Anda di halaman 1dari 7

HASIL DISKUSI

1. Obat Ampicillin 1 vial berisi 1000 mg/1 g obat kering diencerkan/dioplos


dengan 4 cc pelarut /air steril, hitunglah :
a. Berapa kandungan setiap 1 cc obat Ampicillin ?
Jawab :

Dosis yang dibutuhkan


x volume
Dosis yang tersedia
pelarut

1 cc
x 1000 mg = 250 mg
4 cc

b. Bila menggunakan spuit 3 cc jadi berapa kandungan setiap strip


Jawab :
Dosis yang dibutuhkan
x volume pelarut
Dosis yang tersedia

3 cc
x 1000 mg = 750 mg
4 cc

2. Bila pasien mendapatkan dosis 3 x 500 mg, berapa cc obat yang diberikan
pada setiap kali injeksi ?
Jawab :

3. Pemberisn dopamine disesuaikan dengan berat badan pasien. Pada


praktikum ini BB pasien dianggap 60 kg dengan dosis 3,5 µg

ISTILAH/KATA KUNCI

1. Konsentrasi : Cara untuk menyatakan hubungan antara zat pelarut dan zat
terlarut.
2. Osmosis : Difusi air melintasi membran yang permeabel selektif.
3. Difusi : pergerakan spontan dari zat menuruni gradien konsentrasinya, dari
daerah yang konsentrasinya lebih tinggi ke daerah yang konsentrasinya
lebih rendah.
4. Pemekatan : Proses menaikkan kadar zat tertentu yang ingin dipekatkan.
5. Ampul : botol yang terbuat dari bahan gelas dengan bagian leher mengecil
yang harus dipatahkan untuk memungkinkan akses obat
6. Vial : Wadah gelas berisi obat dosis tunggal yang memiliki penyekat karet
di atasnya.
7. Spuit : Alat yang digunakan untuk menginjeksi obat
8. Aquades : air suling atau air hasil penyulingan (diuapkan dan disejukkan
kembali)
9. Dopamine : suatu katekolamina yang merupakan prekusor dalam sintesis
nonadrenalin dan adrenalin. Senyawa ini dipercaya sebagai nerotransmitter
dalam otak.
10. Parenteral : pemberian obat yang bukan melalui saluran cerna/ tidak
melalui saluran alimenter. Misalnya diberikan subkutan, intrasternal,
intravena, dan insmuskuler.
11. Dosis : takaran obat untuk sekali pakai (dimakan,diminum,disuntikkan)
dalam jangka waktu tertentu.
12. Desinfeksi : Proses membunuh orgnisme patogenik
13. Analgesik : obat yang dapat mengurangi rasa nyeri dan akhirnya akan
memberi rasa nyaman kepada orang yang menderita.
14. Microdrips :
15.

TOPIC TREE
PENGENCERAN

DEFENISI

FAKTOR-FAKTOR
TUJUAN YANG PERLU RUMUS
DIPERHATIKAN

PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING

1. Apa yang dimaksud dengan pengenceran ?


2. Jelaskan tujuan pengenceran ?
3. Faktor – faktor yang perlu diperhatikan saat pengenceran ?
4. Jelaskan persiapan dan prosedur kerja pengenceran ?
5. Cairan apa saja yang dapat digunakan selain aquades dalam pengenceran ?
6. Bagaimana cara menghitung dosis obat yang akan diencerkan ?
7. Apa akibat kelebihan dan kekurangan pemberian obat dalam pengenceran?
8. Mengapa pemberian obat disesuaikan dengan berat badan pasien ?
9. Mengapa pada saat pengenceran diperlukan pengambilan udara pada
siringe ?

JAWABAN PENTING

1. Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tonggi) dengan


cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih akurat.
(Khopkar,1990)
Pengenceran adalah suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim
dipakai yaitu aquades dalam jumlah tertentu. (Brady, 1999).
2. Tujuan pengenceran obat :
a. Mengurangi kepekatan obat
b. Mempercepat reaksi obat
3. Prosedur pengenceran obat dalam vial
a. Mengkaji perencanaan obat untuk hari ini (dosis, route, dan waktu).
Kaji ketersediaan obat dan alat-alat.
b. Pelaksanaan
- Mencuci tangan
- Melakukan cek ulang obat dan label obat yang telah disiapkan
- Mengkalkulasi dosis sesuai dengan kebutuhan klien
- Mengencerkan dan mengambil obat dengan tepat
c. Mengencerkan obat dari vial
- Membersihkan bagian atas botol dengan kapas alkohol dan
membiarkannya kering sendiri
- Membuang kapas alkohol ke dalam bengkok
- Menyiapkan siringe/spuit dari dalam botol
- Memasukkan jarum melalui karet penutup botol ke dalam botol
- Menarik udara ke dalam siringe/spuit dari dalam botol
- Melepaskan spuit dan membuang udara yang ditarik dari dalam
botol
- Membersihkan bagian atas botol aquades dengan kapas alkohol
dan membiarkannya kering sendiri
- Membuang kapas alkohol ke dalam bengkok
- Memasukkan jarum melalui karet penutup ke dalam botol aquades
- Menarik aquades ke dalam siringe/spuit dari dalam botol sejumlah
yang dibutuhkan
- Memasukkan spuit yang berisi aquades ke dalam vial
d. Mengambil obat dari vial (botol)
- Membersihkan bagian atas botol dengan kapas alkohol dan
membiarkannya kering sendiri
- Membuang kapas alkohol ke dalam bengkok
- Menyiapkan siringe/spuit yang tepat
- Menarik udara secukupnya ke dalam spuit
- Memasukkan jarum melalui karet penutup botol kedalam botol
- Mendorong udara ke dalam siringe/spuit ke dalam botol
- Memegang botol dengan tangan yang tidak dominan dan tarik obat
sejumlah yang diperlukan
- Memeriksa udara dalam siringe/spuit bila ada keluarkan dalam
posisi tepat
- Mengecek ulang volume obat dengan tepat
- Melepas jarum dari spuit
4. Obat yang dapat diencerkan antara lain :
a. Dexamethasone
Indikasi : rematik, asma, biduran, dan macam-macam alergi
Kemasan : ampul 5 mg/ml x 5 biji
Dosis : 40-20 mg secara intramuskular (IM) dan intravena (IV)
b. Pethidin
Indikasi :

5. Cairan yang dapat digunakan selain aquades yaitu :


a. NaCl : merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan
memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotiknya, juga
pada pembentukan perbadaan potensian listrik yang perlu bagi
kontraksi otot dan penerusan impuls saraf.
b. Dekstrosa : dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan menambah
kalori, dapat menurunkan atau mengurangi atau mencegah ketosis jika
diberikan dosis yang cukup. Dekstrosa di metabolisme menjadi CO₂
dan air dapat mengganti cairan tubuh yan g hilang.

c. RL (Ringer) : keunggulan terpenting dari larutan Ringer Laktat adalah


komposisi elektrolit dan konsentrasinya yang sangat serupa dengan
yang dikandung cairan ekstraseluler. Natrium merupakan kation utama
dari plasma darah dan menentukan tekanan osmotik. Klorida
merupakan anion utama di plasma darah. Kalium merupakan kation
terpenting di intraseluler dan berfungsi untuk konduksi saraf dan otot.
Elektrolit-elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan
cairan pada dehidrasi dan syok hipovolemik termasuk syok
perdarahan.
6. Akibat kelebihan dan kekurangan dosis obat
a. Kekurangan : jika pemberian dosis obat kurang, maka cara kerja obat
juga akan kurang baik, sehingga pengaruh obat pada pasien juga tidak
maksimal.
b. Kelebihan : jika dalam pemberian dosis terlalu banyak maka akan
mengakibatkan sesak napas, mual-mual/muntah, berkurangnya tingkat
kesadaran, dan pusing.
7. Cara menghitung dosis obat yang di encerkan
Dosis yg dibutuhkan /jumlah dosis yang tersedia X volume pelarut.

8. Pengambilan udara pada siringe dilakukan agar gaya gravitasi udara yang
ada dalam vial akan menghasilkan tekanan atmosfir, sehingga gaya
gravitasi pada cairan yang ada dalam vial akan memberikan tekanan dalam
cairan.

9. Kebanyakan obat di berikan berdasarkan berat dan komposisi tubuh


dewasa karena Semakin kecil berat badan klien semakin besar konsentrasi
obat di dalam jaringan tubuhnya dan efek obat yang dihasilkan makin
kuat. Contohnya dapat kita temukan pada klien lansia karena ;penuaan
jumlah cairan tubuh berkurang sehingga obat yang dapat larut dalam air
tidak didistribusikan dengan baik dan konsentrasinya meningkat didalam
tubuh lansia.
10. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan saat pengenceran
a. Dosis
b. Tingkat kesterilan alat
c. Cara pengoplosan obat yang benar
d. Penggunaan alat dan bahan yang sesuai

Referensii
Dachlan, M.Y. Al-Barry, dkk.2001. Kamus istilah medis. Arkola:Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai