Anda di halaman 1dari 7

TOKOH KEWIRAUSAHAAN BIDANG

KERAJINAN

Nama: Rifky Hermawan


Kelas: X-IPA 2
Tanggal pengumpulan:
Senin, 4 Desember 2017

Sma Negeri 16 Bekasi


Tahun Ajaran 2017/2018
Biografi

Sri Prakash Lohia dikenal sebagai seorang pengusaha tekstil di


Indonesia. Berkat bisnis tekstilnya membuat Sri Prakash masuk dalam 10
besar daftar orang terkaya di Indonesia. Mengenai biografi dan proofilnya,
Sri Prakash Lohia lahir pada tanggal 11 agustus 1952 di India. Ayahnya
bernama Mohan Lal Lohia seorang pengusaha garmen yang membuka
usahanya di Indonesia dan ibunya bernama Kachan Devi Lohia. Keluarga
Lohia merupakan keluarga berkecukupan.

Sri Prakash Lohia merupakan lulusan dari Universitas New Delhi


dengan gelar Bachelor of Commerce. Di usia 19 tahun, ia sudah mulai
terjun ke dunia bisnis membantu ayahnya dalam berbisnis garmen dan
membuka usaha di Indonesia.

Pada tahun 1974, ayah Prakash mendirikan pabrik tekstil di kota


Purwakarta. Mengingat tekstil merupakan kebutuhan pokok, Ia rela
mengeluarkan uang sebesar US$ 10 juta dengan membuka pabrik tekstil
yang menampung sekitar 2 ribu karyawan di Jawa Barat.

Tak butuh waktu lama, dalam setahun beroperasi pabrik tersebut


mampu mencetak keuntungan yang fantastis bagi Sri Prakash Lohia.
Namun karakter dari Sri Prakash yang tidak langsung berpuas diri, ia
kemudian berfikir untuk membuka bisnis lain selain bisnis tekstil.
Analisis SWOT

1. Strength (kekuatan)
Kekuatan yang bisa membuat Sri Prakash Lohia sukses adalah
ketika ia mencoba membantu usaha ayahnya di bidang tekstil.
Memang tidak mudah untuk memproduksi barang yang masih sedikit
peminatnya. Kemudian ia meneruskan usaha ayahnya dan
memimpin sebuah pabrik tekstil di purwakarta. Berkat ketekunan dan
kerja kerasnya, Ia memiliki lebih dari 19 ribu karyawan.

2. Weakness (kelemahan)
Kelemahan yang terjadi pada usaha Sri Prakash Lohia adalah
pada saat awal ia membantu ayahnya dalam usaha tekstil. Saat itu
alat yang digunakan masih sederhana dan hanya memproduksi
dengan skala kecil. Sering kali ia mengalami kerugian dan belum
banyak menjalin kerjasama dengan perusahaan lain. Oleh sebab itu,
ia mencari cara agar produknya laku yaitu dengan memproduksi
benang pintal dan poliester yang menjadi kebutuhan pokok industri
pakaian.

3. Opportunity (kesempatan)
Kesempatan yang dilakukan Sri Prakash Lohia dalam
mengambil keputusan patut di apresiasi karena pada saat itu
perusahaan yang bergerak di industri tekstil masih belum banyak dan
persaingannya masih dapat dikontrol. Oleh karena itu, Sri Prakash
Lohia memutuskan untuk memproduksi poliester, karena poliester
menjadi kebutuhan pokok indsutri pakaian dan juga proses
pembuatannya cukup dengan bahan kimia tanpa perlu bahan baku
yang berasal dari alam.

4. Threat (ancaman)
Saat persaingannya di industri tekstil semakin ketat,
dikhawatirkan produk buatan Sri Prakash Lohia yaitu poliester tidak
laku di pasaran karena saat ini sudah banyak perusahaan yang
memproduksi benang sintetis dari mesin yang canggih dengan
kualitas yang lebih bagus dan harga yang lebih murah.
 Lampiran Penjualan
A. Pendapatan Per Tahun

produk unit Harga per Total


kg
benang poliester 100.000 kg Rp. 50.000,00 Rp. 5.000.000.000,00

B. Biaya Pokok Produksi


1. Anggaran Bahan Baku

Bahan Baku Kuantitas Harga Per Jumlah


Unit
Bahan kimia:
Poly 10 Rp.500.000,00 Rp. 5.000.000,00
Ethylena
Therepthalat

2. Anggaran Peralatan

Nama Alat Kuantitas Harga per unit Jumlah


Mesin Lebur 5 Rp.1.000.000,00 Rp.5.000.000,00
Mesin 5 Rp.2.000,000,00 Rp.10.000.000,00
Esterifikasi
Jumlah Rp.15.000.000,00

3. Biaya Gaji Karyawan

Total untuk menggaji seluruh karyawan selama satu tahun


=Rp. 1.000.000.000,00
Jumlah karyawan
= 2 Ribu
BREAK EVENT POINT (BEP)
Total biaya = Rp.1.020.000.000,00
Rata rata harga penjualan = Rp.13.698.630
Total produksi = 100.000 kg atau 1 ton

 BEP Produksi = Total biaya/ Harga penjualan


= Rp.74,46 juta

BEP Harga = Total biaya/ Total produksi


= Rp.10.200.000,00
KESIMPULAN
Dari kisah usaha Sri Prakash Lohia dapat diambil kesimpulan
bahwa usaha yangt telah dijalankan dengan meneruskan usaha
ayahnya ini apabila terus ditekuni akan bermanfaat di masa depan.
Kerja keras, percaya diri, ketekunan, dan pantang menyerah itulah yang
membuat ia sukses dan memiliki perusahaan besar. Dalam usaha, kita
harus memperhatikan kelemahan usaha kita agar tidak menjadi
ancaman di kemudian hari dan melihat peluang yang ada guna
memajukan perusahaan kita dibandingkan pesaing-pesaing lainnya.
Dalam melakukan kegiatan kewirausahaan, seseorang harus
memperhatikan BEP (break even point). Tujuannya adalah untuk
mengetahui jangka waktu pengembalian modal.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, Wikipedia Foundation. 2017. “Sri Prakash Lohia”,


https://en.wikipedia.org/wiki/Sri_Prakash_Lohia

Fitinline, Fitinline.com. 2015.”jenis jenis benang”,


https://fitinline.com/article/read/jenis-jenis-benang/

Biografiku.com, Biografiku.com. 2016. “Biografi dan Profil Sri Prakash


Lohia - Raja Poliester dari Indonesia”,
http://www.biografiku.com/2017/03/biografi-dan-profil-sri-prakash-lohia-
raja-poliester-dari-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai