Anda di halaman 1dari 7

1

MENGENAL TINGKATAN MANUSIA DAN


PENDAMPING GHAIB

Allah telah menjadikan 600 alam berikut makhluk hidup di dalamnya.


Sesungguhnya Aku (Allah) ciptakan pasangan yang serasi/sepadan, kepada
manusia agar mereka senang serta menyukainya …….(Imam Ibnu Salam)
Secara Hakikat..Maksud teman serasi dalam dalil ini adalah pendamping
Ghaib yang sepadan untuk mendampingi manusia atau membantu dalam
segala sifat spiritualisnya.

Disini saya jelaskan secara detail tentang tingkatan ilmu yang berlaku dan
sudah berjalan sejak zaman Nabi Adam AS, hingga sampai kepada ummat
Baginda Rosululloh SAW. Dan bagian dari ciri sifat manusia dalam memahami
batasan dan tingkatan ilmu bathiniyyah secara sempurna. Tahapan ini bisa
dijadikan tolak ukur kita dalam pengenalan dunia bathin yang sah.

“Sudah sebatas mana pemahaman kita dalam mengenal pendamping Ghaib?”

Inilah RUMUSNYA……

1- Ilmu Syareat..Batasanya hanya sekedar paham secara akal tanpa bisa


mengalami/menyaksikan secara langsung perwujudan dari bisyaroh bangsa
Ghoibiyyah. Sifatnya selalu memakai akal dan bukan berpegang pada hukum
yang benar. Golongan ini tingkatannya di bawah bangsa lelembut terendah
dan masih mudah di susupi makhluk tak kasat mata untuk mencelakakan
dirinya, seperti terkena penyakit kesurupan, tertembus ilmu bangsa teluh
dan tidak mampu menjadikan badanya stabil dalam segala pemahaman ilmu
bangsa bathiniyyah khususnya. Sifat dari golongan ini suka berhayal tinggi
tanpa bukti, mudah emosi dan suka berdebat/menghujat, sulit menahan
keinginan dan selalu menyalahkan orang lain. Golongan ini disebut juga
sebagai maqom awam atau maqom akal/akliyyah, sekalipun pribadinya ahli
ibadah, namun bathinnya kropos (labil)

INTINYA: Golongan ini tahapannya hanya sebatas:


-Mengenal hukum agama secara pandangan mata, belum sampai ke sifat
asma’
-Tidak memahami perjalanan asma’, tahu-nya Cuma amalan itu baik, tapi
sama sekali tidak menguasainya,
-Amalannya di ambil dari Google, FB, kyai dengan tanpa sanad keilmuan yang
2

ada maupun buku serta lainnya.


-Hayalannya sangat tinggi dan sifatnya mudah emosi atau menang sendiri
secara akal, tanpa berpegang pada hukum yang benar.

Khodam yang mendampinginya terlahir dari bangsa Aswad (Khodam yang


banyak mencelakakan dan menjerumuskan manusia) yaitu:
– Bangsa jin hitam,
– qorin Be’ad (bangsa pengganggu akal manusia)
– Ahmar (sifatnya angin merah yang membawa penyakit)
– Benalu (sejenis makhluk yang suka membisikkan manusia agar tersesat)
– Makhluk Batara Karang (pencuci otak manusia agar inkar kepada Allah)

(Bila kita masih mempunyai sifat diatas, maka cara mudah untuk merubahnya
dengan memperbanyak diam, tidak ikut campur urusan orang lain dan banyak
memohon ampunan kepada Allah,,,insya Allah dengan hitungan hari sifat kita
akan berubah dengan sendirinya)
2- Ilmu Bathin/Iman….Batasanya hanya sekedar mimpi tanpa bisa merasakan
kekuatan sesungguhnya. Tahapan ini hanya bisa mencapai sifat penyembuhan
namun masih jauh dari pemahaman menuju ilmu bangsa Adzom/tinggi.
Badannya masih labil, akalnya masih belum bisa mencapai pemahaman yang
benar, sifatnya selalu asal-asalan tanpa mengikuti kaidah yang benar.
Golongan ini bagian dari Paranormal zaman sekarang. Tingakatannya dibawah
bangsa Ghaib dan para ratu lelembut. Sifat aslinya pemalas dan pengennya
di hormati kalayak luas, senang akan ketenaran dan suka di puji. Hatinya
masih rusak dan ilmunya jauh dari benar (hanya bermodal nekat). Sifatnya
tidak mau disalahkan tapi suka menyalahkan orang lain.

INTINYA: Golongan ini tahapannya hanya sebatas:


-Mengerti amalan, tapi tidak paham sanad keilmuan.
-Menjalankan amalan disertai pengharapan dan tujuan yang banyak.
-Bangga pada amalan tapi hanya sebatas menjalankan, tanpa memahami
tatanan ilmu yang sedang dijalankannya seperti apa (tanpa tahu kunci)
-Ibadahnya karena hanya ada tujuan, atau mau beribadah/berdzikir kalau
ada maunya saja.

Khodam yang mendampinginya masih banyak menuntut kepada kita (harus


selalu memakai prasarana, harus puasa sekian hari, harus dzikir dengan
hitungan yang tepat dan lain sebagainya). Sifat khodamnya:
3

– Bangsa Jin (sukanya menuntut)


– Bangsa Qorin (bangsa ghaib yang sifatnya rendah)

(Bila kita masih punya sifat diatas, cara merubahnya cukup melestarikan
berbuat baik kepada siapapun, maka Allah akan memberikan hidayah kepada
kita dengan hitungan hari)
3- Ilmu Dzon/Solah….Batasanya sudah memahami ilmu bathin secara benar
namun belum paham tentang amaliyyah bangsa Sir Asror. Sering kedapatan
bisyaroh yang benar dan terkadang masih memakai akal dalam segala
perbuatannya. Golongan semacam ini hatinya sudah tenang, tatapan matanya
sangat kuat dan bathinnya sudah stabil, namun kekurangannya masih belum
bisa menembus sifat alam bangsa Kamil Mukammil. Tingkatannya masih
dibawah Mulukul Ardhi.

INTINYA: Golongan ini tahapannya hanya sebatas:


-Memahami amalan dan sanad muttasilnya ilmu, tapi belum paham makna Sir
Asrornya asma’
-Ibadahnya karena Allah, dan hatinya baik serta sifatnya dewasa penuh
syafaqoh (kelembutan)
-Ilmunya belum sempurna karena belum paham asma’ talaqqo pribadinya
sendiri
-Hubungan bathinnya masih mengandalkan amalan, bukan dari hukum yang
berlaku.

Khodam yang mendampinginya banyak membantu dalam kemaslahatan ummat


banyak, namun masih belum stabil dalam pendalaman ilmu bersifat
bathiniyyah, terdiri dari bangsa:
-Adlun (Purwacarita/makhluk beraliran Kejawen)/Lelembut.
-Mulukul Ardhi (bangsa penguasa laut) dan bumi.

Dari ketiga golongan diatas, sifatnya masih belum bisa dikatakan ahli ilmu
bathin secara sempurna. Sebab jauh dari memahami Sir Asror bangsa Asma’
dan belum berpegang pada asma’ kunci Malaikatulloh sehingga apapun piranti
yang kita buat nanti masih bisa di cabut oleh ahlul bathin yang
mumpuni/musuh/orang yang tidak suka dengan kita.

(Bila kita ingin merubah sifat diatas menuju yang lebih baik, cukup dengan
membantu ibu kandung, anak yatim atau janda miskin secara istikomah.
Sesungguhnya membantu mereka bagian dari penghilang kejelekan manusia
4

dan mengangkat derajat untuk lebih baik lagi ke depannya)


4- Ilmu Wushul/Ahsan…..Batasanya sudah mencapai tatanan ilmu yang benar
dan tinggal menjalankannya karena Allah, keluasannya sudah menguasai asma’
bangsa Sir Asror. Badannya sudah dekat dengan bangsa Malaikat, bathinnya
sudah diatas bangsa Mulukul Ardhi. Golongan ini disebut bangsa Waliyulloh
atau maqom Arifun (pelajaran Supranatural School Gold) Tingkatannya di
atas bangsa Mulukul Ardhi dan dibawah bangsa Barqon (tangan kanan bangsa
Malaikatulloh). Badannya bisa menaklukkan setingkat bangsa Raja maupun
Ratu para lelembut dan mampu menjadikan bentuk piranti berkekuatan
permanent.

Khodam yang mendampinginya sangat membantu sekali dalam kemaslahatan


diri dihadapan Allah dan para ahlinya. Golongan ini khodamnya dari bangsa:
-Barqon (khodam Malaikat)
-Mawahib (bangsa Raja dan ratu alam lelembut Langit)
-Malakutiyyah (bangsa Malaikatulloh dan Jabarut)

(maqom ini bagian dari awal kesempurnaan, baik tidaknya kita, akan
membawa manfaat buat orang lain. Sebab maqom ini sudah berpegang pada
hukum yang benar)
5- Ilmu Rijalulloh/fana’/Syahadatul Kubro….Batasanya sudah menguasai alam
Jabarut dan Malakut, hatinya hanya pasrah kepada Allah, sifatnya tinggal
menjalankan semata. Kekuasaannya sudah jelas terpegang. Akhlaknya
seperti bangsa Raja/Auliya Kamil/Wali Kamil (sempurna). Golongan ini
disebut Wali Kamil. Tingkatanya di atas bangsa Barqon dan Malaikatulloh.

Khodam yang mendampinginya sangat bermanfaat bagi kita dan selalu


mengingatkan akan kecintaan hamba kepada Allah SWT,,terdiri dari bangsa
Qutub dan Quthbur Rijal:
-Waliyulloh Kamalat (keluhuran)
-Malaikatulloh Hafadzho (Nur Ilafi)
-Nabiyulloh Ulul Azmi (sidkun/nyata/jujur)

(Maqom ini sudah dikatakan sempurna, mereka dengan sendirinya akan


melaksanakan sifat terbaik dihadapan Rosulnya dengan mengikuti segala
hukum yang di ketahuinya dan menjauhi segala larangan-Nya)

6- Ilmu Tahkik Junudulloh/Siddikiyyah…..Batasannya sudah tidak


membutuhkan makhluk lain, seperti wasilah kepada bangsa Malaikatulloh
5

kecuali kepada Allah dan baginda Rosululloh SAW, hidupnya tidak


memikirkan apa-apa kecuali kedekatan diri kepada Allah dan baginda
Rosululloh. Golongan ini tidak mempunyai kematian dalam dirinya kecuali
sekedar pindah alam (selamanya hidup dan masih memberi syafaat kepada
keluarga dan orang-orang Soleh di alam dunia) Maqomnya sudah mencapai
Wali kamil Mukammil. Tingkatannya setarap bangsa Malaikatulloh penjaga
langit.

Khodam yang mendampinginya selalu mengabarkan tentang segala alam yang


bakal terjadi dan bagian dari hamba pilihannya Allah. Terdiri dari bangsa
Bahrun Bimaujin.
-Nabi Hidir AS (sulthonul Bahr)
-Nabi Sulaiman (sulthonul Alam)
-Bangsa Jabarutiyyah (Malaikat langit tertinggi)

(Maqom sempurna dan tidak bakal turun kembali ke sifat jelek)

7- Ilmu Basyariyyah/Qurbah….Batasannya sudah tidak mengenal makhluk,


pandangannya selalu bijak tanpa melihat kejelekan manusia. Dalam
pandangannya selalu berbaik sangka kepada siapapun juga dan keluasan
akliyyahnya berpegang pada satu Husnuddzon (berbaik sangka) bahwa semua
yang terjadi di dunia atas milik Allah. Hatinya sangat bersih dan akalnya
tidak pernah mencela siapapun yang berbuat salah,,keyakinannya cuma satu

“Bahwa apapun yang terjadi pada manusia, sudah menjadi ijin Allah SWT,
sehingga kita tidak boleh menghardik, mencela maupun ikut campur di
dalamnya, kecuali memohon ampunan kepada Allah dan bersyukur atas segala
nikmat yang diberikan kepada hamba”

Golongan ini disebut sebagai Wali Wilayah. Tingkatannya bangsa Makhluk


surga.
Khodam yang mendampinginya berwujud Nur langsung dari Allah SWT, tanpa
pelantara Malaikat, maupun Makhluk agung lainnya kecuali Sir bangsa
Ketuhanan/Allah.

(Maqom paling sempurna dan bagian dari Warosatul Ambiya’ kamil


Mukammil)
CARA MUSTAJABAH PEMEGANG PIRANTI INSTAN
6

Mungkin selama ini anda kerap berfikir, bagaimana sifat terbaik bagi
pemegang satu produk yang mempunyai kelebihan secara bathiniyyah.
Seperti contoh: Pemegang keilmuan Wahby, Jabarutiyyah, Haekal Wilayah
maupun minyak khosois dan lainnya. Nah dari perjalanan yang anda lalui
sebagai pemegang wasilah,,pasti banyak keraguannya, seperti: “Kenapa ya?
Kemarin kok pirantinya mustajabah banget,,tapi sekarang kok kayak kurang
berfungsi? Cara pemahaman seperti ini kerap terjadi di tubuh manusia awam
khususnya.
Lalu caranya bagaimana agar piranti tersebut bisa menyatu atau bermanfaat
dalam tubuh kita? Inilah yang harus anda pahami secara benar.

1- Pahami dulu setiap produk yang kami buat atau bisa juga produk orang
lain, misalnya? Setiap produk dari Jam’ij, pasti di bedarkan manfaat dan
pertanggung jawabannya, baik secara langsung di brosur maupun lewat
artikel Group di Facebook atau di iklan majalah. Yaitu nama dari orang yang
bertanggung jawab di dalam keilmuan tadi. Seperti Contoh: “Suprantural
School, yang bertanggung jawab adalah Mbah Kuwu Cakra Buana” atau
contoh lainnya sebangsa minyak, misalnya: “Minyak Kelapa Nunggal yang
bertanggung jawab adalah Kanjeng Ibu Ratu Kidul”…Mengapa wajib kita
sertakan nama yang bertanggung jawab di dalam piranti atau keilmuan
instan?

”Barang siapa yang membuat piranti dan mengandalkan badan sendiri tanpa
paham ilmu bangsa bathiniyyah (meyakini bahwa piranti ini sudah mempunyai
kekuatan) Maka piranti tadi bagian dari pembohongan publik dan tidak
mempunyai kekuatan sama sekali”.
Lalu bagaimana bila piranti yang dianggap pembohongan tadi ternyata
manfaat buat badan si pemakai?. Kitab Manbau Usulul Hikmah menjelaskan:

“Sesungguhnya apapun bentuk benda/wasilah tanpa manfaat,,asal kita yakin


menggunakannya, maka Allah akan memberinya manfaat walau hanya setetes
air”.
“Sangat tidak baik dan tidak dianjurkan bagimu, berpegang pada wasilah
tanpa manfaat (yang membuatnya sama sekali hanya mengandalkan tenaga
dan akal semata)
Sebaik-baiknya wasilah, terlahir dari orang-orang yang sudah mumpuni di
dalamnya. Sesungguhnya wasilah bathiniyyah yang boleh di jadikan batu
loncatan (Sya’nun) terlahir dari pertanggung jawaban para Rijalulloh (bangsa
Waliyulloh, Malaikatulloh atau Raja/Ratu Mulukul Ardhi)
7

2- Setelah anda paham siapa yang bertanggung jawab keilmuan tadi, maka
pelajari tatanan bathiniyyah 7 tingkat yang dibedarkan diatas.
Contoh…Minyak Kelapa Nunggal yang bertangung jawab adalah Kanjeng ibu
ratu Kidul…Sifat dari kanjeng ratu Kidul ini menduduki tingkat berapa? Di
atas di jelaskan bahwa Mulukul Ardhi (Raja/ratu penjaga alam) masuk dalam
tingkatan (3)

3- Nah setelah paham tinggal menjalankan sifat anda sendiri dengan


mengikuti tingkatan ke (3) yaitu? “Golongan ini hatinya sudah tenang,
tatapan matanya sangat kuat dan bathinnya sudah stabil”. Bila anda memakai
piranti Kelapa Nunggal, dengan sifat emosional (tingkatan-1) mudah marah,
cara berfikirnya asal-asalan, badannya masih labil, harapannya selalu
menggebu (tingkatan- 2) maka piranti tadi kurang membawa manfaat bagi
pemiliknya. Sebab setiap keilmuan yang di bikin mempunyai kapasitas atau
takaran yang mumpuni dan tinggal pakai, hanya saja kita harus paham
sebatas mana menjaga ke ihlasan kita disaat memakai piranti tadi. Kalau kita
menjalani sifat seperti tingkatan-3..pasti hasilnya masya
Allah…”Sesungguhhnya setiap keilmuan mempunyai kekuatan yang luar biasa
bila di jalani secara Ihlas karena Allah”…………….Nah kunci semacam ini tidak
pernah dibedarkan dalam dunia Supranaturalis manapun, karena bersifat Sir
Asror.

Lalu apakah kita sebagai orang awam mampu mengikuti tahapan keilmuan
berkelas tinggi? Padahal kita sendiri merasa belum mampu menjalankan
tahapan tadi? Jawabannya:
“Sesungguhnya Allah menjadikan manusia dengan tahapan akal dan keluasan
ilmu,
maka ihlaskan bagimu untuk menjalankannya”.

Maksud ihlas disini secara kitab di bagi menjadi dua tahap:


-Ihlas dalam menjalankan hidup seperti apa adanya.
-Semangat dalam beraktifitas seperti biasanya.

Anda mungkin juga menyukai