Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA KONSELING GIZI

Gizi Seimbang Pada Masa Kehamilan

Oleh:

Bertha Simarmata
P0 5130116 004

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI D3 GIZI
2018
SATUAN ACARA KONSULTASI GIZI

Topik : Gizi seimbang pada kehamilan


Waktu : Pukul 08.00-09.00 WIB
Hari/Tgl :

I. TUJUAN INTRUKSIONAL
Konsultasi ini bertujuan untuk menjelaskan kepada klien tentang pola makan
menurut pedoman gizi seimbang pada masa kehamilan trimester yang ketiga.

II. SASARAN
Klien Ibu hamil trimester ketiga

III.METODE
Diskusi dua arah dengan klien

IV. KEGIATAN KONSULTASI


A. Asuhan Gizi

No Rana Kriteria Pencapaian Kompetensi Keterangan

Penilaian
1 Afektif Persiapan:

1. Memberikan salam dan perkenalan


2. Penampilan
3. Mengucapkan salam dan terima kasih

selesai melakukan pengkajian


2 Psikomotor 1. Pembukaan
2. Pelaksanaan
a. Data umum yang meliputi: Nama,

tanggal lahir, umur, jenis kelamin,

suku, pekerjaan, pendidikan, agama

dll
b. Pengkajian
1. Antropometri (TB, BB, LILA)
2. Fisik/klinis
3. Riwayat diet
4. Riwayat personal:
5. Riwayat obat/suplemen yang

dimakan
6. Social budaya
7. Riwayat penyakit meliputi:

riwayat penyakit dahulu dan

sekarang, keluhan, operasi,

komplikasi, penyakit keluarga,

kesehatan emosional,

kemampuan kognitif
c. Diagnosa Gizi
d. Intervensi Gizi
3. Evaluasi
a. Monitoring berat badan
b. Monitoring asupan makanan
c. Monitoring pemeriksaan fisik dan

klinis dan lain-lainnya


3 Kognitif Mampu membuat atau melakukan konsultasi

sesuai dengan kasus yang didapat

B. Melakukan Konsultasi

NO PENILAIAN KEGIATAN KONSULTASI


1 Afektif Persiapan:

1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Tujuan konsultasi
4. Penampilan
5. Mengucapkan salam dan terima kasih selesai
melakukan konsultasi
2 Kognitif 1. Persiapan
2. Pembukaan
3. Memulai proses
- Proses pembukaan
- Kesiapan klien untuk memulai proses

konsultasi
- Konsultan memulai dengan menanyakan

perasaan klien saat ini dan menanyakan

permasalahanya
- Sikap Konsultan mendengarkan
4. Mendengarkan dengan aktif
- Konsultan selalu merespon apa yang

disampaikan klien
- Konsultan dapat melakukan pengamatan

sikap dan perilaku klien pada saat

menyampaikan masalah atau perasaannya


- Konsultan dengan pemakaian bahasa non

verbal dengan menganggukkan kepala

dapat membuat klien merasa diperhatikan


5. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah
- Konsultan sebaiknya mencoba

mengidentifikasi dan mengklarifikasi

permasalahan klien
- Konsultan meringkas apa yang menjadi

permasalahan klien
- Apabila klien telah membenarkan apa

yang telah diringkas Konsultan, maka

konsultasi bisa memasuki fase proses

selanjutnya
6. Memfasilitasi perubahan perilaku
- Konsultan harus menjajaki apakah klien

telah memahami tentang perasaannya


- Jika klien sudah memahami, Konsultan
harus mempermudah klien untuk

melakukan perubahan sikap


7. Mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan

dan memfasilitasi tindakan


- Tugas Konsultan adalah membantu klien

untuk mengeksplorasi diri sendiri


- Konsultan mengajak klien untuk menggali

kemungkinan-kemungkinan positif yang

dimilikinya dalam menyelesaikan masalah


- Pada waktu melakukan eksplorasi diri,

klien tidak merasa tertekan dan

diharapkan klien bisa menikmati proses

konsultasi

8. Terminasi
- Mengakhiri pertemuan konsultasi
- Sebelumnya, Konsultan menyampaikan

ringkasan dari keseluruhan proses

konsultasi yang telah dilakukan


- Hal ini perlu dilakukan agar klien merasa

memiliki keputusan dan klien merasa

sadar bahwa ia telah mengambil

keputusan untuk dirinya sendiri


3 Psikomotor 1. Attending
Attending adalah suatu sikap berupa

pemberian perhatian kepada klien. Attending

mempunyai beberapa komponen:


a. Kontak melalui mata
Memandang orang lain pada mata mereka

adalah suatu cara untuk menunjukkan

perhatian yang sungguh-sungguh. Sebab

kontak mata adalah salah satu alat pokok

untuk berkomunikasi. Beberapa situasi


yang mengharuskan adanya kontak mata

lebih banyak, yaitu pada saat berikut ini:


- Seseorang sacara fisik jauh dari

orang lain
- Topic mudah dan tidak pribadi
- Tidak ada lagi objek yang dilihat
- Perhatian individu tertarik pada

orang lain atau objek lain

- Menghadapi klien dengan

kepribadian terbuka
- Seseorang ingin terlibat dalam

diskusi
- Menghadapi klien yang bersikap

menyamakan antara mendengar

dan berbicara

MATERI KONSULTASI

Gizi seimbang pada Kehamilan

I. Latar Belakang
Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat

gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan

memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup

bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka

mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.


Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan lebih banyak karena harus

memenuhi kebutuhan zat gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta

perkembangan janin/bayinya. Meskipun ibu hamil membutuhkan zat gizi yang

lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil, tetapi konsumsi

pangannya tetap beraneka ragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya.
Janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi

oleh ibunya dan dari simpanan zat gizi yang berada di dalam tubuh ibunya.

Selama hamil seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang

dimakan untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu

yang sedang mengandung bayinya. Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup

mengandung zat gizi yang dibutuhkan, maka janin atau bayi akan mengambil

persediaan yang ada didalam tubuh ibunya, seperti sel lemak ibu sebagai

sumber kalori; zat besi dari simpanan di dalam tubuh ibu sebagai sumber zat

besi janin/bayi. Demikian juga beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di

dalam tubuh seperti vitamin C dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam

sayuran dan buah-buahan.


Sehubungan dengan hal itu, ibu hamil harus mempunyai status gizi yang

baik dan mengonsumsi makanan yang beranekaragam bai k proporsi maupun

jumlahnya. Kenyataannya di Indonesia masih banyak ibu-ibu yang saat hamil

mempunyai status gizi kurang, misalnya kurus dan menderita anemia. Hal ini

dapat disebabkan karena asupan makanannya selama kehamilan tidak

mencukupi untuk kebutuhan dirinya sendiri dan bayinya. Selain itu kondisi ini

dapat diperburuk oleh beban kerja ibu hamil yang biasanya sama atau lebih

berat dibandingkan dengan sebelum hamil. Akibatnya, bayi tidak mendapatkan

zat gizi yang dibutuhkan, sehingga mengganggu pertumbuhan dan

perkembangannya.
II. Kebutuhan Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
Menurut Huliana (2001) peningkatan kebutuhan gizi untuk ibu hamil sebesar 15

%, karena dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta,

air ketuban dan pertumbuhan rahim. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil

dipergunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40 %, sedangkan untuk memenuhi

kebutuhan ibu sebesar 60 %. Peningkatan kebutuhan makanan bergizi ini tentu juga

akan berdampak pada kenaikan berat badan si Ibu, biasanya kenaikan berat badan

sebelum hamil dan mendekati persalinan berkisar antara 12-15 kilogram.


Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan

kandungan zat-zat gizi yang berbeda-beda. Pada trimester pertama, saat kehamilan
mencapai usia 1 - 3 bulan, adalah masa penyesuaian tubuh ibu terhadap awal

kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama ini pertumbuhan janin masih lambat,

penambahan kebutuhan zat-zat gizinya pun masih relatif kecil. Pada tahap ini ibu

hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa untuk menyimpan zat gizi sebanyak-

banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan pada

trimester berikutnya. Dalam keadaaan ini biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-

muntah, dan tidak berselera makan, sehingga asupan makanan perlu diatur. Makanan

sebaiknya diberikan dalam bentuk kering, porsi kecil, dan frekuensi pemberian yang

sering.
Memasuki trimester kedua, saat kehamilan berusia 4 - 6 bulan, janin mulai

tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhan itu

mencapai 10 gram per hari. Tubuh ibu juga mengalami perubahan dan adaptasi,

misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya rahim serta plasenta. Untuk

itu, peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai

menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI

saat menyusui nanti.


Sedangkan pada tahap trimester ketiga, ketika usia kehamilan mencapai 7 - 9

bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan

janin dan pembentukan otak. Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi

yang disimpan ibu selama tahap sebelumnya. Dengan kondisi semacam itu, pola

konsumsi ibu hamil mengandung tiga golongan utama makanan yang sangat

diperlukan oleh tubuh. Yaitu sumber zat tenaga yang didapat dari makanan sumber

karbohidrat dan lemak seperti padi-padian, kentang, umbi-umbian, jagung, sagu,

tepung-tepungan, roti, mie, minyak, mentega; sumber zat pembangun berasal dari

konsumsi protein seperti telur, daging, tahu, tempe, ikan, dan kacang-kacangan;

kemudian sumber zat pengatur yang berasal dari vitamin dan mineral didapat dari

sayuran dan buah-buahan. Untuk memenuhi ketiga unsur gizi penting itu, ibu hamil

dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan secara proporsional yang meliputi padi-

padian atau serelia, kacang-kacangan, daging, ikan, telur, sayur, buah, susu, dan lemak.

Selama kehamilan membutuhkan penambahan zat-zat gizi sebagai berikut:


A. Kalori
Banyaknya kalori yang dibutuhkan selama kehamilan hingga melahirkan

sekitar 80.000 Kkal atau membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari. Kebutuhan

kalori tiap trimester sbb:


1. Trimester I, kebutuhan kalori meningkat secara minimalis.
2. Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang

meliputi penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, payudara dan

lemak.
3. Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin

dan plasenta.
B. Protein
Ibu hamil membutuhkan sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih

banyak dari kondisi sebelum hamil. Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati

maupun hewani. Sumber protein hewani seperti daging tak berlemak, ikan,

telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan kacang-

kacangan. Protein digunakan untuk:


1. Pembentukan jaringan baru, baik plasenta dan janin
2. Pertumbuhan dan diferensiasi sel
3. Pembentukan cadangan darah
4. Persiapan masa menyusui.
C. Lemak
Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama

dalam kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga dan

untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemak disimpan untuk

persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada

kehamilan tirmester III.


D. Karbohidrat
Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan

untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis

karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serelia,

nasi dan pasta. Karbohidrat kompleks mengandung vitamin dan mineral serta

meningkatkan asupan serat untuk mencegah terjadinya konstipasi.


E. Asam Folat
Asam Folat dibutuhkan untuk membangun sel dan sistem syaraf janin. Saat

trimester pertama janin akan membutuhkan 400 mikrogram asam folat per hari.

Dan apabila tidak terpenuhi, akan membuat perkembangan janin tidak

sempurna (anenchephaly (tanpa batok kepala), bibir sumbing dan menderita


spina bifida / kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung. Kandungan

asam folat bisa diperoleh dari buah-buahan, beras merah, kacang-kacangan dan

beragam sayuran hijau.


F. Kalsium
Berfungsi untuk pembentukan gigi dan tulang janin di dalam kandungan dan

mencegah osteoporosis pada ibu hamil. Sumber zat kalsium diantaranya adalah

susu dan produk olahan susu lainnya.


G. Zat Besi
Pada ibu hamil berfungsi untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin)

dan mengurangi resiko anemia pada ibu hamil. Zat besi yang dibutuhkan ibu

hamil setelah usia kehamilan 20 minggu sebanyak 30 mg per harinya, dan dapat

diperoleh pada hati, ikan atau daging.


H. Vitamin A, C dan D
Vitamin A berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan, imunitas

memelihara fungsi mata, pertumbuhan tulang, kulit. Vitamin C berguna untuk

menyerap zat besi, kesehatan gusi dan gigi, melindungi jaringan dari organ

tubuh dari berbagai kerusakan dan memberikan otak berupa sinyal kimia, hal

terjadi karena vitamin C banyak mengandung antioksidan.

Anda mungkin juga menyukai