Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM GANESHA

NOMOR :259O /RSUG/SK-Dirut/I/2015

TENTANG
KEBIJAKAN LAYANAN SEDASI RUMAH SAKIT UMUM GANESHA

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM GANESHA

Menimbang :
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu standar pelayanan anestesia
perlu adanya kebijakan mengenai layanan sedasi sebagai acuan bagi
tenaga anestesi dalam memberikan layanan di Rumah Sakit Umum
Ganesha
b. Bahwa sehubungan dengan butir a tersebut di atas perlu ditetapkan
Keputusan Direktur tentang Panduan Pelayanan Pasien Dengan Alat
Restraint di RSU Ganesha

Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK
02.02/MENKES/251/2015 tentang pedoman nasional pelayanan
kedokteran Anestesiologi dan terapi intensif.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
KESATU : PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN LAYANAN SEDASI RSU GANESHA

KEDUA : Sedasi dapat diklasifikasikan menjadi:


a. Layanan Sedasi Ringan adalah pemberian obat-obatan yang
menyebabkan kondisi dimana pasien masih berespon normal terhadap
perintah verbal, reflek jalan nafas dan ventilasi serta fungsi
kardiovaskular tidak dipengaruhi, namun fungsi kognitif dan
koordinasi fisik terganggu. Bila diperlukan sedasi yang lebih dalam
dalam suatu kondisi tertentu diwajibkan untuk melakukan konsultasi
dengan dokter Anestesi .
b. Layanan Sedasi Sedang adalah pemberian obat-obatan yang
menyebabkan penurunan kesadaran tetapi masih berespon terhadap
rangsangan verbal dan rangsangan taktil ringan, jalan nafas ventilasi
masih terjaga dengan baik dan fungsi kardiovaskular masih terjaga
baik.Obat –obat yang dipakai adalah obat-obat yang berefek sedatif.
c. Layanan Sedasi Dalam adalah pemberian obat-obatan yang
menyebabkan penurunan kesadaran dimana pasien sulit dibangunkan
tapi masih bisa berespon terhadap rangsangan nyeri berulang, jalan
nafas dan fungsi ventilasi spontan kemungkinan terganggu, sehingga
memerlukan bantuan untuk mempertahankan kelapangan jalan nafas
dan mempertahankan ventilasi yang adekuat, fungsi kardiovaskular
biasanya masih terjaga baik. Obat-obat yang dipakai adalah obat-
obat yang berefek sedatif
KETIGA : Layanan sedasi diberikan kepada:
a. Pada pasien Pediatrik,yaitu pada pasien anak yang tidak kooperatif
untuk dilakukan tindakan misalnya tindakan diagnostic seperti CT
scan.
b. Pada pasien Dewasa, yaitu pada pasien yang kurang kooperatif dan
sangat cemas untuk dilakukan tindakan seperti endoskopi maupun CT
scan dan MRI.
KEEMPAT : Pelaksana pemberi layanan Sedasi terhadap masing-masing tingkatan Sedasi,
yaitu:
a. Layanan Sedasi Ringan dilakukan oleh dokter dalam bidangnya yang
memiliki SIP di RSU Ganesha sebagai DPJP. Kompetensi harus
sesuai standar yang telah ditetapkan yaitu mampu melakukan teknik
sedasi, melakukan monitoring tepat, menanggulangi komplikasi,
mampu menggunakan bahan antidotum, dan mampu melakukan basic
life support (BLS).
b. Layanan Sedasi Sedang dan Dalam dilakukan oleh dokter spesialis
Anestesi sebagai DPJP.
KELIMA : Layanan Sedasi dilakukan di unit pelayanan di lingkungan RSU Ganesha
antara lain;
a. Layanan Sedasi Ringan dilakukan di seluruh unit pelayanan rumah
sakit sesuai yang dibutuhkan
b. Layanan Sedasi Sedang dan Dalam dilakukan di kamar bedah dan luar
kamar bedah termasuk ruang resusitasi, ruang tindakan invasif,
Radiologi, ruang rawat khusus (ICU, HCU), ruang rawat inap, rawat
jalan,dan ruang lain sesuai yang dibutuhkan pelayanan di lingkungan
RSU Ganesha
KEENAM : Layanan Sedasi yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan Layanan
Sedasi dari disiplin terkait serta sesuai dengan bentuk layanan sedasi yang
dimiliki oleh Tim Anestesi dan Reanimasi RSU Ganesha.
KETUJUH : Setiap layanan Sedasi Sedang dan Dalam harus melalui proses penerimaan,
penilaian, perencanaan dan persiapan. Perencanaan pasien minimal
dilakukan 8 jam sebelum tindakan. Hal ini berkaitan dengan puasa pasien.
Untuk pasien anak minimal puasa susu formula 6 jam sebelum tindakan.
Pasien dewasa puasa makanan padat 8 jam. Untuk rencana tehnik dan obat-
obatan maupun penggunaan alat khusus/ spesifik yang akan digunakan
disesuaikan dengan kondisi pasien sesuai pertimbangan dokter anestesi.
KEDELAPAN : Setiap layanan sedasi Sedang dan Dalam yang dilakukan oleh spesialis
Anestesi sebagai DPJP harus melalui proses komunikasi dan pemberian
informasi serta mendapat persetujuan sedasi dari pasien atau keluarga
pasien dan didokumentasikan dalam rekam medis.
KESEMBILAN: Layanan sedasi harus dilakukan pemantauan selama prasedasi,selama
sedasi dan pasca sedasi:
Layanan Sedasi Ringan,Sedang dan Dalam
a. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan sedasi ringan tidak melalui
proses kunjungan pra-anestesi dan proses penilaian pra-sedasi
b. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan sedasi sedang dan dalam
melalui proses kunjungan pra-sedasi dan proses penilaian pra-sedasi
c. Selama sedasi dilakukan pemantauan terhadap tensi, nadi,saturasi dan
ventilasi, dilakukan penilaian nyeri serta dilakukan penilaian kedalaman
sedasi
d. Penilaian kedalaman sedasi dengan menggunakan Derajat Sedasi
e. Pada saat pasca sedasi dilakukan pemantauan terhadap tensi, nadi,
pernafasan dan saturasi secara kontinu sampai stabil dan kembali ke
kondisi awal , dilakukan penilaian nyeri serta penilaian kedalaman sedasi
( didokumentasikan status sedasi
KESEPULUH : Setiap memberikan pelayanan Sedasi khususnya sedang dan dalam
harus dipastikan alat:
Ada monitor EKG, oksimetri, tabung oksigen dan perlengkapannya
suction dengan perlengkapannya, ada trolley emergency , ada obat-
obatan antidotum
KESEBELAS : Penatalaksanaan jika pasien mengalami syok karena pemberian sedasi:
dilakukan penganan sesuai dengan langkah –langkah pengelolaan pasien
syok.
KEDUABELAS: Setiap layanan sedasi harus didokumentasikan dalam Rekam Medis,
Layanan Sedasi sedang dan dalam dicatat dalam Catatan Sedasi
KETIGABELAS: Setiap pemberi layanan sedasi bertanggung jawab untuk :
a. Ikut mengembangkan, menanamkan dan menjaga agar
Kebijakan serta Prosedur Layanan Sedasi yang ada terus
dikembangkan dan diperbaiki.
b. Menjaga Program Pengendalian Kualitas yang telah dibentuk
serta melaksanakannya.
c. Mengawasi dan meninjau seluruh Layanan Sedasi yang telah
dibentuk serta melaksanakannya

KEEMPATBELAS: Surat keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan
catatan: apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
surat keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan atau perubahan
seperlunya.

Ditetapkan di : Gianyar
Pada Tanggal : 2 Januari 2015
RSU Ganesha

(drg. Chandra Purnama H, M.Kes)


Direktur RSU Ganesha

Anda mungkin juga menyukai