Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN KERJASAMA

PELAYANAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN OBAT

Pada hari jum’at tanggal duapuluh sembilan september tahun dua ribu lima belas, yang
bertanda tangan dibawah ini masing masing :

1. Fietry Muzwar,S.Farm.Apt. , sebagai Apoteker Apotik Riwpu yang berkedudukan di Jalan


Raden Patah Raya. Kebayoran baru. Jakarta Selatan selanjutnya di sebut PIHAK PERTAMA.
2. Rahmat Obi. SE sebagai Manager SDM & Umum P.T. Hutama Karya yang
berkedudukan jalan M.T. Haryono kav .8. Jakarta Timur. Selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

Dengan ini menerangkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan
perjanjian kerjasama dalam bentuk pemesanan dan pembelian obat- obatan untuk Poliklinik
P.T. Hutama Karya , dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1
PENUNJUKAN
1. PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima penunjukan PIHAK
PERTAMA , untuk melakukan pelayanan pemesanan dan pembelian obat untuk
Poliklinik P.T. Hutama Karya dr Apotek Riwpu .
2. PIHAK PERTAMA akan melayani permintaan dari PIHAK KEDUA berdasarkan surat
pemesanan
Pasal 2
PELAYANAN
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada PIHAK
KEDUA, dengan cara menyediakan obat-obatan yang cukup dan lengkap sesuai dengan
kebutuhan PIHAK KEDUA.
2. Bila salah satu atau lebih obat-obatan dalam resep ternyata tidak tersedia lagi
diperedaran, maka PIHAK PERTAMA wajib menghubungi dokter bersangkutan untuk
mengubah / mengganti resep tersebut.
3. Dalam pelayanan resep, PIHAK PERTAMA harus menyerahkan barang berupa obat-obatan,
tidak diperbolehkan menyerahkan dalam bentuk uang atau bentuk lainnya.
4. Resep dari dokter dapat diganti dengan merk lain yang mempunyai khasiat yang sama
dengan harga yang lebih kompetitif sepanjang dapat dipertanggungjawabkan oleh Apoteker
dengan persetujuan Dokter.

Pasal 3
HARGA
1. Harga Obat-obatan dalam pelayanan Resep ini ditetapkan berdasarkan Harga Jual Apotek
sudah termasuk PPN
2. Harga obat-obatan yang disebutkan dalam ayat 1 diatas sewaktu-waktu dapat mengalami
perubahan, Sesuai dengan ketetapan Harga Jual dari Pabrik / Pemerintah.
Pasal 4
PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN
1. PIHAK PERTAMA akan mengajukan penagihan terhadap pelayanan obat-obatan tersebut
kepada PIHAK KEDUA, berupa kwitansi yang dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung, setiap
tanggal 10 (Sepuluh ) bulan berikutnya
2. PIHAK KEDUA wajib membayar harga obat-obatan dalam pelayanan resep dalam waktu 7 (
tujuh ) hari setelah tagihan PIHAK PERTAMA diterima.

Pasal 5
JANGKA WAKTU
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan selanjutnya akan berlaku dengan
sendirinya untuk jangka waktu yang sama bilamana tidak ada pemutusan oleh kedua pihak.

Pasal 6
SANKSI
1. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pembayaran dalam waktu sebagaimana
dimaksud pasal 4 ayat 2 diatas, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda keterlambatan
sebesar 1 0/00 (satu permil) per hari dari besarnya tagihan.
2. Bilamana sampai dengan batas waktu 2 ( Dua ) Bulan belum dibayar, maka PIHAK PERTAMA
akan memutuskan sementara secara sepihak , dan PIHAK KEDUA tetap berkewajiban untuk
segera melunasi pembayaran beserta dendanya.

Pasal 7
FORCE MAJEURE ( KEADAAN MEMAKSA )
1. Yang dimaksudkan dengan force Majeure dalam perjanjian ini adalah: bencana alam, seperti
banjir, gempa bumi, angin topan, peperangan, pembrontakan, pemogokan dan kebijakan
moneter yang disebabkan oleh faktor ekstern yang mengganggu kelangsungan jalannya
perjanjian kerjasama ini.
2. Bilamana terjadi suatu Force Majeure, maka salah satu pihak wajib memberitahukan keadaan
itu secara tertulis kepada pihak lainnya dalam waktu paling lama 3 x 24 jam setelah terjadi
keadaan tersebut, yang kemudian akan diputuskan dapat menyetujui atau menolak keadaaan
Foerce Majeure tersebut.

Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Setiap perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan / penafsiran perjanjian ini, kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan apabila tidak tercapai
kesepakatan, maka persoalannya akan diserahkan kepada pengadilan Negeri
Pasal 9
LAIN-LAIN

Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan dibicarakan kedua belah pihak
secara tersendiri dan bila perlu akan dibuat suatu addendum.
Demikian perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di Jakarta, pada hari Jum’at tanggal
duapuluh sembilan september tahun dua ribu lima belas, dalam rangkap 2 (dua),
bermaterai cukup yang mempunyai kekuatan hukum sama dan dipegang oleh masing-masing
pihak.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(Fietry Muzwar.S.Farm.Apt ) ( Rahmat Obi. SE )

Anda mungkin juga menyukai