Anda di halaman 1dari 1

1.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kea rah mana atau apa yang akan dicari melalui
penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret, dapat
diamati (observable) dan dapat diukur (measurable).

Biasanya tujuan penelitian dibedakan menjadi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan khusus pada hakikatnya adalah pejabaran dari tujuan umum, contoh:
a) Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang
balita dengan perkembangan balita usia 12-36 bulan di posyandu X.
b) Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui karakteristik ibu meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan di
posyandu X.
2) Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita di
posyandu X.
3) Untuk mengetahui perkembangan balita usia 12-36 bulan di posyandu X.

2. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Biasanya hipotesis ini
dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel, variabel bebas dan variabel terikat.
Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan
pernyataan yang harus dibuktikan. Rumusan hipotesis itu sudah akan tercermin variabel-
variabel yang akan diamati dan diukur, dan bentuk hubungan antara variabel-variabel yang
akan dihipotesiskan. Oleh karena itu, hipotesis harus spesifik, konkret dan observable (dapat
diamati/diukur).

Contoh: Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita
dengan perkembangan balita usia 12-36 bulan di posyandu X.

Sumber:
Notoatmodjo. 2013. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sugyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai