Kelompok 1:
Elsa Ramadanti
Mela Almasita
Nandang Sofyan
Yogi Hidayat
2018
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan konsentrasi belajar?
2. Apa saja upaya yang dapat dilakukan dalam meningkat konsentrasi belajar siswa?
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsentrasi
Konsentrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu “Pemusatan perhatian
atau pikiran pada suatu hal.”
Konsentrasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses, dimana seluruh pikiran dan
perasaan terfokus sepenuhnya pada objek atau kegiatan tertentu, sehingga otak akan reflek
mengesampingkan hal-hal lainnya, hanya objek yang merupakan target konsentrasilah yang
menjadi fokus utama.
Konsentrasi merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan dan menjaga pikiran
terhadap suatu hal. Dengan kata lain, kegiatan tersebut dilakukan secara sadar dan tidak ada
paksaan. Ketika seseorang sedang berkonsentrasi, objek yang difokuskan hanya objek yang
menjadi target utama konsentrasi, sehingga informasi yang diperoleh hanyalah informasi
yang telah dipilih. Fokus yang ditajamkan meningkatkan kemungkinan seseorang dapat
menyerap dan memahami informasi yang didapat.
Ada tiga hal yang menyebabkan sulitnya seseorang untuk berkonsentrasi, yaitu:
1. Faktor Eksternal yaitu lingkungan, sebagian besar orang akan merasa kesulitan untuk
berkonsentrasi ketika mereka berada di lingkungan yang bising.
2. Faktor Internal, adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang menyebabkan
seseorang memiliki pikiran yang lamban sehingga dalam berkonsentrasi-pun lamban.
3. Faktor Psikologis, seseorang yang tertekan atau sedang memiliki beban dalam pikirannya
cenderung mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.
B. Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui
sesuatu yang belum diketahui, atau keinginan untuk merubah suatu kebiasaan yang belum
maju ke arah lebih maju.
Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan
proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan,
yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Sedangkan menurut James Patrick Chaplin (Dictionary of Psychology 1985). Belajar
dibatasi dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama Belajar adalah perolehan perubahan
2
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua
Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.
Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977,
belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang
keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah
melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau
latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat
naluriah.
Singkatmya, belajar merupakan proses atau usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan
dari bahan yang telah dipelajari.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dibedakan dalam dua
kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapa
t mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi factor fis
iologis dan faktor psikologis.
- Faktor Fisiologis: keadaan fokus jasmani, dan keadaan fungsi jasmani.
- Faktor psikologis: kecerdasan siswa, motivasi, minat, ingatan, bakat, konsentr
asi belajar, rasa percaya diri, dan cita-cita.
b. Faktor Eksternal
Lingkungan sosial: Lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat,
dan lingkungan sosial keluarga.
Lingkungan non sosial: Lingkungan alamiah, lingkungan instrumental, serta fa
ktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa).
Jika di dalam kegiatan belajar siswa mengalami masalah atau hambatan dengan factor
-faktor di atas, maka sudah dapat dipastikan bahwa konsentrasi belajar siswa akan terganggu
dan siswa tidak akan fokus dalam menerima pelajaran.
3
BAB III
PEMBAHASAN
A. Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar menurut Femi Olivia (2008: 40) adalah pemusatan
pikiran, atau terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh seorang siswa
selama periode belajar.
Konsentrasi belajar adalah suatu aktivitas untuk membatasi ruang lingkup perhatian
seseorang pada satu objek atau satu materi pelajaran (Benjamin, dalam Hartanto,
1995). Harahap (dalam Sari D.P. 2006) mendefinisikan konsentrasi belajar sebagai
suatu pemusatan, penyatuan, pernyataan adanya hubungan antara bagian-bagian
dalam pelajaran atau lebih. Liang Gie (dalam Hartanto. 1995) yang menyimpulkan
bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian atau pikiran dengan
mengesampingkan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan apa yang sedang
dipelajari. Alim (2008) menyebutkan bahwa konsentrasi belajar anak adalah
bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu, hingga pekerjaan
itu dikerjakan dalam waktu tertentu.
Secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa, konsentrasi belajar yaitu,
pemusatan perhatian, pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang sedang dipelajari
dan mengabaikan segala hal yang tidak berkaitan dengan objek yang sedang
dipelajari. Tujuan dari konsentrasi belajar sendiri adalah agar siswa lebih fokus dan
lebih mudah dalam menerima dan menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru,
sehingga kemampuan berpikir dan pengetahuan siswa pun akan meningkat.
4
dikenali polanya sehingga pengetahuan dan pengalamn individu dapat
memudahkan untuk berkonsentrasi.
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar antara lain
suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar.
5
Siswa yang konsentrasi dalam belajar merupakan salah satu tanda bahwa ia se
dang aktif belajar.
Menambah semangat/motivasi bagi siswa untuk lebih aktif beraktifitas dalam
belajar.
Memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Suasana belajar menjadi yang semakin kondusif.
Memudahkan siswa mendapatkan pengalaman yang baru.
Munculnya hal-hal yang positif (misalnya tidak mau menghayal) dalam diri sis
wa.
6
Menurut kajian yang saya lakukan terhadap beberapa buku dan jurnal, saya
menyimpulkan bahwa, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
konsentrasi belajar siswa, yaitu diantaranya:
1. Lingkungan Belajar Kondusif
Belajar membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk memperoleh hasil
belajar secara optimal. Lingkungan kelas yang kondusif bisa dilakukan dengan
membuat ruang kelas menjadi bersih, rapih, indah, dan penyusunan bangku yang
teratur. Intinya, untuk membuat suasana yang kondusif, ruang kelas yang digunakan
untuk belajar haruslah dibuat seyaman mungkin untuk para siswa.
Penataan lingkungan ditujukan kepada upaya membangun dan mempertahankan
sikap positif. Sikap positif merupakan asset penting untuk belajar. Peserta didik
dikondisikan ke dalam lingkungan belajar yang optimal, baik secara fisik maupun
mental.
Menciptakan ruang belajar yang kondusif untuk membangun sugesti. Misalnya,
memasang musik latar di dalam kelas. Untuk ruangan kelas kita harus memfokuskan
perhatian kepada penataan lingkungan formal dan terstruktur, seperti meja, kursi,
tujuannya adalah untuk menciptakan suasana yang menimbulkan kenyamanan dan
rasa santai. Karena keadaan santai dapat mendorong siswa untuk dapat berkonsentrasi
dengan sangat baik dan mampu belajar dengan sangat mudah.
7
kewaspadaan dan kemampuan fungsi otak untuk melakukan perencaaan, respon dan
membuat keputusan. Brain Gym juga dapat meningkatkan kemampuan belajar tanpa batasan
umur (Ayinosa, 2009).
Brain Gym dilakukan dengan cara menstimulasi gelombang otak melalui gerakan-
gerakan ringan dengan permainan melalui olah tangan dan kaki seperti gerakan Hooks-up
(kait rileks), gerakan silang, saklar otak, titik positif, Lazy 8, menguap berenergi, pengisi
energi, luncuran gravitasi, tombol angkasa dan pasang telinga dapat memberikan rangsangan
atau stimulus pada otak. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan belajar dan pemusatan
perhatian atau konsentrasi anak karena seluruh bagian otak digunakan dalam proses belajar
dan berkonsentrasi.
Selain Brain Gym, terdapat beberapa permainan ringan yang bisa dilakukan guru
dalam membantu siswa melatih konsentrasinya. Ketika guru masuk ke dalam kelas, guru
harus bisa melihat suasana dan kondisi para siswa di kelas, jika siswa lemas dan tidak
bersemangat, guru bisa menggunakan permainan sebelum pelajaran dimulai, permainan dapat
membuat siswa menjadi lebih bersemangat dan juga melatih konsentrasi siswa. Atau
ditengah-tengah jam pelajaran ketika guru merasakan bahwa siswa bosan dan tidak fokus,
guru bisa mengajak siswa untuk bermain games ini.
9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui
sesuatu yang belum diketahui, atau keinginan untuk merubah suatu kebiasaan yang belum
maju ke arah lebih maju. Ada dua factor yang memperngaruhi belajar, yaitu factor eksternal
dan factor internal. Konsentrasi belajar merupakan salah satu factor internal yang
mempengaruhi belajar. Konsentrasi belajar yaitu, pemusatan perhatian, pikiran dan perbuatan
pada suatu objek yang sedang dipelajari dan mengabaikan segala hal yang tidak berkaitan
dengan objek yang sedang dipelajari. Konsentrasi belajar merupakan faktor penentu
keberhasilan siswa dalam menyerap ilmu yang disampaikan guru pada saat kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas.
Malas belajar yang dialami para siswa biasanya disebabkan oleh adanya kurang
kemampuan siswa dalam berkonsentrasi. Dalam proses belajar mengajar tentu saja tidak
dapat dipisahkan dari peran seorang guru. Oleh karena itu guru harus memiliki pengetahuan
mengenai cara apa saja yang dapat dilakukan supaya para siswa tetap focus dalam mengikuti
pelajaran, terutama cara untuk membuat siswanya tetap beronsentrasi dalam belajar. Menurut
saya ada beberapa hal yang dapat guru lakukan dalam upaya meningkatkan konsentrasi
belajar siswanya, yaitu:1) Membuat ruang kelas menjadi kondusif; 2) Memainkan games
singkat yang bisa mengarahkan pikiran siswanya untuk berkonsentrasi; 3) Dengan
menggunakan music, namun tidak semua jenis music dapat dijadikan sebagai alat
meningkatkan konsentrasi; 4) Dan yang terakhir yaitu dengan menggunakan humor.
B. Saran
Guru sebagai seorang pengajar dan pendidik hendaknya harus mengetahui bagaimana
keadaan siswanya ketika berada di dalam kelas, dan bagaimana atmosfir di dalam kelas
ketika proses belajar mengajar berlangsung. Karena siswa seringkali merasa bosan ditengah-
tengah pelajaran ketika guru menyampaikan materi pelajaran. Sudah pasti, guru harus
memliki pengetahuan bagaimana cara mengatasi kasus seperti itu. Ketika siswa bosan dalam
mengikuti pelajaran, itu merupakan salah satu ciri bahwa siswa telah kehilangan konsentrasi
belajarnya. Maka dari itu guru sebaiknya melakukan upaya untuk meningkatkan konsentrasi
siswanya, agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan focus dan siswa bisa dengan mudah
menangkap materi yang diberikan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11