan kegiatan dengan
tujuan untuk mengetahui dan memperkuat gagasan mainnya.
Hasil Penanaman Sikap? Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian menggunakan format capaian hasil perkembangan
seperti yang tercantum dalam Pedoman Penilaian, karena penilaian
perkembangan sikap menjadi satu kesatuan dengan perkembangan lainnya.
Tujuan
Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui sejauhmana perubahan sikap Pengembangan Indikator
dan perilaku anak-anak setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Indikator kemampuan sikap dikembangkan dengan merujuk kepada
cakupan setiap Kompetensi Dasar Sikap dengan dasar teori yang relevan.
Kegiatan penilaian dilakukan oleh pendidik secara berkesinambungan dan
Indikator perkembangan sikap juga menyatu dengan indikator pengetahuan
terus-menerus agar perubahan sikap dan perilaku anak dapat dilihat secara
dan sikap yang sudah dikelompokkan sesuai dengan aspek perkembangan.
utuh.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Format Penilaian Pencapaian
Prinsip Penilaian Perkembangan Anak yang terdapat dalam Pedoman Penilaian.
1. Menyeluruh, artinya penilaian hendaknya mencakup aspek proses
dan hasil penanaman sikap yang secara bertahap, menggambarkan
Pelaporan
Sama halnya dengan penilaian, pelaporan perkembangan sikap juga
perubahan sikap dan perilaku anak.
menyatu dengan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang disajikan
2. Berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara berencana,
per kelompok aspek perkembangan. Pelaporan disajikan dalam bentuk narasi
bertahap, dan terus-menerus untuk memperoleh gambaran
yang menerangkan ketercapaian perkembangan dan aspek yang masih harus
menyeluruh terhadap hasil penanaman sikap kebangsaan.
didukung orang tua agar segera mencapai kematangan perkembangan.
3. Objektif, penilaian dilakukan seobjektif mungkin sesuai dengan apa
yang dialami atau terjadi pada diri anak dengan memperhatikan
perbedaan keunikan setiap individu.
4. Mendidik, artinya hasil penilaian digunakan untuk membina dan
mendorong anak-anak dalam meningkatkan kemampuan atau
mengembangkan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai karakter
kebangsaan.
5. Kebermaknaan, artinya hasil penilaian harus bermakna, baik bagi
pendidik, orang tua, anak didik maupun pihak lain yang memerlukan.
Cara Penilaian
Penilaian penanaman sikap dapat dilakukan melalui kegiatan:
1. Pengamatan, yaitu suatu cara untuk mengetahui perkembangan
atau perubahan sikap dan perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari
dengan cara melihat secara langsung.

34 PEDOMAN
PED
PPE
EDO
ED OM
OMA
MA
M AN PPENANAMAN
AN EN
EENA
NANA
NA
NANNAM
NAAM
MA
AN
N SSIK
SI
SIKAP
IIK
KAAPP PENDIDIKAN
PEEN
PE NDDID
ID
DIKA
IK
KKA
AN A
ANAK
NA
NA
NAK
AKK U
US
USIA
SIA
IA D
DIN
DI
DINI
IIN
NI 35
5
Penutup Daftar Pustaka

P
edoman ini sesungguhnya mengukuhkan keyakinan kita A, Koesoema, Doni, 2007, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik
semua bahwa menanamkan sikap sejak usia dini seperti Anak di Zaman Global, Grasindo, Jakarta.
mengukir di atas batu, walaupun sulit, hasilnya akan terpatri
Mulyana, Rohmat, 2004, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai,
lama. Oleh karena itu, penanaman sikap menjadi tanggung jawab Alfabeta, Bandung.
bersama, antara orang tua, pendidik, pengasuh, masyarakat, dan
pemerintah. Untuk itu kebersamaan, keselarasan, dan kemitraan Buwono X, Sultan Hamengku, 2007, Merajut Kembali
Keindonesiaan Kita, Gramedia, Jakarta.
harus selalu digalang untuk mencapa hasil yang diharapkan. Melalui
tangan bapak ibu guru, pengelola dan pemerhati PAUD harapan Tilaar, H.A.R., 2007, Mengindonesia Etnisitas & Identitas: Tinjauan
melahirkan anak cerdas diperkokoh dengan sikap tangguh semoga dari Perspektif Ilmu Pendidikan Bangsa Indonesia, PT
segera terwujud.
Pineka Cipta, Jakarta.

Semoga. Terima kasih. Lincoln, Erik & Amalee, Irfan, 2008, 12 Nilai Dasar Perdamaian,
Pelangi Mizan, Bandung.
Salam
Linda & Eyre, Ricard .Teaching Your Children Value, Missouri
Department of Elementary and Secondary Education,
Penyusun Jeferson City.Retrieved 18 March 2010 from www.dese.
state.mo.us.

Sulhan, Najib, 2006, Pembangunan Karakter pada Anak:


Manajemen Pembelajaran Guru Menuju Sekolah Efektif,
Surabaya Intelektual Club, Surabaya.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991, Kamus Besar


Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

36
36 PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 37
Alamat Tim Penulis
Fidesrinur (email: fideza@uai.ac.id)
Dedi W. Mustofa(dewamus@yahoo.com)
Renni Diastuti (email: rennie_dt@yahoo.com)
Sardin Supriyatna (email: sardin@upi.edu)
Gunarti D. Lestari (email: tarie_henry@yahoo.co.id)

38

Anda mungkin juga menyukai