Anda di halaman 1dari 19

Ekonomi Pangan dan Gizi

Permintaan dan
Penawaran

Oleh :
1. Bertha Simarmata
2. Berti Helda Ramadyanti
3. Dea Afria Jon

D3 GIZI 3A

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


TAHUN AJARAN 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumberdaya

manusia. Penentu gizi yang baik terdapat pada jenis pangan yang baik pula yang

disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Jenis pangan yang baik harus mempunyai

ketahanan pangan dan keamanan pangan yang baik. Ketahanan pangan (food

security) ini harus mencakup aksesibilitas, ketersediaan, keamanan dan

kesinambungan. Aksesibilitas di sini artinya setiap rumah tangga mampu

memenuhi kecukupan pangan keluarga dengan gizi yang sehat. Ketersediaan

pangan adalah rata-rata pangan dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan

konsumsi di tingkat wilayah dan rumah tangga. Sedangkan keamanan pangan

(food safety) dititikberatkan pada kualitas pangan yang memenuhi kebutuhan gizi.

Ketahanan pangan merupakan basis ketahanan ekonomi dan ketahanan

nasional secara berkesinambungan. Namun. di Indonesia ketahanan pangan ini

belum bisa terpenuhi secara optimal karena banyak masyarakat yang terkendala

dengan kemiskinan. Kemiskinan ini yang mengakibatkan timbulnya penyakit gizi

seperti busung lapar, kwashiorkor, dll.

Secara umum dapat dikatakan bahwa peningkatan ekonomi sebagai

dampak dari berkurangnya kurang gizi dapat dilihat dari dua sisi, pertama

berkurangnya biaya berkaitan dengan kematian dan kesakitan dan di sisi lain akan

meningkatkan produktivitas.
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan

keseimbangan pasar terjadi apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang

diminta konsumen sama persis dengan jumlah yang ditawarkan produsen secara

grafis keseimbangan pasar tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran

berpotongan. Titik perpotongan tersebut disebut titik keseimbangan.

Beberapa orang menganggap bahwa ilmu ekonomi dimulai dan diakhiri

dengan hukum permintaan dan penawaran. Jelas bahwa anggapan ini terlalu

mengandalkan ilmu ekonomi satu menit. Akan tetapi hukum yang dikenal dengan

hukum penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting

dalam pemahaman kita mengenai system pasar. Pertama kita perlu mengetahui

apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya baru kita

dapat melihat bagaimana permintaan dan penawaran bersama-sama menentukan

harga serta bagaimana system harga itu secara keseluruhan memungkinkan system

perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan dan perubahan

penawaran.

Dalam perekonomian ada pula yang dikatakan dengan keseimbangan dan

elastisitas. Keseimbangan bisa juga disebut dengan harga pasar, dimana

keseimbangan merupakan harga yang terjadi sebagai akibat interaksi permintaan

dan penawaran yang terjadi di pasar. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan

penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaa dan penawaran jika

ada perubahan harga, secara umum elastisitas adalah suatu pengertian yang

menggambarkan derajat kepekaan/ respon dari jumlah barang yang diminta/

ditawarkan akibat perubahan factor yang mempengaruhinya.


B. Tujuan

1. Mengetahui pengertian permintaan dan penawaran

2. Mengetahui hukum permintaan dan penawaran

3. Mengetahui konsep permintaan dan penawaran

4. Mengetahui keseimbangan dan elastisitas


BAB II
PEMBAHASAN
A. PERMINTAAN

1. Teori permintaan

Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta

kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan atau sejumlah barang

yang dibeli atau diminta pada suatu harga dalam waktu tertentu Teori

permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan

harga. Berdasarkan cirri antara pemintaan dan harga dapat ibuat grafik kurva

permintaan.

2. Faktor Penentu permintaan

Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang

ditentukan oleh banyak faktor, dintaranya :

 Harga barang itu sendiri

 Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut

 Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat

 Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat

 Cita rasa masyarakat

 Jumlah penduduk

 Ramalan harga di masa yang akan datang


Dalam membicarakan teori permintaan, ahli ekonomi membuat

analisis paling sederhana yang menganggap bahwa permintaan suatu barang

terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Di dalam teori permintaan, yang

dianalisis terlebih dahulu adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu

barang dengan harga barang tersebut.

Dalam analisis tersebut diasumsikan “factor-faktor lain tidak

mengalami perubahan” atau ceteris paribus. Namun dengan asumsi yang

dinyatakan di atas, bukan berarti factor lainnya diabaikan.

3. Hukum permintaan

Makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan

barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi suatu barang maka makin sedikit

permintaan terhadap barang tersebut.

Sifat hubungan seperti yang disebutkan di atas disebabkan oleh

kenaikan harga yang menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang

dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami

kenaikan harga. Selain itu, kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para

pembeli berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para pembeli

untuk mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang, terutama

barang yang mengalami kenaikan harga.

Hukum permintaan tersebut memberikan gambaran bahwa konsumen

(pembeli) akan berlaku semakin konsumtif terhadap barang maka barang

tersebut makin banyak diminta. Hal ini terjadi karena mereka ingin

mendapatkan suatu kepuasan berupa keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

Namun, jika harga mulai menaik (tinggi) konsumen tidak lagi mementingkan
suatu barang tersebut dengan barang yang lebih murah. Misalnya, dalam

kurun waktu tertentu permintaan terhadap kacang kedelai menurun

dikarenakan harga yang semakin meningkat. Sehingga para pengusaha atau

pembuat tempe sementara berhenti untuk tidak memproduksi tempe. Jika

terjadi suatu permintaan yang tak terhingga atau melebihi batas maka hal ini

akan menjadikan suatu kondisi berupa kelangkaan barang

(kebutuhan/keinginan seseorang atau masyarakat lebih besar daripada

tersedianya barang dan jasa tersebut).

Kelangkaan barang ini terjadi ketika harga barang yang sangat murah

banyak diminta oleh para konsumen sehingga menimbulkan kelangkaan

terhadap barang tersebut. Karena kelangkaan tersebut maka harga yang

sebelumnya jauh lebih murah, lambat laun akan meningkat. Dalam hukum

permintaan dijelaskan bahwa semakin rendah tingkat harga suatu barang akan

semakin banyak barang tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Hal yang

berbeda justru terjadi pada saat hari raya tiba, pada saat hari raya harga-harga

barang semakin naik tetapi permintaan juga semakin bertambah. Hal ini

disebabkan karena para pelaku ekonomi (khususnya para pelaku rumah

tangga) memerlukan kebutuhkan yang lebih besar dari kondisi yang

sebelumnya. Dalam menghadapi hari raya semua orang yang merayakan

membutuhkan segala sesuatunya lebih banyak jika dibandingkan hari

biasanya, sehingga hal ini dimanfaatkan bagi para pedagang untuk

mengambil untung yang sebesar-besarnya. Hal tersebut sangat bertentangan

dengan hukum permintaan ekonomi. Jadi hukum permintaan tidak berlaku

mutlak pada asumsi ceteris paribus.


4. Kurva permintaan

Merupakan suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara

harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta

pembeli.

Contoh data :

KURVA PERMINTAAN

Kurva Permintaan

Kurva permintaan pada umumnya menurun dari kiri atas ke kanan

bawah. Hal yang demikian itu disebabkan oleh sifat hubungan antara harga

dn jumlah yang diminta, yang memiliki sifat hubungan yang terbalik.

5. Permintaan perseorangan dan permintaan pasar

Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu

permintaan yang dilakukan oleh satu orang atau satu inividu tertentu dan

permintaan yang dilakukan oleh semua orang dalam pasar. Di dalam

analisisnya, perlu dibedakan antara kurva permintaan perseorangan dan kurva

permintaan pasar. Untuk memperoleh kurva permintaan pasar, kurva

permintaan berbagai individu harus dijumlahkan.

6. Efek faktor bukan harga terhadap permintaan


Hukum permintaan terutama memperhatikan sifat hubungan antara

harga suatu barang dengan jumlah barang yang diminta. Sedangkan dalam

kenyataan sebenarnya – seperti yang sudah dinyatakan sebelumnya –

banyaknya permintaan terhadap suatu barang juga ditentukan oleh factor lain.

a. Harga barang-barang lain

Hubungan antara suatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang

lainnya dapat dibedakan menjadi :

- Barang pengganti

Suatu barang dapat dinamakan barang pengganti terhadap barang lain

apabila ia dapat menggantikan fungsi barang lain tersebut.

Misalnya : pulpen dan bolpoin, kopi dan teh.

- Barang pelengkap

Apabila suatu barang selalu digunakan bersama-sama dengan barang

lainnya, maka barang tersebut dinamakan barang pelengkap kepada

barang lain tersebut.

Misalnya : gula sebagai pelengkap kopi dan teh.

- Barang netral

Apabila dua macam barang tidak mempunyai hubungan yang rapat,

maka perubahan permintaan terhadap salah satu barang tersebut tidak

akan mempengaruhi permintaan barang lainnya.

Misalnya : permintaan terhadap beras dan buku tulis.

b. Pendapatan para pembeli

Pendapatan para pembeli merupakan factor yang sangat penting dalam

menentukan corak permintaan terhadap berbagai barang. Perubahan


pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai

jenis barang. Berdasarkan sifat perubahan permintaan yang berlaku apabila

pendapatan berubah, berbagai barang dapat dibedakan menjadi empat

golongan :

- Barang inferior

Merupakan barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang

berpendapatan rendah. Namun jika pendapatan tinggi, maka

permintaan terhadap barang inferior akan berkurang.

Misalnya : ubi kayu.

- Barang esensial

Merupakan barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan

masyarakat sehari-hari. Biasanya terdiri dari kebutuhan pokok

masyarakat.

Misalnya : makanan, pakaian.

- Barang nomal

Merupakan barang yang apabila mengalami kenaikan permintaan

sebagai akibat dari kenaikan pendapatan.

Misalnya : sepatu, pakaian, dsb.

Factor yang menyebabkan barang seperti itu permintaannya akan

mengalami kenaikan jika pendapatan meningkat yaitu (i) pertambahan

pendapatan menambah kemampuan untuk membeli lebih banyak

barang, dan (ii) pertambahan pendapatan memungkinkan para pembeli

menukar konsumsi mereka dari barang yang kurang baik mutunya

kepada barang yang lebih baik.


- Barang mewah

Merupakan jenis barang yang dibeli orang jika pendapatan mereka

sudah tinggi.

Misalnya : emas, mobil, dsb.

c. Faktor lainnya

Faktor penting yang penting peranannya dalam mempengaruhi

permintaan terhadap suatu barang adalah :

- Distribusi pendapatan

Sejumlah pendapatan masyarakat yang tertentu besarnya akan

menimbulkan corak permintaan masyarakat yang berbeda apabila

pendapatan tersebut diubah corak distribusinya.

- Cita rasa masyarakat

Cita rasa mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan

masyarakat untuk membeli barang-barang.

- Jumlah penduduk

Pertambahan penduduk tidak dengan sendiriny menyebabkan

pertambahan permintaan. Namun biasanya pertambahan penduduk

diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja. Oleh sebab itu,

lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan ini menambah

daya beli dalam masyarakat.

- Ekspektasi tentang masa depan

Perubahan-perubahan yang diramalkan mengenai keadaan pada masa

yang akan dating dapat mempengaruhi permintaan. Ramalan para

konumen bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi pada


masa depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak

pada masa kini untuk menghemat pengeluaran pada masa yang akan

datang.

B. PENAWARAN

1. Teori penawaran

Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada

suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu.

penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu

harga dan waktu tertentu.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran diantaranya:

 Harga

 Harga barang lain

 Biaya faktor produksi

 Teknologi

 Tujuan perusahaan

 Ekspektasi (ramalan)

3. Hukum Penawaran

“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut

akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu

barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”


Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga

tidak berlaku mutlak cateris paribus. Semakin banyak penawaran harga

cenderung turun. Harga akan naik bila penawaran sedikit. Semakin tinggi

harga semakin banyak pula penawaran yang dilakukan dengan anggapan

ceteris paribus. Setara dengan; bila harga naik maka permintaan turun,

permintaan semakin banyak bila harga turun (hukum permintaan).

4. Kurva Penawaran

Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai : “Yaitu suatu kurva yang


menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah
barang tersebut yang ditawarkan”.
Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga,
maka supply bergeser ke kiri atas. Kalau berkurang kurva supply bergeser ke
kiri atas. Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.

5. Efek Faktor Bukan Harga Terhadap Penawaran

a. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan

Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka

produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang

mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan

produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa


menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan

harga.

b. Tujuan Perusahaan

Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya

(profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan

yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin

produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga

yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual

akan rendah untuk menarik minat konsumen.

c. Pajak

Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi

sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan

konsumen yang turun.

d. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap

Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang

murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih

murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun

dikurangi.

e. Prediksi / perkiraan harga di masa depan

Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan

mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan


harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat

berbagai faktor.

C. KESEIMBANGAN

1. Pengertian Keseimbangan Pasar

Harga keseimbangan (harga Pasar) merupakan harga yang terjadi

sebagai akibat interaksi permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar,

maka harga keseimbangan disebut harga pasar. Kesepakatan harga pasar

terbentuk melalui tawar menawar antara pembeli dan penjual. Hasil tawar

menawar antara pembeli dengan penjual dinamakan pasar, dalam ilmu

ekonomi disebut harga keseimbangan atau equilibrium.

2. Proses terbentuknya harga keseimbangan pasar

Prosesnya berawal dari adanya interaksi antara pembeli (permintaan)

dan penjual (penawaran) yang dilakukan secara wajar.

 Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar –

menawar antara penjual dan pembeli.

 Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu

tinggi oleh pembeli maka barang dan jasa tersebut tidak dapat terjual.

 Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi

kelebihan penawaran.
 Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi

kelebihan permintaan

 Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu

– satunya faktor yang menentukan permintaan dari pembeli dan penawaran

dari penjual.

3. Peranan harga pasar adalah :

a. Menunjukkan perubahan kebutuhan masyarakat

b. Membantu menentukan penawaran

c. Menggerakkan pengusaha untuk berkreasi terhadap perubahan permintaan.

4. Fungsi harga pasar:

a. Menentukan jenis barang yang akan diproduksi

b. Menetukan pembagian hasil produksi diantara para konsumen

c. Menetukan teknologi yang akan digunakan dalam proses produksi

D. ELASTISITAS

Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan

derajat kepekaan/respon dari julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat

perubahan faktor yang mempengaruhinya.

1. Elastisitas Permintaan

Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang

digunakan untuk mengukur derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/

kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang

mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variabel utama yang

mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu:

a. elastisitas harga permintaan

b. elastisitas silang

c. elastisitas pendapatan (pembeli/konsumen)

Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand).

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah

permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata

lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah

barang yang diminta dengan presentase perubahan pada harga di pasar,

sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka

kuantitas barang turun dan sebaliknya.

Elastisitas akan besar bilamana :

a. terdapat banyak barang subsitusi yang baik

b. harga relatif tinggi

c. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil bilamana:

a. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain

b. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan

harga-harga yang rendah.

c. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik,

Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :


a. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar

b. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut

c. Jenis barang dan pola preferensi konsumen

d. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan

harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.

e. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

BAB III
PENUTUP

Permintaan dalam siklus ekonomi selalu sama dengan hokum permintaan

yang berbunyi, “makin rendah harga suatu barang maka makin banyak

permintaan barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi suatu barang maka makin

sedikit permintaan terhadap barang tersebut”.

Hukum penawaran “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak

jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin

rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang

ditawarkan” selalu digunakan oleh penjual, karena mereka selalu mencari

keuntungan yang sebesar-besarnya.

Keseimbangan pasar terjadi jika harga dan jumlah barang yang diminta di

pasar sama dengan harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Dengan kata lain,

keseimbangan pasar terjadi pada harga dan jumlah barang ketika kekuatan

penawaran dan permintaan seimbang. Pada kondisi ini, akan tercipta harga

keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium

quantity).
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta Utara: PT


RajaGrafindo Persada, 2004, hal 101-120.
Rosyidi, Suherman, Pengantar Teori Ekonomi, Jakarta Utara: PT RajaGrafindo
Persada, 2011, hal 291-331.
https://www.scribd.com/doc/193383667/KONSEP-TENTANG-PENAWARAN-
DAN-PERMINTAAN-pdf
http://hartonookey.wordpress.com/2011/10/25/konsep-permintaan-dan-
penawaran/
http://xcacingpanasx.blogspot.com/2012/11/harga-keseimbangan-dan-
elastisitas.html
http://dila-dilu.blogspot.com/2013/03/keseimbangan-dan-elastisitas-harga.html

Anda mungkin juga menyukai