Anda di halaman 1dari 105

MUSYAWARAh BESAR iv

KELUARGA MAHASISWA
INSITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA

Dari km its
Oleh km its
Untuk km its

Villa nusantara tretes, 25-30 juni 2011


Pusdiklat hanudnas surabaya, 9-11 september 2011
Musyawarah Besar IV
Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya

Penyusun : Tim Ad Hoc MUBES IV KM ITS (Juan Pandu, M


Abdurrochman, M Solikhudin Z, Fanny Ristantono, M
Nurman Febrian, Moch. Novian D, Rahmi Agustina, Abdi
Sukmono, Firstian Rubyarto, Aulia Nur V, Helmy Yunan I,
Rionda Bramanta K, Rizki Ade, Akhlis Fitanto, Mirba H. D.
S., Ari Cipto)

Editor : Adi Rano, Desy Gitapratama, Putra Tanujaya, A. Rifqi


Rosyadi, Ken Widyaningtyas Hutomo

Sampul Depan : Ken Widyaningtyas Hutomo

Cetakan Pertama : Februari 2012


. . . Almamaterku,
kan ku turut bimbinganmu
jadi pejuang yang takkan kenal letih
membangun negeri . . .
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KATA PENGANTAR

Akhirnya setelah penantian yang sangat panjang dan berlarut akhirnya


terbit juga buku MUBES IV.
Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk Badan Eksekutif Mahasiswa
mulai dari jaman mas Detak, mas Nurcholis, mas Aris, dan mas Ersyad yang
sudah menggagas dan memberikan „PR turunan‟ akan diadakannya MUBES IV
ITS dan akhirnya berhasil terlaksana di periode BEM ITS yang digawangi oleh
mas Dalu. Selain itu terima kasih juga untuk tim FKHM3 (Forum Kajian Hasil
Mubes III) yang sudah mengkaji KDKM MUBES III sebelum-sebelumnya,
Tim Pemandu LKMM TM ITS yang terus menularkan semangat perubahan
pada tiap generasi, teman-temen LMB atas MUSTA LMBnya yang ditunggu-
tunggu akhirnya menelurkan hasil, rekan-rekan LSM, BEM, dan LM ITS, dan
seluruh peserta MUBES IV atas partisipasi dan kontribusinya dalam Mubes ini.
Terima kasih spesial untuk tim Adhoc dan OC Mubes IV yang luar biasa
melaksanakan amanah ini, semoga jerih payah kalian dibalas dengan balasan
yang jauh lebih baik. Dan terima kasih yang tak kan pernah cukup kami
sampaikan kepada seluruh Keluarga Mahasiswa ITS atas pengawalannya mulai
dari pra, saat, serta pasca Mubes.
Harapan dari kami, buku ini dapat menjadi acuan bagi KM ITS untuk
menjalankan aktivitas ber-Keluarga Mahasiswa-an.
Tiada gading yang tak retak. Sebelum segenap perangkat Mubes dan
proses menuju Mubes masih diawang-awang, kebanyakan dari anggota KM
ITS mengatakan dengan menggebu-gebu dan serius bahwa, “MUBES III sudah
tidak relevan” dengan sederet analisa dan kritisisasi tanpa solusi seolah KDKM
hasil MUBES III merupakan kesalahan yang dapat memicu perpecahan di KM
ITS. Namun perlu diketahui bersama, proses menuju MUBES III tidaklah
mudah. KDKM hasil MUBES III bukanlah sekedar kesalahan, namun hasil
karya terbaik yang diberikan dari KM ITS untuk KM ITS. Begitu pula dengan
MUBES IV. Berliter keringat dan air mata telah tercurah untuk
terselenggaranya agenda yang mengusung semangat integralistik KM ITS ini.
Memang masih banyak kekurangan dan celah hingga dicetaknya buku ini.
Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan pada generasi-generasi
selanjutnya.
Sekali lagi, tiada kata berhenti untuk ucapan terima kasih 
VIVAT!
Hidup ITS! Hidup ITS! Hidup ITS!

Editor

i
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i


Daftar isi ............................................................................................................ ii
Sambutan Presiden BEM ITS 2010/2011 .......................................................... iii
Sejarah MUBES Mahasiswa ITS ....................................................................... 1
I. MUBES I ITS ............................................................................................. 1
II. MUBES II ITS............................................................................................ 2
III. MUBES III ITS .......................................................................................... 3
IV. Kondisi Menjelang MUBES IV.................................................................. 4
Perkembangan Struktur Organisasi di KM ITS ................................................. 8
I. MUBES I ITS............................................................................................ 8
II. MUBES II ITS .......................................................................................... 8
III. MUBES III ITS ......................................................................................... 9
Keputusan dan Ketetapan MUBES IV ITS 2011............................................... 10
Keputusan Tentang Tata Tertib MUBES IV Mahasiswa ITS ............................ 12
Keputusan Tentang Pimpinan Sidang Pleno MUBES IV ITS ........................... 14
Keputusan Tentang Agenda Acara MUBES IV ITS.......................................... 16
Lampiran Agenda Acara MUBES IV ITS ......................................................... 18
Keputusan Tentang Pergantian Pimpinan Sidang Pleno MUBES
IV ITS ................................................................................................................ 19
Keputusan Tentang Pembentukan Komisid dan Anggota Komisi
MUBES IV ITS ................................................................................................. 21
Lampiran Komisi dan Anggota Komisi MUBES IV ITS .................................. 23
Keputusan Tentang Perubahan Tata Tertib MUBES IV ITS ............................. 28
Lampiran Perubahan Pasal Keputusan MUBES IV ITS .................................... 30
Keputusan Tentang Perubahan Tata Tertib MUBES IV ITS ............................. 31
Lampiran Perubahan Pasal Keputusan MUBES IV ITS .................................... 33
Ketetapan Tentang Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS ........................ 34
Lampiran Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS ....................................... 36
Ketetapan Tentang Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS .................................................................................................. 59
Lampiran Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS .................................................................................................. 61
Rekomendasi Musyawarah Besar Mahasiswa ITS ............................................ 84
Kamus Istilah MUBES IV ITS .......................................................................... 88
Kamus Singkatan MUBES IV ITS .................................................................... 92
Panitia Ad Hoc MUBES IV ITS ........................................................................ 93
Organizing Committe MUBES IV ITS.............................................................. 94

ii
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
SAMBUTAN PRESIDEN BEM ITS 2010-2011

Assalamu‟alaykum Wr Wb.
Salam Sejahtera.

Sesungguhnya nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita tidak bisa
dibandingkan dengan akumulatif nilai kebaikan kita dari lahir hingga sekarang.
Maka sudah selayakmya kita bersyukur atas karunia ini dengan meningkatkan
kuantitas dan kualitas ibadah, baik secara vertikal maupun horizontal. Sholawat
serta salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga
dan para sahabatnya.
Berbicara tentang kehidupan mahasiswa di dalam kampus, saya teringat
perkataan Bung Karno dalam salah satu momentum kuliah umum yang
diberikannya,

“Universitas adalah tempat untuk memahirkan diri kita,


bukan saja di lapangan technical and managerial know how,
tetapi juga di lapangan mental, di lapangan cita-cita,
di lapangan ideologi, di lapangan pikiran.
Jangan sekali-kali universitas menjadi tempat perpecahan.”

Sang pahlawan proklamator ingin menyampaikan pesan bahwa


mahasiswa dan para akademisi kampus hendaknya tidak hanya menjadikan
perguruan tinggi sebagai tempat menuntut ilmu teknis, sesuai bidang keahlian
masing-masing. Namun, kampus harus menjadi tempat penggembelengan para
pemimpin masa depan bangsa ini. Kampus harus menjadi barak para
negarawan handal negeri ini. Kampus harus menjadi bumi para pahlawan
republik ini.
Oleh karena itu ideologi yang berwarna di dalam kampus seyogianya
tidak menimbulkan perpecahan dan lebih banyak berbicara tentang persamaan
daripada perbedaan. Perpecahan hanya akan menghabiskan energi dan
mempertegas eksklusifisme mahasiswa. Jika terlalu banyak terjadi konflik antar
mahasiswa di internal kampus, maka hanya ada sedikit energi, waktu dan
pikiran yang dicurahkan untuk Bangsa ini. Pada akhirnya mahasiswa akan
semakin jauh dari masyarakat.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya memiliki aura
perjuangan dan kepahlawanan, sesuai dengan nama dan kota kampus ini
berada. ITS diharapkan mampu mencetak para pahlawan negeri ini di dalam
semua sektor strategis kehidupan bangsa ini, sektor pemerintahan, ekonomi,
sosial, pendidikan, dan sebagainya. Aktivitas yang ada di dalam kampus ini,
harus memunculkan gagasan-gagasan besar yang bisa dipahami dan dirasakan
iii
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
manfaatnya oleh masyarakat secara nyata. Aktivitas mahasiswa di dalam
kampus ini juga harus menjadi pembelajaran untuk mencetak pemimpin masa
depan.
Musayawarah Besar (MUBES) menjadi salah satu aktivitas
pembelajaran berdemokrasi di miniatur “Negara” Keluarga Mahasiswa ITS.
Selain menjadi wadah bagi KM ITS untuk mencari format pemerintahan
mahasiswa yang dinamis dan sesuai dengan kondisi kekinian, Musyawarah
Besar ITS menjadi momentum persatuan Keluarga Mahasiswa ITS. Di
dalamnya terdiri atas beragam pikiran, namun berpikir untuk satu tujuan sama,
KM ITS dan kontribusinya terhadap Indonesia.
MUBES IV baru terlaksana setelah 10 (sepuluh) tahun MUBES III
menjadi acuan perjalanan aktivitas KM ITS. 10 Tahun adalah waktu yang
cukup lama bagi KM ITS untuk melakukan dinamisasi aktivitas
kemahasiswaan. Dalam rentang waktu itu, perubahan adalah sebuah
keniscayaan, sehingga poin demi poin ketidakrelevanan MUBES III mulai
terlihat. Wacana pelaksanaan MUBES IV pada dasarnya sudah digulirkan sejak
lama. Kajian-kajian dengan hasil perubahan beberapa poin senantiasa ada dari
generasi ke generasi. Sehingga MUBES IV adalah hasil bersama oleh seluruh
elemen KM ITS dari beberapa generasi.
Kami berharap MUBES IV ITS, yang berisi KDKM (Konstitusi Dasar
Keluarga Mahasiswa) dan HDPSDM (Haluan Dasar Pengembangan Sumber
Daya Mahasiswa), bisa dijalankan secara optimal. Kami mohon maaf jika ada
kekurangan di dalam proses dan hasil MUBES IV ini. Manakala ada hal-hal
yang disepakati perlu dilakukan perubahan, silahkan dikaji, dievaluasi, dan
dilaksanakan perubahan sesuai dengan mekanisme yang ada. Karena pada
hakekatnya, aturan yang mutlak hanya dari Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga momentum MUBES IV dan produk yang dihasilkan
didalamnya, bisa menjadikan KM ITS lebih bersatu, memberikan sumbangsih
besar untuk almamater, masyarakat dan Bangsa. Serta mampu mencetak
generasi pahlawan untuk masa depan Indonesia.
Hidup Mahasiswa!!!
Vivat!!!
Surabaya, Oktober 2011

Dalu Nuzlul Kirom


Presiden BEM ITS 2010/2011

iv
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
SEJARAH MUBES MAHASISWA ITS

Berikut paparan singkat mengenai sejarah Musyawarah Besar


Mahasiswa ITS.

1. MUBES I ITS
Melihat sekilas refleksi dari perjalanan Organisasi Kemahasiswaan di
ITS telah banyak mengalami berbagai perubahan sebagai bagian dari dinamika
kehidupan mahasiswa dari waktu kewaktu. Berawal dari bentuk organisasi
mahasiswa (ormawa) intra dan ekstra kampus saat itu, akhirnya memberikan
nuansa persaingan aktifitas kemahasiswaan baik di ekstra kampus maupun di
intra kampus dan antar keduanya.
Awalnya ormawa intra kampus, menggunakan format dan nama
Dewan Mahasiswa - sebagai student goverment - yang ada di kampus. Dengan
format seperti itu cukup beralasan bila dinamika di kampus dan ekstra kampus
berkembang sangat baik. Aktifitas yang tinggi ini salah satunya mengarah pada
wilayah politik yang selama itu dikenal “zero aktivity area” sebagai akibat
politik pembangunan (developmentalisme) yang dilakukan oleh rezim Orde
Baru.
Karena dianggap berpotensi membahayakan kekuasaan maka
pemerintah mulai mengatur urusan rumah tangga mahasiswa tersebut, yang
selama masa itu dikenal sangat mandiri dan independen. Kondisi ini membuat
pemerintah mengeluarkan SK no. 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kehidupan
Kampus (NKK). Tak lama kemudian diikuti dengan dikeluarkannya SK no.
037/U/1979 tentang Badan Koordinasi Kampus (BKK) yang pada dasarnya
mengintervensi kemandirian ormawa.
Keberadaan NKK/BKK akhirnya membuat kehidupan organisasi
mahasiswa menjadi mati suri dengan adanya format lembaga kemahasiswaan
yang tidak berdiri sendiri melainkan merupakan bagian dari institusi Perguruan
Tinggi (PT) sehingga harus patuh pada aturan PT tersebut, ormawa akhirnya
menjadi terkekang, terpasung dan tidak lagi mandiri.
Selang beberapa tahun kemudian kondisi ini dirasa tidak
menguntungkan terutama dalam hal kebutuhan aktifitas kemahasiswaan
sehingga muncul SK no. 0457/O/1990 yang mengatur tentang pembentukan
Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT).
Bagi mahasiswa ITS kenyataannya konsep Senat Mahasiswa yang
ditawarkan dalam SK 0457 dirasa tidak beda dengan SK sebelumnya yang
diyakini memasung hak–hak politik mahasiswa dalam melakukan peran fungsi
kontrol terhadap penguasa. Di tengah kebutuhan adanya sebuah wadah
bersama sebagai representasi mahasiswa ITS, pada saat itu yang ada hanya
forum komunikasi antar ormawa di tingkatan fakultas (Senat Mahasiswa
1
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Fakultas & BP SMF), HMJ, dan UK lain, artinya tidak ada garis koordinasi
yang jelas antara lembaga–lembaga tersebut. Polemik dan perdebatan
penolakan SK 0457 berhadapan dengan kebutuhan adanya sebuah ormawa
yang mampu menaungi seluruh aktifitas kemahasiswaan di ITS.
Berangkat dari keinginan untuk membentuk suatu wadah ormawa
yang mandiri, independen dan mampu menaungi seluruh aktivitas
kemahasiswaan di tingkat Insitut maka dibentuklah Senat Mahasiswa ITS
sebagai perwujudan konsep student government yang dicita–citakan. Dengan
terbentuknya ormawa di tingkatan institut ini diharapkan mahasiswa ITS
memiliki nilai integralistik ke-ITS-an yang lebih utuh, tidak lagi terkotakkan
oleh arogansi jurusan/fakultas yang seringkali salah arah.
Dengan diawali pembentukan PPSMITS (Panitia Pembentukan SM
ITS) lahirlah lembaga representasi SM ITS melalui deklarasi Manifestasi
Langkah dan Gerak (MALAGA) pada september 1993. Lembaga ini pada awal
periodenya mengalami kendala dalam berhubungan dengan ormawa lain ITS
semisal HMJ, SMF ataupun UK. Hal ini disebabkan belum adanya mekanisme
dan pola hubungan antar lembaga di ITS serta belum adanya kesepakatan
mengenai visi dan misi yang membawa arah dinamika kemahasiswaan di ITS.
Dengan pertimbangan inilah SM ITS memprakarsai diadakannya
Musyawarah Besar Mahasiswa ITS (MUBES ITS) pertama pada September
1994 di Batu sebagai titik awal peletakan pondasi ormawa yang kokoh bagi
MUBES selanjutnya. Tujuan diselenggarakannya MUBES pertama ini adalah
untuk membuat kesepakatan pola hubungan antar lembaga di ormawa ITS
berikut aturan main dan mekanismenya, serta merumuskan visi dan misi
organisasi kemahasiswaan ITS.

II. MUBES II ITS


Dalam perkembangan pelaksanaan MUBES I muncul masalah klasik
terkait lahan garap atau batasan wilayah kerja. Hal ini dikarenakan masih
adanya ekslusifisme lembaga dan pola hubungan antar lembaga di lapangan
belum tertata secara baik. Keadaan ini mengarahkan pemahaman bahwa
penerapan MUBES hanya menjadi kepentingan dan tanggung jawab SMITS
dan BP-SMITS pada saat itu. Catatan ini sangat berharga bagi MUBES II ITS
yang dilaksanakan pada 1998, saat kekuasaan orde baru tumbang oleh gerakan
reformasi yang dimotori oleh mahasiswa.
MUBES II ITS diharapkan memecahkan persoalan–persoalan yang
muncul pada saat penerapan MUBES I. Dengan segala dinamika yang
berkembang dalam forum MUBES ke-2 tersebut akhirnya visi dan misi
ormawa yang menjadi ruh bagi perjuangan ormawa ITS terdefinisi dengan jelas
dan gamblang pada bagian pembukaan MUBES. Idealita student government
tentang pemisahan eksekutif, dan legislatif terwujud dengan dibentuknya BEM
2
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
dan SMITS selaku lembaga di tingkatan institut. Partisipasi mahasiswa ITS
terakomodasi melalui pemilihan langsung presiden BEM ITS dan senator
SMITS. Penguatan ormawa di tingkat institut lebih terasa dengan pola
hubungan instruktif koordinatif dari BEM ITS ke HMJ khusus untuk
menangani agenda bersama agar sinergisitas ormawa lebih terbangun. Lembaga
Minat & Bakat menaungi keberadaan UK di ITS sebagai penjelmaan dari
forum komunikasi UK. Adapun struktur organisasi kemahasiswaan hasil
MUBES II dapat dilihat pada bagan di bawah.

III. MUBES III ITS


Organisasi Kemahasiswaan ITS telah meretas jalan cukup panjang
dengan dihadirkannya MUBES sebagai forum kekuasaan tertinggi sekaligus
produk hukum tertinggi dalam aktivitas kemahasiswaan di ITS. Berbagai
perubahan telah dilakukan sebagai upaya untuk merekontruksi ormawa
organisasi yang mandiri dan independen sesuai konsep student government
yang dicita-citakan.
Perkembangan iptek yang pesat diiringi pembentukan prodi/jurusan
baru memunculkan dinamika baru dengan bertambahnya jumlah HMJ. Masalah
klasik ormawa yang seringkali muncul adalah benturan soal kegiatan
penerimaan mahasiswa baru dengan pihak Rektorat melalui keluarnya SK
Rektor tentang pelarangan kegiatan pengkaderan. Hal ini tentu saja sangat
bertentangan dengan independensi dan kemandirian ormawa yang diatur dalam
MUBES.
Adapun dibalik beberapa perubahan pada MUBES II masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang patut diperhatikan sebagai evaluasi MUBES
sebagai produk hukum tertinggi, yaitu:
 Bingkai ormawa yang terlalu formalistik dengan fokus pengelolaan pada
lembaga membuat peran pemberdayaan kepada mahasiswa berkurang
sehingga sense of belonging mahasiswa terhadap ormawa juga semakin
surut.
 Bertumpuknya kewenangan SMITS sebagai lembaga normatif representatif
seringkali mengakibatkan kurang optimalnya peran sebagai legislatif ketika
SMITS harus menyelesaikan konflik-konflik yang berkaitan dengan norma-
norma hokum yang ada di ormawa ITS.
 Tidak adanya mekanisme yudikatif yang jelas (eksplisit) menjadikan
konflik yang ada semakin berlarut-larut sehingga kredibilitas ormawa
menurun di mata mahasiswa.
 Pemisahan LMB dan ormawa struktural (meminjam istilah MUBES II) dan
tidak adanya pola hubungan yang jelas antara keduanya membuat aktivitas
keduanya tidak cukup sinergis dan harmonis. Tidak adanya forum yang

3
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
mempertemukan keduanya membuat kedua ormawa ini seolah berjalan
sendiri-sendiri.
 Belum adanya rumusan tentang pola pengembangan sumber daya
mahasiswa sebagai pijakan hukum sekaligus arahan bagi pemberdayaan
mahasiswa membuat pengembangan SDM berjalan stagnan dan tak tentu
arah.

Fenomena lain menjelang MUBES III yang berkembang di dunia


kemahasiswaan antara lain:
 Semakin menurunnya aktivitas sosialisasi dan internalisasi nilai dan
semangat MUBES kepada mahasiswa menjadikan sense of belonging
mahasiswa terhadap ormawa juga semakin surut.
 Sama halnya dengan MUBES I sebelumnya, kurangnya pemahaman dan
komitmen dari para pelaku organisasi dalam menjalankan organisasinya
demi kepentingan bersama (secara holistik dan integral) sehingga
mengakibatkan keberadaan MUBES II ITS sebagai mekanisme dan aturan
lebih banyak ditinggalkan.
 Menurunnya kredibilitas ormawa akibat sedikitnya pimpinan lembaga yang
hadir pada forum Kongres ataupun forum Presidium. Padahal Kongres
adalah forum tertinggi di bawah MUBES sehingga mengakibatkan elitisme
antar elit selain gap wacana dan pemahaman.

Secara umum terjadi penurunan aktivitas dalam ormawa ITS


menjelang MUBES III ITS, banyak kegiatan kemahasiswaan dilakukan hanya
sebagai rutinitas ritual organisasi. Yang lebih ironis lagi adalah fenomena
banyaknya pengurus lembaga yang bukan saja tidak aktif tetapi juga bersikap
cuek dan apatis terhadap kondisi kemahasiswaan. Hal ini terjadi di hampir
semua lembaga di ITS mulai dari SMITS yang ditinggalkan para senatornya
juga BEM, LMB, UK, LMF dan HMJ.

IV. KONDISI MENJELANG MUBES IV


Sepuluh tahun sudah usia KDKM ITS yang dirumuskan forum
MUBES III guna menjadi sebuah dasar organisasi di KM ITS. Namun seiring
dengan perubahan keadaan sosial, kebutuhan dan tuntutan zaman, maka
dinamika kebutuhan organisasi juga semakin bertambah dan bisa berubah.
Inilah realita yang terjadi dalam tubuh KM ITS. Sepuluh tahun terakhir ini pula
banyak sekali permasalahan yang muncul antar lembaga di KM ITS. Namun
kondisinya, KDKM ITS produk MUBES III yang diharapkan dapat
memecahkan persoalan–persoalan yang muncul dalam dinamika organisasi
mahasiswa ITS saat ini sudah dianggap tidak relevan dengan kondisi saat ini.

4
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Catatan penting evaluasi KDKM ITS produk MUBES III adalah
sebagai berikut :
Pertama, realita HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) terbukti sudah
tidak relevan lagi dengan fungsinya sesuai pasal 10 MUBES III, yakni ranah
keprofesian. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penyelenggaraan kegiatan
minat bakat, baik di dalam maupun di luar jurusan, seperti lomba fotografi,
lomba musik, dan lain sebagainya. Padahal jelas bahwa ranah event minat bakat
dan keolahragaan adalah milik LMB beserta UKM yang ada, maka jelas-jelas
bahwa HMJ menyalahi aturan pada MUBES III. Karena hal ini terjadi pada
tidak sedikit HMJ di ITS, maka perlu dirumuskan lagi bagaimana peraturan
yang seharusnya berlaku di ITS nanti, namun tetap sesuai kebutuhan.
Kedua, ditemukan ketidakrelevanan dan ketidakkonsistenan hukum
terjadi pada LMF (Lembaga Mahasiswa Fakultas). LMF merupakan lembaga
bentukan dari HMJ melalui FHMJ (Forum Himpunan Mahasiswa Jurusan).
Walau secara struktural tidak ditunjukkan adanya garis hubungan dengan BEM
ITS, namun secara fungsional ditulis pada Mubes III Bagian Ketiga BAB V,
bahwa tugas dan wewenang LMF melakukan pemberdayaan di bidang
keprofesian dan menguatkan daya dukung terhadap BEM ITS. Hal ini jelas
terdapat ketidakkonsistenan hukum, maka perlu diadakan revisi pada MUBES
III tentang bab ini.
Ketiga, tentang legislatif yang ada di KM ITS. Legislatif mempunyai
peran yang cukup penting sebagai aspirator maupun kontroller terhadap
eksekutif. Akan tetapi realita yang ada adalah peran dari LM jurusan tidak ada,
kurang menjalankan fungsi yang semestinya, misal jaring aspirasi pada
mahasiswa jurusan, sehingga membuat keberadaannya tidak dapat dirasakan.
Terlebih ada pula beberapa himpunan yang tidak memiliki fungsi legislasi.
Lantas bagaimana seharusnya peran tersebut dapat di jalankan sebagaimana
mestinya dengan baik? Haruskah ada keberadaan di tiap tingkat jurusan?
Keempat, tentang unit kerohanian di ITS. Karena adanya kebutuhan
akan penanaman spiritualitas pada saat proses kaderisasi dalam menanamkan
iman dan taqwa kepada Tuhan YME, maka dibutuhkan suatu media yang
memfasilitasi kebutuhan tersebut. Unit Kegiatan Kerohanian lah yang dirasa
dapat dengan baik melakukannya. Akan tetapi pada kenyataannya UKK tidak
termasuk dalam KM ITS sehingga tidak dapat bergabung untuk membantu.
Karena secara umum definisi ormawa adalah organisasi yang dijalankan
mahasiswa untuk mengelola mahasiswa juga, maka UK Kerohanian juga
dianggap layak untuk bergabung dengan organisasi kemahasiswaan yang lain di
KM ITS.
Kelima, menilik pada kondisi kaderisasi di ITS yang masih tidak ada
standardisasi, maka muncul usulan tentang Hukum Kaderisasi perlu
distandarkan. Adanya hukum yang standar tentang kaderisasi, diharapkan
5
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
nantinya bisa menjadi pedoman dan batasan bagi semua jurusan di ITS dalam
menjalankan fungsi kaderisasi pada mahasiswanya. Adanya standarisasi,
diharapkan tidak lagi ada tindak kekerasan kultural, judge boikoter, dan
perdebatan konsep yang setiap tahun berbeda-beda.
Keresahan KM ITS diatas sudah berlangsung 10 tahun lamanya sejak
tahun 2001. Dirasa sangat perlu dilakukan perubahan dalam KM ITS terutama
pada acuan hukumnya yang dalam hal ini kita kenal KDKM ITS. Maka,
MUBES IV ini merupakan solusi menjawab kebutuhan dan menertibkan KM
ITS agar tercipta kestabilan di organisasi KM ITS.
Namun realitanya membangun kesadaran bersama akan pentingnya
gerakan perubahan bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Bermula
pada tahun 2004 pertama kali diwacanakan untuk mengamandemen KDKM
ITS, seakan hanya menjadi wacana dan tidak ada langkah strategis yang
dilakukan. Kondisi yang semakin berlarut-larut semakin menambah kejenuhan
dalam KM-ITS. Sehingga pada tahun 2008 kembali terjadi inisiasi untuk
mengkaji KDKM ITS. Kali ini inisiasi muncul dari MUSMA yang
merekomendasikan kepada BEM ITS 2008/2009 untuk membentuk Tim
Pengkaji MUBES III. Namun kenyataannya hasil dari tim pengkaji MUBES III
belum begitu optimal. Sehingga kondisi serupa berlanjut di tahun berikutnya.
Berbagai acara forum diskusi mengenai kondisi KM ITS sudah sering
dilakukan. Alhasil Pada tahun 2009, forum diskusi inisiasi BEM ITS: Ngorbits
(Ngobrol Bareng ITS) merekomendasikan kepada BEM ITS 2009/2010 untuk
membuat Kepres (Keputusan Presiden) tentang pembentuk FKHM3 (Forum
Kajian Hasil MUBES III ITS) yang bertugas mengkaji hasil MUBES III untuk
kemudian hasil kajiannya dibahas di MUSMA. Ini merupakan titik awal
gerakan strategis yang optimal untuk perubahan KM ITS. Seiring kemajuan
FKHM3 yang menemukan banyak ketidak relevanan MUBES III yang
dipaparkan di MUSMA pada 13 Februari 2010, seakan mengembalikan
optimisme KM ITS untuk segera melakukan perubahan. Maka pada momentum
itu disepakati MUSMA merekomendasikan ke Kongres (forum tertinggi
ormawa) untuk segera diadakan MUBES IV untuk menjawab keresahan selama
ini. Syarat terlaksananya MUBES IV adalah adanya kesepakatan yang
dihasilkan oleh forum tertinggi di ormawa dan non ormawa. Pada akhir tahun
2010 MUSTA (forum tertinggi non ormawa) juga menghasilkan kesepakatan
yang sama dengan ormawa untuk segera dilaksanakan MUBES IV. Dengan
berdasarkan Kongres dan MUSTA maka KM ITS sepakat untuk mengadakan
MUBES IV.
Titik terang harapan mulai terjawab. Gerakan menuju MUBES IV
semakin masif dilakukan. Langkah-langkah teknis dan strategis mulai
dipersiapkan. Baik dari panitia pengarah (Tim Ad Hoc MUBES IV), Tim
Pengawal, OC MUBES IV hingga arahan kewajiban masing-masing elemen
6
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KM ITS untuk MUBES IV sudah disiapkan. Sehingga tertanggal 27 Januari
2011 terbentuklah Tim Ad Hoc MUBES IV yang bertugas mengkaji dan
menyusun draft MUBES IV. Tertanggal 27 Januari 2011 pula seluruh elemen
KM ITS disibukkan dengan pengkajian MUBES III. Jaring aspirasi,
mendatangkan saksi sejarah hingga FORBES (Forum Bersama) marak di
dilakukan di KM ITS sebagai sarana penunjang penyusunan draft MUBES IV
oleh Tim Ad Hoc. Kurang lebih 5 bulan lamanya Tim Ad Hoc menyusun draft
MUBES IV untuk KM ITS. Penantian itu akhirnya sudah di depan mata.
Puncak harapan itu terlaksana. Di Villa Nusantara, Tretes tanggal 26-30 Juni
2011 MUBES IV terlaksana. Berdasarkan fungsi hasil yang optimal maka
disepakati MUBES IV dilanjutkan di Pusdiklat Hanudnas, Kenjeran pada 9–
11 September 2011 hingga selesai dan menghasilkan Ketetapan MUBES IV.

Referensi :
Agus M. Maksum – Ketua SMITS periode 1995/1996 dan pelaku MUBES I
ITS‟94 – “MUBES, Visi dan Fungsionalisasi Lembaga Kemahasiswaan di
ITS”, 1996
Kurnia K.P. Pratomo – Senator SMITS 1997/1998 dan pelaku MUBES II
ITS‟98 – “Menjelang MUBES III ITS : Satu Langkah ke Depan!!!!”, 2000
Purwito Priambodo – Ketua SMITS periode 1999/2000 dan pelaku MUBES III
ITS‟01 – “Telaah Kritis MUBES II ITS : Sebuah Upaya Penguatan Ormawa
ITS”, 2000
Danar Surya W. – Presiden BEM ITS 2001/2002 dan pelaku MUBES III
ITS‟01 – “MUBES ITS, Sebuah Upaya Pencarian Jati Diri Ormawa ITS”,
2001
Ketetapan MUBES II ITS No. 01/TAP/MUBES/VII/1998
Ketetapan MUBES II ITS No. 01/TAP/MUBES/VII/1998

7
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
PERKEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI DI KM ITS

Berikut paparan mengenai perkembangan struktur organisasi KM ITS.

I. MUBES I ITS
Berikut organigram KM ITS hasil dari MUBES I.

Gambar 1. Organigram KM ITS hasil MUBES I ITS

II. MUBES II ITS


Berikut organigram KM ITS hasil dari MUBES II.

8
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Gambar 2. Organigram KM ITS hasil MUBES II ITS

III. MUBES III


Berikut organigram KM ITS hasil dari MUBES III.

MUBES

MKM ITS
KONGRES

LSM LMB BEM LM ITS

FHMJ
DOP HMJ LMF

MAHASISWA ITS

Gambar 3. Organigram KM ITS hasil MUBES III ITS

Keterangan :
SMITS : Senat Mahasiswa ITS
BP SMITS : Badan Pelaksana SMITS
SMF : Senat Mahasiswa Fakultas
BP SMF : Badan Pelaksana SMF
HMJ : Himpunan Mahasiswa Jurusan
UKM : Unit Kegiatan Mahasiswa
RAPMIN : Rapat Pimpinan Mahasiswa Institut
RAPMATAS : Rapat Pimpinan Mahasiswa Fakultas

9
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
RUMJ : Rapat Umum Mahasiswa Jurusan
RUAUK : Rapat Umum Anggota UKM

10
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KEPUTUSAN DAN KETETAPAN MUBES IV ITS 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS


Nomor : 01/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Tata Tertib Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 27 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS


Nomor : 02/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Pimpinan Sidang Pleno Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 27 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS


Nomor : 03/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Agenda Acara Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 27 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS


Nomor : 04/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Pergantian Pimpinan Sidang Pleno Musyawah Besar IV Mahasiswa
ITS
Tanggal : 27 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS


Nomor : 05/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Pembentukan Komisi Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 27 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS


Nomor : 06/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Perubahan Tata Tertib Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 30 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS


Nomor : 07/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Perubahan Tata Tertib Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 9 September 2011

11
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Ketetapan MUBES IV MAHASISWA ITS
No. 01/TAP/MUBES/IX/2011
Tentang : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS
Tanggal : 11 September 2011

Ketetapan MUBES IV MAHASISWA ITS


No. 02/TAP/MUBES/IX/2011
Tentang : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ITS
Tanggal : 11 September 2011

Rekomendasi Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)


Tanggal : 11 September 2011

12
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011

TENTANG
TATA TERTIB MUBES IV ITS
(TATIB MUBES IV MAHASISWA ITS)

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV


Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS


harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu
diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
(MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
MUBES IV ITS maka dipandang perlu pembentukan
komisi dan penetapan anggota komisi

Mengingat : Ketetapan MUBES III ITS No.01/TAP/MUBES/IX/2001


tentang Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS.

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari


Minggu-Senin, tanggal 26-27 Juni 2011

Memutuskan :
Pertama : Tata Tertib Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES
IV ITS)
Kedua : Tata Tertib MUBES IV ITS ini berlaku sejak tanggal
diputuskan sampai berakhirnya MUBES IV ITS
Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam
keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes


hari : Senin
tanggal : 27 Juni 2011
pukul : 01.10 WIB

13
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

PIMPINAN SIDANG SEMENTARA MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang Sementara


Merangkap Anggota

Rizky Ade Setiawan R


NRP. 2508100036

Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III


Merangkap Anggota Merangkap Anggota

M. Solikhudin Zuhdi M. Rasyid Almalna


NRP. 2109 030 059 NRP. 2110 100 022

14
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Lampiran : Keputusan MUBES III ITS
Nomor : 01/KPTS/MUBES/IV/2011
Tanggal : 27 Juni 2011

TATA TERTIB
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 02/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
PIMPINAN SIDANG PLENO
MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV


Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS


harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu
diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
(MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
MUBES IV ITS maka dipandang perlu ditetapkan
pimpinan sidang pleno MUBES IV ITS

Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.


01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib MUBES
IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas MUBES IV ITS
b. Keputusan MUBES IV ITS No.
03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara
MUBES IV ITS

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari


Senin, tanggal 27 Agustus 2011

Memutuskan :
Pertama : Menunjuk Saudara
a. M. Yunan Fahmi (4307100017)
b. Dinand Hazbin J (4310100052)
c. M. Rasyid Almalna (2110100022)
15
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Sebagai pimpinan Sidang Pleno MUBES IV ITS
Kedua : Pimpinan MUBES IV ITS terpilih segera memimpin
sidang-sidang MUBES IV ITS berikutnya
Ketiga : Pimpinan Sidang sementara menyerahkan jalannya siding
kepada pimpinan siding terpilih
Keempat : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam
keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes


hari : Senin
tanggal : 27 Juni 2011
pukul : 19.50 WIB

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III


Merangkap Anggota Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid M. Rasyid Almalna


NRP. 4310 100 052 NRP. 2110 100 022

16
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 03/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
AGENDA ACARA MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV


Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS


harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu
diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
(MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
MUBES IV ITS maka dipandang perlu ditetapkan suatu
agenda acara

Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.


01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib MUBES
IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas MUBES IV ITS
b. Keputusan MUBES IV ITS No.
03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara
MUBES IV ITS

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari Senin,


tanggal 27 Agustus 2011

Memutuskan :
Pertama : Agenda acara MUBES IV ITS
Kedua : Agenda acara ini berlaku sejak ditetapkan sampai
berakhirnya MUBES IV ITS
Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam
keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes


hari : Senin
tanggal : 27 Juni 2011
pukul : 19.50 WIB

17
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II Pimpinan SidangIII


Merangkap Anggota Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid M. Rasyid Almalna


NRP. 4310 100 052 NRP. 2110 100 022

18
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS
Nomor : 03/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Agenda Acara MUBES IV ITS
Tanggal : 27 Juni 2011

AGENDA ACARA MUBES IV ITS

I. Sidang pleno I : Penjelasan panitia Ad Hoc tentang Draft Materi


MUBES IV ITS
II. Sidang pleno II : Penyamaan persepsi dan eksplorasi tentang materi
mubes IV ITS
III. Sidang Pleno III : Pembagian Komisi
IV. Sidang Komisi
V. Sidang Pleno IV : Pembahasan Hasil Sidang Komisi
VI. Sidang Pleno V : Penyampaian dan pembacaan hasil-hasil MUBES
IV ITS

19
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 04/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
PERGANTIAN PIMPINAN SIDANG PLENO
MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV


Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di


ITS harus mendapatkan penanganan, maka
dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah
Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
MUBES IV ITS maka dipandang perlu adanya
pergantian pimpinan siding pleno

Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.


01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib
MUBES IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas
MUBES IV ITS

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari


Senin, tanggal 27 Agustus 2011

Memutuskan :
Pertama : Menunjukn Saudara Dinand Hazbid Jadid
sebagai pimpinan sidang Pleno III MUBES IV ITS
Kedua : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan
dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan
seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes


hari : Senin
tanggal : 27 Juni 2011
pukul : 19.50 WIB

20
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III


Merangkap Anggota Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid M. Rasyid Almalna


NRP. 4310 100 052 NRP. 2110 100 022

21
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 05/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
PEMBENTUKAN KOMISI DAN ANGGOTA KOMISI
MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV


Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di


ITS harus mendapatkan penanganan, maka
dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah
Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban
pelaksanaan MUBES IV ITS maka dipandang
perlu pembentukan komisi dan penetapan anggota
komisi

Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.


01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib
MUBES IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas
MUBES IV ITS
b. Keputusan MUBES IV ITS No.
03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara
MUBES IV ITS

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari


Senin, tanggal 27 Agustus 2011

Memutuskan :
Pertama : Pembentukan Komisi dan Anggota Komisi MUBES
IV ITS
Kedua : Pembentukan Komisi dan Anggota Komisi MUBES
IV ITS berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai
berakhirnya MUBES IV ITS
Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan
dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan
seperlunya

22
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes


hari : Senin
tanggal : 27 Juni 2011
pukul : 19.50 WIB

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III


Merangkap Anggota Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid M. Rasyid Almalna


NRP. 4310 100 052 NRP. 2110 100 022

23
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS
Nomor : 05/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Pembentukan Komisi dan Pembagian Anggota Komisi
MUBES IV ITS
Tanggal : 27 Juni 2011

KOMISI DAN ANGGOTA KOMISI MUBES IV ITS

KOMISI A
Membahas Amandemen Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS
Anggota :

1 Juan Pandu G N R Ad Hoc 1107100045


2 M Abdurrochman Ad Hoc 2108100147
3 M Solikhudin Z Ad Hoc 2109030059
4 Fanny Ristantono Ad Hoc 2208100172
5 M Nurman Febrian Ad Hoc 2308030031
6 Moch. Novian D Ad Hoc 2708100080
7 Rahmi Agustina Ad Hoc 3308100070
8 Abdi Sukmono Ad Hoc 3508100040
9 Firstian Rubyarto Ad Hoc 4208100072
10 Aulia Nur V Ad Hoc 3308100047
11 M Syah Yuda BE-LM FTSP 3108100092
12 Prameswari R BE-LM FTSP 3309100095
13 Gigih Wahyu Akbar BEM FMIPA 1108100033
14 Hamidatul K. BEM FMIPA 1408100038
15 Aris Pradana BEM FTI 2208100108
16 Farii Fahmiudin F BEM FTI 2709100038
17 Rachmadian M P BEM FTIf 5208100104
18 Yuda Apri H BEM FTK 4108100002
19 Ardhan Cipta S BEM FTK 4308100084
20 Dalu Nuzul Kirom BEM ITS 2207100183
21 Satya Permana A BEM ITS 2207100072
22 Ricky Permana P BEM ITS 2407100005

24
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
23 Arif M Putro BEM ITS 4307100019
24 Median Yuli Hartanto BEM ITS 5107100161
25 Andik Eko BEM ITS 4107100097
26 Nanang K. BEM PENS 7109040044
27 Arista Rony R HIMA D3KKIM 2309030037
28 Bayu Wijaya HIMA D3TEKSI 3110030020
29 Imaduddin Maulidi HIMA D3TEKTRO 2209030057
30 Awan Hidayat HIMA ELKA PENS 7109030046
31 Hanif Azhar HIMA IDE 3408100139
32 Adam HIMABITS 1509100052
33 Fikri Bamahry HIMAGE-ITS 3509100056
34 Julian S. HIMASIKA 1108100018
35 M. Yusuf HIMASISKAL 4208100046
36 M. H. Rafsanjani HIMASTA 1308100004
37 Christian Dwi B HIMASTHAPATI 3208100011
38 Imron Gozali HIMATEKK 2308100139
39 Arif Setiyono HIMATEKLA 4309100050
40 Gunadhi HIMATEKPAL 4109100082
41 Anindito K HIMATEKTRO 2208100122
42 Paramita A HIMATIKA 1208100008
43 Berty S HIMKA 1408100065
44 Enggar Rofiq S HMM 2109100041
45 M. Atha Illah HMMT 2709100090
46 Muhlas Hanif W HMS 3108100125
47 Grandys Frieska P HMSI 5208100035
48 Dedy Nur Arifin HMTC 5109100034
49 Zaid Marhi N. HMTF 2409100074
50 Rizal Fahmi Yuwafiki HMTI 2509100065
51 Erri F HMTL 3309100012
52 Ria Akmalia Fitriani LM ITS 1408100079
53 Bey Hafid A. LM ITS 2108100052

25
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
54 Fathimah E. M LM ITS 2208030034
55 Galih Mohammad F LM ITS 3108100073
56 Febreyne Cita Dewi A. LM ITS 3208100032
57 Fenddy Irawan LM ITS 4308100056
58 Achmad Pramono LM ITS 5208100158
59 Rio Bayu A. LM ITS 5108100185
60 Fariz R. I LMB 3607100012
61 Ekky Riza UK PLH SIKLUS ITS 1408100061
62 Tri Sutrisno UKM Badminton 3108100007
63 Gary Driantoro UKM Billiard 2108100011
64 Achmad Rudiyanto UKM Cinematography 4307100109
(CLICK)
65 Ahmad Ibnu Arobi UKM Cinta Rebana 3309100704
66 Fiqhy Dian N UKM ITS Maritime 4109100043
Challenge
67 Meilinda R M UKM LPM 1.0 3308100095
68 Anno Dwi Pamungkas UKM MUSIK 2708100059
69 Iik H UKM Penalaran 3308100114
70 Arif M. UKM PSM 2309100111
71 Widy Putra UKM Sepak Bola ITS 3509100041
72 Ika Astutik UKM Teater Tiyang Alit 5110100147
73 Reza Pradikta UKM Tenis Lapangan 2209100060
74 Alfan Himawan UKM WE & T 4108100097

26
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KOMISI B
Membahas Amandemen Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan
KM ITS
Anggota :

1 Helmy Yunan I Ad Hoc 2407100044


2 Rionda Bramanta K Ad Hoc 2408100003
3 Rizki Ade S. R Ad Hoc 2508100036
4 Akhlis Fitanto H Ad Hoc 3108100130
5 Mirba H. D. S. Ad Hoc 4308100110
6 Ari Cipto N. Ad Hoc 4106100005
7 Hendrik Tekayadi BEM FTIf 5108100174
8 M Ali Akbar F BEM ITS 2507100080
9 Rintok Setyo W BEM ITS 2107100160
10 Alfian S Putra BEM ITS 2507100005
13 Angga Saptya P HIMA D3KKIM 2308030041
14 Ahmad Mukhlis HIMA D3TEKSI 3110030119
15 Septian Tri H HIMA D3TEKTRO 2209030014
11 Heru Purwanto HIMA ELIN PENS 7309040060
12 Roksun Nasikhin HIMABITS 1509100701
16 M. A. Rauf S. HIMAGE-ITS 3509100016
17 Ahmad Mustangin HIMASIKA 1109100706
18 Ramdhani Eka HIMASISKAL 4209100051
19 Mega Pradipta HIMASTA 1309100338
20 M. Hudan Lil HIMASTHAPATI 3209100074
21 Moch. Hasan HIMATEKK 2309100108
22 Nurman Firdaus HIMATEKLA 4309100014
23 Jalil Irfanartiko HIMATEKPAL 4108100105
24 Yoga Widya P HIMATEKTRO 2209100076
25 Dimas Ghara Wienaji HIMA TELKOM 7209040004
PENS
26 Yoga Arifianto HIMATIKA 1208100018
27 Rozy Muhammad HIMIT PENS 7409030003
27
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
28 Trisnasristia HIMKA 1409100073
29 Andi Kurniawan HMM 2108100068
30 Hiro Sujatmika HMMT 2706100029
31 Abdul Rozaq HMPL 3608100064
32 Muhammad Hadi Fadhillah HMS 3109100120
33 A. Taufiqul Hafizh HMSI 5208100026
34 Rahardian Dustrial HMTC 5108100032
Dewandono
35 Randika Gunawan HMTF 2409100070
36 M. Ulil Aidi HMTI 2508100125
37 Roberto Prans HMTL 3308100005
38 M. Mussodaq LM ITS 1108100068
39 Mochammad Azzam LM ITS 2208100179
40 Denny Dwi hardyanto LM ITS 4108100045
41 Muchlis LM ITS 2508100162
42 Syarifah Diana P LM ITS 1307100011
43 Dewi Ratna Ningrum LM ITS 3308100008
44 Rizki Aminulloh Santoso UK MENWA 4110100017
45 Fadila Rahmana UK TK 1208100044
46 Ubaidillah UKM Bola Voli 6807040011
47 Lingga Nur Syamsu UKM Fotografi 2709100007
48 Intan Dwi UKM Karate-do 3309100039
49 M Aqik Ardiansyah UKM Koperasi 1310030076
50 Saiful Anham UKM Merpati Putih 2409030045
51 M. Aldiansyah N. P UKM OR Air 2410030017
52 Jahidul Umam UKM Pramuka 1408100703

28
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 06/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
PERUBAHAN TATA TERTIB MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV


Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS


harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu
diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
(MUBES IV ITS)
b. Bahwa agenda yang belum terselesaikan harus
ditindaklanjuti dengan sebuah perubahan tata tertib.

Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.


01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib MUBES IV
ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas MUBES IV ITS
b. Keputusan MUBES IV ITS No.
03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara MUBES
IV ITS

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari


Kamis, tanggal 30 Juni 2011

Memutuskan :
Pertama : Perubahan tata tertib MUBES IV ITS, BAB 1 pasal 2
dan 3
Kedua : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan
dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan
seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes


hari : Kamis
tanggal : 30 Juni 2011
pukul : 12.00 WIB

29
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011
Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III


Merangkap Anggota Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid M. Rasyid Almalna


NRP. 4310 100 052 NRP. 2110 100 022

30
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS
Nomor : 06/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Perubahan pasal 2 dan 3 keputusan MUBES IV ITS
No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011
Tanggal : 30 Juni 2011

PERUBAHAN PASAL KEPUTUSAN MUBES IV ITS

No. Sebelum Sesudah


1. Pasal 2 dan 3 Keputusan MUBES IV
ITS
No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011 :
Pasal 2 : Pasal 2 :
MUBES IV ITS dilaksanakan pada MUBES IV ITS dilaksanakan
hari Minggu, Senin, Selasa, Rabu, pada tanggal 26 Juni 2011 s/d
dan Kamis tanggal 26 s/d 30 Juni waktu yang belum ditentukan.
2011.
Pasal 3 : Pasal 3 :
MUBES IV ITS bertempat di Villa MUBES IV ITS bertempat di
Nusantara, tretes, Pasuruan Villa Nusantara, Tretes,
Pasuruan kemudian dilanjutkan
di tempat yang belum
ditentukan.

31
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 07/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
PERUBAHAN TATA TERTIB MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV


Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di


ITS harus mendapatkan penanganan, maka
dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah
Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)
b. Bahwa agenda yang belum terselesaikan harus
ditindaklanjuti dengan sebuah perubahan tata
tertib.
Mengingat : a. Perubahan tata tertib MUBES IV ITS, Bab 1 pasal
2 dan 3

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari


Kamis, tanggal 30 Juni 2011
Memutuskan :
Pertama : Perubahan tata tertib MUBES IV ITS, BAB 1 pasal 2
dan 3
Kedua : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan
dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan
seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes


hari : Senin
tanggal : 9 September 2011
pukul : 20.10 WIB

32
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III


Merangkap Anggota Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid M. Rasyid Almalna


NRP. 4310 100 052 NRP. 2110 100 022

33
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS
Nomor : 07/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Perubahan pasal 2 dan 3 keputusan MUBES IV ITS
No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011
Tanggal : 09september 2011

PERUBAHAN PASAL KEPUTUSAN MUBES IV ITS

No. Sebelum Sesudah


1. Pasal 2 dan 3 Keputusan MUBES IV
ITS
No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011 :

Pasal 2 : Pasal 2 :
MUBES IV ITS dilaksanakan pada MUBES IV ITS dilaksanakan
tanggal 26 Juni 2011 s/d waktu yang pada hari Minggu, Senin,
belum ditentukan. Selasa, Rabu, dan Kamis
tanggal 26 s/d 30 Juni 2011 dan
Hari jum‟at, Sabtu, Minggu
Tanggal 09, 10, 11 september
2011

Pasal 3 : Pasal 3 :
MUBES IV ITS bertempat di Villa MUBES IV ITS bertempat di
Nusantara, Tretes, Pasuruan Villa Nusantara, Tretes,
kemudian dilanjutkan di tempat yang Pasuruan kemudian dilanjutkan
belum ditentukan. di PUSDIKLAT HANUDNAS
Subaya.

34
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

35
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KETETAPAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 01/TAP/MUBES/IX/2011
TENTANG
KONSTITUSI DASAR KELUARGA MAHASISWA ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV


Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS


harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu
diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
(MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan kesinambungan
organisasi kemahasiswaan di ITS maka dipandang perlu
adanya Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS

Mengingat : Keputusan MUBES IV ITS No.


07/KPTS/MUBES/IX/2011 tentang Perubahan Tata Tertib
MUBES IV ITS

Memperhatikan : a.Aspirasi mahasiswa ITS yang disalurkan melalui


organisasi kemahasiswaan di ITS sebelum dan selama
berlangsungnya MUBES IV ITS
b. Hasil permusyawaratan peserta MUBES IV ITS
pada tanggal 26–30 Juni dan 9-11 September 2011

Memutuskan :
Menetapkan :
Pertama : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS
Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dalam
pelaksanaannya dilakukan usaha-usaha penyesuaian
Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam
ketetapan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya

Ditetapkan di : Pusdiklat Hanudnas, Kenjeran, Surabaya


hari : Minggu
tanggal : 11 September 2011
pukul : 22.00 WIB
36
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III


Merangkap Anggota Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid M. Rasyid Almalna


NRP. 4310 100 052 NRP. 2110 100 022

37
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Lampiran : Ketetapan MUBES IV ITS
Nomor : 01/TAP/MUBES/IX/2011
Tentang : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa
Institut Teknologi 10 Nopember (ITS)
Tanggal : 11 September 2011

KONSTITUSI DASAR KELUARGA MAHASISWA


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)

BAGIAN PERTAMA
MUKADIMAH

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan


karunia dan bukanlah sebuah ruang hampa sehingga harus diisi dengan
pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia secara paripurna.
Mahasiswa ITS sebagai bagian integral dari mahasiswa Indonesia
selaku pemilik sah kedaulatan Republik Indonesia, berperan aktif dalam
menentukan perjalanan sejarah kehidupan dan masa depan bangsa dan
negara.
Sebagai generasi muda terdidik dan kader penerus bangsa, selalu
berusaha menempa diri dan mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat
memberikan dharma bakti terbaik pada masyarakat, bangsa dan negara sesuai
dengan Tri Darma perguruan Tinggi dan wawasan almamater.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan kesadaran
akan peran dan hakekat mahasiswa maka dibentuklah keluarga mahasiswa
sebagai sistem yang menaungi organisasi kemahasiswaan yang mandiri,
profesional, demokratis dan proaktif sebagai institusi unggulan yang dijiwai
nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai kejuangan Sepuluh Nopember serta
nilai kerakyatan untuk mewujudkan kesempurnaan pendidikan dalam rangka
membentuk pribadi mahasiswa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki integritas pribadi, moralitas, sikap kecendekiawanan, sikap
kemandirian, sikap kepemimpinan, sikap keteladanan, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, berdaya saing tinggi, serta rasa tanggungjawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.

38
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
BAGIAN KEDUA
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN
KELUARGA MAHASISWA (KM) ITS

BAB I Pasal 6
KETENTUAN UMUM Kedaulatan tertinggi KM ITS
berada di tangan mahasiswa ITS
Pasal 1 dan dilaksanakan menurut
Keluarga Mahasiswa ITS yang Konstitusi Dasar Keluarga
selanjutnya disebut KM ITS ialah Mahasiswa ITS.
sistem yang menaungi seluruh
aktifitas organisasi Pasal 7
kemahasiswaan dalam lingkup Visi KM ITS:
institusi pendidikan ITS. Mewujudkan Keluarga
Mahasiswa ITS yang
Pasal 2 mandiri, profesional,
KM ITS didirikan di Surabaya demokratis dan dinamis yang
pada tanggal 1 September 2001 dilandasi oleh nilai-nilai
hingga waktu yang tidak ketuhanan YME, nilai
ditentukan. kejuangan Sepuluh
Nopember serta nilai
Pasal 3 kerakyatan dalam rangka
KM ITS berkedudukan di mempelopori pengembangan
kampus Institut Teknologi Ilmu Pengetahuan, Seni, dan
Sepuluh Nopember Surabaya. Teknologi bagi kesejahteraan
masa depan almamater,
Pasal 4 masyarakat dan bangsa.
KM ITS diselenggarakan
berdasarkan prinsip dari, oleh, Misi KM ITS:
dan untuk mahasiswa ITS.
1. Meningkatkan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha
Pasal 5
Esa bagi segenap mahasiswa.
KM ITS terdiri dari Organisasi
2. Membina kebersamaan dan
Kemahasiswaan yang meliputi
kekeluargaan diantara
Eksekutif Mahasiswa, Legislatif
seluruh mahasiswa dengan
Mahasiswa, Yudikatif
dilandasi sikap keterbukaan
Mahasiswa, Lembaga Minat
dan kemitraan.
Bakat, Lembaga Swadaya
3. Membentuk mahasiswa yang
Mahasiswa, Daerah Otonomi
memiliki sikap
Politeknik.
kecendekiawanan dan

39
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

integritas pribadi yang Fakultas, Badan Eksekutif


dilandasi kebenaran dan Mahasiswa ITS, dan
keadilan. Eksekutif Daerah Otonomi
4. Membangun sikap Politeknik.
kepemimpinan, 2. Eksekutif Mahasiswa ITS
keorganisasian, dan wajib menjunjung tinggi
kemampuan manajerial bagi Konstitusi Dasar KM ITS
seluruh mahasiswa. dan Haluan Dasar
5. Melaksanakan kebebasan Pengembangan Sumber
dan mimbar akademik dalam Daya Mahasiswa ITS.
rangka penguasaan dan
pengembangan ilmu Pasal 9
pengetahuan dan teknologi Badan Eksekutif Mahasiswa
untuk mencapai tujuan ITS
pendidikan nasional. 1. Badan Eksekutif Mahasiswa
6. Menumbuhkembangkan rasa ITS yang selanjutnya disebut
peka dan peduli terhadap BEM ITS ialah lembaga
masalah-masalah sosial eksekutif tertinggi di KM
kemasyarakatan. ITS.
7. Meningkatkan potensi 2. BEM ITS terdiri dari
penalaran, minat, bakat dan presiden sebagai pimpinan
kegemaran mahasiswa. eksekutif dan perangkat
8. Mengembangkan potensi kelengkapan lain yang
kreatif, keilmuan, seni dan dianggap perlu.
budaya mahasiswa.
9. Mempelopori pengembangan Pasal 10
Ilmu Pengetahuan dan Tugas BEM ITS
Teknologi bagi kesejahteraan 1. Mengesahkan anggota
masa depan almamater, Mahkamah Mahasiswa ITS
masyarakat, dan bangsa. berdasarkan hasil penilaian
uji kelayakan oleh Dewan
BAB II Perwakilan Mahasiswa ITS.
EKSEKUTIF MAHASISWA 2. Mengkoordinasikan aktifitas
kemahasiswaan di lingkup
Pasal 8 KM ITS.
Eksekutif Mahasiswa 3. Melakukan koordinasi
1. Eksekutif Mahasiswa ITS dengan Lembaga Minat
terdiri atas Himpunan Bakat dalam hal
Mahasiswa Jurusan, Badan pengembangan sumber daya
Eksekutif Mahasiswa mahasiswa ITS dan
40
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

keselarasan pelaksanaan 2. Presiden BEM ITS


program kerja. bertanggung jawab kepada
Pasal 11 mahasiswa ITS melalui
Hak dan Wewenang BEM ITS Kongres ITS.
1. Menyampaikan keberatan 3. Jika Presiden BEM ITS
atas Rancangan Undang- tidak dapat melaksanakan
Undang yang disampaikan tugasnya maka Kongres
oleh Dewan Perwakilan Luar Biasa ITS menunjuk
Mahasiswa ITS. pejabat sementara sebagai
2. Mengesahkan Rancangan pelaksana sisa
Undang-Undang menjadi kepengurusan.
Undang-Undang.
3. Melakukan koordinasi dan Pasal 13
instruksi terhadap HMJ, Presidium BEM ITS
BEM Fakultas dan eksekutif 1. Presidium BEM ITS adalah
Daerah Otonomi Politeknik. forum koordinasi Presiden
4. Menjalankan aktifitas BEM ITS dengan pimpinan
kemahasiswaan dalam BEM Fakultas, HMJ dan
bidang sosial politik. Eksekutif DOP sesuai ranah
5. Mewakili KM ITS keluar dan kebutuhan.
atas persetujuan Dewan 2. Presidium BEM ITS dapat
Perwakilan Mahasiswa ITS mengadakan forum
dalam bidang sosial politik. presidium BEM ITS
6. Mengambil keputusan- sewaktu-waktu.
keputusan yang dianggap 3. Anggota Presidium BEM
perlu dalam menerjemahkan ITS terikat kepada
Garis Besar Haluan Kerja kesepakatan-kesepakatan
yang telah ditetapkan dalam yang dihasilkan.
Kongres ITS. 4. Forum Presidium BEM ITS
dapat melakukan proses
Pasal 12 pengambilan kebijakan yang
Presiden BEM ITS akan dijalankan oleh BEM
1. Presiden BEM ITS dipilih Fakultas, Eksekutif DOP dan
langsung oleh mahasiswa HMJ.
ITS dengan masa jabatan 5. Apabila dianggap perlu
selama satu periode Presidium BEM ITS bisa
kepengurusan dan setelah mengundang elemen terkait.
itu tidak dapat dipilih
kembali. Pasal 14

41
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Badan Eksekutif Mahasiswa fakultas dengan masa


Fakultas jabatan satu periode
1. Badan Eksekutif Mahasiswa kepengurusan dan tidak
Fakultas yang selanjutnya dapat dipilih kembali.
disebut BEM Fakultas, ialah 2. Jika Ketua BEM Fakultas
lembaga eksekutif tidak dapat melaksanakan
mahasiswa di tingkat tugasnya, maka diadakan
Fakultas. Kongres Fakultas Luar
2. BEM Fakultas terdiri atas Biasa untuk menunjuk
pimpinan BEM Fakultas dan pejabat sementara sebagai
perangkat kelengkapan lain pelaksana sisa
yang dianggap perlu. kepengurusan.

Pasal 15 Pasal 17
Tugas dan Wewenang BEM Himpunan Mahasiswa Jurusan
Fakultas 1. Himpunan Mahasiswa
1. Bertugas melaksanakan Jurusan yang selanjutnya
Garis Besar Haluan Kerja disebut HMJ ialah lembaga
yang ditetapkan di Kongres yang menaungi aktifitas
Fakultas. kemahasiswaan di tingkat
2. Berwenang melakukan jurusan di bidang
koordinasi dan instruksi keprofesian.
terhadap HMJ di tingkat 2. Pimpinan HMJ bertanggung
fakultas. jawab langsung kepada
3. Menjalankan aktifitas anggotanya melalui
kemahasiswaan dalam mekanisme internal masing-
bidang sosial masyarakat masing HMJ tersebut.
4. Wajib melaksanakan
instruksi dari BEM ITS. Pasal 18
5. Melakukan penguatan daya Tugas HMJ
dukung terhadap BEM ITS. 1. Wajib melaksanakan
6. Memberikan laporan instruksi dari BEM Fakultas
pertanggungjawaban kepada dan / atau BEM ITS.
mahasiswa fakultas melalui 2. Memberikan daya dukung
Kongres Fakultas. kepada BEM Fakultas dan
BEM ITS.
Pasal 16
Ketua BEM Fakultas Pasal 19
1. Ketua BEM Fakultas dipilih Hak dan wewenang HMJ
secara langsung di tingkat
42
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

1. Mempunyai kewenangan 1. Legislatif Mahasiswa terdiri


untuk mengatur rumah dari Dewan Perwakilan
tangga organisasinya sendiri Mahasiswa ITS dan Dewan
2. Berhak mengadakan Perwakilan Mahasiswa
aktifitas di luar keprofesian Fakultas.
dalam lingkup jurusan. 2. Legislatif Mahasiswa wajib
3. Berhak mengadakan menjunjung tinggi
aktifitas di luar keprofesian Konstitusi Dasar KM ITS
dan bergerak di luar lingkup dan Haluan Dasar
jurusan dengan terlebih Pengembangan Sumber
dahulu dikoordinasikan Daya Mahasiswa ITS.
dengan elemen-elemen KM
ITS yang terkait. Pasal 22
Dewan Perwakilan Mahasiswa
BAB III ITS
DAERAH OTONOMI 1. Dewan Perwakilan
Mahasiswa ITS yang
POLITEKNIK
selanjutnya disebut DPM
ITS merupakan lembaga
Pasal 20 legislatif di tingkat Institut
Daerah Otonomi Politeknik yang bersifat representatif
1. Daerah Otonomi Politeknik terhadap mahasiswa ITS.
yang selanjutnya disebut 2. DPM ITS bertanggung
DOP merupakan bagian yang jawab kepada massa
tidak terpisahkan dari KM pemilihnya.
ITS dan mempunyai
kewenangan penuh untuk Pasal 23
mengatur rumah tangganya Struktur DPM ITS
sendiri. DPM ITS terdiri dari ketua yang
2. Eksekutif DOP wajib berfungsi sebagai koordinator dan
melaksanakan instruksi dari
anggota-anggota.
BEM ITS.

BAB IV Pasal 24
Tugas DPM ITS
LEGISLATIF MAHASISWA
1. Melakukan kontrol tehadap
kinerja BEM ITS.
Pasal 21 2. Melakukan penjaringan
aspirasi.
Legislatif Mahasiswa

43
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

3. Mengesahkan draft RUU Pasal 26


menjadi RUU. Keanggotaan dan Masa Jabatan
4. Mengajukan RUU kepada DPM ITS
BEM ITS untuk disahkan
1. Anggota DPM ITS dipilih
menjadi Undang-Undang.
secara langsung melalui
5. Melakukan penjaringan, dan
Pemilu dengan sistem distrik
uji kelayakan kandidat
kuota.
anggota Mahkamah
2. Anggota DPM ITS tidak
Mahasiswa ITS.
diperkenankan merangkap
6. Melakukan penjaringan dan
jabatan sebagai pengurus
uji kelayakan kandidat
ormawa yang lain.
anggota Komisi Pemilihan
3. DPM ITS memegang
Umum.
jabatannya dalam satu
7. Wajib memberikan laporan
periode yang berlangsung
keaktifan dan hasil kinerja
selama satu periode
masing-masing kepada
kepengurusan.
massa pemilihnya melalui
4. Keanggotaan DPM ITS
forum di distrik asal.
berakhir apabila:
8. Menyelenggarakan Kongres
a) Mengundurkan diri.
ITS, Musyawarah
b) Periode jabatannya
Mahasiswa ITS, dan
berakhir.
Musyawarah Tingkat Tinggi
c) Berhalangan tetap.
ITS.
d) Mengalami mekanisme
pergantian anggota.
Pasal 25
Hak dan Wewenang DPM ITS Pasal 27
1. Meminta penjelasan kepada Musyawarah Mahasiswa ITS
presiden BEM ITS atas 1. Musyawarah Mahasiswa ITS
kebijakan-kebijakan yang yang selanjutnya disebut
diambil oleh BEM ITS. MUSMA ITS
2. Menjatuhkan memorandum diselenggarakan oleh DPM
kepada Presiden BEM ITS. ITS sekurang-kurangnya satu
3. Memberikan usulan-usulan kali dalam satu tahun.
kepada BEM ITS dengan 2. MUSMA ITS dihadiri oleh
memperhatikan aspirasi anggota KM ITS.
mahasiswa ITS. 3. MUSMA ITS berfungsi
4. Menyelenggarakan Kongres sebagai wadah penjaringan
Luar Biasa. dan komunikasi aspirasi bagi
semua potensi KM ITS untuk
44
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

menjadi pertimbangan dalam Pasal 30


pengambilan kebijakan Tugas DPM Fakultas
dalam lingkup KM ITS. 1. Melakukan kontrol tehadap
4. MUSMA ITS berhak kinerja BEM Fakultas.
memberikan rekomendasi 2. Menjaring aspirasi
terhadap pihak-pihak terkait. mahasiswa fakultas.
3. Menyelenggarakan kongres
Pasal 28 Fakultas.
Dewan Perwakilan Mahasiswa 4. Memberikan laporan
Fakultas keaktifan dan hasil kinerja
1. Dewan Perwakilan masing-masing anggotanya
Mahasiswa Fakultas yang secara periodik kepada HMJ
selanjutnya disebut DPM sebagai wujud
Fakultas merupakan lembaga pertanggungjawaban kepada
legislatif di tingkat fakultas mahasiswa ITS.
yang bersifat representatif 5. Membentuk kelengkapan
terhadap mahasiswa jurusan pemilihan umum fakultas.
di fakultas yang
bersangkutan. Pasal 31
2. DPM Fakultas merupakan Hak dan wewenang DPM
perwakilan mahasiswa yang Fakultas
didelegasikan oleh 1. Memberikan usulan-usulan
Himpunan Mahasiswa kepada BEM Fakultas
Jurusan dan dikoordinasikan dengan memperhatikan
sebelumnya dengan aspirasi mahasiswa fakultas
mahasiswa jurusan terkait. untuk memperlancar
3. DPM Fakultas bertanggung pelaksanaan GBHK bagi
jawab kepada mahasiswa BEM Fakultas.
jurusan melalui forum yang 2. Meminta penjelasan kepada
difasilitasi oleh HMJ yang Ketua BEM Fakultasatas
bersangkutan. kebijakan-kebijakan yang
diambil oleh BEM Fakultas.
Pasal 29 3. Menyelenggarakan
Struktur DPM Fakultas KONGRES Fakultas Luar
DPM Fakultas terdiri dari ketua Biasa.
yang berfungsi sebagai
Pasal 32
koordinator dan anggota-anggota. Keanggotaan dan Masa Jabatan
DPM Fakultas

45
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

1. Anggota DPM Fakultas tidak 3. Mengukuhkan Ketua BEM


diperkenankan merangkap Fakultas.
jabatan sebagai pengurus 4. Kongres Fakultas berfungsi
sebagai forum
lembaga yang lain di KM
pertanggungjawaban BEM
ITS. Fakultas.
2. DPM Fakultas memegang 5. Menetapkan aturan tentang
jabatannya dalam satu periode pemilihan Ketua BEM
kepengurusan. Fakultas.
3. Anggota DPM Fakultas 6. Menetapkan kebijakan-
mengalami gugur status kebijakan yang dianggap
perlu di tingkat fakultas.
keanggotaannya apabila:
a) Mengundurkan diri.
Pasal 35
b) Periode jabatannya
berakhir. Kepesertaan Kongres Fakultas
c) Berhalangan tetap. 1. Peserta Kongres Fakultas
d) Mengalami pergantian terdiri dari peserta penuh,
anggota atas rekomendasi peserta peninjau, dan peserta
HMJ undangan.
2. Peserta penuh terdiri dari
Pasal 33 seluruh anggota DPM
Kongres Fakultas Fakultas dan pimpinan HMJ.
Kongres Fakultas 3. Peserta peninjau dan
undangan ditetapkan oleh
diselenggarakan oleh DPM
DPM Fakultas dengan
Fakultas sekurang-kurangnya memperhatikan kondisi
satu kali dalam satu periode masing-masing fakultas.
kepengurusan.
Pasal 36
Pasal 34 Kongres Fakultas Luar Biasa
Tugas dan Wewenang Kongres 1. Kongres Fakultas Luar
Fakultas Biasa yang selanjutnya
1. Memutuskan Tata Tertib disebut KFLB dapat
Kongres Fakultas. diselenggarakan apabila
2. Menetapkan Garis-garis Ketua BEM Fakultas tidak
Besar Haluan Kerja yang mampu melaksanakan
selanjutnya disebut GBHK tugasnya.
bagi BEM Fakultas. 2. KFLB diselenggarakan oleh
DPM Fakultas.
46
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

3. Syarat-syarat pelaksanaan 2. Jumlah maksimal anggota


KFLB ditentukan dalam MM ITS ialah 11 orang.
aturan selanjutnya oleh 3. MM ITS terdiri atas ketua
DPM Fakultas yang dan perangkat kelengkapan
ditetapkan dalam Kongres lain yang dianggap perlu.
Fakultas.
Pasal 40
BAB V Masa Jabatan MM ITS
YUDIKATIF MAHASISWA
Anggota MM ITS memegang
Pasal 37 jabatannya dalam satu periode
Yudikatif Mahasiswa ITS kepengurusan.
1. Yudikatif Mahasiswa ITS
yang kemudian dinamakan Pasal 41
Mahkamah Mahasiswa ITS Tugas MM ITS
dan selanjutnya disebut MM 1. Melakukan interpretasi
ITS menjalankan fungsi terhadap perundang-
yudikatif mahasiswa ITS undangan KM ITS
yang bersifat normatif dan berdasarkan data dan
memegang kekuasaan informasi yang diperlukan
kehakiman. jika terjadi konflik
2. MM ITS wajib menjunjung pemahaman antar lembaga.
tinggi Konstitusi Dasar KM 2. Melakukan hak uji materi
ITS dan Haluan Dasar terhadap undang-undang,
Pengembangan Sumber Daya hasil pemilu dan aturan-
Mahasiswa ITS. aturan yang dianggap
bertentangan dengan KDKM
Pasal 38 ITS.
Struktur MM ITS 3. Mengadili baik kepada
MM ITS terdiri dari ketua dan personal ataupun lembaga
anggota-anggota. terhadap penyimpangan
perundang-undangan KM
ITS.
Pasal 39
4. Melakukan perumusan
Keanggotaan MM ITS hukum positif ditetapkan
1. Kriteria anggota MM ITS untuk menjaga dan
diatur dalam undang- menegakkan norma maupun
undang. etika yang ada dalam KM
ITS.

47
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

5. Memberikan konsekuensi Daya Mahasiswa dalam


bagi pelanggar berdasar setiap aktivitasnya.
hukum positif. 4. LMB mempunyai
6. Menyampaikan laporan kewenangan penuh dalam
kronologis dan hasil putusan mengatur rumah tangga
persidangan kepada organisasinya sendiri.
mahasiswa ITS dalam rangka
mewujudkan mekanisme Pasal 43
peradilan yang adil dan Tugas LMB ITS
transparan. 1. Ketua LMB
7. Memberikan fatwa atas bertanggungjawab kepada
laporan KPU ITS. presidium UKM melalui
8. Mengesahkan LSM sesuai mekanisme internal LMB.
dengan undang-undang yang 2. LMB dan BEM ITS saling
berlaku. berkoordinasi dalam hal
Pengembangan Sumber
BAB VI Daya Mahasiswa dan
LEMBAGA MINAT DAN keselarasan program kerja
BAKAT yang akan dilaksanakan.

Pasal 42 BAB VII


Lembaga Minat dan Bakat ITS LEMBAGA SWADAYA
1. Lembaga Minat dan Bakat MAHASISWA
yang selanjutnya disebut
sebagai LMB ialah lembaga Pasal 44
mahasiswa yang Lembaga Swadaya Mahasiswa
mengkoordinasikan Unit ITS
Kegiatan Mahasiswa yang 1. Lembaga Swadaya
selanjutnya disebut UKM Mahasiswa yang selanjutnya
dalam bidang penalaran, disebut LSM ialah komunitas
minat, bakat, dan kegemaran mahasiswa yang tumbuh dan
di ITS. berkembang di ITS.
2. LMB dipimpin oleh seorang 2. LSM wajib menjunjung
ketua yang dipilih melalui tinggi Konstitusi Dasar KM
mekanisme internal LMB. ITS dan Haluan Dasar
3. LMB wajib menjunjung Pengembangan Sumber Daya
tinggi Konstitusi Dasar KM Mahasiswa dalam setiap
ITS dan Haluan Dasar aktivitasnya.
Pengembangan Sumber

48
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

3. LSM mempunyai Tugas dan Wewenang Kongres


kewenangan untuk mengatur ITS
rumah tangganya sendiri. 1. Memutuskan Tata Tertib
4. Pendirian LSM dilakukan Kongres ITS.
atas inisiatif internal 2. Melakukan penilaian kinerja
komunitas mahasiswa ITS Presiden BEM ITS.
5. LSM tidak boleh 3. Menetapkan Garis-garis
mengeluarkan pernyataan Besar Haluan Kerja yang
sikap politik keluar dalam selanjutnya disebut GBHK
bentuk apapun. bagi BEM ITS.
6. Syarat-syarat tentang 4. Mengukuhkan Presiden BEM
pendirian dan keberadaan ITS dan DPM ITS untuk
LSM diatur dalam Undang- kepengurusan selanjutnya.
undang dan keberadaannya 5. Menetapkan syarat dan
disahkan oleh MM ITS. kriteria calon anggota DPM
7. LSM berhak menggunakan ITS dan calon Presiden BEM
fasilitas dalam lingkup ITS.
kewenangan ormawa dalam 6. Menetapkan hal-hal lain yang
aktifitas kerjanya dengan dianggap perlu.
koordinasi dan persetujuan
pihak terkait.
Pasal 47
Kepesertaan Kongres ITS
BAB VIII
KONGRES ITS 1. Peserta Kongres ITS terdiri
dari peserta penuh, peserta
peninjau dan peserta
Pasal 45 undangan
Kongres ITS 2. Peserta penuh memiliki hak
Kongres ITS merupakan forum suara dan hak bicara terdiri
musyawarah wakil-wakil dari seluruh anggota DPM
mahasiswa yang duduk dalam ITS
3. Peserta peninjau memiliki hak
DPM ITS, perwakilan BEM ITS,
bicara terdiri dari satu orang
perwakilan setiap BEM Fakultas, perwakilan setiap BEM
perwakilan setiap HMJ, dan Fakultas, satu orang
setiap eksekutif DOP. perwakilan setiap HMJ, dan
satu orang perwakilan setiap
Pasal 46 eksekutif DOP.

49
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

4. Peserta undangan memiliki LMB, dan perwakilan


hak bicara setelah setiap UKM.
mendapatkan izin dari forum 2. MTT ITS dilaksanakan oleh
DPM ITS.
Pasal 48 3. MTT ITS diselenggarakan
Kongres Luar Biasa Mahasiswa sekurang-kurangnya sekali
ITS dalam setahun.
1. Kongres Luar Biasa
mahasiswa ITS yang Pasal 50
selanjutnya disebut KLB ITS Tugas dan Wewenang MTT ITS
dapat diselenggarakan 1. Memutuskan Tata Tertib
apabila presiden BEM ITS MTT ITS.
tidak mampu melaksanakan 2. Melakukan pengkajian
tugasnya. terkait pelaksanaan
2. KLB ITS diselenggarakan Konstitusi Dasar KM ITS
oleh DPM ITS. dan/atau Haluan Dasar
3. Syarat-syarat pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya
KLB ITS ditetapkan dalam Mahasiswa ITS.
aturan selanjutnya. 3. Merumuskan dan
mengevaluasi rencana
BAB IX strategis KM ITS dalam
MUSYAWARAH TINGKAT jangka satu tahun.
TINGGI ITS 4. Berhak mengusulkan untuk
diselenggarakannya MUBES
Pasal 49 ITS.
Musyawarah Tingkat Tinggi ITS 5. Menetapkan hal-hal lain
1. Musyawarah Tingkat Tinggi yang dianggap perlu.
ITS yang selanjutnya
disebut MTT ITS Pasal 51
merupakan forum Kepesertaan MTT ITS
musyawarah wakil-wakil 1. Peserta MTT ITS terdiri dari
mahasiswa yang duduk peserta penuh, peserta
dalam DPM ITS, peninjau dan peserta
perwakilan BEM ITS, undangan.
perwakilan setiap BEM 2. Peserta penuh mempunyai
Fakultas, perwakilan setiap hak bicara dan hak suara
HMJ, perwakilan setiap terdiri dari Presiden BEM
eksekutif DOP, perwakilan ITS, Seluruh anggota DPM
ITS, satu orang perwakilan
50
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

LMB ITS, satu orang 3. Tim Penyusun materi


perwakilan eksekutif DOP, MUBES ITS dibentuk oleh
dan satu orang perwakilan DPM ITS.
setiap BEM Fakultas. 4. Penetapan Tim Penyusun
3. Peserta peninjau mempunyai materi dilakukan dalam MTT
hak bicara terdiri dari satu ITS.
orang perwakilan setiap
HMJ, satu orang perwakilan Pasal 54
MM ITS, dan satu orang Tugas dan Wewenang MUBES
perwakilan setiap UKM.
ITS
4. Peserta undangan memiliki
hak bicara setelah 1. Memutuskan tata tertib
mendapatkan izin dari MUBES ITS.
forum. 2. Menetapkan perubahan
Konstitusi Dasar KM ITS
dan / atau Haluan Dasar
BAB X Pengembangan Sumber Daya
MUSYAWARAH BESAR
Mahasiswaan KM ITS.
MAHASISWA ITS 3. Menetapkan pembubaran
KM ITS.
Pasal 52
4. Menetapkan hal-hal yang
Musyawarah Besar Mahasiswa
dianggap perlu.
ITS
Musyawarah Besar Mahasiswa
ITS yang selanjutnya disebut Pasal 55
MUBES ITS merupakan forum Kepesertaan MUBES ITS
musyawarah tertinggi wakil- 1. Peserta MUBES ITS ialah
wakil lembaga dalam lingkup wakil-wakil mahasiswa
KM ITS. dalam lingkup KM ITS.
2. Peserta MUBES ITS terdiri
Pasal 53 dari peserta penuh, peserta
Mekanisme Penyelenggaraan peninjau, dan peserta
MUBES ITS undangan
1. MUBES ITS 3. Peserta penuh mempunyai
diselenggarakan oleh BEM hak bicara dan hak suara
ITS. terdiri dari anggota-anggota
2. Pelaksanaan MUBES ITS DPM ITS, presiden BEM
diselenggarakan berdasarkan ITS, satu orang perwakilan
rujukan dari MTT ITS. setiap BEM Fakultas, satu
orang perwakilan setiap

51
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

HMJ, lima orang perwakilan bertentangan dengan tata urutan


LMB, dan satu orang perundang-undangan.
perwakilan setiap Eksekutif
DOP. BAB XII
4. Peserta peninjau mempunyai
hak bicara terdiri dari kepala- KEANGGOTAAN
kepala departemen BEM
ITS, DPM Fakultas, satu Pasal 58
orang perwakilan setiap Anggota
HMJ, satu orang perwakilan Anggota KM ITS ialah
setiap HMJ dalam DOP, dua mahasiswa ITS.
orang perwakilan setiap
BEM Fakultas, satu orang Pasal 59
perwakilan MM ITS, dan Hak dan Kewajiban Anggota
panitia penyusun materi. 1. Anggota KM ITS berhak
5. Peserta undangan berserikat, berkumpul dan
mempunyai hak bicara menyampaikan pendapat
setelah mendapat izin dari baik secara lisan dan tulisan
forum. yang diatur dalam
perundang-undangan.
BAB XI 2. Anggota KM ITS berhak
TATA URUTAN melakukan pengawasan
PERUNDANG-UNDANGAN terhadap pelaksanaan
Konstitusi Dasar KM ITS
Pasal 56 dan Haluan Dasar
Tata urutan perundang- Pengembangan Sumber Daya
undangan yang berlaku di Mahasiswa ITS, serta
KM ITS ialah : peraturan pelaksana di
bawahnya.
1.Ketetapan MUBES ITS. 3. Anggota KM ITS berhak dan
2.Ketetapan MTT ITS. wajib memahami,
3.Ketetapan Kongres ITS. menghayati, serta
4.Undang-Undang. melaksanakan segala sesuatu
5.Keputusan Presiden BEM yang telah ditetapkan sebagai
ITS. perundang-undangan KM
Pasal 57 ITS.
Peraturan lain di KM ITS tetap 4. Anggota KM ITS wajib
berlaku selama tidak menjaga nama baik KM ITS.

52
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Pasal 60 Pengembangan Sumber Daya


Hilangnya Status Keanggotaan Mahasiswa ITS.
Anggota KM ITS gugur status
keanggotaannya apabila yang Pasal 64
bersangkutan kehilangan status Pembubaran KM ITS
kemahasiswaannya. 1. Hal pembubaran KM ITS
ditetapkan melalui MUBES
BAB XIII ITS setelah didahului
PERBENDAHARAAN referendum yang
diselenggarakan oleh DPM
Pasal 61 ITS.
Keuangan 2. Pengusulan referendum
1. Keuangan KM ITS dapat ditetapkan dalam MTT ITS.
diperoleh dari usaha-usaha 3. Hasil referendum untuk
yang dianggap sah, halal, pembubaran KM ITS dapat
dan tidak mengganggu dianggap sah apabila
independensi. sekurang-kurangnya 2/3 dari
2. Pengelolaan Keungan KM jumlah mahasiswa ITS
ITS berdasarkan prinsip menggunakan hak pilihnya
transparansi dan dan 2/3 dari jumlah tersebut
akuntabilitas. menyatakan setuju.

BAB XIV Pasal 65


LAMBANG DAN ATRIBUT Pembentukan Organisasi
Mahasiswa di KM ITS
Pasal 62
Hal Lambang dan atribut akan Pembentukan organisasi
diatur dalam undang-undang. mahasiswa di KM ITS diatur
dalam Undang-Undang.
BAB XV
ATURAN TAMBAHAN Pasal 66
Perubahan Konstutusi Dasar KM
Pasal 63 ITS dan Haluan Dasar
Pengembangan Sumber Daya Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa Mahasiswa ITS
Nilai-nilai pengembangan sumber Perubahan terhadap
daya mahasiswa ITS berpedoman Konstitusi Dasar KM ITS
pada ketetapan Haluan Dasar dan Haluan Dasar
Pengembangan Sumber Daya
53
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Mahasiswa ITS dilakukan berkegiatan dalam lingkup


pada MUBES ITS. institusi ITS.

BAB XVI
Pasal 67
ATURAN PERALIHAN
Aturan Eksternal
1. Aturan eksternal mengatur
Pasal 68
hubungan elemen KM ITS
Seluruh Organisasi
dengan elemen lain dalam
Kemahasiswaan dan peraturan-
lingkup institusi ITS.
peraturan yang ada masih berlaku
2. Setiap elemen KM ITS
hingga diadakan sistem dan
melakukan koordinasi
peraturan yang baru menurut
dengan elemen lain di luar
hasil MUBES IV ITS.
KM ITS dalam lingkup
institusi ITS dalam rangka
Pasal 69
menjaga nama baik ITS.
Dalam waktu maksimal satu
3. Pembahasan terkait aturan
tahun sesudah MUBES IV ITS
eksternal diatur dalam MTT
berakhir, ORMAWA periode
ITS.
2011/2012 mengatur dan
4. Segala bentuk organisasi
menyelenggarakan segala hal
ekstra kampus dan / atau
yang ditetapkan dalam MUBES
partai politik dilarang
IV ITS.

54
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

BAGIAN KETIGA
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN ORMAWA DI ITS

BAB I 8. Rasional, artinya


PEMILIHAN UMUM memberikan pendidikan
politik untuk menciptakan
rasionalitas pemilihnya.
Pasal 1
Asas
Pasal 2
Prinsip dasar yang harus
Sifat
diterapkan dan dipegang teguh
1. Pemilihan anggota DPM ITS
dalam pelakaksanaan pemilihan dan Presiden BEM ITS
umum ialah : bersifat serentak di lingkup
1. Langsung, artinya setiap ITS.
pemilih yang memenuhi 2. Pemilihan dan pembentukan
kriteria menggunakan badan kelengkapan di luar
haknya secara langsung tidak ayat 1 diserahkan pada
diwakilkan. lembaga yang bersangkutan.
2. Umum, artinya proses
pemilihan dapat diikuti Pasal 3
secara umum oleh Hak Memilih
mahasiswa ITS.
1. Anggota KM ITS yang sudah
3. Bebas, artinya pemilih bebas
memenuhi kriteria memiliki
menentukan pilihan sesuai
hak untuk memilih dalam
haknya tanpa mendapat
proses Pemilihan Umum.
tekanan.
2. Pemilih dapat menggunakan
4. Rahasia, artinya dalam
haknya dalam proses
menggunakan haknya setiap
Pemilihan Umum terhadap
pemilih dijamin
calon anggota DPM ITS dan
kerahasiaannya.
calon Presiden BEM ITS jika
5. Jujur, artinya dilakukan
telah memenuhi kriteria.
sesuai dengan kebenaran dan
3. Kriteria pemilih diatur dalam
hati nurani.
undang-undang.
6. Adil, artinya berpihak pada
kebenaran dan aturan yang
berlaku. Pasal 4
7. Transparan, artinya proses Hak Dipilih
dan hasilnya dapat diketahui 1. Anggota KM ITS yang
oleh semua pihak. memenuhi kriteria, memiliki
55
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

hak untuk dipilih menjadi 3. KPU bertugas menetapkan


calon anggota DPM ITS dan hasil akhir proses Pemilu.
calon Presiden BEM ITS. 4. Anggota KPU ialah
2. Syarat dan kriteria calon mahasiswa ITS berjumlah
anggota DPM ITS dan calon maksimal 11 orang.
Presiden BEM ITS diatur 5. Proses pemilihan anggota
dalam ketetapan Kongres KPU melalui mekanisme uji
ITS. kelayakan oleh DPM ITS
dan disahkan oleh Presiden
Pasal 5 BEM ITS.
Pelaksanaan Pemilihan Umum 6. KPU dipimpin oleh seorang
koordinator yang dipilih oleh
1. Proses Pemilihan Umum
anggota KPU lainnya.
yang selanjutnya disebut
7. KPU melaporkan hasil
Pemilu dalam
Pemilu kepada BEM ITS,
penyelenggaraannya menjadi
MM ITS, dan seluruh
tanggung jawab Presiden
mahasiswa ITS tentang hasil
BEM ITS.
kerja yang dilakukan.
2. Perangkat Pemilu terdiri dari
8. KPU berwenang
Komisi Pemilihan Umum,
memberikan sanksi kepada
Badan Pemeriksa Dana
peserta Pemilu atas setiap
Kampanye, Panitia
pelanggaran yang terjadi.
Pemilihan Umum, Panitia
9. KPU berwenang mengangkat
Pengawas Pemilihan Umum,
anggota Panitia Pemilihan
dan Pemantau Pemilihan
Umum dan Panitia Pengawas
Umum.
Pemilihan Umum.
Pasal 6
Pasal 7
Komisi Pemilihan Umum
Badan Pemeriksa Dana
1. Komisi Pemilihan Umum
KampanyePemilihan Umum ITS
yang selanjutnya disebut
KPU bertugas sebagai 1. Proses pemeriksaan dana
panitia pengarah pada proses kampanye calon Presiden
pemilu. BEM ITS dilakukan oleh
2. KPU bertugas membuat Badan Pemeriksa Dana
aturan-aturan Pemilu sesuai Kampanye Pemilu ITS yang
dengan ketentuan selanjutnya disebut BPDK
perundang-undangan yang Pemilu ITS.
berlaku. 2. Penjaringan anggota BPDK
Pemilu ITS dan penetapan
56
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

jumlahnya dilakukan oleh Panitia Pengawas Pemilihan


DPM ITS. Umum
3. Keanggotan BPDK Pemilu 1. Panitia Pengawas Pemilihan
ITS terdiri atas seorang ketua Umum yang selanjutnya
merangkap anggota dibantu disebut Panwaslu berfungsi
seorang wakil ketua melakukan pengawasan
merangkap anggota dan para terhadap jalannya Pemilu.
anggota. 2. Anggota Panwaslu terdiri
4. Ketua BPDK Pemilu ITS dari dua orang perwakilan
dipilih dari dan oleh anggota. tiap-tiap HMJ.
5. Masa keanggotaan BPDK 3. Panwaslu berhak
Pemilu ITS adalah sampai memberikan peringatan
dengan disahkannya hasil kepada PPU dan pelaku
Pemilu oleh Presiden BEM pelanggaran secara langsung
ITS. apabila terjadi pelanggaran
6. Tata kerja dan teknik terhadap ketentuan Pemilu.
pelaksanaan BPDK Pemilu 4. Panwaslu berhak
ITS disusun dan ditetapkan mengeluarkan rekomendasi
oleh DPM ITS kepada KPU yang
didasarkan atas fakta
Pasal 8 kronologis yang ditemukan
Panitia Pemilihan Umum sebagai pertimbangan
1. Panitia Pemilihan Umum pengambilan keputusan.
yang selanjutnya disebut 5. Panwaslu wajib melaporkan
PPU, berfungsi sebagai dan
fasilitator pada proses pemilu mempertanggungjawabkan
dan bertanggung jawab hasil kerjanya kepada KPU.
kepada KPU.
2. Anggota PPU ialah Pasal 10
mahasiswa ITS yang
Pemantau Pemilu
merupakan perwakilan tiap-
tiap HMJ dengan jumlah 1. Pemantau Pemilu berfungsi
yang sama. melakukan pengawasan
3. Anggota PPU ditetapkan terhadap jalannya proses
oleh KPU dengan difasilitasi Pemilu.
oleh BEM ITS. 2. Pemantau Pemilu ialah
pengawas pemilu
independen.
Pasal 9
3. Pemantau Pemilu bersifat
non struktural dan
57
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

keberadaannya disahkan oleh 3. Apabila dalam jangka waku


BEM ITS setelah terlebih dua minggu setelah
dahulu melalui mekanisme memorandum II jatuh, tidak
pemberitahuan dan ditanggapi atau tidak
verifikasi. memenuhi harapan, maka
4. Pemantau Pemilu berhak DPM ITS dapat memutuskan
mengeluarkan rekomendasi untuk menyelenggarakan
kepada KPU yang KLB ITS.
didasarkan atas fakta
kronologis yang ditemukan BAB III
sebagai pertimbangan MEKANISME PERGANTIAN
pengambilan keputusan .
ANGGOTA DEWAN
BAB II PERWAKILAN MAHASISWA
MEMORANDUM ITS

Pasal 11 Pasal 13
Memorandum merupakan hak 1. DPM ITS mencabut
keanggotaan yang
legislatif untuk meminta
bersangkutan dan
keterangan kepada pihak menggantinya dengan calon
eksekutif. dari distrik yang sama
berdasarkan rekomendasi
Pasal 12 yang diterima dari HMJ atau
Mekanisme jatuhnya DOP.
2. Pimpinan HMJ atau
memorandum
pimpinan eksekutif DOP
1. Memorandum I dijatuhkan mengirimkan surat
apabila Presiden BEM ITS rekomendasi pergantian
diduga menyimpang anggota DPM ITS dari
Konstitusi Dasar KM ITS, distriknya apabila didukung
Ketetapan Kongres ITS, oleh minimal 10 % dari
Undang-Undang dan GBHK. jumlah anggota distrik.
2. Apabila dalam jangka waktu
satu bulan tidak ditanggapi
atau respon yang diberikan BAB IV
tidak memenuhi harapan, KELENGKAPAN KERJA
maka DPM ITS dapat DEWAN PERWAKILAN
menjatuhkan Memorandum MAHASISWA ITS
II.
58
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Pasal 14 DPM ITS diajukan kepada


Dalam menjalankan tugasnya BEM ITS.
DPM ITS dibantu kelengkapan 2. RUU disahkan menjadi UU
setelah mendapat persetujuan
kerja yang dapat berupa staf, staf
dari Presiden BEM ITS.
ahli, badan pekerja dan lain-lain 3. RUU bisa menjadi UU tanpa
yang keberadaannya merupakan persetujuan BEM ITS,
kewenangan DPM ITS. apabila dalam waktu dua
minggu setelah diajukan
BAB V Presiden BEM ITS tidak
FORMALITAS PROSES memberikan tanggapan baik
berupa keberatan ataupun
LEGISLATIF
pengesahan terhadap RUU
kepada DPM ITS.
Pasal 15
1. Draft RUU yang telah
disahkan menjadi RUU oleh

59
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

STRUKTUR KELUARGA MAHASISWA ITS

Keterangan Garis :
1. : Koordinatif
2. : Aspiratif
3. : Instruktif Koordinatif
4. : Kontrol
5. : Rekomendasi / Rujukan
6. : Pertanggungjawaban

60
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

KETETAPAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 02/TAP/MUBES/IX/2011
TENTANG
HALUAN DASAR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MAHASISWA ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar


IV Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a.Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di


ITS harus mendapatkan penanganan, maka
dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah Besar
IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan kesinambungan
pengembangan kemahasiswaan ITS maka dipandang
perlu adanya Haluan Dasar Pengembangan
Kemahasiswaan di ITS

Mengingat : a.Ketetapan MUBES IV ITS No.


01/TAP/MUBES/IX/2011 tentang Konstitusi Dasar
Keluarga Mahasiswa ITS

Memperhatikan : a. Aspirasi mahasiswa ITS yang disalurkan melalui


organisasi kemahasiswaan di ITS sebelum dan
selama berlangsungnya MUBES IV ITS
b. Hasil permusyawaratan peserta MUBES IV ITS
pada tanggal 26–30 Juni dan 9-11 September 2011

Memutuskan :
Menetapkan :
Pertama : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS
Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
dalam pelaksanaannya dilakukan usaha-usaha
penyesuaian
Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan
dalam ketetapan ini dapat dilakukan perbaikan
seperlunya
61
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Ditetapkan di : Pusdiklat Hanudnas, Kenjeran, Surabaya


hari : Minggu
tanggal : 11 September 2011
pukul : 22.10 WIB

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III


Merangkap Anggota Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid M. Rasyid Al Malna


NRP. 4310 100 052 NRP. 2110 100 022

62
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Lampiran : Ketetapan MUBES IV ITS


Nomor : 02/TAP/MUBES/IX/2011
Tentang : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
ITS
Tanggal : 11 September 2011

HALUAN DASAR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MAHASISWA ITS

BAB I memiliki kecerdasan intelektual,


KETENTUAN UMUM emosional, dan spiritual, dengan
tetap menjunjung tinggi asas tri
Pasal 1 dharma perguruan tinggi.
Deskripsi
Haluan Dasar Pasal 2
Pengembangan Sumber Daya Tujuan
Mahasiswa yang selanjutnya Dengan berpegang pada
disebut HD-PSDM adalah sebuah nilai-nilai tri dharma perguruan
aturan umum yangmeliputi : tinggi dan sesuai dengan Visi
dasar pengembangan, pola misi KM ITS, maka HD-PSDM
pengembangan, tujuan ini bertujuan :
pengembangan, dan pencapaian - Membentuk mahasiswa yang
dalam pengembangan sumber berkualitas dalam segi
daya mahasiswa. HD-PSDM ini manajerial, keilmiahan,
juga merupakan bagian dari ataupun minat bakat.
sistem yang menaungi - Membentuk mahasiswa yang
mahasiswa ITS, yang memiliki kecerdasan
berorientasi pada pengembangan intelektual, emosional, dan
diri mahasiswa menuju generasi spiritual.
yang berkualitas dalam segi - Membentuk mahasiswa yang
manajerial, keilmiahan, ataupun mampu mengaktualisasikan
minat bakat. dirinya atau berkontribusi
HD-PSDM ini bersifat sesuai dengan potensi yang
mengikat secara umum pada dimiliki, pada berbagai
seluruh elemen Keluarga bidang di masyarakat.
Mahasiswa Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, yang Pasal 3
merujuk pada cita-cita besar Fungsi dan Manfaat
pendidikan demi menghasilkan
generasi-generasi penerus yang
63
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

HD-PSDM memberikan sebuah sistem Keluarga Mahasiswa ITS.


arahan yang jelas dalam Asas-asas pengembangan sumber
pengembangan sumber daya daya mahasiswa :
mahasiswa di ITS, baik dari segi 1. Asas Keimanan dan
dasar, pola, tujuan, dan proses Ketaqwaan terhadap Tuhan
pencapaiannya. Yang Maha Esa; bahwa
segala usaha dan kegiatan
Pasal 4 kemahasiswaan ITS dengan
Pelaksana HD-PSDM dijiwai, dilaksanakan, dan
Pelaksana HD PSDM adalah dilandaskan pada nilai-nilai
elemen-elemen yang tergabung keimanan dan ketaqwaan
dalam KM ITS, namun dalam kepada Tuhan Yang Maha
pelaksanaannya dapat Esa, dalam upaya membentuk
berkoordinasi dengan elemen- kerangka spiritual, moral, dan
elemen atau perseorangan diluar etika aktivitas
KM ITS. kemahasiswaan.
2. Asas Kejuangan Sepuluh
Pasal 5 Nopember; bahwa dalam
Sasaran penyelenggaraan aktivitas
HD-PSDM ditujukan kepada kemahasiswaan ITS harus
anggota KM ITS secara umum, memiliki mental, tekad, jiwa
dengan tidak memandang segala dan semangat pengabdian,
perbedaan dan kemajemukan ketaatan dan kedisiplinan
yang ada. berlandaskan nilai-nilai
kejuangan Sepuluh
BAB II Nopember, demi kepentingan
DASAR PENGEMBANGAN ITS serta bangsa dan negara.
SUMBER DAYA 3. Asas Ilmu Pengetahuan dan
MAHASISWA Teknologi; bahwa agar
aktivitas kemahasiswaan
Pasal 6 dapat memberikan manfaat
Asas Pengembangan Sumber dan kesejahteraan bagi
Daya Mahasiswa mahasiswa ITS dan seluruh
Asas pengembangan sumber rakyat Indonesia, maka dalam
daya mahasiswa adalah prinsip penyelenggaraannya perlu
pokok yang harus diterapkan dan menerapkan nilai-nilai ilmu
dipegang teguh dalam proses pengetahuan dan teknologi,
yang meliputi perencanaan, serta kebebasan akademik
pelaksanaan dan evaluasi dalam upaya mendorong
kegiatan yang dilakukan oleh pemanfaatan, pengembangan
64
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

dan penguasaan ilmu Sendiri; bahwa segala


pengetahuan dan teknologi keputusan dan aktivitas dalam
secara bertanggung jawab Keluarga Mahasiswa ITS
dengan memperhatikan dilaksanakan berdasarkan
norma-norma agama. kepercayaan akan
4. Asas Manfaat ; bahwa segala kemampuan dan kekuatan
usaha dan aktivitas sendiri yang bersendikan
kemahasiswaan ITS harus tradisi akademis,
dapat bermanfaat sebesar- kecendikiawanan,
besarnya bagi kemanusiaan, profesionalisme, dan
kesejahteraan seluruh kepribadian bangsa tanpa
mahasiswa, pengembangan terpengaruh atau tergantung
kepribadian mahasiswa, serta dari pihak luar.
mendukung terciptanya 8. Asas Keseimbangan,
keadilan sosial bagi seluruh Keserasian dan Keselarasan;
rakyat Indonesia. bahwa dalam pengembangan
5. Asas Demokrasi; bahwa kemahasiswaan ITS harus ada
aktivitas kemahasiswaan ITS keseimbangan, keserasian dan
adalah dari, oleh dan untuk keselarasan antara
mahasiswa. Dalam setiap kepentingan dunia dan
proses pelaksanaan aktivitas akhirat, material dan spiritual,
harus dilandasi semangat jiwa dan raga, individu dan
musyawarah untuk mufakat, umum, ITS dan bangsa
keterbukaan, kesetaraan serta negara.
partisipasi aktif dari seluruh 9. Asas Hukum; bahwa dalam
mahasiswa ITS. penyelenggaraan aktivitas
6. Asas Kebersamaan dan kemahasiswaan, seluruh
kekeluargaan; bahwa dalam mahasiswa dalam Keluarga
upaya mencapai tujuan Mahasiswa ITS harus
pendidikan dan menegakkan hukum yang
pengembangan keluarga berdasarkan nilai-nilai
mahasiswa ITS dilingkupi kebenaran dan keadilan serta
oleh suasana kebersamaan kesepakatan bersama.
dan kekeluargaan yang 10. Asas Kesadaran dan
bercirikan kesetiakawanan, Tanggung Jawab; bahwa
gotong-royong, persatuan dan dalam proses beraktivitas
kesatuan yang positif dari oleh mahasiswa ITS haruslah
masyarakat kampus ITS. dilandasi rasionalitas
7. Asas Kemandirian dan beerpikir, kesadaran dalam
Kepercayaan pada Diri bergerak untuk mewujudkan
65
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

tindakan yang bertanggung Aspek Pengembangan Sumber


jawab. Daya Mahasiswa
1. Aspek potensi dasar individu
Pasal 7 mahasiswa :
Wawasan Integralistik 1. Aspek jasmani dan
Yang dimaksud dengan rohani (spiritual)
wawasan integralistik mahasiswa 2. Aspek intelektual
ITS adalah suatu wawasan yang 3. Aspek sosial (moralitas
memandang ITS sebagai satu dan emosional)
kesatuan yang utuh. Wawasan ini
memperkuat rasa kekeluargaan 2. Unsur potensi dalam skala
dan kebersamaan dalam kemampuan :
persatuan. Wawasan ini juga 1. Potensi Intrakurikuler :
menjelaskan bahwa sekalipun Akademis (Penalaran
mahasiswa ITS itu berbeda-beda, ilmiah)
baik dari disiplin ilmu yang 2. Potensi Ekstrakurikuler
dipelajari maupun dari sisi : Manajemen, Talenta
agama, suku, latar belakang, (minat bakat)
orientasi akademik dan non
akademik, ideologis, kelas sosial, Pasal 9
hobi, minat bakat, serta aliran Model mahasiswa ideal dapat
politik berbeda, tetapi tetap digambarkan sebagai berikut :
merasa satu yaitu mahasiswa ITS 1. Iman dan Taqwa kepada
pada khususnya, mahasiswa Tuhan Yang Maha Esa.
Indonesia pada umumnya. Mahasiswa sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang
Wawasan ini bertujuan Maha Esa haruslah senantiasa
menumbuhkembangkan rasa mensyukuri karunia yang
persatuan, solidaritas dan diberikan sebagai wujud
kebanggaan terhadap almamater keimanan dan ketaqwaan
dan juga diarahkan pada terhadap Tuhan Yang Maha
terciptanya dan terbinanya rasa Esa. Dengan dilandasi oleh
persatuan dan kesatuan bangsa keimanan dan ketaqwaan
dan negara Indonesia yang dalam kepada Tuhan Yang Maha
sejarahnya wawasan integralistik Esa diharapkan tercipta
ini merupakan kehendak bersama keseimbangan, keserasian dan
untuk mengikatkan diri sebagai keselarasan dalam segenap
satu kesatuan yang utuh. aktivitasnya dengan adanya
sinergisitas rohaniyah dalam
Pasal 8
66
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

diri masing-masing senantiasa dipegang teguh


mahasiswa. maka mahasiswa akan
2. Kapasitas pemikiran memiliki sebuah integritas
intelektual yang memadai pribadi yang utuh ketika harus
Mahasiswa selaku kader berperan sebagai apapun di
penerus bangsa yang masyarakat. Dengan kondisi
dipundaknya terpikul amanah seperti itu maka diharapkan
masa depan bangsa haruslah mahasiswa akan senantiasa
mempunyai pemikiran menjadi sosok yang dapat
intelektual dan wawasan yang dijadikan panutan dan teladan
luas, dengan demikian masyarakat.
generasi penerus diharapkan 5. Jasmani yang kuat
mampu berpikir jauh ke Kekuatan jasmani akan
depan dalam rangka sangat menentukan berhasil
memberikan sumbangsih bagi tidaknya pelaksanaan amanah
masyarakat. yang dibebankan kepada
3. Kecerdasan emosional mahasiswa dengan baik,
Kemampuan merasakan, mengingat begitu besar tugas
memahami, dan secara dan tanggung jawab yang
selektif menerapkan daya dan diemban oleh mahasiswa ini.
kepekaan emosi sebagai Karena hanya dengan jasmani
pengaruh dalam berinteraksi yang kuat maka pencapaian
dengan publik dan hubungan tugas akan lebih optimal dan
sosial yang baik. Apabila maksimal.
mahasiswa pandai 6. Bertanggung jawab dalam
menyesuaikan diri dengan bertindak
individu yang lain atau dapat Kesungguhan dalam
berempati, mahasiswa melakukan setiap aktivitas
tersebut akan memiliki menunjukkan lebih jauh
tingkat emosionalitas yang adanya iktikad baik, tekad
baik dan akan lebih mudah yang kuat dan bertanggung
menyesuaikan diri/ jawab dalam melaksanakan
beradaptasi dengan amanah yang diembankan
lingkungannya. kepada mahasiswa. Dengan
4. Integritas diri dorongan niat dan keinginan
Sebagai aset bangsa yang kuat maka diharapkan
maka mahasiswa haruslah hasil yang dicapai dapat
memiliki integritas diri yang memberikan kontribusi besar
utuh. Hanya dengan dilandasi bagi masyarakat dan bangsa
nilai-nilai moral yang ini.
67
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

BAB III implementasi nilai-nilai


POLA PENGEMBANGAN dengan melakukan peran
SUMBER DAYA sesuai bidang yang
MAHASISWA dipilih.
c) Tahap Pengabdian
Pasal 10 Merupakan tahapan
1. Pola pengembangan sumber pematangan personal
daya mahasiswa merupakan dengan memberikan
penjabaran tahapan yang kontribusi pada bidang
harusditempuh guna yang dipilih dan manfaat/
mencapai tujuan HD-PSDM pemberdayaan bagi
dalam setiap bidang pola lingkungan sekitar sebagai
pengembangan sumber daya aplikasi ilmu yang telah
mahasiswa ITS. Untuk itu diperoleh, sehingga
pola pengembangan sumber tercipta suatu tindakan
daya mahasiswa harus ada yang mencerminkan
tahapan yang jelas, terukur, bentuk dari nilai
dapat dicapai, dan relevan pengabdian.
untuk dilaksanakan.
2. Tahapan yang dipakai Pasal 11
dalam pola pengembangan Bidang-bidang pengembangan
SDM adalah sebagai mahasiswa
berikut: Pola pengembangan sumber daya
a) Tahap Pengenalan mahasiswa ITS terdiri dari 3
Merupakan tahap untuk bidang, yaitu :
mengenalkan lingkungan a) Bidang Keilmiahan
baru agar mahasiswa b). Bidang Manajerial
dapat beradaptasi pada c). Bidang Minat dan Bakat
kehidupan kampus dengan
memberikan materi dasar Pasal 12
kemahasiswan dan Bidang Keilmiahan
pengembangan diri. 1) Pola pengembangan sumber
b) Tahap Pemahaman dan daya mahasiswa ITS bidang
Pengembangan keilmiahan berisi sebuah
Tahap untuk memahami alur keilmiahan yang
nilai-nilai dan berfungsi sebagai pedoman
menerapkannya sesuai ideal mahasiswa ITS dalam
dengan bidang yg menumbuh kembangkan
dipilih.Merupakan tahap potensinya di bidang
untuk melakukan keilmiahan untuk
68
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

terwujudnya budaya ilmiah dimiliki dan mulai


mahasiswa ITS mengukir prestasi di bidang
2) Tahapan pada Pola keilmiahan.
pengembangan sumber daya c) Tahap Pengabdian.
mahasiswa ITS bidang Mahasiswa ITS yang sudah
keilmiahan : mengembangkan dan
a) Tahap Pengenalan. Pada memahami dalam bidang
tahap ini, mahasiswa ITS keilmiahan, dituntut untuk
akan diperkenalkan dengan menularkan ilmu dan
kegiatan kemahasiswaan pengalaman yang diperoleh
dalam bidang keilmiahan. kepada seluruh mahasiswa
Pengenalan disini meliputi ITS serta mendukung upaya
pengenalan wadah bidang penanaman budaya ilmiah
keilmiahan di ITS, wawasan di ITS. Tujuan dari tahap ini
keilmiahan, pelatihan dasar adalah berlangsungnya
keilmiahanserta transfer ilmu keilmiahan
dasarkeilmuan jurusan dan mampu
masing-masing. Tujuannya mengimplementasikan pada
adalah mengenalkan masyarakat.
keilmiahan kepada
mahasiswa ITS dan Pasal 13
pembentukan pola pikir Bidang Manajerial
ilmiah. 1) Pola Pengembangan Sumber
b) Tahap Pemahaman dan Daya Mahasiswa ITS
Pengembangan. Pada tahap Bidang Manajerial dirancang
ini, mahasiswa ITS setelah dengan tujuan memberikan
mendapatkan bekal dasar sebuah alur kaderisasi yang
keilmiahan diarahkan untuk ideal bagi mahasiswa ITS
mendapatkan pemahaman dalam mengembangkan
melalui pendampingan dan potensi diri dalam bidang
mengaktualisasikan potensi manajerial.
keilmiahannya dengan 2) Tahapan pada bidang
mengikuti serangkaian manajerial :
kegiatan keilmiahan. a) Tahap Pengenalan. Pada
Tujuan dari tahap ini adalah tahap ini, mahasiswa ITS
memberikan pemahaman secara umum akan diberi
dasar keilmiahan dan pengenalan awal
aktualisasinya, sehingga kehidupan kampus,
mampu mengembangkan pembinaan character
potensi keilmiahan yang building (mental dan
69
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

spiritual), wawasan potensi diri dalam bidang


integralistik, pelatihan minat dan bakat.
manajerial, dan 2) Tahapan pada bidang minat
diharapkan memiliki dan bakat :
sense of belongings yang a) Tahap Pengenalan. Pada
tinggi terhadap almamater tahap ini, mahasiswa ITS
ITS, bangsa, dan negara. secara umum akan
b) Tahap Pemahaman dan diberikan gambaran
Pengembangan.Setelah mengenai kegiatan
mahasiswa ITS kemahasiswaan dalam
mendapatkan wawasan bidang minat bakat.
atau pelatihan manajerial Pengenalan yang
maka diharapkan dapat dimaksud meliputi
dipahami dan pengenalan wadah
diaktualisasikan sehingga (organisasi) bidang minat
pada tahap ini mahasiswa bakat beserta aktivitasnya
ITS menjadi bagian dari sekaligus fasilitas-fasilitas
kepengurusan suatu bidang minat bakat yang
organisasi ada di ITS, dan mulai ada
kemahasiswaan. pemetaan berdasarkan
c) Tahap Pengabdian. Pada potensi diri di bidang
tahap ini, mahasiswa ITS minat bakat. Secara garis
diharapkan mampu besar hasil yang
mengaktualisasikan diri diharapkan adalah
dengan berkontribusi mahasiswa ITS mampu
lebih pada suatu ormawa mengetahui potensi diri
di KM ITS dan dan bakatnya.
masyarakat, serta mampu b) Tahap Pemahaman dan
menyalurkan ilmunya Pengembangan. Pada
pada generasi selanjutnya. tahap ini mahasiswa ITS
akan mengembangkan diri
Pasal 14 dengan mengikuti
Bidang Minat Dan Bakat pembinaan serta
1) Pola Pengembangan Sumber berpartisipasi aktif dalam
Daya Mahasiswa ITS kegiatan-kegiatan di
Bidang Minat Bakat dalam atau di luar lingkup
dirancang dengan tujuan ITS yang sesuai dengan
memberikan sebuah alur bidang minat bakat
yang jelas bagi mahasiswa terkait.
ITS dalam mengembangkan c) Tahap Pengabdian. Pada
70
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

tahap ini, Mahasiswa ITS Pasal 16


dituntut dapat berkarya
dan berprestasi guna Bentuk Kegiatan Pengembangan
mengharumkan nama Sumber Daya Mahasiswa
almamater ITS, bangsa, Bentuk kegiatan pengembangan
dan negara, serta sumber daya mahasiswa
berkontribusi aktif dalam dirumuskan secara bersama oleh
lembaga terkait dengan perangkat sistem yang diperlukan
menularkan pengalaman pada KM ITS yang meliputi
yang diperolehnya. bentuk acara dan standar yang
berlaku.
Bab IV
PENCAPAIAN Pasal 17
Diharapkan dengan
Pasal 15 melaksanakan Pola
Sifat Kegiatan Pengembangan Pengembangan Sumber Daya
Sumber Daya Mahasiswa Mahasiswa ITS ini mampu
Kegiatan Pengembangan sumber mengasah kecerdasan
daya mahasiswa di ITS bersifat intelektual, emosional, dan
terbuka untuk seluruh mahasiswa spiritual serta mampu
ITS, berdasarkan pada kesadaran, mengaktualisasikan dirinya
tanggung jawab pribadi serta untuk berkontribusi sesuai
tidak melanggar Hak Azasi dengan potensi yang dimiliki
Manusia. pada berbagai bidang di
masyarakat.

71
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Bagan Bidang Keilmiahan

TAHAP Pelatihan Dasar


PENGENALAN Keilmiahan

TAHAP
Pendampingan
PEMAHAMAN
DAN
PENGEMBANGAN
Partisipasi
Kegiatan
Keilmiahan

EVENTUAL
(Konseptor)

TAHAP PERSONAL
PENGABDIAN (Pengembangan
Individu)

Masyarakat

72
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Bagan Bidang Manajerial

Pengenalan kehidupan
TAHAP kampus
PENGENALAN - Wawasan Integralistik
- Pelatihan Manajerial
- Character Building

TAHAP
PEMAHAMAN
Aktif di ormawa ITS
DAN
PENGEMBANGAN

TAHAP Berkontribusi lebih di KM


PENGABDIAN ITS
dan Masyarakat

73
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Bagan Bidang Minat Bakat

TAHAP - Even Pengenalan Wadah


PENGENALAN dan Aktivitas Minat Bakat
beserta Fasilitasnya

Pemetaan Potensi Minat


Bakat

TAHAP Pembinaan
PEMAHAMAN
DAN
PENGEMBANGAN

Partisipasi dalam
Kegiatan

- Berkarya dan
TAHAP Berprestasi
PENGABDIAN - Kontribusi Aktif
pada Lembaga
Terkait

74
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Keterangan

: Penamaan Tahap

: Bentuk Pencapaian

: Garis Pencapaian

: Garis Urutan Hierarki

: Garis Koordinasi (siklus)

75
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

BAGIAN KEEMPAT
PENJELASAN

BAGIAN PERTAMA
BAGIAN KEDUA
Mukadimah Pedoman PEDOMAN PELAKSANAAN
Dasar Pengembangan Organisasi PENGEMBANGAN
KEMAHASISWAAN
Kemahasiswaan di ITS
KELUARGA MAHASISWA
merupakan serangkaian (KM) ITS
pernyataan kehendak (State of
Purposes) mahasiswa ITS. BAB I
Mahasiswa sebagaimana KETENTUAN UMUM
disebutkan mengandung
pengertian dan penegasan Pasal 1
Yang dimaksud dengan sistem
terhadap keberadaan dirinya
sebagaimana tercantum dalam
dalam dunia kemahasiswaan di pasal ini ialah merujuk pada
Indonesia. Dengan memandang pengertian organ/ struktur KM
peran dan hakikat yang ITS
terkandung dalam sebuah
kebesaran arti seorang Pasal 2
mahasiswa dan lingkungan Telah Jelas
akademisnya, maka diyakini
Pasal 3
mahasiswa sebagai generasi Telah Jelas
muda terdidik dan kader penerus
bangsa. Sehingga sebuah Pasal 4
pernyataan atas dasar kesadaran Telah Jelas
untuk membentuk suatu sistem
Pasal 5
yang mampu menaungi segala
Telah Jelas
potensi dalam lingkup
kemahasiswaan ITS berupa Pasal 6
Keluarga Mahasiswa untuk Telah Jelas
mencapai visi dan misi bersama,
menjadi sesuatu hal yang Pasal 7
dimaktubkan alenia terakhir Telah Jelas
mukadimah.
76
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

BAB II 5. Telah Jelas


EKSEKUTIF MAHASISWA 6. Telah Jelas

Pasal 8 Pasal 12
1. Yang dimaksud Eksekutif 1. Satu periode kepengurusan
mahasiswa ITS ialah adalah 12 bulan terhitung
ormawa ITS yang sejak dilakukan pengesahan
mempunyai kewenangan Presiden BEM ITS dan dapat
melakukan fungsi-fungsi berubah sesuai kebutuhan
sebagai pelaksana melalui ketetapan Kongres
pemerintahan. ITS.
2. Yang dimaksud menjunjung 2. Telah Jelas
tinggi ialah menaati dan 3. Telah Jelas
melaksanakan Konstitusi
Dasar KM ITS dan Haluan Pasal 13
Dasar Pengembangan 1. Telah jelas
Sumber Daya Mahasiswa 2. Telah jelas
ITS . 3. Telah jelas
4. Telah jelas
Pasal 9 5. Telah jelas
1. Telah Jelas
2. Kelengkapan yang dianggap Pasal 14
perlu semisal Kementrian, 1. Telah jelas
Departemen, Divisi, Staff 2. Telah jelas
ahli, dan lain-lain.
Pasal 15
Pasal 10 1. Telah Jelas
1. Telah Jelas 2. Telah Jelas
2. Telah Jelas 3. Menjalankan meliputi hal
3. Telah Jelas penyelenggaraan dan
penginstruksian untuk
Pasal 11 menggabungkan segenap
1. Telah Jelas potensi HMJ-HMJ di
2. Telah Jelas lingkup fakultasnya.
3. Telah Jelas 4. Telah Jelas
4. Menjalankan meliputi hal 5. Menguatkan daya dukung
penyelenggaraan dan terhadap BEM ITS dalam
penginstruksian aktifitas hal koordinasi antar HMJ
kegiatan dalam bidang sosial dan Pengembangan Sumber
politik Daya Mahasiswa.
77
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

6. Telah Jelas status dan pola hubungan


yang sejajar dengan HMJ.
Pasal 16 2. Telah Jelas
1. Mekanisme pemilihan diatur
dalam Kongres Fakultas. BAB IV
2. Telah Jelas LEGISLATIF MAHASISWA
Pasal 21
Pasal 17
1. Telah Jelas
1. Keprofesian adalah
2. Telah Jelas
penerapan dan
pengembangan ilmu sesuai
Pasal 22
jurusan masing-masing.
1. Yang dimaksud representatif
2. Telah Jelas
ialah dapat mewakili
aspirasi-aspirasi mahasiswa
Pasal 18
yang merupakan
1. Telah Jelas
konstituennya
2. Telah Jelas
2. Telah Jelas
Pasal 19
Pasal 23
1. Masing-masing HMJ
Telah Jelas
memiliki kewenangan untuk
mengatur internal organisasi
Pasal 24
semisal penamaan, syarat
1. Telah Jelas
keanggotaan, dan
2. Telah Jelas
mekanisme kepengurusan.
3. Draft RUU dapat diajukan
2. Telah Jelas
oleh internal DPM ITS atau
3. Mekanisme untuk pengadaan
BEM ITS
kegiatan di luar keprofesian
4. Telah Jelas
diatur dalam Undang-
5. Telah Jelas
Undang.
6. Telah Jelas
7. Mekanisme pertanggung
BAB III
jawaban diselenggrakan
DAERAH OTONOMI
dalam forum internal distrik
POLITEKNIK
dan menyerahkan berita
Pasal 20
acara forum pada MM ITS.
1. Sebagai daerah otonomi,
8. Telah Jelas
maka DOP memiliki struktur
pemerintahan seperti halnya
Pasal 25
di tingkat Institut dengan
1. Telah Jelas

78
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

2. Telah Jelas 2. Mekanisme penetapan


3. Telah Jelas jumlah delegasi DPM
4. Telah Jelas Fakultas dari masing-masing
HMJ diatur dalam internal
Pasal 26 masing-masing fakultas.
1. Sistem distrik kuota adalah 3. Telah jelas
pemilihan umum yang
melibatkan konstituen di Pasal 29
tingkat jurusan dan DOP Telah Jelas
dengan ketentuan kuota
sebagai berikut: Pasal 30
a. Jika jumlah konstituen di 1. Telah Jelas
tingkat jurusan dan DOP 2. Telah Jelas
kurang dari tujuh ratus 3. Telah Jelas
orang, maka berhak di 4. Telah Jelas
wakili oleh satu orang 5. Telah Jelas
dalam DPM ITS
b. Jika jumlah konstituen di Pasal 31
tingkat jurusan dan DOP 1. Telah Jelas
lebih dari tujuh ratus 2. Telah Jelas
orang, maka berhak di 3. Telah Jelas
wakili oleh maksimal dua
orang dalam DPM ITS Pasal 32
2. Telah Jelas 1. Telah Jelas
3. Telah Jelas 2. Satu periode kepengurusan
4. Satu periode kepengurusan mengikuti periode
mengikuti periode kepengurusan dari BEM
kepengurusan dari BEM Fakultas.
ITS. 3. Telah Jelas

Pasal 27 Pasal 33
1. Telah jelas Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Pihak terkait adalah elemen- Pasal 34
elemen ataupun forum- 1. Telah jelas
forum di KM ITS 2. Telah jelas
3. Telah jelas
Pasal 28 4. Telah jelas
1. Telah jelas 5. Telah jelas
79
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

6. Telah jelas 1. Telah jelas


2. Telah jelas
Pasal 35 3. Telah jelas
1. Telah jelas
2. Peserta penuh mempunyai Pasal 40
hak bicara dan hak suara. Satu periode kepengurusan
3. Peserta peninjau mempunyai adalah duabelas bulan terhitung
hak bicara sedangkan peserta sejak disahkan oleh Presiden
undangan dipersilahkan BEM ITS dan dapat berubah
bicara setelah mendapat izin sesuai dengan kebutuhan.
dari forum.
Pasal 41
Pasal 36 1. Intepretasi artinya penafsiran
1. Telah jelas makna
2. Telah jelas 2. Telah Jelas
3. Telah jelas 3. Telah Jelas
4. - Hukum positif ialah suatu
BAB V aturan yang bersifat
YUDIKATIF MAHASISWA kausalitas / sebab akibat,
yang mencakup jenis dan
Pasal 37 tingkat pelanggaran berikut
1. - Yang dimaksud dengan sanksinya yang bersifat
normatif ialah menjaga dan moril.
menafsirkan setiap kaidah - Perumusan hukum positif
hukum yang melingkupi dilakukan dengan
mengikutkan elemen di KM
berbagai kebijakan yang
ITS
mengatur suatu sistem 5. Telah Jelas
- Yang dimaksud dengan 6. Telah Jelas
kekuasaan kehakiman ialah 7. Fatwa ialah putusan yang
melakukan tafsir lanjut diambil sebagai
terhadap suatu pelanggaran pertimbangan hukum bagi
dalam sebuah sanksi pengambilan suatu
2. Telah jelas kebijakan.
8. Telah Jelas
Pasal 38
Telah jelas BAB VI
LEMBAGA MINAT DAN
Pasal 39 BAKAT
80
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

1. Telah jelas
Pasal 42 2. Telah jelas
1. Telah jelas 3. Telah jelas
2. Telah jelas 4. Telah jelas
3. Telah jelas 5. Telah jelas
4. Telah jelas 6. Telah jelas

Pasal 43 Pasal 47
1. Telah jelas Kepesertaan Kongres ITS
2. Telah jelas 1. Telah jelas
2. Telah jelas
BAB VII 3. Telah jelas
LEMBAGA SWADAYA 4. Telah jelas
MAHASISWA
Pasal 48
Pasal 44
Kongres Luar Biasa Mahasiswa
1. Telah jelas
ITS
2. Telah jelas
1. Telah jelas
3. Telah jelas
2. Telah jelas
4. Telah jelan
3. Telah jelas
5. Pernyataan sikap politik
ialah pernyataan sikap ikut
BAB IX
mendukung atau menolak
MUSYAWARAH TINGKAT
seseorang atau sekelompok
TINGGI ITS
orang yang berkaitan dengan
kekuasaan.
Pasal 49
6. Telah jelas
7. Telah jelas Musyawarah Tingkat Tinggi ITS
1. Telah jelas
BAB VIII 2. Telah jelas
KONGRES ITS 3. Telah jelas

Pasal 45 Pasal 50
Kongres ITS Tugas dan Wewenang MTT ITS
Telah jelas 1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
Pasal 46 3. Telah Jelas
Tugas dan Wewenang Kongres 4. Telah Jelas
5. Telah Jelas
ITS
81
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

pihak-pihak yang pada saat


Pasal 51 penyelenggaraan MUBES
Kepesertaan MTT ITS ITS dirasakan perlu
1. Telah jelas kehadirannya.
2. Telah jelas 3. Lima orang perwakilan
3. Telah jelas LMB terdiri dari Ketua LMB
4. Telah jelas dan satu orang perwakilan
tiap bidang di LMB.
BAB X 4. Telah jelas
MUSYAWARAH BESAR 5. Telah jelas
MAHASISWA ITS
BAB XI
Pasal 52 TATA URUTAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Musyawarah Besar Mahasi
Pasal 56
Pasal 53 Telah jelas
Mekanisme Penyelenggaraan
MUBES ITS Pasal 57
1. Telah jelas Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas BAB XII
4. Telah jelas KEANGGOTAAN

Pasal 54 Pasal 58
Tugas dan Wewenang MUBES Anggota
ITS Mahasiswa ITS ialah mahasiswa
1. Telah jelas D3, Politeknik dan S1 baik
2. Perubahan yang dilakukan reguler maupun extension
bisa bersifat menyeluruh
atau sebagian. Pasal 59
3. Telah jelas Hak dan Kewajiban Anggota
4. Telah jelas 1. Telah jelas
2. Telah jelas
Pasal 55 3. Telah jelas
Kepesertaan MUBES ITS 4. Telah jelas
1. Telah jelas
2. Yang dimaksud dengan Pasal 60
undangan-undangan Ialah
82
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Yang dimaksud dengan


kehilangan status kemahasiswaan Pasal 63
ialah sudah tidak menjadi Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa
mahasiswa ITS
Telah Jelas
BAB XIII
PERBENDAHARAAN Pasal 64
Pembubaran KM ITS
Pasal 61 1. Referendum ialah
Keuangan mekanisme jajak pendapat
1. Tidak mengganggu pada seluruh mahasiswa ITS.
independensi artinya 2. Telah jelas
keuangan yang didapatkan 3. Telah jelas
tidak bisa mempengaruhi
segala kebijakan KM ITS Pasal 65
yang telah ditetapkan, contoh Pembentukan Organisasi
partai politik, dll. Mahasiswa di KM ITS
2. Halal artinya diperoleh Telah jelas
dengan cara yang wajar,
contoh tidak mencuri, tidak Pasal 66
korupsi, dll. Telah Jelas
3. Sah artinya tidak
bertentangan dengan aturan Pasal 67
yang berlaku di lingkungan Aturan Eksternal
ITS, contoh dari perusahaan 1. Telah jelas
rokok, minuman keras, dll. 2. Telah jelas
4. Transparansi artinya bersifat 3. Telah jelas
terbuka dan akuntabilitas 4. Telah jelas
artinya dapat
dipertanggungjawabkan. BAB XVI
ATURAN PERALIHAN
BAB XIV
LAMBANG DAN ATRIBUT Pasal 68
Yang dimaksud dengan sistem
Pasal 62 ialah seluruh perangkat KM ITS.
Telah Jelas
Pasal 69
BAB XV Telah Jelas
ATURAN TAMBAHAN
83
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

BAGIAN KETIGA
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN ORMAWA DI ITS

BAB I 8. Telah jelas


Pasal 1 9. Telah jelas
Telah Jelas
Pasal 7
Pasal 2 1. Telah jelas
1. Yang dimaksud serentak 2. Dengan mempertimbangan
ialah dilakukan bersama- kondisi saat itu.
sama. 3. Telah jelas
2. Telah jelas 4. Telah jelas
5. Telah jelas
Pasal 3 6. Telah jelas
1. Telah jelas
2. Telah jelas Pasal 8
3. Telah jelas 1. Fasilitator ialah perangkat
pemilu yang bertugas sebagai
Pasal 4 pelaksana teknis terhadap
1. Telah jelas keseluruhan proses pemilu.
2. Telah jelas 2. Telah jelas
3. Telah jelas
Pasal 5
1. Telah jelas Pasal 9
2. Telah jelas 1. Telah jelas
2. Telah jelas
Pasal 6 3. Telah jelas
1. Telah jelas 4. Telah jelas
2. Telah jelas 5. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas Pasal 10
5. Telah jelas 1. Telah jelas
6. Telah jelas 2. Yang dimaksud pengawas
7. Presiden BEM ITS pemilu independen ialah
mengesahkan hasil pemilu perseorangan atau
setelah mendapat fatwa dari sekelompok orang diluar
MM ITS tentang keabsahan Panwaslu.
pemilu.
84
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

3. Yang dimaksud dengan 2. Dukungan dibuktikan dengan


verifikasi ialah suatu proses pengumpulan tanda tangan.
evaluasi terhadap
kelengkapan administratif BAB IV
Pemantau Pemilu Pasal 14
4. Telah jelas
- Yang dimaksud dengan staf
ialah anggota KM ITS yang
BAB II diangkat untuk menangani
Pasal 11 permasalahan teknis
Telah Jelas operasional.
- Yang dimaksud dengan staf
Pasal 12 ahli ialah anggata KM ITS
1. Telah jelas yang karena kemampuannya
2. Telah jelas diangkat untuk memberikan
3. Yang dimaksud dengan tidak sumbangan pemikiran.
ditanggapi ialah tidak - Yang dimaksud dengan
memberikan penjelasan badan pekerja ialah
(hadir atau tidak) atau tidak sekelompok anggota KM
memperbaiki (mengubah atau ITS yang diangkat untuk
mencabut) sesuatu yang mengkaji dan membahas
dianggap keliru permasalahan tertentu.

BAB III BAB V


Pasal 13 Pasal 15
1. Telah jelas 1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
3. Telah Jelas

85
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

REKOMENDASI
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa,


REKOMENDASI BERSIFAT INTERNAL

REKOMENDASI I
TENTANG ATURAN ORGANISASI MAHASISWA
DARI BIROKRASI

Kepada : BEM ITS


Isi rekomendasi : Melakukan kajian dan penyikapan bersama terkait
SKRektor Nomor : 04708/I2/KM/2009 tentang
Organisasi Kemahasiswaaan di lingkungan ITS

REKOMENDASI II
TENTANG ATURAN EKSTERNAL KM ITS

Kepada : DPM ITS


Isi Rekomendasi : Mengadakan MTT ITSdengan mengundang elemen di
luar KM ITS dalam lingkup institusi ITS untuk
membahas aturan eksternal elemen-
elemen lain di luar KM ITS

REKOMENDASI III
TENTANG PENYUSUNANRUU

Kepada : DPM ITS


Isi rekomendasi : Segera menyusun RUU tentang:
1. Susunan dan Kedudukan KM ITS
2. Lambang dan Atribut
3. Pembentukan Ormawa

REKOMENDASI IV
TENTANG SOSIALISASI HASIL MUBES IV ITS

Kepada : BEM ITS

86
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Isi rekomendasi : Mensosialisasikan hasil-hasilMUBES IV ITS kepada


seluruh mahasiswa ITS dalam waktu 2 bulan

REKOMENDASI V
TENTANG SOSIALISASI HASIL MUBES IV ITS SECARA
BERKALA
Kepada : Ormawa ITS
Isi rekomendasi : Mensosialisasikan hasil-hasilMUBES IV ITS kepada
seluruh mahasiswa ITS secara berkala setiap
tahun

REKOMENDASI VI
TENTANG POLA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MAHASISWA

Kepada :a. BEM ITS


b. LMB ITS
Isi rekomendasi : Melaksansanakan pembahasan bersama pola
pengembangan sumber daya mahasiswa ITS

REKOMENDASI VII
TENTANG SOSIALISASI STATUTA ITS

Kepada : Rektor ITS


Isi Rekomendasi : Mensosialisasikan secara luasStatuta ITS ke seluruh
civitas akademika ITS

REKOMENDASI VIII
TENTANG FASILITAS UKM

Kepada : Rektor ITS


Isi Rekomendasi : a. Menyediakan fasilitas ruangan UKM yang
representative
b. Menyediakan fasilitas umum UKM yang memadai

REKOMENDASI IX
TENTANG PENGAWALAN EVALUASI PELAKSANAAN
PENYESUAIAN ORMAWA DI KM ITS

87
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Kepada : DPM ITS


Isi Rekomendasi : Menyelenggarakan MTT ITS maksimal sebelas bulan
dari ditetapkannya MUBES IV dengan agenda
membahas evaluasi pelaksanaan penyesuaian Ormawa
KM ITS terhadap MUBES IV.

REKOMENDASI X
TENTANG TRANSPARANSI ADMINISTRASI
DAN KEUANGAN KAMPUS

Ditujukan kepada: a. Birokrasi kampus


b. Ikatan Orang Tua Mahasiswa ( IKOMA ) ITS
Isi rekomendasi : Meminta pihak-pihak terkait untuk menjunjung tinggi
nilai-nilai transparansi dalam administrasi dan keuangan
dengan mengadakanpelaporan anggaran mahasiswa
secara berkala kepada mahasiswa

REKOMENDASI BERSIFAT EKSTERNAL

REKOMENDASI I
TENTANG PENDIDIKAN NASIONAL

Kepada : Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia


Isi Rekomendasi : 1. Membuat peraturan yang mengatur mekanisme
kenaikan SPP
2.Melaksanakan pemerataan pendidikan
3.Melibatkan mahasiswa dalam penyusunan peraturan
Ormawa yang baru

REKOMENDASI II
TENTANG KONDISI BANGSA INDONESIA

Kepada : Presiden Republik Indonesia


Isi Rekomendasi : 1. Menyelesaikan permasalahan kasus Mega Korupsi
Bank Century, Kasus korupsi di lembaga negara, dan
mafia pajak.
2. Memperbaiki kondisi ekonomi, politik, dan sosial
bangsa Indonesia

88
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

3. Mewujudkan keadilan dan perekonomian yang


berpihak pada rakyat kecil

89
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KAMUS ISTILAH
MUBES IV ITS

Almamater : Perguruan tinggi atau akademi tempat mahasiswa


pernah belajar dan menyelesaikan pendidikannya.
Akademika : Yang bersifat akademis
Amandemen : Penambahan pada bagian yang sudah ada
Atribut : Tanda kelengkapan; lambang; sifat yang menjadi
ciri khas
Badan kerja : Panitia yang mengurus pelaksanaan tugas sehari-
hari pada suatu organisasi
Demokratis : (bentuk atau sistem) pemerintahan yang segenap
rakyat ikut serta memerintah dengan perantara
wakilnya; pemerintahan rakyat
Departemen : Lembaga tinggi pemerintahan yang mengurus suatu
bidang pekerjaan negara dengan pimpinan seorang
menteri
Distrik kuota : Jumlah yang ditentukan untuk mewakili bagian kota
atau negara yang dibagi untuk tujuan tertentu
Egaliter : Bersifat sama; sederajat
Eksekutif : Berkenaan dengan pengurusan (pengelolaan,
pemerintahan atau penyelenggaraan sesuatu
Etika : Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
Fakta : Hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan
kronologis kenyataan; sesuatu yang benar-benar terjadi
menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah
kejadian atau peristiwa)
Fasilitator : Orang yang menyediakan fasilitas; penyedia
Fatwa : Jawab (keputusan , pendapat yang diberikan oleh
mufti tentang suatu masalah)
Forum : Lembaga atau badan, wadah
Independen : Berdiri Sendiri
Inisiatif : Usaha (tindakan, dsb) yang mula-mula berasal dari
Internal dalam
Integral : Mengenai kesaluruhannya ; meliputi seluruh bagian
yang perlu untuk menjadikan lengkap; utuh;
sempurna
Integritas : Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
90
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
kemampuan yang memancarkan kewibawaan
Intruksi : Kebijakan yang harus dilaksanakan sebagai
penerjemahan
GBPK dan hal-hal lain yang sifatnya penting sesuai
kesepakatan baik di tingkat fakulta, DOP, maupun
institut
Kader : Orang yang diharapkan akan memegang pekerjaan
yang penting dalam pemerintahan, partai, dsb
Kongres : 1.Pertemuan besar para wakil organisasi (politik,
sosial, profesi, dsb) untuk mendiskusikan dan
mengambil keputusan mengenai pelbagai masalah,
muktamar, rapat besar
2.Pertemuan para wakil-wakil negara untuk
membicarakan satu masalah
Konsekuensi : 1.Akibat (dari suatu perbuatan, pendirian, dsb)
2.persesuaian dengan yang dahulu
Konstitusi : Segala aturan dan ketentuan yang mengenai
(dasar) ketatanegaraan (undang-undang dasar, dsb)
Koordinasi : Penyelarasan aktivitas kerja baik BEM ITS, BEM
Fakultas, HMJ, ataupun DOP
Lambang : Sesuatu seperti tanda (lukisan, lencana, dsb) yang
menyatakan suatu hal atau suatu maksud tertentu
Legislatif : Berwenang membuat undang-undang
Lembaga : Badan (organisasi ) mahasiswa yang tujuannya
Swadaya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau
Mahasiswa melakukan suatu usaha dengan kekuatan sendiri
(mandiri)
Mahasiswa : Orang yang belajar di perguruan tinggi
Manajerial : Berhubungan dengan manajer
Mekanisme :
Cara kerja suatu organisasi (perkumpulan dsb)
internal
Memorandum :
1.Nota atau surat peringatan tidak resmi
2.surat pernyataan dalam hubungan diplomasi
3.bentuk komunikasi yang berisi saran, arahan atau
penerangan
Menjunjung : Menaati dan melaksanakan
Tinggi
Moralitas : Sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan
dengan etiket atau adat sopan santun
91
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
Mukadimah : Pendahuluan, kata pengantar
Norma : aturan atau ketentua n yang mengikat warga
kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan kendalian tingkah laku yang
sesuai dan berterima
Normatif : Berpegang teguh pada norma, menurut norma atau
kaidah yang berlaku
Organ/struktur : Alat yang mempunyai fungsi tertentu yang disusun
dengan pola tertentu
Organisasi : 1.kesatuan (susunan, dsb) yang terdiri atas bagian-
bagian (orang dsb) di perkumpulan dsb untuk tujuan
tertentu
2.kelompok kerja sama yang antara orang-orang
yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama
Otonomi : Hak, wewenang dan kewajiban daerah politenik
(Politeknik) untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Paripurna : Lengkap; penuh lengkap
Penalaran : Cara (hal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara
berpikir logis; jangkauan pemikiran
Potensi : Kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan; kekuatan; kemampuan;
kesanggupan; daya
Presidium : Pimpinan tertinggi suatu badan yang terdiri atas
beberapa orang yang berkedudukan sama
Proaktif : Selalu aktif
Profesional : 1.Bersangkutan dengan profesi
2.memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya
Rekomendasi : 1.hal minta perhatian bahwa orang yang disebut
dapat dipercaya, baik, dsb (bisa dinyatakan dengan
surat)
2.saran yang menganjurkan (membenarkan,
menguatkan)
Representatif : dapat (cakap, tepat) mewakili; sesuai dengan
fungsinya sebagai wakil
Sistem : 1.Perangkat unsur yang secara teratur saling
berkaitansehingga membentuk suatu totalitas
2.Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asa,
92
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
dsb
3.Metode
Staf (ahli) : Sekelompok orang yang bekerja sama membantu
seorang ketua
Teknologi : Kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan
ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis
Transparan : Tembus sinar, tembus pandang, jelas, nyata
Verifikasi : Pemeriksaan latar belakang laporan, perhitungan
uang, dsb
Yudikatif : 1.bersangkutan dengan fungsi dan pelaksanaan
keadilan 2.bersangkutan dengan badan yang
bertugas mengadili perkara

93
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KAMUS SINGKATAN
MUBES IV ITS

BEM F : Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas


BEM ITS : Badan Eksekutif Mahasiswa ITS
BPDK : Badan Pemeriksa Dana Kampanye
DPM-F : Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
DOP : Daerah Otonomi Politeknik
DPM ITS : Dewan Perwakilan Mahasiswa ITS
GBHK : Garis Besar Haluan Kerja
GBPK : Garis-garis Besar Program Kerja
HD-PSDM : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
HMJ : Himpunan MahasiswaJurusan
KDKM : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa
KFLB : Kongres Fakultas Luar Biasa
KLB : Kongres Luar Biasa
KM : Keluarga Mahasiswa
KPU : Komisi Pemilihan Umum
LMB : Lembaga Minat dan Bakat
LSM : Lembaga Swadaya Mahasiswa
MM : Mahkamah Mahasiswa
MTT : Musyawarah Tingkat Tinggi
MUBES : Musyawarah Besar
MUSMA : Musyawarah Mahasiswa
Ormawa : Organisasi Kemahasiswaan
Panwaslu : Panitia Pengawas Pemilu
Pemilu : Pemilihan Umum
PPU : Panitia Pemilihan Umum
RUU : Rancangan Undang Undang
SDM : Sumber Daya Mahasiswa
UKM : Unit KegiatanMahasiswa

94
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
PANITIA AD HOC MUBES IV

Koordinator : Juan Pandu G N R Ad Hoc 1107100045


Anggota : M Abdurrochman Ad Hoc 2108100147
M Solikhudin Z Ad Hoc 2109030059
Fanny Ristantono Ad Hoc 2208100172
M Nurman Febrian Ad Hoc 2308030031
Moch. Novian D Ad Hoc 2708100080
Rahmi Agustina Ad Hoc 3308100070
Abdi Sukmono Ad Hoc 3508100040
Firstian Rubyarto Ad Hoc 4208100072
Aulia Nur V Ad Hoc 3308100047
Helmy Yunan I Ad Hoc 2407100044
Rionda Bramanta K Ad Hoc 2408100003
Rizki Ade S. R Ad Hoc 2508100036
Akhlis Fitanto H Ad Hoc 3108100130
Mirba H. D. S. Ad Hoc 4308100110
Ari Cipto N. Ad Hoc 4106100005

95
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
ORGANIZING COMMITTE MUBES IV ITS
Koordinator : Mashuri 1109 100 004
Sekretaris : Fatma Ayu N.F.A 1209 100 041
Bendahara : Rizka WahyuN. 2409 030 035
Sie Kestari :
Farroh Sakinah 5210 100 060
Muhammad Fajar R 2110 100 702
Yunanda Basuki 7110 040 001
Sie Acara :
Dinand Hazbin Jadid 4310 100 052
Intan Andriani Putri 1110 100 062
Muhammad Rasyid A 2110 100 022
Sie Publikasi/Dokumentasi:
Lilis Eka Rachmawati 1110 100 034
Olivia Renanda 5210 100 112
Rizky Ramadhan 2709 100 052
Achmad Firyal Adila 7309 040 033
Saddam Hussein 2709 100 094
Azimah Ulya 3310 100 080
Sie Perlengkapan :
Fahir Hassan 3310 100 004
Wahyu Budi Dharmawan 2509 100 107
Kevin Dwi Prasetio 2110 100 095
Veranita Hadyanti Utami 3609 100 055
Sie Transportasi :
Putra Tanujaya 2110 100 025
Achmad Rifqi Rosyadi 2110 100 022
Imamuddin W 2110 100 143
Pradana Setia Budi Laksana 2110 100 113
Sie Konsumsi :
Desy Gitapratama 5210 100 017
Riyan Adelia Suryaningati 5209 100 096
Dwi Sandro Dariyanto 6109 030 002
Haniffudin Nurdiansyah 2709 100 075
Sie Keamanan/Perijinan :
Agung Arifani 7109 040 045
Muhammad Nurul Mausuf 1210 100 076
Muhammad Muhtaromi 1210 100 026
Dhimas Ridha 2709 100 087
Ahmad Syaiful Badari 1210 100 012
96
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

97

Anda mungkin juga menyukai