Mikroskop binokuler adalah Alat yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak
terlalu besar, transparan atau tidak, penyinaran diberikan dari atas ataupun dari bawah dengan
sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler memiliki dua buah lensa yaitu lensa objektif dan
lensa okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah
mata. Kekuatan pembesarannya tidak terlalu kuat, umumnya objektif 1X dan 2X serta okuler
10X dan 15X. Pengertian lain tentang mikroskop binokuler merupakan Suatu alat dengan
lensa obyektif. Lensanya harus berdiameter besar karena diatasnya akan dipasangi system
lensa lain yang terpisah dalam posisi parallel dan jalur sinar terpisah untuk mata kanan dan
kiri. Mikroskop ini tidak memiliki kondensor, tapi memiliki kedalaman bidang pandang dan
jarak kerja yang panjang. Kekurangan utama dari tipe obyek mikroskop binokuler adalah
bahwa aperture numerical dari system dibatasi oleh adanya jalur beam/cahaya ganda.
dengan diameter yang lebih besar dan karenanya meningkatkan aperture numerical.
diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Menurut tim pengajar (2010), mikroskop
biologi ini umumnya memiliki lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut :
1. Objektif 4X dan okuler 10X, pembesarannya 40X. 2. Objektif 10X dan okuler 10X,
Objektif 100X dan okuler 10X, pembesarannya 1000X. Objektif yang paling kuat pada
mikroskop optik adalah 100X yang disebut dengan objektif emersi, disebut demikian karena
penggunaannya harus menggunakan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus
1. Lensa Okuler Untuk me mperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
2. Revolve pemutar lensa obyektif Untuk menentukan bayangan objektif serta
memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x,
4. Tombol pengatur fokus kasar (Makrometer) Untuk mencari fokus bayangan objek
secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
6. Meja Preparat Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak
bergeser
Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu,
digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang
jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu,
digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang
yang akan dipakai. Bersihkan meja kacanya dengan lap dan lensa-lensanya dengan kertas
lensa. 2. Gunakan meja sediaan warna putih untuk melihat objek yang tidak transparan
dan penyinaran dari atas sedangkan untuk mengamati objek yang transparan sebaiknya
menggunakan sinar dari bawah dan meja sediaan kaca yang bening. Akan tetapi dalam
prakteknya tergantung dari kelengkapan mikroskop dan selera si pengamat. 3. Objek yang
diamati dapat kering dan dapat pula terendam air, dengan meletakkanya di atas kaca objek,
dalam cawan ataupun langsung di atas meja kaca. 4. Aturlah jarak kedua lensa okuler
sehingga sesuai dengan jarak kfua mata. Jika telah sesuai, lapangan optik akan tampak
berbentuk bulat. 5. Dengan kedua mata, objek dilihat melalui lensa okuler. Fokuskan
objek dengan memutar sekrup pengarah. 6. Setelah selesai bekerja, bersìkan meja sediaan,
lalu simpan mikroskop tersebut dalam kotaknya dari dan kuncilah. Langkah yang dilakukan
agar kita dapat mengamati suatu objek atau preparat dengan menggunakan mikroskop. 1.
Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran rendah,dipasang
pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler. 2. Melihat melalui okuler dengan
satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata (untuk mikroskop binokuler).
Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah sinar
yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang diterima mata optimal
(tidak terlalu terang atau redup). 3. Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan
memutar pengatur kasar searah jarum jam. Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan
melihat dari samping, sesuaikan lensa objektif perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm
dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan naikkan meja preparat dengan pemutar kasar
kemudian gunakan pengatur halus sampai preparat jelas terlihat. 4. Lihat lagi dr. samping,
dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih tinggi (misalnya 45x) pada
kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat, kmd lihat lagi melalui
okuler dan fokuskan preparat dengan memutar pemutar halus secara perlahan ke arah
berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan. 5. Amati preparat, apabila perlu digambar
6. Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan
tabung atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat. D. Pemeliharaan
Mikroskop 1. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari
uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi
silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu
dapat pula dalam almari yang diberi lampu 2. Bagian mikroskop non-optik dapat
dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas
kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut. 3. Bersihkan kotoran,
berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue atau kain
lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropyl alkohol. Jangan sekali-kali
membersihkan lensa dengan saputangan atau kain 4. Bersihkan badan mikroskop dan
lengan dengan kain lembut dengan sedikit deterjen. 5. Sisa minyak imersi pada lensa
objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastik.
E. Pembesaran Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari
benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor,
diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t)
lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn).
F. Pembentukan Bayangan Pada Mikroskop Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada
2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya,
terbalik dan diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan
diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fkus lensa objektif.
Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda dibelakang lensa
objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa okuler dinamakan
pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila bayangan objektif
berada diruang etama okuler. Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada
jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak. G. Perbedaan
Mikroskop Binokuler dan Polasisasi 1. Mikroskop binokuler mempunyai dua lensa okuler
digunakan untuk mengamati sayatan tipis pada batuan dan mineral. 3. Mikroskop binokuler
memerlukan cahaya dari luar untuk pengamatan fosil yang bukan dalam bentuk sayatan tipis,
walaupun sudah ada sumber cahaya dari mikroskop tersebut sedangkan mikroskop polarisasi
tidak memerlukan cahaya dari luar H. Bagian Utama Mikroskop Binokuler 1. Tubus Atas
merupakan bagian mikroskop yang terdapat pada bagian tengah yang terdiri dari : ·
lubang pengamatan adalah tempat mata pada saat mengamati preparat melalui lensa okuler.
· lensa okuler , berfungsi sebagai tempat untuk mengamati atau untuk melihat preparat
fosil yang diletakkan di atas meja objek, terdiri dari 2 buah lensa okuler. · dioptering,
merupakan bagian dari lensa okuler yang berbentuk cincin, berfungsi untuk mengatur atau
memutar kedudukan lensa okuler. · pengatur jarak lensa okuler, berfungsi untuk
mengatur jarak lensa yang disesuaikan dengan mata orang yang melakukan pengamatan
· sekrup pengunci tubus berfungsi untuk mengunci kedudukan tubus sehingga tidak
pegangan pada saat mengambil atau memindahkan mikoskop. · Revolver yaitu bagian
dari mikroskop yang berfungsi sebagai tempat melekatnya lensa objektif dan juga untuk
memutar lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang akan digunakan. · Lensa objektif
berfungsi sebagai alat untuk memperbesar objek yang diamati, lensa objektif ini terdiri dari 4
buah lensa dengan perbesaran yang berbeda. 2. Tubus Tengah merupakan bagian mikroskop
yang terdapat pada bagian tengah yang terdiri dari: · Lubang meja objek, berfungsi
sebagai tempat lewatnya cahaya yang berasal dari iluminator. · Lensa betrand atau lensa
meja objek yang berfungsi untuk memusatkan cahaya yang melawati lubang meja objek
menunjukkan posisi atau kedudukan preparat yang diamati atau menunjukkan nilai pada
sumbu X. · Skala ordinat berfungsi sebagai penentu posisi atau kedudukan preparat pada
sumbu Y. · Nonius skala absis yaitu nilai atau ukuran terkecil pada skala absis yang
berfungsi untuk menentukan ketepatan dari nilai yang ditunjukkan oleh sumbu X. ·
Nonius skala ordinat, berfungsi untuk menentukan ketepatan nilai pada sumbu y. ·
Pengarah skala absis berfungsi untuk menggerakkan preparat dengan arah kiri kanan sesuai
dengan absis atau sumbu X. · Pengarah skala ordinat berfungsi untuk menggerakkan
preparat dengan arah depan belakang sesuai dengan ordinat atau sumbu Y. · Penyangga
meja objek berfungsi untuk menyangga meja objek. · Diafragma berfungsi untuk
mengarahkan dan membuka diafragma agara tidak terganggu pada saat melakukan
pengamatan. · Pengarah kasar berfungsi untuk menggerakkan meja objek guna mengatur
jarak antara preparat dengan lensa objektif untuk memfokuskan bayangan agar tampak jelas.
· Pengarah halus berfungsi untuk mengatur agar diperoleh tampilan bayangan objek. 3.
Tubus Bawah merupakan bagian dari mikroskop yang terdapat pada bagian bawah yang
berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan arus atau sumber cahaya. · Kabel
mikroskop berfungsi sebagai penghubung antara mikroskop dengan sumber arus listrik.
http://madingonlinelisbio.blogspot.com/2010/07/praktikum-dengan-mikroskop.html diunduh